Anda di halaman 1dari 23

PERTEMUAN 6

KOMUNIKASI
SEBAGAI ILMU
PENGETAHUAN
Tim Dosen Pengantar Komunikasi Digital
Sejarah Ilmu Komunikasi

Universitas Padjajaran dan


Status Ilmu Komunikasi di Sebelumnya terdapat
Universitas Gajah Mada
Indonesia diperoleh melalui penggunaan nama yang
menggunakan nama
Keputusan Presiden berbeda di berbagai
Publisistik, sedangkan di
(Keppres) Nomor 107/82 Universitas.
Universitas Indonesia
tahun 1982. menggunakan nama Ilmu
Komunikasi Massa.
Publisistik
Ilmu Publisistik berkembang di Eropa, khususnya Jerman. Publisistik
berkembang dari Ilmu Pers atau Ilmu Persuratkabaran yang dikenal dengan
nama Zeitungswissenschaft. Sejak abad ke-19 surat kabar sebagai obyek studi
ilmiah mulai menarik perhatian para pakar pada waktu itu. Surat kabar sebagai
salah satu hasil dari pertumbuhan teknologi dan industri ternyata membawa
berbagai implikasi sosial yang sangat menarik bagi kajian ilmu kemasyarakatan
dan kemanusiaan. Hal ini merupakan suatu fenomena yang menonjol pada
waktu itu. Surat kabar pertama terbit pada tahun 1609, dengan nama Relation.
Pada Kongres Sosiologi (1910) Marx Weber mengusulkan agar
sosiologi pers dimasukkan sebagai objek kajian. Sepuluh
tahun kemudian, Ferdinand Tonnies mengkaji sifat pendapat
umum dalam masyarakat massa. Dalam hubungan antara pers
dan pendapat umum inilah kemudian yang menaikkan gengsi
surat kabar menjadi ilmu dengan nama Zeitungswissenschaft
(Ilmu Surat Kabar) dalam tahun 1925. Dengan demikian,
persuratkabaran tidak hanya dipandang sebagai keterampilan
(Zeitungskunde) belaka, melainkan telah tumbuh menjadi suatu
disiplin ilmu. Walter Hagemann, pada tahun 1930,
mengusulkan dan memperkenalkan nama Publizistik sebagai
suatu disiplin ilmu yang mencakup bukan saja surat kabar,
tetapi juga radio, film, retorika, dan pendapat umum.
Jurnalistik
Ilmu Komunikasi Massa berkembang di Amerika
Serikat melalui jurnalistik, sebagai keterampilan
mengenai surat kabar. Jurnalistik sudah mulai
dikenal sejak tahun 1700. Namun jurnalistik
sebagai pengetahuan yang diajarkan di
universitas baru dirintis oleh Robert Leo di
Washington College pada tahun 1870.
Pada awalnya, jurnalistik belum
mendapat penghargaan para ilmuwan
karena yang diajarkan hanyalah hal-hal Perkembangan selanjutnya Ilmu
yang bersifat teknis. Namun setelah Komunikasi Massa menyatu
Bleyer memasukkan Jurnalistik sebagai menjadi Ilmu Komunikasi, hal ini
minor program Ilmu Sosial di terjadi karena menyatunya
Universtas Wisconsin tahun 1930-an, Speech Communication dengan
mulailah jurnalistik berkembang Ilmu Komunikasi Massa yang
sebagai disiplin ilmu tersendiri. Setelah diawali pada tahun 1950-an.
Perang Dunia II, semakin banyak pakar Speech Communication mengkaji
dari disiplin Sosiologi, Politik, dan komunikasi antarpribadi,
Psikologi yang melakukan pengkajian komunikasi organisasi, dan
aspek dari suratkabar, radio, film dan retorika.
televise. Pada masa inilah terjadi
perubahan nama yang lebih sesuai,
yaitu jurnalistik berganti nama menjadi
Ilmu Komunikasi Massa.
Ilmu Komunikasi
Bersifat Eklektif

(MENGGABUNGKAN BERBAGAI
BIDANG)

Ilmuwan dari berbagai macam disiplin ilmu telah


memberikan sumbangan kepada Ilmu
Komunikasi. Beberapa nama ilmuwan yang
dimaksud antara lain Max Weber, Ferdiand
Toniess, dll. (Sosiologi); Harold Laswell (Politik);
Carl I Hovland, Paul Lazarsfeld (Psikologi);
Wilburn Schramm (Bahasa); Shannon dan Weaver
(Matematika dan Teknik).
Tradisi Ilmu Komunikasi

T RA DISI SOSIO- PS IKOL OG I T RA DISI SIBE RNE T IKA

Komunikasi merupakan pengaruh Komunikasi sebagai pemprosesan


antarpribadi informasi

T RA DISI RE T ORIKA
T RA DISI S E MIOT IK
Komunikasi sebagai ilmu bicara
Komunikasi sebagai proses
yang sarat seni ditujukan pada
membagi makna melalui tanda
publik
Tradisi Ilmu Komunikasi

