KOMUNIKASI
Universitas Mataram
I. PENGERTIAN TEORI KOMUNIKASI MENURUT PARA
AHLI:
STEPHEN W. LITTLEJOHN
TRADISI SOSIOPSIKOLOGI
Tradisi yang menitikberatkan pada interaksi yang mempengaruhi proses mental
dalam diri individu. Fokus kajiannya: perilaku sosial individu, variabel psikologis,
efek individu, kepribadian, sifat dan persepsi. Tiga cabang besar: perilaku, kognitif,
dan biologis.
III. ASUMSI 7 TRADISI
KOMUNIKASI
TRADISI SIBERNETIKA
Tradisi yang memandang komunikasi sebagai pengolahan
informasi. Komunikasi dinilai sebagai suatu sistem dimana
berbagai elemen yang terdapat di dalamnya saling berinteraksi
dan saling mempengaruhi satu sama lain.
TRADISI RETORIKA
Tradisi yang memandang komunikasi sebagai sebuah seni praktek diskursus (pidato) termasuk proses-proses
merancang suatu pesan yang baik sehingga komunikasi berlangsung efektif. Komunikasi manusia dipandang sebagai
bentuk seni yang kerap menampilkan bentuk persuasi. Teori komunikasi dalam retorika berkaitan dengan elemen-
elemen berupa komunikator, pengguna simbol, pesan dan khalayak.
III. ASUMSI 7 TRADISI
KOMUNIKASI
TRADISI SOSIO-KULTURAL
Tradisi yang memandang bahwa komunikasi berlangsung dalam konteks budaya tertentu,
maka komunikasi dinilai memiliki pengaruh terhadap budaya suatu masyarakat. Kajiannya
mencakup paham interaksi simbolis, konstruksionisme, sosiolinguistik, filosofi bahasa,
etnografi, etnometodologi.
TRADISI KRITIS
Tradisi yang berangkat dari asumsi yang memperhatikan adanya kesenjangan dalam masyarakat. Kesenjangan
ditandai dengan proses dominasi kelompok yang kuat atas kelompok masyarakat yang lemah, karenanya komunikasi
diharapkan dapat berperan sebagai alat transformasi masyarakat. Dalam prosesnya, komunikasi kerap dilihat dari
sudut pandang kritis. Tujuannya adalah untuk menghilangkan bentuk dominasi dan mendorong kebebasan, keadilan
dan persamaan.
TRADISI FENOMENOLOGI
Tradisi yang mengamati kehidupan sehari-hari dalam suasana ilmiah dan memandang setiap orang memiliki makna
dan nilai-nilai yang dianut berdasarkan pengalaman pribadinya. Asumsinya, fenomenologi menekankan pada
persepsi seseorang dan interpretasi secara subjektif tentang pengalamannya.
IV. LEVEL TEORI
KOMUNIKASI:
1.Structural and Functional Theories
Mengkhususkan pada sesuatu yang umum dan hubungannya di antara berbagai tipe dari berbagai sistem. Titik
beratnya ada pada fungsi setiap level atau posisi dalam suatu kesatuan.
Menekankan pada aspek pemikiran manusia. Terutama tentang aspek psikologi dari suatu individu dibandingkan
dengan kelompok. Lebih memandang individu secara personal dibandingkan menguraikan tindakannya yang
berhubungan dengan individu lain.
3.Interactionist Theories
Menjelaskan bahwa kebiasaan individu tidak bisa terlepas dari norma mau pun aturan yang dibentuk oleh
sekelompok individu (masyarakat). Individu dan sekelompok individu dinilai berubah dari keadaan yang satu ke
keadaan yang lain (dinamis).
IV. LEVEL TEORI
KOMUNIKASI:
4. Interpretative Theories
Menjelaskan bagaimana individu dilihat dan ditafsirkan melalui pengalamannya, teks (dokumen) maupun struktur
sosial di mana individu itu berada.
5. Critical Theories
Menekankan pada aspek nilai atau keinginan dalam menilai setiap kegiatan dalam beragam situasi mau pun institusi.
Asumsi dasarnya adalah memiliki tujuan mengoreksi dan mengkritisi sesuatu.
V. PARADIGMA DALAM
KOMUNIKASI
VI. DIMENSI PARADIGMA DALAM
KOMUNIKASI