BAB 1
PENDAHULUAN
bagi kehidupan sudah tidak bisa dipungkiri lagi. Hampir semua aktivitas dasar
penalaran, keilmuan, minat, bakat dan kegemaran mahasiswa itu sendiri. Sebuah
Hasil dari interaksi tersebut melahirkan hubungan kerja sama satu sama
lain. Kerja sama itu diarahkan kepada output (keluaran) atau tujuan tertentu.
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu diciptakan diferensiasi peran di antara
anggotanya. Karena perbedaan peran ini kemudian lahir struktur berjenjang
dalam organisasi. Dalam perspektif komunikasi, organisasi diartikan sebagai:
“display and interpretation of massages among communication unit who are
part a particular organization”2
1
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT Citra Aditya
Bakti, 2003), h.28
2
Muhibuddin, “Ilmu Komunikasi Dalam Perspektif Komunikasi Organisasi”, Adzikra:
Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam, Vol. 03, No. 2 (Juli – Desember, 2012), h .35.
2
melibatkan antara komunikator dan komunikan yang tak terlepas dari pengaruh
juga dituntut untuk bisa berkomunikasi yang baik dan benar. Kehidupan kampus
yang tidak hanya berkutat di dalam ruang kuliah saja semakin memperkuat
kenyataan tersebut.
soft skill agar menunjang bidang akademiknya, dan salah satu dari soft skill
Tinggi juga harus bersaing dengan mahasiswa lainnya untuk mendapatkan posisi
sejak lahir dan juga tidak akan muncul secara tiba-tiba saat kita memerlukannya,
merupakan salah satu bentuk aktivitas yang sering diminati oleh mahasiswa.
3
Namun disamping itu, ternyata dengan sistem yang dibentuk oleh organisasi
keterampilannya.
orang yang berkecimpung dalam sebuah organisasi agar tujuan dari organisasi
dan pribadi masing-masing bisa terealisasi dengan cepat, tepat, dan akurat.
Lembaga Pendidikan Tinggi Swasta yang berbasis Islam. Selain menjadi tempat
mahasiswa baik internal maupun eksternal yang dapat diikuti mahasiswa untuk
serta mendukung dan melengkapi pencapaian tujuan secara akademik dan non-
akademik.
4
Kasus Terhadap Aktifis PMII) Di STAI Al Ma’arif Kalirejo Lampung Tengah Tahun
2020/2021
B. Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
D. Kegunaan Penelitian.
Tahun 2020/2021
jamak.3
3
Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2012), p.9.
6
kasus yang sedang diteliti. Maka berdasarkan metode yang sedang dipakai
diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
4
Surharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, edisi revisi cet. ke-
14(Jakarta: Rineka Cipta , 2010), hal 173.
7
jumlah populasi penelitian yaitu 100 Anggota. Populasi penelitian ini terdiri
gambaran pada sampel apabila jumlah subjeknya kurang dari 100 lebih
5
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, ( Bandung : Alfabeta,
2010 ) hal 297.
6
Ibid hal.174.
8
lebih terjamin.
Tabel 1.2 Kisi - Kisi Umum Tentang Hubungan Antara Sumber Data,
Metode, dan Instrumen Pengambilan Data Penelitian
Nomor
Variabel penelitian Indikator
Pertanyaan
peran organisasi eksternal Mengunakam 1-15
Pegerkan Mahasiswa Kuisosoris Diskripsi
Islam Indonesia Cabang data Pedoman
Lampung Tengah Wawancara
(Variabel X)
Keterampilan Mengunakam 1-15
berkomunikasi mahasiswa Kuisosoris Diskripsi
di STAI AL Ma’arif data Pedoman
Lampung Tengah Tahun Wawancara
2020/2021 (Variabel Y)
Jumlah Pertanyaan 30
11
data yang berkaitan dengan masalah yang penulis bahas. Peneliti melakukan
yang dibutuhkan.
subjek peneliti.
7
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
1998), p.189.
12
1) Reduksi Data
tindakan.
3) Kesimpulan
8
Imam Suprayogo & Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial – Agama, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2003), p.193.
13