T RA DISI SOSIO- KULT URA L T RA DISI KRIT IS

Komunikasi sebagai penciptaan Komunikasi sebagai suatu refleksi


dan pembuatan realitas sosial penolakan wacana yang tidak adil

T RA DISI FE NOME NOL OGI

Komunikasi sebagai pengalaman


diri dan orang lain melalui dialog
Tradisi Berangkat dari Ilmu Psikologi terutama aliran

Sosio-Psikologi behavioral, Psikologi Sosial memberi perhatian


akan pentingnya interaksi yang mempengaruhi
proses mental dalam diri individu. Aktivitas
komunikasi merupakan salah satu fenomena
psikologi sosial seperti pengaruh media massa,
propaganda, atau komunikasi antarpersonal lain.
Penganut tradisi ini percaya bahwa kebenaran
komunikasi bisa ditemukan melalui pengamatan
yang teliti dan sistematis. Tradisi ini mencari
hubungan sebab-akibat yang dapat memprediksi
kapan sebuah perilaku komunikasi akan berhasil
dan kapan akan gagal. Adapun indikator
keberhasilan dan kegagalan komunikasi terletak
pada ada tidaknya perubahan yang terjadi pada
pelaku komunikasi. Semua itu dapat diketahui
melalui serangkaian eksperimen.
Komunikasi dipahami
Sibernetika merupakan Dalam tradisi ini
sebagai sistem bagian-
tradisi sistem-sistem menjelaskan bagaimana
bagian atau variabel yang
kompleks yang di dalamnya proses fisik, biologis, sosial,
mempengaruhi satu sama
banyak orang saling dan perilaku bekerja.
lainnya, membentuk serta
berinteraksi,
mengontrol karakter
mempengaruhi satu sama
keseluruhan sistem, dan
lainnya.
layaknya organisme
menerima keseimbangan
dan perubahan.

Tradisi Sibernetika
Sibernetika merupakan Dalam tradisi ini konsep- Tradisi ini seringkali
cabang dari teori sistem konsep penting yang dikaji mendapat kritik terutama
yang memfokuskan diri antara lain pengirim, berkenaan dengan
pada putaran timbal balik penerima, informasi, umpan pandangan asumtif yang
dan proses-proses kontrol. balik, entropi, redudansi, cenderung menyamakan
Konsep ini mengarahkan dan sistem. antara manusia dengan
pada seseorang atas mesin dan menganggap
pertanyaan-pertanyaan bahwa suatu realitas atau
tentang bagaimana sesuatu gejala timbul karena
saling mempengaruhi satu hubungan sebab akibat
sama lainnya dalam cara yang linier.
yang tak berujung.

Tradisi Sibernetika
Keyakinan bahwa berbicara
Tradisi membedakan manusia dari binatang.

Retorika Ada kepercayaan bahwa pidato


publik yang disampaikan dalam
forum demokrasi adalah cara yang
lebih efektif untuk memecahkan
masalah politik.
Retorika merupakan sebuah strategi
di mana seorang pembicara
mencoba mempengaruhi seorang
audiens dari sekian banyak audiens
melalui pidato yang jelas-jelas
bersifat persuasif. Public speaking
pada dasarnya merupakan
komunikasi satu arah.
Pelatihan kecakapan pidato adalah
Tradisi dasar pendidikan kepemimpinan.
Seorang pemimpin harus mampu
Retorika menciptakan argumen-argumen yang
kuat dan kemudian dengan lantang
menyuarakannya.

Menekankan pada kekuatan dan


keindahan bahasa untuk
menggerakkan orang banyak secara
emosional dan menggerakkan
mereka untuk beraksi/bertindak.
Pengertian retorika lebih merujuk
kepada seni bicara daripada ilmu
berbicara.
Tradisi Semiotik
Semiotika adalah ilmu tentang tanda dan cara tanda-tanda itu bekerja.
Tradisi semiotik terdiri atas sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-
tanda merepresentasikan benda, ide, keadaan, situasi, perasaan, kondisi di
luar tanda-tanda itu sendiri.

Tiap tanda antara masyarakat satu dan masyarakat lain akan berbeda
maknanya ketika digunakan dalamberkomunikasi. Dengan perhatian pada
tanda, semiotic menyatukan kumpulan teori-teori yang sangat luas dan
berkaitan dengan bahasa, wacana dan tindakan-Tindakan nonverbal.
(Littlejohn, 2009 : 54)
Tradisi Semiotika
Budaya menjadi aspek yang esensial dalam kajian tradisi ini, sebab budaya
menentukan tiap makna yang terkandung dalam sebuah simbol. Oleh sebab
itu, dalam semiotik tanda memiliki sifat arbitrer. Kebanyakan pemikiran
semiotik melibatkan ide dasar triad of meaning yang menegaskan bahwa arti
muncul dari hubungan di antara tiga hal: benda (atau yang dituju), manusia
(penafsir), dan tanda.

Pola kajian dalam tradisi semiotik ini tidak hanya sekadar memaknai setiap
bentuk tanda, tetapi juga memiliki aspek penting dalam melakukan persuasif
terhadap orang lain. Pada titik inilah kajian semiotik memiliki segi keunikan
tersendiri, yaitu bagaimana memaknai tanda dan mempersuasif orang lain
dengan pemaknaan terhadap tanda tersebut.
Tradisi sosial budaya
berangkat dari kajian
antropologi bahwa
komunikasi berlangsung
dalam konteks budaya
tertentu. Maka komunikasi
dipengaruhi dan
mempengaruhi kebudayaan

Tradisi suatu masyarakat.

Pendekatan sosiokultural

Sosio-Kultural terhadap teori komunikasi


menunjukkan cara
pemahaman kita terhadap
makna, norma, peran, dan
peraturan yang dijalankan
secara interaktif dalam
komunikasi. Sebagian besar
dari kita beranggapan bahwa
kata-kata mencerminkan apa
yang sebenarnya terjadi.
Secara fungsional, bahasa
adalah alat yang dimiliki
bersama untuk
mengungkapkan gagasan
(socially shared), karena
bahasa hanya dapat
dipahami bila ada
kesepakatan di antara

Tradisi anggota-anggota kelompok


sosial untuk
menggunakannya.

Sosio-Kultural Secara formal, bahasa


adalah semua kalimat yang
terbayangkan, yang dapat
dibuat menurut peraturan
bahasa. Setiap bahasa
dapat dikatakan mempunyai
tata bahasa tersendiri
Tradisi Kritis
Tradisi ini berangkat dari asumsi teori-teori Istilah teori kritis berasal dari kelompok
kritis yang memperhatikan adanya ilmuwan Jerman yang dikenal dengan
kesenjangan di dalam masyarakat. Proses sebutan “Frankfurt School”. Para
komunikasi dilihat dari sudut pandang teoritisinya mengadopsi pemikiran Marxis.
kritis. Komunikasi dianggap memiliki dua Kelompok ini telah mengembangkan suatu
sisi berlawanan, di satu sisi ditandai kritik sosial umum, di mana komunikasi
dengan proses dominasi kelompok yang menjadi titik sentral dalam prinsip-
kuat atas kelompok masyarakat yang prinsipnya. Sistem komunikasi massa
lemah. Pada sisi lain, aktivitas komunikasi merupakan fokus yang sangat penting di
mestinya menjadi proses artikulasi bagi dalamnya.
kepentingan kelompok masyarakat yang
lemah
Tradisi Kritis
Teori kritis juga memberikan perhatian Kewajiban dari teori kritis adalah
yang sangat besarpada alat-alat menciptakan bentuk-bentuk bahasa baru
komunikasi dalam masyarakat. Salah satu yang memungkinkan diruntuhkannya
kendala utama pada ekspresi individu paradigma dominan.
adalah bahasa itu sendiri. Kelas-kelas
dominan dalam masyarakat menciptakan
suatu bahasa penindasan dan
pengekangan, yang membuat kelas
pekerja menjadi sangat sulit untuk
memahami situasi mereka dan untuk
keluar dari situasi tersebut.
Tradisi Fenomenologi

Komunikasi dipandang sebagai proses


Tradisi fenomenologi ini berkonsentrasi pada
berbagi pengalaman antar individu
pengalaman pribadi termasuk bagian
melalui dialog. Hubungan baik antar
individu-individu yang ada saling
individu mendapat kedudukan yang
memberikan pengalaman satu sama lainnya.
tinggi dalam tradisi ini.

Fenomenologi merupakan cara yang


Tradisi fenomenologis sangat bergantung
digunakan manusia untuk memahami
pada persepsi dan interpretasi orang-orang
dunia melalui pengalaman langsung.
tentang pengalaman subjektifnya.
(Littlejohn, 2009 : 57)
Tradisi Fenomenologi

Pengetahuan ditemukan secara langsung


Terdapat 3 (tiga) dalam pengalaman sadar. Kita akan
mengetahui dunia ketika kita
Prinsip Dasar berhubungan dengannya.

Makna benda terdiri atas kekuatan benda


Bahasa adalah kendaraan dari makna.
dalam kehidupan sesesorang. Bagaimana
Semua orang mengalami dunia melalui
seseorang memandang sesuatu benda,
bahasa yang digunakan untuk
tergantung dari bagaimana berhubungan
mendefinisikan dan mengekspresikan
dengan benda itu untuk menetukan
dunia itu.
maknanya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai