0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
159 tayangan10 halaman
Makalah ini membahas cabang-cabang ilmu sosial dan penjelasannya. Terdapat tiga cabang utama yang dijelaskan yaitu sosiologi yang berfokus pada masyarakat, antropologi yang mempelajari manusia dan kebudayaannya, dan psikologi yang mempelajari perilaku manusia. Makalah ini juga menjelaskan pendekatan, metode, dan teori-teori utama dalam ketiga cabang ilmu sosial tersebut.
Makalah ini membahas cabang-cabang ilmu sosial dan penjelasannya. Terdapat tiga cabang utama yang dijelaskan yaitu sosiologi yang berfokus pada masyarakat, antropologi yang mempelajari manusia dan kebudayaannya, dan psikologi yang mempelajari perilaku manusia. Makalah ini juga menjelaskan pendekatan, metode, dan teori-teori utama dalam ketiga cabang ilmu sosial tersebut.
Makalah ini membahas cabang-cabang ilmu sosial dan penjelasannya. Terdapat tiga cabang utama yang dijelaskan yaitu sosiologi yang berfokus pada masyarakat, antropologi yang mempelajari manusia dan kebudayaannya, dan psikologi yang mempelajari perilaku manusia. Makalah ini juga menjelaskan pendekatan, metode, dan teori-teori utama dalam ketiga cabang ilmu sosial tersebut.
CABANG - CABANG ILMU SOSIAL DAN PENJABARANNYA “Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Sosial” Dosen Pengampu: Erni Irmayanti Hamzah.S.Pd.,M.Pd.
Oleh :
Nama : Raudatu Zahra
NIM : 181200023
JURUSAN TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALU 2019 A. PENGERTIAN ILMU SOSIAL Ilmu berasal dari bahasa Latin scientia artinya pengetahuan dalam bahasa Inggris yaitu science. Kata scientia berasal dari kata scire yang berarti mempelajari atau mengetahui. Ilmu memiliki tiga arti, yaitu kumpulan pengetahuan yang sistematis, metode penelitian, dan aktivitas penelitian. Sedangkan sosial dalam bahasa inggris social memiliki arti yang luas seperti sosial dalam ilmu sosial ini menunjuk pada masyarakat, sosial dalam Departemen Sosial menunjuk pada kegiatan- kegiatan di lapangan sosial,dll. Masyarakat sendiri merupakan kelompok yang hidup bersama, berkumpul, menyadari akan kesatuan atau perbedaan serta merupakan suatu sistem yang hidup bersama menimbulkan kebudayaan. Dalam suatu kelompok yang hidup bersama pasti mengalami interaksi. Faktor yang mempengaruhi nya yaitu imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Dalam ilmu sosial mencakup sosiologi, antropologi, psikologi, ekonomi, geografi sosial, politik, dan sejarah. Pendekatan adalah bentuk sistematis yang khusus dari suatu pemikiran. Metode merupakan prosedur yang mewujudkan pola dan tata langkah dalam melaksanakan suatu penelitian. Teknik adalah suatu cara untuk memperoleh data. Dan metode ilmiah yakni prosedur yang mencakup tindakan, pikiran, pola kerja, tata langkah, dan cara teknis untuk memeperoleh pengetahuan baru atau mengembangkan pengetahuan yang ada. Kebenaran ilmiah memiliki empat arti menurut Julienne Ford meliputi kebenaran pertama (T1) yaitu kebenaran metafisik (tidak dapat diuji benar tidaknya), kebenaran kedua (T2) yaitu kebenaran etik (menunjuk pada seperangkat moral), kebenaran ke tiga (T3) yaitu kebenaran logis (diakui sebagai sesuatu yang benar), dan kebenaran ke empat (T4) yaitu kenenaran empirik (dilandasi sebagai landasan penelitian). Dalam kebenaran ilmiah terdapat tiga teori yaitu teori korespondensi (benar jika yang diungkapkan berupa fakta), koherensi (benar jika konsistensi), dan pragmatisme (benar jika memiliki manfaat).
B. STRUKTUR DAN PERANAN ILMU
Strulu yang dikenal sebagai hal yang benar-benar terjadi. Konsep adalah sesuatu yang bersifat abstrak, konkrit, maupun riil. Konsep dimanfaatkan untuk menggolongkan suatu kelompok berbagai hal, gagasan, dan peristiwa. Generalisasi yakni pernyataan suatu hubungan dua konsep atau lebih. Dan teori adalah suatu rangkaian fakta, konsep, serta generalisasi yang saling berkaitan. Beberapa fungsi teori sebagai kerangka kerja untuk melakukan penelitian, memberikan kerangka kerja bagi pengorganisasian, mengungkapkan kompleksitas peristiwa yang tampak sederhana, mengorganisasikan pengalaman-pengalaman sebelumnya, serta berfungsi melakukan prediksi dan kontrol.
C. CABANG-CABANG ILMU SOSIAL DAN PENJABARANNYA
1. Sosiologi Sosiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu socius dan logos. Socius berati kawan atau masyarakat, sedangkan logos berarti ilmu. Jadi, sosiologi adalah ilmu tentang masyarakat. Ungkapan ini diungkapkan pertama kali dalam buku berjudul "Cours De Philosophie Positive" karya August Comte yang sering disebut sebagai bapak sosiologi. Ini lahir di Eropa karena ilmuwan Eropa pada abad ke-19. Karakteristik sosiologi menurut Soekanto yaitu sosiologi merupakan bagian dari ilmu sosial, bersifat kategoris, bertujuan menghasilkan pola umum, empiris, faktual, rasional serta abstrak. Ruang lingkup dalam sosiologi meliputi sosiologi pedesaan, industri, medis, perkotaan, wanita, militer, keluarga, agama, pendidikan, dan seni. Dalam sosiologi terdapat dua pendekatan, kuantitatif dan kualitatif. Selain itu, terrdapat metode yang ada di sosiologi meliputi metode deskriptif (metode yang berupaya untuk mengungkap pelacakan pengetahuan), eksplanatori (bersifat menjelaskan atas jawaban dari pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana”), historisl komparatif (menekankan pada analisis atas peristiwa masa silam), fungsionalisme (tujuannya meneliti fungsi lembaga dan struktur sosial), studi kasus (penyelidikan yang mendamenentukan keadaan yang berkenaan dengan satu variable atau lebih). Teknik pengumpulan data dalam sosiologi adalah sosiometri (meneliti secara kuantitatif), Interview , Observasi dan Observasi partisipan (pengamatan secara menyeluruh menggunakan semua metode). Sedangkan ilmu bantu dalam sosiologi yaitu statistik, psikologi, etnologi (menyangkut tradisi), arkeologi (peninggalan masa dulu), dan antropologi (dalam hal hidup bersama sebagai manusia). Jenis penelitian sosiologi ialah lengkap (mencari fakta,kemudian ditarik kesimpulan dari fakta tsb), Fact finding (penelitian berdasarkan hasil penemuan yang benar-benar dari suatu fakta yang ada untuk membuat laporan yang dapat dipercaya) dan Interpretasi kritis (peneliti tidak tersedia banyak fakta). Sosiologi berguna untuk membantun memahami nilai, norma, tradisi, keyakinaan dan perbedaan yang ada di masyarakat dan membuat tanggap dan kritis menghadapi gejala sosial yang kompleks, dll. Sosiologi sebagai ilmu nyata (science of the obvious), dapat dilakukan melalui kajian yang penuh kehati–hatian dan objektif, bahwa kita dapat mengetahui dengan penuh percaya diri dalam menjawab pertanyaan tentang tingkah laku manusia. Hubungan sosiologi dengan ilmu sosial lainnya meliputi hubungan sosiologi dengan ilmu ekonomi, ilmu politik, ilmu sejarah, ilmu psikologi, dan antropologi. Fokus analisisnya dibagi menjaddi dua, mikro dan makro. Menurut Sanderson terdapat enam strategi teoritis yaitu, Materialisme (mengasumsikan pada kondisi material dari eksistensi manusia), Idealisme (menegaskan signifikansi pikiran manusia dan kreasinya), Fungsionalisme (menjelaskan ciri dasar kehidupan manusia sebagi evolusioner (memusatkan perhatian pada upaya mendeskripsikan dan menjelaskan transformasi sosial jangka panjang) dan Strategi elektisisme (memberikan toleransi kepada semua sudut