"EPISTEMOLOGI SAINS"
Disusun oleh:
1. Muhamad Yadi Saputra
2. Liana
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berbagai macam karunia-Nya
kepada kita sehingga tugas makalah ini dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Solawat dan salam marilah kita aturkan kepada junjungan alam nabi Muhamad SAW yang telah
membawa peradaban manusia dari zaman kebodohan menuju zaman kecerdasan atau
kecemerlangan ilmu pengetahuan.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah
IPA yang judul materinya adalah "Epistemologi Sains". Selain itu, Makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang topik makalah yang sudah di berikan oleh dosen pengampu
bagi para pembaca dan penulis.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyusun makalah ini,
memberikan tenaga dan pemikirannya sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu. Kami
sadar bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, Kritik
dan Saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah perkembangan sains tidak didominasi oleh satu bangsa saja, tetapi masing-masing
bangsa memiliki andil yang penting dalam perkembangan sains yang saat ini dapat kita nikmati.
Diantaranya adalah sains yang berasal dari hasil dari pemikiran bangsa Yunani yang berusaha
untuk mendapatkan dari jeratan pemikiran mistis, bangsa Mesir yang berusaha untuk membuat
bangunan dengan presisi yang tinggi dan peradaban Islam yang berdasarkan atas agamanya
dengan melakukan penelitian dan pengembangan sains untuk mengenal Tuhannya dan untuk
mengemban kekhalifaha di bumi.
Pertama kali sains berkembang di Yunani merupakan ilmu pengetahuan yang berkembang dari
spekulasi filsafat. Perkembangan ilmu pengetahuan pada peradaban bangsa Yunani sangat luas.
Bermula dari keingintahuan tersebut untuk dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah
situasi Yunani yang tidak lagi mendukung pengembangan ilmu pengetahuan, terutama pada
perkembangan sains, maka para ilmuwan pada saat itu banyak melakukan perjalanan untuk
bertukar pikiran dengan ilmuwan yang mungkin terdapat di benua lain, serta mencoba untuk
mendapatkan pengalaman yang baru. Salah satunya saat itu negeri yang kaya akan
mengembangkan ilmu pengetahuan adalah bangsa Mesir.
Mesir merupakan salah satu bangsa yang sangat memperhatikan perkembangan sainsnya. Pada
awalnya kota ini terpengaruh oleh perkembangan sains yang dikembangkan oleh bangsa Yunani
karena saat diinvasi Romawi, Yunani mengirimkan beberapa ilmuwannya untuk mempelajari
kondisi pada wilayah kota tersebut. Bangsa Mesir mengalami kemunduran ilmu pengetahuan
yang disebabkan oleh konflik sosial dan konflik agama yang sangat hebat di kota Alexandria.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat di rumuskan Rumusan Masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana proses terbentuknya sains?
2. Bagaimana metode untuk memperoleh kebenaran sains?
3. Apa saja Aplikasi metode ilmiah?
4. Apa saja Karakteristik sains?
C. Tujuan
1. Dapat menjelaskan proses terbentuknya sains.
2. Dapat menjelaskan metode untuk memperoleh kebenaran sains.
3. Mengetahui pengaplikasian metode ilmiah.
4. Mengetahui karakteristik sains.
BAB II PEMBAHASAN
Adapun cara memperoleh kebenaran sains itu harus didasarkan kepada ciri-ciri dari ilmu
pengetahuan itu sendiri. Karena, sains merupakan salah satu dari cabang-cabang ilmu
pengetahuan. Adapun ciri-ciri dari ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut:
a. Empiris artinya ilmu pengetahuan itu harus diperoleh melalui penelitian dan
percobaan.
b. Sistematis adalah merumuskan sesuatu dengan teratur sehingga membentuk sistem
yang utuh
c. Obyektif adalah bebas dari perorangan atau kesukaan semata.
d. Analisis adalah membedakan pokok persoalannya kedalam bagian-bagian yang
terperinci.
d. Perifikatif adalah dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun
3. Menyusun hipotesis
Dari data-data yang dikumpulkan, dapat disusun suatu hipotesis. Hipotesis adalah
jawaban sementara terhadap masalah dan fakta berdasarkan teori dan fakta yang ada.
Dalam penelitian, terdapat dua jenis hipotesis, yaitu :
a. Hipotesis nol (Ho)
Hipotesis nol (Ho) adalah dugaan yang mengatakan tidak ada pengaruh. Contoh hipotesis
nol adalah seperti jenis pohon tidak terpengaruh terhadap warna kupu-kupu yang
dihasilkan.
b. Hipotesis alternatif (Ha)
Hipotesis alternatif (Ha) adalah dugaan yang mengatakan ada pengaruh. Contoh hipotesis
alternatif adalah seperti jenis pohon tempat hidup kepompong berpengaruh terhadap
warna kupu-kupu yang dihasilkan.
4. Melakukan eksperimen
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dibuat, langkah selanjutnya
adalah melakukan eksperimen. Eksperimen atau percobaan yang dilakukan akan
menghasilkan data yang nantinya dapat diolah dan dianalisis. Dari hasil pengolahan data
tersebut, dapat diketahui apakah hipotesis yang dibuat sesuai dengan hasil eksperimen
atau tidak.
5. Menarik kesimpulan
Kesimpulan dibuat berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil eksperimen.
Terdapat dua kemungkinan hasil eksperimen, yaitu seperti :
1. Menerima hipotesis nol
2. Menerima hipotesis alternatif
D. Karakteristik Sains
1. Sains harus rasional
Jurnal sains berjudul Rationality and Science yang pernah diterbitkan oleh Oxford
University mencatat bahwa sains dan rasionalitas adalah satu kesatuan yang tak dapat
dipisahkan. Itu sebabnya sains bisa didapatkan melalui pemikiran yang menggunakan nalar
secara logis. Prinsip dan karakter ini juga menjadikan sains sebagai sebuah kaidah keilmuan
yang pasti, alias bukan takhayul.
Rasionalitas merupakan aspek sentral yang dijadikan pijakan dalam dunia sains. Pertanyaan-
pertanyaan yang ada di alam, baik di sekitar kita maupun di alam semesta, harus dicari
jawabannya serasional mungkin. Sebab, pada dasarnya, sains harus dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah.
http://majalah1000guru.net/2016/08/sejarah-perkembangan-sains/
Konrad Kebung, P. hd, "Filsafat Ilmu Pengetahuan " (Jakarta : PT. Pustakaraya, 2011)
Halaman 37
R.J. Hollingdale, Western Philosophy (London: Kahn & Averill, 1993) hal. 37
https://kumparan.com/berita-update/metode-ilmiah-sumber-dari-kebenaran-ilmu
https://brainly.co.id/tugas/11249113
https://www.idntimes.com/science/discovery/dahli-anggara/prinsip-dan-karakter-sains-c1c2