(KMI 101)
MODUL 2
HAKIKAT ILMU KOMUNIKASI
DISUSUN OLEH
Drs Dani Vardiansyah, M.Si
Tujuan
disipliner;
Jika ilmu komunikasi kita ibaratkan sebagai pohon, ia tumbuh dari "biji buah" pohon
filsafat. Pohon filsafat merupakan pohon dari mana semua ilmu berasal, membuat
filsafat disebut "ibu segala ilmu" (Poedjawijatna, 1983; Keraf, 2001). Sebagai pohon
ilmu, filsafat memiliki dua cabang utama yang membentuk rumpunnya masing-
masing, yakni rumpun ilmu-ilmu alam atau eksakta dan rumpun ilmu-ilmu sosial.
Ilmu-ilmu alam mempelajari berbagai zat dan benda alam, sedangkan ilmu-ilmu
Sebagai ilmu, filsafat mengkaji segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada.
Didorong naluri ingin tahunya - tatkala melihat isi, benda, serta gejala alam -
menimbulkan pertanyaan dalam diri manu¬sia: apakah ini? Mengapa sesuatu ini
ada? Dari mana ia berasal? Bagaimana ia menjadi ada? Dalam upaya memecahkan
masalah dan menjawab ber-bagai pertanyaan itu, lahirlah ilmu fisika (mengkaji
segala fisik yang ada di alam), ilmu kimia (zat atau unsur alam), ilmu biologi
Karena obyek ilmu ini adalah benda alam, maka dikelompokkanlah mereka dalam
ilmu-ilmu alam. Cabang ilmu-ilmu alam tadi kita sebut ilmu-ilmu alam murni.
Ilmu-Ilmu Sosial
dalam berbagai hal menyangkut diri manusia itu sendiri, utamanya dalam konteks
Dalam rumpun ilmu-ilmu sosial yang tumbuh belakangan setelah ilmu-ilmu alam,
manusia dalam konteks budaya; (2) psikologi, mempelajari manusia dalam konteks
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 2 / 15
kejiwaan dan tingkah laku; (3) ekonomi, mempelajari manusia dalam konteks
pemenuhan kebutuhannya atas barang dan jasa; (4) sosiologi, mempelajari manusia
dalam konteks kekuasaan serta sistem pemerintahan. Cabang dalam rumpun ilmu-
Dari ilmu-ilmu sosial murni berkembang sejumlah ilmu sosial terapan, sebagai
aplikasi ilmu-ilmu sosial murni pada salah satu bidang telaah tertenru. Misalnya: (1)
konsep dari psikologi, antropologi, dan sosiologi; (2) ilmu manajemen menerapkan
konsep psikologi, ekonomi, antropologi, dan sosiologi; serta (3) ilmu komunikasi yang
memanfaatkan ilmu-ilmu lain yang berada di dalam rumpun ilmu-ilmu sosial. Selain
atau komputer, bahkan beberapa teori atau model dikem-bangkan dari sana.
Syarat dari suatu ilmu harus memiliki obyek kajian yang terdiri dari satu golongan
masalah yang sama sifatnya. Obyek ilmu dapat dibedakan atas obyek materia dan
obyek forma (lihat Poedja-wijatna, 1983; Adian, 2002). Obyek materia adalah obyek
dari mana ilmu itu dalam bidang yang sama diamati. Sedangkan obyek forma adalah
sudut dari mana obyek materia itu dikaji secara lebih spesifik. Contoh: disiplin ilmu
berbeda. Dalam hal ilmu komunikasi, obyek materianya adalah sama dengan ilmu-
ilmu sosial lainnya, yakni ma¬nusia dilihat dari sisi tingkah laku dan perilaku
sosialnya. Sedangkan obyek forma ilmu komunikasi, yakni bagaimana obyek materia
manusia itu diso-roti, mengkaji tentang penyampaian pesan yang dilakukan manusia
Kata "komunikasi" berasal dari bahasa Latin, cornmunis, yang berarti membuat
kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar
katanya communis adalah communico, yang artinya berbagi (Stuart, 1983). Dalam
hal ini, yang dibagi adalah pemahaman bersama melalui pertukaran pesan.
Komunikasi sebagai kata kerja (verb) dalam bahasa Inggris, communicate, berarti:,
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 4 / 15
(1) untuk bertukar pikiran-pikiran, perasaan-perasaan, dan inf ormasi; (2) untuk
membuat tahu; (3) untuk membuat sama; dan (4) untuk mempunyai sebuah
berarti: (1) pertu-karan simbol, pesan-pesan yang sama, dan inf ormasi; (2) proses
Ilmu komunikasi, seperti juga antropologi atau sosiologi, adalah disiplin ilmu
terlahir sebagai pengetahuan dan berbicara secara lisan, tatap muka dalam konteks
publik (lihat Effendy, 2000). Ilmu dan seni dalam menyampaikan pesan ini kemudian
berkembang bukan saja dalam tataran tatap muka dengan publik tapi juga melalui
publisitik, sedangkan di Amerika ia lebih dikenal sebagai ilmu komunikasi atau ilmu
komunikasi.
