BAB I
PENDAHULUAN
Manusia sebagai makhluk sosial, tidak dapat hidup mutlak secara individu,
yang lainnya.
Penggunaan pola komunikasi yang tepat dalam internal Karang Taruna Teplan
bentuk hasil komunikasi struktural yang baik antar pengurus dan anggota dalam
belajar cara berorganisasi yang baik dan benar melalui organisasi yang timbul dari
Begitu juga dengan halnya organisasi Karang Taruna Teplan, organisasi ini
aktivitas yang lebih penting dan kurangnya minat dalam berorganisasi di Karang
2
Taruna. Karang Taruna Teplan sendiri cukup aktif dalam membantu masyarakat
Taruna Teplan memiliki prestasi tersendiri dalam bidang Event Organization (EO)
pada perhelatan acara Bersih-Bersih Ciliwung dan Kopi Pinggir Kali (KPK) pada
tahun 2017, kegiatan ini di ikuti oleh beberapa organisasi yaitu Komunitas Bogor
dan juga masyarakat sekitar. Beberapa pengurus aktif yang ada pada Karang
Taruna Kelurahan Kedung Badak Teplan Kota Bogor berperan pada awal mula
acara Bersih-bersih Ciliwung yang sukses sampai tahun 2018 yang lalu. Setelah itu
beberapa bulan terakhir mulai di hidupkan lagi dengan arahan dari Rukun Warga
(RW) setempat. Dengan adanya struktural baru, dan karakter anggota yang
maka dari itu untuk melaksanakan program kerja, terlebih dahulu emosional para
pengurus harus di tumbuhkan rasa solidaritas, agar program kerja dapat terlaksana
dengan baik.
maka dapat disimpulkan pokok permasalahan yang akan dikaji lebih lanjut yaitu:
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seperti apakah
BAB II
2.1 Komunikasi
A. Pengertian Komunikasi
orang lain untuk memberi tahu, mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik
langsung secara lisan maupun tak langsung melalui media. Dalam komunikasi ini
Komunikasi adalah salah satu dari aktivitas manusia dan suatu topic yang
amat sering diperbincangkan sehingga kata komunikasi itu sendiri memiliki arti
beragam. Komunikasi memiliki variasi definisi dan rujukan yang tidak terhingga
seperti : saling berbicara satu sama lain, televisi, penyebaran informasi, gaya
rambut kita kritik sastra, dan masih banyak lagi. Hal ini adalah salah satu
komunikasi; dapatkan kita secara layak menerapkan istilah “sebuah subjek kajian
ilmu” atas sesuatu yang sangat beragam dan memiliki banyak manusia?
formal, namun sebuah bidang ilmu yang multidisipliner (Poppy Ruliana, 2016:1).
penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Secara garis besar
Oleh karena itu, komunikasi dalam penelitian ini sangat berperan penting
B. Pola Komunikasi
bentuk struktur yang tetap, sedangkan komunikasi adalah proses penciptaan arti
terhadap gagasan atau ide yang disampaikan. Komunikasi juga dapat diartikan
pengiriman atau penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih dengan
cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami hubungan kontak.
Dengan demikian, pola komunikasi adalah pola hubungan antara dua orang atau
lebih dalam pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga
Pola-Pola Komunikasi
saluran. Dalam pola ini terbagi menjadi dua lambing yaitu lambang verbal dan
nonverbal. Lambang verbal yaitu bahasa sebagai lambing verbal yaitu paling
pikiran komunikator.
yang bukan bahasa, merupakan isyarat dengan anggota tubuh antara lain mata,
kepala, bibir, tangan. Selain itu, gambar juga sebagai lambing komunikasi
dengan pola ini akan lebih efektif. Pola komunikasi ini dinilai sebagai model
klasik, karena model ini merupakan model pemula yang dikembangkan oleh
Aristoles.
menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memaknai lambang
pada media pertama. Komunikator menggunakan media kedua ini karena yang
Dalam proses komuniaksi secara sekunder ini semakin lama akan semakin efektif
dan efisien, karena didukung oleh komunikasi ini didasari atas model sederhana
lurus yang berarti perjalanan dari satu titik ke titik lain secara lurus, yang berarti
Jadi dalam proses komunikasi ini biasanya terjadi dalam komunikasi tatap muka
proses komunikasi ini pesan yang disampaikan akan efektif apabila ada
Sirkular secara harfiah berarti bulat, bundar atau keliling. Dalam proses
sirkular itu terjadinya feedback atau umpan balik, yaitu terjadinya arus pesan dari
Dalam pola komunikasi yang seperti ini proses komunikasi berjalan terus yaitu
maupun nonverbal, antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang disampaikan
mampu dipahami oleh penerima pesan begitu juga yang terpenting adalah
merupakan proses penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh
orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan
antarpribadi adalah proses penyampaian pesan antara dua orang atau kelompok
kecil secara langsung baik itu pesan verbal maupun nonbverbal sehingga
pribadi, baik yang terjadi secara langsung (tanpa medium) ataupun tidak langsung
oleh dua orang atau lebih secara tatap muka yang dapat dilakukan secara verbal
tertentu, komunikasi interpersonal juga memiliki ciri dan karakteristik yang lebih
khusus. Diantaranya arus pesan dua arah, dilakukan secara tatap muka serta
10
dapat dibedakan menjadi dua yaitu komunikasi primer dan sekunder. Proses
kepada orang lain dengan menggunakan (simbol) sebagai media. Onong Uchjana
tentu memiliki suatu tujuan atau sesuatu yang diharapkan. Tujuan dari
interpersonal adalah dapat tercipta saling pengertian diantara pihak yang terlibat
(Ngalimun, 2017:18-19).
1. Fungsi sosial.
beroperasi dalam konteks sosial yang orang-orangnya berinteraksi satu sama lain.
antarpribadi adalah :
psikologis.
tujuan dan harapan. Salah satunya adalah untuk menyampaikan informasi kepada
2017:22), diantaranya :
pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita
13
belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain. Komunikasi
interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara apa yang kita
sukai, atau mengenai diri kita. Akan sangat menarik bila berdiskusi mengenai
perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita
dengan orang lain, kita memberikan sumber dan umpan balik yang luar biasa
pada perasaaan, pikiran dan tingkah laku kita (Ngalimun, 2017: 22-23).
sumbangkan.
14
A. Organisasi
bekerja sama untuk mencapai tujuan. Definisi ini terasa kurang memberikan
juga terdiri dari orang-orang yang ingin mencapai tujuan bersama. Schein (dalam
kegiatan sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan melalui
spesialisasi tugas yang harus dikerjakan oleh orang yang tepat, atau sesuai dengan
yang berjenjang.
B. Karang Taruna
Karang Taruna merupakan wadah bagi pengembangan diri bagi generasi muda,
yang tumbuh atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk
Begitu pula yang terjadi di Kedung Badak Teplan RW 12, yang mempunyai
mengajak generasi muda untuk bergabung masuk organisasi yang tidak lain
bertujuan untuk mengasah para generasi muda agar dapat menjadi generasi yang
Karang Taruna Teplan sendiri saat ini sedang mensosialisasikan kegiatan yang
diberikan oleh Rukun Warga (RW) setempat yaitu kegiatan gotong royong
bebersih lingkungan dan ciliwung tahap ke dua. Kegiatan ini ditugaskan oleh
Ketua RW dan RT setempat terhadap Karang Taruna. Kegunaan dari kegiatan ini
adalah untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan nyaman, meningkatkan
kegiatan ini berlangsung dengan baik dan sukses, maka pengurus Karang Taruna
sendiri harus bisa aktif dan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar karena
kegiatan Gotong Royong ini ditujukan untuk kerakyatan. Tetapi pada nyatanya
organisasi Karang Taruna Kelurahan Kedung Badak Teplan tidak berjalan dengan
yang lainnya dalam menerapkan program kerja yang semestinya dilakukan atau
dikerjakan.
16
macam alasan kesibukan setiap pengurus Karang Taruna tidak mengikuti program
kerja yang telah diberikan oleh RW setempat, para anggota hanya mencantumkan
Taruna. Oleh karena itu dari latar belakang inilah peneliti ingin mengetahui pola
Teplan sehingga bisa menumbuhkan rasa solidaritas untuk menjalankan tugas dan
kegiatan program serta dapat membagi waktu untuk terjun langsung dalam
dan informasi yang hendak disampaikan oleh pengurus dalam suatu organisasi
dapat diterima dengan baik oleh anggota Karang Taruna lainnya, maka pengurus
Karang Taruna dituntut untuk dapat menerapkan pola komunikasi yang baik.
yang tujuan utamanya adalah demi berlangsungnya program kerja yang sedang
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir diatas, maka diperoleh kerangka
Gambar 2.1
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang peneliti gunakan dalam proyek akhir ini adalah metode
melibatkan metode yang ada. Dalam penelitian kualitatif metode yang biasanya
Tanah Sareal RW. 12 Kota Bogor, Jawa Barat. yakni pada Organisasi Karang
Taruna Teplan.
