Anda di halaman 1dari 4

REVIEW BAB 1 BUKU SOSIOLOGI SUATU PENGANTAR

Karya Prof. Dr. Soerjono Soekanto dan Dra. Budi Sulistyowati, MA.

Dosen Pengampu : Dr. Tatang Abdullah, S.SN.,M.SI.

Nama : Puja Astuti Kurniawan

NPM : 202315100017

Kelas : A-1 Ilmu Komunikasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN SASTRA


UNIVERSITAS KEBANGSAAN REPUBLIK INDONESIA

2023
Identitas Buku
Judul Buku : Sosiologi Suatu Pengantar / Prof. Dr. Soerjono Soekanto, dan Budi
Sulistyowati, MA

Pengarang : Soerjono Soekanto, 1942 (Penulis) dan Budi Sulistyowati, 1964 (Penulis)

Edisi : Edisi revisi cetakan 48

Penerbit : Jakarta : Rajawali Pers, 2017 © 1982, pada penulis

Jumlah halaman : 52 halaman (Bab 1)

Sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat dalam keseluruhan dan hubungan-hubungan antara
orang-orang dalam masyarakat tersebut sosiologi memegang peran penting dalam membantu
memecahkan masalah-masalah sosial seperti kemiskinan konflik antar ras dan lingkungan di
anak-anak dan lain-lain.

Sejarah sosiologi berasal dari Ilmu Filsafat (Master Scientiarum) yang lahir pada saat-saat
terakhir perkembangan ilmu pengetahuan. Sosiologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri karena
meningkatnya perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat dan perubahan yang terjadi di
masyarakat. Sosiologi, menurut Comte, harus dibentuk berdasarkan pengamatan terhadap
masyarakat bukan merupakan spekulasi. Lahirnya sosiologi, tercatat pada 1842 dimana menjadi
ilmu yang paling terakhir dari ilmu-ilmu lainnya, tatkala Comte menerbirkan jilid terakhir dari
bukunya yang berjudul Positive-Philosophy yang tersohor itu.

Sosiologi (1839), berasal dari kata Latin Socius yang berarti "kawan" dan kata Yunani Logos
yang berarti "kata" atau "berbicara". Jadi Sosiologi berarti "berbicara mengenai masyarakat".
Sosiologi berkembang di benua Eropa dan Amerika yang kemudian menyebar ke negara-negara
lain termasuk Indonesia. Di Eropa kepentingan kelahiran sosiologi yaitu untuk kehidupan
sejahtera dari masa-masa ke masa. Jika di Amerika ilmu sosial ini untuk menanggulangi
kejahatan.

Dari buku ini juga dijelaskan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun
sistematis dengan menggunakan kekuatan pemekiran, yang selalu dapat diperiksa dan ditelaah
(dikontrol) dengan kritis oleh setiap orang lain yang ingin mengetahuinya. Pada hakikatnya ilmu
pengetahuan muncul karena adanya hasrat ingin tahu dalam diri manusia. Dari buku ini juga kita
bisa mengetahui bahwa ilmu pengetahuan berkembang pada taraf yang tinggi salah satunya
sampai pada metode percobaan, kesalahan dan imitasi. Ilmu pengetahuan yang diterapkan
bertujuan untuk mempergunakan ilmu pengetahuan tersebut didalam masyarakat untuk
membantu masyarakat didalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya.

Dijelaskan bahwa ilmu sosial dan sosiologi dimana ilmu sosial belum mempunyai kaidah-kaidah
tetap yang diterima oleh masyarakat karena ilmu tersebut belum lama berkembang. Sedangkan
objek ilmu sosial yaitu masyarakat yang memiliki sifat yang berubah-ubah. Objek sosiologi
adalah “masyarakat” yang dilihat dari sudut hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari
hubungan manusia dalam masyarakat. Ciri masyarakat itu diantara lain yaitu kumpulan manusia
yang hidup bersama (minimal 2 orang), bercampur dalam waktu yang sama, dan merupakan
suatu system hidup bersama. Disini juga menjelaskan perbedaan sosiologi dengan antropologi
yang dimana terletak pada pangkal tolaknya. Sosiologi bertitik tolak pada unsur-unsur modern
sedangkan antropologi pada unsur-unsur tradisional. Salah satu ahli menyebutkan sosiologi
adalah ilmu pengetahuan tentang struktur dan proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.

Auguste comte merupakan orang pertama yang menggunakan istilah dosiologi dan membedakan
ruang lingkup serta isi sosiologi dari ilmu pengetahuan yang lain. Sosiologi merupakan studi
posit tentang hukum-hukum dasar dari gejala sosial. Teon-teori sesudah Comte dikelompokkan
dalam 6 Mazhab yaitu geogrfi dan lingkungan, organis dan evalusioner, formal, psikologi,
ekonomi, dan hukum. Dalam sosiologi ada 2 metode yang pertama kuantitatif yaitu tidak bisa
diukur dengan angka tapi nyata dalam masyarakat, dan kuantitaf yang dapat diukur dengan
angka. Dalam metode deduktif melihat dari kaidah umum yang kemudian dipelajari dalam
keadaan khusus lalu yang terakhir metode induktif melihat kaidah pada lingkup yang lebih luas.

Menurut buku ini permulaan sosiologi di Indonesia berawal dari Almarhum Ki Hadjar
Dewantoro, pelopor utama yang meletakkan dasar-dasar bagi pendidikan nasional di Indonesia,
memberikan sumbangan yang sangat banyak pada sosiologi dengan konsep-konsepnya mengenai
kepemimpinan dan kekeluargaan Indonesia yang dengan nyata dipraktikkan dalam organisasi
pendidikan Taman Siswa. Sosiologi pada saat itu belum dianggap cukup penting dan cukup
dewasa untuk dipelajari dan dipergunakan sebagai ilmu pengetahuan, terlepas dari ilmu-ilmu
pengetahuan lainnya namun seiringnya perkembangan zaman dengan banyak nya perguruan tingi
dan kesadaran bahwa sosiologi sangat penting dalam menelaah masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai