Anda di halaman 1dari 10

Tugas

MAKALAH PENGANTAR ILMU SOSIAL


CABANG - CABANG ILMU SOSIAL DAN PENJABARANNYA
“Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Sosial”
Dosen Pengampu: Erni Irmayanti Hamzah.S.Pd.,M.Pd.

Oleh :

Nama : Raudatu Zahra


NIM : 181200023

JURUSAN TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALU
2019
A. PENGERTIAN ILMU SOSIAL
Ilmu berasal dari bahasa Latin scientia artinya pengetahuan dalam bahasa
Inggris yaitu science. Kata scientia berasal dari kata scire yang berarti mempelajari
atau mengetahui. Ilmu memiliki tiga arti, yaitu kumpulan pengetahuan yang
sistematis, metode penelitian, dan aktivitas penelitian. Sedangkan sosial dalam
bahasa inggris social memiliki arti yang luas seperti sosial dalam ilmu sosial ini
menunjuk pada masyarakat, sosial dalam Departemen Sosial menunjuk pada
kegiatan- kegiatan di lapangan sosial,dll.
Masyarakat sendiri merupakan kelompok yang hidup bersama, berkumpul,
menyadari akan kesatuan atau perbedaan serta merupakan suatu sistem yang hidup
bersama menimbulkan kebudayaan. Dalam suatu kelompok yang hidup bersama
pasti mengalami interaksi. Faktor yang mempengaruhi nya yaitu imitasi, sugesti,
identifikasi, dan simpati. Dalam ilmu sosial mencakup sosiologi, antropologi,
psikologi, ekonomi, geografi sosial, politik, dan sejarah.
Pendekatan adalah bentuk sistematis yang khusus dari suatu pemikiran.
Metode merupakan prosedur yang mewujudkan pola dan tata langkah dalam
melaksanakan suatu penelitian. Teknik adalah suatu cara untuk memperoleh data.
Dan metode ilmiah yakni prosedur yang mencakup tindakan, pikiran, pola kerja,
tata langkah, dan cara teknis untuk memeperoleh pengetahuan baru atau
mengembangkan pengetahuan yang ada.
Kebenaran ilmiah memiliki empat arti menurut Julienne Ford meliputi
kebenaran pertama (T1) yaitu kebenaran metafisik (tidak dapat diuji benar
tidaknya), kebenaran kedua (T2) yaitu kebenaran etik (menunjuk pada seperangkat
moral), kebenaran ke tiga (T3) yaitu kebenaran logis (diakui sebagai sesuatu yang
benar), dan kebenaran ke empat (T4) yaitu kenenaran empirik (dilandasi sebagai
landasan penelitian). Dalam kebenaran ilmiah terdapat tiga teori yaitu teori
korespondensi (benar jika yang diungkapkan berupa fakta), koherensi (benar jika
konsistensi), dan pragmatisme (benar jika memiliki manfaat).

B. STRUKTUR DAN PERANAN ILMU


Strulu yang dikenal sebagai hal yang benar-benar terjadi. Konsep adalah
sesuatu yang bersifat abstrak, konkrit, maupun riil. Konsep dimanfaatkan untuk
menggolongkan suatu kelompok berbagai hal, gagasan, dan peristiwa. Generalisasi
yakni pernyataan suatu hubungan dua konsep atau lebih. Dan teori adalah suatu
rangkaian fakta, konsep, serta generalisasi yang saling berkaitan.
Beberapa fungsi teori sebagai kerangka kerja untuk melakukan penelitian,
memberikan kerangka kerja bagi pengorganisasian, mengungkapkan kompleksitas
peristiwa yang tampak sederhana, mengorganisasikan pengalaman-pengalaman
sebelumnya, serta berfungsi melakukan prediksi dan kontrol.