19
Jenis dan sumber data yang diambil penulis berkaitan dengan cara
Organisasi. Dimana terdapat data tambahan yang diambil dari pihak pengurus
a. Data Primer
Data Primer adalah data yang didapatkan langsung oleh penulis dengan
ini dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan,
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua. Peneliti akan
menggunakan data apapun untuk mendukung data primer, beberapa data yang
dapat digunakan oleh peneliti adalah dokumen atau arsip merupakan bahan
tertulis atau benda yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu.
terjalin antar pengurus Karang Taruna dan apa yang di hasilkan dari Komunikasi
tersebut.
20
A. Wawancara
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan cara
Teplan, diantaranya :
Taruna
Alasan penulis mewawancarai saudara Lili karena disini Bapak Lili Margono
sebagai ketua RT sekaligus penanggung jawab dari Karang Taruna. Beliau yang
Taruna, dan tidak lain beliau yang pertama kali memiliki ide pembinaan Bakti
Pembina dari Karang Taruna Teplan, Beliau yang selalu memberi bimbingan
kepada setiap pengurus Karang Taruna dari setiap kegiatan yang sudah dan akan
dilaksanakan.
ketua dari Karang Taruna RW 12. Andhika dipilih sebagai salah satu narasumber
21
yang terpilih karena peneliti menganggap banyak informasi yang dapat digali dari
narasumber ini. Andhika yang memiliki tanggung jawab besar dalam organisasi
21 tahun dan bertempat tinggal bersama orang tuanya di Kedung Badak Teplan,
merupakan wakil dari Karang Taruna, saudara Farhan sudah menjabat sebagai
wakil Karang Taruna selama 3 tahun. Saudara Farhan yang menjalankan perintah
dari ketua dan menyampaikannya pada pengurus lain dan anggotanya. Farhan
merupakan seorang pekerja dari perusahaan swasta dan bertempat tinggal dengan
salah satunya pengurus Karang Taruna yang cukup aktif dalam setiap kegiatan
Karang Taruna Teplan, saudara Evan sudah mengikuti beberapa kegiatan Karang
Taruna Teplan dari tahun 2016 dimana awal pembentukan Karang Taruna itu
sendiri.
Saudara Dhani dipilih sebagai salah satu Narasumber karena tugas dan
kegiatan yang berjalan dalam organisasi dan membantu ketua beserta wakil
22
aktif dalam setiap kegiatan Karang Taruna Teplan. Saudara Dani bertempat
Saudara Reza dipilih sebagai salah satu Narasumber karena tugas dan
peranannya dalam organisasi cukup penting, Reza merupakan salah satu pengurus
yang turut aktif dalam setiap kegiatan Karang Taruna Teplan. Saudara Dani
B. Observasi
berada pada lokasi terjadinya situasi sosial pada penelitian ini. Seperti pada saat
berlangsung.
Kota Bogor.
C. Dokumentasi
data. Hasil penelitian dari observasi maupun wawancara, akan lebih dapat
dipercaya jika didukung oleh foto-foto. Dalam penelitian ini, dokumentasi seperti
23
foto dan audio, akan sangat membantu dalam memperkuat informasi yang telah
BAB IV
A. Sejarah Organisasi
masyarakat dalam lingkup satu Rukun Warga, pengurusnya terdiri dari para
sosial, mengadakan program kerja bakti bersama para warga guna menjaga
dilakukan oleh para remaja Karang Taruna yang menjadikan masyarakat menjadi
maju.
warga dan anggota Karang Taruna yang bersangkutan dan harusnya memenuhi
dan menulis, dapat berkomunikasi dengan baik, memiliki pengalaman serta aktif
sosial hal ini bertujuan agar visi dan misi yang telah direncanakan oleh semua
VISI
MISI
12.
26
1. Pembina
2. Ketua
3. Wakil Ketua
4. Sekretaris
organisasi.
5. Bendahara
ketua.
27
8. Seksi Kerohanian
Ketua.
