Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MATA KULIAH FILSAFAT ILMU

URAIAN TENTANG ILMU FISIKA, KIMIA,


BIOLOGI, DAN ILMU ASTRONOMI DAN
ANTARIKSA

Oleh
MUHAMMAD RIDWAN
NIM : 22010006

Dosen Pembimbing
Prof. DR. H. Saifullah, SA. MA

PASCA SARJANA UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH SUMATERA
BARAT
2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan ungkapan rasa syukur yang mendalam penulis aturkan


kepada Allah SWT, dimana berkat rahmat dan karunia-Nya penulis mampu
menyelesaikan makalah dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah filsafat
ilmu. Shalawat dan salam penulis aturkan kepada junjungan umat akhir zaman Nabi
besar Muhammad SAW.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak
PROF.DR.H.SAIFULLAH SA, MA selaku dosen pengampu mata kuliah filsafat
ilmu, pada semester dua ini. Sesuai dengan topik utama dari materi yang di tugaskan
kepada saya; “Uraian Tentang Ilmu Fisika, Kimia, Biologi, Dan Ilmu Astronomi
Dan Antariksa”.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberi wawasan bagi para
pembaca dan dapat bermanfaat bagi teman-teman. Penulis yakin makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, dengan itu saya berharap saran dan kritik yang membangun guna
untuk penyempurnaan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi diri pribadi, para pembaca
dan menambah khazanah pengetahuan untuk masyarakat pada umumnya, Amin.    

Padang, Mei 2023


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHALUAN........................................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 2
C. Tujuan........................................................................................................ 2
D. Manfaat...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 3
A. Pengetian Ilmu Fisika............................................................................... 3
B. Pengertian Ilmu biologi............................................................................ 5
C. Pengertian Ilmu Kimia............................................................................. 10
D. Pengertian Ilmu Astronomi dan Antariksa............................................ 11
BAB III PENUTUP.................................................................................................... 13
A. KESIMPULAN.......................................................................................... 14
B. SARAN....................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 15

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu point penting dalam perkembangan suatu


bangsa. Pendidikan bangsa Indonesia sampai saat ini masih menghadapi persoalan dan
tantangan yang kompleks serta mendasar sehingga dibutuhkan penelitian-penelitian
untuk memecahkan persoalan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan,
satunya dalam bidang Pendidikan Biologi1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
dalam (Darmawan, 2013) penelitian merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan,
analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk
memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan
prinsip-prinsip umum.

Penelitian memiliki prinsip berlandaskan metode ilmiah tersistematis yang


dijadikan pedoman untuk berpikir atau bertindak oleh peneliti. Secara garis besar jenis
penelitian terdiri dari penelitian kuantitatif dan kualitatif dimana penelitian tersebut
diatur dalam paradigma yang berbeda. Paradigma merupakan suatu cara pendekatan
investigasi suatu objek atau titik awal mengungkapkan point of view, formulasi suatu
teori, mendesain pertanyaan atau refleksi yang sederhana. Akhirnya paradigma dapat
diformulasikan sebagai keseluruhan sistem kepercayaan, nilai dan teknik yang
digunakan bersama oleh kelompok komunitas ilmiah.

Paradigma penelitian kuantitatif berlandaskan pada positivistik. Positivistik


memandang realitas/gejala/fenomena yang dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit,
teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Positivistik kuantitatif
dapat digunakan untuk meneliti populasi atau sampel. Pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian serta analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

1
Muhammad, Fisika Dasar, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007. Khairudin, dkk., Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan, Yogyakarta: Nuansa. Aksara, 2007

1
B. Rumusan Masalah2
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat ditulis rumusan masalah
sebahagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan paradigma positivistik?
2. Bagaimana pendekatan paradigma positivistik dalam penelitian?
3. Bagaimana penerapan paradigma positivistik dalam penelitian kualitatif?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui teori paradigma positivistic
2. Untuk mengetahui pendekatan paradigma positivistik dalam penelitian
3. Untuk mengetahui penerapan paradigma positivistik dalam penelitian

Kualitatif

D. Manfaat
Dengan penulisan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi secara langsung
maupun tidak langsung sebagai berikut:
1. Dengan memahami teori paradigma positivistik, penulis memahami penerapan
teori tersebut dalam penelitian
2. Dengan memahami pendekatan paradigma positivistik, penulis memahami
bagaimana karaktersitik paradigma ini dalam berbagai penelitian
3. Dengan mengetahui penerapan paradigma positifistik dalam penelitian
kuantitatif, penulis dapat menggunakan paradigma secara efektif dan
memudahkan untuk menarik kesimpulan dari fakta yang ada

2
Muhammad, Fisika Dasar, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007. Khairudin, dkk., Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan, Yogyakarta: Nuansa. Aksara, 2007

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN ILMU FISIKA


Fisika (serapan dari bahasa Belanda: fysica)3 adalah sains atau ilmu alam yang
mempelajari materi beserta gerak dan perilakunya dalam lingkup ruang dan waktu,
bersamaan dengan konsep yang berkaitan seperti energi dan gaya. Sebagai salah satu
ilmu sains paling dasar, tujuan utama fisika adalah memahami bagaimana alam
semesta bekerja. Orang atau ilmuwan yang ahli dalam bidang fisika disebut sebagai ahli
fisika atau fisikawan.
Fisika adalah salah satu disiplin akademik paling tua, mungkin yang tertua
melalui astronomi yang juga termasuk di dalamnya. Lebih dari dua milenia, fisika
menjadi bagian dari Ilmu Alam bersama dengan kimia, biologi, dan cabang
tertentu matematika, tetapi ketika munculnya revolusi ilmiah pada abad ke-17, ilmu
alam berkembang sebagai program penelitian sendiri.[b] Fisika berkembang dengan
banyak spesialisasi bidang ilmu lain, seperti biofisika dan kimia kuantum, dan batasan
fisiknya tidak didefinisikan dengan jelas. Ilmu baru dalam fisika terkadang digunakan
untuk menjelaskan mekanisme dasar sains lainnya serta membuka jalan area penelitian
lainnya seperti matematika dan filsafat.
Fisika juga menyumbangkan kontribusi yang penting dalam
pengembangan teknologi yang berkembang dari pemikiran teoretis. Contohnya,
pemahaman lebih lanjut mengenai elektromagnetisme atau fisika nuklir mengarahkan
langsung pada pengembangan produk baru yang secara dramatis membentuk
masyarakat modern, seperti televisi, komputer, peralatan rumah tangga, dan senjata
nuklir; kemajuan termodinamika mengarah pada pengembangan industrialisasi, dan
kemajuan mekanika menginspirasi pengembangan kalkulus.

Cabang – Cabang Ilmu Fisika


Berikut ini yang merupakan cabang-cabang ilmu fisika dalam kehidupan manusia.

3
Muhammad, Fisika Dasar, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007. Khairudin, dkk., Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan, Yogyakarta: Nuansa. Aksara, 2007

3
1. Mekanika
Mekanika adalah salah satu cabang ilmu Fisika4 yang mempelajari tentang gerak. Pada
dasarnya mekanika klasik terdiri dari dua bagian, yaitu kinematika dan dinamika.
a. Kinematika, membahas suatu objek yang bergerak tanpa menyelidiki sebab-sebab
suatu objek bergerak
b. Dinamika, membahas suatu objek yang bergerak dengan menyelidiki penyebabnya.
2. Fisika Kuantum
Fisika kuantum adalah cabang dasar ilmu Fisika yang berhubungan dengan atom
maupun subatom.
3. Mekanika Fluida
Mekanika fluida merupakan cabang ilmu Fisika yang mempelajari fluida, baik berupa
cair atau gas.
4. Elektronika
Elektronika adalah cabang ilmu Fisika yang mempelajari aliran elektron atau partikel
bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, semikonduktor, dan peralatan
elektronik lainnya.
5. Termodinamika
Termodinamika adalah ilmu Fisika yang mempelajari tentang energi atau perpindahan
panas.
6. Optika Geometris
Optika Geometris adalah ilmu Fisika yang mempelajari tentang cahaya serta peralatan
manusia yang membantu penglihatan.
7. Astronomi 
Astronomi adalah ilmu Fisika yang mempelajari tentang perbintangan dan benda-benda
angkasa.
8. Fisika Medis
Fisika medis adalah cabang ilmu Fisika yang berhubungan dengan bidang kedokteran.
Pada Fisika medis, meliputi beberapa hal diantaranya:
a) Biomekanika mempelajari gaya dan hukum fluida dalam tubuh.
b) Biooptik mempelajari mata dan penggunaan alat optik.
c) Biolistrik mempelajari sistem listrik pada sel hidup.
4
Muhammad, Fisika Dasar, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007. Khairudin, dkk., Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan, Yogyakarta: Nuansa. Aksara, 2007

