Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH SPI

PERIODESASI PERADABAN ISLAM

Oleh :

1. Rafi Rabani Raihan (210605110023)


2. Sayyidah Meutia Z (210605110124)

KELAS F

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM


MALANG

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “ Periodesasi Peradaban Islam”.

Shalawat dan salam senantiasa penulis haturkan kepada Baginda kita Nabi
Muhammad SAW. yang telah mengentaskan umat manusia dari jurang
kejahiliyyahan dengan kesejukan ajaran beliau yaitu agama Islam. Mudah-mudahan
pada hari kiamat kelak kita mendapat syafa’at dari Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam.
Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan tentang sejarah-
sejarah islam.

Sudah sepatutnya bagi penulis untuk menyampaikan banyak terima kasih tiada tara
kepada semua pihak yang telah membantu serta mendukung penyelesaian makalah
ini.Akhirnya dengan keterbatasan kemampuan dan kami sadar bahwa penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu saran dan kritik konstruktif
dari semua pihak sangat kami harapkan.

Oleh karena itu, saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca demi
kesempurnaan dan perbaikian makalah ini.Akhir kata saya berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Malang, 15 Februari 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

JUDUL................................................................................................1

KATA PENGANTAR.........................................................................2

DAFTAR ISI.......................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...................................................................4

A. Latar Belakang...............................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................4
C. Tujuan............................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN....................................................................6

A. Pengertian Sejarah.........................................................................6
B. Pengertian Sejarah Peradaban Islam.............................................7
C. Makna Islam..................................................................................9
D. Periodesasi Peradaban Islam.........................................................9
E. Kompleksitas Sejarah Islam Periode Pertengahan........................12
F. Peradaban Islam Pada Masa Arab Pra-Islam................................12
1. Asal usul Bangsa Arab............................................................12
2. Sejarah Arab Pra-Islam...........................................................14
3. Agama dan Kepercayaan.........................................................14
4. Sistem Politik dan kemasyarakatan.........................................16

BAB III PENUTUP.............................................................................19

PENUTUP...........................................................................................20

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah adalah pengetahuan yang digunakan untuk mempelajari peristiwa


penting pada masa lampau. Kata sejarah secara harfiah bermula dari bahasa arab (
‫ شجرة‬: syajaratun) yang berarti pohon. Pohon ini diartikan sebagai silsilah, keturunan
atau asal usul keluarga raja atau dinasti tertentu. Menurut R. Mohammad Ali, sejarah
adalah keseluruhan perubahan dan kejadian-kejadian yang benar-benar telah terjadi
atau ilmu yang menyelidiki perubahan-perubahan yang benar-benar terjadi di masa
lampau.

Islam sebagai agama yang telah berkembang menyimpan peristiwa-peristiwa


sejarah yang perlu terus dikaji berdasarkan sudut pandang (perspektif). Peristiwa-
peristiwa sejarah yang secara garis besar menyangkut masalah ajaran, sosial, politik,
ekonomi, dan sebagainya.1Semua aspek kehidupan tidak lepas dari sejarah, sejarah
merpakan bukti nnyata untuk melangkah lebih maju, karena manusia bisa belajar dari
kesalahan-kesalahan yang telah lalu dan mengetahui kebenaran yang bisa
dipertanggung jawabkan.

Mempelajari sejarah yang sudah ada cukup lama akan mengalami kesulitan
apabila tidak dibagi dalam beberapa tahapan dimana disetiap tahapan merupakan
suatu komponen yang mempunyai ciri-ciri khusus dan merupakan suatu keutuhan
untuk satu jangka waktu. Rangkaian dari tahapan sejarah yang termuat dalam satu
kerangka inilah yang disebut periodesiasi sejarah.2

1
Dudung Abdurrahman, Metodologi Penelitian Sejarah Islam, (Yogyakarta: Ombak,
2011). h. 49.
2
Drs. Nourouzzman Zhiddiqie, M.A, Pengantar Sejarah Muslim, yogyakarta: Nur
cahaya, 1983, hlm.65.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sejarah?
2. Bagaimana periodesiasi peradaban islam?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah periode islam
2. Untuk mengetahui penyebaran islam di dunia

