Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

RUANG LINGKUP MATERI PENDIDIKAN SEJARAH

DOSEN PENGAMPU :
1. Dr. Wahidul Basri, M. Pd
2. Firza, S. Pd. M. Pd

KELOMPOK 3 :
1. SYIFA AMANDA (23046104)
2. SILVIA ALISMARNI (23046153)
3. AHMAD RAZFADLI SABRI (23046041)
4. NESHA DESVI ANDINI (23046087)
5. BUDIMAN SIREGAR (23046122)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


DEPARTEMEN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. Karena dengan izin Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah ini sebagaimana semestinya shalawat dan salam dilimpahkan Allah
SWT kepada Nabi Muhammad saw
.Makalah ini berjudul RUANG LINGKUP MATERI PENDIDIKAN SEJARAH. Maksud dan
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas kelompok dari
sekian kewajiban mata kuliah Strategi.
Pembelajaran Sejarah.Pemakalah juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Wahidul
Basri, M. Pd dan Bapak Firza, S. Pd. M. Pd selaku Dosen Strategi Pembelajaran Sejarah yang
telah membimbing pemakalah agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini tidak luput dari kesempurnaan, untuk itu pemakalah mengharapkan saran maupun
kritik dari pembaca yang bersifat membangun. Pemakalah mohon maaf jika dalam penulisan
makalah ini ada kekhilafan atau kekurangan. Pemakalah ucapkan terima kasih.

Padang, 21 Februari 2024

KELOMPOK 3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULU
A. Latar Belakang
Pengertian sejarah secara umum adalah peristiwa yang telah terjadi pada masa lalu.
Arti sejarah pun memiliki makna yang luas, yakni meliputi unsur-unsur dan ciri-ciri tertentu.
Dalam bahasa Arab, kata sejarah disebut sajaratun (syajaroh) yang memiliki arti pohon dan
keturunan, maksudnya pada saat membaca silsilah raja akan tampak seperti pohon dari yang
terkecil hingga berkembang menjadi besar. Jadi, sejarah diartikan sebagai silsilah keturunan
para raja yang memiliki arti peristiwa pemerintahan keluarga raja yang ada pada masa
lampau.

Ada beberapa definisi sejarah menurut para ahli:


Menurut Muhammad Yamin, sejarah adalah ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil
penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan.

Menurut Moh. Hatta, sejarah dalam wujudnya tentang masa lampau. Sejarah bukan
sekadar melahirkan kriteria dari kejadian di masa lalu, melainkan pemahaman masa lampau
yang mengandung berbagai dinamika, mungkin berisi problematik pelajaran bagi manusia
berikutnya.

Rumusan Masalah
Beberapa hal yang menjadi masalah dalam penulisan ini pada pokoknya adalah,
“ILMU SEJARAH” . Secara terperinci masalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa pengertian sejarah?
2. Apa pengertian ruang lingkup sejarah ?
3. Apa sajakah unsur-unsur sejarah?
4. Apa sejakah ilmu bantu sejarah?
5. Apa tujuan dan kegunaan sejarah?
B. Tujuan Penulisan

Penulisan ini bertujuan :


1. Ingin memperoleh informasi pengertian sejarah
2. Ingin memperoleh informasi pengertian ruang lingkup sejarah
3. Ingin memperoleh informasi unsur-unsur sejarah
4. Ingin memperoleh informasi ilmu bantu sejaraah
5. Ingin memperoleh informasii tujuan dan kegunaan sejarah
BAB II
1. PENGERTIAN SEJARAH

Pengertian sejarah secara umum adalah peristiwa yang telah terjadi pada masa lalu.
Arti sejarah pun memiliki makna yang luas, yakni meliputi unsur-unsur dan ciri-ciri
tertentu.Dalam bahasa Arab, kata sejarah disebut sajaratun (syajaroh) yang memiliki
arti pohon dan keturunan, maksudnya pada saat membaca silsilah raja akan tampak
seperti pohon dari yang terkecil hingga berkembang menjadi besar. Jadi, sejarah
diartikan sebagai silsilah keturunan para raja yang memiliki arti peristiwa pemerintahan
keluarga raja yang ada pada masa lampau.
Asal usul kata history dalam Bahasa Inggris berawal dari bahasa Yunani kuno istoria
yang artinya ilmu belajar dengan cara bertanya tanya. Dalam masyarakat di berbagai
daerah juga dikenal istilah-istilah yang menunjuk pada pengertian sejarah seperti
silsilah, bahasa, hikayat, tambo dan babad.

Ada beberapa definisi sejarah menurut para ahli :

Menurut Muhammad Yamin, sejarah adalah ilmu pengetahuan yang disusun atas
hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan.

Menurut Moh. Hatta, sejarah dalam wujudnya tentang masa lampau. Sejarah bukan
sekadar melahirkan kriteria dari kejadian di masa lalu, melainkan pemahaman masa
lampau yang mengandung berbagai dinamika, mungkin berisi 6ahasa6c6n6 pelajaran
bagi manusia berikutnya.

Menurut Kuntowijoyo, sejarah adalah hal-hal yang menyuguhkan fakta secara


diakronis, ideografis, unik, dan empiris.
1. Sejarah bersifat diakronis karena berhubungan dengan waktu.
2. Sejarah bersifat ideografis karena sejarah menggambarkan dan menceritakan
sesuatu.
3. Sejarah bersifat unik karena berisi hasil penelitian tentang hal unik.
4. Sejarah bersifat empiris artinya sejarah bersandar pada pengalaman manusia
yang sungguh-sungguh

Menurut Edward Haller Carr, sejarah adalah sebuah proses interaksi tanpa henti
antara sejarawan dan faktafaktanya, sebuah dialog yang tak berujung antara masa
sekarang dan masa lampa.
2. RUANG LINGKUP SEJARAH

1. Sejarah Sebagai Peristiwa (History as event)


Ruang lingkup sejarah yang pertama ialah sejarah sebagai peristiwa. Sejarah
dikatakan sebagai peristiwa ialah menyangkut kejadian yang penting, nyata dan
7ahasa. Sejarah ini telah benar terjadi pada masa lalu dan tidak berulang-ulang. Poin
pentingnya, kejadian tersebut benaran terjadi pada masa lalu. Tanpa adanyA
kejadian tersebut pada masa lalu, tidak boleh disebut sebagai sejarah. Jadi, antara
peristiwa yang terjadi itu harus terdapat hubungan sebab akibat, yang terdapat
dalam konteks waktu, pelaku, dan tempat. Adapun contoh sejarah sebagai peristiwa
yaitu pertempuran10 November, pertempuran Bandung Lautan Api, Supersemar,
peristiwa G 30 S PKI, dan lain-lain.

2. Sejarah sebagai kisah (history as narrative)


Ruang lingkup sejarah kedua ialah sejarah sebagai kisah. Sejarah adalah
rangkaian cerita berupa narasi yang disusun berdasarkan ingatan, tafsiran manusia,
ataupun kesan tentang kejadian yang terjadi pada masa lalu. Kisah yang disajikan
pun dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis. Apabila secara lisan, kisah dapat
disampaikan dalam bentuk ceramah, pidato dan sebagainya. Kalau secara tertulis,
kisah ini dapat dijadikan kedalam bentuk cerita pendek, majalah atau buku. Kisah
yang disajikan pun berbeda-beda tergantung dari pihak mana yang menceritakan
kisahnya.

3. Sejarah sebagai ilmu (history as science)


Sejarah sebagai ilmu mempelajari kenyataan dengan mengadakan penelitian dan
pengkajian mengenai peristiwa cerita sejarah. Konsep ini merupakan ruang lingkup
terpenting dari sejarah. Sejarah sebagai ilmu karena merupakan pengetahuan
tentang peristiwa dan cerita yang terjadi di masyarakat pada masa lalu yang disusun
secara sistematis dengan metode kajian yang ilmiah, kemudian menggunakan
pemikiran yang rasional serta bersifat objektif untuk mendapatkan kebenaran dan
fakta. Untuk lebih mudahnya, sejarah sebagai ilmu maksudnya sejarah dapat
dijadikan sebagai sarana untuk 7ahasa7c7n dan menambah wawasan.

4. Sejarah sebagai seni (history as arts)


Sejarah juga punya nilai estetika. Mengapa bisa bisa dikatakan sejarah sebagai
seni? Ini karena perlunya intuisi, imajinasi, emosi, dan gaya 7ahasa yang termasuk
sebagai karya seni dalam menuliskan sejarah itu seni supaya menarik. Dalam
pemilihan topik intuisi benar-benar dibutuhkan karena sejarawan membutuhkan
intuisi untuk memilih topik yang nantinya akan merangkai seluruh fakta yang ada
sehingga menjadi sebuah kisah. Kemudian, imajinasi sejarawan digunakan untuk
Bahasa ,c fakta-fakta sejarah yang berhasil ditemukan supaya menjadi utuh dan
bulat sehingga mudah dipahami kita semua. Kontruksi atau gambaran sejarawan
tentang sebuah peristiwa jelas tidak bisa sama persis dengan peristiwa yang
sebenarnya sehingga sejarawan membutuhkan imajinatif untuk merangkai fakata-
fakta sejarah yang sudah tersedia.

5. Sejarah Sosial
Sejarah sosial tidak hanya menyediakan mata rantai yang dibutuhkan di antara
sejarah ekonomi dan politik. Ruang lingkupnya dapat mencakup kehiduan sehari-
hari penghuni sebuah 8ahasa8 di masa lampau, ini meliputi manusia dan hubungan
ekonomi dari berbagai kelas yang berbeda, ciri-ciri dari kehidupan keluarga rumah
tangga, kondisi ketenagakerjaan dan aktivitas waktu luang, sikap manusia terhadap
alam, budaya dari masing-masing zaman yang muncul dari kondisi-kondisi umum
ini serta mengambil bentuk dalam agama, literatur, arsitektur, pembelajaran dan
pemikiran.

6. Sejarah Ekonomi
Sebenarnya sejarah ekonomi ini lebih merupakan kombinasi 2 (dua) disiplin ilmu
yang telah berevolusi cukup lama. Di universitas-universitas Eropa Barat, sejarah
ekonomi dipandang sebagai disiplin tersendiri. Sedangkan di 53 Ida Bagus Made
Astawa, op.cit., h. 170. Pengantar Ilmu Sosial 115 universitas-universitas Amerika
Serikat, sejarah ekonomi dimasukkan ke dalam Departemen sejarah atau ekonomi.
Kemudian sejak tahun 1966 terjadi perubahan yang dimulai dari Amerika Serikat,
dimana aspek kuantifikasi model ini makin meningkat. Kini di Amerika Serikat
bidang tersebut didominasi oleh ilmuwan yang mendapat 8ahasa8c8n dasar sebagai
ekonomi.

7. Sejarah Kebudayaan
Agak sulit untuk menjelaskan karakteristik sejarah kebudayaan meningkat arti
kebudayaan tersendiri sangat luas. Hal ini berbeda 8ahasa8c8n yang banyak
diajarkan di sekolah, ruang lingkup sejarah kebudayaan itu lebih berkisar pada
arkeologi. Di dalamnya termasuk peninggalanpeninggalan zaman Hindu Budha,
Islam, penjajahan Belanda serta Jepang yang berkaitan dengan kepercayaan, seni
bangunan, seni sastra, seni pahat dan lain-lain. Namun dalam pengertian sejarah
kebudayaan gaya baru tidak sesempit itu. Aspek-aspek seperti gaya hidup, etika,
etiket pergaulan, kehidupan keluarga sehari-hari, 8ahasa8c8n, berbagai adat
istiadat, upacara adat, siklus kehidupan dan sebagainya.