pandang yang ada). Lalu, klasifikasi tingkat kenyataan sosial menurut johnson antara lain tingkat budaya (Edward B. Tylor mengemukakan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni moral, hukum, kebiasaan, dan kemampuan, serta tata cara lainnya yang diperoleh manusia sebagai seorang anggota masyarakat (Tylor, 1942: 1)), Tingkat individual (menempatkan individu sebagai pusat perhatian utama), Tingkat interpersonal (meliputi interaksi antara individu/kelompok yang berhubungan dengan komunikasi simbolis, penyesuaian timbal balik, negosiasi tindakan yang saling tergantung, kerjasama maupun konflik), dan Tingkat struktur sosial (lebih abstrak) meliputi dua aliran utama yaitu Teori Fungsional dan Konflik. Kemudian jika ditinjau dari perspektif dominan dalam sosiologi, menurut Metta Spencer dan Alex Inkeles (1982: 13-17) dibedakan menjadi 4 model, yakni Model Struktural- Fungsional, Model Konflik, Model Interaksionisme Simbolik dan Model Etnometologi. Konsep dalam sosiologi meliputi masyarakat, peran, norma, sanksi, interaksi sosial, konflik sosial, perubahan sosial, permasalahan sosial, penyimpangan, globalisasi, patronase, kelompok, patriarki, dan hierarki. Sedangkan generalisasi dalam sosiologi adalah masyarakat, peran, norma, sanksi, interaksi sosial, konflik sosial, perubahan sosial, organisasi sosial, penyimpangan, globalisasi, patronase, kelompok, patriarki, dan hierarki. Teori dalam sosiologi adalah Teori tindakan sosial dan system sosial Talcot parsons, Teori Evolusi sosial Herbert spencer, Teori Teknologi dan Ketinggalan Budaya (Cultural Lag) Wiliam F. Ogburn, Teori Dramaturgi Erving Goffman, Teori Strukturasi Anthony Giddens dan Teori Globalisasi “of Nothing” George Ritzer. 2. Antropologi Antropologi berasal dari bahasa Yunani, antropos (manusia) dan logos (ilmu). Jadi, antropologi adalah ilmu tentang manusia atau ilmu yang berusaha mencapai pengertian/pemahaman tentang manusia dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik, masyarakat, dan kebudayaannya. Lima subdisiplin ilmu dalam antropologi yaitu masalah asal dan perkembangan manusia/ revolusi secara biologis, masalah terjadinya beraneka ragam ciri fisik manusia, masalah terjadinya perkembangan dan persebaran aneka ragam kebudayaan manusia, masalah asal perkembangan dan persebaran aneka ragam bahasa yang diucapkan di seluruh dunia, dan masalah mengenai asas- asas dari masyarakat dan kebudayaan manusia dari aneka ragam suku bangsa yang tersebar di seluruh dunia masa kini. Secara makro antropologi dibagi menjadi dua yaitu Antropologi Fisik (mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak perkembangan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai jenis) dan Antropologi Budaya (memfokuskan pada kebudayaan manusia atau cara hidup manusia dalam masyarakat). Cabang antropologi budaya meliputi, arkeologi, antropologi linguistik, dan etnologi. Selain itu, adanya antropologi ekonomi, antropologi medis, antropologi psikologi, dan antropologi sosial. Pendekatan dalam antropologi yaitu pendekatan kuantitatif (positivistik) dan kualitatif (naturalistik). Metode yang digunakan adalah deskriptif, komparatif, studi kasus, etnografis, dan survai. Lima disiplin ilmu dalam antropologi adalah Paleoantropologi, Antropologi Fisik, Antropologi Linguistik, Prehistoris, dan Etnologi. Bentuk penelitiannya meliputi penelitian descriptive integration, generalizing approach, dan komparatif. Hubungan antropologi dengan ilmu sosial lainnnya yaitu dengan sosiologi, psikologi, ilmu sejarah, ilmu geografi, ilmu ekonomi, dan ilmu politik. Konsep dalam antropologi yaitu kebudayaan, evolusi, culture area, enkulturasi, difusi, akulturasi, etnosentrisme, tradisi, ras/ etnik, stereotip, kekerabatan, magis, tabu, dan perkawinan. Sedangkan generalisasi dalam antropologi juga terdiri seperti konsep tersebut. Teori- teorinya meliputi teori nilai budaya dari Kluckhohn, teori sosiokultural pararel-konvergen-divergen Sahlins dan Harris, teori evolusi kebudayaan Lewis H. Morgan, teori evolusi animisme dan magic dari Tylor dan Fra zer, teori evolusi keluarga J.J. Bachoven, dan teori upacara sesaji Smith. 