Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BIOMEKANIKA

Disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Ilmu Bimedik Dasar
Dosen Pembimbing : Ida Rosidawati
S.Kep.,Ners.,M.Kep

Disusun oleh:
Kelompok 1

 Maya Pebrianti  Egi Asidiqi


 Pupung Purnama Syabaniah  Adit Rijki Maulana
 Putri Nur Sabrina  Anisa Nurul Zannah
 Firda Inayati Hamdi Umi  Fauzia Maulana Ferdiansyah
 Santi Septiani  Sinta Nabila
 Faizal Yanuar  Faisal Asmi Zaelani

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2021

2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar,
dengan judul “Biomekanika”. Kami harap makalah ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan dan pengetahuan, serta pembaca dapat memahami
ilmu fisika tentang konsep biomekanika sebagai landasan dalam malaksanakan
asuhan keperawatan.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah
kami dapat memberikan manfaat bagi pengembangan mata kuliah Ilmu Biomedik
Dasar.

Tasikmalaya, 26 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3
2.1 Pengukuran dan Satuan.........................................................................3
2.2 Hukum Dasar Biomekanika..................................................................5
2.3 Gaya Pada Tubuh dan Analisa Gaya kegunaan dalam bidang
kesehatan...................................................................................................6
BAB III PENUTUP.........................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang
mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh
gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua
dari semua cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah nama-nama seperti Archimides
(287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan Issac Newton (1642-1727) yang
merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileo adalah peletak dasar analisa dan
eksperimen dalam ilmu dinamika. Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala
dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.
Mekanika teknik atau disebut juga dengan mekanika terapan adalah ilmu
yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanika terapan
mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik. Biomekanika didefinisikan
sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada system biologi. Biomekanika
merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu
biologidan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua
tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam
penyusunan konsep, analisis, disain dan pengembangan peralatan dan sistem
dalam biologi dan kedoteran.
Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dan
sedang berkembang secara dinamis. Akan tetapi sebenarnya bidang ilmu sudah
eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519)
membuat catatan akan siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi
yang dia lakukan. Kontribusi dari para peneliti dalam bidang ilmu biologi,
kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnai perkembangan biomekanika
akhir-akhir ini.
Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan faktor-
faktor yang mempengaruhi gerakan manusia, yang diambil dari pengetahuan dasar
fisika, matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk
menganalisa gaya yang terjadi pada tubuh.

1
1.2 Rumusan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang
dibahas dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari pengukuran dan satuan?
2. Bagaimana Hukum dasar biomekanika?
3. Apa saja gaya tubuh yang terdapat pada manusia dan jelaskan
analisisnya?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu pengukuran dan satuan.
2. Untuk mengetahui hukum dasar biomekanika.
3. Untuk mengetahui analisis dan gaya yang terdapat pada manusia.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengukuran dan Satuan
2.1.1 Pengukuran
Pengukuran adalah suatu kegiatan yang dilakukan terhadap suatu objek
tertentu dengan menggunakan alat ukur yang bersesuaian dengan objek yang
diukur. Jadi, mengukur adalah membandingkan suatu objek yang akan diukur
dengan suatu alat yang dianggap sebagai ukuran standar. Alat ukur yang
digunakan haruslah memperhatikan nilai objek yang akan diukur agar sesuai
dengan peruntukannya. Misalnya, apabila kita ingin mengukur lebar sebuah buku
tulis maka alat ukur yang tepat digunakan adalah mistar atau penggaris.
Sebaliknya, mengukur ketebalan sehelai rambut misalnya, jika alat ukur yang
digunakan penggaris maka hasil yang akan diperoleh tidak akan sahih, jadi yang
paling tepat digunakan adalah mikrometer. Pengukuran besaran fisis dalam fisika
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengukuran langsung dan pengukuran
tidak langsung. Pengukuran langsung dapat dilakukan dengan menggunakan alat
langsung hingga diperoleh besaran fisis yang dikehendaki secara langsung pula.
Misalnya, untuk mengukur besarnya kuat arus listrik yang mengalir melalui suatu
rangkaian tertutup dapat digunakan alat amper meter, sedangkan pengukuran tidak
langsung, yaitu pengukuran suatu besaran yang diperoleh melalui besaran lain,
misalnya untuk mengukur besarnya percepatan gravitasi bumi di suatu tempat di
atas permukaan bumi, kita tidak dapat melakukannya secara langsung tetapi
melalui pengukuran panjang tali dan periode dalam suatu percobaan bandul
matematis.
Massa adalah salah satu sifat fisis dari suatu benda, yang secara umum
dapat digunakan untuk menggambarkan banyaknya materi yang terdapat dalam
suatu benda. Massa merupakan konsep utama dalam mekanika klasik dan subyek
lain yang berhubungan. Dalam Sistem Internasional, SI, massa diukur dalam
satuan kilogram. Alat yang digunakan untuk mengukur massa biasanya adalah
timbangan atau neraca. Hubungan antara massa dan berat adalah berat (W)
merupakan hasil kali antara massa (m) dan percepatan gravitasi bumi (g) adalah