4
Masing-masing cabang memiliki daya tarik pembahasannya masing-masing 5.
Semoga beberapa cabang fisika seperti yang tertulis di atas bisa memotivasi kalian
untuk menyukai fisika sesuai minat. Aamiin.

5
Muhammad, Fisika Dasar, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007. Khairudin, dkk., Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan, Yogyakarta: Nuansa. Aksara, 2007

5
2. ILMU BIOLOGI
Biologi adalah salah satu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang makhluk hidup
dan berbagai macam organisme.6 Arti biologi sendiri menurut KBBI adalah ilmu
tentang keadaan dan sifat makhluk hidup seperti manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan.
Sementara pengertian biologi secara umum adalah kajian tentang kehidupan dan
organisme hidup, termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran,
taksonomi dan ciri-ciri makhluk hidup di tiap spesies dan organisme. Simak pengertian
biologi dan 18  cabang ilmunya berikut ini Grameds.

PENGERTIAN ILMU BIOLOGI


Biologi atau ilmu hayat adalah kajian tentang kehidupan, dan organisme hidup,
termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan taksonominya. Ilmu
biologi modern sangat luas, dan eklektik, serta terdiri dari berbagai macam cabang, dan
subdisiplin. Namun, meskipun lingkupnya luas, terdapat beberapa konsep umum yang
mengatur semua penelitian, sehingga menyatukannya dalam satu bidang.
Biologi umumnya mengakui sel sebagai satuan dasar kehidupan, gen sebagai satuan
dasar pewarisan, dan evolusi sebagai mekanisme yang mendorong terciptanya spesies
baru. Selain itu, organisme diyakini bertahan dengan mengonsumsi, dan mengubah
energi serta dengan meregulasi keadaan dalamnya agar tetap stabil, dan vital.

19 CABANG ILMU BIOLOGI dan PENJELASANNYA


Jumlah cabang ilmu biologi diperkirakan lebih dari 200 jumlahnya mencakup banyak
bidang mulai dari kesehatan, evolusi, hewan atau tumbuhan, bakteri, luar angkasa,
klasifikasi, reproduksi, sel tubuh, ilmu hayati dan lainnya. Berikut dibawah ini kita akan
mempelajari 19 cabang ilmu biologi Grameds, diantaranya:
1. ANATOMI – Cabang Ilmu Biologi
Anatomi merupakan ilmu yang mengkaji struktur organisme pada hewan, tumbuhan,
dan manusia, atau definisi lainnya, adalah ilmu yang mempelajari struktur atau susunan
tubuh organisme dan hubungan antar bagian yang satu dengan yang lainnya. Secara
bahasa, anatomi berasal dari bahasa Yunani yang artinya pembedahan atau pemotongan.

6
Anonym. 2011. Pengertian Biologi. -biologi-ilmu-biologi-pengertian-biolog

6
2. FISIOLOGI – Cabang Ilmu Biologi
Fisiologi adalah cabang biologi yang mempelajari tentang berlansungnya sistem
kehidupan.7 Istilah fisiologi dipinjam dari bahasa Belanda, physiologie, yang terdiri dua
kata Yunani Kuna physis yang berarti “kajian”. Istilah “faal” diambil dari bahsa Arab,
berarti ” logia, yang mempunyai arti (kajian). Dalam istilah “faal” di ambil dari bahasa
Arab, dengan arti”pertanda”, “fungsi”, “kerja”. Fisiologi memakai bermacam metode
untuk mempelajari biomolekul, jaringan, sel, organ, organisme dan sistem organ yang
secara keseluruhan menjalankan fungsi kimiawi dan fisiknya untuk mendukung
kehidupan.
3. TAKSONOMI – Cabang Ilmu Biologi
Taksonomi merupakan ilmu dari cabang ilmu biologi yang menelaah penamaan,
pengelompokkan dan perincian mahluk hidup berdasarkan dengan persamaan dan
perbedaan sifatnya. Nama kelompok klasifikasi disebut dengan takson (jamak-taksa). Di
dalam ilmu ini akan mempelajari mengenai tata cara pengelompokkan yang disebut
dengan taksonomi. Takson terendah dan yang paling khusus ialah spesies, sementara
takson yang paling tinggi dan lebih inklusif atau juga bisa disebut umum merupakan
kingdom.
4. HISTOLOGI – Cabang Ilmu Biologi
Histologi (histology) adalah cabang lmu biologi yang mempelajari sel dan jaringan
tanaman, hewan, serta manusia. Histologi berasal dari kata Yunani yang berasal dari
“histos” berarti jaringan, dan “logia” yang berarti pengetahuan. Jika digabungkan, maka
kedua kata ini akan bermakna analisis komposisi, struktur, dan fungsi jaringan. Disiplin
ilmu juga mempelajari sel serta organ. Sel dan jaringan dipelajari hingga tingkat yang
mikroskopis untuk mengetahui adanya penyakit atau kelainan lainnya.
5. GENETIKA – Cabang Ilmu Biologi
Genetika (berasal dari kata serapan  bahasa Belanda: genetica, adaptasi dari bahasa
Inggris:genetics, dibentuk dari kata bahasa Yunani: γέννω, genno yang berarti
“melahirkan”. Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang penurunan sifat disebut
genetika atau gen. Adapun yang dipelajari dalam cabang biologi ini, seperti virus dan
prion.8
7
Anonym. 2011. Pengertian Biologi. -biologi-ilmu-biologi-pengertian-biolog
8
Anonym. 2011. Pengertian Biologi. -biologi-ilmu-biologi-pengertian-biolog

7
6. EKOLOGI – Cabang Ilmu Biologi
Ekologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan
lingkungan dan lainnya. Dengan kata lain, cabang ilmu biologi yang khusus
mempelajari interaksi dalam ekosistem disebut ekologi.
7. ZOOLOGI – Cabang Ilmu Biologi
Pengertian Zoologi berdasarkan bidang biologi adalah sebuah cabang biologi yang
mempelajari tentang fungsi, struktur, evolusi, dan perilaku hewan. Selain itu, zoologi
juga mencakup tentang anatomi perbandingan, biologi molekuler, psikologi hewan,
biologi evalusioner, ekologi prilaku, paleontology dan taksonomi.
8. MORFOLOGI – Cabang Ilmu Biologi
Morfologi dalam biologi adalah bidang ilmu yang mengkaji bentuk organisme, terutama
tumbuhan dan hewan, serta bagian-bagian yang mencakup kedua organisme tersebut.
Sebagai contoh morfologi pada ikan, artinya ilmu yang mempelajari mengenai struktur
dan bentuk ikan. Suatu organisme perlu diidentifikasi melalui bentuk serta strukturnya
agar mudah di kenali. Selain itu morfologi juga menentukan fungsi dari bagian suatu
organisme.
9. BOTANI – Cabang Ilmu Biologi
Botani adalah studi tentang organisme di kingdom Plantae, atau dikenal sebagai
tumbuhan. Kata botani berasal dari kata sifat botanik, yang pada gilirannya berasal dari
kata Yunani kuno botane, mengacu pada tumbuhan, rumput, dan padang rumput. Botani
juga memiliki makna lain yang lebih spesifik; ini dapat merujuk pada biologi jenis
tumbuhan tertentu (misalnya botani tanaman berbunga) atau kehidupan tanaman di area
tertentu (misalnya botani hutan hujan).
10. PALEONTOLOGI – Cabang Ilmu Biologi
Paleontologi adalah studi tentang kehidupan purba atau kehidupan prasejarah di bumi.
Tujuan utamanya adalah menyelidiki evolusi spesies tumbuhan dan hewan serta
ekosistem kuno serta iklim bumi secara keseluruhan. Meskipun berkaitan dengan
kehidupan, paleontologi sebenarnya merupakan cabang dari geologi atau ilmu yang
mempelajari alam fisik.

11. VIROLOGI – Cabang Ilmu Biologi

8
Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang virus adalah Virologi. 9 Dalam
perkembangannya, selain virus ditemukan pula viroid dan prion. Kedua kelompok
tersebut saat ini juga masih menjadi bidang kajian virology. Memiliki posisi strategis
dalam kehidupan dan banyak dipelajari karena bermanfaat bagi industri farmasi dan
pestisida. Virologi juga menjadi perhatian pada bidang kedokteran, kedokteran hewan,
peternakan, perikanan dan pertanian.
12. ENTOMOLOGI – Cabang Ilmu Biologi
Entomologi adalah ilmu yang mempelajari serangga (insect) akan tetapi, arti ini
seringkali diperluas untuk mencakup ilmu yang mempelajari Arthropoda (hewan
beruas-ruas) lainnya, khususnya laba-laba dan kerabatnya (Arachnida atau
Arachnoidea), serta luwing dan kerabatnya (Millepoda dan Centipoda). Dimasukannya
Arthropoda lain sebagai bagian yang dibahas pada Entomologi karena ada hubungan
evolusioner atau filogenetis dalam konteks pembahasan taksomis dengan serangga.
13. ORNITOLOGI – Cabang Ilmu Biologi
Ornitologi adalah ilmu pengetahuan tentang burung, termasuk deskripsi dan klasifikasi,
penyebaran, dan kehidupannya. Ornitologi (dari Bahasa Yunani: ορνισ, ornis, “burung”;
dan λόγος, logos, “ilmu”) adalah cabang zoologi yang mempelajari burung. Burung
merupakan satwa yang paling elok, paling merdu, paling dikagumi, paling banyak
ditelaah, dan paling gigih dibela.
14. MIKOLOGI – Cabang Ilmu Biologi
Mikologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang fungi (jamur) atau
sering disebut juga cendawan. Kajian dalam mikologi antara lain meliputi taksonomi
jamur, fisiologi jamur, bioteknologi jamur, budidaya jamur. Jadi, cabang ilmu biologi
yang mempelajari tentang jamur disebut mikologi.
15. BAKTERILOLOGI – Cabang Ilmu Biologi
Bakteriologi adalah ilmu atau studi yang mempelajari bakteri dan pengaruhnya terhadap
sebuah penyakit dan obat-obatan, serta bidang lainnya seperti pertanian, industri,
perekonomian yang berkaitan dengan pembusukan makanan dan anggur. Beberapa hal
yang dipelajari dalam bakteriologi adalah asal-usul, epidemiologi, tinjauan klinis atau
patologis, dan teknik identifikasi bakteri dari segala aspek, baik secara klinis, standar
laboratorium, mampun teknik biakan.10
9
Anonym. 2011. Pengertian Biologi. -biologi-ilmu-biologi-pengertian-biolog
10
Anonym. 2011. Pengertian Biologi.-biologi-ilmu-biologi-pengertian-biolog

9
16. EVOLUSI – Cabang Ilmu Biologi
Evolusi adalah ilmu yang mempelajari tentang perkembangan Makhluk hidup dari
tingkat yang rendah ke tingkat yang tinggi. Evolusi (dalam kajian biologi) juga berarti
perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses
utama: variasi, reproduksi, dan seleksi.
17. SITOLOGI – Cabang Ilmu Biologi
Sitologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sel-sel makhluk hidup. Sel ialah suatu
organisasi dalam kehidupan yang terkecil dan lengkap atau unit struktural dan unit
fungsional yang menjadi satu kesatuan hereditas dalam pertumbuhan makhluk hidup.
Dalam ilmu biologi ada cabang yang secara khusus yang mempelajari tentang sel, mulai
dari struktur sel, fungsi sel dan pada bagian-bagian sel. Cabang ilmu biologi tersebut
terkenal dengan sebutan biologi sel atai sitologi.
18. MIKROBIOLOGI – Cabang Ilmu Biologi
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari mikroorganisme atau organisme hidup
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang karena ukurannya yang sangat kecil.
Mikrobiologi memiliki beberapa sub-disiplin, yaitu virologi (studi tentang virus),
mikologi (studi mengenai jamur), bakteriologi (ilmu yang mempelajari bakteri) dan
parasitologi (ilmu yang mempelajari parasit). Sub-disiplin mikrobiologi dibuat
berdasarkan mikroorganisme yang membawa penyakit menular, sehingga ilmu-ilmu ini
termasuk sebagai kelompok “mikrobiologi kedokteran”, yaitu cabang ilmu kedokteran
yang menangani perawatan pencegahan, diagnosis dan pengobatan yang disebabkan
oleh mikroorganisme.
19. MAMOLOGI – Cabang Ilmu Biologi
Mamologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mamalia, kelas hewan vertebrata yang
dikarakteristikan dengan jantung dan empat bilik, berdarah panas, memiliki bulu atau
rambut, dan memiliki sistem saraf yang kompleks. Mamologi juga dikenal dengan nama
“mastologi”, “theriologi”, dan “therologi”. Mamologi dibagi-bagi lagi menjadi cabang-
cabang lain seperti primatologi, yang mempelajari primata, dan cetologi yang
mempelajari cetacean Grameds.