3. Geografi Geografi berasal dari bahasa Yunani, geo berarti bumi, dan graphein adalah lukisan. Jadi, geografi adalah lukisan tentang bumi. Cakupan dan p eranan geografi meliputi, geografi sebagai suatu sintesis (menjawab pertanyaan), sebagai suatu penelaahan dan relasi keruangan, sebagai ilmu disiplin tata guna lahan (aspek pemanfaatan lahan yang ditingkatkan), dan sebagai bidang ilmu pengetahuan. Geografi terdiri dari tiga cakupan kajian yang saling berkaitan, meliputi lingkungan, tata ruang, dan tempat. Cabang dalam geografi yaitu geografi ekonomi, politik, urban (berkaitan dengan tata ruang kota serta cara yang mempengaruhi/ dipengaruhi oleh sebab tertentu meliputi proses fisik, demografi, ekonomi, sosial, dan budaya), sejarah (studi masa lalu yang mencerminkan keanekaragam geografi itu sendiri), populasi (terfokus pada hal fertilitas dan mortalitas), sosial, dan sisitem informasi geografis (sistem komputer yang terintegrasi). Pendekatan geografi meliputi pendekatan analisis keruangan, ekologi, kompleks wilayah menurut R. Bintarto dan Surastopo H. Sedangkan menurut Sumaatmaja meliputi, pendekatan keruangan, ekologi, historis, dan sistem. Metode penelitian geografi adalah metode deskriptif, eksperimen dan korelasi, serta ex post facto (mengkaji dua variabel/lebih,yang sebelumnya belum diberi perlakuan khusus). Teknik penelitian menggunakan observasi lapangan, wawancara, angket, studi dokumenter, dan studi kepustakaan. Sejarah geografi seperti ilmu sosial lainnya, pada awalnya tidak tersusun secara sistematis. Pada abad 9-8SM seseorang menganggap bahwa pengetahuan tentang bumi masih dipengaruhi oleh mitologi, namun hal ini semakin berkurang dengan adanya perkembangan pengaruh ilmu alam sejak abad ke 6SM. Manfaat ilmu geografi yaitu untuk memahami mengenai dunia, mengetahui berbagai informasi,dll. Konsep geografi meliputi tempat, sensus penduduk, iklim, laut, lingkungan, benua, urbanisasi, peta, kota, mortalitas, khatulistiwa, demografi, tanah, transmigrasi, dan wilayah. Sedangkan generalisasi dalam geografi juga meliputi seperti konsep geografi tersebut. Teori geografi adalah teori ledakan penduduk Thomas Robert Malthus, teori pengaruh iklim terhadap peradaban Ellsworth Huntington, teori lokasi lahan Johann Heinrich von Thunen, teori daya sentrifugal dan sentripetal Charles O. Colby, teori kota konsentris Burgess dan teori konflik antara suku bangsa Nomadik Sedenter Jean Bunhes. Teori tersebut yang cocok di negara Indonesia adalah teori ledakan penduduk Thomas Robert Malthus, teori daya sentrifugal dan sentripetal Charles O. Colby, teori kota konsentris Burgess. Teori ledakan penduduk Thomas Robert Malthus mengemukakan bahwa pertumbuhan penduduk akan bertambah lebih cepat daripada persediaaan makanan, pertambahan penduduk ibarat deret kali/ ukur sedangkan persediaan makanan menurut deret hitung. Teori daya sentrifugal dan sentripetal Charles O. Colby yaitu mendorong penduduk yang tinggal di kota ingin tinggal di desa sedangkan teori sentripetal sebaliknya yaitu penduduk desa senang tinggal di kota yang karena sebab-sebab tertentu. Kemudian teori kota konsentris Burgess yang melingkar berupa zona-zona kalangan kaum tertentu. 