C. CABANG-CABANG ILMU SOSIAL DAN PENJABARANNYA


1. Sosiologi
Sosiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu socius dan logos. Socius berati
kawan atau masyarakat, sedangkan logos berarti ilmu. Jadi, sosiologi adalah ilmu
tentang masyarakat. Ungkapan ini diungkapkan pertama kali dalam buku berjudul
"Cours De Philosophie Positive" karya August Comte yang sering disebut sebagai
bapak sosiologi. Ini lahir di Eropa karena ilmuwan Eropa pada abad ke-19.
Karakteristik sosiologi menurut Soekanto yaitu sosiologi merupakan bagian
dari ilmu sosial, bersifat kategoris, bertujuan menghasilkan pola umum, empiris,
faktual, rasional serta abstrak. Ruang lingkup dalam sosiologi meliputi sosiologi
pedesaan, industri, medis, perkotaan, wanita, militer, keluarga, agama, pendidikan,
dan seni.
Dalam sosiologi terdapat dua pendekatan, kuantitatif dan kualitatif. Selain itu,
terrdapat metode yang ada di sosiologi meliputi metode deskriptif (metode yang
berupaya untuk mengungkap pelacakan pengetahuan), eksplanatori (bersifat
menjelaskan atas jawaban dari pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana”), historisl
komparatif (menekankan pada analisis atas peristiwa masa silam), fungsionalisme
(tujuannya meneliti fungsi lembaga dan struktur sosial), studi kasus (penyelidikan
yang mendamenentukan keadaan yang berkenaan dengan satu variable atau lebih).
Teknik pengumpulan data dalam sosiologi adalah sosiometri (meneliti secara
kuantitatif), Interview , Observasi dan Observasi partisipan (pengamatan secara
menyeluruh menggunakan semua metode). Sedangkan ilmu bantu dalam sosiologi
yaitu statistik, psikologi, etnologi (menyangkut tradisi), arkeologi (peninggalan
masa dulu), dan antropologi (dalam hal hidup bersama sebagai manusia). Jenis
penelitian sosiologi ialah lengkap (mencari fakta,kemudian ditarik kesimpulan dari
fakta tsb), Fact finding (penelitian berdasarkan hasil penemuan yang benar-benar
dari suatu fakta yang ada untuk membuat laporan yang dapat dipercaya) dan
Interpretasi kritis (peneliti tidak tersedia banyak fakta).
Sosiologi berguna untuk membantun memahami nilai, norma, tradisi,
keyakinaan dan perbedaan yang ada di masyarakat dan membuat tanggap dan kritis
menghadapi gejala sosial yang kompleks, dll. Sosiologi sebagai ilmu nyata (science
of the obvious), dapat dilakukan melalui kajian yang penuh kehati–hatian dan
objektif, bahwa kita dapat mengetahui dengan penuh percaya diri dalam menjawab
pertanyaan tentang tingkah laku manusia.
Hubungan sosiologi dengan ilmu sosial lainnya meliputi hubungan sosiologi
dengan ilmu ekonomi, ilmu politik, ilmu sejarah, ilmu psikologi, dan antropologi.
Fokus analisisnya dibagi menjaddi dua, mikro dan makro. Menurut Sanderson
terdapat enam strategi teoritis yaitu, Materialisme (mengasumsikan pada kondisi
material dari eksistensi manusia), Idealisme (menegaskan signifikansi pikiran
manusia dan kreasinya), Fungsionalisme (menjelaskan ciri dasar kehidupan
manusia sebagi evolusioner (memusatkan perhatian pada upaya mendeskripsikan
dan menjelaskan transformasi sosial jangka panjang) dan Strategi elektisisme
(memberikan toleransi kepada semua sudut pandang yang ada). Lalu, klasifikasi
tingkat kenyataan sosial menurut johnson antara lain tingkat budaya (Edward B.
Tylor mengemukakan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan kompleks yang
meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni moral, hukum, kebiasaan, dan
kemampuan, serta tata cara lainnya yang diperoleh manusia sebagai seorang
anggota masyarakat (Tylor, 1942: 1)), Tingkat individual (menempatkan individu
sebagai pusat perhatian utama), Tingkat interpersonal (meliputi interaksi antara
individu/kelompok yang berhubungan dengan komunikasi simbolis, penyesuaian
timbal balik, negosiasi tindakan yang saling tergantung, kerjasama maupun
konflik), dan Tingkat struktur sosial (lebih abstrak) meliputi dua aliran utama yaitu
Teori Fungsional dan Konflik. Kemudian jika ditinjau dari perspektif dominan
dalam sosiologi, menurut Metta Spencer dan Alex Inkeles (1982: 13-17) dibedakan
menjadi 4 model, yakni Model Struktural- Fungsional, Model Konflik, Model
Interaksionisme Simbolik dan Model Etnometologi.
Konsep dalam sosiologi meliputi masyarakat, peran, norma, sanksi, interaksi
sosial, konflik sosial, perubahan sosial, permasalahan sosial, penyimpangan,
globalisasi, patronase, kelompok, patriarki, dan hierarki. Sedangkan generalisasi
dalam sosiologi adalah masyarakat, peran, norma, sanksi, interaksi sosial, konflik
sosial, perubahan sosial, organisasi sosial, penyimpangan, globalisasi, patronase,
kelompok, patriarki, dan hierarki.
Teori dalam sosiologi adalah Teori tindakan sosial dan system sosial Talcot
parsons, Teori Evolusi sosial Herbert spencer, Teori Teknologi dan Ketinggalan
Budaya (Cultural Lag) Wiliam F. Ogburn, Teori Dramaturgi Erving Goffman, Teori
Strukturasi Anthony Giddens dan Teori Globalisasi “of Nothing” George Ritzer.
2. Antropologi
Antropologi berasal dari bahasa Yunani, antropos (manusia) dan logos (ilmu).
Jadi, antropologi adalah ilmu tentang manusia atau ilmu yang berusaha mencapai
pengertian/pemahaman tentang manusia dengan mempelajari aneka warna, bentuk
fisik, masyarakat, dan kebudayaannya. Lima subdisiplin ilmu dalam antropologi
yaitu masalah asal dan perkembangan manusia/ revolusi secara biologis, masalah
terjadinya beraneka ragam ciri fisik manusia, masalah terjadinya perkembangan
dan persebaran aneka ragam kebudayaan manusia, masalah asal perkembangan dan
persebaran aneka ragam bahasa yang diucapkan di seluruh dunia, dan masalah
mengenai asas- asas dari masyarakat dan kebudayaan manusia dari aneka ragam
suku bangsa yang tersebar di seluruh dunia masa kini.
Secara makro antropologi dibagi menjadi dua yaitu Antropologi Fisik
(mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak perkembangan
manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai
jenis) dan Antropologi Budaya (memfokuskan pada kebudayaan manusia atau cara
hidup manusia dalam masyarakat). Cabang antropologi budaya meliputi, arkeologi,
antropologi linguistik, dan etnologi. Selain itu, adanya antropologi ekonomi,
antropologi medis, antropologi psikologi, dan antropologi sosial.
Pendekatan dalam antropologi yaitu pendekatan kuantitatif (positivistik) dan
kualitatif (naturalistik). Metode yang digunakan adalah deskriptif, komparatif, studi
kasus, etnografis, dan survai. Lima disiplin ilmu dalam antropologi adalah
Paleoantropologi, Antropologi Fisik, Antropologi Linguistik, Prehistoris, dan
Etnologi. Bentuk penelitiannya meliputi penelitian descriptive integration,
generalizing approach, dan komparatif. Hubungan antropologi dengan ilmu sosial
lainnnya yaitu dengan sosiologi, psikologi, ilmu sejarah, ilmu geografi, ilmu
ekonomi, dan ilmu politik.
Konsep dalam antropologi yaitu kebudayaan, evolusi, culture area,
enkulturasi, difusi, akulturasi, etnosentrisme, tradisi, ras/ etnik, stereotip,
kekerabatan, magis, tabu, dan perkawinan. Sedangkan generalisasi dalam
antropologi juga terdiri seperti konsep tersebut.
Teori- teorinya meliputi teori nilai budaya dari Kluckhohn, teori sosiokultural
pararel-konvergen-divergen Sahlins dan Harris, teori evolusi kebudayaan Lewis H.
Morgan, teori evolusi animisme dan magic dari Tylor dan Fra zer, teori evolusi
keluarga J.J. Bachoven, dan teori upacara sesaji Smith.
3. Geografi
Geografi berasal dari bahasa Yunani, geo berarti bumi, dan graphein adalah
