Anda di halaman 1dari 15

Makalah

Filsafat Sejarah

Garis Besar Perkembangan Filsafat Sejarah Barat

Dosen Pengampu :
Azmi Fitrisia, SS, M.Hum

Oleh Kelompok 3 :

Gina Pratama (20046059)

Meilasari Rahman Nova (20046072)

Widya Sari (20046103)

Departemen Pendidikan Sejarah


Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Padang

2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan pada
kami untuk menyelesaikan makalah Mata kuliah Filsafat Sejarah ini. Atas rahmat dan hidayah-
Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Garis Besar Perkembangan
Filsafat Sejarah Barat” ini dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi nilai tugas mata kuliah Filsafat Sejarah. Selain itu,
kami juga berharap makalah ini nantinya dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Teori
dalam studi sejarah.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Azmi Fitrissia, SS, M.Hum, Ph.D selaku
dosen pengampu mata kuliah Filsafat Sejarah. Kami berharap tugas yang diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan penulis terkait bidang yang ditekuni.

Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah
ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 21 Februari 2023

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3

BAB I .............................................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 5

C. Tujuan Penulisan .................................................................................................................. 5

BAB II............................................................................................................................................. 6

PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6

A. Filsafat Sejarah Kuno ........................................................................................................... 6

1. Yahudi Kuno .................................................................................................................... 6

2. Yunani Kuno .................................................................................................................... 7

3. Pengaruh Pandangan Sejarah Kuno ............................................................................... 10

B. Filsafat Sejarah Abad Tengah ............................................................................................ 10

BAB III ......................................................................................................................................... 14

PENUTUP..................................................................................................................................... 14

A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 14

B. Saran .................................................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Filsafat itu muncul pertama kalinya adalah di sebuah negeri yang bernama
Yunani. Negeri yang melahirkan begitu banyak ahli filsafat hebat sejak dari era Thales,
Sokrates, Plato, dan Aristoteles.1 Filsafat sejarah merupakan salah satu cabang disiplin
ilmu sejarah yang didefinisikan sebagai refleksi masa silam yang berkenaan dengan
eksitensi dan esensi sejarah umat manusia secara universal. Dalam perkembangannya,
filsafat sejarah dibagi dalam beberapa periodisasi yaitu filsafat sejarah barat kuno dan
abad tengah, filsafat sejarah barat modern, dan filsafat sejarah baru atau naratif. Dalam
makalah ini akan membahas mengenai filsafat sejarah barat kuno dan abad tengah.
Filsafat Yunani disebut sebagai periode sangat penting dalam sejarah peradaban
manusia karena saat itu terjadi perubahan pola pikir manusia dari mitosentris menjadi
logo-sentris. Pola pikir mitosentris adalah pola pikir masyarakat yang sangat mengenal
mitos untuk menjelaskan fenomena alam, seperti gempa bumi dan pelangi. Ketika filsafat
di perkenalkan, fenomena alam tersebut tidak lagi dianggap sebagai aktivitas dewa, tetapi
aktivitas alam yang terjadi secara kausalitas.
Filsafat pada masa abad pertengahan diawali dengan lahirnya filsafat Eropa.
Sebagaimana halnya dengan filsafat Yunani yang dipengaruhi oleh kepercayaan maka
filsafat atau pemikiran pada abad pertengahan pun dipengaruhi oleh kepercayaan Kristen.
Artinya, pemikiran filsafat abad pertengahan didominasi oleh agama. Pemecahan semua
persoalan selalu didasarkan atas agama sehingga corak pemikiran kefilsafatannya bersifat
teosentris.

1
Muhammad Taufik. 2020. Filsafat Barat Era Skolastik. Dalam Jurnal Ilmu Ushuluddin. No. 2. Vol. 19. Hal.
185

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan filsafat sejarah kuno?
2. Bagaimana perkembangan filsafat abad tengah?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan tentang perkembangan filsafat sejarah kuno
2. Menjelaskan tentang perkembangan filsafat abad tengah

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Filsafat Sejarah Kuno


Sejak zaman dahulu, kelompok kelompok masyarakat kuno seperti halnya bangsa
Sumeria, Mesir, Assyria, Yahudi, Parsi, Cina dan India sebenarnya telah
mengembangkan semacam filsafat sejarah nya sendiri melalui catatan sejarah berbentuk
inskripsi dan manuskrip yang dapat dipelajari mengenai bagaimana mereka memahami
eksistensi manusia dan kedudukannya di alam semesta dan ini tercermin dari cara
pandang mereka dalam melihat asal usul nenek moyang mereka dan kaitannya dengan
kekinian dan masa datang mereka. Maka dari situ akan dapat dilihat bagaimana
kosmologi kuno menjabarkan relasi antara manusia, alam dan kekuatan metafisis
sebagai faktor yang menentukan nasib atau jalannya sejarah umat manusia.2
Kisah kisah lama dari peradaban tua dunia, mencerminkan ide ide tentang
pandangan dunia mereka berdasarkan kesadaran sejarah masyarakat primitif yang sangat
khas. Beberapa ciri cirinya antara lain:
a. Bahwa sejarah dalam masyarakat berperadaban kuno tidak dapat dipisahkan dari kosmos
(alam) dan irama kosmis itu sendiri, dalam arti pengulangan sejarah secara abadi seperti
sediakala
b. Manusia dalam masyarakat kuno karena merasakan dirinya sebagai bagian dari alam,
maka sejarah mereka adalah “sejarah suci” suatu sejarah yang diciptakan oleh para dewa
yang senantiasa dipelihara dan diwariskan melalui mitos.
c. Sejarah tidak memiliki makna yang jelas dalam masyarakat, kecuali datang dan pergi
secara bersamaan dengan irama kehidupan itu sendiri yang berlangsung dalam hukum
siklus. 3

1. Yahudi Kuno
Diantara bangsa Yahudi yang telah disebutkan diatas sepertinya bangsa Yahudi
kuno merupakan merupakan bangsa yang paling tinggi kesadaran sejarahnya. Hal ini

2
Mestika Zed. 2010. Pengantar Filsafat Sejarah. Padang: UNP Press Padang. Hal.54.
3
Ibid Hal.55

6
dikarenakan teks tertua ajaran agama mereka yaitu perjanjian lama, yang mewajibkan
mereka untuk selalu membacakan sejarah nenek moyang setiap kali bersembahyang
menghadap tuhan mereka yaitu Yahwe. Pengakuan sejarah dalam ritual agama Yahudi
membuat bangsa itu unik dalam cara mereka memberikan penghargaan yang tinggi
terhadap sejarah. Hal ini juga yang membedakan bangsa bangsa kuno lainnya, seperti
bangsa Assyria, Mesir dan Yunani yang juga mewariskan catatan catatan sejarah tetapi
itu hanyalah catatan peristiwa lepas yang tidak terlalu memberikan arti pergerakan, arah
dan informasi waktu untuk memaknai sejarah bagi generasi mereka.
Sejarah nenek moyang masyarakat Yahudi dari zaman Nabi Daud dan putranya
yaitu Nabi Sulaiman (960-922 SM) serta kisah suka duka yang menyertai perjalanan
nenek moyang mereka yang menjadi semacam ideologi keagamaan, hal ini berarti bahwa
legitimasi sejarah keberadaan mereka sebagai bangsa yang unik memiliki pesan pesan
keagamaan sekaligus. Melalui sejarah nenek moyang mereka itu, bangsa Yahudi atau
Ibrani diingatkan akan hubungan khusus mereka dengan tuhan nya yaitu Yahweh.
Menurut kitab suci mereka bangsa Yahudi sebagai “bangsa terpilih” dengan tanggung
jawab yang khusus. Memang kesadaran sejarah masyarakat Yahudi lebih merupakan
produk pengalaman keagamaan ketimbang ungkapan penyelidikan yang kritis dan
rasional dalam pengertian modern. Namun yang perlu diingat disini adalah kesadaran
sejarah mereka membuat mereka memiliki interpretasi yang jelas terhadap perjalanan
hidup mereka sejak nenek moyang sampai ke generasi generasi berikutnya dan masa
yang akan datang. Konsepsi waktu yang digunakan dalam tradisi kristen pada abad
pertengahan, sedikit banyak merupakan warisan yang dipinjam dari tradisi sejarah bangsa
Yahudi. 4

2. Yunani Kuno
Lahirnya filsafat di Yunani diperkirakan pada abad ke 6 SM. Ada tiga faktor yang
sudah mendahului dan seakan-akan mempersiapkan lahirnya filsafat di Yunani, yaitu:
a. Pada bangsa Yunani seperti bangsa-bangsa di sekitarnya terdapat suatu
mitologi yang kaya dan luas. Mitologi ini dapat dianggap sebagai perintis
munculnya filsafat, karena mitos-mitos ini mengajak orang untuk berpikir lebih

4
Ibid Hal.56

7
lanjut. Mitosmitos tersebut sudah memberi jawaban atas pertanyaan yang
muncul dalam hati manusia: darimana dunia ini berasal? Dari mana kejadian
dalam alam ini? Apa penyebab terbitnya matahari,lalu terbenam lagi? Melalui
mitos tersebut, manusia mencari keterangan tentang asal usul alam semesta dan
kejadian-kejadian yang berlangsung di dalamnya.
b. Kesusasteraan Yunani, dua puisi Homeros yangberjudul Ilias dan Odyssea
sudah lama digunakan sebagai semacam panduan pendidikan untuk ralryat
Yunani. Puisi Homeros ini digemari oleh ralryat dan berisi nilai-nilai
edukatif,'sehingga memiliki kedudukan yang istimewa dalam kesnsasteraan
yunani.
c. Pengaruh ilmu pengetahuan dari daerah Timur Kuno Orang Yunani berutang
budi kepada bangsa Timur untuk perolehan ilmu pengetahuan. Ilmu ukur dan
ilmu hitung mereka sebagian berasal dari Mesit sementara ilmu astronomi
mereka dipengaruhi oleh bangsa Babylonia. Orang Yunani kemudian
mengolah unsur-unsur pengetahuan dari Timur tadi dengan cara yang tak
disangka-sangka oleh bangsa Mesir dan Babylonia, sehingga bangsa Yunani
dapatlah dikatakan menjadikan pengetahuan tersebut sungguh-sungguh ilmiah.

Kemudian pada abad ke 6 sebelum masehi, mulai berkembang suatu pendekatan


yang berlainan sama sekali. Sejak saat itu orang mulai mencari jawaban rasional tentang
berbagai persoalan yang diperoleh dari alam semesta. Pada saat inilah logos (akal budi)
menggantikan mitos dengan demikian dilahirkanlah filsafat.5 Walaupun pada masa ini
sudah menggunakan akal, akan tetapi tidak sampai mendominasi penuh, khususnya pada
masa-masa awal. Hal ini membuktikan cara berfilsafatnya masih terpengaruh
kepercayaan. 6

Dalam sejarah filsafat biasanya filsafat Yunani dimajukan sebagai pangkal sejarah
filsafat Barat. Hal ini memang ada alasannya, karena dunia Barat (Eropa Barat) dalam
alam pikirannya berpangkal pada pikiran Yunani. Di tanah Yunani, atau setidak-tidaknya
di daerah yang dimasukkan ke wilayah Yunani, sudah sejak sebelum permulaan tahun

5
An Fauzia Rozani Syafei. 2018. Sejarah Pemikiran Modern. Padang: Berkah Prima. Hal. 3-4
6
Waris. 2014. Pengantar Filsafat. Ponorogo: STAIN Po PRESS. Hal. 17

8
Masehi pada ahli pikir telah mencoba menerka teka-teki alam. Mereka ingin mengetahui
apakah yang menjadi asal mula alam beserta isinya yang melingkunginya.7

Sementara itu alam pikiran Yunani dengan warisan Helenis dikenal sebagai
sumber filsafat, ilmu dan penulisan sejarah oksidental (barat). Bangsa Yunani tampaknya
menyajikan semacam kesadaran sejarah yang paradoks. Meskipun kebudayaan Yunani
melahirkan banyaks sejarawan seperti Herodotus “bapak sejarah”, Thucydides,
polybiusdan plutrach. Namun filsuf coolingwood malah menyatakan bahwa “secara
keseluruhan pemikiran yunani purba cenderung anti sejarah”. Sesuai dengan sifatnya
sejarah adalah unik, dan dalam kebudayaan yunani kuno sejarah hanyalah sebagai cabang
sastra, suatu keahlian yang bertopang pada hobi semata dan profesi sejarawan pada
masanya adalah sebagai story teller (tukang cerita). 8
Barangkali hal ini disebabkan oleh sifat pemikiran Yunani yang lebih
menonjolkan pemikiran logis dan ilmiah. Asumsi ide ide rasional yang sring kali
menyebabkan masyarakat Yunani kurang tertarik pada sejarah. Bagi mereka sesuatu yang
yang boleh menjadi objek ilmu pengetahuan mestilah sesuatu yang tidak berubah, sesuatu
yang bersifat tetap (statis)., karena objek ilmu haruslah memiliki sifat tersendiri yang
pasti, tidak berubah-ubah dan terkontrol. Kegairahan masyarakat yunani untuk mencari
sesuatu yang tetap dan abadi didasarkan pada kesadaran yang jelas tentang yang dianggap
logis dan ilmiah. Karena itu sejarah maksudnya pengetahuan sejarah yang mana pada
zaman Yunani lebih merupakan karya seni sastra. Herodotus lebih dikenal sebagai story
teller dibanding sebagai ilmuwan. Meskipun demikian collingwood yakin bahwa karya
Herodotus itulah yang meletakkan dasar penyelidikan ilmiah sejarah dalam era modern.
Yunani purba juga dikenal sebagai negeri yang kaya dewa. Menurut orakel
Yunani sejarah manusia yang dikuasai oleh dewa dewa. Beberapa penulis Yunani kuno
seperti Herodotus dan Plato juga mengembangkan semacam filsafat sejarahnya sendiri.
Bagi mereka dan masyarakat Yunani umumnya, seperti “cakra menggiling” yang
bergerak naik dengan pengulangan siklus yang abadi. Namun disamping itu, bukan
berarti kebudayaan Yunani tidak melahirkna pemikir yang menghargai sejarah seperrti

7
Rochgiyanti dan Sriwati. 2022. Buku Ajar Filsafat Sejarah. Banjarmasin: Program Studi Pendidikan
Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat. Hal. 27
8
Mestika Zed. Op.cit. Hal. 57

9
Herodotus. Lebih dari yang lain Heraclitus memiliki teori tentang grak dinamis, dari alam
semesta dan pergerakan dialektis benda benda alam dan manusia. 9

3. Pengaruh Pandangan Sejarah Kuno


Pandangan sejarah Yunani kuno berpengaruh terhadap pemikiran sejarah
berikutnya. Hegel dan Marx di abad ke-19 misalnya mengambil tentang hukum dialektis
dan ajaran Heractius. Para pemikir modern cenderung kurang menghargai konsep hukum
fatum (takdir) yang dianut oleh pemikir yunani sebagai alasan untuk mengatakan bahwa
masyarakat yunani kuno tidak memiliki filsafat sejarah dan bahkan cenderung anti
sejarah karena pandangan sejarah siklusnya mengikut keteraturan hukum alam yang terus
bergerak. Peristiwa peristiwa yang berlangsung dalam perjalanan waktu itu pada
prinsipnya yang berulang terus menerus.
Ide tentang pengulangan yang abadi ini meniadakan unsur individual dari
peristiwa. Hukum fatum yang menguasai pemikiran filsafat sejarah Yunani sebetulnya
juga telah ditemukan dalam konsep filsafat sejarah modern seperti yang terdapat dalam
pemikiran Vico, Ceoce, Spengler, Toynbee dengan beberapa variasi. Namun begitu tentu
ada juga perbedaan antara konsep siklus lainnya yang tumbuh di zaman modern itu. Bagi
kebanyakan pemikir yunani segala sesuatu abadi, tidak diciptakan, tanpa awal dan tanpa
akhir. Alam semesta ini tidak mengalami perubahan atau kemajuan. Begitu sejarah
manusia mengikuti irama alam yang dikuasai oleh dewa. Ini sudah merupakan takdir
yang tidak bisa diubah. Dalam cara pandang semacam ini waktu bergerak bebas dari arah
manapun, juga tidak bisa ditarik menurut dimensi titik tertentu. Jadi tidak ada gerak dari
awal ke akhir. Pandangan sejarah seperti itu berubah setelah mendapat pengaruh dari
pemikiran Yahudi.10

