Anda di halaman 1dari 25

FANTASI KAKTUS DALAM LUKISAN

JURNAL PENCIPTAAN KARYA SENI

Oleh:
Melta Desyka

NIM. 1312414021

PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI


JURUSAN SENI MURNI FAKULTAS SENI RUPA
INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2020
FANTASI KAKTUS DALAM LUKISAN
FANTASY OF THE CACTUS IN PAINTING
Melta Desyka
Institut Seni Indonesia Yogyakarta
No.Telp : 085200258837
Email : meltadesyka94@gmail.com

ABSTRAK

Tugas Akhir berjudul Fantasi Kaktus Dalam Lukisan merupakan


representasi dari kekaguman penulis pada tanaman kaktus. Kekaguman
tersebut disebabkan karena bentuk unik dari tanaman kaktus dengan
berbagai filosofi nya yang menjadikannya istimewa. Rasa kagum
menimbulkan keinginan untuk memvisualisasikan kaktus menjadi bentuk-
bentuk yang lebih sesuai dengan gambaran diri menggunakan aspek-aspek
yang bersifat fantasi dan menggambarkan mimpi. Fantasi yang muncul di
dalam pikiran, biasanya jauh dari kenyataan sehingga gambaran yang
muncul dapat memiliki beragam bentuk. Kaktus dapat diolah sedemikian
rupa hingga berbagai sisi kaktus dapat dijadikan dan dibayangkan
mengalami atau menjadi sesuatu yang tidak mungkin di dunia nyata.
Kaktus yang dalam kehidupan nyata, memiliki bentuk beraneka ragam
difantasikan seperti memiliki kepala, tangan, badan dan kaki. Karya
bertema Fantasi Kaktus ini akan divisualisasikan kedalam 20 karya
lukisan. Eksplorasi dalam proses kreasi dilakukan dengan mencari
referensi karya fantasi seniman lain yang bertemakan botani, mengunjungi
pameran serta mempelajari lebih jauh berbagai fakta mengenai kaktus.

ABSTRACT

The Final Assignment entitled Fantasy of The Cactus in Painting is


a representation of the writer's admiration for the cactus plant. The
admiration was due to the unique shape of the cactus with its various
philosophies that made it special. That sense of admiration creates a desire
to visualize the cactus into forms related to self-image using fantasy
objects and could depicting the dream. Fantasy that arises in the mind, is
usually far from reality so that the images that emerge can take various
forms. The Form of cactus could be processed in such a way that various
sides of the cactus can be made and imagined to experience or become
something that is not possible in the real world. Cactus which in real life,
have so many species with diverse forms are fantasized like having head,
hands, body and legs. This fantasy of cactus-themed will be visualized into
20 paintings. Exploration in the process of creation is done by looking for
references to the works of other botanical artists especially with a fantasy
theme, visiting exhibitions and further learning various facts about the
cactus.
Kata kunci: Fantasi, kaktus, lukisan
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Seni dapat mengungkapkan rasa kekaguman seseorang pada alam sekitar


dengan memvisualisasikannya ke dalam karya lukisan. Rasa kagum tersebut
dapat direpresentasikan melalui garis, warna dan komposisi, serta bentuk
representatif melalui simbol mewakili persoalan tertentu. Dengan penyampaian
melalui seni rupa, penikmat karya dapat menangkap makna yang diungkapkan
di dalam lukisan.

Tugas Akhir berjudul “Fantasi Kaktus Dalam Lukisan” merupakan


representasi dari kekaguman penulis pada tanaman kaktus. Kekaguman
tersebut disebabkan karena bentuk unik dari tanaman kaktus dengan berbagai
filosofinya yang menjadikannya istimewa. Rasa kagum tersebut tidak serta
merta muncul begitu saja. Banyak yang melatarbelakangi penulis hingga
memiliki kekaguman pada tanaman kaktus dan menjadikannya inspirasi dalam
menciptakan karya lukisan.

Ketertarikan terhadap tumbuhan kaktus berawal dari pengalaman saat


seorang teman memberikan potongan tanaman kaktus. Pada waktu itu, tidak
ada rasa ketertarikan sama sekali pada tanaman tersebut, sehingga untuk
menanam pun, penulis tidak mengerti caranya. Tidak adanya pengalaman,
menimbulkan rasa khawatir apabila suatu hari nanti kaktus pemberian teman
itu tidak dapat bertahan hidup, meskipun begitu, penulis tetap mencoba
menanamnya di tanah. Sungguh diluar dugaan, kaktus tersebut dapat tumbuh
sehingga muncul tunas, padahal batang utamanya sudah mulai mengering.

Keberhasilan menanam kaktus tersebut memicu ketertarikan untuk


mengenal lebih jauh mengenai tanaman kaktus. Tanaman yang dapat tumbuh
di pasir atau batu-batuan sebagaimana pengalaman penulis yang menancapkan
potongan kaktus di atas pasir dan hanya diberi sedikit saja air. Pada bagian atas
potongan kaktus tersebut tumbuh tunas berbentuk kaktus kecil yang semakin
lama semakin besar.

Ketertarikan pada kaktus berkembang seiring memasuki masa perkuliahan


dengan pengolahan bentuk visual tanaman kaktus dalam lukisan saat
mengerjakan tugas mata kuliah seni lukis lanjut. Beragam jenis tanaman kaktus
yang tersebar di seluruh dunia, terutama pada beberapa jenis kaktus yang
umumnya terdapat di Indonesia menjadi inspirasi pengolahan bentuk visual.
Berdasarkan berbagai saran selama perkuliahan agar lebih mengembangkan
tema kaktus maka penulis melakukan pengamatan dengan datang ke pusat
tanaman hias di PASTY (Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta), untuk
mengamati beragam jenis kaktus yang populer sebagai tanaman hias.

Terdapat beberapa jenis kaktus dengan berbagai bentuk unik yang dijual di
PASTY. Kaktus tersebut cukup populer dikalangan pecinta tanaman dan dapat
tumbuh dengan baik di iklim atau tempat yang panas seperti Yogyakarta
bagian selatan, tempat penulis tinggal. Kaktus yang banyak dijual tersebut
tidak hanya berwarna hijau namun ada juga yang berwarna kemerahan, dan
hijau kecoklatan. Kaktus tersebut dijual dalam pot-pot ukuran kecil yang
memberikan kesan manis.

Selain pengamatan langsung ke pusat tanaman hias di PASTY,


pengamatan tidak langsung juga dilakukan dengan melakukan pencarian dan
penelusuran melalui internet untuk menemukan ragam varietas kaktus yang
tidak hanya terdapat di Indonesia namun juga di berbagai tempat di seluruh
dunia. Pencarian tersebut menunjukan bahwa banyak sekali beragam jenis
kaktus di seluruh dunia dan sudah banyak pula pecinta tanaman yang
menjadikan tanaman kaktus sebagai koleksi. Stereotype masyarakat yang
menganggap bahwa kaktus tanaman jelek, berbahaya dan tidak menarik mulai
bergeser semenjak kaktus populer dijadikan tanaman hias dan banyak dijual
dalam pot-pot mini. Imej kaktus berubah menjadi tanaman yang imut, lucu,
unik, dan menarik sehingga banyak ilustrator menggambarkan berbagai
karakter kaktus disertai ekspresinya yang menggemaskan.

Pemahaman penulis tentang tanaman kaktus semakin bertambah mulai


dari ragam bentuknya seperti bentuk pipih, bulat, ataupun memanjang. Ada
kaktus yang berduri tajam dan ada juga yang berduri halus. Hal mengagumkan
lainnya adalah bunga pada tanaman kaktus yang jarang sekali diketahui oleh
banyak orang termasuk penulis. Ketidaktahuan tersebut disebabkan sangat
jarang melihat tanaman kaktus yang berbunga baik kaktus yang ditanam sendiri
maupun orang lain. Banyak sekali kaktus yang ditanam orang lain atau teman
berujung mati atau membusuk disebabkan kelebihan air saat perawatannya,
sehingga sulit melihat tanaman kaktus yang hidup hingga berbunga. Apalagi
Indonesia merupakan negara dengan dua iklim yaitu tropis dan hujan. Saat
musim hujan datang dan udara menjadi lembab dapat menjadi penyebab
tanaman kaktus membusuk hingga mati karena ketidaktahuan dan kurangnya
pengetahuan dari pemilik kaktus.

Selain dari segi visual tanaman kaktus, penulis banyak membaca dan
merenungkan berbagai filosofi yang dimiliki oleh tanaman kaktus. Semakin
ditelusuri lebih dalam, banyak hal yang ternyata memiliki kemiripan dengan
karakter dan kehidupan penulis. Filosofi yang paling menonjol dari tanaman
kaktus adalah mengenai keindahan yang tidak disangka-sangka ditemukan
dalam tempat, seseorang atau benda yang kelihatannya menyeramkan atau
berbahaya. Filosofi tersebut diwujudkan oleh bunga yang tidak disangka-
sangka dimiliki oleh tanaman penuh duri tersebut.

Sampailah pada perasaan mengidentikan diri penulis seperti kaktus, salah


satu yang paling mencolok adalah mengenai karakter kaktus yang „terlihat‟
menyendiri. Karakter „menyendiri‟ tersebut disebabkan keunikan kaktus yang
berduri dan seringkali dianggap berbahaya dibandingkan dengan tanaman lain.
kebanyakan orang lebih memilih untuk menanam tanaman hias berdaun indah
atau bunga berwarna warni dibandingkan dengan menanam kaktus. Kaktus
juga merupakan tanaman yang hidup ditempat ekstrim. Orang-orang banyak
mengenal kaktus sebagai tanaman yang hidup di padang pasir, dimana
seringkali kaktus terlihat „menyendiri‟ tanpa adanya tanaman lain di sekitarnya.
Kaktus yang identik dengan karakter „penyendiri‟ tersebut, dianggap memiliki
kesamaan dengan diri penulis yang cenderung suka menyendiri dan jarang
sekali berinteraksi dengan orang banyak.

Dari pengalaman dan simpati terhadap kaktus menjadikan penulis


memilihnya menjadi tema dalam penciptaan karya Tugas Akhir. Rasa kagum
menimbulkan keinginan untuk memvisualisasikan kaktus dalam bentuk-bentuk
yang lebih sesuai dengan gambaran pengalaman pribadi melalui fantasi dan
menggambarkan dunia mimpi. Visualisasi kaktus ini dapat menjadi sangat
menarik karena selain bentuk-bentuk kaktus yang beragam serta unik-unik
kadang juga lucu. Penulis akan mengungkapkan dengan rasa ingin bermain-
main dalam fikiran dunia kaktus yang manis, berwarna-warni dan lucu, dalam
visualisasi melalui penggunaan elemen-elemen visual kesenilukisan.

2. Rumusan Penciptaan
a. Apa yang dimaksud dengan fantasi Kaktus dalam lukisan
b. Bagaimana visualisasi fantasi Kaktus dalam lukisan

3. Tujuan :

Merepresentasikan fantasi kaktus dalam lukisan

B. Konsep Penciptaan

Membicarakan tentang seni, kadang dikaitkan dengan khayalan, imajinasi,


hal yang tidak nyata, kebebasan dan salah satunya adalah fantasi. Para pelaku seni
membebaskan segala ide dan gagasan yang mereka miliki melalui karya-karyanya
yang seringkali menyuguhkan hal-hal mustahil di dunia nyata. Dalam seni rupa
khususnya, perkembangan dari zaman dulu hingga saat ini tentunya sangat pesat.
Sejak dulu banyak pelukis yang telah menyadari bahwa seni lukis bukan hanya
sekedar menggambarkan hal-hal yang ada di depan mata, melainkan juga meliputi
hal-hal yang jauh dari kenyataan, terdapat dua hal penting yaitu imajinasi dan
fantasi yang kelihatannya sama namun terdapat perbedaan diantara keduanya.
Augustin Fuentes, penulis buku yang mencoba menjelaskan imajinasi dalam
kehidupan manusia, mengemukakan bahwa, tanpa seni, kita bukanlah manusia.
Kemampuan untuk berimajinasi dan membuat kenyataan dari imajinasi itulah
yang memberikan hal spesial sebagai manusia.1
Manusia memiliki kemampuan untuk berimajinasi yang membedakannya
dengan makhluk hidup lainnya. Imajinasi adalah daya pikir untuk membayangkan
atau mengangan-angan atau menciptakan gambar-gambar kejadian berdasarkan
pikiran dan pengalaman.2 Apabila seseorang menyebutkan kata sumur, maka akan
teringat sumur di belakang rumah yang kemudian tergambar di dalam kepala.
Apabila yang disebutkan adalah sumur angker, maka dengan menggunakan
kemampuan berfantasi, yang muncul kemudian di dalam pikiran adalah sumur di
belakang rumah dalam gelap, kemudian dari dalam sumur itu akan terlihat
sepasang mata yang sedang menatap tajam, hingga muncul juga tangan yang
menggapai-gapai dinding sumur dalam kegelapan. Fantasi adalah imajinasi
kreatif.3 Fantasi yang muncul di dalam pikiran, biasanya jauh dari kenyataan
sehingga gambaran yang muncul dapat memiliki beragam bentuk. Seperti
misalnya ketika orang mengingat buaya sebagai hewan reptil maka imajinasi yang
muncul adalah buaya yang pernah dilihat di kebun binatang, di sungai atau di
televisi. Ketika muncul berita di televisi mengenai penemuan kerangka dinosaurus
yang juga merupakan hewan reptil, maka imajinasi yang muncul adalah buaya
yang kemudian difantasikan sebagai versi besar atau raksasa dari buaya yang saat

1
Augustin Fuentes, The Creative Spark: How Imagination Made Humans Exceptional
(New York: Dutton Penguin Random House LLC, 2017), p. 6
2
Mikke Susanto, Diksirupa: Kumpulan Istilah dan gerakan Seni Rupa (Yogyakarta: Dicti
Art Lab & Djagad Art House, 2011), p. 190
3
Ibid, p. 130
berjalan akan menggoncangkan tanah, hidup di sebuah padang savana atau hutan
hujan lebat penuh dengan pohon-pohon raksasa. Fantasi kemudian bisa saja
berkembang lebih liar lagi seperti buaya raksasa atau dinosaurus berbentuk buaya
yang menyerang kota, menghancurkan gedung-gedung dan tidak dapat
dilumpuhkan dengan senjata api apapun. Fantasi inilah yang kemudian banyak
memunculkan film-film yang menceritakan tentang serangan monster raksasa
seperti godzilla dan terus saja berkembang hingga menjadi ribuan atau bahkan
jutaan versi cerita, ditambah dengan kemajuan teknologi yang pada akhirnya
menyuburkan genre fantasi dalam berbagai bidang seni di zaman sekarang.
Pada masa kini, masyarakat telah disuguhi melalui televisi, dan berbagai
media lainnya, penampakan alien dari luar angkasa, perang antar galaksi, wabah
zombi, peri, pahlawan super dan lain-lain yang dapat diakses setiap waktu melalui
internet. Fantasi telah merubah wajah dunia sedemikian rupa menjadi penuh
dengan berbagai imajinasi gila yang tidak terbayangkan di dunia nyata.
Fantasi, berasal dari bahasa Yunani ϕαντασία, yang berarti „membuat
terlihat‟, adalah genre fiksi yang berkonsentrasi pada elemen imajiner (fantastis).
Ini bisa berarti sihir, dunia supernatural, dunia alternatif, pahlawan super,
monster, peri, makhluk ajaib, pahlawan mitologis, pada dasarnya apapun yang
dapat dibayangkan di luar kenyataan.4
Konsep fantasi mengacu pada bentuk-bentuk visual yang dapat
dibayangkan di luar kenyataan. Ini berarti, hal-hal yang tidak semestinya ada dan
terjadi dalam dunia nyata, dapat diwujudkan ke dalam karya Tugas Akhir. Objek
yang difantasikan dalam tema penciptaan ini adalah kaktus, menjadi objek yang
dapat diolah sedemikian rupa hingga berbagai sisi kaktus dapat dijadikan dan
dibayangkan mengalami atau menjadi sesuatu yang tidak mungkin di dunia nyata.
Tanaman kaktus dengan karakternya yang unik dapat memancing imajinasi dan
menjadi inspirasi dalam berkarya.
Kekaguman pada tanaman kaktus tersebut diungkapkan melalui berbagai
artikel yang banyak ditemukan di website mengenai makna dari bunga-bunga

4
Fantasy. Dalam Literary Terms Online Dictionary. Diakses dari
https://literaryterms.net/fantasy/, pada tanggal 5 Maret 2020 pukul 0.05 WIB
yang ada di seluruh dunia. Sebagai contoh terdapat pada artikel berjudul Cactus
Flower: Its Meanings & Symbolism, yang menguraikan makna dari kaktus dan
bunga kaktus. Artikel tersebut diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa
Indonesia sebagai berikut:
Bunga tanaman kaktus memiliki makna (1) hasrat dan daya tarik
seksual antara dua orang, (2) kekuatan dan kesendirian seperti pada daerah
gurun, (3) bertahan dari segala hal, tak peduli betapa menyakitkan dan
sulitnya keadaan, (4) perlindungan dari bahaya dan ancaman, (5)
kehangatan dan kepedulian, terutama dari seorang ibu kepada anaknya, (6)
kesucian dan pantangan dari kontak fisik.5

Tidak dapat dipungkiri bahwa makna kaktus bisa berbeda-beda apabila


diinterpretasikan oleh berbagai kalangan, namun secara umum terdapat kesamaan
mengenai makna kaktus apabila didasarkan pada bentuk fisik kaktus tersebut.
Penulis menjabarkan poin-poin diatas berdasarkan pemahaman penulis
sebagai berikut, pada poin 2 dari makna kaktus yang disebut di atas, kaktus
bermakna kekuatan dan kesendirian seperti pada daerah gurun. Gurun sendiri
diidentikkan sebagai tempat yang berbahaya, sepi, keras, dan jauh dari jangkauan
keramaian manusia. Gurun dikenal sebagai tempat yang mematikan, maka
siapapun atau apapun yang dapat bertahan hidup disana, tidak bisa dipungkiri
pastilah sangat tangguh. Baik itu hewan seperti reptil, ular pasir, serangga, unta,
tikus gurun, serta tanaman-tanamannya terutama kaktus adalah makhluk hidup
tangguh yang mampun bertahan hidup di lingkungan ekstrim seperti gurun, maka
tidak heran apabila kaktus dikatakan memiliki makna kekuatan dan kesendirian.
Pada poin ke-3 pun disebutkan bahwa kaktus bermakna „bertahan dari segala hal,
tak peduli betapa menyakitkan dan sulitnya keadaan‟, memang sangat cocok
dengan tanaman kaktus yang hidup di lingkungan mematikan dan dapat
membahayakan manusia tersebut.
Tanaman kaktus pernah disebutkan dalam salah satu Novel Bryce
Courtenay berjudul The Power of One

5
Flower Meaning Team, Cactus Flower: Its Meanings & Symbolism, Diakses dari
https://www.flowermeaning.com/cactus-flower-meaning/, pada tanggal 4 Maret 2020 pukul 15.34
WIB
Tuhan dan aku tidak punya perselisihan, Nyonya. Yang Mahakuasa
mengandung tanaman kaktus. Jika Tuhan memilih tanaman untuk
mewakilinya, saya pikir dia akan memilih semua tanaman kaktus.6

Dari kutipan di atas dapat penulis uraikan bahwa Bryce Courtenay telah
mengemukakan gaya bahasa yang sangat puitis melalui kalimat-kalimatnya
mengenai keindahan serta keanggunan tanaman kaktus yang tidak semua orang
dapat melihatnya. Kalimat-kalimat tersebut memberi nilai tambah bagi tanaman
kaktus sehingga pembaca novelnya tidak lagi menganggap kaktus sebagai
tanaman buruk rupa.
Sebagai salah satu penyuka tanaman kaktus, penulis pun menyadari bahwa
karakter tanaman kaktus tersebut unik dan berbeda dengan tanaman lain yang
pernah dilihat. Sifat tanaman kaktus dirasa mirip dengan sifat penulis, sebagai
tanaman yang „penyendiri‟. Banyak orang yang tidak menyukai tanaman kaktus
karena dianggap sebagai tanaman liar yang buruk, tidak menarik, berbahaya dan
mereka lebih memilih tanaman lain yang jelas-jelas lebih indah dari kaktus.
Apabila diberi pilihan bunga mawar atau kaktus, maka banyak orang pasti akan
memilih bunga mawar. Orang-orang yang menyukai tanaman kaktus biasanya
telah menemukan keindahan kaktus tersebut melalui pengalaman mengamati
kaktus dan mencoba mengenalnya lebih jauh. Itulah yang seharusnya orang-orang
lakukan sebelum membuat judge atau memberi label pada orang lain, sehingga
tidak serta merta menyebut orang lain sombong, tanpa mencoba mengenalnya
lebih dulu.
Fantasi kaktus juga dilukiskan sebagai metafora dari beberapa situasi atau
keadaan yang sedang terjadi saat ini. Metafora yang digunakan merepresentasikan
situasi tertentu ke dalam bentuk-bentuk yang mewakili pemikiran tersebut. Seperti
kaktus berduri yang merupakan metafora dari lika-liku kehidupan. Duri kaktus
adalah metafora dari situasi sulit atau tantangan. Kaktus yang tumbuh liar ataupun
kaktus yang tumbuh dalam ruangan merupakan metafora dari situasi saat ini