5
BAGIAN II

PEMBAHASAN

A. Pengertian sejarah

Secara etimologi berasal dari kata Arab syajarah artiunya “pohon” apabila
digambarkan secara sistematik sejarah memiliki cabang dan ranting yang berawal
dari sebuah biji/bibit kemudian berkembang lalu menjadi layu dan mati. 3 Dalam
bahasa arab, sejarah juga berasal dari kata tarikh yang memiliki arti ketentuan masa
atau waktu, sedangkan ilmu tarikh ialah ilmu yang membahas penyebutan peristiwa-
peristiwa, masa atau tempat terjadinya peristiwa, dan sebab-sebab terjadinya
peristiwa tersebut4. Dalam bahasa inggris disebut dengan history yang berarti orderly
description of past events (uraian secara berurutan tetang kejadian-kejaidan masa
lampau) sejarah sebagai cabang ilmu pengetahuan mengungkapkan peristiwa masa
lampau, baik peristiwa politik, sosial maupun ekonomi pada suatu negara, bangsa,
benua, atau dunia. Peristiwa masa lampau tersebut diabadikan dalam laporan-laporan
tertulis dan dalam lingkup yang luas. Dalam bahasa Yunani yaitu historia yang
berarti pengetahuan atau orang bijak.

Menurut zuhairi (1995) dalam bukunya yang berjudul Yatimin Abdullah


(2006) mengatakan bahwa sejara menurut bahasa berasal dari bahasa Arab yaitu
tarikh artinya ketentuan masa dan secara istilah ialah keterangan yang telah terjadi
pada masa lampau atau pada yang masih ada5. Selain itu, menurut Roeslan
Abdulgani, sejarah ialah ilmu yang di ibaratkan dengan penglihatan tiga dimensi;
pertama melalui penglihatan ke masa silam, kedua masa sekarang, dan ketiga ke masa
yang akan datang. Dengan kata lain, penyelidikan di masa lampau tidak dapat
melepaskan diri dari kenyataan pada sekarang yang sedang dihadapi, dan juga tidak
dapat dilepaskan dari perspektif masa depan.
3
DR. Din Muhammad Zakariya, M.Pd.I, Sejarah Peradaban Islam, h.9.
4
 Muhaimin dkk, Kawasan dan Wawasan Studi Islam, hlm 211.
5
Yatimin Abdullah, Studi Islam Kontemporer, (Jakarta: AMZAH, 2006), hlm 202

6
Bila dilihat dari sisi dalamnya, sejarah adalah suatu penalaran kritis dan
usaha untuk mencari kebenaran; segala sesuatu pengetahuan yang mendalam tentang
bagaimana dan mengapa suatu peristiwa itu bisa terjadi.

Pengertian sejarah juga berarti ilmu pengetahuan yang berikhtiar untuk


melukiskan atau menjelaskan fenomena kehidupan sepanjang terjadinya perubahan
karena adanya hubungan antara manusia terhadap masyarakatnya.6

Ilmu sejarah dapat dikatakan sebagai upaya mengontruksi peristiwa atau


kejadian di masa lampau dengan menggunakan berbagai sumber, berupa data dan
fakta (berhubungan dengan objek kejadian, waktu, latar belakang dan lain
sebagainya) yang dapat dipercaya dan di susun secara sistematis dengan
menggunakan metode pendekatan tertentu.

Sidi Gazalba (1966: 11), menjelaskan sejarah merupakan gambaran masa lalu
manusia sebagai makhluk sosial, yang disusun secara ilmiah dan lengkap, mencakup
fakta-fakta pada masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberikan
pemahaman tentang apa yang sudah terjadi di masa lampau.7

B. Pengertian Sejarah Peradaban Islam

Sejarah peradaban islam adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang


perkembangan dan kemajuan peradaban islam sejak zaman lahirnya islam sampai
sekarang baik dalam ilmu pengetahuan, politik, seni, dan lain sebagainya. Dengan
mempelajari sejarah peradaban islam, kita dapat mengetahui aktifitas peradaban islam
dari zaman Rasulullah sampai sekarang, mulai dari lahirnya islam, perkembangannya,
kemajuannya, kemundura, dan kebangkitannya kembali. Selain itu, diharapkan
seseorang dapat memiliki kemauan untuk membantu pengembangan dan

6
Nourrouzzaman Shiddiqi, Pengantar Sejarah Muslim (Yogyakarta : Cakra Donya.
1981), hl.7.
7
Dr. Din Muhammad Zakariya, Sejarah Peradaban Islam, (Malang : CV. Intrans
Publishing, 2018), hl. 10

7
pembangunan peradaban islam, dapat menyelesaikan problematika yang terjadi di
masa kini, dan bersikap positif terhadap perubahan sistem peradaban islam.

Peradaban islam adalah terjemahan dari kata Arab “al-hadlarah al-


islamiyah”, kata ini juga sering di terjemahkan menjadi kebudayaan islam.
Kebudayaan islam dalam bahasa Arab adalah al-Tsaqafah. Kebanyakan orang
menyinonimkan kata peradaban dengan kebudayaan. Kebudayaan adalah bentuk
ungkapan upaya-upaya masyarakat yang menghasilkan cipta, rasa, dan karsa manusia
yang digunakan untuk keberlangsungan hidup dan bersifat dinamis. Sedangkan
peradaban lebih ke kemajuan mekanis dan teknologis yang terrefleksi dalam politik,
ekonomi, teknologi dan lain sebagainya.8

Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan mempunya tiga wujud:

1. Wujud Ideal
Yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma, peraturan-peraturan, dan lain-lain.
2. Wujus Kelakuan
Sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam
masyarakat.
3. Wujud Benda
Yaitu Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya.9

Peradaban islam telah mengalami perubahan yang signifikan, hal ini dapat
dilihat dari perkembangan kebudayaan, gagasan, dan masih banyak lagi, baik pada
masa Rasulullah SAW, khulafaurrasyidin, sampai pada masa sekarang. Islam yang
diturunkan kepada nabi Muhammad SAW membawa bangsa Arab yang dulunya
terbelakang, bodoh, dan diabaikan oleh bangsa-bangsa lain menjadi bangsa yang

8
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2003);
M.solikhin, Sejarah Peradaban Islam, (Semarang: Rosail,2005); Dr. Siti Zubaidah,
M.Ag., Sejarah Peradaban Islam, (Medan : Perdana Publishing, 2016), hl. 3.
9
Dr. Siti Zubaidah, M.Ag, Sejarah Peradaban Islam, (Medan : Perdana Publishing,
2016), hl.4.

8
maju. Kemudian islam berkembang terus menerus yang sejajar dengan meluasnya
politik, berkembangnya gagasan-gagasan, dan banyaknya daerah yang menganut
islam.

C. Makna Islam
Islam yang diturunkan di Jazirah Arab telah membawa bangsa Arab yang
semula terkebelakang, bodoh, tidak dikenal dan diabaikan oleh bangsa-bangsa lain,
menjadi bangsa yang maju dan berperadaban. Ia sangat cepat bergerak
mengembangkan dunia membina suatu kebudayaan dan peradaban yang sangat
penting artinya dalam sejarah manusia hingga sekarang. Bahkan kemajuan bangsa
Barat pada mulanya bersumber dari peradaban Islam yang masuk ke Eropa melalui
Spanyol.10
Islam memang berbeda dengan agama lain. Islam bukan kebudayaan, akan
tetapi menimbulkan kebudayaan. Kebudayaan yang ditimbulkannya dinamakan
kebudayaan atau peradaban Islam.11 Landasan “peradaban Islam” adalah
“kebudayaan Islam” terutama wujud idealnya, sementara landasan “kebudayaan
Islam”adalah agama Islam. Jadi agama Islam melahirkan kebudayaan. Kalau
kebudayaan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, maka agama Islam adalah wahyu dari
Tuhan.
D. Periodesiasi peradaban islam
Periodisai sejarah merupakan ciri bagi ilmu sejarah yang mengkaji peristiwa
dalam konteks waktu dan tempat dengan tolak ukur yang bermacam-macam. Menurut
Nourouzzaman Shiddiqi12,ada beberapa tolak ukur dalam penyusunan periodisasi,
yaitu sebagai berikut.
1. Sistem politik,biasanya digunakan pada sejarah konvesional. Dengan
demikian,bagi periodisai model ini ,tonggaknya adalah pada bentuk negara
atau pada system politik yang dianut oleh pemerintahan negara.

10
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: PT.Raja Grafindo, 1993), hl.2.
11
M.Nasir,Kapita Selekta ,(Bandung: NU Penerbitan W.Van Hoeve, tp, th), hl.4.
12
Nourouzzaman Shiddiqie, Pengantar Sejarah Muslim, Yogyakarta :Nur
Cahaya,1983,hlm .65.

9
2. Persoalan ekonomi (maju-mundurnya ekonomi)dalam sebuah negara. Dengan
demikian, periodisasi ini menganggap bahwa tingkat kemajuan ekonomilah
yang menjadi ciri khususnya,dengan alas an bahwa factor ekonomi sangat
dominan dalam mendorong terjadinya proses integrasi suatu masyarakat;
ekonomi merupakan faktor penting pula yang memengaruhi integrasi
social,politik,budaya dan sebagainya.
3. Tingkat peradaban (civilization) dan kebudayaan (culture) suatu bangsa
sebagai ciri khusus.
4. Masuknya dan berkembangnya suatu agama.

Terdapat perbedaan pendapat tentang dimulainya sejarah peradaban islam,


yang pertama, sebagian sejarawan berpendapat bahwa sejarah islam dimulai dari nabi
Muhammad saw menjadi rasul. Maka dari itu, selama 13 tahun Nabi Muhammad saw
tinggal di Mekkah telah lahir masyarakat muslim walaupun belum berjaya. Pendapat
yang kedua, sejarah umat islam dimulai sejak Nabi Muhammad saw hijrah ke
Madinah karena masyarakat muslim baru jaya pada masa itu. Menurut
Nourouzzaman Shiddiqy Sejarah Peradaban Islam dibagi menjadi tiga periode:

1. Periode klasik (± 650-1258 M)

Pada periode ini merupakan masa kemajuan, keemasan, dan kejayaan Islam.
Terbagi menjadi dua fase, yang pertama fase ekspansi, integrasi dan pusat kemajuan
(650-1000 M). Di saat ini daerah penganut Islam meluas melalui Afrika sampai ke
Spanyol di belahan Barat melalui Persia sampai ke India di belahan Timur. Pada
masa ini ilmu pengetahuan berkembang dalam bidang agama, umum, kebudayaan,
dan peradaban Islam. Fase yang kedua yaitu fase disintegrasi (1000-1250 M). dalam
bidang politik keutuhan di masa ini mengalami perpecahan. Kekuasaan khalifah
berkurang dan akhirnya Baghdad dirampas dan dihancurkan oleh Hulagu Khan di
tahun 1258 M. Khalifah sebagai lambang kesatuan politik umat islam telah hilang.

2. Periode Pertengahan (jatuhnya Baghdad sampai ke penghujung abad ke - 17


M)

10
Periode ini juga dibagi menjadi dua fase. Yang pertama fase kemunduran
(1250- 1500 M), terjadinya desentralisasi dan disintegrasi bertambah meningkat.
Dunia Islam terbagi menjadi dua, bagian Arab( Arabia, Irak, Suriah, Palestina, Mesir,
dan Afrika Utara) yang berpusat di Mesir dan bagian Persia (Balkan, Asia kecil,
Persia dan Asia tengah) yang berpusat di Iran. Yang kedua fase tiga kerajaan besar
(1500-1700 M). tiga kerjaan itu adalah kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Safawi di
Persia, dan kerajaan Mughal di India. Bukti kejayaan islam pada tiga kerajaan
tersebut dapat dilihat di Istanbul, Iran, dan Delhi. Pada masa kemunduran, kerajaan
Safawi dihancurkan oleh bangsa Afgan. Kerajaan Mughal diperkecil oleh raja-raja
India. Kerajaan Usmani terguncang di Eropa. Pada akhirnya umat islam semakin
mundur dan bangsa Eropa menjadi kaa dan maju.

3. Periode modern (mulai abad ke-18 sampai sekarang)

Kebangkitan umat Islam dimulai pada periode ini. Umat Islam menyadari
adanya ancaman dengan timbulnya peradaban baru yang lebih tinggi dan jatuhnya
Mesir ke tangan Barat. Para pemuka Islam mulai memikirkan penyebab umat islam
menjadi lemah dan mulai mencari solusi untuk mengatasinya. Umat Islam banyak
belajar dari dunia Barat dan mulai bangkit kembali dengan melakukan
pembaharuan.13Secara berbeda, tetapi lebih terperinci dari Harun Nasution, Ahmad
Al-Usairy dalam At-Tarikh Al-Islami, menyebut periodisasi sejarah Islam secara
lengkap dibagi dalam periode berikut.14

1. Periode sejarah klasik (Masa Nabi Adam - sebelum diutusnya Nabi


Muhammad SAW.)

Periode ini merupakan fase sejarah sejak Nabi Adam dan dilanjutkan dengan
masa-masa semua Nabi hingga sebelum diutusnya Rasulullah SAW.

13
Dr. H. Syamruddin Nasution. M.Ag., Sejarah Peradaban Islam, (Riau: Yayasan
Pusaka Riau, 2007).
14
Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX,
Terjemahan dari At-Tarikh Al-Islami, Cetakan Keempat, Jakarta: Akbar, 2006, hlm.
4-8.

11
2. Periode sejarah Rasulullah (570-632 M)

Dimulai dari tahun 52 Sebelum Hijrah hingga tahun 11 Hijriah (570 M-632
M). Di dalamnya diungkapkan tentang berdirinya negara Islam yang dipimpin
langsung oleh Rasulullah yang menjadikan Madinah al-Munawarah sebagai pusat
awal dari semua aktivitas negara yang kemudian meliputi semua jazirah Arabia.
Sejarah masa ini sangat gemilang dan seharusnya dijadikan contoh oleh kaum
Muslim, baik penguasa maupun rakyat biasa.

3. Periode sejarah Khulafaur-Rasyidin (632-661 M)

Masa ini dimulai sejak tahun 11 H hingga 41 H (632 M-661 M). Pada masa
itu terjadi penaklukan Islam di Persia, Syam (Syria), Mesir, dan lain-lain. Pada masa
itu manusia benar benar berada dalam manhaj Islam yang benar.

4. Periode pemerintahan bani Umayyah

Masa ini dimulai sejak tahun 41 H hingga 132 H (661 M-749 M). Pada masa
ini pemerintahan Islam mengalami perluasan yang signifikan. Hanya ada satu
khalifah dalam pemerintahan Islam yang demikian luas. Sayangnya, komitmen pada
syariat Islam mengalami sedikit kemerosotan daripada periode sebelumnya.

5. Periode pemerintahan bani Abbasiyyah (749-1258 M)

Masa ini dimulai sejak tahun 132 H-656 H (749 M-1258 M). Periode ini
memiliki karakter yang khusus (khususnya pada fase yang kedua) yang ditandai
dengan bermunculannya beberapa pemerintahan dan kerajaan independen yang
sebagiannya telah memberikan kontribusi yang besar terhadap Islam. Misalnya
pemerintahan Saljuk, pemerintahan keturunan Zanki, pemerintahan bani Ayub,
Ghazni, dan Murabitun. Sebagaimana masa ini juga banyak ditandai dengan
munculnya gerakan kebatinan dan pemerintahan Syi'ah. Pada masa ini pula muncul
gerakan Perang Salib yang dilakukan oleh negara-negara Eropa yang menaruh
kebencian dan dendam pada negara-negara Islam di kawasan Timur. Pada masa ini

12
tidak ada penaklukan berarti. Pemerintahan Abbasiyah hancur bersamaan dengan
penyerbuan orang-orang Mongolia yang melumatkan pemerintahan bani Abbas ini.

6. Periode Pemerintahan Mamluk (1250-1517 M)

Pemerintahan Mamluk dimulai sejak tahun 648 H-93 H (1250 M-1517 M).
Goresan sejarah Islam paling penting pada masa ini adalah keberhasilannya dalam
membendung gelombang penyerbuan pasukan Mongolia ke beberapa belahan negeri
Islam. Selain itu, juga keberhasilannya dalam menumpas eksistensi kaum Salibis dari
negara Islam. Pada masa ini, kaum Muslim semakin jauh dari agama mereka.