lukisan. Jadi, geografi adalah lukisan tentang bumi. Cakupan dan p eranan geografi
meliputi, geografi sebagai suatu sintesis (menjawab pertanyaan), sebagai suatu
penelaahan dan relasi keruangan, sebagai ilmu disiplin tata guna lahan (aspek
pemanfaatan lahan yang ditingkatkan), dan sebagai bidang ilmu pengetahuan.
Geografi terdiri dari tiga cakupan kajian yang saling berkaitan, meliputi
lingkungan, tata ruang, dan tempat. Cabang dalam geografi yaitu geografi ekonomi,
politik, urban (berkaitan dengan tata ruang kota serta cara yang mempengaruhi/
dipengaruhi oleh sebab tertentu meliputi proses fisik, demografi, ekonomi, sosial,
dan budaya), sejarah (studi masa lalu yang mencerminkan keanekaragam geografi
itu sendiri), populasi (terfokus pada hal fertilitas dan mortalitas), sosial, dan sisitem
informasi geografis (sistem komputer yang terintegrasi).
Pendekatan geografi meliputi pendekatan analisis keruangan, ekologi,
kompleks wilayah menurut R. Bintarto dan Surastopo H. Sedangkan menurut
Sumaatmaja meliputi, pendekatan keruangan, ekologi, historis, dan sistem. Metode
penelitian geografi adalah metode deskriptif, eksperimen dan korelasi, serta ex post
facto (mengkaji dua variabel/lebih,yang sebelumnya belum diberi perlakuan
khusus). Teknik penelitian menggunakan observasi lapangan, wawancara, angket,
studi dokumenter, dan studi kepustakaan.
Sejarah geografi seperti ilmu sosial lainnya, pada awalnya tidak tersusun
secara sistematis. Pada abad 9-8SM seseorang menganggap bahwa pengetahuan
tentang bumi masih dipengaruhi oleh mitologi, namun hal ini semakin berkurang
dengan adanya perkembangan pengaruh ilmu alam sejak abad ke 6SM. Manfaat
ilmu geografi yaitu untuk memahami mengenai dunia, mengetahui berbagai
informasi,dll. Konsep geografi meliputi tempat, sensus penduduk, iklim, laut,
lingkungan, benua, urbanisasi, peta, kota, mortalitas, khatulistiwa, demografi,
tanah, transmigrasi, dan wilayah. Sedangkan generalisasi dalam geografi juga
meliputi seperti konsep geografi tersebut.
Teori geografi adalah teori ledakan penduduk Thomas Robert Malthus, teori
pengaruh iklim terhadap peradaban Ellsworth Huntington, teori lokasi lahan Johann
Heinrich von Thunen, teori daya sentrifugal dan sentripetal Charles O. Colby, teori
kota konsentris Burgess dan teori konflik antara suku bangsa Nomadik Sedenter
Jean Bunhes. Teori tersebut yang cocok di negara Indonesia adalah teori ledakan
penduduk Thomas Robert Malthus, teori daya sentrifugal dan sentripetal Charles
O. Colby, teori kota konsentris Burgess.
Teori ledakan penduduk Thomas Robert Malthus mengemukakan bahwa
pertumbuhan penduduk akan bertambah lebih cepat daripada persediaaan makanan,
pertambahan penduduk ibarat deret kali/ ukur sedangkan persediaan makanan
menurut deret hitung. Teori daya sentrifugal dan sentripetal Charles O. Colby yaitu
mendorong penduduk yang tinggal di kota ingin tinggal di desa sedangkan teori
sentripetal sebaliknya yaitu penduduk desa senang tinggal di kota yang karena
sebab-sebab tertentu. Kemudian teori kota konsentris Burgess yang melingkar
berupa zona-zona kalangan kaum tertentu.
4. Sejarah
Sejarah berasal dari bahasa Arab yakni syajaratun berarti pohon kayu
(kejadian yang berjalan secara sambung menyambung). Dari bahasa Inggris yakni
history. Kedudukan sejarah yaitu sejarah sebagai suatu peristiwa (terjadi pada masa
lampau), sebagai ilmu (dijadikan suatu kenangan yang terjadi hanya satu kali), dan
sebagai cerita. Ruang lingkup nya meliputi sejarah sosial (tanpa nuansa politik),
ekonomi, kebudayaan, demografi, politik, kebudayaan rakyat, intelektual, keluarga,
etnis, psikologi dan psikologi historis, pendidikan serta medis.
