Anda di halaman 1dari 14

Makalah Filsafah

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU ZAMAN YUNANI SAMPAI


KLASIK DAN ABAD PERTENGAHAN SAMPAI KONTEMPORER

Disusun Oleh :

Rina Wahyu

S1 Gizi Ekstensi

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA


TAHUN AJARAN
2019/2020
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan............................................................................ 2

BAB II. PEMBAHASAN............................................................................ 3


A. Definisi Filsafat ............................................................................... 3
B. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dari Zaman Pra Yunani
Kuno Sampai Zaman Kontemporer.................................................. 4
1. Zaman Pra Yunani Kuno............................................................. 4
2. Zaman Yunani Kuno................................................................... 4
3. Zaman Pertengahan /Middle Age................................................ 6
4. Zaman Renaissance..................................................................... 7
5. Zaman Modern............................................................................ 8
6. Zaman Kontemporer.................................................................... 9

BAB III. PENUTUP.................................................................................... 11


A. Kesimpulan..................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan khususnya yang berangkat dari tradisi
pemikiran para filsafat barat berawal dari abad ke 7 SM yang ditandai dengan runtuhnya
mite dan dongeng yang selama ini dipercaya menjadi referensi pengetahuan manusia.
Zaman Yunani kuno dipandang sebagai zaman keemasan filsafat, karena pada masa ini
orang memiliki kebebasan mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. Bangsa Yunani
juga tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap menerima begitu saja,
melainkan menumbuhkan sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis. Sikap
kritis inilah yang menjadikan bangsa Yunani tampil sebagai ahli pikir-ahli pikir terkenal
sepanjang masa.
Sesungguhnya kajian tentang sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, cakupannya
sangatlah luas dan juga sangat panjang. Idealnya sejarah adalah rekam jejak tentang semua
rentetan peristiwa yang telah terjadi, yang berfungsi untuk mengungkapkan segala sesuatu sesuai
fakta yang ada tanpa adanya distorsi sedikitpun, namun dalam kenyataannya terkadang sejarah
hanya mengungkap sepenggal saja atau tidak utuh dari rentetan peristiwa tersebut dan tidak bisa
lepas sepenuhnya dari pengaruh-pengaruh kondisi sosial politik tertentu. Apalagi sejarah yang
dimaksud dalam pembahasan ini adalah sejarah atau periodisasi tentang perkembangan ilmu
pengetahuan yang merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia. Untuk itu, perlu adanya
upaya yang sungguh-sungguh dalam mengungkap fakta sejarah yang ada.
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang
merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan
sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu
secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala
hubungan. Filsafat bukanlah suatu disiplin ilmu maka sesuai dengan definisinya, sejarah
dan perkembangan filsafat tidak akan pernah habis untuk dibahas. Dalam
perkembangannya filsafat berkembang melalui beberapa zaman yaitu diawali dari Zaman
Yunani Kuno, Zaman Pertengahan (Abad 12-13 M), Zaman Pencerahan (14-15 M),
Zaman Modern (Abad 16-18 M), dan Zaman Kontemporer(Abad 18-19) hingga saat ini.

1
Oleh karena itu, dalam makalah yang singkat ini penulis akan menjelaskan tentang
sejarah perkembangan ilmu pada zamannya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas yang menjadi rumusan masalah dalam makalah
ini adalah bagaimana sejarah perkembangan ilmu pada zaman yunani sampai klasik dan
abad pertengahan sampai kontemporer.

