Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PRESENTASI

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN


FILSAFAT ILMU

Dosen Pembina :
Dr. H. Muslikh, MSI.

Disusun oleh :
1. Siti Nurkhaliza
2. Ahmad Subaki
3. Lu’luil Maknun

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN NAHDLATUL ULAMA
(STKIP NU) KABUPATEN TEGAL
SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2022-2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah yang
berjudul “Sejarah dan Perkembangan Filsafat Ilmu” tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini
merupakan tugas yang diberikan dalam mata kuliah Filsafat Ilmu di Sekolah Tinggi Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Nahdlatul Ulama (STKIP NU) Kabupaten Tegal.

Kami menyadari bahwa tugas makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kekeliruan yang disebabkan keterbatasan waktu, kemampuan dan tenaga yang kami miliki. Oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati kami mohon petunjuk dan saran dari Bapak/Ibu Dosen
Pembimbing untuk menyempurnakan tugas makalah yang akan datang.

Akhir kata, kami berharap semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
maupun rekan-rekan, sehingga dapat menambah pengetahuan kita bersama.

Bumijawa, 16 Desember 2022

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

Cover ......................................................................................................................................... 1
Kata Pengantar ............................................................................................................................. 2
Daftar Isi .................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN
1. Zaman Yunani .......................................................................................................... 5
1.1 Thales of Milletus .............................................................................................. 6
1.2 Phytagoras of Samos ......................................................................................... 6
1.3 Democritus ....................................................................................................... 6
1.4 Socrates ............................................................................................................ 6
1.5 Plato ................................................................................................................... 6
1.6 Aristoteles .......................................................................................................... 7
2. Zaman Abad Pertengahan ....................................................................................... 7
3. Zaman Renaisans ..................................................................................................... 7
4. Zaman Modern ....................................................................................................... 7-8
5. Zaman Kontemporer .............................................................................................. 8
6. Era Revolusi Industri 4.0 ....................................................................................... 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................................................ 9
B. Saran ...................................................................................................................... 9

BAB IV DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebelum abad ke-7 pengetahuan identik dengan Filsafat. Bahkan Filsafat merupakan Bahasa
lain dari Ilmu Pengetahuan pada saat itu. Misalnya perkembangan Filsafat diYunani, yang
semuanya hamper meliputi pemikiran teoritis para pemikir, artinya para ahli pada saat itu
menciptakan ide dan pendapat yang nantinya dijadikan rujukan dan pedoman oleh orang lain.
Pada awal abad ke-17, muncullah pemikiran baru tentang Filsafat yaitu pemisahan Filsafat
dengan Ilmu Pengetahuan. Hal ini sejalan dengan pendapat seorang ahli Yitu Van Peursen yang
menngemukakan bahwa “Dahulu ilmu merupakan bagian dari Filsafat dan setiap ilmu itu
bergantung pada Filsafat yang dianut”.
Pada awal abad ke-20 M, Filsafat mulai merebak. Hal ini bergantung pada kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi suatu masyarakat atau negara. Dalam perkembangan dari masa
kemasa, Filsafat melahirkan konfigurasi yang menunjukkan “Pohon Ilmu Pengetahuan” telah
tumbuh mekar bercabang subur. Masing-masing cabang melepaskan diri dari batang
Filsafatnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan semakin lama semakin maju dengan munculnya ilmu-ilmu
baru yang pada akhirnya memunculkan pula sub-sub ilmu pengetahuan. Bahkan kearah ilmu
pengetahuan yang lebih khusus lagi, seperti spesialisasi-spesialisasi. Hal ini menunjukkan
bahwa ilmu pengetahuan merupakan suatu system yang saling menjalin dan taat asas
(konsisten).
Untuk mengatasi perbedaan antara lain satu dengan ilmu lainnya dibutuhkan suatu bidang
ilmu yang dapat menjembatani serta mewadahi perbedaan yang muncul. Kenyataan ini hanya
dapat di jembatani oleh Filsafat. Hal ini senada dengan pendapat Imanuel Kant (Anton Bakker
2:1994) yang menyatakan bahwa Filsafat merupakan disiplin ilmu yang mampu menunjukkan
batas-batas dan ruang lingkup pengetahuan manusia secara tepat. Oleh sebab itu, Filsafat
disebut sebagai Ibu Agung dari ilmu-ilmu (The Great Mother of The Science).

B. Rumusan Masalah
1. Pendekatan Historis – Tematis
2. Fase Perkembangan
3. Zaman Renainsance (Abad 16-17 M)
4. Zaman Modern
5. Era Kontemporer
6. Era Revolusi Industri 4.0

C. Tujuan Penulisan
1. Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu.
2. Mengetahui Sejarah dan Perkembangan Filsafat Ilmu.
3. Mengetahui hubungan antara Filsafat Ilmu dengan Ilmu Pengetahuan lainnya.
4. Mengetahui peranan Filsafat dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan.
5. Mengetahui Filsafat Sebagai Induknya ilmu.

4
BAB II
PEMBAHASAN

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN


FILSAFAT ILMU
Menjelaskan dinamika dan perkembangan filsafat ilmu merupakan tujuan penulisan ini.
Metode penelitian normatif (doctrinal research) dengan menggunakan bahan hukum primer,
sekunder dan tersier yang dikumpulkan melalui studi pustaka yang kemudian dianalisis dengan
pendekatan sejarah (historical approach) dan filosofis (fhylosofy approach) dipergunakan untuk
menemukan jawaban atas tujuan tersebut. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sejarah
perkembangaan filsafat ilmu tidak dapat dilepaskan dengan sejarah filsafat itu sendiri, khususnya
filsafat barat. perkembangan foilsafat barat dibagi menjadi 6 (enam) periodesasi yaitu:
1. Zaman Yunani
2. Zaman Abad Pertengahan
3. Zaman Renaisance (Abad 14-17 M)
4. Zaman Abad Moderen
5. Zaman Abad Kontemporer
6. Era Revolusi Industri 4.0

1. Zaman Yunani
Pada Zaman ini Yunani adalah Tonggak kelahiran Filsafat Ilmu dan juga Kiblat dari segala
Ilmu. Pada zaman dahulu sebelum berkembangnya Filsafat Ilmu, manusia itu kemampuan
otak/berfikirnya hanya berfokus pada cara berfikir hidup seperti cara bagaimana berburu, menanam,
dan mengumpulkan bahan makanan, Pada zaman dahulu manusia hanya berfokus seperti itu.
Sampai pada abad ke-5 SM seorang sophist ( orang yang berfikir berbeda dengan yang lainnya) di
Yunani menanyakan kemungkinan realiabilitas (ketelitian dan ketepatan teknik pengukuran) dan
obyektifitas ilmu (sikap jujur tidak dipengaruhi pendapat dan pertimbangan pribadi atau golongan
dalam mengambil keputusan). Bagaimana cara menggabungkan manusia-manusia yang lain karena
pada zaman dahulu seperti pada zaman batu tidak ada acara melakukan kumpul-kumpul untuk
membahas suatu tujuan. Mereka berfikir bagaimana menggunakan masyarakat dengan elemen-
elemen yang berbeda agar bisa terus bertahan hidup dan maju sehingga pada saat itu timbullah
kepercayaan atau bisa disebut animisme (kepercayaan terhadap benda-benda mati atau nenek
moyang), jadi manusia disatukan oleh hal tersebut, manusia disatukan oleh bagaimana nenek
moyang setuju apa yang akan dilakukan manusia pada saat itu, dan bagaiman pohon itu setuju
ditebang atau tidak, dan animisme-animisme itu muncul dan itulah yang menyatukan mereka.

5
Akhirnya pada abad ke-6 SM ada seorang filsuf Bernama:
1.1 Thales of Miletus (624 – 546 SM)
Beliau adalah orang yang tercatat mengawali sejarah filsafat dunia dan disebut sebagai
bapak Filsafat Dunia. Pada saat ituThales of Militus menyangsikan banyak hal tentang animisme-
animisme itu, dia mulai mempertanyakan alam atau kosmik, setelah dia kontemplasi kemudian
merenung dibawah pohon dan melihat aliran air bagaimana ia melihat air itu menjadi sumber
kehidupan bagi bumi, akhirnya tercetus dalam pikirannya “Sepertinya semua itu berawal dari air
dan berakhir di air juga”.
Pada zaman itu pemikiran seperti itu adalah pemikiran yang berbeda dengan masyarakat
pada umumnya, dia berani berfikir yang bertentangan dengan faham-faham animisme, dan inilah
yang pada nantinya membuat pemikiran-pemikiran akan terus berkembang.

1.2 Phytagoras Of Samos (570 – 495 SM)

Selang 100 tahun dari Thales, sebenarnya sebelum ini pun masih banyak Filsuf yang
berpendapat tenang penciptaan bumi itu dari api, tanah dan sebagainya. Tetapi sekarang kita akan
membahas Phytagoras saja.
Phytagoras adalah ahli Matematika dengan pemikirannya yang unik dia percaya bahwa
penciptaan dunia itu terbuat karena bilangan-bilangan tertentu sebagaimana kita ketahui ilmu
Matematika itu pasti, jika itu tidak benar maka itu salah. Ada sebuah pertanyaan Matematika itu
Ilmu yang dibuat atau ditemukan? Jawabannya adalah Ilmu yang ditemukan, tidak munkin Ilmu
Matematika itu dibuat karena Ketika ada penjumlahan 1+1 itu pasti 2. Dan itu bukan dibuat tapi
memang sudah ada sebelum kita tahu cuma akhirnya baru kita temukan bukan dibuat.

1.3 Democritus (460 – 370 SM)

Dia juga memiliki pemikiran yang berbeda, dia dikenal sebagai ahli atom dan dia berfikir
bahwa segalanya itu tersusun dari atom-atom kecil kemudian menjadi satu bentuk. Seperti kita,
pohon, dan lain sebagainya. Dia juga berfikir alam semesta itu satu, tersusun dari atum yang
jumlahnya pas, hanya saja ketika suatu entitas itu mati atau menghilang maka atom-atom itu akan
melayang dan membuat sesuatu yang baru

1.4 Zaman Socrates (469 – 399 SM)

Pada zaman ini adalah zaman keEmas’an dari zaman Yunani. Socrates sendiri dikenal
sebagai sumber etika atau filsafat moral, dia dikenal sebagai cendekiawan dengan pemikiran yang
kritis akan banyak hal. Pada masa-masa Socrates Ilmu Filsafat mulai berkembang dengan pesat, dan
ilmu mulai dipelajari oleh masyarakat pada zaman itu.

1.5 Plato (428 – 348 SM)

Memiliki teori tentang Ide. Dia menganalogikan bahwa manusia itu makhluk Goa, apa yang
kita lihat pada dinding-dinding Goa itu adalah ide-ide kita sendiri. Plato juga memiliki sekolah atau
membuka akademis sediri dimana dari situ berkembangnya ilmu, dari mulai banyaknya tulisan-
tulisan juga banyak filsuf yang terdokumentasikan.

6
1.6 Aristoteles (469 – 399 SM)

Beliau adalah pakar Filsuf yang dikenal logikanya. Dia yang berfikir dari hal yang umum
dahulu baru ke hal yang khusus, ini adalah bentuk logika yang amat sangat trobosan sekali pada
zaman itu. Cotohnya Aristoteles pernah berfikir “Semua manusia pasti mati, si A adalah seorang
manusia maka si A pasti akan mati”. Itu adalah logika Deduktif dan “joni adalah seorang manusia
maka joni pasti mati” itu adalah pemikiran Induktif. Pemikiran seperti ituah yang amat sangat
membantu sekali dalam perkembangan ilmu pada zaman itu, tidak perlu harus mencari tentang yang
khusus-khusus saja dan logika itu sampai sekarang masih dipakai.

2. Zaman Abad Pertengahan


Zaman dimana pemikirannya adalah, dibalik ketertiban alam semesta ini pasti ada yang
mengendalikan yaitu Tuhan. Kebenaran mutlak ada pada agama. Dan yang paling menonjol dari
abad ini adalah pengekangan ilmu yang mulanya bebas menjadi pemikiran yang harus logis bagi
agama, dimana jika itu tidak sesuai oleh agama maka dia akan dihukum berat. Contohnya dipasung,
digantung, dibunuh, dan sebagainya.

3. Zaman Renaisans
Renaisans adalah periode perkembangan peradaban yang terletak di ujung atau sesudah abad
kegelapan sampai muncul abad modern. Renaisans merupakan era sejarah yang penuh dengan
kemajuan dan perubahan yang mengandung arti bagi perkembangan ilmu. Ciri utama renaisans
yaitu humanisme, individualisme, sekulerisme, empirisisme, dan rasionalisme. Sains berkembang
karena semangat dan hasil empirisisme, sementara Kristen semakin ditinggalkan karena semangat
humanisme.
Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak abad ke-12 M
itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (renaisance) pusaka Yunani di Eropa pada abad ke-
14 M. Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa kali ini adalah melalui terjemahan-terjemahan
Arab yang dipelajari dan kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa latin.
Walaupun Islam akhirnya terusir dari negeri Spanyol dengan cara yang sangat kejam, tetapi
ia telah membidani gerakan-gerakan penting di Eropa. Gerakan-gerakan itu adalah kebangkitan
kembali kebudayaan Yunani klasik (renaisance) pada abad ke-14 M, rasionalisme pada abad ke-17
M, dan pencerahan (aufklarung) pada abad ke-18 M. Mulai itulah ilmu pengetahuan semakin
berkembangan dengan pesat hingga sekarang.

4. Zaman Modern
Pada zaman ini muncul pembahasan-pembahasan Estimologi Rasionalis tokoh Bernama
Rene’ Descrates (1596 – 1650 M) adalah orang yang pertama kali mengenalkan metode Sanksi
dalam infestigasinya. Dalam ilmu pengetahuan beliau disebut sebagai bapak Fisafat Modern dan
melahirkan aliran rasionalisme. Pada zaman ini manusia mulai Menyanksikan banyak hal mulai
mempertanyakan metode Empirik (Penelitian yang digunakan untuk menggambarkan kondisi yang
sebenarnya). Contohnya kita bukan bilang si A itu jelek karena pikiran kita, tapi karena apa yang
kita lihat tampak begitu dan secara obyektif begitu.
Dan Rene’ Descrates mulai menyanksikan hal itu “Masa sih si A begitu? Ia kah si A seperti
itu? Apa yang benar?” jangan-jangan ini atau itu salah.

7
Ini adalah pintu pemikiran dari kata berfikir. Misalnya kita percaya pada suatu hal berarti kita
berhenti berfikir disitu. Tapi jika kita sanksi maka kita akan berfikir dan mencari
kebenarannya apakah kebenaran tersebut tidak ada tandingannya. Dan metode Sanksi ini adalah
metode yang sangat penting bagi perkembangan ilmu.
Kita pasti pernah mendengar ada 2 orang, yang satu sholat 1000 rokaat tanpa ilmu dan
satunya satu rokaat dengan ilmu maka itu sebanding. Pada zaman ini perkembangan ilmu mulai
masuk tahap menyanksikan seperti ilmu yang kita percayai diatas dan tentang teori Grafitasi,
Perhitungan, dan Optika yang di teliti oleh Issac Newton. (1643 – 1727 M)
Dan juga teori Evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin (1809 – 1882 M). Misalnya burung
platuk yang paruhnya semakin tajam itu karena nenek moyang mereka selalu berusaha memlatuk
pohon untuk mencari makanan hingga akhirnya berevolusilah menjadi seperti sekarang. Dan
manusia yang berevolusi menyesuaikan lingkungannya.
5. Zaman Kontemporer
Filsafat kontemporer, yang diawali pada awal abad ke-20, ditandai oleh variasi pemikiran
filsafat yang sangat beragam dan kaya. Mulai dari analisis bahasa, kebudayaan (antara lain,
postmodernisme), kritik sosial, metodologi (fenomenologi, heremeutika, strukturalisme), filsafat
hidup (eksistensialisme), filsafat ilmu, sampai filsafat tentang perempuan (feminisme). Tema-tema
yang banyak dibahas dalam oleh para filusuf dari periode ini antara lain tentang manusia dan bahasa
manusia, ilmu pengetahuan, kesetaraan gender, kuasa dan struktur yang mengungkung hidup
manusia, dan isu-isu aktual yang berkaitan dengan budaya, sosial, poloitik, ekonomi, teknologi,
moral, ilmu pengetahuan dan hak asasi manusia.
Ciri lainnya adalah filsafat dewasa ini ditandai oleh profesionalisasi disiplin filsafat.
Maksudnya, para filusuf bukan hanya profesional di bidangnya masing-masing, tetapi juga mereka
telah membentuk komunitas-komunitas dan asosiasi-asosiasi profesional di bidang-bidang tertentu
berdasarkan pada minat dan keahlian mereka masing-masing. Oleh sebab itu, profesionalisasi
disiplin filsafat pun tampak dengan jelas dari munculnya jurnal-jurnal terkemuka dalam bidang
filsafat. Ada cukup banyak jurnal filsafat, baik yang diterbitkan dalam bentuk cetak maupun
elektronik (online atau e-journal).
Dengan demikian, tentunya dewasa ini sesungguhnya menuntut kita untuk mampu
berpartisipasi aktif dalam menyumbangkan ide-ide dan gagasan filosofis sesuai bidang kita masing-
masing. Hal tersebut dapat dilakukan melalui budaya menulis karya ilmiah untuk kemudian
diterbitkan dalam berbagai jurnal ilmiah.

6. Era Revolusi Industri 4.0 - 5.0


Filsafat ilmu social sangat di perlukan kehadirannya ditengah perkembangan IPTEK yang
ditandai dengan menajamnya spesialisasi ilmu pengetahuan karena dengan mempelajari Ilmu
Filsafat para ilmuan diharapkan akan dapat menyadari atas keterbatasan dirinya agar tidak
terperangkap kedalam sikap aroganis intelektual. Counter Discourse terhadap perkembangan
IPTEK tidak dapat dilakukan, melainkan untuk dapat mengurangi dampak negative dari adanya
teknologi itu sendiri.
Di Era Rovolusi Industri ini yang terdiri dari kelompok masyarakat Heterogen, sehingga
sangat kompleks timbul masalah-masalah terkait berkembangnya teknologi dan dapat mengubah
pola pikir kehidupan manusia ke pola kehidupan yang lebih canggih dengan tenaga teknologi
seperti robot dan internet. Maka, keilmuan yang dijadikan tonggak aksiologis dalam mengarahkan,
mengendalikan perkembangan IPTEK secara positif untuk kepentingan umat manusia dan
lingkungannya adalah Filsafat dan Ilmu Pengetahuan.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Filsafat ilmu adalah cabang pemikiran filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan
mengenai hakikat ilmu. Materi dasar yang dipelajari adalah dasar-dasar filsafat, asumsi dan
implikasi dari ilmu, baik ilmu alam, ilmu sosial maupun ilmu humaniora. Dalam kuliah ini, ilmu
yang menjadi fokus perhatian kita. Setiap ilmu, selalu berkenaan dengan bidang epistemologi dan
ontologi. Epistemologi merupakan cabang filsafat yang berkaitan dengan teori pengetahuan, yaitu
hakikat tentang pengetahuan, justifikasi, dan rasionalitas keyakinan akan kebenaran. Jadi, filsafat
ilmu berusaha menjelaskan masalah-masalah seperti: pernyataan tentang konsep apa dan bagaimana
yang disebut ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan,
memperkirakan serta memanfaatkan kebenaran terhadap fenomena alamiah secara meyakinkan,
bagaimana ilmuwan atau peneliti ilmiah dapat menentukan validitas dari informasi; basis rasional
dalam memformulasikan dan menggunakan metode ilmiah; macam-macam penalaran yang dapat
digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta implikasi metode dan model ilmiah terhadap
masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri.

B. SARAN
Filsafat merupakan induk dari segala ilmu yang diharapkan dapat menjadikan pedoman bagi
manusia untuk mencari sebuah kebenaran yang hakiki, dengan demikian diharapkan manusia dapat
lebih bisa berpikir kritis yang positif serta dapat menjadi manusia yang bijaksana dalam
menghadapi segala permasalahan kehidupan.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&cd=&ved=2ahUKEwie5reh4_X7AhViSGwGHZdTB0YQFnoECAsQ
AQ&url=https%3A%2F%2Fejournal.undiksha.ac.id%2Findex.php%2FJFI%2Farticle
%2Fview%2F36413%2F19931&usg=AOvVaw2Hjbm_J8dgvq80Ok9_wsP2
2. https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&cd=&ved=2ahUKEwie5reh4_X7AhViSGwGHZdTB0YQFnoECAoQ
AQ&url=https%3A%2F%2Fzilfaroni.dosen.iain-padangsidimpuan.ac.id
%2F2012%2F05%2Fsejarah-perkembangan-filsafat-ilmu.html%3Fm
%3D1&usg=AOvVaw1bElTmgYogrdwJGAd7rbjq
3. https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&cd=&ved=2ahUKEwie5reh4_X7AhViSGwGHZdTB0YQFnoECA0Q
AQ&url=https%3A%2F%2Fklipaa.com%2Fstory%2F1462-sejarah-perkembangan-
filsafat-ilmu&usg=AOvVaw3PJ1Gx0yqXQC1ygcj5fuEJ
4. https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&cd=&ved=2ahUKEwi6t4jD7fX7AhVSSWwGHbbVCFUQFnoECAw
QAQ&url=https%3A%2F%2Fmustaqimzone.wordpress.com
%2F2010%2F03%2F03%2Fperistiwa-peristiwa-penting-di-eropa-antara-abad-14-
18%2F&usg=AOvVaw16kRgQBdKtsTWzl4UmD1xB
5. https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&cd=&ved=2ahUKEwi_uvaE7vX7AhXjTWwGHe5lBjUQFnoECBMQ
AQ&url=https%3A%2F%2Fjptam.org%2Findex.php%2Fjptam%2Farticle%2Fview
%2F2461&usg=AOvVaw0J1I5P4omAsSyOR10JceGE
6. https://www.wikipedia.org/
7. https://daring.isi-ska.ac.id/course/info.php?id=473&lang=id
8. http://kita-mahasiswa.blogspot.com/2016/05/tugas-makalah-filsafat-ilmu.html

10

Anda mungkin juga menyukai