8. Sejarah Demografi
Sejarah demokrasi sudah ada sejak dahulu yakni 8ahasa John Graunt
mempublikasikan karyanya. Penulisan sejarah geografi tersebut didasarkan atas
data kependudukan Inggris pada abad ke-16. Sebenarnya sejarah pelaksanaan
sensus kependudukan di dunia telah diadakan 1000 tahun yang lalu. Dewasa ini
banyak para ahli demografi dan para ahli geografi dengan mempertimbangkan
pengalaman di Barat yang telah mengembangkan suatu teori tentang transisi
demografi yang diharapkan dapat meramalkan dampak industrialisasi atas
penduduk, baik di negaranya masing-masing maupun seluruh dunia. Transisi
demografi inipun dikenal sebagai bentuk lingkaran atau siklus demografis yang
menggambarkan proses perubahan tingkat kematian dan kelahiran pada suatu
masyarakat dari suatu situasi, di mana angka keduanya 9ahasa9c tinggi jika
dibandingkan dengan situasi situasi sebelumnya yang keduanya rendah.

9. Sejarah Politik
Dalam sejarah konvensional, sejarah politik memiliki kedudukan yang dominan
dalam historiografi Barat. Akibat yang timbul tradisi yang kokoh bahwa sejarah
konvensional adalah sejarah politik. Karakteristik utama dalam sejarah
konvensional adalah bersifat deskriptif naratif terutama sejarah makro yang
mencakup proses pengalaman kolektif di tingkat nasional maupun unik politik besar
lainnya. Dalam hal itu, proses politik lengkap akan melalui satu dimensi politik
belaka. Penggambaran unidimensional yang demikian dipaparkan secara tetap dan
tidak ada relief-relief yang menggambarkan kompleksitas pengalaman manusia
yang 9ahasa9c.

3. UNSUR-UNSUR SEJARAH
Sejarah terdiri dari tiga unsur, antara lain:
1. Ruang, yaitu tempat terjadinya suatu peristiwa yang menjadi bukti peristiwa
sejarah menjadi nyata
2. Waktu, yaitu unsur sejarah yang memegang peranan penting sebagai sifat
kronologis dalam kajian sejarah sehingga dikenal dengan konsep periodisasi.
3. Manusia, yaitu unsur sejarah yang menjadi sentral atau pemegang peran karena
peristiwa sejarah dapat berlangsung secara kompleks tergantung dari akal
manusia dengan lingkungan yang ada.

4. ILMU BANTU SEJARAH


Sedangkan sebagai ilmu bantu dalam penelitian, sejarah terdiri atas hal-hal berikut.

1. Paleontologi, yaitu ilmu tentang bentuk-bentuk kehidupan purba pernah ada di


muka bumi, terutama fosil-fosil.
2. Arkeologi, yaitu kajian ilmiah mengenai hasil kebudayaan, baik dalam priode
prasejarah maupun priode sejarah yang ditemukan melalui ekskavasi-ekskavasi
di situs-situs arkeolog.

3. Paleontropologi, yaitu ilmu tentang manusia-manusia purba atau antropologi


ragawi.

4. Paleografi, yaitu kajian tentang tulisaan-tulisan kuno, termasuk ilmu membaca


dan penentuan waktu/tanggal/tahun.

5. Epigrafi, yaitu pengetahuan tentang cara membaca, menentukan waktu, serta


menganalisis tulisan kuno pada benda-benda yang dapat bertahan lama (batu,
logam, dan sebagainya)

6. Ikonografi, yaitu arca-arca atau patung-patung kuno sejak zaman prasejarah


maupun sejarah.

7. Numisnatik, yaitu tentang ilmu mata uang, asal usul, 10ahasa pembuatan, dan
mitologi.

8. Ilmu keramik, kajian tentang barang-barang untuk tembikar dan porselin.

9. Genealogi, yaitu pengetahuan tentang asal usul nenek moyang asal mula
keluarga seseorang maupun beberapa orang.

10. Filologi, yaitu ilmu tentang naskah-naskah kuno.

11. Bahasa, yaitu pengusaan tentang beberapa 10ahasa, baik 10ahasa asing maupun
bahsa daerah yang diperlukan dalam penelitian sejarah.

12. Statistik, adalah sebagai presentasi analisis dan interpretasi angka-angka


terutama dalam quantohistory atau cliometry

13. Etnografi, merupakan kajian bagian antropologi tentang deskripsi dan analisis
kebudayaan suatu masyarakat tertentu.

5. TUJUAN DAN KEGUNAAN SEJARAH

1. Fungsi Inspiratif
Artinya, dengan mempelajari sejarah dapat memberikan inspirasi atau ilham.
Dan juga, sejarah dapat memberikan spirit dan normal. Menurut spiritual
Prancis Henry Bergson sebagai elan vital, yaitu sebagai energi hidup atau daya
pendorong hidup yang memungkiinkan segala pergerakann dalam kehidupan
dan tindak tanduk manusia.

2. Fungsi Instruktif
Bahwa dengan belajar dapat berperan dalam proses pembelajaran pada salah
satu kejuruan atau keterampilan tertentuu, seperti navigasi, jurnalistik,
senjata/militer dan sebagainya.

3. Fungsi Edukatif
Artinya, bahwa sejarah membawa dan mengajar kebijakan ataupun kearifan-
kearifan. Hal itu diketahui dalam ungkapan John Seeley yang mempertautkan
masa lampau dengan sekarang, we study history, so that we may be wise before
the event. Oleh karena itu, penting pula ungkapan-ungkapan, seperti belajarlah
dari sejarah atau sejarah mengajarkan kita.

4. Fungsi Rekreasi
Artinya, dengan belajar sejarah dapat memberikan rasa kesenangan maupu
keindahan. Seorang pembelajaran sejarah dapat terpesona oleh kisah sejarah
yang mengagumkan atau menarik perhatian pembac, baik itu berupa roman
maupun cerita-cerita peristiwa lainnya. Selain itu, sejarah dapat memberikan
kesenangan lainnya, seperti “pesona perlawatan” yang dipaparkan dan
digambarkan kepada kita melalui berbagai evidensi dan imaji. Sebab dengan
mempelajari berbagai peristiwa menarik di berbagai tempat negara dan bangsa,
kita ibarat berwisata ke berbagai negara di dunia.
BAB III
KESIMPULAN
Pengertian sejarah secara umum adalah peristiwa yang telah terjadi pada masa lalu. Arti
sejarah pun memiliki makna yang luas, yakni meliputi unsur-unsur dan ciri-ciri
tertentu.Dalam bahasa Arab, kata sejarah disebut sajaratun (syajaroh) yang memiliki arti
pohon dan keturunan, maksudnya pada saat membaca silsilah raja akan tampak seperti pohon
dari yang terkecil hingga berkembang menjadi besar. Asal usul kata history dalam Bahasa
Inggris berawal dari bahasa Yunani kuno istoria yang artinya ilmu belajar dengan cara
bertanya tanya. Dalam masyarakat di berbagai daerah juga dikenal istilah-istilah yang
menunjuk pada pengertian sejarah seperti silsilah, bahasa, hikayat, tambo dan babad.
Ruang lingkup sejarah terbagi menjadi beberapa bagian; Sejarah sebagai peristiwa, kisah,
ilmu,seni. Sejarah sosial, ekonomi, kebudayaan, demografi, dan politik. Unsur sejarah terbagi
menjadi tiga yaitu; ruang, waktu dan manusia.
Ilmu bantu dalam penelitian terrdiri dari; Paleontologi, Arkeologi, Paleontropologi,
Paleografi, Epigrafi, Ikonografi, Numisnatik, Ilmu keramik, Genealogi, Filogi, Bahasa,
Statistik dan Etnografi. Tujuan dan kegunaan sejarah terbagi menjadi empat bagian; Fungsi
Inspiratif, Inskruktif, Edukatif dan Rekreasi.
DAFTAR PUSTAKA
Supardan, Dadang. 2007. Pengantar Ilmu Sosial. Bandung: PT. BUMI AKSARA
Devianti, Rina. 2019. Pengantar Ilmu Sosial. Medan: Universitas Negeri Islam Sumatra Utara
Medan
Dora, Nuriza, dkk. 2018. Pengantar Ilmu Sosial. Medan: CV. WIDYA PUSPITA MEDAN

Anda mungkin juga menyukai