Anda di halaman 1dari 4

Jawaban Pancasila

Putri nur Sabrina


C2114201010

Bentuk Pemikiran Filsafat


Berpikir filsafat selalu berpikir logis (terstruktur dan teratur berdasarkan hukum berpikir yang
benar).Pemikiran filsafat tidak hanya melepaskan atau menjejerkan ide-ide, penalaran, dan
kreatifitas budi secara serampangan (sporadis).

Secara istilah adalah suatu ilmu yang mencari jawaban dari suatu pertanyaan besar [Big Question],
secara radikal, rasional, sistematis, dan komprehensif. Secara radikal maksudnya adalah metode
berpikir yang mempertanyakan sesuatu hingga ke akar persoalannya. karakteristik berpikir filsafat
meliputi harus sistematis, bersifat universal, radikal (mendasar), rasional, menyeluruh, koheren,
konseptual, bebas dan bertanggungjawab.

Istilah-istilah dalam Filsafat

Ontologi
Ontologi berasal dari bahasa yunani “ontos: ada atau keberadaan” dan “logos: ilmu atau
pengetahuan” yang berarti ilmu tentang sesuatu yang ada. Secara istilah ontologi adalah ilmu yang
membahas tentang hakikat yang ada yang merupakan realiti baik itu berbentuk jasmani atau
kongkrit maupun rohani atau abstrak.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, ontologi ini adalah cabang ilmu filsafat yang berhubungan
dengan hakikat makhluk hidup.

Pertama kali istilah antologi ini diperkenalkan oleh Rudolf Goclenius pada tahun 1936 M untuk
menamai hakikat sesuatu yang bersifat metafisis. Kemudian dalam perkembangannya istilah
antologi ini diartikan sebagai metafisika umum.

Metafisika
Secara etimologis, kata metafisika ini berasal dari bahasa Yunani meta ta physika yang berarti hal-
hal yang terdapat sesudah fisika.

Metafisika adalah suatu kajian tentang hakikat keberadaan zat, hakikat pikiran, dan hakikat zat
dengan pikiran. Metafisika ini ada dua, ada yang dikenal metafisika umum (ontologi) dan ada juga
yang disebut metafisika khusus.

Metafisika khusus meliputi teologi metafisik, filsafat antropologi, dan kosmologi.


1. Teologi metafisik berhubungan erat dengan ontologi, karena cabang filsafat ini menyelidiki apa
yang dapat dikatakan tentang adanya Allah, lepas dari agama, lepas dari wahyu.

2. Filsafat antropologi merupakan cabang filsafat yang berbicara tentang manusia. Ia berupaya
untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti “apakah manusia itu?”, “apakah
hakekat manusia itu?”.
3. Kosmologi merupakan cabang filsafat yang memandang alam sebagai suatu totalitas dari
fenomena dan berupaya untuk memadukan spekulasi metafisik dengan evidensi ilmiah di dalam
suatu kerangka yang koheren. Hal-hal yang biasa disorot dan dipersoalkan dalam kosmologi adalah
mengenai ruang dan waktu, perubahan, kebutuhan, kemungkinan-kemungkinan dan keabadian,
dengan menggunakan metode yang bersifat rasional. Dalam perkembangannya, cabang filsafat ini
banyak memberi bantuan bagi ilmu-ilmu alam.

Epistimologi
Berasal dari kata episteme yang berarti pengetahuan dan logos berarti ilmu atau teori. Jadi
epistemologi merupakan cabang filsafat yang mengkaji secara mendalam dan radikal tentang asal-
usul pengetahuan, struktur, metode dan validitas pengetahuan, bila direnungkan maka dapat
dipahami bahwa prinsipnya epistemologi adalah bagian dari filsafat yang membicarakan tentang
terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan dan batas-batas, sifat,
metode dan keahlian pengetahuan.

Aksiologi
Aksiologi berasal dari bahasa Yunani, axios dan logos. Axios yang berarti sesuai atau wajar dan
logos yang berarti ilmu atau teori. Menurut Jujun S.Suriasumantri aksiologi merupakan teori nilai
yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Aksiologi ini mempertanyakan
bagaimana cara manusia menggunakan penalaran otak yang luar biasa sehingga perkembangan
ilmu itu sudah sejak dulu diarahkan dalam tahap-tahap pertumbuhannya.

