BAB I
KEHADIRAN ILMU KOMUNIKASI
A. Apakah itu ilmu komunikasi
Sebelum kita lebih jauh mempelajari ilmu komunikasi ada baiknya lebih dahulu
memahami itu ilmu, dulu orang lebih mudah memberi defenisi tentang ilmu, defenisi ilmu
bergantung pada sistem filsafat yag dianutnya. Sekarang ilmu memperoleh posisi yang bebas
dan mandiri. Defenisi ilmu tidak lagi di dasarkan dilihat dari filsafatnya, melainkan berdasarkan
pada apa yang dilaksnakan leh ilmu tersebut, serta metodologinya.
Dalam Wiryantto (2004) Para ilmuan dapat mengembangkan ilmunya ke tingkat yang
lebih lanjut. Ilmu bukan ibarat sebuah bangunan gedung dengan dasar yang abadi. Struktur
ilmu, bahkan apa yang disebut pokok ilmu pun mengalami perubahan, pendapat ini dapat dilihat
dari dua sudat pandang pendidikan :
Sejak awal perkembangannya, para ahli dari berbagai disiplin ilmu telah turut
memberikan sumbangan yang besar terhadap keberadaan ilmu komunikasi . sejumlah nama-
nama ahli dalam bidang masing-masing diantaranya adalah :
1
- Ahli politik (Harol D. Lasswell)
- Sosiologi (max Weber, Daniel Lerner dan Everett M. Rogers.
- Psikologi (Carl Hovland dan Paul Lazarsfeld)
Mempelajari komunikasi dalam hubungannya dengan perubahan sikap manusia.
- Bahasa (Wilbur Schramun
- Matetmatika dan Tehnik ( Shannon dan Weaver)
- Studi empirik arti pesan (charles E. Osgood)
- Komunikasi antar pribadi dalam kaitannya dengan komunikasi massa ( Paul F. Lazaarsfeld
dan teman-temannya)
- Teori ketidak cocokan (dissonance theory) teori konsistensi dan faktor-faktor psikologi
lainnya yang erat hubungannya dengan komunikasi (L Festinger, Elihu katz, McGuire)
- Komunikasi internasional (Ithiel de Sola Pool, Deutsch, Devidson)
- Proses kelompok daalam kaitannya komunikasi (Newcomb Asch, Muzafir sherif, Leavitt
Baveas dkk)
- Teori matematik ((G.A. Miller Colin Cherry
- Persoalan persoalan komunikadi antar manusia, (Claude E, Shannon dan Werren Weaver)
- Analisi isi pesan (content analysis) (B Bareslon, O Hosti
- Teori sistem ( Miller
- Studi orientasi ( Carter)
- Komunikasi dar bahasa (N. Chomsky)
- Proses belajar melalui komunikas massa ( M.A. May A.A Lumsdaine)
Menurut Dance dan Larson dalam Miller (2005 :3) sampai tahun 1976 sebanyak 126 defenisi
komunikasi. Jumlah ini melahirkan defenisi yang begitu banyak sesuai latar belakang dan
perspektif yang berbeda-beda satu sama lain.
Menurut Fisher (1986 : 17) ilmu komuikasi mencakup semua dan sifat eklektif, eklektif ilmu
komunikasi yang digambarkan oleh Wilbur Schramn (1963 : 2) sebagai jalan simpang yang ramai,
sesuai disiplin ilmu yang melintasinya. Schramn membandingkan ilmu komunikasi dengan kota
purba Babelth Dehre, di kota itu para pengembara lewat, singgah dan meneruskan perjalannya.
Bekas persinggahan para pengembara tersebut menunjukkan keluasan ilmu komuikasi.
Berger dan Chaffe (1983 : 17), mengatakan ilmu komunikasi itu mencari da memahami
mengenai produksi, pemrosesan dan efek dari simbol serta sistem signal, dengan
mengeembangkan pengujian teori-teori menurut hukum generalisasi guna menjelaskan
fenomena yang berhubungan dengan produksi, pemrosesan dan efeknya.
Defenisi ini cukup memadai untuk menerangkan produksi, pemrosesan, efek atau sistem signal
di dalam komunikasi antarptribadi, komunikasi organisasi, komunikasi massa, komuniksi
kelompok , komunikasi politik, komunikasi pendidikan, komunikasi pembangunan, komunikasi
penyuluhan dll.
2
Perkembangan ilmu komunikasi dimulai tahun 1950-an di Amerika Serikat, Ilmu
Komunikasi merupakan peleburan departement of speach communication dan Departement of
mass communication menjadi communication Science.
Pada tahun 1960 International Communication Association (ICA) sudah mencerminkan ilmu
komunikasi sebagai disiplin ilmu maupun profesi anatara lain :
Komunikasi sebagai ilmu , merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis
berdasarkan fakta dan riset. Ia melakukan penyilidan masalah, kontrol pengujian menurut
kaidah-kaidah ilmiah dan secara normatif hasilnya dapat disajikan dan diterapkan untuk
menciptakan dan membina tatanan hidup manusia agar menjadi baik dalam pribadi maupun
dalam hidup bermasyarakat.
Sebagai lapangan kerja, komunikasi menjadi profesi dalam berbagai lapangan kehidupan yang
menjadi sumber mata pencaharian. Misalnya jurnalistik, public relations penulis, penyia,
dosen, artis, periklanan, penerangan manajer, kampanye dan sebagainya (Cangara ; 12).
3
B. Defenisi Ilmu Komunikasi
Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain, niscaya akan terisolasi dari
masyarakat, akan menimbulkan depresi mental yang mengakibatkan kehilangan keseimbangan
jiwa, dr. Veret Keinjan dari ast West enter Hawaii, komunikasi sudah merupakan bagian kekal
dari kehidupan manusia seperti halnya bernapas. Sepanjang manusia ingin hidup, ia perliu
berkomunikasi (hafied, 1)
Komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang fundamental bagi seseorang dalam hidup
bermsyarakat . Wilbur Schramm menyebutnya bahwa komuikasi dan masyarakat adalah dua
kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak
mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak dapat
mengembangkan komunikasi (cangara 2)
Yang mendorong manusia sehingga ingin berkomunikasi dengan manusia lainnya , teori
dasar Biologi menyebut adanya dua kebutuhan, yakni kebutuhan untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya dan kebutuuhan untuk menyesuaiakan diri dan lingkungannya .
Pakar komunikasi memberikan Defenisi komunikasi berbeda menurut disiplin ilmunya dan
perspektif masing-masing, misalnya para pakar:
- filsafat memberikan pengertian atau defenisi dengan menekankan aspek arti (meaning) dan
signifikasi pesan.
- Kalangan psikolog melihat hunungan sebab akibat dari komunikasi dalam hubungannya
dengan individu
- Pakar sosiologi melihat komunikasi dalam kaitanya dengan pengaruh yang ditimbulkannya
terhadap mslah-maslah pemerintahan, para insinyur elektronika melihat bagaimana metode
pengirim pesan-pesan melalui arus listrik.
Harold d Lasswell salah seorang peletak dasar ilmu komunikasi lewat ilmu politik
menyebut tiga funsi dasar yang menjadi penyebab, mengapa manusia perlu berkomunikasi :
Pertama :
karena hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya. Melalui komunikasi manusia dapat
mengetahui peluang-peluang yang ada untuk dimanfaatkan, dipelihara dan menghindar pada
hal-hal yang mengancam alam sekitarnya. Melalui komunikasi manusia dapat mengetahui suatu
kejadian atau peristiwa. Bahkan melalui komunikasi manusia dapat mengembangkan
pengetahuannya yakni belajar dari pengalamannya, maupun melalui informasi yang mereka
terima dari lingkungannya
Kedua :
upaya manusia untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya . Proses kelanjutan suatu
masyarakat sesungguhnya tergantung bagaimana masyarakat itu bisa beradaptasi dengan
lingkungannya. Penyesuaian disini. Bukan saja kemampuan manusia memberi tanggapan
terhadap gejala alam seperti banjir, gempa bumi, dan musim yang mempengaruhi perilaku
manusia, tetapi juga lingkungan masyarakat tempat manusia hidup dalam tantangannya. Dalam
lingkungan seperti ini diperlukan penyesuaian, agar manusia dapat hidup dalam suasana yang
harmonis.
Ketiga :
4
upaya manusia untuk melakukan transformasi warisan sosialisasi. Suatu masyarakat yang ingin
mempertahankan keberadaannya, maka anggota masyarakatnya. Profesor David K. Berlo dari
Michigan State University menyebut secara ringkas bahwa komunikasi sebagai Instrument dari
interaksi sosial berguna untuk mengetahui keberadaan diri sendiri dalam menciptakan
keseimbangan dengan masyarakat (Byrnes, 1965)
Jadi komunikasi jelas tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan umat manusia, baik
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ia diperlukan untuk mengatur tatakrama
pergaulan antar manusia, sebab berkomunikasi denggan baik akan memberikan pengaruh
langsung pada struktur keseimbangan sesorang dalam bermasyarakat, apakah ia seorang
dokter, dosen, manajer, pedagang, pramugari, pemuka agama, penyuluh lapangan,
pramumuniaga, dll.
Pendek kata, sekarang ini keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam mencapai sesuatu
yang diinginkan termasuk karir mereka, banyak ditentukan oleh kemampuannya berkomunikasi.
Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan umat
manusia. Kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan sesamanya, diakui oleh hampir semu
agama telah ada sejak Adam dan Hawa.
Sifat manusia untuk menyampaikan keinginannya dan untuk mengetahui hasrat orang
lain, merupakan awal keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis memalui lambang-
lambang isyarat, kemudian disusul dengan kemampuan untuk memberi arti setiap lambang-
lambang itu dalam bentuk bahasa verbal.
Kapan manusia mulai mampu berkomunikasi dengan manusia lainnya, tidak ada data yang
autentik yang dapat menerangkan tentang itu, hanya saja diperkirakan bahwa kemampuan
manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain secara lisan adalah suatu peristiwa yang
berlangsung secara mendadak everett M . Rogers (1986) menilai peristiwa ini sebagai generasi
pertama kecakapan manusia berkomunikasi sebelum mampu mengutarakan pikirannya secara
tertulis.
Usaha-usaha manusia berkomunikasi lebih jauh, terlihat dalam berbagai bentuk
kehidupan mereka di masa lalu. Pendirian tempat-tempat pemukiman di daerah aliran sungai
dan tepi pantai, dipilih untuk memudahkan mereka dapat berkomunikasi dunia luar dengan
memakai perahu, rakit, dan sampan. Pemukulan gong di Romawi, dan pembakaran api yang
mengepulkan asap di Cina adalah simbol-simbol komunikasi yang dilakukan oleh para serdadu di
medan perang.
Bahkan seribu dua ratus tahun yang lalu, penduduk Asia Tenggara berani mengarungi
samudera dengan hanya menggunakan perahu hingga mendarat di kepulauan Hawaii, Formusa
dan Madagaskar. Kelompok Pelaut ini adalah pelayar yang tidak berbekal kompas atau alat
navigasi lainnya. Mareka tidak tahu menulis tetapi mampu membaca lambang-lambang isyarat
melalui gejala alam, yakni posisi bintang dan gerakan air laut sebagai informasi.
Kecakapan manusia berkomunikasi secara lisan menurut perkiraan berlangsung sekitar 50 juta
tahun. Kemudia memmasuki generasi kedua di masa manusia mulai memiliki kecakapan
berkomunikasi melalui tulisan.
5
Bukti kecakapan ini ditandai dengan ditemukannya tanah liat yang bertulis di Sumatera
dan Mesopotamia sekitar 4000 tahun sebelum masehi. Kemudian berlanjut dengan
ditemukannya berbagai tulisan di kulit binatang dan batu arca. Lalu secara berturut dapat
disebutkan pemakaian huruf kuno di Mesir (3000 tahun SM) , huruf Latin (600 tahun SM),
pencetakan buku pertama di Cina (tahun 600 M) , pemakaian tinta kertas di Persia (tahun 676
M) dan di Eropa (tahun 1200 M)
6
4. Perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat memaksa orang harus mendapatkan
pengetahuan dan keterampilan baru terutama dalam bidang komputer, animasi , gambar dan
internet.
PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan ilmu komunikasi?
2. Jelaskan peranan ilmu komunikasi dalam kehidupan sehari-hari?
3. Menurut Wiryanto sebagai pakar ilmu komunikasi, membagi dua sudut pandang. Coba anda
jelskan sudut pandang tersebut?
4. Ilmu Komunikasi merupakan ilmu yang dipandang seni, coba anda jelaskan mengapa
dikatakan seni?
5. Sebutkan 3 fungsi dasar yang menjadi peyebab mengapa manusia perlu berkomunikasi?