29
pengamanan dalam setiap program kegiatan yang akan dan sedang dilaksanakan
agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan serta mempertanggung jawabkan
Karang Taruna Teplan yang berasal dari tiga suku kata yakni Karang
remaja, dan Teplan sebagai nama lokasi atau tempat dimana terbentuknya
organisasi tersebut. Jadi, secara keseluruhan Karang Taruna Teplan memiliki arti
tempat atau wadah pembinaan remaja yang berasal dari wilayah Kelurahan
Kedung Badak Teplan, Kecamatan Tanah Sareal, RW 12, Kota Bogor, Jawa
Barat.
Karang Taruna dapat berupa, berbagi cerita dengan saling terbuka dan selalu
meluangkan waktu untuk berkumpul dengan semua pengurus. Bapak Lili tidak
bimbingan yang baik. Dengan bimbingan yang baik membuat pengurus Karang
hal yang kasar tetapi dengan komunikasi secara langsung bisa membuat pengurus
Menurut Bapak Eka, bahwa dalam organisasi harus meluangkan waktu yang
banyak agar keakraban terjalin antar pengurus, dan semua pengurus merasa
waktu diluar organisasi. Diluar kesibukan Bapak Eka sebagai pekerja selalu
32
dialami dalam organisasi. Antar pengurus dan Bapak Eka sering terjadi bertukar
dengan pengurus karang taruna, berkumpul dan berbagi cerita sangat sulit untuk
masing-masing.
berorganisasi ?
memberikan pujian kepada anggota bahwa apa yang dikerjakan anggota cukup
baik. Pujian yang Andhika berikan dengan maksud untuk menghargai apa yang
dikerjakan mereka dan apa yang dikerjakan tidak merasa sia-sia, pujian tersebut
33
akan memotivasi anggota untuk lebih baik lagi di dalam organisasi. Apabila
pemimpin tidak memberikan motivasi, pujian atau sikap yang baik atas apa yang
akan terasa sia-sia. Hal ini akan mengakibatkan semua pengurus merasa rendah
diri dan tidak mau untuk berusaha menjadi baik lagi. Namun, karena kesibukan
“Untuk caranya sih banyak ya, bagi diri saya sendiri ya membimbingnya
dengan cara memberi pujian saat mereka melaksanakan dan menyelesaikan
kegiatan, jadi dari pujian itu sebagai motivasi mereka melakukan hal yang
lebih baik lagi dan mereka akan sadar tentang pentingnya organisasi,
terkadang juga jika saya sibuk kuliah mereka kembali lupa kesadaran
berorganisasinya”. (Dwi Andhika Novriando, 24 Agustus 2019)
Komunikasi terjadi tidak hanya antara ketua dan wakil ketua tetapi terjadi
pada seluruh pengurus Karang Taruna, pada organisasi, antara ketua dan
pengurus, pengurus dan ketua serta pengurus dan pengurus telah terjalin
hubungan yang baik, terkadang semua pengurus harus lebih aktif untuk
menciptakan suasana yang lebih santai dan penuh canda tawa sehingga tercipta
suasana yang harmonis dan itu berarti komunikasi dalam organisasi Karang
Taruna berjalan dengan baik sehingga terciptanya suasana yang nyaman didalam
sudah direncanakan.
“Untuk tujuan ya banyak, tetapi menurut saya itu untuk menambah wawasan,
pengalaman dan pertemanan, menambah nilai mutu juga. Karena karang
Taruna ini kan khususnya untuk semua para pemuda-pemudi berkumpul ”.
(Dwi Andhika Novriando, 24 Agustus 2019)
jika tidak adanya umpan balik yang terjadi, pengurus bisa merasa bahwa mereka
tidak di dengar ataupun mereka merasa tidak ada di dalam organisasi karang
taruna. Biasanya dalam rapat program kerja juga, semua pengurus secara
bagaimana program kerja dapat terlaksana, pada intinya umpan balik cukup
penting dalam menjalin komunikasi yang baik di dalam organisasi Karang Taruna
Teplan ini.
Menurut Farhan selaku wakil ketua yang lebih aktif untuk melakukan
dan Farhan sendiri selaku wakil ketua, karena pemimpinlah yang harus mengajak
dan membimbing semua pengurus untuk terbuka dan saling berkomunikasi antara
satu dengan yang lainnya. Farhan sering mengajak pengurus Karang Taruna
untuk bercerita sehingga ada keterbukaan antar pengurus, semua pengurus jarang
maka akan membuka pintu bagi semua pengurus untuk bercerita lebih banyak,
Menurut Farhan untuk hambatan ada banyak, seperti Farhan sendiri yang
bekerja maka Farhan tidak selalu bisa untuk aktif dalam Karang Taruna Teplan.