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami sejarah
perkembangan ilmu pada zaman yunani sampai klasik dan abad pertengahan sampai
kontemporer.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Filsafah
Nama “filsafat” dan “filsuf” berasal dari kata-kata Yunani philo-sophia dan philosophos.
Menurut bentuk kata, seorang philo-sophos adalah seorang “pencinta kebijaksanaan”. Ada tradisi
kuno yang mengatakan bahwa nama “filsuf” (philosophos) untuk pertama kalinya dalam sejarah
dipergunakan oleh Pythagoras (abad ke-6 SM). Tetapi kesaksian sejarah tentang kehidupan dan
aktivitas Pythagoras demikian tercampur dengan legenda-legenda sehingga sering kali kebenaran
tidak dapat dibedakan dari reka-rekaan saja. Demikian halnya juga dengan hikayat yang
mengisahkan bahwa nama “filsuf” ditemukan oleh Pythagoras. Yang pasti ialah bahwa dalam
kalangan Sokrates dan Plato (abad ke-5 SM) nama “filsafat” dan “filsuf” sudah lazim dipakai.
Dalam dialog Plato yang berjudul Phaidros misalnya kita membaca: “Nama ‘orang bijaksana’
terlalu luhur untuk memanggil seorang manusia dan lebih cocok untuk seorang dewa. Lebih baik ia
dipanggil philosophos, pencinta kebijaksanaan. Nama ini lebih berpatutan dengan dengan makhluk
insani.”
Filsafat menurut kamus besar bahasa Indonesia dapat berarti pengetahuan dan
penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal dan hukumnya.
Filsafat dapat berarti juga teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan atau juga
ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemologi.
Adapun beberapa pengertian pokok tentang filsafat menurut kalangan filosof adalah:
1. Upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik serta lengkap seluruh
realita.
2. Upaya untuk melukiskan hakikat realitas akhir dan dasar serta nyata.
3. Upaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan pengetahuan sumbernya,
hakikatnya, dan nilainya.
4. Penyelidikan kritis atas pengandaian-pengandaian dan pernyataan-pernyataan yang
diajukan oleh berbagai bidang pengetahuan.
5. Disiplin ilmu yang berupaya untuk membantu Anda melihat apa yang Anda katakan dan
untuk mengatakan apa yang Anda lihat.

3
Pengertian Filsafat secara terminologi sangat beragam, baik dalam ungkapan
maupun titik tekanannya. Moh. Hatta dan Langeveld mengatakan bahwa definisi filsafat
tidak perlu di berikan karena setiap orang memiliki titik tekan sendiri dalam definisinya.

B. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dari Zaman Pra Yunani Kuno Sampai
Zaman Kontenporer
1. Zaman Pra-Yunani Kuno (abad XV –VII SM)
Berkisar antara empat juta tahun sampai dua puluh ribu tahun SM, disebut
sebagai zaman batu, karena pada masa itu manusia masih menggunakan batu sebagai
peralatan. Selanjutnya pada abad ke XV sampai VI SM, manusia telah menemukan besi,
tembaga dan perak untuk berbagai peralatan, dimana besi merupakan bahan yang
pertama kali digunakan di Irak (Brouwer, 1982 : 6). Pada abad ke VI SM di Yunani
lahirlah filsafat, disebut the greek miracle yang artinya suatu peristiwa yang ajaib.
Beberapa faktor yang mendahului lahirnya filsafat di Yunani, yaitu:
a. Mitologi bangsa Yunani ,
b. Kesusastraan Yunani ,dan
c. Pengaruh ilmu pengetahuan pada waktu itu sudah sampai di Timur Kuno.
Selain itu, terdapat lima kemampuan yang menanadai zaman pra-Yunani Kuno
yaitu sebagai berikut:
a. Know how dalam kehidupan sehari-hari yang didasarkan pada pengalaman,
b. Pengetahuan yang berdasarkan pengalaman yang diterima dengan sikap receptive
mind,
c. Kemampuan menemukan abjad dan system bilangan alam,
d. Kemampuan menulis, menghitung dan menyususun kalender yang didasarkan atas
sintesa terhadap hasil abstraksi yang dilakukan, dan
e. Kemampuan meramal suatu peristiwa yang sebelumnya yang pernah terjadi.

2. Zaman Yunani Kuno (abad VII-II SM)


Zaman Yunani Kuno merupakan zaman keemasan filsafat, karena pada masa ini
orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. Selanjutnya
tumbuhlah sikap kritis yang menjadikan bangsa Yunani tampil sebagai ahli pikir yang

