Si
Annisa Luthfiyyah S.I. Kom, M.I. Kom
BIODATA
Nama : Dr. Surono, M.Si.
No Hp : 08122338996
E-mail : suronomsi@gmail.com
REFERENSI
Ahmadi, Abu. 2003. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineka
Cipta
Setiadi, Hakam & Ridwan. 2009. Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media
Noor, Arifin. 1999. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: CV.
Pustaka Setia
Sulaeman, Munanadar. 1996. Ilmu Sosial Dasar: Teori dan
Konsep Ilmu Sosial, Bandung: Eresco
Darmasyah. 1986. Ilmu Sosial Dasar. Surabaya: Usaha
Nasional.
REFERENSI
Abu Ahmadi, Drs., H., Dkk, "Ilmu Sosial
Dasar", Jakarta: Rineka Cipta, 2009.
Mawari, Drs. Dan Ir. Nur Hidayat, "Ilmu Alamiah
Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar",
Bandung: Pustaka Setia, 2000.
Herimanto, Drs., M. Pd., M. Si., dan Winarno, S. Pd.,
M. Si., " Ilmu Sosial dan Budaya Dasar", Jakarta
Timur: Bumi Aksara, 2010.
Tumanggor, Rusmin dkk., "Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar", Jakarta: Kencana, 2012.
PENILAIAN
Absensi Minimal 75%
Keaktifan / Partisipasi
Pengertian ilmu sosial
Ilmu Sosial adalah kajian bidang ilmu yang mengupas
hubungan manusia dan lingkungannya, serta masyarakat
dan interaksi didalamnya. Manusia berperan besar dalam
perkembangan ilmu sosial sehingga perlu pemahaman
tentang keterkaitan antara manusia dengan ilmu
sosial agar dapat mencapai taraf kehidupan yang lebih
baik.
Contohnya: Jumlah penduduk di suatu kampung adalah 1000 orang. Dengan menghitung selisih
jumlah kelahiran dan kematian, maka akan ditemukan angka pertumbuhan penduduk alami di
kampung itu.Misal, jumlah bayi yang lahir 60, sementara penduduk yang meninggal dunia 20, maka
dengan menggunakan rumus di atas, pertumbuhan penduduk di kampung adalah 60-20 perseribu,
atau 40 perseribu atau 4%.
Dinamika Penduduk
Pertumbuhan Penduduk Non-Alami Pertumbuhan penduduk non-alami terjadi karena proses
imigrasi/emigrasi atau perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lainnya.
Pengukuran pertumbuhan penduduk non-alami dapat dilihat dari selisih penduduk yang
melakukan imigrasi (migrasi masuk) dan emigrasi (migrasi keluar). Pertumbuhan penduduk
non-alami disebut juga dengan pertumbuhan penduduk karena migrasi.
Perhitungan penduduk non-alami dapat digunakan rumus sebagai berikut:
P=I–E
Keterangan:
P = Pertumbuhan penduduk
I = Imigrasi
E = Emigrasi
Contohnya: Di suatu wilayah, penduduknya adalah 1000 orang. Dengan menghitung selisih jumlah
imigrasi dan emigrasi, maka akan ditemukan angka pertumbuhan penduduk non-alami di wilayah
tersebut.Misal, jumlah penduduk yang melakukan imigrasi adalah 40, sedangkan penduduk yang
emigrasi adalah 20, maka dengan menggunakan rumus di atas, pertumbuhan penduduk di wilayah
itu adalah 40-20 perseribu, atau 20 perseribu atau 2%.
Pranata Sosial
Pranata atau lembaga sosial merupakan produk
kesepakatan masyarakat yang dibuat untuk menjalankan
sistem nilai dan norma tertentu.
Definisi pranata sosial dapat dideskripsikan sebagai
upaya institusional untuk melaksanakan atau
melanggengkan sistem sosial. Dengan demikian, pranata
sosial dapat disebut juga institusi sosial atau lembaga
sosial.
Bagaimana sistem norma dan nilai dijalankan dalam
masyarakat? Caranya ialah dengan membuat pranata,
lembaga, atau institusi. Misalnya, di Indonesia, untuk
mendirikan sebuah keluarga, berlaku sistem nilai dan
norma bahwa laki-laki dan perempuan harus menikah.
Maka dibentuklah atau ditentukanlah lembaga yang
menangani urusan pernikahan seperti: Departemen
Agama.
Fungsi pranata sosial
Fungsi pranata sosial adalah sebagai: