Tugas ini diselesaikan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Metode Studi Islam
DISUSUN OLEH :
Melisa Putri
Nurmalia Putri
T.A 2022-2023
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
i
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Historis dan Pendekatan Historis
Dalam kamus bahasa inggris historis artinya sejarah, atau peristiwa. Secara
etimologi ‘sejarah’ merupakan terjemahan dari kata tarikh, sirah (bahasa Arab), dan
geschichte (bahasa Jerman). Semua kata tersebut berasl dari bahasa Yunani, yaitu ‘
istoria ’ yang berarti ilmu. Dalam penggunaannya, filosof Yunani memakai kata
istoria untuk menjelaskansecara sistematis mengenaigejala alam.Dalam
perkembangan selanjutnya, kata istoria dipergunakan untuk menjelaskanmengenai
gejala-gejala terutama hal ikhwal manusia dalam urutan kronologis.
Menurut Ibnu Khaldun, sejarah tidak hanya dipahami sebagai suatu rekaman
peristiwa masalampau, tetapi juga penalaran kritis untuk menemukan kebenaran suatu
peristiwa pada masalampau. Dengan demikian, unsur penting sejarah merupakan
adanya peristiwa, adanya batasanwaktu (masa lampau), adanya pelaku (manusia), dan
daya kritis dari peneliti sejarah. Dengan katalain di dalam sejarah terdapat objek
peristiwa ( what ), orang yang melakukan ( who ), waktu ( when ),tempat ( where )
dan latar belakang ( why ). Seluruh aspek tersebut selanjutnya disusun secara
sistematis dan menggambarkan hubungan yang erat antara satu bagian dengan bagian
lainnya.
Sebagai ilmu, sejarah terikat pada prosedur penelitian ilmiah.Sejarah juga terikat
pada penalaran yang bersandar pada fakta. Kebenaran sejarah terletak dalam
kesediaan kesejarawan untuk meneliti sumber sejarah secara tuntas, sehingga
diharapkan ia akan mengungkapkan sejarahsecara objektif. Hasil akhir yang
diharapkan ialah adanya kecocokan antara pemahaman sejarawandengan
2
fakta.Sejarah dengan demikian didefinisikan sebagai ilmu tentang manusia
yangmerekonstruksi masa lalu.
Berdasarkan uraian yang dibaca, secara ringkas dapat disimpulkan bahwa sejarah
merupakansuatu cabang studi yang berkenaan dengan penelitian yang berhubungan
dengan kejadian-kejadian yang terikat pada waktu, yang berhubungan dengan semua
kejadian yang terjadi di dunia ini.Dengan demikian, sejarah pada hakikatnya
merupakan upaya melihat masa lalu melalui masa kini.Untuk mengarah pada suatu
keyakinan atas kebenaran informasi masa lampau tertentu tidak terlepas dari
dukungan berbagai data yang akurat, diantara data itu merupakan data sejarah. Maka
pendekatan sejarah (historis) amat dibutuhkan dan tidak dapat dihindarkan dalam
memahami agama, karena agama itu sendiri turun berkaitan dengan kondisi sosial
kemasyarakatan.
2. Historiografi Islam
3
rohani, kesegaran pikiran, perjalanan yangdilakukan, ketelitian dan kemampuan ilmu,
tingkat keadilan, kefasikan dan hal-hal khusus lainnya.
Hikayat secara bahasa berarti cerita, ia merupakan karya kreatif hasil pemikiran,
pengalaman, ataupun daya khayal pengarangnya. Hikayat kadang-kadang dijadikan
sebagai media penyebar informasi untuk menyalurkan unsur-unsur pemikiran Islam,
dakwah Islam dan hiburan bagi pendengarnya atau pembacanya.
Manaqib, secara leksikal berarti kebaikan sifat atau sesuatu yang mengandung
berkah.Dalam dunia ini, manaqib merupakan buku catatan riwayat hidup seorang
syaikh tarekatyang memaparkan kisah-kisahnya yang ajaib dan bersifat menyanjung
dengan menyertakan ikhtisar hikayatnya, legenda, kekeramatannya dan nasihat-
nasihatnya.Semuanya ditulis oleh pengikuttarekat tersebut yang dirangkum dari cerita
yang bersumber dari murid-muridnya, orang-orang yangdekat dengannya, keluarga
dan sahabat-sahabatnya.
Tarajim , yaitu bentuk jamak dari tarjamah , yang berarti biografi tokoh. Ia
merupakan salahsatu corak penulisan historiografi Islam yang sangat populer dan
dominan yang berkembang sejakawal penulisan sejarah Islam dikarenakan adanya
perhatian besar umat Islam kepada ilmu hadis danilmu kritik hadis.
Ayyam , kata ini biasanya lebih populer dirangkaikan dengan kata Arab, sehingga
menjadi ayyam al-arab yang berarti hari-hari bangsa Arab. Saat dipakai menjadi
istilah maka ia berarti hari-hari peperangan antara kabilah-kabilah Arab yang
berlangsung di siang hari. Ketika malam tiba peperangan dihentikan sampai fajar
menyingsing .
4
3. Perkembangan Historiografi Periode Awal Islam
Sejarah Islam pada awal perkembangannya sangat terkait dengan kondisi pra
Islam di tanahArab, namun sejarah bangsa Arab kuno sendiri hampir tidak dikenal
sama sekali, hal ini terjadi diantaranya karena dua faktor penyebab yaitu: pertama
karena mereka hidup secara nomaden yang tersebar di berbagai penjuru, saling
berseteru dan bermusuhan serta tidak punya raja yang kuat danyang mampu
menyatukan sebagai kesatuan politik, kedua karena mereka lebih menghargai
danmengutamakan tradisi hafalan dibanding tulisan sehingga tidak ada pemberitaan
dalam bentuktulisan tentang peristiwa yang terjadi dan yang mereka alami.Penulisan
sejarah Islam berkembang seiring dengan perkembangan peradaban Islam. Paling
tidak ada dua faktor pendukung utama berkembangnya penulisan sejarah dalam
sejarah Islam, yaituAl- Qur’an sebagai kitab suci umat Islam dan hadis. Hadis, ajaran
Islam yang terkandung dalam Al- Qur’an yang berkenaan dengan masalah Muamalah
bersifat umum dan hanya garis-garis besarnya.
Dan tugas Nabi menjabarkan danmenerangkan hal-hal yang masih dalam garis
besarnya, menerangkan yang masih bersifat umumdan samar dan bahkan menetapkan
hukum-hukum yang belum terdapat di dalam Al- Qur’an. 10 Olehkarena itu, diawal
masa perkembangan Islam, ilmu ini sangat diperlukan oleh umat Islam,
sehinggamendorong para ulama bepergian dari satu kota ke kota lain hanya untuk
mencari beberapa hadisdan meriwayatkannya.
Setelah itu muncullah beberapa kitab hadis.Dari penulisan hadis inilah dapat
dikatakan sebagai cikal bakal perintisan jalan menuju perkembangan ilmu sejarah,
bahkan dalam rangka menyeleksi hadis yang benar dari hadis yangsalah maka
muncullah ilmu kritik hadis, baik dari segi periwayatannya maupun dari segi matan
ataumaterinya. Ilmu kritik hadis ini pula yang dijadikan metode kritik penulisan
sejarah yang paling awal.
5
Selanjutnya kajian tentang historiografi periode awal Islam dibatasidalam dua
tinjauan, yaitu dari segi aliran dan dari segi metode.
Menurut Husein Nashr, yang dikutip oleh Badri Yatim bahwa perkembangan
penulisansejarah di awal kebangkitan Islam mempunyai 3 aliran yaitu, pertama
aliran Yaman, riwayat tentang Yaman dimasa lalu kebanyakan dalam bentuk
hikayat, karena itu berita-berita yang berkembang di dalamnya bercampur antara
yang factual dan yang bersifat dongeng serta legenda.Munculnya legenda dan
dongeng dalam berita-berita itu disebabkan tingginya fanatisme kedaerahanorang-
orang Yaman pada abad pertama dan ked ua Hijrah. Ka’ab al -Ahbar, Wahab bin
Munabbihdan Ubaid bin Syariyyah al-Jurhami merupakan nama-nama yang
dipandang sebagai tokoh aliranini.
Ketiga , aliran Irak, aliran ini lebih luas dibanding dengan dua aliran
sebelumnya, karenamemerhatikan arus sejarah sebelum Islam dan masa Islam dan
sekaligus sangat memerhatikansejarah para khalifah.Kelahiran aliran ini tidak
dapat dipisahkan dari perkembangan budaya dan peradaban Arab yang
dipengaruhi aspek politik, sosial dan budaya Islam yang tumbuh di komunitas
baru. Tokoh aliran ini antara lain Awanah bin Al-Hakam, Sayf bin Umar dan Abu
Mikhnaf.
6
Effat as-Syarqawi, yang dikutip oleh Badri Yatim, pertama Historiografi
dengan riwayatmenciptakan suatu metode yang menghubungkan suatu informasi
sejarah (riwayat) dengan sumber-sumbernya yang menurut ukuran sekarang dapat
dipandang telah memenuhi secara ideal dalam penelitian historis dan ketelitian
ilmiah. ‘Urwah bin Zubair dan at Thabari merupakan tokoh yang mengembangkan
metode ini.
Pendekatan historis dalam studi Islam amat dibutuhkan dalam memahami agama,
karenaagama itu sendiri turun dalam situasi dan kondisi sosial kemasyarakatan, yaitu
bagaimanamelakukan pengkajian terhadap berbagai studi keislaman dengan
menggunakan pendekatan historissebagai salah satu alat (metodologi) untuk
menyatakan kebenaran dari objek kajian itu.Pentingnya pendekatan ini, mengingat
karena rata-rata disiplin keilmuan dalam Islam tidak terlepas dari berbagai peristiwa
atau sejarah. Baik yang berhubungan dengan waktu, lokasi danformat peristiwa yang
terjadi. Melalui pendekatan historis dalam studi Islam ditemukan berbagaimanfaat
yang amat berharga, guna merumuskan secara benar berbagai kajian keislaman dengn
tepat berkenaan dengan suatu peristiwa.
Dari sini, maka seseorang tidak akan memahami agama keluardari konteks
historisnya.Seseorang yang ingin memahami Al- Qur’an secara benar, maka ia harus
mempelajari sejarah turunnya Al- Qur’an ( asbab al-nuzul ) dengan demikian, ia akan
dapat mengetahui hikmah yang terkandung dalam suatu ayat untuk memelih ara
syari’at dari kekeliruan memahaminya Mengingat begitu bessarnya peranan
pendekatan historis ini, diharapkan dapat melahirkansemangat keilmuan untuk
meneliti lebih lanjut beberapa peristiwa yang ada hubungannya terutamadalam kajian
Islam pada berbagai disiplin ilmu. Diharapkan dari penemuan-penemuan ini akanlebih
membuka tabir kedinamisan dalam mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan yang
lebih layak sesuai dengan kehendak syara’, mengingat pendekatan historis memiliki
cara tersendiri dalam melintas masa lalu guna menata masa sekarang dan akan datang.
7
paparan di atas dapat ditemukan suatu rumusan bahwa Islam sebagai agama tidak
dapatdipungkiri merupakan fenomena sejarah oleh karena itu pendekatan sejarah
dalam studi Islam amat dibutuhkan dalam melakukan pengkajian terhadapnya sebagai
salah satu alat untuk menyatakankebenaran dari objek kajian itu sehingga muaranya
merupakan pemahaman terhadap Islam akan lebih baik .
8
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Sejarah atau Historis adalah suatu ilmu yang didalamnya dibahas berbagai
peristiwa dengan memperhatikan unsur tempat, waktu, obyek, latar belakang, dan
pelaku dari peristiwa tersebut. Menurut ilmu ini segala peristiwa dapat dilacak dengan
melihat kapan peristiwa itu terjadi, dimana, apa sebabnya, dan siapa yang terlibat
dalam peristiwa tersebut.Pendekatan sejarah mengutamakan oreintasi pemahaman
atau penafsiran terhadap fakta sejarah,sejarah tersebut berperan sebagai metode
analisis , atau pisau analisis, karena sejarah dapatmenyajikan gambaran tentang unsur-
unsur yang mendukung timbulnya suatu kejadian, maka agama sebagai sasaran
penelitian haruslah dijelaskan fakta-faktanya yang berhubungan denganwaktu.
Islam Historis adalah islam yang tidak bisa dilepaskan dari kesejarahan dan
kehidupan manusiayang berada dalam ruang dan waktu. Islam yang terangkai dengan
konteks kehidupan pemeluknya. Oleh karenanya realitas kemanusiaan selalu berada
dibawah realitas ke-Tuhan-an.
9
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Yusri Abd Ghani, Historiografi Islam dari Klasik Hingga Modern , terj.
Jakarta:RajaGrafindo Persada, 2004.
Abdurrahman, Dudung. Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999.
Al-Usairy, Ahmad. Sejarah Peradaban Islam . Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2003.
10