6
Stephen Hicks, Cacti and Metaphysis, Diakses dari
https://www.stephenhicks.org/2010/09/22/cacti-and-metaphysics/, pada tanggal 4 maret 2020
pukul 16.12 WIB
dimana pandemi Covid19 terjadi dimana banyak orang hanya dapat berdiam di
dalam rumah untuk menghindari penyebaran virus.
Menurut Paul Recour, metafor adalah sebuah bentuk wacana atau
prosa yang bersifat retorik yang memungkinkan kita mendapatkan
kemampuan aneh untuk meredeskripsikan kenyataan. Metafora dapat berupa
perlambangan dan bahasa tanda yang dapat mewakili pikiran pemakainya
dalam menumpahkan gagasan-gagasannya.7

Kedekatan dengan tanaman kaktus setelah menggalinya lebih jauh


menimbulkan perasaan terikat secara emosional pada kaktus tersebut. Secara tidak
disadari, kaktus dianggap sebagai gambaran diri sendiri. Hal tersebut dapat
dijelaskan secara ilmiah, mengenai kecenderungan manusia untuk melihat dirinya,
melakukan refleksi diri kepada alam sekitar, baik itu tanaman, hewan,
pegunungan dan benda-benda alami lainnya. Menurut teori Biofilia Wilson
Koneksi yang manusia cari secara tidak sadar selama kehidupan
manusia. Ini menunjukkan bahwa kita memiliki kebutuhan bawaan untuk
berafiliasi dengan alam. Kebutuhan akan alam ini memiliki asal-usul genetik
dan biologis, berdasarkan evolusi kita di dunia alami. Lingkungan perkotaan
buatan adalah hal baru bagi kita dan terdapat kebutuhan tidak sadar akan
lingkungan yang lebih alami.8

Dapat penulis uraikan dari kutipan teori tersebut yang menjelaskan bahwa
sudah bawaan dan tertanam dalam gen setiap manusia, bahwa manusia akan selalu
merasa nyaman dengan alam, menjadi terikat secara emosonal dan seringkali
menemukan refleksi dirinya di dalam lingkungan alami tersebut, termasuk dalam
hal ini pada tanaman kaktus.
Tugas Akhir fantasi kaktus ini mengangkat kaktus sebagai objek utama,
yang direpresentasikan dengan berbagai variasi kegiatan atau bentuk yang tidak
mungkin dilakukan atau ditemui pada kaktus di dunia nyata. Kaktus yang di dunia
nyata merupakan tanaman yang diam, tidak menunjukan aktivitas gerak, terlihat
sunyi, akan dihadirkan berbeda pada karya Tugas Akhir ini. Kaktus pada karya
Tugas Akhir ini juga direpresentasikan lebih aktif dan lebih berinteraksi dengan

7
Mikke Susanto, op.cit.p. 258
8
Miles Richardson, “What is a Connection to Nature?”, diakses dari
https://findingnature.org.uk/2014/12/15/what-is-a-connection-to-nature/, pada tanggal 7 Maret
2020 pukul 13.09 WIB.
objek-objek pendukung lainnya, sebagai bentuk fantasi dari kaktus yang
berhubungan dengan pengalaman penulis. Dengan fantasi, karya Tugas Akhir ini
tentu saja selain mewakili persoalan pribadi dengan dunia imajinatif dan
pengungkapan yang fantastik, dihadirkan melalui pengolahan visual keseni-
lukisan.

C. PROSES PENCIPTAAN
1. Karya Acuan
Sudah banyak objek tanaman yang dijadikan inspirasi dalam berkarya oleh
seniman-seniman dengan membawanya ke dalam bentuk-bentuk imajinatif dan
fantastis. Salah satu contohnya adalah sosok tanaman yang hidup, memiliki
mata, mulut dan tangan dalam film Guardians of The Galaxy bernama Groot
yang diciptakan oleh Marvel. Groot, dalam film merupakan salah satu penjaga/
guardian yang bertugas menjaga dan mengamankan galaksi dari makhluk-
makhluk jahat. Groot memiliki kemampuan bertarung dan terbukti dapat
membantu menyelamatkan dunia. Fantasi mengenai pohon yang dapat menjadi
superhero dengan kemampuan bertarung tersebut sangat menarik apalagi
disertai dengan kualitas grafik dan animasi yang baik sehingga secara visual,
Groot terlihat benar-benar hidup. Groot merupakan fantasi yang digambarkan
atau divisualisasikan dengan sangat baik hingga menjadi salah satu karakter
film yang cukup populer di masyarakat.
Gb.1.
Groot, (sumber: marvelcinematicuniverse.fandom.com/wiki/Groot. Diakses pada
tanggal 04 Maret 2020, pukul 10.13 WIB)

Tidak hanya Groot, karya-karya fantasi dengan objek berupa tanaman


banyak diciptakan oleh seniman-seniman lain, baik dengan media digital
maupun manual. Salah satu ilustrator yang menciptakan plant creature adalah
Goro Fujita yang berasal dari Jepang. Karya-karyanya banyak menggunakan
media digital dengan objek-objek berupa monster fantasi, hewan fantasi, robot,
tanaman fantasi dan lain sebagainya. Salah satu karyanya yang berjudul alone,
menggambarkan tanaman seperti bawang putih yang sedang sendirian diantara
lumut-lumut dan sulur sulur. Bawang tersebut tampak sedang menatap lurus ke
depan seolah-olah hanya berdiam diri saja disana, seperti karakter dari tanaman
itu sendiri yang hanya menetap di satu tempat dan tampak diam.
Gb.2.
Goro Fujita: Alone, (sumber:www.instagram.com/Goro Fujita. Diakses pada
tanggal 09 Maret 2020, pukul 10.58 WIB)

Karya lain dari Goro Fujita adalah Auntumn Flower, menggambarkan


bunga yang sedang merayakan musim gugur. bunga tersebut tampak sangat
bahagia dengan kedua tangannya diangkat ke atas seolah-olah ingin
menangkap daun-daun yang berguguran dari pohon di sekitarnya.

Gb.3.
Goro Fujita: Auntumn Flower, (sumber:www.instagram.com/Goro Fujita. Diakses
pada tanggal 09 Maret 2020, pukul 10.58 WIB)
Konsep yang diangkat oleh Goro Fujita yaitu membuat makhluk-
makhluk fantasi, menjadi inspirasi bagi penulis untuk menciptakan karya
lukisan dengan konsep yang hampir serupa. Karya Goro Fujita menginspirasi
karena menghadirkan tumbuhan yang memiliki wajah dan dapat berperilaku
seperti manusia, seperti bunga yang meloncat-loncat bahagia karena musim
gugur tiba. Tentunya ini memberikan ide serta gagasan untuk menciptakan
fantasi yang serupa menggunakan tanaman kaktus. Kaktus juga dapat
difantasikan berperilaku seperti manusia serta memiliki wajah dan berekspresi
seperti manusia.
Eksplorasi lebih jauh dilakukan dengan melihat foto-foto beragam
jenis kaktus yang dapat diakses melalui akun instagram khusus pecinta kaktus
seperti akun instagram @cactus_collector, @cactusmagazine, @flower.cactus
dan akun-akun pecinta kaktus lainnya. Akun instagram kaktus tersebut rata-rata
membagikan seribu lebih foto-foto tanaman kaktus dengan berbagai jenis,
mulai dari kaktus yang banyak ditanam oleh masyarakat maupun kaktus liar
yang hidup di alam. Ribuan foto-foto kaktus tersebut menunjukan betapa
kaktus memiliki ragam jenis bentuk dan warna yang sangat menarik.
Mengamati satu persatu bentuk dan warna kaktus tersebut, maka dapat
menemukan perbedaan dan keunikan antara satu jenis kaktus dengan jenis
lainnya.
Pengamatan yang mendalam pada tanaman kaktus dilakukan dengan
mengamati bentuk tanaman kaktus tersebut secara detail, mulai dari bentuk
secara keseluruhan, bentuk duri, warna duri, warna kaktus, lingkungan tempat
tinggal kaktus, serta berbagai aspek lainnya.
Beberapa akun instagram khusus kaktus juga memuat gambar-gambar
atau foto kaktus dengan beragam keadaan yang berfungsi untuk menyampaikan
informasi ataupun hanya sebagai hiburan. Beberapa foto yang didapat dari
akun instagram @cactusmagazine menunjukan kaktus yang memakai baju,
memiliki tangan dan tubuh dengan kepala kaktus. Gambar itu sangat surealistik
karena menunjukan situasi tidak real dari kaktus.

Gb.4.
Jeniffer Eliza: Cactus Man, Kolase Digital,
(sumber:www.instagram.com/cactusmagazine. Diakses pada tanggal 04 Juni 2020,
pukul 12.10 WIB)

Gambar atau foto-foto lain yang memiliki unsur surealistik cukup


banyak ditemui tidak hanya pada akun instagram @cactusmagazine namun
juga pada banyak akun khusus kaktus lainnya yang memberikan inspirasi
mengenai aspek-aspek surealistik yang dapat menjadi bahan atau gagasan
dalam menciptakan karya Tugas Akhir, terutama dalam segi idenya, yaitu
kaktus yang berperilaku dan dapat berekspresi seperti manusia.

2. PROSES PENCIPTAAN
a. Bahan
i. Cat Akrilik
ii. Kanvas
iii. Air
iv. Varnish
b. Alat
i. Kuas
ii.Wadah Cat / gelas plastik
iii.Palet

c. Teknik yang digunakan adalah teknik transparan dan


teknikOpaque/teknik blok
d. Tahap Pembentukan
i. Persiapan
Melalui persiapan yang matang, pikiran akan fokus dan
semangat dalam melukis. Adapun persiapan yang dilakukan
adalah dengan menempatkan semua alat dan bahan yang
dibutuhkan pada spot tertentu yang dirasa nyaman untuk
melukis. Kanvas konsong sudah siap berdiri dan diikuti dengan
cat, kuas, air bersih, lap bersih, wadah cat dan palet. Kanvas
yang digunakan dalam melukis juga sudah direnggangkan pada
spanram dan diberi lapisan dasar atau plamir sehingga telah
siap untuk dilukis.
ii. Inkubasi
Dalam tahap inkubasi ini dilakukan pendalaman terhadap
materi visual yang telah didapatkan. Pendalaman tersebut
untuk menentukan bentuk visual apa yang akan digunakan
untuk menciptakan fantasi kaktus. Berbagai materi yang telah
didapat, dipilah dan dipilih mana yang sebaiknya digunakan
dalam penciptaan karya. Pendalaman juga dilakukan dengan
mengunjungi pameran lukisan untuk mendapatkan pemahaman
tertentu mengenai karya-karya yang ada di zaman sekarang
sebagai referensi dari berbagai aspek.
iii. Inspirasi
Dari berbagai pendalaman dan pematangan ide, maka
dibuatlah sketsa untuk menentukan gambaran besar dari karya
yang akan dibuat. Sketsa digambarkan di kertas menggunakan
pensil.
iv. Pemunculan
Berisi proses penciptaan melukis pada kanvas, tahap-tahap
dari sketsa pada kanvas, pengeblokan, detail hingga tanda
tangan.