4. Sejarah Sejarah berasal dari bahasa Arab yakni syajaratun berarti pohon kayu (kejadian yang berjalan secara sambung menyambung). Dari bahasa Inggris yakni history. Kedudukan sejarah yaitu sejarah sebagai suatu peristiwa (terjadi pada masa lampau), sebagai ilmu (dijadikan suatu kenangan yang terjadi hanya satu kali), dan sebagai cerita. Ruang lingkup nya meliputi sejarah sosial (tanpa nuansa politik), ekonomi, kebudayaan, demografi, politik, kebudayaan rakyat, intelektual, keluarga, etnis, psikologi dan psikologi historis, pendidikan serta medis. Metode pengumpulan data yaitu heuristik (pengumpulan sumber-sumber), kritik atau analisis, interpretasi, dan historiografi (penulisan sejarah). Ilmu bantu dalam sejarah meliputi paleontologi (tentang fosil), arkeologi (hasil kebudayaan prasejarah), paleoantropologi (manusia purba), paleografi (tulisan kuno), epigrafi (cara membaca dan menentukan waktu), ikonografi (arca/patung zaman prasejarah/sejarah), numismatik (ilmu mata uang, asal usul, teknik pembuatan, mitologi), ilmu keramik (barang-barang untuk tembikar), genealogi (asal usul nenek moyang), filologi (naskah kuno), bahasa, statistik, etnografi (deskripsi analisis kebudayaan). Tujuan ilmu sejarah yakni fungsi edukatif (mengajarkan kearifan), inspiratif (ilham), instruktif (peran dalam proses pembelajaran), rekreasi (kesenangan). Hubungan sejarah dengan ilmu lain meliputi hubungan sejarah dengan sosiologi, antropologi, antropologi budaya, psikologi, geografi, ilmu ekonomi, dan ilmu politik. Perbedaan ilmu alam dan kemanusiaan yaitu jika ilmu alam meliputi nomothesis, generalisasi, deskriptif-analitik, eksplanasi, kuantitatif, dan objektif. Sedangkan ilmu kemanusiaan meliputi idiografis, keunikan, deskriptif-naratif, interpretasi, kualitatif, dan subjektif. Konsep sejarah yaitu perubahan, peristiwa, sebab dan akibat, nasionalisme, kemerdekaan/kebebasan, kolonialisme, revolusi, fasisme, komunisme, peradaban, perbudakan, waktu, feminisme, liberalisme, dan konservatisme.Adapun tiga tingkatan dalam generalisasi dalam sosiologi yaitu high order generalization (pemakainya secara universal), Intermediate level generalization (digunakan di daerah tertentu), dan law order generalization (bersifat lokal). Terdapat teori dalam sejarah yaitu teori gerak siklus sejarah Ibnu Khaldun, teori daur kultural spiral Giambattista Vico, teori tantangan dan tanggapan Arnold Townbee, teori dialektika kemajuan Jan Romein, teori despotisme timur Wittfogel, teori perkembangan sejarah dan masyarakat Karl Marx, dan teori feminisme Wollstonecraft. 5. Ekonomi Ekonomi muncul pada abad 17 dan 18. Ilmu ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikonasmos(oikonomia) artinya manajemen urusan rumah tangga khususnya dalam hal penyediaan dan administrasi pendapatan. Ruang lingkup ilmu ekonomi yaitu ekonomi lingkungan, ekonomi evolusioner, ekonomi eksperimental, ekonomi kesehatan, ekonomi institusional, ekonomi matematik, ekonomi sumber daya alam, ekonomi pertahanan, ekonomi sisi penawaran, ekonomi kesejahteraan, ekonomi dualistik, ekonomi informal, ekonomi campuran, ekonomi pertanian, ilmu ekonomi tingkah laku, dan ilmu ekonomi pembangunan. Metode yang dipakai adalah metode induktif, deduktif, matematika, dan statistika. Dalam hal ini ilmu ekonomi sebagai manusia yang ingin mencapai kepuasan yang tertinggi. Konsep manusia ekonomi terdapat dalam psikologi asosiatif , khususnya hedonisme. Dalam ekonomi terdapat beberapa mahzab yaitu mahzab merkantilisme, fisiokrat (berlandaskan hukum alam), klasik (pertumbuhan ekonomi melalui interaksi antara akumulasi modal dan pembagian kerja), sosialisme, historis, marginalis, institusionalis, neo-klasik, keynesian, dan chicago. Konsep dalam ekonomi adalah skarsitas (kelangkaan), produksi, konsumsi, investasi, pasar, uang, letter of credit, neraca pembayaran, bank, koperasi, kebutuhan dasar, kewirausahaan, perpajakan, periklanan, dan perseroan terbatas. Teori ekonomi meliputi teori ekonomi ekonomi klasik adam smith, teori tahapan pertumbuhan ekonomi modernisasi Rostow, teori dampak balik dan dampak sebar Gunnard Myrdal, teori nilai surplus Karl Marx, dan teori monetarisme pasar bebas Friedman. 6. Psikologi Psikologi dipelopori oleh Plato dan Aristoteles. Psikologi adalah studi tentang proses perilaku dan proses mental. Sudut pandang psikologi dilihat dari Pendekatan Neurobiologi(terjadi dalam tubuh terutama otak dan sistem saraf)), Behaviorisme (perilaku), Kognitif (menekankan cara otak untuk mengolah informasi), Psikoanalitik (menekankan motif bawah sadar), Psikologi Gestal (menekankan pada konfigurasi), serta Fenomenologi dan Humanistik (berdasarkan pengalaman subjektif seseorang, kebebasan memilih, dan motivasi terhadap aktualisasi diri). Sedangkan metode nya menggunakan metode eksperimental, observasi, survai, tes, riwayat hidup/kasus. Jenis ilmu psikologi yatu psikologi sosial, psikologi klinis dan penyuluhan, psikologi konstitusional, psikofarmakologi, psikologi okupasional, psikologi politik, psikologi sekolah dan penyelidikan, psikologi perkembangan, psikologi kepribadian, psikologi lintas budaya, psikologi rekayasa, psikologi lingkungan, psikologi konsumen, serta psikologi industri dan organisasi. Adapun mahzab dalam psikologi adalah psikologi eksperimental dan klasik, psikoanalisis, behaviorisme, fisiologi gestalt, humanistik-ekstensialisme- fenomenologis. Konsepnya dan generalisasi nya meliputi motivasi, konsep diri, sikap, persepsi, frustrasi, sugesti, prestasi, crowding (kerumunan massa), imitasi, kesadaran, fantasi, personalitas, pikiran, insting, dan mimpi. Teori dalam psikologi adalah teori agresi psikoanalisis Sigmund Freud, teori disonansi kognitif Festinger, teori kepribadian Erich Fromm, teori deprivasi Relative Gurr, teori kecerdasan majemuk Howard Gardner. 7. Politik Politik lahir sejak abad 19 dan mulai lahirnya sangat beragam. Istilah politik sering dikaitkan dengan kegiatan politik di suatu negara. Ini memusatkan perhatian pada masalah kekuasaan dalam kehidupan bersama. Subbidang ilmu politik meliputi pemikiran politik, teori politik, lembaga politik, sejarah politik, politik perbandingan, ekonomi politik, administrasi publik dan kenijakan umum, teori kenegaraan, dan hubungan internasional. Sedangkan bidang ilmunya yaitu psikologi politik, pluralisme politik, budaya politik, ekonomi politik, antropologi politik, politik etnik, rekrutmen politik, partai politik, perwakilan politik, dan borikrasi politik. Pendekatan politik dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif serta menggunakan metode yang menyangkut metode induksi dan deduksi. Teknik yang digunakan sangat banyak meliputi field work, investigation, questionare, sampling, interview, opinionnaire, participant observer, schedule, direct observation, case study, dan action research. Ilmu bantunya dengan ilmu sosial lain meliputi ilmu sejarah, filsafat, sosiologi, antropologi, ekonomi, psikologi sosial, geografi, serta hukum. Beberapa tujuan mempelajari ilmu politik yaitu perspektif intelektual, perspektif politik, dan perspektif ilmu politik. Hubungan politik dengan ilmu sosial lainnya seperti dengan ilmu sosiologi, antropologi, sejarah, geografi, ekonomi, dan psikologi. Mahzabnya meliputi mahzab institusionalisme, behavioralisme, pluralisme, strukturalisme, dan developmentalisme. Konsep dalam ilmu politik adalah kekuasaan, kedaulatan, kontrol sosial, negara, pemerintah, legitimasi, oposisi, sistem politik, demokrasi, pemilihan umum, partai politik, desentralisasi, persamaan, demonstrasi, HAM, dan voting. Sedangkan generalisasi nya adalah negara, kedaulatan rakyat, kontrol sosial, negara, pemerintah, legitimasi, oposisi, sistem politik, demokrasi, pemilihan umum, partai politik, desentralisasi, persamaan, demonstrasi, HAM, dan voting. Terdapat tiga bentuk penteorian yaitu teori politik empiris, politik formal, dan politik normatif. DAFTAR PUSTAKA
Dadang Supardan. 2007. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi Aksara