B. Filsafat Sejarah Abad Tengah


Masa ini diawali dengan lahirnya Filsafat Eropa. Sebagaimana halnya dengan
Filsafat Yunani yang dipengaruhi oleh kepercayaan maka filsafat atau pemikiran pada
abad pertengahan pun dipengaruhi oleh kepercayaan Kristen. Artinya, pemikiran filsafat

9
Ibid. Hal.58
10
Ibid. Hal.59

10
abad pertengahan di dominasi oleh agama. Pemecahan semua persoalan selalu
didasarkan atas agama sehingga corak pemikiran kefilsafatannya bersifat teosentris.11
Filsafat abad pertengahan menggambarkan suatu zaman yang baru sekali di
tengah-tengah suatu rumpun bangsa yang baru, yaitu bangsa Eropa barat.12 Periode
Abad Pertengahan mempunyai perbedaan yang menyolok dengan abad sebelumnya.
Perbedaan itu terutarna terletak pada dominasi agama. Timbulnya agama Kristen yang
diajarkan oleh nabi Isa pada permulaan abad masehi membawa perubahan besar
terhadap kepercayaan keagamaan. Agama Kristen menjadi problem kefilsafatan karena
mengajarkan bahwa wahyu Tuhanlah yang merupakan kebenaran yang sejati. Hal ini
berbeda dengan pandangan Yunani Kuno yang mengatakan bahwa kebenaran dapat
dicapai oleh kemampuan akal Mereka belum mengenal adanya wahyu. Terdapat dua
sikap masyarakat terhadap pemikiran Yunani yaitu:
a. Golongan yang menolak sama sekali pemikiran Yunani, karena pemikiran Yunani
merupakan pemikiran orang kafir, mereka dianggap tidak mengakui wahyu.
b. Menerima filsafat Yunani yang mengatakan bahwa karena manusia itu ciptaan
Tuhan maka kebijaksanaa manusia berarti pula kebijaksanaan yang datangnya dari
Tuhan. Mungkin akal tiCak dapat mencapai kebenaran sejati, oleh karena itu dapat
dibantu oleh wahyu.
Filsafat pada zaman abad pertengahan ini terdiri dari dua periode yaitu periode
patristik dan periode skolastik.13
Konsepsi sejarah teologis (ketuhanan) yang mula mula berasal dari tradisi agama
kristiani abad pertengahan. St.Agustinus (354-440M) dalam bukunya berjudul De civitas
dei (the city of god) ia membentangkan filsafat sejarahnya secara panjang lebar. Tragedi
sejarah yang mengilhami pemikiran sejarah agustinus berasal dari hasil perenungan yang
mendalam atas nasib penderitaan umat kristiani akibat penyerbuan kota roma oleh suku
alaric dan gothia pada tahun 410M. waktu itu kota roma diamuk kerusuhan, penjarahan
pembakaran dan tindak kebrutalan sehingga menimbulkan penderitaan yang tidak bisa
dilupakan sejarah. Drama sejarah yang tragis itu diabadikan oleh St. Agustinus dalam de

11
Suaedi. 2016. Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor: PT Penerbit IPB Press. Hal. 3
12
Rian Rokhmad Hidayat, Muya Barida, Fattah Hanurawan. 2021. Mengupas Sejarah Filsafat Ilmu di Barat
dan Implikasinya dalam Kehidupan. Dalam Jurnal Yaqzhan. No. 1. Vol. 7. Hal. 130
13
An Fauzia Rozani Syafei. Op.cit. Hal. 7-8

11
civitas dei yang ditulisnya tiga tahun setelah kejatuhan kota roma yakni antara tahun
413M dan dirampungkan tahun 426M. 14
Tesis utama filsafat sejarah ialah terdapat pertentangan terus menerus antara dua
kutub kekuatan yang bertolak belakang antara civitas Terrena (kota manusia) dan
Civitas Dei (kota tuhan). Kedua komunitas manusia manusia yang tinggal dikedua kota
bayangan itu, hidup berdampingan, sama sama menyejarah didunia dalam perjalanan
waktu tetapi keduanya berbeda sekali watak dan tujuan hidupnya. Pertama, manusia
penghuni Civitas Terrena (kota manusia) merupakan representasi “kota setan”, disana
manusia hidup untuk mencintai duniawi semata, mencari kesenangan hidup material.
Kedua, manusia penghuni Civitas dei (kerajaan tuhan) mengabadikan diri mereka
semata mata demi kecintaan kepada tuhan (spiritual of god).
Pandangan sejarah Agustinus sebagai sejarah keselamatan (sejarah providensi)
tercermin dari periodesasi sejarah yang dibuatnya, diantaranya:
a. Nabi Adam sampai air bah (nabi nuh)
b. Dari air bah sampai Ibrahim
c. Dari Ibrahim sampai Daud
d. Dari Daud sampai pembuangan Yahudi ke Babilonia
e. Dari pembuangan Babilonia hingga kelahiran Kristus
f. Dari Kristus sampai Kontemporer (masa Agustinus)
g. Dari masa sejarah Agustinus (abad pertengahan) hingga akhir dunia15
Periodesasi sejarah yang disusun agustinus diatas sekaligus mencerminkan
konsepsi filsafat sejarah kristiani awal, dimana ciri ciri nya antara lain:
a. Periodesasi sejarahnya memperlihatkan sejarah ketuhanan dimulai dari “hari penciptaan”
sampai datangnya nabi Isa atau Jesus Kristus sebagai antiklimaks sejarah manusia
didunia dan sekaligus kemenangan yang menentukan sampai akhir zaman
b. Sesuai dengan sifatnya, yaitu sejarah keagamaan maka disitu hanya dua tipe manusia
yang mengisi panggung sejarah yakni civitas terrena (kota manusia) yang mengingkari
ajaran agama nasrani dan mereka yang mematuhi dan mengabdi kepadanya dalam
kerajaan tuhan (civitas dei).

14
Mestika Zed. Op.cit. Hal. 59
15
Ibid. Hal.60

12
c. Pola gerak waktunya bergerak maju atau linear dimulai dari sebuah titik permulaan yang
transedetal dan kemudian berlanjut kedunia sekuler sampai kepada akhir dunia
d. Sejalan dengan konsep waktunya itu yakni pergerakan waktu linier maka sejarah bagi
Agustinus memperoleh makna filosofis yang dalam, pada kemenangan kerajaan tuhan
didunia. Ini berbeda dengan konsepsi gerak waktu siklus versi yunani yang bersifat
ahistoris. Agama kristen lalu memberikan lalu memberikan konsepsi baru tentang “rasa
waktu” yang konkrit yang diambil dari konsepsi yahudi. Konsepsi sejarah Agustinus
bukan saja memberikan kesadaran waktu pada sejarah manusia, melainkan terhadap
makna hakiki dari perjalanan sejarah sampai akhir zaman.16
e. Kekuatan penggerakn utama sejarah bagi Agustinus adalah Sejarah Providensi yakni
sejarah campur tangan tuhan dalam sejarah manusia. Sebab tuhan yang maha tahu maka
ia juga mengetahui bagaimana tindak tanduk seseorang dimasa lalu dan dimasa yang
akan datang. Sehingga sudah tersurat nasib apa yang akan kita lewati akan sesuai dengan
rencana tuhan.
Konsepsi sejarah Agustinus sedikit banyak juga ikut mempengaruhi pemikiran
sejarah abad pertengahan. Seperti pada pemikiran Venerable Bede (abad ke-8), Peter
Damiani (abad ke-11), dan abad selanjutnya Otto van Freising (1111-1158), dan St.
Thomas Aquinas (1225-1274). Berikutnya Dante dalam bukunya yang berjudul Divine
Comedia konon juga ikut berpengaruh terhadap pemikiran sejarah islam. Pengaruh
Agustinus juga tercermin pada pemikir zaman modern sejak abad ke-17. Sejarawan dan
filsuf sejarah pada abad ke-19 hingga abad ke-20 bahkan dapat dikatakan belum bebas
dari pengaruh pandangan filsafat sejarah Agustinus yang terlihat dalam karya Guizot,
Niehbuhr, Tillich, Butterfield, Lowith, Dawson bahkan Toynbee di abad ke-20.
Sehingga disini dapat disimpulkan bahwa penyelesaian terhadap masalah sejarah
manusia melalui campur tangan tuhan rupanya sudah lama mendapat sambutan serius
dilingkungan para pemikir barat.17

16
Ibid. Hal. 61
17
Ibid. Hal.62-63

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Filsafat sejarah dibagi dalam beberapa periodisasi yaitu filsafat sejarah barat
kuno dan abad tengah, filsafat sejarah barat modern, dan filsafat sejarah baru atau
naratif. Dalam perkembangan filsafat sejarah barat kuno terdapat beberapa wilayah yang
pada saat itu berekembang studi filsafat yaitu Yahudi Kuno dan Yunani Kuno.

Yahudi Kuno memiliki kesadaran sejarah yang tinggi dibandingkan wilayah lain,
dimana kesadaran sejarah mereka lebih kepada pengalaman keagamaan daripada
penyelidikan yang kritis dan rasional dalam pengertian modern. Sedangkan Yunani
Kuno memiliki kesadaran sejarah yang paradoks, pemikiran yang lebih menonjolkan
pemikiran logis dan ilmiah.

Dalam perkembangan filsafat sejarah abad tengah sangat dipengaruhi oleh


agama kristen. Filsafat pada era ini dipengaruhi oleh konsepsi sejarah Agustinus yang
memiliki pandangan bahwa sejarah sebagai sejarah keselamatan yang memiliki bebeapa
periodesasi yang mencerminkan konsepsi filsafat sejarah kristiani awal.

B. Saran
Dalam mempelajari filsafat sejarah, sebaiknya mempelajari terlebih dahulu
hakikat dan tentunya sejarah awal filsafat dan bagaimana filsafat tersebut mengalami
perkembangan yang akan meningkatkan kemampuan awal dalam belajar filsafat sejarah
sebelum mempelajari perkembangan filsuf-filsuf sejarah.

14
DAFTAR PUSTAKA

Rian Rokhmad Hidayat, Muya Barida, Fattah Hanurawan. 2021. Mengupas Sejarah Filsafat
Ilmu di Barat dan Implikasinya dalam Kehidupan. Dalam Jurnal Yaqzhan. No. 1.
Vol. 7.

Rochgiyanti dan Sriwati. 2022. Buku Ajar Filsafat Sejarah. Banjarmasin: Program Studi
Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung
Mangkurat

Suaedi. 2016. Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor: PT Penerbit IPB Press

Syafei, An Fauzia Rozani. 2018. Sejarah Pemikiran Modern. Padang: Berkah Prima.

Taufik, Muhammad. 2020. Filsafat Barat Era Skolastik. Dalam Jurnal Ilmu Ushuluddin. No.
2. Vol. 19.

Waris. 2014. Pengantar Filsafat. Ponorogo: STAIN Po PRESS

Zed, Mestika. 2010. Pengantar Filsafat Sejarah. Padang: UNP Press Padang

15

Anda mungkin juga menyukai