Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN TERTULIS

DISIPLIN ILMU-ILMU SOSIAL

Nama:

NURUL MUTTAQIN 2106109

PENGANTAR ILMU SOSIAL

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebelum nya saya ijin berterima kasih kepada dosen pembingbing saya
yang telah memberikan materi tentang disiplin ilmu-ilmu sosial dimna saya
sebagai mahasiswa memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk
menyelesai kan tugas yang di berikan kepada saya.
untuk memenuhi tugas pengantar ilmu social dalam membuat rangkuman
tertulis disiplin ilmu-ilmu sosial,dalam disiplin ilmu-ilmu sosial kita bisa
mendapat pengertian dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan mengulas materi
disiplin ilmu-ilmu sosial dan dengan tepat dengan alur berfikir dalam disiplin
ilmu-ilmu sosial menjadi kan pengalaman dalam melaksanakan tugas selanjut
nya dalam mengerjakan rangkuman tertulis.
Saya begai pelajar mahasiswa harus menyelesaikan tugas yang di berikan
dosen pembingbing saya karna di balik tugas itu kita mendapat pengetahuan
dan intelektual untuk mengasah critical thingking dalam mata kuliah dan
menjadiakn sebuah bimbingan secara tidak langsung karna saya mahasiswa
yang haus akan pembelajaran dalam bentuk apapun materi tersebut dengan ini
saya mengerjakan rangkuman tertulis dengan sebaik baik nya.
1.Hakekat Ilmu Sosial
ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari manusia sosial Dalam
kenyataannya manusia sosial itu merupakan suatu kompleksitas yang
memiliki hakekat “multidimensional”. Sehubungan dengan ia pun tak luput
dari keterbatasan-keterbatasan yang ada pada dirinya, maka untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan serta harapan-harapannya itu ia selalu berinteraksi
dengan sesamanya. Maka timbulah berbagai macam bentuk hubungan ekonomi,
politik, keagamaan, dan sebagainya yang dimulai dari ruang lingkup yang paling
kecil yakni keluarga hingga ke ruang lingkup yang lebih luas seperti negara,
bangsa bahkan hubungan international. Disinilah kita lihat adanya kompleksitas
kehidupan manusia sosial itu yang sarat dengan berbagai bentuk hubungan.
Sejalan dengan kenyataan ini Colhoun (1979:49) memberi batasan bahwa:
Social science is the study of the grup behavior of families, factories
churches, communities, nations, and other group. It is also concerned with the
behavior of individual people insofar as the isinfluenced by their belonging to
grup. (degress of diffucultess) universitas sering secara umum dijelaskan sebagai
berikut (Somantri, 1991 : 3). Berbagai batang tubuh (body knowledge) disiplin
ilmu-ilm sosial yang diorganisir secara sistematis dan ilmiah.
a) Batang tubuh disiplin itu berdasarkan sejumlah teori dan generalisasi yang hal
dan kuat serta dapat diuji tingkat kebenarannya.
b) Batang tubuh disiplin ilmu-ilmu sosial ini disebut juga “structure” disiplin
ilmu, atau ada juga yang menyebutkan dengan “fundamental ideas”.
c) Teori dan generalisasi dalam struktur itu disebut juga pengetahuan ilmiah yang
dicapai lewat pendekatan “coceptual dan syntactis”. Yaitu lewat proses bertanya,
berhipotesis, pengumpulan data (observasi dan eksperimen) serta analisis yang
mendalam dari berbagai variabel.
d) Setiap teori dan generalisasi ini terus dikembangkan, dikoreksi, dan diperbaiki
untuk membantu dan menerangkan masa lalu, masa kini dan masa depan serta
membantu memecahkan masalah-masalah sosial lewat pikiran, sikap atau
tindakan terbaik.
Karena keperluan pendalaman ilmiah, disiplin ilmu-ilmu sosial itu seringkali
