Anda di halaman 1dari 9

FILSAFAT SEJARAH

“Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pengantar Ilmu Sejarah”

Dosen Pengampu:

Fuadul Umam, M.Hum

Anggota Kelompok:

• Amelia Wati (23220015)


• Hukma Kaulan Karima (23220029)
• Caisar Fayth Isyadirda (23220034)

PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM


FAKULTAS ISLAM NUSANTARA
UNIVERSITAS NAHDATUL ULAMA INDONESIA
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kekuatan dan kemudahan kepada penulis untuk menyelesaikan karya tulis ini.
Makalah ini berjudul "Filsafat Sejarah". Karya tulis ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pengantar Ilmu Sejarah yang diampu oleh bapak Fuadul Umam, M.Hum. .
Dalam karya tulis ini, penulis membahas tentang bagaimana asal mula sejarah menjadi
sebuah disiplin ilmu dan kemudian dipelajari oleh manusia. Penulis berusaha menyajikan
informasi yang akurat dan terkini agar dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga karya tulis
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Bogor, 11 Januari 2024

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………2


Daftar Isi ……………………………………………………………………………………3
Bab I: Pendahuluan …………………………………………………………………………4
A. Latar Belakang …………………………………………………………………………4
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………4
C. Tujuan …………………………………………………………………………………4
Bab II: Pembahasan …………………………………………………………………………5
A. Pengertian Filsafat Sejarah ……………………………………………………………5
B. Tujuan Dari Filsafat Sejarah …………………………………………………………6
C. Relasi Antara Sejarah Dengan Filsafat ………………………………………………6
Bab III: Kesimpulan ………………………………………………………………………8
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………9

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang peristiwa-
peristiwa yang terjadi di masa lalu. Sejarah tidak hanya sekedar kumpulan fakta, tetapi juga
memiliki makna dan nilai-nilai yang dapat dipetik. Filsafat sejarah adalah cabang filsafat
yang mempelajari dasar-dasar, azas-azas, dan hakikat sejarah. Filsafat sejarah tidak hanya
membahas peristiwa-peristiwa sejarah secara faktual, tetapi juga berusaha untuk mencari
makna dan nilai-nilai di balik peristiwa-peristiwa tersebut.
Latar belakang penulisan makalah ini adalah untuk mengkaji lebih mendalam mengenai
filsafat sejarah. Makalah ini akan membahas mengenai pengertian filsafat sejarah, metode
penelitian sejarah, objektivitas sejarah, pemahaman sejarah, perspektif sejarah, hukum-
hukum sejarah, dan makna sejarah.
Pembahasan mengenai filsafat sejarah ini penting dilakukan karena dapat memberikan
pemahaman yang lebih komprehensif mengenai sejarah. Pemahaman yang komprehensif
mengenai sejarah dapat membantu kita untuk memahami diri kita sendiri, masyarakat kita,
dan dunia di sekitar kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu filsafat sejarah?
2. Apa saja tujuan dari sejarah?
3. Apa saja relasi antara sejarah dengan filsafat
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari filsafat sejarah.
2. Mengetahui tujuan-tujuan dari suatu sejarah.
3. Mengetahui mengenai relasi antara sejarah dengan filsafat.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat Sejarah
Filsafat Sejarah sendiri terdiri dari 2 kata, yaitu kata filsafat yang berasal dari kata
Yunani, yaitu philosophia, terdiri dari kata philos yang berarti cinta atau sahabat dan
kata sophia yang berarti kebijaksanaan, kearifan atau pengetahuan. Jadi, philosophia
berarti cinta pada kebijaksanaan atau cinta pada kebenaran, dalam hal ini kebenaran
ilmu pengetahuan. Sedangkan pengertian dari sejarah sendiri berasal dari bahasa Arab
syajaratun yang artinya pohon. Dalam bahasa Arab, kata sejarah disebut Tarikh.
Adapun kata tarikh dalam bahasa Indonesia artinya waktu.
Maka pengertian dari filsafat sejarah ialah salah satu cabang filsafat yang
membahas tentang sejarah. Menurut Ankersmit dalam bukunya yang berjudul Denken
over Geschiedenis, filsafat sejarah sendiri terdiri dari tiga unsur, yaitu:
1. Historiografi, yaitu penelitian yang mendeskripsikan tentang masa lampau
maupun masa kini dengan melihat perkembangan (evolusi) dari abad kea bad.
2. Filsafat Sejarah kritis yang meneliti sarana-sarana yang dipergunakan oleh
seorang ahli Sejarah dalam melukiskan masa silam dengan cara yang dapat
dipertanggungjawabkan, yang disebut juga dengan filsafat Sejarah analitis.
3. Filsafat Sejarah spekulatif yang memandang arus Sejarah factual dalam
keseluruhannya dan berusaha untuk menemukan suatu struktur dasar dalam arus
itu.
Berikut merupakan pengertian filsafat Sejarah menurut para ahli:
Filsafat Sejarah yang dikemukakan oleh Zainab al-Khudairi, menyatakan bahwa
filsafat sejarah adalah tinjauan terhadap peristiwa-peristiwa historis secara filosofis
untuk mengetahui faktor-faktor essensial yang mengendalikan perjalanan peristiwa-
peristiwa historis itu, untuk kemudian mengikhtisarkan hukum-hukum umum yang
tetap, yang mengarahkan perkembangan berbagai bangsa dan negara dalam berbagai
masa dan generasi (Al Khudairi, 1987: 54)