10
3. PENGERTIAN ILMU KIMIA
Kimia dari bahasa Yunani : χημεία, transliterasi: khemeia merupakan ilmu yang
mempelajari dan meneliti terkait komposisi, sifat zat, struktur, hingga materi tentang
skala atom dan molekul disertai transformasi atau perubahan serta bagaimana
interaksinya, dalam pembentukan materi yang ditemukan sehari-hari.11
Kimia juga mempelajari dan meneliti interaksi atom individu dan pemahaman sifatnya,
dengan tujuan agar menerapkan pengetahuan tersebut pada tahap makroskopik.

Ilmu kimia dibagi menjadi lima cabang utama yaitu


kimia organik, kimia anorganik, kimia analitik, kimia fisik, dan biokimia. Berikut
penjelasan kelima cabang ilmu kimia:
Kimia organik
Dilansir dari American Chemical Society, kimia organik adalah studi tentang struktur,
komposisi, reaksi, dan persiapan senyawa organik. Kimia organik merupakan cabang
ilmu kimia yang mempelajari senyawa organik berbasis karbon yang dikombinasikan
dengan hidrogen, dan elemen lainnya.

Kimia anorganik
Adapun kimia anorganik yaitu kebalikan dari kimia organik, yaitu studi tentang
senyawa berbasis non-karbon. Berdasarkan situs Chemistry LibreTexts, kimia
anorganik adalah studi tentang sintesis, reaksi, struktur, dan sifat senyawa anorganik.
Senyawa anorganik merupakan senyawa berbasis non-karbon yang biasanya ditemukan
pada benda tak hidup. Contohnya adalah logam, mineral, dan juga senyawa
organologam. Kimia anorganik menyumoang besar pada perkembangan elektronik,
konvensi energi, dan jugateknologi praktis lainnya. 12

Kimia analitik

11
S SUGIYARTI · 2007 — W. 1992. Ilmu kimia untuk Universitas. Cetakan II.
Jakarta: Erlangga. Lehninger, Albert, L. 1994. Dasar-dasar Biokimia II. Penerjemah:
Massy
12
S SUGIYARTI · 2007 — W. 1992. Ilmu kimia untuk Universitas. Cetakan II.
Jakarta: Erlangga. Lehninger, Albert, L. 1994. Dasar-dasar Biokimia II. Penerjemah:
Massy

11
Disadur dari situs resmi Institute Teknologi Bandung, kimia analitik adalah disiplin
ilmu yang mengembangkan dan menerapkan metode, instrumentasi, dan stratego untuk
memperoleh informasi mengenai komposisi dan kondisi material dalam suatu ruang dan
waktu tertentu. Seperti namanya, kimia analitik berisikan studi analisis suatu material
seperti spektroskopi, ekstrasim, analisis kuantifatif, dan analisis kualitatif. Kimia
analitik berperan dalam diagnosa penyakit, forensik, penjaminan mutu makanan, dan
juga keamanan obat-obatan.