Metode pengumpulan data yaitu heuristik (pengumpulan sumber-sumber),
kritik atau analisis, interpretasi, dan historiografi (penulisan sejarah). Ilmu bantu
dalam sejarah meliputi paleontologi (tentang fosil), arkeologi (hasil kebudayaan
prasejarah), paleoantropologi (manusia purba), paleografi (tulisan kuno), epigrafi
(cara membaca dan menentukan waktu), ikonografi (arca/patung zaman
prasejarah/sejarah), numismatik (ilmu mata uang, asal usul, teknik pembuatan,
mitologi), ilmu keramik (barang-barang untuk tembikar), genealogi (asal usul
nenek moyang), filologi (naskah kuno), bahasa, statistik, etnografi (deskripsi
analisis kebudayaan).
Tujuan ilmu sejarah yakni fungsi edukatif (mengajarkan kearifan), inspiratif
(ilham), instruktif (peran dalam proses pembelajaran), rekreasi (kesenangan).
Hubungan sejarah dengan ilmu lain meliputi hubungan sejarah dengan
sosiologi, antropologi, antropologi budaya, psikologi, geografi, ilmu ekonomi, dan
ilmu politik. Perbedaan ilmu alam dan kemanusiaan yaitu jika ilmu alam meliputi
nomothesis, generalisasi, deskriptif-analitik, eksplanasi, kuantitatif, dan objektif.
Sedangkan ilmu kemanusiaan meliputi idiografis, keunikan, deskriptif-naratif,
interpretasi, kualitatif, dan subjektif. Konsep sejarah yaitu perubahan, peristiwa,
sebab dan akibat, nasionalisme, kemerdekaan/kebebasan, kolonialisme, revolusi,
fasisme, komunisme, peradaban, perbudakan, waktu, feminisme, liberalisme, dan
konservatisme.Adapun tiga tingkatan dalam generalisasi dalam sosiologi yaitu high
order generalization (pemakainya secara universal), Intermediate level
generalization (digunakan di daerah tertentu), dan law order generalization (bersifat
lokal). Terdapat teori dalam sejarah yaitu teori gerak siklus sejarah Ibnu Khaldun,
teori daur kultural spiral Giambattista Vico, teori tantangan dan tanggapan Arnold
Townbee, teori dialektika kemajuan Jan Romein, teori despotisme timur Wittfogel,
teori perkembangan sejarah dan masyarakat Karl Marx, dan teori feminisme
Wollstonecraft.
5. Ekonomi
Ekonomi muncul pada abad 17 dan 18. Ilmu ekonomi berasal dari bahasa
Yunani, yaitu oikonasmos(oikonomia) artinya manajemen urusan rumah tangga
khususnya dalam hal penyediaan dan administrasi pendapatan. Ruang lingkup ilmu
ekonomi yaitu ekonomi lingkungan, ekonomi evolusioner, ekonomi eksperimental,
ekonomi kesehatan, ekonomi institusional, ekonomi matematik, ekonomi sumber
daya alam, ekonomi pertahanan, ekonomi sisi penawaran, ekonomi kesejahteraan,
ekonomi dualistik, ekonomi informal, ekonomi campuran, ekonomi pertanian, ilmu
ekonomi tingkah laku, dan ilmu ekonomi pembangunan. Metode yang dipakai
adalah metode induktif, deduktif, matematika, dan statistika.
Dalam hal ini ilmu ekonomi sebagai manusia yang ingin mencapai kepuasan
yang tertinggi. Konsep manusia ekonomi terdapat dalam psikologi asosiatif ,
khususnya hedonisme. Dalam ekonomi terdapat beberapa mahzab yaitu mahzab
merkantilisme, fisiokrat (berlandaskan hukum alam), klasik (pertumbuhan ekonomi
melalui interaksi antara akumulasi modal dan pembagian kerja), sosialisme,
historis, marginalis, institusionalis, neo-klasik, keynesian, dan chicago. Konsep
dalam ekonomi adalah skarsitas (kelangkaan), produksi, konsumsi, investasi, pasar,
uang, letter of credit, neraca pembayaran, bank, koperasi, kebutuhan dasar,
kewirausahaan, perpajakan, periklanan, dan perseroan terbatas.
Teori ekonomi meliputi teori ekonomi ekonomi klasik adam smith, teori
tahapan pertumbuhan ekonomi modernisasi Rostow, teori dampak balik dan
dampak sebar Gunnard Myrdal, teori nilai surplus Karl Marx, dan teori
monetarisme pasar bebas Friedman.
6. Psikologi
Psikologi dipelopori oleh Plato dan Aristoteles. Psikologi adalah studi tentang