7. Periode Pemerintahan Turki Usmani (1517-1923 M)

Pemerintahan Usmani dimulai sejak tahun 923 H-342 H (1517 M-1923 M).
Pada awal pemerintahannya, pemerintah ini berhasil melakukan ekspansi wilayah
Islam, terutama di kawasan Eropa Timur. Pada saat itu, Hungaria berhasil
ditaklukkan. Demikian pula, Beograd, Albania, Yunani, Romania, Serbia, dan
Bulgaria. Pemerintahan ini juga mampu melebarkan kekuasaannya ke kawasan timur
wilayah Islam.

Salah satu goresan sejarah paling agung yang berhasil dilakukan oleh
Pemerintahan Usmani adalah penaklukan Konstantinopel (yang merupakan ibukota
Imperium Romawi).

Namun, pada masa akhir pemerintahan Turki, kaum kolonial berhasil


menaburkan benih pemikiran nasionalisme dan pemikiran ini menjadi pemicu
hancurnya pemerintahan Islam, terkoyak-koyaknya kaum Muslim menjadi negeri-
negeri kecil yang lemah dan terbelakang, serta jauh dari agamanya.

8. Periode dunia Islam Kontemporer (1922-2000 M)

Masa ini dimulai sejak tahun 1342 H-1420 H (1922-2000 M). Periode ini
merupakan masa sejarah umat Islam sejak berakhirnya masa dinasti Turki Usmani

13
hingga perjalanan sejarah umat Islam pada masa sekarang.⁴berakhirnya masa dinasti
Turki Usmani hingga perjalanan sejarah umat Islam pada masa sekarang.15

E. Kompleksitas Sejarah Islam Periode Pertengahan

Berdasarkan ketiga periodisasi sejarah tersebut , periode pertengahan dunia


islam,di kalangan para sejarawan dan pemikiran Muslim16 secra komprehensif, sering
di gambarkan sebagai potret dinamika dunia islam yang berada dalam kondisi
kemunduran, baik secara politis, agama, social maupun budaya. Pemberian
penggambaran dengan terma zeitgeist seperti itu,walaupun bukan sebagai konklusi
final, dalam perspektif historis tidaklah berlebihan.hal ini disebabkan ,sejak tahun
1258 M sampai dengan 1800 M, kondisi dunia islam memang sedang berada dalam
kondisi dunia islam pada periode sebelumnya, yaitu pada periode Klasik.

Seperti yang sudah diketahui bahwa pada periode klasik, dunia islam dapat
dikatakan sebagai pusat peradaban dunia. Pada periode ini telah terjadi transmisi dan
transformasi peradaban islam ke berbagai wilayah di berbagai belahan dunia , baik
afrika utara, Eroupa, Afrika Timur, Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara,
maupun Asia Timur. Terjadinya proses transmisi dan transformasi peradaban islam
terhadap peradaban lain tersebut lebih dimungkinkan karena mereka banyak
menyerap dan mendapat pengaruh dari nilai islam melalui kegiatan penyebaran
agama islam itu sendiri.

Memasuki periode pertengahan, gambaran dunia islam sebagai pusat


peradaban islam mulai memudar. Seiring dengan kemunduran yang menimpa dunia
islam, kegiatan trasmisi dan transformasi ilmu pengetahuan yang semula banyak

15
Ahmad Al-Usairy, menyebut periode dunia Islam kontemporer dimulai sejak tahun
1922 hingga tahun 2000, karena penulisan buku Al-Tarikh Al-Islami yang ia tulis
diakhiri sampai kondisi umat Islam pada tahun 2000 serta buku itu ditulis dan
diterbitkan pada tahun 2000.

16
Diantaranya Harun Nasution,Nurcholis Madjid,Azyrumardi Azra dan Badri Yatim.

14
memengaruhi peradaban lain tampaknya mulai berkurang, untuk dikatakan berhenti
sama sekali. Tradisi intelektual di dunia islam sudah stagnan. Pemikiran filsafat
jangankan dikembangkan, dipelihara pun tidak.

F. Peradaban Islam pada masa Arab Pra-Islam


1. Asal usul Bangsa Arab

Bangsa Arab berasal dari ras Samiyah dan terbagi menjadi dua suku. Pertama,
suku Arab al-Baidah, yaitu bangsa Arab yang sudah punah atau tidak ada seperti
kaum ‘Ad dan Tsamud. Kedua, suku Arab al-Baqiyah, yaitu bangsa Arab yang masih
hidup atau masih ada sampai sekarang, yang terdiri dari keturunan Qahthan dan
Adnan.