Kimia fisik
Kimia fisik adalah cabang ilmu kimia yang menggunakan ilmu fisika sebagai dasar
studinya. Dilansir dari University of Wincousin, kimia fisik adalah studi tentang
prinsip-prinsip fisika dasar yang mengatur cara atom, molekul, dan sistem kimia lainnya
berperilaku. Kimia fisik menyajikan penjelasan bagaimana suatu reaksi kimia dapat
terjadi dalam tingkat atom. Kimia fisik dapat memprediksi bagaimana senyawa bereaksi
dari wkatu ke waktu berdasarkan hitungan fisika dan matematika. Kimia fisik
merupakan dasar dari kimia analitik, ilmu material, kimia biofisik, dan juga pemodelan
molekul.

Biokimia
Dikutip dari Biochemical Society, biokimia adalah cabang ilmu yang mempelajri proses
kimia pada tingkat molekul dan terkait dengan organisme hidup. Biokimia merupakan
cabang ilmu pengetahuan yang mengabungkan ilmu biologi dan kimia untuk
mempelajari apa yang terjadi dalam sel makhluk hidup. Biokimia mempelajari
bagaimana tubuh makhluk hidup bereaksi dengan menganalisis makromolekul, enzim,
hormon, materi genetik, lemak, dan juga protein. Biokimia berperan penting dalam
perkembangan ilmu genetika, bioteknologi, mikrobiologi, kedokteran, obat-obatan,
hingga ilmu forensik.

4. PENGERTIAN ILMU ASTRONOMI


Astronomi (bahasa Yunani: ἀστρονομία, translit13. astronomía, dari ástron 'bintang'
dan nómos 'hukum'), juga disebut ilmu bintang atau ilmu falak, adalah ilmu alam yang
Kerrod, Robbin, Bengkel Ilmu Astronomi, Jakarta : Penerbit Erlangga, 2005. Khazin,
13

Muhyiddin, Ilmu Falak Dalam Teori dan Praktik, Yogyakarta

12
mempelajari benda langit dan fenomena alam yang terjadi di luar Bumi, termasuk
fenomena di atmosfer atas Bumi yang berasal dari luar angkasa
seperti meteor dan aurora. Ilmu ini secara pokok mempelajari berbagai sisi dari objek
langit seperti asal usul, sifat fisika/kimia, meteorologi, dan gerak serta bagaimana
pengetahuan akan benda-benda tersebut menjelaskan pembentukan dan perkembangan
alam semesta.
Astronomi sebagai ilmu adalah salah satu yang tertua, sebagaimana diketahui dari
artifak-artifak astronomis yang berasal dari era prasejarah; misalnya monumen-
monumen dari Mesir dan Nubia, atau Stonehenge yang berasal dari Britania. Orang-
orang dari peradaban-peradaban awal semacam Babilonia, Yunani
Kuno, Tiongkok, India, dan Maya juga didapati telah melakukan pengamatan yang
metodologis atas langit malam. Meskipun memiliki sejarah yang panjang, astronomi
baru dapat berkembang menjadi cabang ilmu pengetahuan modern melalui
penemuan teleskop.
1. Astrofisika
Astrofisika adalah ilmu yang menerapkan prinsip fisika dalam astronomi. Secara umum,
astrofisika hampir mirip dengan geofisika. Namun, ilmu ini fokus menghubungkan
proses dan sifat fisik dengan bintang, benda langit, dan juga berbagai ruang di
sekitarnya.
2. Astrometri
Astrometri adalah ilmu yang fokus pada posisi tepat benda langit. Ilmu ini juga bisa
diartikan sebagai proses memetakan benda langit. Selain itu, astrometri juga
memberikan kerangka acuan yang digunakan untuk melihat pergerakan bintang dan
objek individu di ruang angkasa.
3. Astrogeologi
Astrogeologi berkaitan erat dengan eksogeologi.14 Kedua ilmu ini berfokus pada
bagaimana geologi mampu berhubungan dengan benda langit. Misalnya, bulan,
asteroid, meteorit, dan juga komet. Beberapa ilmu turunan dari astrogeologi antara lain
areologi yang mempelajari bagaimana geologi disusun di Mars; selenografi yang
mempelajari ciri fisik di bulan; dan ekogeologi yang mempelajari hubungan geologi
dengan benda langit.
Kerrod, Robbin, Bengkel Ilmu Astronomi, Jakarta : Penerbit Erlangga, 2005. Khazin,
14

Muhyiddin, Ilmu Falak Dalam Teori dan Praktik, Yogyakarta

13
4. Astrobiologi
Astrobiologi fokus melibatkan pencarian kehidupan yang ada di luar bumi. Beberapa
pertanyaan yang kerap muncul dari cabang ilmu ini antara lain apa asal mula dan
evolusi kehidupan?, apakah ada kehidupan di planet lain selain bumi?, hingga
lingkungan mana di alam semesta yang bisa mendukung kehidupan?

14
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan Kata kunci positivistik yang penting adalah jangkauan yang bisa
dibuktikan secara empirik (nyata) dan oleh pengalaman indrawi (dilihat, diraba,
didengar, dan dirasakan). Dalam rangka mengkaji gejala/ fenomena sebagai ilmu
pengetahuan ilmiah, positivisme memiliki pokok-pokok paradigma positivistik sebagai
berikut:
1. Keyakinan bahwa suatu teori memiliki kebenaran yang bersifat universal;
2. Komitmen untuk berusaha mencapai taraf “objektif” melalui fenomena;
3. Kepercayaan bahwa setiap gejala dapat dirumuskan dan dijelaskan mengikuti hukum
sebab akibat.;
4. Kepercayaan bahwa setiap variabel penelitian dapat diidentifikasikan, didefinisikan
dan pada akhirnya diformulasikan menjadi teori dan hukum.
Tujuan penelitian dengan pendekatan positivisme adalah menjelaskan yang pada
akhirnya memungkinkan untuk memprediksi dan mengendalikan fenomena, benda-
benda fisik atau manusia. Kriteria kemajuan puncak dalam paradigma ini adalah bahwa
kemampuan ilmuwan untuk memprediksi dan mengendalikan (fenomena) seharusnya
berkembang dari waktu ke waktu. Acuan filosofik dasar metodologi penelitian
positivistik kuantitatif yaitu;
1. Acuan hasil penelitian terdahulu;
2. Analisis, sintesis dan refleksi;
3. Fakta obyektif;
4. Argumentasi; dan
5. Realitas.
Jenis-jenis penelitian dalam paradigma Positivistik Kuantitatif, meliputi:
1. Penelitian deskriptif (Penelitian survei, Penelitian observasi, dan Penelitian
ex-post-facto);
2. Penelitian eksperimen (Penelitian pre eksperimen, Penelitian eksperimen
sebenarnya, dan Penelitian eksperimen semu);
3. Design and development research, dan
4. Research and development.

15
KESIMPULAN

A. Saran

Diperlukan keterbukaan kalangan ilmuan dalam penerapan paradigma


positivistik bahwa setiap realita social dapat berubah dari waktu kewaktu sehingga perlu
adanya kejelasan mengenai lingkup penelitian.

16
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad, Fisika Dasar, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007. Khairudin, dkk., Kurikulum


Tingkat Satuan Pendidikan, Yogyakarta: Nuansa. Aksara, 2007.
Anonym. 2011. Pengertian Biologi. -biologi-ilmu-biologi-pengertian-biolog
S SUGIYARTI · 2007 — W. 1992. Ilmu kimia untuk Universitas. Cetakan II. Jakarta:
Erlangga. Lehninger, Albert, L. 1994. Dasar-dasar Biokimia II. Penerjemah: Massy
Kerrod, Robbin, Bengkel Ilmu Astronomi, Jakarta : Penerbit Erlangga, 2005. Khazin,
Muhyiddin, Ilmu Falak Dalam Teori dan Praktik, Yogyakarta
Anonym. 2011. Pengertian Biologi. http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology.
/2183782-biologi-ilmu-biologi-pengertian-biologi
Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja
Sosdakarya.
Kasiram, Moh. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Malang: UIN
Malang Press.
Muhadjir, Noeng. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta :
Rake Sarasin. Purwanto. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan
Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Riduwan. 2004. Metode Riset. Jakarta: Rineka Cipta.
Rosleny, Marliani. 2013. Psikologi Eksperimen. Bandung: Pustaka Setia. Seels,
B dan Richey, C. 1994. Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Seri Pustaka.
Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabet.
Sukardi. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas Implementasi dan
Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Suryabrata. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

17

Anda mungkin juga menyukai