4
terkenal dan sikap kritis ini lah yang menjadikan cikal bakal tumbuhnya ilmu
pengetahuan modern yaitu sikap an inquiring (suatu sikap yang senang menyelidiki
sesuatu secara kritis).
Beberapa tokoh filsuf yang terkenal pada masa ini ialah:
1) Thales (625-548 SM)
Pada zaman ini, Thales mengemukakan bahwa arkhe (asal alam semesta)
adalah air karena tidak ada kehidupan tanpa air. Terdapat tiga alasan munculnya
arkhe yaitu sebagai berikut:
a. Pertanyaan yang signifikan,
b. Munculnya konsep tentang perkembangan, evolusi dan genensis, dan
c. Munculnya pertanyaan dari masyarakat intelektual yang berfikir lebih maju.
2) Phytagoras (580-500 SM),
Pada zaman ini, Phytagoras telah mengatakan bahwa bumi itu bundar dan
tidak datar dan pada saat itu juga beliau telah membentuk lembaga pendidikan yang
dikenal dengan sebutan Phytagoras Society.
3) Socrates (470-399 SM),
Yang terkenal pada masa ini ialah metode yang diajukan oleh Socrates yaitu
metode Maleutike Tekhne (ilmu kebidanan) yaitu suatu metode dialektika untuk
melahirkan kebenaran.
4) Democritus (460-370 SM)
Democristus dikenal sebagai Bapak Atom karena jasanya yang telah
memperkenalkan konsep atom. Akibat dari pemikirannya itu mengenai atom maka
lahirlah lima sifat yang terkandung pemikiran beliau yaitu:
a. Konsep materialistis-monistik yaitu atom merupakan sekedar materi yang tidak
didampingi apapun karena disekelilingnya hampa.
b. Konsep dinamika perkembangan yaitusegala sesuatu selalu berada dalam keadaan
bergerak sehingga berlaku prinsip dinamika.
c. Konsep murni alamiah yaitu pergerakan atom itu bersifat intrinsic, primer, tanpa
sebab, dan tidak dipengaruh oleh sesuatu diluar dirinya.

5
5) Plato (427-347 SM)
Beliau merupakan filsuf yang pertama kali membangkitkan persoalan being
(hal ada) dan mempertentangkannya dengan becoming (menjadi). Dimana tujuannya
ialah sebagai cara untuk mencari dasar kebenaran pengetahuan, dan disamping itu
beliau juga disebuit sebagai seorang eksponen rasionalisme dan eksponen idealism.
6) Aristoteles (384-322 SM)
Tiga bidang ajaran Aristoteles yaitu sebagai berikut:
a. Metafisika
Metafisika adalah studi tentang being as being (ada sebagai ada).Dimana
yang dimaksud being ialah mencakup segala sesuatu, dan didalam ilmu
pengetahuan mempelajari sesuatu hal yang memiliki karakteristik tertentu.
b. Logika
Logika Aristoteles didasarkan atas syllogisme (susunan pikir) yang
terdiri atas tiga pernyataan yaitu:
- Premis mayor yaitu pernyataan pertama yang mengemukakan hal umum
yang telah diakui kebenarannya,
- Premis minor yaitu pernyataan kedua yang bersifat khusus dan lebih kecil
lingkupnya daripada premis mayor,
- Konklusi yaitu kesimpulan yang ditarik berdasarkan kedua premis tersebut
yaitu premis mayor dan minor.
c. Biologi
Dalam bidang ini, Aristoteles melakukan observasi terhadap telur ayam
sampai terbentuknya kepala ayam dan melakukan pemeriksaan anatomi badan
hewan dimana yang menjadi prioritas ialah aspek observasi sebagai suatu sarana
untuk membuktikan kebenaran sesuatu hal terutama dalam ilmu empiric.

3. Zaman Pertengahan/Middle Age (abad II-XIV M)


Zaman ini ditandai dengan tampilnya pada theolog di lapangan ilmu
pengetahuan, dimana para ilmuan tersebut hampir semua adalah para theolog, sehingga
aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan.Semboyan yang berlaku bagi ilmu
pada masa itu adalah ancilla theologia yang artinya abdi agama.

6
Antara tahun 600-700 M yang menjadi obor kemajuan ilmu pengetahuan berada
diperadapan dunia Islam seperti dibidang ilmu kedokteran dan ilmu alam. Adapun tiga
bidang sumbangan sarjana Islam yaitu :
a. Menerjemahkan peninggalan bangsa Yunani dan menyebar luaskannya sedemikian
rupa sehingga dapat dikenal dunia Barat seperti sekarang ini.
b. Memperluas pengamatan dalam lapangan ilmu kedoteran, obat-obatan, astronomi,
ilmu kimia, ilmu bumi, dan ilmu tumbuh-tumbuhan.
c. Menegaskan system decimal dan dasar-dasar aljabar.

Zaman Pertengahan (31 SM-628 M) . Pada zaman pertengahan oleh para


ilmuwan sering dinamakan Abad Kegelapan (Sardiman , 1996: 76). Hal ini disebabkan
perkembangan ilmu pengetahuan yang sudah ada sejak zaman Yunani-Romawi menjadi
terhenti di Eropa.Pada waktu itu agama Kristen berkembang di Eropa.Kekuasaan gereja
begitu dominan dan sangat menentukan kehidupan di Eropa.Semua kehidupan harus
diatur dengan doktrin gereja atau hukum dan ketentuan Tuhan.Gereja tidak memberikan
kebebasan berpikir.Hal ini telah menyebabkan kemunduran bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.

4. Zaman Renaissance
Renaissance ditandai sebagai era kebangitan kembali pemikiran yang bebas dari
dogma-dogma agama.Pada zaman ini manusia disebut sebagai animal rationale karena
pemikiran manusia pada masa ini sudah bebas dan berkembang. Sehingga banyak
penemuan-penemuan ilmu modern yang sudah dirintis oleh tokoh-tokoh ilmuan seperti
berikut ini:
1) Roger Bacon (1214-1294)
Menurut beliau bahwa pengalaman (empirik) menjadi landasan utama
diawal dan ujian akhir bagi semua ilmu pengetahuan.
2) Copernicus (1473-1543)
Menurut beliau bahwa bumi dan planet semuanya mengelilingi matahari
sehingga matahari menjadi pusat (heliosentrisisme).

7
3) Tyco Brahe (1546-1601)
Berdasarkan penemuan bintang supernova oleh Brahe, maka telah
menggugurkan pandangan bahwa angkasa tidak akan berubah sepanjang masa dan
bentuknya akan tetap abadi. Penemuan ini juga membuktikan bahwa benda-benda
angkasa tidakan menempel pada crytaline spheres, tetapi datang dari tempat yang
sebelumnya tidak dapat dilihat untuk kemudian menghilang lagi.
4) Johanes Kepler (1571 – 1630)
Penelitiannya menemukan tiga hukum tentang gerak benda angkasa, yaitu :
a. Orbit planet mengelilingi matahari berbentuk elips.
b. Dalam waktu yang sama, garis penghubung antara planet dan matahari selalu
melintasi bidang yang luasnya sama.
c. Jika jarak rata-rata dua planet A da B dengan matahari adalah X dan Y, dengan
waktu untuk melintasi orbit masing-masing P dan Q, maka : X3 : P2 = Y3 : Q2
5) Galileo Galilei (1564 – 1642).
Ia berpendapat bahwa planet-planet tidak memancarkan cahaya sendiri,
melainkan memantulkan cahaya dari matahari.

5. Zaman Modern
Zaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah.
Menurut Slamet Iman Santoso(1977 : 65) perkembangan ilmu pengetahuan ada tiga
sumber,yaitu (1) hubungan antara kerajaan islam di semenanjung Iberia dengan negara
francis, (2) Perang Salib, (3) para pendeta/sarjana mengungsi ke italia atau ke Negara
lain.
Tokoh tokoh pada zaman modern, yaitu :
1) Rene Descartes (1596 – 1650)
Ia dikenal sebagai Bapak Filsafat Modern. Ahli ilmu pasti ini menemukan
bahwa system koordinat terdiri atas dua garis lurus X dan Y dalam bidang datar,
dimana garis X letaknya horizontal dan disebut dengan sumbu X atau Axis.
Sedangkan garis Y tegak lurus terhadap sumbu X dan garis Y disebut dengan sumbu
Y atau ordinat.Descartes juga memperkenalkan metode berpikir deduktif logis yang
umumnya diterapkan untuk ilmu alam. Dimana metode berfikir tersebut yaitu :

8
a. Tidak menerima apapun sebagai hal yang benar, kecuali kalau diyakini sendiri
bahwa itu benar.
b. Memilah-milah masalah menjadi bagian terkecil untuk mempermudah
penyelesaian.
c. Berfikir runtut dengan mulai dari hal yang sederhana sedikit demi sedikit untuk
sampai ke hal yang paling rumit.
d. Perincian yang lengkap dan pemeriksaan secara menyeluruh
2) Isaac Newton(1643 – 1727)
Dalam penelitianya Newton menemukan teori gravitasi, perhitungan calculus,
dan optika.
3) Charles Darwin
Darwin menyatakan bahwa perkembangan pada mahkluk hidup terjadi karena
seleksi alam.Beliau juga menemukan teori Struggle for life (perjuangan Untuk
hidup), yang menyatakan bahwa perjuangan untuk hidup berlaku pada setiap
kumpulan makhluk hidup yang sejenis karena meskipun sejenis, namun tetap
menampilkan kelainan-kelainan kecil.
4) J.J Thompson
Dalam penelitianya tentang atom, beliau menemukan bahwa pada atom
terdapat electron. Sehingga ia berpendapat bahwa atom bukanlah materi yang
terkecil.