3
W= mg dengan W adalah berat atau gaya (gravitasi bumi ) karena mempunyai
dimensi gaya.

2.1.2 Satuan
Satuan standar besaran sedapat mungkin didefinisikan dalam besaran-
besaran di alam yang tidak berubah. Satuan standar panjang adalah meter, yang
mula-mula ditetapkan oleh French Academy of Sciences pada tahun 1970-an.
Satu meter standar mula-mula didefinisikan sebagai 1/10.000.000 dari jarak antara
ekuator Bumi sampai salah satu kutubnya, dan sebatang platina dibuat untuk
menunjukkan panjang ini. Pada tahun 1889, meter standar didefinisikan secara
lebih seksama sebagai jarak antara dua tanda yang dipahatkan secara halus pada
batang platina-iridium. Pada tahun 1960, untuk memberikan keseksamaan dan
keterulangan lebih besar, meter didefinisikan ulang sebagai 1.650.763,73 panjang
gelombang cahaya jingga yang dipancarkan oleh gas 86Kr. Pada tahun 1983,
meter didefinisikan ulang kembali sebagai panjang lintasan yang ditempuh oleh
cahaya dalam hampa selama interval waktu 1/299,792,458 sekon.
Satuan standar massa adalah kilogram (kg). Massa standar itu adalah
silinder platina-iridium yang disimpan pada International Bureau of Weights and
Measures, di Sevres, dekat Paris, Perancis, yang mempunyai massa tepat 1 kg.
Gambar berikut ini adalah acuan baku untuk massa. Semua ukuran massa harus
sesuai dengan acuan baku yang berlaku secara internasional.
Satuan standar waktu adalah sekon atau detik. Satu sekon didefinisikan
sebagai waktu yang diperlukan oleh radiasi ini untuk bergetar 9.192.631.770 kali.
Tentu saja, dalam satu menit terdapat 60 sekon dan dalam satu jam terdapat 60
menit atau 3600 sekon. Dalam satu hari terdapat 24 jam (atau secara lebih tepat
23,56 jam) dan dalam satu tahun terdapat 365,25 hari.
Satuan standar arus listrik adalah ampere. Satu ampere adalah arus konstan
yang jika dijaga dalam dua konduktor lurus sejajar panjang tak hingga, dengan
tampang lintang lingkar diabaikan, terpisah 1 meter satu sama lain dalam ruang
hampa, akan menghasilkan gaya 2  107 Newton permeter di antara kedua
kawat.

4
Satuan standar suhu adalah kelvin. Satu kelvin adalah satuan temperatur
termodinamik, besarnya adalah fraksi 1/273,16 dari temperatur termodinamik dari
titik tripel air.
Satuan standar jumlah zat adalah mol. Satu mol adalah jumlah unsur dari
suatu sistem yang berisi beberapa satuan dasar seperti atom karbon 12 terdapat
massa sebesar 0,012 kg.
Satuan standar Intensitas cahaya adalah candela. Satu candela merupakan
intensitas cahaya yang dipancarkan radiasi monokromatik dari frekuensi 540 
1012 Hz dari suatu bintang dengan daya 1/683 watt persteradian.