membutuhkan spesialisasi yang merupakan “sub culture” disiplin ilmu seperti
Archeology, Ethonology, Demography, Ethnomusicology, Jurisprudence,
polemology, dan sebagainya. Demikian pula untuk keperluan nyata dalam
menghadapi masalah-masalah sosial, disiplin ilmu-ilmu sosial tersebut sering kali
melakukan pendekatan “multi disiplin” dan “inter disiplin”. Untuk membedakan
kedua istilah tersebut filsuf ilmu pengetahuan berkebangsaan Belanda Van
Melsen sepeti dikutip Daldjoeni (1981 : 156) memberikan pegangan sebagai
berikut. Kita namakan multi disiplin jika yang dimaksud itu kerja sama antar ilmu
(antar disiplin) tanpa akibat terjadinya peleburan, masing-masing ilmu tetap
mandiri. Sedangkan yang dimaksud dengan interdisiplin adalah jika hanya teori-
teorinya saja yang dikerjasamakan,
2. Perkembangan Ilmu Sosial
perkembangan ilmu-ilmu sosial umumnya mengikuti pola perkembangan
yang pernah dilalui oleh ilmu-ilmu alam melalui tiga tahapan perkembangan.
Tahap pertama
dimulai dengan adanya pengakuan terhadap “a set of related problem” oleh
beberapa orang pakar saja. Komunikasi dan pertukaran gagasan diantara mereka
itu kemudian menghasilkan “a set of generalations” yang paling sedikit
merupakan suatu perkiraan atau dugaan. Dengan semakin cermatnya prinsip-
prinsip pertama dan ge neralisasi-generalisasi tadi kemudian dapat diperoleh hal-
hal yang baru
Tahap kedua
meliputi berbagai usaha untuk menemukan metoda penelitian yang tepat bagi
disiplin yang bersangkutan. Dengan demikian maka terapnya menjadi meningkat.
Jika pada tahap pertama tadi disiplin itu masih ada didalam asuhan semi authors,
filsuf, paramongpraja, dan para gentlemen yang berminat, maka pada tahap kedua
disiplin tersebut dipegang oleh para spesialis akademis, sehingga melalui mereka
didirikan mimbar ilmiah bagi disiplin baru universitas.
Tahap ketiga
disebut tahap kematangan disiplin ilmu atau “nature stage of disclipe” yang
ditandai pertentangan dalam metoda teori-teori. Dengan sendirinya muncul pula
berbagai usaha untuk mengolah anggapan-anggapan dasar dengan maksud
memperkecil perbedaan-perbedaan yang ada. Sumbangan selanjutnya bagi
perkembangan disiplin-disiplin ilmu tersebut adalah usaha meluruskan jalan untuk
menciptakan teori dasar yang dapat diterima
secara umum.
Ilmu-ilmu Perilaku dan Ilmu-ilmu Sosial
Pasca perang dunia kedua di Amerika Serikat dikembangkan apa yang disebut
ilmu-ilmu perlaku (behavioral science) yang sebagai intinya mengambil tiga
ilmu sosial yaitu antropologi, sosiologi, dan psikologi. Tujuan yang
dicanangkan adalah menyusun berbagai generalisasi tentang perilaku manusia
berdasarkan bukti-bukti empirik yang dikumpulkan melalui cara-cara
Aplikasi Ilmu-Ilmu Sosial
Seseungguhnya disiplin keilmuan selain mengandung unsur antologi (yang
menjawab pertanyaan apa, yakni berkaitan dengan aspek isi), dan espistemologi
(yang menjawab pertanyaan bagaimana, yang berkaitan dengan aspek
metodologi), juga mengandung unsur aksiologi yakni menjawab pertanyaan untuk
apa, yaitu unsur keilmuan yang menelaah aplikasi setiap disiplin keilmuan bagi
kehidupan manusia. Aplikasi ilmu-ilmu sosial secara komprehensif dapat
disaksikan di berbagai bidang berikut ini.
Bidang Pendidikan
Dunia pendidikan boleh dikatakan merupakan konsumen terbesar dari hasil
berbagai studi ilmu sosial. Proses transmisi budaya dalam prosedur belajar
mengajar di sekolah selalu mendasarkan pada prinsip-prinsip yang bersunber pada
ilmu-ilmu sosial khusus nya psikologi. Demikian pula dalam rangka
mensosialisasikan para siswa hidup bermasyarakat, pengembangan mental dan
spiritual selalu menggunakan berbagai konsep, generalisasi maupun teori-teori
ilmu sosial.
Bidang Pelayanan Sosial (Social Work)
Para pekerja sosial yang dididik di berbagai lembaga pendidikan diberi
perlengkapan pengetahuan yang diambil dari berbagai disiplin ilmu sosial
seperti sosiologi, psikologi, antropologi, geogarfi, dan sebagainya. Dengan
berbekal kemampuan tersebut di atas mereka melakukan berbagai kegiatan
pelayanan sosial diantaranya meliputi:
a. Pengembangan, pemeliharaan, dan perbaikan efisiensi di bidang fisik mental,
dan sosial;
b. Peningkatan adaptasi individu dan kelompok terhadap tatanan sosial yang
berlaku;
c. Penyajian, pemeliharaan kondisi kehidupan sosial yang manusiawi Bidang
Psikiatri Sosial Dalam kehidupan masyarakat jika tawaran kultural mengalami
konflik dengan kebutuhan jasmani yang umumnya serbaneka sering kali terjadi
disorganisasi sosial. Tanda-tanda terjadinya disorganisasi sosial dalam
kehidupan masyarakat diantaranya timbulnya gejalaneurosa, kejahatan, revolusi
hingga pecahnya perang. Dalam bidang ini ilmu-ilmu sosial memberikan
sumbangan pemikiran untuk memahami gejala tersebut dan mencegah terjadinya,
atau jika telah terjadi berusaha untuk meringankan penderitaan manusia sebagai
akibatnya.
Bidang Pemerintahan
Hampir di setiap negara, kebijaksanaan pemerintahanya selalu
menggunakan hasil-hasil studi berbagai ilmu sosial seperti ilmu politik,
sosiologi ekonomi, psikologi dan sebagainya.Para pakar ilmu-ilmu sosial
tersebu banyak diangkat menjadi penasihat pemerintah dalam menangani
pembangunan di daerah. Dalam kenyataannya makin demokratis situasi sosial
makin banyak sarjana ilmu sosial yang dimanfaatkan. Kerja mereka pada taraf
nasional mencakup bidang keuangan, penyelenggaraan sensus nasional hingga
hubungan luarnegeri. Juga dalam masa perang mereka pun tetap digunakan
pemerintahan, terutama dalam rangka memobilisasi kekuatan rakyat,
melakukan propaganda, meneliti bagaimana menjatuhkan mental musuh, dan
sebagainya.
Hasil analisis materi tentang disiplin Ilmu-ilmu sosial
Analisis dari dari materi yang saya rangkum ilmu sosial adalah ilmu yang
mempelajari manusia sosial Dan hakikat nya hakekat “multidimensional” ).
Berbagai batang tubuh (body knowledge) disiplin ilmu-ilm sosial yang diorganisir
secara sistematis dan ilmiah disiplin ilmu-ilmu sosial itu seringkali membutuhkan
spesialisasi yang merupakan “sub culture” disiplin ilmu seperti Archeology,
Ethonology, Demography, Ethnomusicology, Jurisprudence, polemology, dan
sebagainya imu sosial pum memiliki bidang-bidang tersendiri seperti bidang
pelayanan sosial,bidang pemerintahan dan bidang pendidikan
Pendapat tentang dasar-dasar pengetahuan
Pendapat saya tentang disiplin Ilmu-ilmu sosial yaitu sangat penting di
karenakan sebuah pengetahuan itu sebagai jembatanya ke suksesan bagi masa
depan dan bisa juga menjadikan perbandingan dengan mahluk hidup lain yang
memiliki akala atau rasional.
Mendapatkan materi seperti ini menjadikan dasar-dasar atas pengetahuan itu
seperti apa metode nya bagaimana ciri-ciri nya bagai mana struktur pengetahuan
itu bagaimana bahkan menurut saya materi ini penting karna bisa menjadikan
sebuah tuntunan buat kedepan nya atau di terus kan kepada peserta didik yang
akan mendatang.
Materi ini sangatlah bagus karna dapat mengetahui hakikat pengetahuan dan
sebuah ilmu itu bagaimana dan sangat mendalam dan juga mudah untuk
memahaminya dan di pelajarinya.

Anda mungkin juga menyukai