Jadi, dapat disimpulkan aksiologi merupakan cabang filsafat ilmuyang mempertanyakan bagaimana
manusia menggunakan ilmunya.

Etika
Etika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani adalah Ethos, yang berarti watak kesusilaan atau
adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan
istilah dari bahasa Latin, yaitu Mos dan dalam bentuk jamaknya Mores, yang berarti juga adat
kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan
menghindari hal-hal tindakan yang buruk.

Selanjutnya menurut K. Bertens, dalam buku berjudul Etika, 1994. yaitu secara umumnya sebagai
berikut:

1. Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat

baikatau buruk sebagai akibatnya.

2. Etika adalah nurani (bathiniah), bagaimana harus bersikap etis dan baik yang sesungguhnya
timbul dari kesadaran dirinya.

3. Etika bersifat absolut, artinya tidak dapat ditawar-tawar lagi, kalau perbuatan baik mendapat
pujian dan yang salah harus mendapat sanksi.

4. Etika berlakunya, tidak tergantung pada ada atau tidaknya orang lain yang hadir.
Estestika
Istilah estetika diperkenalkan oleh seorang filsuf Jerman bernama Alexander Gottlieb Baumgarten
(1714-1762) lewat salah satu karyanya. Menurutnya, estetika merupakan ilmu pengetahuan tentang
keindahan. Secara etimologis (bahasa), kata estetika berasal dari kata dalam bahasa Yunani
aesthesis yang berarti pengamatan, pencerapan inderawi atau pemahaman intelektual.

Oleh karena itu sebagai salah satu cabang filsafat ilmu, estetika mempersoalkan dan membahas
tentangdefenisi, susunan, dan peranan keindahan khususnya dalam bidang seni. Secara
sederhana, dapat dikatakan bahwa keindahan merupakan objek dari estetika.

Empiris
Menurut KBBI, empiris merupakan kata sifat yangberdasarkan pengalaman (terutama yg diperoleh
dari penemuan, percobaan, dan pengamatan yang telah dilakukan)

Dalam filsafat ilmu, salah satu konsep mendasarnya adalah empirisme, atau ketergantungan pada
bukti. Empirisme sendiri adalah suatu aliran dalam filsafatyang menyatakan bahwa semua
pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak anggapan bahwa manusia
telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan. Empirisme lahir di Inggrisdengan
tiga eksponennya adalah David Hume, George Berkeleydan John Locke. Di sini, pernyataan ilmiah
berarti harus berdasarkan dari pengamatan atau pengalaman. Hipotesa ilmiah dikembangkan dan
diuji dengan metode empiris, melalui berbagai pengamatan dan eksperimentasi. Setelah
pengamatan dan eksperimentasi ini bisa selalu diulang dan mendapatkan hasil yang konsisten, hasil
tersebutbisa dianggap sebagai bukti yang dapat digunakan untuk mengembangkan teori-teori yang
bertujuan untuk menjelaskan fenomena alam.

Logika
Logika merupakan cabang filsafat yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran kita. Lapangan dalam
logika adalah asas-asas yang menentukan pemikiran yang lurus, tepat, dan sehat.

Penalaran
Penalaran merupakan suatu proses berfikir yang menurut alur tertentu dalam menarik suatu
kesimpulan. Penalaran ini berbeda dengan logika, hal inidikarenakanlogika adalah ilmu yang
mempelajari pikiran melalui bahasa dan logika ada ketika telah terjadinya penalaran yang dianggap
baik atau buruk atas suatu pernyataan.

Pengetahuan
Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui manusia. Secara etimolagi pengetahuan
yang dalam bahasa inngris yaitu knowledge berarti kepercayaan yang benar (knowledge is justified
true belief). Sedangkan secara terminologi, menurut Drs. Sidi Gazaliba pengetahuan adalah apa
yang di ketahui atau hasil dari pekerjaan tahu. Maksud pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari
kenal, sadar, insaf mengerti dan pandai. Jadi semua pengetahuan itu adalah milik dari isi pikiran dan
pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu.

Ilmu
Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang bersifat empiris, sistematis, dapat diukur, dan
dibuktikan. Jadi perbedaan antara pengetahuan dan ilmu adalah jika pengetahuan (knowledge)
adalah hasil tahu manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Sedangkan ilmu (science) adalah
pengetahuan yang bersifat positif dan sistematis.

Anda mungkin juga menyukai