2.2 Hukum Dasar Biomekanika


2.2.1 Hukum Newton 1
Hukum Newton 1 menyatakan, apabila resultan gaya yang bekerja pada
suatu benda sama dengan nol, benda yang awalnya diam akan selamanya diam.
Sementara benda yang awalnya bergerak lurus beraturan juga akan selamanya
lurus beraturan dalam kecepatan tetap.
Pada Hukum Newton 1, menurut laman M-edukasi Kemdikbud, sifat benda
yang cenderung mempertahankan keadaannya disebut dengan sifat kelembaman
atau inersia. Hukum Newton 1 lantas disebut pula Hukum Kelembaman.
Rumus Hukum Kelembaman: ∑F = 0 atau Resultan Gaya (kg m/s2).
Bentuk dari momen inersia beragam seperti momen inersia linear, momen
inersia massa, momen inersia polar atau kutub. Besaran tegangan-tegangan pada
bahan seperti tegangan lengung dan tegangan puntir, menghitungnya berdasarkan
momen inersia.
Contoh Hukum Newton 1 adalah saat naik mobil yang bergerak cepat lalu
direm, maka penumpang otomatis terdorong ke depan.

2.2.2 Hukum Newton II


Hukum Newton 2 menyatakan, percepatan sebuah benda akan berbanding
lurus dengan gaya total yang bekerja padanya serta berbanding terbalik dengan
massanya. Arah percepatan akan sama dengan arah gaya total yang bekerja
padanya.
Melalui hukum ini, gaya benda menjadi semakin besar ketika mendapatkan

5
dorongan gaya searah laju arah benda tersebut. Sebaliknya, jika diberikan gaya
berlawanan (gaya tolak) melawan gaya benda itu, laju gaya akan melambat atau
mengecil karena terjadi perubahan kecepatan dan perubahan laju. Besar kecilnya
perlambatan atau percepatan yang diberikan pada benda maka memengaruhi arah
gerak benda.
Rumus Hukum Newton 2:
F = m.a, dengan "F" adalah gaya (N), "m" adalah massa benda (kg), dan "a"
adalah percepatan (m/s2).
Contoh Hukum Newton 2 yaitu terlihat pada waktu melempar batu secara
vertikal ke atas. Awalnya batu melaju konstan ke atas, lalu melambat dan berhenti
akibat adanya gaya gravitasi. Batu tersebut selanjutnya turun ke Bumi dengan
kecepatan dari massa batu ditambah gaya gravitasi yang mempercepatnya.

2.2.3 Hukum Newton III


Hukum Newton 3 menyatakan, tiap aksi akan menimbulkan sebuah reaksi.
Apabila suatu benda memberi gaya pada benda lain, benda yang mendapat gaya
itu akan memberikan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang diterima dari
benda pertama, tetapi arahnya akan berlawanan.
Dari hukum ini diketahui tiap aksi berkonsekuensi memunculkan reaksi,
atau bisa dikatakan ada sebab dan akibat. Pemberian gaya sebab, menghasilkan
gaya akibat. Gaya aksi reaksi bekerja saling berlawanan dan bekerja pada benda
yang berbeda-beda.
Rumus Hukum Newton 3 ada tiga jenis yaitu:
1. Rumus gaya gesek: Fg = u x N, dengan Fg = gaya gesek (N), u =
koefisien gesekan, dan N = Gaya normal (N).
2. Rumus gaya berat: w = m x g, dengan w = Gaya berat (N), m = massa
benda (kg), dan g = gravitasi Bumi (m/s2)
3. Rumus berat sejenis: s = p x g, dengan s = berat jenis (N/m3),p =
massa jenis (kg/m3), dan g = berat benda (N).
Contoh penerapan Hukum Newton 3 bisa dilihat saat memukul paku
memakai palu. Palu adalah gaya aksi dan gaya dari paku merupakan gaya reaksi
dari pemukulan melalui palu.

6
2.3 Gaya Pada Tubuh dan Analisa Gaya kegunaan dalam bidang kesehatan
Gaya adalah tarikan atau dorongan yang menyebabkan terjadinya
perubahan suatu benda. Ada gaya yang yang bekerja pada tubuh dan gaya yang
bekerja di dalam tubuh, contohnya:
 Gaya pada tubuh: Gaya berat tubuh.
 Gaya dalm tubuh (tidak disadari): Gaya otot jantung, gaya otot paru-paru.

2.3.1 Gaya Pada Tubuh Dalam Keadaan Statis


‘‘Bila gaya selama domain waktu tertentu bisa (magnitude) dan arah
vektornya tetap konstan adalah gaya statis”, gaya statis terjadi memang beban
yang dikenakan besarnya tetap sepanjang waktu. Dalam hal ini massa konstan,
dan percepatan merupakan gradien percepatan terhadap waktu. Untuk konndisi
statis berarti diam atau kecepatan Nol (0).
Statis > Tubuh dalam keadaan seimbang, jumlah gaya dan momen gaya yang ada
sama dengan nol.
Ada 3 kelas sistem pengumpil, diantaranya:
1. Kelas Pertama
Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot.
Contoh: Kepala dan leher.
O = Titik Tumpuan
W = Gaya Berat
M = Gaya Otot

2. Kelas kedua
Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot.
Contoh: Tumit menjinjit.
O = Titik Tumpuan
W = Gaya Berat
M = Gaya Otot

3. Kelas ketiga
Gaya otot terletak di antara titik tumpun dan gaya berat.
Contoh: Otot lengan.
O = Titik Tumpuan

7
W = Gaya Berat
M = Gaya Otot

2.3.2 Gaya Pada Tubuh Dalam Keadaan Dinamis


“Bila gaya besar atau arah vektornya berubah terhadap waktu merupakan
gaya-gaya dinamis”. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis merupakan
kemapuan untuk mempertahankan kesetimbangan ketika bergerak.

2.3.3 Kegunaan Gaya Dalam Bidang Kesehatan


Traksi ialah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk mengatasi
kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot yang mengalami fraktur, dislokasi
atau spasme otot dalam usaha untuk memperbaiki deformitas dan mempercepat
penyembuhan. Adapun macam-macam traksi sebagai berikut:
1. Traksi Leher
Dalam traksi leher, beban yang
digunakan sebesar 12 pounds.

2. Traksi Tulang
Pada traksi tulang, pemberat W
yang digunakan sebesar 1/7 dari
berat badan pasien.

3. Traksi Kulit
Pada traksi kulit, berat pembesar
sebesar 1/10 dari berat badan.
(Note: traksi kulit hanya

8
diperuntukan bagi anak-anak kurang dari 12 tahun).

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan faktor-
faktor yang mempengaruhi gerakan manusia, yang diambil dari pengetahuan dasar
fisika, matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk
menganalisa gaya yang terjadi pada tubuh.
Pengukuran adalah suatu kegiatan yang dilakukan terhadap suatu objek
tertentu dengan menggunakan alat ukur yang bersesuaian dengan objek yang
diukur.
Satuan standar besaran sedapat mungkin didefinisikan dalam besaran-
besaran di alam yang tidak berubah. Satuan standar panjang adalah meter. Satuan
standar massa adalah kilogram (kg). Satuan standar waktu adalah sekon atau
detik. Satuan standar arus listrik adalah ampere. Satuan standar suhu adalah
kelvin. Satuan standar jumlah zat adalah mol. Satuan standar Intensitas cahaya
adalah candela.
Hukum dasar biomekanika terbagi menjadi 3 yaitu: Hukum Newton I,
Hukum Newton II, dan Hukum Newton III.
Gaya pada tubuh manusia terbagi dalam dua gaya yaitu, gaya statis dan
gaya dinamis.

9
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Yulia. 2017. “Biomekanika Dalam Keperawatan”,
https://id.scribd.com/document/347788323/Biomekanika-Dalam-
Keperawatan-Jadi, diakses pada 27 November 2021 pukul 07.42.
Pandiangan, Paken. 2014. ‘‘Pengukuran dan Sistem Satuan dalam Fisika”.
http://repository.ut.ac.id/4381/3/PEFI4101-M1.pdf, diakses pada 27
November 2021 pukul 08.57.
Anwar, Ilham Choirul. 2021. ‘‘Pengertian Hukum Newton 1,2,3: Bunyi, Rumus,
dan Contohnya”. https://tirto.id/pengertian-hukum-newton-1-2-3-bunyi-
rumus-dan-contohnya-gbwf, diakses pada 27 November 2021 pukul 16.34.
Pelita, Pipin Dana. 2017. “Biomekanika”.
https://www.slideshare.net/pipindp/biomekanika-83442347, diakses pada
27 November 2021 pukul 17.27.
Misriadi, Misriadi. 2012. “Fisika Perawatn 2”.
https://www.slideshare.net/misriadikep/fisika-perawatan-2, diakses pada
27 November 2021 pukul 18.11.

iii

Anda mungkin juga menyukai