Baru belakangan ini, terutama setelah paruh berakhimya Perang Dunia II, bidane
lumnya masih terkait erat pada disiplin ilmu-ilmu murninya, seperti sosiologi
psikologi, atau politik Sebelum itu, dapat dikatakan ilmu komunikasi masih mencan
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 5 / 15
bentuknya. Karena itu, perintis dan bapak ilmu komunikasi umumnya didasarkan
pada disiplin ilmu-ilmu itu. Berikut ini uraian ringkas para tokoh peletak batu pertama
John Dewey (Psikologi dan Filsafat): ia adalah ahli psikologi dan filsafat. Sebagai
adanya surat kabar sebagai alat perubahan sosial. Meskipun surat kabar yang
diinginkan Dewey tidak pernah terwujud dalam hidupnya, ia tidak sangsi akan
Charles H. Cooley (Sosiologi): lahir pada 1864. Cooley melihat bahwa proses
meninggal pada 1920, dan sepanjang kariernya melakukan observasi atas hal ini.
Robert E. Park (Filsafat dan Sosiologi) sarjana pada 1887, menjadi wartawan
menjadi petuga public reiations untuk Congo Reform Association Pada 1914, ia
George H. Mead (Filsafat dan Psikologi): ia banyak terpengaruh Dewey dan Cooley
ilmu jiwa sosial, Mead mengakui komunikasi sebagai hal yang paling mendasar bagi
hubungan antarmanusia.
Universitas Berlin. Ketika Nazi berkuasa tahun 1933, ia melarikan diri dan masuk ke
University of Iowa. Wilbur Schramm adalah salah seorang muridnya. Lewin, yang
Robert Weiner (Matematika): lahir pada 1894, meraih doktor pada usia 19 tahun.
Pada 1919, menjadi profesor matematika di MIT. la juga tertarik mempelajari fisika,
teori Cybernetics. Dalam proyek itu ia bekerja sama dengan Warren Weaver serta
John Neuman dari Princeton University, yang kelak mencetuskan komputer pertama
ENIAC. Weiner meninggal pada 1964, mewarisi teori cybernetics yang membahas
transmisi, dan diseminasi antara satu sistem dengan sistem lainnya. omit
Harold D. Laswell (Ilmu Politik): lahir pada 1902, di usia 16 tahun menjadi
Mead, dan Robert Park. la adalah ahli ilmu sosial Amerika pertama yang tertarik
pada bidang psikoanalisis dari Sigmund Freud. Kontribusi Lasswell pada ilmu
World History, yang memuat formulasi yang kelak banyak digunakan dalam riset
komunikasi massa: who, says what, in with channel, to whom, with what effect.
Paul F. Lazarsfeld (Matematika dan Sosiologi): lahir 1901, meraih gelar doktor ilmu
matematika dari University of Viena, Austria, pada 1920. Ketika Nazi Jerman datang
tahun 1933, ia keluar dari Austria. Pada 1939, Lazarsfeld masuk ke Columbia
University, New York, sebagai profesor sosiologi. Seperti halnya Lewin, Lazarsfeld
masyarakat Amerika dan ia aktif melakukan riset di bidang khalayak dan efek
dengan metode survei dan interviu. Kegiatan ini memberi kontribusi terhadap ilmu
pengaruh media sangat kecil terhadap perilaku pemilihan dibanding dengan saluran
pengaruh film terhadap moral tentara. Hovland mengkaji pengaruh film dari segi
kredibilitas sumber, penyajian pesan dalam satu sisi (one-side) atau dua sisi (two-
side), aspek kekuatan dan efeknya terhadap tentara. Kelak, eksperimen Hovland
Claude E. Shannon (Elektronika): lahir 1916, meraih gelar sarjana muda di Michigan
dan meraih doktor dari MIT. Di sini, ia menjadi murid Norbert Weiner, walau tidak
Wilbur Schramm (Sastra): lahir pada 1908, memperoleh gelar master dari Harvard
dalam bidang komunikasi pada 1950. la mengabdi pada bidang komunikasi hingga
ilmu sosial seperti psikologi sosial, antropologi, ilmu politik, dan ekonomi untuk
Everett M. Rogers (Sosilogi Pedesaan): meraih gelar master di Iowa University dan
melanjutkan studinya di bidang sosiologi. Meraih doktor pada 1957, saat Scramm
membicarakan difusi inovasi pada masyarakat pedesaan Iowa. Pada 1964, ketika
angkatan pertama yang diluluskan Schramm pada 1957 - membina jurusan ilmu
komunikasi.
ISBN: 979-450-499-4
ISBN: 979-514-993-8
• Ilmu-Ilmu Alam
• Interdisipliner
• Ilmu-Ilmu Sosial
• Multidisipliner
• Obyek Materia
• Obyek Forma
pengetahuan lainnya?
lainnya?