proses perilaku dan proses mental. Sudut pandang psikologi dilihat dari Pendekatan
Neurobiologi(terjadi dalam tubuh terutama otak dan sistem saraf)), Behaviorisme
(perilaku), Kognitif (menekankan cara otak untuk mengolah informasi),
Psikoanalitik (menekankan motif bawah sadar), Psikologi Gestal (menekankan
pada konfigurasi), serta Fenomenologi dan Humanistik (berdasarkan pengalaman
subjektif seseorang, kebebasan memilih, dan motivasi terhadap aktualisasi diri).
Sedangkan metode nya menggunakan metode eksperimental, observasi, survai, tes,
riwayat hidup/kasus. Jenis ilmu psikologi yatu psikologi sosial, psikologi klinis dan
penyuluhan, psikologi konstitusional, psikofarmakologi, psikologi okupasional,
psikologi politik, psikologi sekolah dan penyelidikan, psikologi perkembangan,
psikologi kepribadian, psikologi lintas budaya, psikologi rekayasa, psikologi
lingkungan, psikologi konsumen, serta psikologi industri dan organisasi.
Adapun mahzab dalam psikologi adalah psikologi eksperimental dan klasik,
psikoanalisis, behaviorisme, fisiologi gestalt, humanistik-ekstensialisme-
fenomenologis. Konsepnya dan generalisasi nya meliputi motivasi, konsep diri,
sikap, persepsi, frustrasi, sugesti, prestasi, crowding (kerumunan massa), imitasi,
kesadaran, fantasi, personalitas, pikiran, insting, dan mimpi. Teori dalam psikologi
adalah teori agresi psikoanalisis Sigmund Freud, teori disonansi kognitif Festinger,
teori kepribadian Erich Fromm, teori deprivasi Relative Gurr, teori kecerdasan
majemuk Howard Gardner.
7. Politik
Politik lahir sejak abad 19 dan mulai lahirnya sangat beragam. Istilah politik
sering dikaitkan dengan kegiatan politik di suatu negara. Ini memusatkan perhatian
pada masalah kekuasaan dalam kehidupan bersama. Subbidang ilmu politik
meliputi pemikiran politik, teori politik, lembaga politik, sejarah politik, politik
perbandingan, ekonomi politik, administrasi publik dan kenijakan umum, teori
kenegaraan, dan hubungan internasional. Sedangkan bidang ilmunya yaitu
psikologi politik, pluralisme politik, budaya politik, ekonomi politik, antropologi
politik, politik etnik, rekrutmen politik, partai politik, perwakilan politik, dan
borikrasi politik.
Pendekatan politik dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif
serta menggunakan metode yang menyangkut metode induksi dan deduksi. Teknik
yang digunakan sangat banyak meliputi field work, investigation, questionare,
sampling, interview, opinionnaire, participant observer, schedule, direct
observation, case study, dan action research. Ilmu bantunya dengan ilmu sosial lain
meliputi ilmu sejarah, filsafat, sosiologi, antropologi, ekonomi, psikologi sosial,
geografi, serta hukum.
Beberapa tujuan mempelajari ilmu politik yaitu perspektif intelektual,
perspektif politik, dan perspektif ilmu politik. Hubungan politik dengan ilmu sosial
lainnya seperti dengan ilmu sosiologi, antropologi, sejarah, geografi, ekonomi, dan
psikologi. Mahzabnya meliputi mahzab institusionalisme, behavioralisme,
pluralisme, strukturalisme, dan developmentalisme.
Konsep dalam ilmu politik adalah kekuasaan, kedaulatan, kontrol sosial,
negara, pemerintah, legitimasi, oposisi, sistem politik, demokrasi, pemilihan
umum, partai politik, desentralisasi, persamaan, demonstrasi, HAM, dan voting.
Sedangkan generalisasi nya adalah negara, kedaulatan rakyat, kontrol sosial,
negara, pemerintah, legitimasi, oposisi, sistem politik, demokrasi, pemilihan
umum, partai politik, desentralisasi, persamaan, demonstrasi, HAM, dan voting.
Terdapat tiga bentuk penteorian yaitu teori politik empiris, politik formal, dan
politik normatif.
DAFTAR PUSTAKA

Dadang Supardan. 2007. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai