Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

BAB 2
Sejarah Perkembangan Filsafat

Oleh :

Ahmad Fadly Hidayat

NIM: 21086129

Kode Seksi: 0503

PROGRAM STUDI PENJASKESREK


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji sukur diucapkan kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan
terimakasih terhadap dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangant berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya.
Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padangsidimpuan, 7 September 2021

Ahmad Fadly Hidayat


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………………….. 1

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………. 2

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………... 3

BAB 2 SEJARAH PERKEMBANGAN FILSAFAT………………………………………….... 4

A. ZAMAN YUNANI KLASIK………………………………………………………………………….. 5

B. ZAMAN PRA YUNANI KUNO…………………………………………………………………….. 6

C. ZAMAN YUNANI KUNO……………………………………………………………………………. 7

D. ZAMAN PRA SOCRATES (FILSUF ALAM)………………………………………………….. 8

E. ZAMA ABAD PERTENGAHAN (6-15M)…………………………………………………….. 9

F. ZAMAN MODERN…………………………………………………………………………………..... 10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 11
BAB 2

SEJARAH PERKEMBANGAN FILSAFAT

A. ZAMAN YUNANI KLASIK

Pada Zaman Yunani Klasik periode filsafat yunani memegang

peran krusial dalam sejarah peradaban manusia karena pada waktu itu

terjadi perubahan besar dalam pola pikir manusia dari mitos-mitos

kepada pemikiran-pemikiran rasional. Dan pada masa itu alamlah yang

menjadi objek penelitian manusia.

B. ZAMAN PRA YUNANI KUNO

Pada Zaman Pra Yunani Kuno mitologi dianggab sebagai dasar

kuat untuk menjelaskan segala sesuatu dalam alam dan bahkan

menjelaskan teka teki alam semesta. Lewat cara inilah manusia mulai

berfikir. Dan pada masa itu sudah banyak terdapat kebudayaan lain di

sekitar Yunani yang berperadaban tinggi dimana pada masa itu sudah
banyak menemukan ilmu ilmu pengetahuan tertentu, seperti ilmu ukur

dan ilmu hitung.

C. ZAMAN YUNANI KUNO

Pada zaman ini Yunani tidak lagi dikuasai oleh mitos mitos yaitu

melainkan oleh Logos(rasio). Sikap ingin tahu dan melakukan hal-hal

yang baru. Sikap inilah yang akan menjadi dasar ilmu pengetahuan

modern. Kelahiran pemikiran filsafat diawali pada abad ke-6 SM yang

ditandai oleh runtuhnya mite-mite dan dongeng-dongeng yang selama

itu menjadi pembelajaran setiap gejala alam. Filsafat Yunani telah

berhasil mematahkan berbagai mitos mitos tentang kejadian dan asal-

usul alam semesta. Periode Yunani Kuno ini lazim disebut periode

filsafat alam, karena pada periode ini ditandai dengan munculnya para

ahli pikir alam, dimana arah dan perhatian pemikirannnya kepada apa

yang diamati di sekitarnya dengan membuat pertanyaan-pertanyaan

tentang gejala alam yang bersifat filsafati (berdasarkan akal pikir) dan

tidak berdasarkan mitos belaka.


Pemikiran fisafat Yunani kuno mencapai puncaknya pada masa

Aristoteles (384-322 SM). Ia mengatakan bahwa tugas utama ilmu

pengetahuan ialah mencari penyebab objek yang diselidiki, karena

sebelumnya kekurangan para filosof adalah mereka tidak memeriksa

semua penyebabnya.

D. ZAMAN PRA SOCRATES (FILSUF ALAM)

Pada zaman ini seorang filsuf disebut sebagai physiologoi,

mereka memikirkan penjeasan alamiah dari suatu peristiwa, yang

bertentangan dengan theologoi (teologiawan) kuno, yang filosofinya

berdasar pada pemikiran supranatural.

Berikut beberapa para physiologoi beserta dengan

pemahamannya:

1. Thales (640-550 SM), Melihat air sebagai asas.

2. Aaximander (611-545 SM), Menyebut to apeiron sebagai sesuatu

yang tidak terbatas dan tidak dapat ditentukan secara internal,

eksternal, dan temporal.


3. Phitagoras (580-500 SM), Menyebut bilangan atau angka sebagai

yang menjelaskan sesuatu.

4. Heraklitus dan Parmenides (515 SM), Mempersoalkan realitas

yang stabil atau labil. Heraklitus memperkenalkan Panta Rhei,

bahwa sesuatu itu akan bergerak-berubah seperti air mengalir

dan tidak ada sesuatu pun yang tinggal tetap. Parmenides

sebaliknya mengklaim bahwa realitas itu tetap dan berubah

E. FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN (6-15 M)

Pada abad ini ditandai dengan teosentrisme dan para

pengemban utama adalah para teolog. Pada perriode ini ilmu atau

filsafat dilihat sebagai pelayan agama dan terjadinya kemerosotan

penemuan pada bidang ilmu dan filsafat karena otoritas agama dalam

gereja pada masa skolastik Kristen terlalu besar dan otoriter. Pihak

gereja membatasi para filosof dalam berfikir, sehingga ilmu

pengetahuan terhambat dan tidak bisa berkembang. Semuanya

diaturoleh doktrin-doktrin gereja yang berdasarkan keyakinan, apabila


terdapat pemikiran-permikiran yang bertentangan dari keyakinan

pasa gerejawan, maka para filosof dianggap murtad dan akan dihukum

berat sampai sampai hukuman mati.

Secara garis besar filsafat abad pertengahan dapat dibagi menjadi

dua periode, yaitu periode scholastik Islam dan periode scholastik

Kristen. Pada periode scholastik Islam, para filosof islamlah yang

pertama mengenalkan filsafatnya Aristoteles, diantaranya adalah Ibnu

Rusyd, ia mengenalkan kepada orang orang barat yang belum

mengenal filsafat Aristoteles. Para ahli pokor islam lain yaitu Al-Kindi,

Al Farabi, Ibnu Sina, Al-Ghazali, dan lain-lain. Merekalah yangmemberi

sumbagan sangan besar bagi para filosif Eropa yang menganggap

bahwa filsafat Aristoteles, Plato, dan Al-Qur’an adalah benar. Namun

dalam kenyataannya bangsa Eropa tidak mengakui atas peranan ahli

pikir Islam yang mengantarkan kemoderenan bangsa Barat.


F. ZAMAN MODERN

Zaman Modern atau disebut juga sebagai Zaman Pencerahan.

Pada masa ini muncullah berbagai pemikiran Yunani diantara lain

yaitu Empirisme, Kritisme. Periode ini berlangsung pada abad ke-17

hingga ke-20 M. Orang-orang di zaman ini memiliki keyakinan bahwa

mereka mempunyai masa depan yang cerah dan bercahaya berkat

rasio mereka sendiri. Sebelumnya orang lebih suka berpaut pada

otoitas lain di luar dirinya, seperi otoritas gereja, kitab suci, para ahli,

dan Negara. Oleh karena itu zaman pencerahan memiliki semboyan,

yaitu Sapere Aude (Beranilah Berfikir Sendiri), dengan semboyan ini

manusia di zaman pencerahan semakin bersemangat untuk

menemukan hal-hal baru dengan memanfaatkan akal mereka

semaksimal mungkin untuk menggapai perubahan, kemajuan,

pembangunan, peradaban, reformasi, bahkan revolusi.


DAFTAR PUSTAKA
Alif. 2020. “Sejarah Singkat Perkembangan Filsafat (dari Yunani Kuno
hingga Modern)” https://www.darus.id/2020/06/sejarah-
perkembangan-filsafat-dari-yunani-hingga-modern.html?m=1

Jimmy Jeniarto. 2012. “Ontologi Apeiron Anaximander dan


Relevansinya dengan Demitologisasi di Yunani Kuno”
http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/57696

Rahmat Achdar. 2020. “Panta Rhei Kai Uden Menei dan Harapan
Kehidupan Pasca Pandemi Covid-19”
https://washilah.com/2020/05/panta-rhei-kai-uden-menei-dan-
harapan-kehidupan-pasca-pandemi-covid-19/

Anda mungkin juga menyukai