5
Menurut guru besar sejarah UGM, Sartono Kartodirdjo, filsafat sejarah
adalah salah satu bagian filsafat yang berusaha memberikan jawaban terhadap
pertanyaan mengenai makna suatu proses peristiwa sejarah (Kartodirjo, 1990: 79).
Menurut W. H. Wals dalam bukunya An Introduction to Philosophy of History
misalnya, mendefinisikan filsafat sejarah sebagai suatu kajian yang mendalam
mengenai sejarah, sehingga dapat diketahui segala yang berkaitan dengan sejarah
tersebut.
Rustam E Tamburaka, yang menyatakan bahwa filsafat sejarah adalah salah satu
bagian sejarah sebab-sebab terakhir suatu peristiwa serta ingin memberikan jawaban
atas sebab dan alasan segala peristiwa sejarah, di mana filsafat sejarah berusaha
mencari penjelasan serta berusaha masuk kedalam dan pikiran cita-cita manusia
sendiri dan memberikan keterangan tentang bagaimana munculnya suatu Negara,
bagaimana proses perkembangan kebudayaannya samapai mencapai puncak
kejayaannya dan akhirnya mengalami kemunduran seperti pernah dialami oleh
Negara-negara atas pada zaman yang lalu disertai peran pemimpin terkenal sebagai
subjek pembuat sejarah pada zamannya (Tamburaka, 1999: 130).
B. Tujuan Dari Filsafat Sejarah
Tujuan filsafat sejarah adalah untuk menemukan dasar-dasar nilai dalam peristiwa
sekaligus meneliti peluang kebenaran dan kesalahan dalam metodologi ilmu sejarah.
Filsafat sejarah bertujuan antara lain:
1. Menyelidiki sebab-sebab terakhir peristiwa sejarah agar dapat diungkap hakikat
dan makna terdalamnya
2. Memberikan jawaban atas pertanyaan, “kemanakah arah sejarah”, serta
menyelidiki semua sebab timbulnya perkembangan segala sesuatu
3. Membentuk visi sejarah seseorang agar menjadi luas dan mendalam
4. Membentuk pikiran sejarah seseorang agar menjadi analitis, kronologis dan arif-
bijaksana
5. Membentuk dan menyusun isi, hakikat dan makna sejarah, sehingga mampu
menyusun pandangan Dunia untuk filsafat sejarah Dunia atau pandangan nasional
untuk filsafat sejarah Nasional Indonesia
C. Relasi Antara Sejarah Dengan Filsafat
Pada hakikatnya ilmu sejarah dan ilmu filsafat memiliki hubungan yang kompleks.
Namun ada kalanya ilmu sejarah dan ilmu filsafat bersifat bertentangan yang di
akibatkan oleh sumbernya, dimana ilmu sejarah bersifat objektif dan sesuai dengan
6
kenyataan, sedangkan ilmu filsafat bersifat abstrak atau berupa angan-angan belaka.
Namun keduanya saling melengkapi karena filsafat mampu membantu seseorang
untuk berpikir kritis, bersikap skeptis, dan akhirnya mampu menjawab berbagai
persoalan termasuk mengungkap peristiwa sejarah.

Hubungan Filsafat dengan Ilmu Sejarah saling terkait, baik secara subtansional
maupun ilmiah, karena adanya ilmu filsafat yang didukung oleh sejarah. Pada
awalnya bangsa Yunani dan bangsa lain di dunia ini beranggapan bahwa semua
kejadian dialam ini dipengaruhi oleh para dewa. Karenanya, para dewa harus
dihormati dan disembah. Dengan filsafat, pola pikir yang selalu tergantung pada dewa
diubah menjadi pola pikir ke depan berdasarkan pengalaman dan berdasarkan rasio.
Sejarah adalah ilmu yang menceritakan masa lampau, Mengetahui kelemahan dan
kekurangan di masa silam berguna agar kita tidak lagi mengulanginya di masa
sekarang. Sedangkan Filsafat adalah sebuah pemikiran yang dapat diterangkan
sebagai studi limu pengetahuan yang bersifat abstrak. Mempelajari keduanya ilmu
tersebut berarti belajar dari masa lalu untuk menemuka kebijasanaan dan kebenaran
yang dapat menjadi acuan untuk masa depan.
Sejarah dan filsafat merupakan elemen peting kehidupan keduanya saling
berhubungan dengan masa lampau dan dapat digunakan sebagai acuan dimasa yang
akan datang akan tetapi banyak sekali manusa yang masih belum memaksimalkan
konsep tersebut dikarenakan berbagai faktor yang selalu mengikat mereka.

7
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa filsafat sejarah adalah
cabang filsafat yang mempelajari dasar-dasar, azas-azas, dan hakikat sejarah. Filsafat
sejarah tidak hanya membahas peristiwa-peristiwa sejarah secara faktual, tetapi juga
berusaha untuk mencari makna dan nilai-nilai di balik peristiwa-peristiwa tersebut.
Hubungan antara ilmu sejarah dan ilmu filsafat adalah saling melengkapi. Ilmu
sejarah bersifat objektif dan sesuai dengan kenyataan, sedangkan ilmu filsafat bersifat
abstrak atau berupa angan-angan belaka. Namun filsafat mampu membantu seseorang
untuk berpikir kritis, bersikap skeptis, dan akhirnya mampu menjawab berbagai
persoalan termasuk mengungkap peristiwa sejarah.

8
DAFTAR PUSTAKA
https://ojs.stkippgri-
lubuklinggau.ac.id/index.php/JS/article/download/1252/737/#:~:text=Filsafat%20sejarah%20
bersifat%20rasional%20('aqli,makna%20suatu%20proses%20peristiwa%20sejarah.
Munir, M. (2018). Filsafat Sejarah. UGM PRESS.
A Poedjiadi, SH Suwarma Al Muchtar - Idik4006/Modul, 2014.
https://core.ac.uk/download/pdf/188179927.pdf
Kuntowijoyo, D. (2005). Pengantar ilmu sejarah. Bentang Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai