Anda di halaman 1dari 20

TRADISI

ILMU KOMUNIKASI

CATUR NUGROHO, M.IKom


TRADISI-TRADISI TEORI
KOMUNIKASI
• Robert Craig (dalam Littlejohn & Foss : 2009)
menyebut adanya tujuh tradisi dalam kajian
komunikasi yaitu:
1. semiotik
2. retoris
3. kritis
4. sosiopsikologis
5. cybernetik
6. sosiokultural
7. fenomenologi
Tradisi Semiotika
• Secara etimologis, istilah semiotika berasal dari bahasa
Yunani, “semeion” yang berarti “tanda”. secara singkat
dapat dikatakan sebagai studi mengenai tanda (the
study of sign) dalam upaya mencari makna.
• Secara terminologis semiotika adalah sebuah cabang
ilmu pengetahuan yang mempelajari tanda. Tanda-
tanda tersebut menyampaikan suatu informasi baik
secara verbal maupun nonverbal sehingga bersifat
komunikatif .
• Tradisi semiotik terdiri atas sekumpulan teori tentang
bagaimana tanda-tanda mempresentasikan benda, ide,
keadaan, situasi, perasaan, dan kondisi di luar tanda-
tanda itu sendiri.
• Landasan teoritis dari kalangan
ahli linguistik seperti Ferdinand
de Saussure, Charles S. Pearce,
Noam Chomsky, Benjamin
Whorlf, Roland Barthes, dan
lainnya.
• Semiotika adalah ilmu tentang tanda (sign). Namun,
ia juga merupakan proses mental. Proses ketika kita
mencoba menemukan makna (meaning) suatu objek
melalui rekonstruksi dan kombinasi tanda-tanda.
• Konsep dasar semiotik adalah tanda (stimulus yang
menunjukkan beberapa kondisi lain) & simbol ((tanda
yang kompleks dengan banyak arti)
• Analisis semiotik menyediakan kita sebuah konsep
kerangka kerja menyeluruh dan seperangkat metode
dan ketentuan yang bisa dipakai sejauh mungkin
terhadap tanda-tanda praktis seperti gerak, isyarat,
bahasa, tulisan, fotografi, film dan sebagainya.
3 AREA PENTING DALAM STUDI SEMIOTIK

• Tanda itu sendiri (the sign itself). Hal ini terdiri atas studi
tentang berbagai tanda yang berbeda, cara tanda-tanda
yang berbeda itu dalam menyampaikan makna, dan cara
tanda-tanda itu terkait dengan manusia yang
menggunakannya.

• Kode atau sistem yang mengorganisasikan tanda (the codes


or system into which signs are organized). Studi ini
mencakup cara berbagai kode dikembangkan guna
memenuhi kebutuhan suatu masyarakat atau budaya atau
untuk mengeksploitasi saluran komunikasi yang tersedia
untuk mentransmisikannya.

