PENDAHULUAN
bentuk hubungan sosial atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-
sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, serta
sosial, karena tanpa hubungan komunikasi tidak mungkin ada kehidupan bersama
interaksi sosial yang juga dapat dinamakan sebagai proses sosial karena interaksi
berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi terhadap dua belah pihak.
Interaksi sosial tak akan mungkin teradi apabila manusia mengadakan hubungan
1
yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap
proses interaksi sosial, hal ini pula yang menjadi kecenderungan dalam
perantau malaysia dalam hubungan komunikasi pada masyarakat lokal. Hal ini
menjadi menarik untuk dijelaskan dalam sebuah karya ilmiah dengan melalui
proses penelitian sebab perantau malaysia telah menjadi fenomena sosial akibat
dari gejala sosial terkait kebutuhan hajad hidup manusia. Sebagai negara dengan
aktifitas perantauan, hampir disetiap rumah warga pastilah salah satu dari anggota
perantau sebab tergiur dengan dunia kerja dan hasil yang didapatkan. Sedikit
bahasa dan gaya bahasa serta gaya berpakaian ketika pulang di Indonesia
2
Komunikasi komunikasi yang terjadi dalam keseharian masyarakatnya
terkadang sekilas kita dapat membedakan mana perantau Malaysia dan mana
bukan. Hal itu dapat kita lihat dari kondisi ekonomi yang meningkat, beristrikan
orang orang jawa itulah keadaan sekilas yang mendefinisakan orang perantau
Malaysia. Namun dalam sisi komunikasi adalah banyaknya pengaruh yang dibawa
pada interaksi yang mereduksi penggunaan tata bahasa dan penyebutan beberapa
menetap di Malaysia pada jangka waktu yang lama sesuai dengan kontrak kerja
yang telah disepakati dengan agen penyalur TKI sehingga dalam aktivitas
dapat diterima dan membiasakan diri dengan lingkungan yang baru, sehingga hal
ini akan merubah pola pikir dari sebelum merantau dan setelah merantau baik itu
dari akses bicara, tingkah laku dan hal lainnya. Sehingga berdasarkan latar
belakang permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti tertarik untuk
verbal dan non verbal pada komunikasi orang Muna Perantau Malaysia di
Kec. Parigi?
3
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
jenis penggunaan simbol verbal dan non verbal komunikasi orang Muna
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
3. Manfaat Metodologis
4
1.4. Sistematika Penulisan
sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
hasil-hasil apa yang bisa dicapai dan diharapkan dapat bermanfaat dalam
penelitian.
penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis
5
Pada bab ini berisi tentang hasil penelitian, tentang gambaran umum lokasi
BAB V Penutup
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Istilah komunikasi diambil dari
communicatio bersumber pada kata “communis” yang berarti sama, dalam arti
sama makna. Jadi antara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi harus
gagasan atau sikap (Schramm), saling berbagi unsur-unsur perilaku, atau modus
peserta (Merilland), pengalihan informasi dari satu orang atau kelompok kepada
tahap dimana proses komunikasi secara primer dan proses komunikasi secara
lambang sebagai media. Lambang sebagai media primer berupa bahasa isyarat,
7
gambar, warna dan lain-lain secara langsung mampu menerjemahkan pikiran dan
komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah
simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses
dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan
Rogers dan D. Lawrence Kincaid (1981) bahwa komunikasi adalah suatu proses
di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi
dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian
yang mendalam. Proses ini meliputi adanya suatu pertukaran informasi (pesan),
8
2.1.2. Tujuan Komunikasi
purpose) yaitu:
9
4. Perubahan sosisal (social change). Perubahan yang terjadi dalam tatanan
komunikasi (Effendy,1993:55).
langsung antara satu orang atau lebih dengan yang lainnya, bisa juga dilakukan
melalui media, baik media massa maupun media nirmassa. Betapa kompleksnya
yaitu:
secara berurutan serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu
10
apabila pihak-pihak yang berkomunikasi sama-sama ikut terlibat dan
yang dikomunikasikan.
terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat
11
2.1.4. Proses Komunikasi
serta pertukaran pikiran dan perasaan dari seseorang pada orang lain dengan
melakukan komunikasi secara baik dan efektif kalau kondisi psikologisnya sedang
Proses komunikasi dalam perspektif ini terjadi pada diri komunikator dari
Sebaliknya, bila mana komunikan tidak mengerti, maka komunikasi tidak terjadi.
“melemparkan” dengan bibir kalau lisan atau tangan jika tulisan pesannya sampai
12
ditangkap oleh komunikan. Penangkapan pesan dari komunikator oleh komunikan
itu dapat dilakukan dengan indera telinga atau inderamata, atau indera-indera
suatu lambang (symbol) sebagai media atau saluran. Dalam komunikasi bahasa
sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat,
telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan sebagainya adalah
media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara
massa (surat kabar, televisi, radio, dan sebagainya), media nir-massa (telepon,
surat, megapon, dan sebagainya) dan media social (facebook, twitter, line, path,
13
c). Proses Komunikasi secara Linear
komunikator kepada komunikan secara satu arah. Proses komunikasi ini bisa
yang informasi tersebut didominasi oleh elit politik dan rakyat hanya
Proses secara sirkular adalah terjadinya feedback atau umpan balik, yaitu
primer, pikiran dan atau perasaan seseorang baru akan diketahui oleh dan akan
lambang-lambang (symbol).
pikiran seseorang kepada orang lain, apakah itu berbentuk ide, informasi atau
karena gambar melebihi kial, isyarat dan warna dalam hal ”menerjemahkan”
14
pikiran seseorang tetapi tetap tidak melebihi bahasa. Demi efektifnya
primer untuk menembus dimensi ruang dan waktu. Maka, dalam menata
2.1.5.Unsur-unsur Komunikasi
(tiga) unsur yaitu: (1) Pengirim pesan (komunikator); (2) Penerima pesan
(komunikan); (3) Pesan itu sendiri. Komunikasi merupakan sebuah proses yang
yang disampaikan oleh komunikator. Hal ini terjadi antara seorang komunikan
15
terhadap komunikator. Pesan itu bisa berupa gagasan, informasi, opini dan
1. Pesan
simbol atau pesan verbal adalah semua jenis symbol yang menggunakan satu
kata atau lebih.Hampir semua rangsangan wicara yang kita sadari termasuk
kedalam kategori pesan verbal yang disengaja. Yaitu usaha yang dilakukan
paling banyak dan paling sering digunakan. Bahasa dapat didefinisikan sebagai
seperangkat kata yang telah disusun secara berstruktur sehingga menjadi kalimat
yang mengandung arti. (Cangara,2011:101). Oleh karena itu, hanya bahasa yang
yang konkret ataupun yang abstrak, yang terjadi masak ini, masa lalu dan masa
memiliki banyak fungsi, namun terdapat sedikitnya tiga fungsi yang erat
kaitannya dalam menciptakan sebuah komunikasi yang efektif, yaitu: (1) untuk
mempelajari tentang dunia di sekeliling kita; (2) untuk membina hubungan yang
16
1. Pesan Non Verbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata.Istilahnon
komunikasi diluar kata-kata yang terucap dan tertulis. Pada saat yang
mengatakan apa (says what), dengan saluran apa (in which channel)
kepada siapa (tow hom),dengan akibat atau hasil apa (with what effect):
17
4. ToWhom (untuk siapa atau penerima). Orang atau kelompok atau
penyampaian dibalik.
5. With What Effect (dampak atau efek). Dampak atau efek yang terjadi
kita sendiri kepada orang lain dan mencapai ambisi pribadi. 2) Untuk
18
dan mengembangkan keberadaan suatu masyarakat. Empat fungsi komunikasi
bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri,
dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan
memupuk hubungan hubungan orang lain. Melalui komunikasi kita bekerja sama
diri kita, dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan
orang lain kepada kita. Melalui komunikasi dengan orang lain kita belajar
bukan saja mengenai siapa kita, namun juga bagaimana kita merasakan
siapa kita. Anda mencintai diri anda bila anda telah dicintai; anda berpikir
anda cerdas bila orang-orang sekitar anda menganggap anda cerdas; anda
merasa tampan atau cantik bila orang-orang sekitar anda juga mengatakan
peranan penting dalam membentuk konsep diri kita. Ketika kita masih
kecil, mereka adalah orang tua kita, saudara-saudara kita, dan orang yang
aktualisasi diri atau lebih tepat lagi pernyataan eksistensi diri. Fungsi
19
komunikasi sebagai eksistensi diri terlihat jelas misalnya pada penanya
Sejak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidup.
Kita perlu dan harus berkomunikasi dengan orang lain, untuk memenuhi
sosial yang ramah, yang hanya bisa terpenuhi dengan membina hubungan
lebih dasar harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebuthan yang lebih
20
memberi informasi yang dibutuhkan, untuk membujuk atau mempengaruhi
21
mereka kepada tradisi keluarga, suku, bangsa. Negara, ideologi,
22
Tujuan jangka panjang dapat diraih lewat keahlian komunikasi,
menulis. Kedua tujuan itu (jangka pendek dan panjang) tentu saja saling
berkaitan dalam arti bahwa pengelolaan kesan itu secara kumulatif dapat
23
masyarakat untuk menanggapi lingkungannya; (3) Menurunkan warisan
Sifat komunikasi menurut Effendy (2007:7) ada beberapa jenis, yaitu: (1)
Tatap muka (face-to-face); (2) Bermedia (Mediated); (3) Verbal (verbal) yaitu
lisan (oral), tulisan; (4) Non verbal (non-verbal) yaitu gerakan/isyarat badaniah
kemampuan dan sarana agar mendapat umpan balik (feedback) dari komunikan
sehingga maksud pesan tersebut dapat dipenuhi dengan baik dan berjalan efektif.
verbal. Verbal dibagi kedalam dua macam yaitu lisan (oral) dan tulisan
24
2.1.8. Komunikasi Antar Pribadi
mempelajari dan meneliti perubahan tingkah laku dan pendapat yang diakibatkan
oleh informasi yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain. Hal ini sesuai
dengan pendapat dari Carl. I. Hovland (Purba, 2006 : 29). Yang mengatakan:
yang berlangsung antara dua individu atau lebih yang dapat berlangsung secara
tatap muka (face to face). Komunikasi Antar Pribadi ini bisa juga berlangsung
dengan menggunakan alat bantu atau media seperti : telepon, surat, telegram dan
sebagainya.
lain apabila kesamaan makna mengenai apa yang dibincangkan. Ciri khas yang
tampak dalam komunikasi ini adalah arus balik langsung yang dapat ditanggkap
oleh komunikator, baik secara verbal dalam bentuk kata- kata maupun secara
nonverbal dalam bentuk gerak- gerik seperti anggukan dan lain sebagainya. Selam
tersebut akan terjadi adanya pengertian fungsi secara bergiliran satu sama lain.
Proses berubahnya perilaku atau inggkah laku individu adalah melaluli beberapa
tahapan dimana satu tahap dengan tahap lainya saling berhubungan. Seorang
25
menghasilkan kembali dalam bentuk satuy keputusan berupa penolakan atau
bentuk percakapan, komunikasi jenis ini bisa langsung secara berhadapan muka
(face to face) bisa juga melalui medium, umpamanya telepon. Ciri khas
komunikasi antar pribadi adalah dua arah atau timbal balik (Effendy, 1993 :
pribadi biasanya dihubungkan dengan pertemuan antara dua individ, tiga individu
ataupun lebih yang terjadi sangat spontan dan tidak berstruktur (Liliweri,
1991:12).
merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain,
atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung. De Vito
tanpa rasa takut atau malu. Kedua- keduanya saling mengerti dan
26
Kemampuan seseorang memproyeksikan dirinya orang lain di dalam
lingkungannya.
Suatu komunikasi lebih akrab dalam jalinan pribadi lebih kuat, apabila
pribadi dapat terlihat dari adanya karakteristiknya yang menurut Everet M.Roger
(Liliweri, 1991:19)adalah :
27
4. Kemampuan untuk mengatasi tingkat selektifitas yang tinggi.
sebagi organ pelaksana dalam penyampaian pesan, karenanya agar pesan yang
disampaikan oleh komunikator dapat memberikan hasil yang lebih baik, dapat
digunakan teknik persuasif. Adapun teknik persuasif yang dimaksud dalam hal ini
adalah suatu kegiatan dalam upaya membujuk komunikan agar melakukan atau
pembentuk komunikasi antar pribadi dapat terlihat dengan jelas seperti halnya
orang lain.
berlangsung karena adanya manifestasi dari diri manusia itu sendiri sebagai
makluk sosial yang membutuhkan orang lain. Jadi dapat dikatakan bahwa
28
Pengertian proses dapat diartikan sebagai rangkaia atau peristiwa yang
sedang berlangsung untuk mencapai suatu hasil tertentu. Proses komunikasi itu
disampaikan sendiri sampai terjadinya tindakan sebagi pengaruh dari pesan itu
Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara dua orang atau lebih
yang terjadi dalam bentuk kontak langsung. Sebagai suatu proses, komunikasi
antar pribadi merupakan ragnkakian tindakan , kejadian dan kegiatan yang terjadi
secara terus menerus. Dengan kata lain, komunikasi antar pribadi bukanlah suatu
hal yang statis, tetapi suatu yang dinamis. Artinya, segala sesuatu yang tercangkup
dalam komunikasi antar pribadi selalu dalam keadaan berubah, yakni para pelaku,
sadari atau kita tidak perhatikan, namun yang jelas selau terjadi perubahan.proses
komunikasi antar pribadi dapat digambarkan sebagai proses yang sirkuler dan
terus menerus. Arti proses sekuler adalah bahwa setiap orang yang terlihat dalam
pendengar dan sebagai aktor sekaligus rektor. Sedangkan sebagai proses yang
batasan awal dan berakhirnya komunikasi antar pribadi menjadi tidak jelas.
who, says, what, in wich channel, to whom, with what effect (Effendy, 1993 : 10).
29
Adapun formula dari Harold Lasswell tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut :
3. In wich channel adalah saran atau saluran yang mendukung pesan yang
5. With what effect adalah suatu dampak yang timbul sebagai pengaruh
dari pesan
umum terdapat tiga cara pandang ilmu dan kaitannya dengan objek pokok
30
a) Mengasosiasikan ilmu dengan objektifitas. Objektifitas yang
sama lain tentang bagaimana rupa atau macam dari bentuk dan
world)
pengamat).
31
suatu perlakuakn khusus kepada objek yang diteliti serta
2. Pendekatan Humanistic :
individual.
person).
(pemikiran/interpretasi) peneliti.
32
g) Cara pandang seseorang tentang sesuatu hal akan menentukan
pengalaman pribadi.
Dalam konteks ilmu-ilmu social, salah satu bentuk metode penelitian yang
lazim digunakan dari aliran ini adalah partisipasi observasi. Malalui metode ini si
peneliti dalam mengamati sikap dan perilaku dari orang-orang yang ditelitinya
membaur dan melibatkan diri secara aktif dari kehidupan orang-orang yang
dalam aktivitas sehari-hari mereka dalam kurun waktu tertentu (misalnya 1 bulan,
atau 1 tahun). Interpretasi atas sikap dan perilaku dari orang yang ditelitinya, tidak
hanya didasarkan atas informasi yang diperoleh melalui hasil wawancara atau
tanya jawab dengan orang-orang yang ditelitinya, tetapi juga atas dasar
adalah teori-teori kritis yang berkembang dari disiplin ilmu sastra, sosiologi.
Nama-nama ahli yang dominan adalah Karl Marx, Max Weber dari disiplin ilmu
sosiologi. Fedinand de Saussure dan Charles S. Pierce dari disiplin ilmu sastra.
adalah :
33
a) Bagi aliran pendekatan scientific ilmu bertujuan untuk
berada di sisni (in here), dalam arti berada dalam diri (pemikiran,
interpretasi) pengamat/peneliti.
(discovering person).
34
Pendekatan ini pada dasarnya adalah gabungan antara dua aliran
sebelumnya yaitu Scientific dan humanistic. Dalam banyak hal pendekatan ilmu
diambil dari ilmu alam. Namun metode-metode pendekatan aliran humanistic juga
diterapkan.
Kedua pendekatan ini digabungkan, karena yang menjadi objek studi ilmu
diperlukan pengamatan yang cermat dan akurat, untuk ini jelas bahwa pengamatan
harus dilakukan seobjektif mungkin agar hasilnya dapat berlaku umum tidak
bersifat kasus. Dengan kata lain para ahli ilmu sosial seperti halnya ilmu alam
dalam arti dibatasi oleh faktor-faktor waktu, situasi dan kondisi tertentu. Di
Hal ini disebabkan manusia adalah mahluk yang aktif, memiliki daya
jadi objek pengamatan guna menangkap makna dari tingkah laku tersebut.
Seringkali seseorang bersifat semu dalam arti tidak mencerminkan keinginan hati
35
2.1.10. Masyarakat Perantau
moyang orang Indonesia sampai saat sekarang ini tradisi tersebut masih
yaitu:
1) Faktor adat, tradisi dan kebiasaan yang sudah diajarkan oleh nenek
36
Jangan hanya bangga diri berada dikampung. Jangan mau disebut
merantau.
banyak hal. Tidak hanya mandiri dari segi ekonomi. Tapi juga
simbol dan interaksi. Artinya, ketika seseorang melakukan interaksi sudah pasti
mengirimkan pesan yang ingin disampaikan pada orang lain. Simbol yang
37
fenomena, dimana sebelumnya simbol tersebut sudah disepakati bersama dalam
pesan pada orang lain yaitu; simbol verbal dan non-verbal.Simbol verbal
menekankan pada bahasa tubuh atau bahasa isyarat contohnya ‘orang yang
tersebut sudah disepakati bersama dalam sebuah kelompok dan digunakan untuk
pemberian makna ini tidak didasarkan pada makna normatif, yang telah dibakukan
38
disempurnakan seiring dengan fungsi instrumentalnya, yaitu sebagai pengarahan
dari pemaknaan simbol dari perspektifnya kepada orang lain sehingga orang-
orang penerima informasi tersebut akan memiliki perspektif lain dalam memaknai
informasi yang disampaikan aktor pertama. Dengan kata lain aktor akan terlibat
komunitas terdapat suatu pembaharuan sikap yang menjadi suatu trend yang akan
suatu komunitas, interaksi simbolik juga dapat menjadi suatu alat penafsiran
Dari sini jelas bahwa tindakan manusia tidak disebabkan oleh “kekuatan
luar” tidak pula disebabkan oleh “kekuatan dalam” tetapi didasarkan pada
pemaknaan atas sesuatu yang dihadapinya lewat proses yang oleh Blumer disebut
pada diri individu yang dimulai dari mengetahui sesuatu, menilainya, memberinya
demikian, proses self-indication ini terjadi dalam konteks sosial di mana individu
bereaksi terhadap tindakan dari orang lain, tetapi mencoba menafsirkan dan
39
mendefinisikan setiap tindakan orang lain. Hal itu terjadi karena individu
mempunyai kedirian ‘self’ yang mana dia dapat membentuk dirinya sebagai
Tindakan penafsiran simbol oleh individu di sini diartikan dapat memberi arti atau
makna yang dapat ditangkap oleh orang lain , menilai kesesuainya dengan
individu yang terlibat dalam interaksi ini tergolong aktor yang sadar dan reflektif
karena dapat bertindak sesuai dengan apa yang telah ditafsirkan, bukan bertidak
tanpa rasio atau pertimbangan. Konsep inilah yang disebut Blumer dengan self-
indicatian, yaitu proses komunikasi yang sedang berjalan yang dalam proses ini
interaksi khusus yang berlangsung antar manusia”. Artinya aktor tidak semata-
mata bereaksi terhadap tindakan yang lain tapi dia menafsirkan dan
mendefinisikan setiap tindakan orang lain. Respon aktor baik secara langsung
maupun tidak langsung, selalu didasarkan atas makna penilaian tersebut. Oleh
penafsiran atau dengan menemukan makna tindakan orang lain. Dalam konteks
40
dan mentransformasikan makna dalam kaitannya dengan situasi di mana dan ke
yang mengarah pada tindakan tidak semata-mata didasari oleh adanya stimulus-
respon, namun dalam hal ini lebih menekankan pada adanya “proses mental” atau
variabel antara atau variabel yang menjembatani antara stimulus dengan respon,
yaitu proses mental atau proses berpikir, yang tidak lain adalah interpretasi. Teori
interaksi sosial yang telah dilakukan. Arti dari sebuah benda tumbuh dari cara-
merupakan kegiatan sosial dinamis sosial manusia. Bagi perspektif ini, individu
bersifat aktif, reflektif dan kreatif, menafsirkan, menampilkan perilaku yang rumit
dan sulit diramalkan. Paham ini menolak gagasan bahwa individu adalah
yang ada di luar dirinya. Interaksilah yang dianggap variabel penting yang
ciri khas manusia, yakni komunikasi atau pertukaran simbol yang diberi makna.
Perspektif ini berupaya untuk memahami perilaku manusia dari sudut pandang
subjek. Teori ini menyarankan bahwa perilaku manusia harus dilihat sebagai
41
proses yang memungkinkan manusia membentuk dan mengatur perilaku mereka
atas dunia di sekeliling mereka, jadi tidak mengakui bahwa perilaku itu dipelajari
reaksi belaka dari tindakan terhadap tindakan orang lain. Tanggapan seseorang
tidak dibuat secara langsung terhadap tindakan orang lain. Tetapi didasarkan atas
makna yang diberikan terhadap orang lain itu. Interaksi antar individu ditengarahi
42
1. Manusia bertindak berdasarkan makna-makna yang ada pada sesuatu
lain”.
ini.Pertama, bahwa manusia itu bertindak terhadap sesuatu (apakah itu benda,
kejadian, maupun fenomena tertentu) atas makna yang dimiliki oleh benda,
bagi mereka.
Kedua, makna tadi diberikan oleh manusia sebagai hasil interaksi dengan
sesamanya.Jadi, makna tadi tidak inherent, tidak terlekat pada benda ataupun
itu dimungkinkan karena manusia mampu menamai segala sesuatu, bukan hanya
objek fisik, tindakan, atau peristiwa (bahkan tanpa kehadiran objek fisik, tindakan,
atau peristiwa itu) namun juga gagasan yang abstrak. Akan tetapi, nama atau
simbol yang digunakan untuk menandai objek, tindakan, peristiwa, atau gagasan
itu bersifat arbitrer (sembarang). Melalui penggunaan simbol itulah manusia dapat
43
Ketiga, makna tadi ditangani dan dimodifikasi melalui proses interpretasi
prinsip dasar teorinya tersebut pada dua konsep yaitu diri dan masyarakat.
44
yang bersifat perilaku individu yang dipicu oleh actor dan tidakan
mereka sendiri.
45
menempatkan tindakan sosial seseorang diperlukan sebagai aliran
lain.
dilingkungannya.(Ryadi, 000:67)
46
2.2.2. Kerangka Pikir
antara simbol dan interaksi. Simbol yang digunakan dalam melakukan interaksi
merupakan representatif dari sbeuah fenomena. Ada dua macam simbo dari teori
interaksi simbolik sebagai alat melakukan penelitian yaitu simbol verbal dan
simbol non verbal dimana simbol verbal menekankan pada penggunaan kata dan
simbol non verbal menekankan pada bahasa tubuh atau bahasa isyarat.
informasi tersebut akan memiliki perspektif lain dalam memaknai informasi yang
yang menjadi kerangka analisis dalam penelitian ini adalah dari sisi simbol
47
Simbol Verbal Simbol Non Verbal
1. Bahasa Daerah 1. Perilaku
2. Istilah Indonesia 2. Objek
3. Nada Melayu
BAB III
METODE PENELITIAN
mata pencaharian selain pegawai negeri sipil (PNS) urutan yang medominasi
3.2.1. Subjek
Wasolangka Kecamatan Parigi dengan jumlah warga 228 kepala kelurga KK yang
48
Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan
sebagai berikut:
purposive sampling menekanka pada penentuan obyek yang kaya akan informasi
Jenis data penelitian terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif.Data
bilangan dan angka-angka statistik yang digunakan hanya untuk kebutuhan data
49
yang ada hubungannya dengan masalah-masalah yang diteliti. Data
dokumentasi serta bahan laporan berupa arsip, laporan tertulis, foto dan
2. Data primer adalah data empirik diperoleh secara langsung dari informan
kualitatif, yang terdiri dari 3(tiga) teknik pengumpulan data melalui yaitu
1. Observasi Partisipatif
perasaan, motivasi, tanggapan atau persepsi, dan sebagainya; untuk hal itu
dikaitkan dengan harapan yang bisa terjadi di masa yang akan datang.
50
Peneliti melakukan teknik pengumpulan data dengan mengajukan
santai dan mungkin juga dapat diulang untuk memperoleh data tambahan atau
untuk mengetahui mengetahui persoalan lain sampai perolehan data dirasa cukup
oleh peneliti.
3. Studi Dokumentasi
Teknik ini digunakan dalam penelitian studi kasus guna mencari justifikasi
atau pembenaran dari data yang diperoleh melalui wawancara, sehingga studi
teknik pengumpulan data. Studi dokumen dimulai dari mencari dan menemukan
akses untuk memperoleh dokumen yang berkaitan dengan masalah penelitian, lalu
3.5.Instrument Penelitian
penelitian ini akan secara bersamaan saat pengumpulan data lapangan sebagai
51
Analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif.
deskriptif melalui tahapan teknik analisis interaktif Miles &Huberman yang terdiri
dari tiga alur kegiatan yang terjadi bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data
data kasar yang muncul dari catatan di lapangan. Kemudian data ini
2. Penyajian data sebagai alur penting kedua dari analisis data penelitian
52
yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan, lebih jauh menganalisis
pada data kualitatif pada masa yang lalu adalah bentuk teks naratif, tetapi
penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis
informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih,
dengan demikian dapat melihat apa yang sedang terjadi, dan menentukan
yang menurut saran yang dikiaskan oleh penyajian sebagai sesuatu yang
mungkin berguna.