komunikasi secara langsung antar pengurus terhambat dan juga dari pihak
pembina dan penanggung jawab yang bekerja, menjadikan program kerja tidak
Menurut Evan, sebagai pengurus yang sudah aktif dari awal pembentukan
kerja, seperti pendapat yang tidak sejalan, sulitnya koordinasi antar pengurus dan
lain sebagainya.
pengurus lainnya, bagi Evan yang lebih memiliki kedekatan dengan semua
37
pengurus, Evan adalah tempat pengurus lainnya untuk mengadu segala hal yang
dialaminya. Evan berusaha menjadi teman yang baik bagi seluruh pengurus dan
bisa menjadikan Evan sebagai tempat untuk menceritakan segala hal. Apabila
“Banyak yang sering cerita dengan saya, terutama beberapa pengurus yang
akrab dengan saya ya, saya selalu respon semuanya dan saya kasih motivasi
sama semuanya, saya mau menceritakan ke pemimpin juga kan sulit ya,
jadinya ya saya yang kasih motivasi langsung aja gitu ”. (Evan Yuanda
Malik, 25 Agustus 2019)
10. Apakah telah memberikan contoh sikap atau perilaku yang baik terhadap
sikap atau perilaku yang baik terhadap sesama pengurus Karang Taruna. Seperti
Dani, setiap kegiatan yang dia laksanakan akan menjadi contoh untuk pengurus
lainnya. Jika Dani tidak melaksanakan tugas organisasi makan bisa menjadikan
“Saya selalu beri contoh baik, saya selalu kerjakan tugas-tugas dalam
organisasi ini, walaupun saya sibuk kuliah ya saya melaksanakan semuanya
untuk contoh bagi yang lainnya kan ”. (Dani Dharmawan, 26 Agustus 2019)
Menurut Reza, cara yang dilakukan agar sesama pengurus dapat menjadi
teman yang baik adalah dengan adanya pendekatan sesama pengurus dari awal
organisasi.
“Pada intinya ya semua pengurus harus saling dekat, akrablah gitu, jadi
kalau deketkan semua pengurus bakal merasa ada dalam keluarga
organisasi”. (Muhamad Reza Tri Putra, 26 Agustus 2019)
4.3 Pembahasan
Pada pembahasan ini penulis menyajikan analisa data dengan teknik deskritif
data-data yang telah disajikan kedalam bentuk kata-kata dan bukan dalam bentuk
angka. Analisa ini disajikan melalui daftar wawancara yang diajukan kepada
sampel yang telah ditentukan dengan tujuan untuk mengetahui pola hubungan
berorganisasi.
menerapkan pola komunikasi yang baik dalam organisasi, jika pola komunikasi
pengurus sebagai subjek yang harus dididik, dan dibimbing, maka komunikasi
yang terjalin antara pengurus karang taruna akan berlangsung baik pula.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Dwi Andhika, salah satu yang menjadi
menanamkan kepada anggota nilai moral yang baik, akhlak dan agama serta etika
yang baik. Komunikasi sangat penting diterapkan pada organisasi karena untuk
dalam organisasi.
terjalin antar pengurus tidak berjalan baik. Banyak pengurus yang memiliki
memilih mencari orang lain atau teman dekat yang lebih mengerti masalah dan
perasaan yang di alaminya, seperti bercerita kepada Evan yang berada di seksi
dengan pengurus lainnya, maka pimpinan akan menemukan banyak hal mengenai
menerus dan umpan balik dari semua pengurus maka dengan sendirinya akan
terjalinnya keakraban. Hal yang harus dilakukan adalah, harus memahami sifat
dan perkembangan dari setiap pengurus, dan mau mendengarkan masukan serta
pengurus.
atau pribadi. Sesama pengurus Karang Taruna agar banyak belajar dan
memberikan kesempatan untuk bercerita tentang apa yang disukai atau mengenai
diri kita. Hasil wawancara dengan Bapak Lili, komunikasi yang dilakukanya
dengan pengurus Karang Taruna dapat berupa, berbagi cerita dengan saling
terbuka dan selalu meluangkan waktu untuk berkumpul dengan semua pengurus.