• Kebudayaan tempat kode dan tanda bekerja (the culture


within which these codes and signs operate). Ini pada
gilirannya bergantung pada penggunaan kode-kode dan
tanda-tanda itu untuk keberadaan dan bentuknya sendiri.
Tradisi Sosiopsikologis
• Berangkat dari Ilmu Psikologi terutama aliran behavioral.
Dalam kajian komunikasi akan sering dijumpai dalam
kajian tentang dampak media. Memberi perhatian pada
perubahan sikap (attitude). Hubungan media dan
khalayak tentunya akan menyebabkan terjadinya
perubahan sikap. Media menjadi stimulus dari luar diri
khalayak yang akan menyebabkan terjadinya perubahan
sikap.
• Psikologi Sosial memberi perhatian akan pentingnya
interaksi yang mempengaruhi proses mental dalam diri
individu. Aktivitas komunikasi merupakan salah satu
fenomena psikologi sosial seperti pengaruh media massa,
propaganda, atau komunikasi antar personal lain.
• Dalam konteks komunikasi juga akan
banyak dijelaskan dengan teori-teori
dari tradisi psikologi sosial. Misalkan
manusia dalam membuat suatu pesan
dilatari faktor-faktor tertentu seperti
motif, kebutuhan, dan sebagainya.
Demikian pula terlibatnya faktor
prasangka, stereotip, skema pemikiran,
dan sebagainya yang mempengaruhi
komunikasi antar personal.
Tradisi Retorika
• Tradisi retorika memberi perhatian pada aspek
proses pembuatan pesan atau simbol. Prinsip
utama disini adalah bagaimana menggunakan
simbol yang tepat dalam menyampaikan
maksud.
• Dalam media berkaitan dengan proses
pembuatan kebijakan keredaksian, merancang
program acara, penentuan grafis.
• Prinsip dasarnya bahwa pesan yang tepat akan
dapat mencapai maksud & tujuan komunikator.
• Kemampuan dalam merancang pesan yang
memadai menjadi perhatian yang penting dalam
kajian komunikasi retoris.
• Tradisi retorika dapat menjelaskan baik
dalam kontek komunikasi antar personal
maupun komunikasi massa. Sepanjang
memberi perhatian terhadap bagaimana
proses-proses merancang isi pesan yang
memadai sehingga proses komunikasi dapat
berlangsung secara efektif.
• Pemahaman yang memadai dari tradisi
retorika ini akan membantu dalam
memahami bagaimana merancang suatu
pesan yang efektif.
Tradisi Sosiokultural
• Tradisi ini fokus pada bentuk-bentuk
interaksi antarmanusia
• Pendekatan interaksi simbolik,
konstruktivisme, sosiolinguistik,
etnografi, dan etnometodologi merupakan
hal yang penting disini.
• Maka komunikasi baik bermedia maupun
antar pribadi sesungguhnya dapat dilihat
sebagai proses pembentukan realitas
• Interaksi simbolik menekankan pada bagaimana
manusia aktif melakukan pemaknaan terhadap
realitas yang dihadapi. Hal ini dapat membantu
menjelaskan dalam proses komunikasi antar
personal.
• Sedangkan konstruksionisme/konstruktivisme
(social construction of reality) menekankan pada
proses pembentukan realitas dan bagaimana
pengetahuan manusia dibentuk melalui interaksi
sosial.
• Sosiolinguistik (kajian bahasa dan budaya)
menekankan bahwa manusia menggunakan bahasa
secara berbeda dalam kelompok budaya dan
kelompok sosial yang berbeda
• Etnografi yaitu observasi tentang bagaimana
kelompok sosial membangun makna melalui
perilaku linguistik dan non-linguistik. Fokus
pada bentuk-bentuk komunikasi yang
digunakan kelompok sosial tertentu, kata-
kata yang digunakan, dan apa maknanya
bagi mereka.
• Etnometodologi adalah observasi yang
cermat mengenai perilaku-perilaku kecil
dalam situasi yang nyata. Pendekatan yang
melihat bagaimana kita mengelola atau
menghubungkan perilaku dalam interaksi
sosial.
Tradisi Fenomenologi
 Phenomenon adalah kemunculan sebuah benda,
kejadian, atau kondisi yang dilihat.
 Fenomenologi adalah cara untuk memahami
dunia melalui pengalaman langsung dengan
membiarkan segala sesuatu menjadi jelas
sebagaimana adanya.
 Prinsip dasar fenomenologi : (1) pengetahuan
ditemukan secara langsung dalam pengalaman
sadar, (2) makna benda terdiri atas kekuatan
benda dalam kehidupan seseorang, (3) bahasa
merupakan kendaraan makna
Secara umum menurut Lubis (2004) semua
aliran fenomenologi (idealistis – realistis)
mempunyai keyakinan yang sama dalam hal:
– Keyakinan bahwa manusia dapat mengerti
kenyataan sesungguhnya dari suatu
fenomena.
– Keyakinan bahwa ada hal yang menghalangi
manusia untuk mencapai pengertian yang
sebenarnya.
– Keinginan menerobos kabut (penghalang)
dengan melihat fenomena itu sendiri
sebagaimana adanya
Tradisi Cybernetik
• Tradisi ini berkaitan dengan proses
pembuatan keputusan.
• Tradisi cybernetik berangkat dari teori
sistem yang memandang terdapatnya suatu
hubungan yang saling menggantungkan
dalam unsur atau komponen yang ada dalam
sistem. Hal lain yang penting adalah sistem
dipahami sebagai suatu sistem yang bersifat
terbuka sehingga perkembangan dan
dinamika yang terjadi dilingkungan akan
diproses didalam internal sistem.
Tradisi Kritis
• Tradisi ini berangkat dari asumi teori-
teori kritis yang memperhatikan
terdapatnya kesenjangan di dalam
masyarakat.
• Proses komunikasi dilihat dari sudut
kritis, bahwa komunikasi disatu sisi telah
ditandai dengan proses dominasi oleh
kelompok yang kuat atas kelompok
masyarakat yang lemah. Pada sisi lain,
aktifitas komunikasi mestinya menjadi
proses artikulasi bagi kepentingan
kelompok masyarakat yang lemah.
• Tradisi kritis tertarik dengan bagaimana
pesan memperkuat penekanan dalam
masyarakat
• Juga fokus pada wacana dan teks-teks yang
mempromosikan ideologi-ideologi tertentu,
membentuk dan mempertahankan
kekuatan, serta meruntuhkan minat-minat
kelompok atau kelas tertentu.
• Cabang-cabang tradisi kritis : marxisme,
post-modernisme, cultural studies, post-
strukturalisme, post-kolonialisme, dan
kajian feminisme.
TUGAS PERTEMUAN 4 - 5
 Makalah individu
 Minimal 3 halaman (materi)
 Dikumpulkan pada pertemuan ke-4 (3
Maret ‘14)
 Wajib mencantumkan buku “Teori
Komunikasi” sebagai referensi, dan
ada bukunya.
 Presentasi diacak menurut nomor pada
saat pertemuan
MATERI MAKALAH
1. Teori Pers Otoriter (Authoritarian Theory)
2. Teori Pers Liberal (Libertarian Theory)
3. Teori Pers Komunis (Communist Theory)
4. Teori Pers Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
5. Teori Perbedaan Individual (Individual Differences Theory)
6. Teori Kategori Sosial & Hubungan Sosial
7. Teori Norma Budaya (Cultural Norms Theory)
8. Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory)
9. Teori Model Difusi Inovasi (Diffusion of Innovations Theory)
10. Teori Model Agenda Seting (Agenda Setting Theory)
11. Teori Kegunaan dan Kepuasan (Uses and Gratifications)
12. Teori Clozenthropy

Anda mungkin juga menyukai