53
peneliti.
Penyajian
Pengumpula Data
n Data
Kesimpulan-
Reduksi
KesimpulanPenarikan
Data
/Verifikasi
c Nada Melayu
b) Simbol Non
Verbal
a.Perilaku
b.Objek
54
3.8 Konseptualisasi
2. Orang Muna adalah orang asli muna yang tinggal di Kecamatan Parigi
Kelurahan Wasolangka
nafkah
Malaysia secara verbal baik berupa kata dan istilah yang dipakai
5. Simbol Non Verbal adalah simbol yang mencirikan orang eks perantau
55
BAB IV
a. Keadaan Geografis
Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan luas wilayah 4898,75 Ha yang terdiri dari
pemukiman seluas 14 Ha, perkebunan seluas 140 Ha, perkuburan seluas 0,50 Ha,
pekarangan seluas 8 Ha, perkantoran seluas 0,20 Ha dan prasara umum seluas
Wasolangka 2018.
sebagai berikut :
56
- Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Kolasa
musim yang berlaku untuk wilayah Indonesia khususnya Indonesia bagian tengah
yaitu antara bulan April sampai dengan bulan Oktober merupakan musim
kemarau diantara bulan November sampai dengan bulan Maret adalah musim
hujan.
b. Keadaan Demografis
Kelurahan Wasolangka sebanyak 828 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki
sebanyak 404 jiwa dan perempuan sebanyak 424 jiwa. Dengan demikian jumlah
penduduk di 404 jiwa dan perempuan sebanyak 424 jiwa lebih banyak penduduk
terdapat kepala keluarga (KK) sebanyak 228 kepala keluarga (KK) sehingga rata-
rata penduduk dalam satu rumah tangga adalah sebanyak 4 jiwa. Untuk lebih
57
Jenis Kelamin
No Umur/Usia Jumlah Presentase %
Pria Wanita
1 0-04 19 21 40 4,83
2 5-09 37 39 76 9,17
3 10-14 41 43 84 10,14
4 15-19 40 42 82 9,90
5 20-24 45 47 92 11,11
6 25-29 40 42 82 9,90
7 30-34 43 45 88 10.61
8 35-39 39 41 80 9,66
9 40-44 30 32 62 7,48
10 45-49 25 27 52 6,28
11 50-54 21 22 43 5,19
12 55-59 10 11 21 2,53
13 50-64 8 7 15 1,81
14 65 keatas 6 5 11 1,32
45 orang dan perempuan sebanyak 47 orang dengan jumlah 207 orang, usia 25 –
jumlah 92 orang, usia 30 – 34 tahun laki –laki sebanyak 43 orang dan perempaun
58
sebanyak 45 orang dengan jumlah 88 orang, usia 35 – 39 tahun sebanyak laki-laki
dengan jumlah 120 orang, usia 45 – 49 tahun laki-laki sebanyak 61 orang dan
laki sebanyak 21 orang dan perempaun sebanyak 22 orang dengan jumlah 43, usia
perempuan sebanyak 7 orang dengan jumlah 15 orang, usia 65 tahun keatas laki-
laki sebanyak 6 orang dan perempuan sebanyak 5 orang dengan jumlah 11 orang.
Dari penejelasan diatas, dapat diketahui bahwa jumlah jiwa yang paling
banyak adalah pada usia 20-24 tahun yakni 92 orang atau (11,11%) sedangkan
jumlah jiwa yang paling sedikit teradapt pada usia 65 tahun keatas yakni 11 orang
atau (1,39%).
Muna sebanyak 3 (tiga) suku dan yang paling dominan adalah suku Muna,
59
1 Muna 795 96,01
2 Bugis 25 3,01
3 Jawa 8 0,96
bersuku Muna dengan jumlah penduduk 794 jiwa atau (96,01)%, Selanjutnya
suku Bugis berjumlah 25 jiwa atau (3,01%), dan suku Jawa berjumlah 8 jiwa atau
(0,96%).
untuk meningkatkan kualitas manusia khususnya dibidang agama, maka perlu ada
gotong royong dan rasa kesatuan dan persatuan diantara warga sehingga
60
anak di Kelurahan Wasolangka terdiri tiga kali satu minggu yaitu hari minggu,
rabu dan jum’at yang dilaksanakan pada selesai shalat magrib sampai dimulai
shalat isya.
atau mutu sumber daya manusia yang dapat mendukung kegiatan pembangunan
suatu daerah tertentu. Dari 828 jiwa penduduk Kelurahan Waslangka, kelompok
lulusan sekolah mengeah atas (SLTA) dan lulusan sekolah menengah Pertama
(SLTP) merupakan kelompok yang paling besar dan paling banyak, kemudian
6 Sarjanan S1 60 7,24
7 Pascasarjana S2 2 0,24
61
Sumber Data : Kantor Kelurahan Wasolangka 2017.
orang atau (7,48%), tamat SD ssebanyak 214 orang atau (25,4%), tamat
SLTA/sederajat 254 orang atau (30,67%), tamat SMA/sederajat 230 orang atau
beragam, dimulai dari sektor pegawai negeri sipil, pedagang, TNI/POLRI, tukang
kayu/batu, petani, supir mobil sewa dan jasa ojek, kondisi sosial ekonomi
1 PNS 37 11,63
2 Pedagang 27 8,49
3 TNI/POLRI 11 3,45
4 Tukang kayu/batu 8 2,51
5 Petani 114 35,3
6 Masyarakat perantau 101 30,2
7 Jasa ojek 15 4,71
62
petani yaitu sebanyak 215 orang dengan presentase 67,61%, kemudian disusul
dengan pegawai negri sipil yaitu sebanyak 37 orang dengan presentase 11,63%,
dengan presentase 3,45%, jasa ojek sebanyak 15 orang dengan presentase 4,71%,
tukang kayu/batu sebanyak 8 orang dengan presentase 2,51%, dan yang terahir
318 orang dan yang yang paling banyak bekerja sebagai petani berjumlah 215
orang atau 67,61%, sedangkan penduduk yang sedikit jumlahnya bekerja sebagai
Menyinggung masalah sosial budaya dapat kita lihat dari segi pendidikan,
63
keterampilan, sikap dan tindakan lebih dinamis dibandingkan dengan masyakat
katakan terjamin dan cukup kondusif. Hal ini disebabkan oleh kesadaran
Kelurahan Wasolangka dapat dibilang tertib dan aman, dengan kesadaran yang
sebanyak 2 orang.
d. Profil Informan
64
3 La Kudji merupakan salah satu TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang
10. Cunsal salah seorang informan berikutnya yang menjadi Tokoh Pemuda
65
11. Laode Hamiu salah seorang informan berikutnya yang menjadi Tokoh
12. Laode Niia merupakan salah seorang Tokoh Adat Masyarakat yang
13. Waode Sitti Roslina salah seorang Masyarakat Lokal yang berumur 36
Muna.
Kabupaten Muna
tahun 2018 bahwa Eks perantau Malaysia yang ada di Kelurahan Wasolangka
memiliki pola pola dan situasi komunikasi yang berbeda hal ini dikarenakan
adanya paparan budaya dari Negeri Melayu yang mempengaruhi bahasa, perilaku,
sifat, gerak tubuh dan hal-hal lainnya. Komunikasi merupakan sebuah kegiatan
aktif yang selalu dilakukan oleh individu dan kelompok masyarakat dalam
menyatukan beberapa kelompok yang berbeda latar belakang baik secara individu
66
kecenderungan paparan interaksi tersebut terbawa hingga saat pulang. Berikut
1. Simbol verbal
komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal
lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non verbal. Dengan harapan,
digunakan oleh perantau dari Malaysia sehingga orang lain yang mendengarnya
yang kental dengan dialek bahasa daerahnya seperti perantau dari Malaysia yang
berasal dari suku Muna, dimana banyak dari mereka yang kembali dari
Malaysia.
Kata adalah satuan bentuk terkecil yang dapat berdiri sendiri dan
mempunyai makna, dalam pengertian yang lan adalah segala satuan unsur bahasa
yang terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas. Kata dan istilah
67
terjadi secara sadar. Dari hasil obsevasi para perantau yang berasal dari Malaysia
berkomunikasi secara langsung namun dengan istilah yang berbeda dengan bahasa
namun tidak mengganngu komunikasi yang di lakukan sesama orang muna karena
pada dasarnya bahasa malaysia dan bahasa indonesia adalah bahasa melayu yang
Kata dan istilah melayu yang dimaksud peneliti dalam penelitian ini
seperti kata yang biasa digunakan sehari-hari di negara malaysia sehingga terbawa
sampai kembali kedaerah perantau seperti “tak bolelah macan tu” yang dia artikan
dalam bahasa Indonesia “ tidak boleh seprti itu” dari contoh istilah di atas dapat
dilihat persamaan tulisan jumlah kata dan makna yang sama namun Dialek atau
Daerah asal perantau namun masih bisa di mengerti artinya dalam bahasa
Indonesia.
68
Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dinaman pesan
bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian,
intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbiacara. Komunikasi
nonverbal yang terjadi pada orang muna yang pernah merantau di Malaysia
terjadi pada sisi perilaku dan sisi objek dimana sebelum pergi merantau di
Malaysia memiliki perbedaan dari kedua sisi tersebut dengan setelah merantau
a) Perilaku
hidup) yang bersangkutan. oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua
makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu
manusia dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas
antara lain: berjalan, berbicara, tertawa, bekerja dan sebagainya. dari uraian diatas
kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang
Dari hasil obsevasi Perilaku yang ada pada orang Muna Eks Perantau dari
perilaku dalam berbicara dan bekerja ada perbedaan dimana sebelum pergi
69
merantau cara berbicara Eks perantau memili cirikhas seperti orang Muna
(berbicara terlalu cepat) sedangkan dalam perkejaan orang muna bekerja dengan
keras namun tidak meperhitungkan waktu dalam bekerja. Namun, setelah dari
Malaysia cara berbicara agak lambat dan terdengar dengan dialek Melayu
sedangkan perilaku dalam bekerja orang Muna Eks perantau dari Malaysia masih
waktu dalam bekerja, perilaku ini di peroleh setelah bekerja di Negara Malaysia.
b) Objek
dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk
salah satu bentuk stereotipe. Dari hasil observasi Cara berpakaian yang di kenakan
orang Muna Eks Perantau dari Malaysia memilki perbedaan pada saat sebelum
dan sesudah dari perantauan. Pada saat saat sebelum pergi Merantau di Malaysia
cara berpakaian yang di kenakan masih terlihat biasa saja yang disesuaikan
yang di kenakan sudah rapi dan manarik, ini di karenakan kebiasaan berpakaian
pada saat berada di Malaysia di sesuaikan dengan lingkungan tempat tinggal dan
Sebagian perantau dari malaysia masih terbawa dialeg dari malaysia hal ini
Bapak Kasra (30 Tahun ) seorang perantau Malaysia yang menyatakan bahwa:
70
“Saya salah satu orang yang menjadikan negara Malaysia satu-satunya
tempat untuk mencari nafkah. Sebab pilihan tersebut merupakan pilihan
terbaik bagi kami yang tidak memiliki latar belakang pendidikan sehingga
menjadi perantau dinegeri orang adalah pilihanya. Adapaun ketika ditanya
bagaimana komunikasi kami saat pulang dikampung dan hal apa yang
berbeda, biasanya yang berbeda itu adalah logat karena lama di Malaysia
jadi logat terbawa logat melayu”. (Wawancara, Oktober 2018).
interaksi seseorang dapat mempengaruhi pribadi orang tersebut, hal ini sejalan
gagasan atau sikap, saling berbagi unsur-unsur perilaku, atau modus kehidupan
informasi dari satu orang atau kelompok kepada yang lain, terutama dengan
menggunakan simbol.
bahwa:
71
dengan kelompok. Apabila dua orang bertemu, interaksi sosial dimulai pada saat
itu. Mereka akan saling menegur, berjabat tangan, saling berbicara atau bahkan
interaksi sosial. Syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial dan
pada dasarnya paparan komunikasi itu tetaplah ada sebagai konsekuesi interaksi
sosial namun hal tersebut tidaklah bersifat paten bagi eks perantau Malaysia.
Dijelaskan pula oleh informan selaku masyarakat lokal Ibu Muriati (26
“Memang kalau orang yang dari Malaysia itu pasti kalau pulang sudah
logat melayu kalau bicara hal ini karena terbawa bawa dari sana. Namun
kami tidak kesulitan dalam memahami karena pada dasarnya bahasa
melayu itu sama dengan bahasa Indonesia hanya logatnya saja yang
berbeda dan kesulitanya hanya menyikapi beberepa istilah saja yang
terbawa dari melayu yang kami kadang tidak mengerti”. (Wawancara,
Oktober 2018).
sebab adanya adaptasi yang telah lama dilakukan oleh masyarakatnya sehingga
mereka terbiasa. Hal ini sejalan dengan Gillin (2001:46), interaksi sosial adalah
suatu hubungan sosial yang dinamis antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Gillin & Gillin juga pernah
mengadakan penggolongan yang lebih luas lagi. Menurutnya, proses sosial yang
72
Proses Asosiatif yang terbagi ke dalam tiga bentuk khusus lagi, yakni
(a)Akomodasi adalah suatu pengertian yang digunakan oleh para sosiolog untuk
sosial dan dalam pola adat istiadat serta interaksi sosial; (c) Proses yang disebut
istiadat dan interaksi sosial kadangkala tidak terlalu penting dan menonjol.
dijelaskan oleh seorang Tokoh Adat Bapak La Ode Ganiru (54 Tahun) bahwa:
73
dan non verbal, hal ini sejalan dengan Effendy (2007:23) yang menyatakan bahwa
Hal ini terjadi antara seorang komunikan terhadap komunikator. Pesan itu bisa
verbal adalah semua jenis symbol yang menggunakan satu kata atau
kategori pesan verbal yang disengaja. Yaitu usaha yang dilakukan secara sadar
untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan. Bahasa dalam proses
komunikasi sebagai lambang verbal adalah yang paling banyak dan paling sering
disusun secara berstruktur sehingga menjadi kalimat yang mengandung arti. Oleh
mengenai hal atau peristiwa, baik yang konkret ataupun yang abstrak, yang terjadi
74
hari bagaimana logat melayu itu sangat mendominasi tutur katanya”.
(Wawancara, Oktober 2018).
interaksinya yaitu dari sisi bahasanya. Bahasa yang digunakan dalam keseharian
tersebut menjadi pembeda yang signifikan pada masyarakat eks perantau Malaysia
sosial, yakni untuk tujuan kesenangan, untuk menunjukan ikatan dengan orang
memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada suatu saat
tertentu.
menyatakan bahwa:
“ Hal yang paling mencolok dalam komunikasi saat pulang yaitu bagaimana
bahasa yang kami gunakan sangat erat kaitannya dengan logat Melayu. Pastilah
sangat kental karena kalau di Malaysia bahasa sehari hari itu bahasa Melayu”.
(Wawancara, Oktober 2018).
Penggunaan bahasa Melayu merupakan indikator bahwa dalam
berkomunikasi masyarakat eks perantau memiliki ciri verbal tersendiri, hal itu
75
terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat
kita bekerja sama dengan anggota masyarakat untuk mencapai tujuan bersama.
menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri atau lebih tepat
merupakan simbol karena rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia
harus diberikan makna tertentu pula. Simbol adalah tanda yang diberikan makna
tertentu, yaitu mengacu kepada sesuatu yang dapat diserap oleh panca indra.
Diperjelas pula oleh seorang informan Bapak Cua (24 Tahun) yang
menyatakan bahwa:
“ Apa apa yang diucapak oleh eks perantau Malaysia tidak akan jauh dari
bahasa Melayu itu sendiri, sehingga kami juga sudah sangat paham akan
mereka. Jadi kalau ada yang menggunakan bahasa Melayu berarti perantau
Malaysia atau istrinya perantau Malaysia. Di kampung ini sudah sangat
biasa bagi kami berinteraksi dengan bahasa bahasa melayu itu apalagi
banyak dari orang kampung ini menikah di Malaysia dan istrinya pualng
tinggal dikampung dimana istrinya itu menggunakan bahasa melayu”.
(Wawancara, Oktober 2018).
sehingga hal itulah yang menjadi perbedaan dalam berkomunikasi, namun hal
76
masyarakat di Kelurahan Wasolangka Kecamatan Parigi Kabupaten Muna. Berarti
bahasa mencakup dua bidang, yaitu vokal yang dihasilkan oleh alat ucap manusia,
dan arti atau makna yaitu hubungan antara rangkaian bunyi vokal dengan barang
atau hal yang diwakilinya,itu. Bunyi itu juga merupakan getaran yang merangsang
alat pendengar kita (yang diserap oleh panca indra kita, sedangkan arti adalah isi
yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi atau tanggapan
alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun
bahasa tulis. Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia,
sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia
secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang Indonesia tidak
tidak teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan
menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat
dituntut untuk berbahasa bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud
tertentu, kita cenderung kaku. Kita akan berbahasa secara terbata-bata atau
mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian kita. Padahal, bahasa
bersifat sangat luwes, sangat manipulatif. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa
untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat saja, bagaimana pandainya orang-
77
orang berpolitik melalui bahasa. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk
sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan
beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk
dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di
budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan
78
yang dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana
karena terjadi gangguan dalam proses penyampaiannya, dan bila pesan tersebut
sampai ke komunikan biasanya akan terjadi umpan balik (feed back). Komunikasi
masalah yang akan peneliti angkat dalam penelitian ini, yaitu nilai-nilai dari
pikir dan tingkah laku masyarakat. Maka pada saat ini, komuikasi verbal “:istilah”
Istilah yang menjadi salah satu tolak ukur komunikasi verbal eks perantau
membedakan dengan masyarakat lokal. Jika dikaitkan dengan masalah yang akan
diteliti, maka dalam hal ini “istilah” menggunakan tipe komunikasi yang berbada
79
komunikasinya. Maka dari itu “istilah” merupakan salah satu bagian dari
bahwa:
untuk memiliki kemampuan dan sarana agar mendapat umpan balik (feedback)
dari komunikan sehingga maksud pesan tersebut dapat dipenuhi dengan baik dan
80
komunikator dan komunikan secara langsung, tanpa menggunakan media apapun
bahwa:
lainnya juga adalah istilah dalam komunikasi verbal masyarakat eks perantau
komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk
ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk
hubungan hubungan orang lain. Melalui komunikasi kita bekerja sama dengan
kita sendiri kepada orang lain dan mencapai ambisi pribadi. 2) Untuk
nilai nilai komunikasi itu sendiri seperti pula halnya masyarakat eks perantau
81
Malaysia yang secara hakekat merupakan masyarakat lokal namun persoalan
sosial, yakni untuk tujuan kesenangan, untuk menunjukan ikatan dengan orang
yakni memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada suatu
saat tertentu.
bahwa:
dengan perbedaan bahasa atau lagat bahasa dengan beberapa istilah hanyalah
konsep yang mengacu pada peran dan fungsi sebuah komunikasi dalam merespon
kehadirannya tidak dapat dilepaskan dari sistem sosial kemasyarakatan yang ada.
Oleh karena itu, agar keutuhan komunikasi dapat terjaga dengan baik, maka
diperlukan adanya upaya untuk menyesuaikan perubahan yang ada atau menolak
perubahan yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang terjaga dalam
82
terhadap lingkungannya, dapat menyebabkan kekacauan komunikasi (chaotic),
verbal. Verbal dibagi kedalam dua macam yaitu lisan (oral) dan tulisan
Hal ini sesuai dengan pendapat dari Carl. I. Hovland (Purba, 2006:29).
Pribadi adalah komunikasi yang berlangsung antara dua individu atau lebih yang
lain apabila kesamaan makna mengenai apa yang dibincangkan. Ciri khas yang
83
tampak dalam komunikasi ini adalah arus balik langsung yang dapat ditanggkap
oleh komunikator, baik secara verbal dalam bentuk kata- kata maupun secara
nonverbal dalam bentuk gerak- gerik seperti anggukan dan lain sebagainya. Selam
tersebut akan terjadi adanya pengertian fungsi secara bergiliran satu sama lain.
Proses berubahnya perilaku atau inggkah laku individu adalah melaluli beberapa
tahapan dimana satu tahap dengan tahap lainya saling berhubungan.. seorang
beberapa model interaksi komunikasi yang berlangsung. Tidak banyak ciri non
Kecamatan Parigi.
“komunikasinya mereka baik baik saja selain bahasa yang agak melayu,
selain itu biasa saja walaupun memang karena bahasa melayu yang kental
jadi sedikit halus bicaranya dibandingkan dengan orang lokal sini yang
tidak pernah merantau”. (Wawancara, Oktober 2018).
komunikasi non verbal masyarakat eks perantau Malasysia adalah tata suara
84
(1988) yang mengatakan jenis komunikasi non verbal itu salah satunya bentuk
Paralinguistik yaitu suara, kata dan karakteristik bahasa tanpa kata seperti pitch,
volume, peringkat, dan kualitas. Agar kita memiliki kompetensi dalam komunikasi
strategi untuk meningkatkan kompetensi dalam dua hal yaitu kompetensi dalam
pesan-pesan nonverbal.
Hal lainnya juga dijelaskan oleh Bapak La Ode Imba (26 Tahun) yang
menyatakan bahwa:
sebuah simbol non verbal melalui nada bicara yang diungkapan oleh para
non verbal yaitu komunikasi antar pribadi yang erat berkaitan dengannya. Onong
dua orang, dimana terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan, komunikasi
jenis ini bisa langsung secara berhadapan muka (face to face) bisa juga melalui
medium, umpamanya telepon. Ciri khas komunikasi antar pribadi adalah dua arah
atau timbal balik (Effendy, 1993 : 61).Selain itu menurut Dean Barnulus
85
pertemuan antara dua individ, tiga individu ataupun lebih yang terjadi sangat
sebagai organ pelaksana dalam penyampaian pesan, karenanya agar pesan yang
disampaikan oleh komunikator dapat memberikan hasil yang lebih baik, dapat
digunakan teknik persuasif. Adapun teknik persuasif yang dimaksud dalam hal ini
adalah suatu kegiatan dalam upaya membujuk komunikan agar melakukan atau
berbuat sesuai dengan maksud dan tujuan komunikator. Sehingga dalam kaitanya
Wasolangka Kecamatan Parigi terbagi dalam dua bentuk yaitu nada, dan
kepribadian.
tingkah laku, pola komunikasi dan kepribadian yang mendasar. Sebagaimana pula
pada sisi komunikasi non verbalnya ciri tersendiri yaitu nada linguistik
manifestasi dari diri manusia itu sendiri sebagai makluk sosial yang membutuhkan
orang lain. Jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi antar pribadi sebenarnya
merupakan proses sosial dimana orang- orang yang terlibat didalamnya saling
86
mempengruhi, serta menunjukkan bahwa komunikasi antar pribadi lebih
menyatakan bahwa:
“ Yang menjadi pembeda sekiranya hanya itu yang bisa dijadikan poin
komunikasi non verbal yang dimaksud adalah nada mereka saat berbicara,
sebab dipengaruhi oleh bahasa melayu yang lembut maka sedikit merubah
nada bicara dibandingkan sebelum melakukan perantauan. Sangat berbeda
nadanya dengan masyarakat lokal yang sedikit keras”. (Wawancara,
Oktober 2018).
non verbal erat hubungannya dengan komunikasi antar pribadi sebab hanya
melalui komunikasi antar pribadi kode kode non verbal dapat berlangsung dengan
baik.
Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antar dua orang atau lebih
yang terjadi dalam bentuk kontak langsung. Sebagai suatu proses, komunikasi
antar pribadi merupakan rangkaian tindakan , kejadian dan kegiatan yang terjadi
secara terus menerus. Dengan kata lain, komunikasi antar pribadi bukanlah suatu
hal yang statis, tetapi suatu yang dinamis. Artinya, segala sesuatu yang tercangkup
dalam komunikasi antar pribadi selalu dalam keadaan berubah, yakni para pelaku,
sadari atau kita tidak perhatikan, namun yang jelas selau terjadi perubahan.proses
87
komunikasi antar pribadi dapat digambarkan sebagai proses yang sirkuler dan
terus menerus.
bahwa:
“Benar yang menjadi pembeda pula adalah bagaimana nada bicara kami
sedikit berbeda sebab ada aksen melayu yang halus yang mempengaruhi
bicara kami di lingkungan masyarakat lokal, walaupun kami juga
masyarakat asli sini”. (Wawancara, Oktober 2018).
Arti proses bahwa adalah bahwa setiap orang yang terlihat dalam
pendengar dan sebagai aktor sekaligus rektor. Sedangkan sebagai proses yang
yang mendasar dari komunikasi non verbal masyarkat eks perantau Malaysia
masyarakatnay dilihat dri bentuk atau ciri nada suara sebagai temuan peneliti.
menjadi komunikasi non verbal masyarakat eks perantau Malaysia adalah nada
88
BAB V
5.1.1 Kesimpulan
Parigi Kabupaten Muna dilihat dari dua faktor Komunikasi Verbal dan
verbal simbol atau pesan verbal adalah semua jenis symbol yang
kita sadari termasuk kedalam kategori pesan verbal yang disengaja. Dari
hasil penelitian terdiri dari 2 bentuk verbal yaitu; (1) Bahasa Daerah, dengan
diungkapan oleh eks perantau tersebut yang diadopsi dari sistem aksara
Melayu.
89
untuk mengemukakan ide atau gagasannya. Adapun komunikasi non verbal
yang didapatkan dari hasil penelitian yaitu; Nada Melayu, nada bicara tersebut
dipengaruhi oleh bahasa Melayu dan terbawa pada aksen komunikasi dengan
masyarakat lokal yang berbeda adapun ciri khas dari perbedaan tersebut
adalah aksen melayu yang cenderung halus dan lembut sangat berbeda dengan
5.2. Saran
b) Pada komunikasi non verbal, perbedaan nada bicara bukanlah sesuatu hal
menjadi saran penelitian ini agar adaptasi yang berimbang sehingga tidak
90