Menurut Andhika, tujuan dari organisasi Karang Taruna Teplan adalah untuk
sesama pengurus dapat menjadi teman yang baik adalah dengan adanya
41
antar pengurus karang taruna berlangsung baik, dan dapat dididik dengan baik
bersikap baik dan membimbing anggota dari sikap dan tingkah laku yang negatif
bahwa apa yang dikerjakan anggotanya cukup baik. Pujian yang diberikan
anggotanya dan apa yang dikerjakan tidak merasa sia-sia, pujian tersebut akan
oleh Bapak Lili, komunikasi yang dilakukanya dengan pengurus Karang Taruna
dapat berupa, berbagi cerita dengan saling terbuka dan selalu meluangkan waktu
meluangkan waktu yang banyak agar keakraban terjalin antar pengurus, dan
Bapak Eka sebagai pekerja selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul dengan
Karang Taruna. Diwaktu inilah Bapak Eka berbagi pengalaman dengan semua
bapak Eka sering terjadi bertukar pikiran, beberapa pengurus sering menceritakan
masing-masing seperti bekerja dan kuliah. Evan selalu mendengarkan cerita dari
pengurus lainnya dan menenangkan serta memberi motivasi dari masalah yang
dihadapinya.
43
4. Rasa Positif (Positiviness). Berfikir positif dan wajar tanpa menilai atau
keberatan. Saling menghargai satu sama lain dalam pengurus organisasi sangat
berbagi cerita, memahami pekerjaan lain dan apa yang di inginkan pengurus
lainnya sehingga munculnya saling menghargai antara satu sama lain. Adanya
saling percaya.
taruna, tidak boleh memaksakan kehendak ketua kepada anggota, dan memupuk
rasa kepercayaan antar pengurus, sehingga antar pengurus selalu terjadi hubungan
sambil bercanda bersama, hal ini dilakukan agar terciptanya suasana yang
Lili dan Bapak Eka yang memiliki kesibukan bekerja, Dwi Andhika dan Dani
Dharmawan yang memiliki kesibukan kuliah, dan ada juga beberapa pengurus
menjadikan beberapa pengurus karang taruna tidak bisa selalu aktif di dalam
harus melakukan hal yang terbaik dan professional, karena setiap pengurus akan
menjadi cerminan dari pengurus lainnya. Seperti Dani Dharmawan yang berusaha
44
menampakkan sikap yang baik kepada pengurus lainnya. Dia melaksanakan dan
kegiatan yang dia laksanakan akan menjadi contoh untuk pengurus lainnya. Jika
Dani tidak melaksanakan tugas organisasi maka bisa menjadikan semua pengurus
Teplan.
Menurut Andhika, dalam karang taruna ini komunikasi harus dan selalu
pendapatnya. Karena jika tidak adanya umpan balik yang terjadi, pengurus bisa
merasa bahwa mereka tidak di dengar ataupun mereka merasa tidak ada di dalam
organisasi karang taruna. Biasanya dalam rapat program kerja juga, semua
kerja tersebut, dengan respon tersebut membuat pengurus dapat mengerti dan
memahami bagaimana program kerja dapat terlaksana, pada intinya umpan balik
cukup penting dalam menjalin komunikasi yang baik di dalam organisasi Karang
Taruna Teplan ini. Maka dari pendapat Andhika tersebut, pola komunikasi yang
harus dibangun dalam Karang Taruna Teplan yaitu pola komunikasi sirkular.
Dimana pada pola komunikasi ini ialah tatacara komunikasi yang yang baik
secara verbal ataupun nonverbal, antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang
disampaikan mampu dipahami oleh penerima pesan begitu juga yang terpenting
komunikator.
45
Dengan pola komunikasi yang baik diharapkan akan terciptanya kesadaran akan
pentingnya berorganisasi. Semua pengurus akan dapat terdidik dengan baik dan
dapat menjalin hubungan yang baik, pengurus dan pimpinan serta pengurus dan
BAB V
5.1 Kesimpulan
Teplan dan observasi yang penulis lakukan maka pola komunikasi yang
berorganisasi. Oleh karena itu, penting bagi semua pengurus untuk mengetahui
baik antar pengurus. Oleh karena itu, semua pengurus perlu menerapkan sikap
komunikasi yang berjalan terus dan dengan adanya umpan balik dari semua
pengurus dimana semua pesan yang disampaikan ataupun yang diterima oleh
setiap pengurus dapat dipahami. Pada intinya umpan balik cukup penting dalam
menjalin komunikasi yang baik di dalam organisasi Karang Taruna Teplan ini.
pendapat.
47
5.2 Saran
hubungan yang harmonis maka akan timbul kesadaran berorganisasi dari semua
2. Untuk menjalin hubungan yang baik dan lebih memahami kondisi organisasi,
berorganisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Skripsi
Jurnal