6. Zaman kontemporer
Zaman Kontemporer, pada abad ke XX hingga sekarang, bidang fisika
menempati kedudukan paling tinggi dan banyak dibicarakan oleh para filsuf. Menurut
Trout, fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya
mengandung unsur-unsur fundamental yang membentuk alam semesta. Juga
menunjukkan bahwa secara historis hubungan antara fisika dengan flsafat terliht dalam
dua cara. Pertama, persuasi filosafis mengenai metode fisika, dan dalam interaksi antara
pandangan subtasional tentang fisika (misalnya: tentang materi, kuasa, konsep ruang,
dan waktu). Kedua, ajaran filsafat tradisional yang menjawab fenornena tentang materi,
kuasa, ruang, dan waktu.

9
Tokoh yang terkenal pada zaman ini adalah Albert Einstain, yang menyatakan
bahwa alam itu tidak terhingga besarnya dan tidak terbatas, tetapi juga tidak berubah
status totalitasnya atau bersifat statis dari waktu ke waktu. Einstein percaya akan
kekekalan materi. Namun setelah ahli fisika Hubble mengadakan pengamatan dengan
teropong terbesar didunia yang menemukan alam semesta tidak statis, melainkan
dinamis.Sehingga teori Einstain mengenai kekekalan materi menjadi runtuh.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sejarah tentang tak pernah henti-henti menyebut tentang Yunani untuk hal
pemikiran-pemikirannya. Tokoh-tokoh atau filosof mulai bermunculan demi menemukan
sebuah pemikiran yang hakiki tentang adanya pengetahuan. Mereka berpikir tentang semua
hal baik kehidupan maupun mitos-mitos yang dinut oleh masyarakat Yunani kala itu.
Mereka mencoba untuk menunjukkan bahwa terdapat hal-hal yang bisa di arah kepada
logika kita sebagai manusia yang berakal dan mempunyai keingintahuan yang besar akan
suatu hal yang berkaitan dengan pemikiran. Ulasan-ulasan pada bagian tokoh dan pemikiran
tentang perkembangan ilmu pada masa Yunani Kuno maupun Klasik menunjukkan bahwa
mereka mempunyai hal yang sama sebagai dasar dalam menentukan sebuah pemikiran
tentang ilmu.
Para filosof atau pemikir Yunani tersebut selalu berpegang pada acre(asas pertama
dalam alam semesta ). Karena memang mereka selalu berhubungan dengan alam baik dalam
tindakan atau bahkan kehidupan sehari-hari mereka. Dan dalam ulasan di atas yang telah
saya ulas maka didapat bahwa memang perkembangan itu mem punyai fluktuasi, ilmu selalu
berkembang-berkembang dan bhkan tiada habis. Sama halnya dengan pola atau karakteristik
pemikiran yang disuguhkan oleh tokoh pada masa Yunani. Mereka berpusat pada logika
mereka tentang memandang kehidupan atau ilmu pengetahuan.Contoh yang sekarang masih
berkembang adalah filsafat aristoteles tentang ilmupengetahuan yang terbagi menjadi dua
yakni teoritis dan praktis. Sehingga pertanyaan perkembangan-perkembangan ilmu pada
masa Yunani Kuno terjawab sudah, yakni para pemikir tersebut bersumber pada satu paham
yakni acredan memandang secara spesifikasi pada logika tentang kehidupan mereka. Oleh
karena itu perkembangan pemikiran pada masa Yunani sebagai sumber dari munculnya
pemikiran-pemikiran baru tentang ilmu serta filsafat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Surajiyo, Filsafat Ilmu dan Perkembangannya Di Indonesia: Suatu Pengantar, Jakarta: Bumi
Aksara, 2007

Madina,M.2014. Sejarah Perkembangan Ilmu.


http://munawarmadina.blogspot.com/2014/02/sejarah-perkembangan-ilmu.html.
Diakses pada tanggal 22 November 2019.

Karim, A.2014. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan.


file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/Documents/61520-ID-sejarah-perkembangan-
ilmu-pengetahuan_2.pdf. Diakses pada tanggal 22 November 2019.

http://successilmu.blogspot.com/2015/01/perkembangan-ilmu-pengetahuan-pada.html.
Diakses pada tanggal 22 November 2019.

12

Anda mungkin juga menyukai