Gb.5.
Proses pembentukan karya
D. PEMBAHASAN KARYA

Gb.6.
Melta Desyka, Bisik-Bisik, 60cmx80cm, cat akrilik di kanvas, 2020

Kaktus yang terlihat bersedih dalam karya menceritakan tentang


perundungan atau istilah populernya bullying yang marak terjadi dimana-
mana. Alasan pelaku perundungan itu biasanya adalah ketika terdapat
sesuatu yang berbeda dari teman di lingkungan tertentu yang kemudian
selalu dijadikan sebagai bahan ejekan yang bagi yang lainnya. Seringkali
para pelaku tidak hanya satu orang tetapi satu kelompok tertentu. Mereka
menertawakan korban dan menindasnya dengan semena-mena. Begitupula
yang terjadi oleh kaktus ungu yang terdapat dalam karya di atas. Kaktus
ungu menunjukan ekspresi wajah yang sedih sementara bunga-bunga
disekitarnya menertawakan fisik si kaktus yang berbeda dari bunga-bunga
itu. Karya diatas merupakan fantasi yang muncul saat melihat atau
mengetahui kasus perundungan yang ada di sekitar.
Penggambaran fantasi dari kaktus yang mengalami perundungan ini
cukup sederhana dengan latar belakang karya berwarna gelap sehingga
memunculkan objek-objek di depannya, seperti objek bunga-bunga
berwarna cerah dan tentunya objek kaktus itu sendiri. Kaktus diberi warna
ungu gelap agar memberikan kesan bahwa kaktus tersebut sedang
dikucilkan. Kaktus juga diberi ekspresi sedih di bagian mata dan alis agar
lebih menonjolkan rasa tertekan yang dialami kaktus. Bunga-bunga yang
dilukiskan di sekitarnya juga diberi ekspresi berupa mata dan mulut yang
dapat mengesankan seolah-olah sedang membicarakan si kaktus ungu.

Gb.7.
Melta Desyka, Two In One, 60cmx70cm, cat akrilik di kanvas, 2020

Karya ini menceritakan mengenai seseorang yang menjadi pusat


perhatian. Setiap makhluk hidup diciptakan dalam 2 sisi yang berbeda,
yaitu sisi baik dan sisi buruk atau sifat baik dan sifat buruk. Sifat buruk
diciptakan bukan untuk menjatuhkan, melainkan untuk memunculkan dan
memperkuat sisi baik. Tinggal bagaimana menjalaninya hidup dengan
menonjolkan sifat baik. Apakah akan tetap bertahan menjadi baik atau
hanyut terbawa nafsu keburukan. Inilah yang dilukiskan dalam karya
lukisan ini. Kaktus hijau sedang menjadi pusat perhatian dari orang-orang
disekitarnya karena sifat baik ataupun sifat buruknya. Ada saatnya dalam
kehidupan sehari-hari ketika seseorang menjadi bahan pergunjingan
orang-orang disekitarnya. Orang-orang itu membicarakan terus menerus
sifat buruk orang lain, padahal tidak semua keburukan ada di orang
tersebut. Orang yang sedang dibicarakan itu memiliki kedua sisi sifat di
dalam dirinya, jadi sangat tidak adil apabila yang dibesar-besarkan
hanyalah sifat buruknya saja.
Untuk menggambarkan sifat buruk dan sifat baik maka kaktus hijau
memiliki dua ekspresi wajah yang dilukiskan berbeda. Wajah di kiri
menunjukan wajah sedih yang berarti sisi ikhlas atau baik dari kaktus,
sementara wajah di kanan menunjukan ekspresi marah dan menantang
yang berartu sisi buruk kaktus. Tanaman-tanaman disekitarnya
mengelilingi dan fokus memperhatikan kaktus hijau itu. Bahkan
dilukiskan juga bunga yang memiliki mata berfokus pada kaktus hijau.
Kaktus lain pun yang berwarna orange juga sedang sibuk
memperhatikannya. Perhatian itu membuat kaktus hijau bingung dan
panik.
Latar belakang karya ini diberi warna merah gelap sementara bunga-
bunga disekitar kaktus hijau berwarna warni seperti warna merah jambu,
hijau kebiruan, putih, biru, kuning dan biru muda. Elemen garis yang
cukup menonjol terdapat pada motif daun serta garis putus-putus yang
muncul dari mata bunga ke kaktus hijau.
Gb.8.
Melta Desyka, Tanah yang Tenang, 60cmx70cm, cat akrilik di kanvas, 2020

Semua orang suka dengan ketenangan. Beberapa orang bahkan memiliki


wilayah nyamannya sendiri. Wilayah kenyamanan itulah yang coba difantasikan
dan dilukiskan ke dalam karya. Dalam karya ini, satu kaktus menempati satu
bukit, menunjukan bahwa mereka masing-masing memiliki wilayah sendiri
sebagai tempat tinggal dan juga sebagai tempat untuk menenangkan diri. fantasi
yang dilukiskan adalah membayangkan bahwa setiap orang memiliki rumah
kaktus serta satu bukit pribadi untuk tinggal, maka tentunya kehidupan akan
sangat tenang dan nyaman.
Pada karya ini, komposisi dari objek-objek diantaranya bagian latar
belakang berupa langit biru muda serta bukit-bukit yang terhampar dari jauh
hingga dekat. Kemudian di atas masing-masing bukit itu terdapat rumah kaktus
yang berdiri tegak. Kaktus-kaktus itu kebanyakan berwarna ungu, memiliki
jendela, pintu dan tangga. Terdapat bunga-bunga pada setiap bukit semakin
mempercantik pemandangan dan suasana bukit pribadi.
E. PENUTUP

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa


kemampuan manusia untuk berfantasi dengan luas dan tanpa batas adalah sesuatu
yang membedakannya dengan makhluk hidup lain. Setiap hal unik yang
disaksikan atau dialami biasanya akan memunculkan fantasi tentang hal unik itu
yang menarik sebagai ide penciptaan karya lukisan. Fantasi yang muncul biasanya
memiliki kedekatan dengan kehidupan sehari-hari. Bagi pecinta tanaman kaktus,
maka fantasi yang muncul selalu berkaitan dengan kaktus tersebut. Karya Tugas
Akhir ini mengangkat mengenai tumbuhan kaktus yang difantasikan untuk
menyampaikan gagasan tertentu mengenai situasi serta pengalaman penulis dalam
kehidupan. Fantasi Kaktus Dalam Lukisan adalah gambar rekaan, khayalan atau
sesuatu yang tidak nyata dari tanaman kaktus serta unsur-unsur yang berhubungan
dengannya divisualisasikan menggunakan elemen-elemen visual seperti garis,
bentuk, dan warna ke dalam bidang dua dimensional. Pesan-pesan moral juga
disisipkan dalam setiap karya yang merupakan hasil dari perenungan atas setiap
pengalaman yang dialami. Tugas Akhir ini juga menggunakan metafora dimana
kaktus dimaknai tidak hanya sebagai kaktus namun mewakili situasi tertentu
dalam kehidupan. Seperti duri kaktus yang merupakan metafora dari tantangan,
hambatan, serta perjuangan untuk mencapai cita-cita.
Dalam situasi keseharian banyak ide yang bisa saja muncul, seperti
misalnya situasi wabah Covid-19 yang memunculkan banyak ide dan fantasi
menarik namun tetap berkaitan dengan hal-hal yang dekat secara emosional yaitu
kaktus.
Salah satu lukisan yang membicarakan tentang kondisi atau situasi wabah
Covid-19 saat ini adalah karya berjudul Caution yang menggambarkan bagaimana
kehidupan banyak orang dalam situasi Covid-19, dimana banyak orang tidak
dapat beraktivitas di luar rumah karena mereka harus waspada dengan virus
tersebut. Selain melukiskan situasi yang terjadi saat ini, terdapat juga karya yang
merupakan fantasi dari kehidupan kaktus dimana sering menjadi bahan ejekan
karena bentuknya yang tidak indah. Seperti pada karya yang berjudul Kenangan
Masa Lalu, menceritakan tentang kesedihan kaktus saat ia dibicarakan mengenai
kejelekannya oleh tanaman lain yang lebih indah dan berwarna.
Karya yang dianggap paling memuaskan dalam pengerjaannya adalah
karya berjudul Bisik-Bisik karena tersebut menggambarkan dengan tepat
pengalaman pribadi yang sering dirasakan dalam kehidupan nyata. Pengalaman
dimusuhi teman-teman sewaktu masa Sekolah Dasar membuat sedikit trauma
sehingga dilukiskan ke dalam karya. Secara emosional, karya Bisik-Bisik paling
berkesan baik dalam proses penciptaan maupun secara visual.
20 karya Tugas Akhir yang telah berhasil diselesaikan ini tentunya masih
banyak sekali kekurangan karena dalam pengerjaan tidak lepas dari hambatan
dalam berbagai hal. Hambatan tersebut tetap diupayakan agar ke-20 karya dapat
diselesaikan dengan maksimal. Agar dapat memperbaiki berbagai kekurangan,
maka kritik dan saran sangat diharapkan demi pengetahuan dan perbaikan di masa
depan.

F. DAFTAR PUSTAKA

Atminisak, Pengaruh Ekstrak Buah Kaktus Centong (Opuntia cochenillifera)


Terhadap Kadar Glokusa Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus) Sebagai
Sumber Belajar Biologi, Skripsi S-1 Program Studi Pendidikan Biologi,
Fakultas Keguruan Dan Ilmu pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Malang, 2016

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:


Gramedia, 2008

Fuentes, Augustin, The Creative Spark: How Imagination Made Humans


Exceptional, New York: Dutton Penguin Random House LLC, 2017

Pringle, David, Fantasy: The Definitive Illustrated Guide, London: Carlton


Books, 2002

Sp, Soedarso, Tinjauan Seni, Yogyakarta: Saku Dayar Sana, 1990


Susanto, Mikke, Diksirupa: Kumpulan Istilah dan gerakan Seni Rupa,
Yogyakarta: Dicti Art Lab & Djagad Art House, 2011
Sugianto, Wardoyo, Sejarah Seni Rupa Barat, Diktat Kuliah pada Program Studi
Seni Rupa Murni, Jurusan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni
Indonesia Yogyakarta, 2002

Sumber Web

https://literaryterms.net/fantasy/, (diakses penulis pada tanggal 5 Maret 2020


pukul 0.05 WIB)
https://www.flowermeaning.com/cactus-flower-meaning/, (diakses penulis pada
tanggal 4 Maret 2020 pukul 15.34 WIB)
https://www.stephenhicks.org/2010/09/22/cacti-and-metaphysics/, (diakses
penulis pada tanggal 4 maret 2020 pukul 16.12 WIB)
https://findingnature.org.uk/2014/12/15/what-is-a-connection-to-nature/, (diakses
penulis pada tanggal 7 Maret 2020 pukul 13.09 WIB)

Anda mungkin juga menyukai