Kaum ‘Ad adalah suku tertua di dunia dengan peradaban yang maju. Pada
zaman nabi Hud kaum ‘Ad melakukan penghianatan kepada Allah SWT dan nabi
Hud. Kaum ‘Ad mulai menyembah berhala yang dinamakan berhala Shamud, Shada,
dan Al-Haba. Selain kaum ‘Ad yang sudah berkhianat kepada nabi Hud, maksiat di
zaman itu pun merajalela. Kemudian Allah SWT menurunkan adzab kepada kaum
‘Ad dengan meniupkan angin selama delapan hari tujuh malam secara terus menerus.
Akibatnya banyak dari mereka yang meninggal karena kedinginan, kelaparan, dan
penyakit yang menimpa mereka. Sehingga setelah kejadian tersebut mereka (kaum
‘Ad) punah dan tidak tersisa. Kisah tersebut ada di dalam salah satu surat al-qur’an,
yang artinya: "Dan ingatlah [Hud] saudara kaum 'Aad yaitu ketika dia memberi
peringatan kepada kaumnya di Al Ahqaf dan sesungguhnya telah terdahulu beberapa
orang pemberi peringatan sebelumnya dan sesudahnya (dengan mengatakan):
"Janganlah kamu menyembah selain Allah, sesungguhnya aku khawatir kamu akan
ditimpa azab hari yang besar." (QS Al-Ahqaf: 21).17

Selanjutnya Kaum Tsamud yang hidup setelah kaum ‘Ad, kemudian Allah
SWT mengutus seorang nabi yaitu nabi Saleh kepada mereka dengan membawa

Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam, (Riau: Yayasan Pusaka Riau,


17

2007), hl. 10-11.

15
mu’jizat seekor unta dengan janji bahwa minuman untuk mereka dan untuk unta
dibagi bergiliran, tetapi mereka (kaum Tsamud) menyembelih unta dan memakan
dagingnya. Karena perbuatan mereka yang melanggar janji itu membuat Allah murka.
Allah SWT menurunkan azab yaitu, menimpakan kepada mereka penyakit semacam
penyakit kolera selama tiga hari. Setelah tiga hari tersebut kaum Tsamud banyak yang
meninggal karena tidak kuat dengan penyakit itu.18

Keturunan Adnan, mereka juga disebut dengan Arab Musta’ribah yang berarti
percampuran antara darah Arab asli yang mendiami (tinggal) Makkah dengan darah
pendatang, yaitu nabi Isma’il AS. Salah satu anak nabi Ismail as adalah Adnan yang
menurunkan keturunan Quraisy, kemudian keturunan Abdul al-Muthalib, yang
merupakan kakek nabi Muhammad SAW yang lebih dikenal dengan keturunan bani
Hasyim. Oleh karena itu, silsilah nabi Muhammad mudah ditelusuri sampai kepada
nabi Ismail as.19

2. Sejarah Arab Pra-Islam

Para sejarawan membagi sejarah Arab Pra-Islam menjadi tiga berdasarkan


silsilah keturunan, yaitu:

a. Arab Ba’ida, yaitu kaum-kaum Arab terdahulu yang sejarahnya tidak bisa
dilacak secara rinci dan komplit, seperti kaum ‘Ad, kaum Tsamud, dan
lain-lainnya.
b. Arab Aribah, yaitu kaum-kaum Arab yang berasal dari keturunan Ya’rub
bin Yasyjub bin Qahthan, atau disebut pula Arab Qahthaniyah.
c. Arab Musta’ribah yaitu kaum-kaum Arab yang berasal dari keturunan
Isma’il, yang disebut pula Arab Adnaniyah.
3. Agama dan Kepercayaan

Ibid., hl. 80.


18

19
Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah dan Kebudayaan Islam, c. 2, j.1 (Jakarta: Kalam
Mulia, 2006), hl. 13-21.

16
Di masa Jahiliyah, kebanyakan penduduk Jazirah Arab menyembah berhala,
minoritas orang Yahudi di Yatsrib, orang kristen Najran di Arab Selatan dan ada
beberapa orang yang beragama Hanif di Makkah.
Berhala dibawa pertama kali oleh ‘Amru bin Luhay, dari Syam ke Makkah
dan diterima sebagai agama baru oleh Bani Khuza’ah, yang merupakan pemegang
kendali ka’bah dan satu keturunan dengan ‘Amru. Kemudian banyak penduduk kota
mekkah yang menyembah berhala. Setiap kabilah mempunyai berhala sendiri. Orang
Quraisy sebagai penguasa terakhir untuk ka’bah memiliki beberapa berhala juga,
salah satu berhala terbesar yang mereka punya bernama Hubal. Selain Hubal, ada tiga
berhala terkenal lainnya yaitu, al-Lata (di Thaif), al-Uzza (ada di Nakhlah), al-
Manata (di Yatsrib).
Agama Yahudi dibawa oleh orang Israel masuk ke bagian ujung Arab dari
palestina. Kemudian orang israel tinggal di Yaman, Khaibar, dan Yatsrib. Karena
pengaruh merekalah orang-orang Arab, suku Aus dan Khazraj berbondong-bondong
masuk Islam mengikuti Nabi ke Makkah. Sebab antara orang-orang Arab dan orang
israel selalu terjadi perselisihan.
Suku-suku yang ada di sebelah utara jazirah Arab menganut agama kristen
dan dikembangkan pendeta-pendeta kerajaan Bizantium. Selain penduduk yang ada
di sebelah utara Arab, penduduk yang ada di sebelah selatan juga menganut agama
kristen, lebih tepatnya di Yaman.
Di tengah-tengah penduduk Arab yang menganut banyak Agama, ada satu
orang yang meninggalkan Agama-agama yang disebut diatas (kristen, yahudi,
menyembah berhala) yang bernama Waraqah ibnu Nanfal.
Itulah agama-agama dan tradisi yang ada pada saat detik-detik kedatangan
Islam. Namun agama-agama itu sudah banyak yang menyimpang dan merusak.
Orang-orang musyrik yang mengaku pada agama Ibrahim, justru keadaannya jauh
sama sekali dari perintah dan larangan syari’at Ibrahim. Mereka mengabaikan
tuntunan-tuntunan tentang akhlak yang mulia.
Sedangkan agama Nasrani berubah menjadi agama paganisme yang sulit
dipahami dan menimbulkan pencampuradukan antara Allah dan Manusia. Kalaupun

17
ada bangsa Arab yang memeluk agama ini, namun tidak ada pengaruh yang berarti.
Karena ajaran-ajarannya jauh dari model kehidupan yang mereka jalani, dan yang
tidak mungkin mereka tinggalkan.
Semua agama dan tradisi Bangsa Arab pada masa itu, keadaan para pemeluk
dan masyarakatnya sama dengan keadaan orang-orang Musyrik. Musyrik hati,
kepercayaan, tradisi dan kebiasaan mereka hampir serupa.
4. Sistem Politik dan kemasyarakatan
a. Kondisi politik
Bangsa Arab sebelum Islam,hidup bersuku-suku Bangsa Arab sebelum Islam,
hidup bersuku-suku (kabilah-kabilah) dan berdiri sendiri-sendiri. Satu sama lain
kadang-kadang saling bermusuhan.Mereka tidak mengenal rasa ikatan nasional. Yang
ada pada mereka hanyalah ikatan kabilah. Dasar hubungan dalam kabilah itu ialah
pertalian darah. Rasa ashabiyah (kesukuan) amat kuat dan mendalam pada mereka,
sehingga bilamana terjadi salah seorang di antara mereka teraniaya maka seluruh
anggota kabilah itu akan bangkit membelanya. Semboyan mereka “Tolong
saudaramu, baik dia menganiaya atau dianiaya“.
Kedudukan pemimpin kabilah di tengah kaumnya, seperti halnya seorang
raja. Anggota kabilah harus mentaati pendapat atau keputusan pemimpin kabilah,
baik itu seruan damai ataupun perang. Dia mempunyai kewenangan hukum dan
otoritas pendapat, seperti layaknya pemimpin diktator yang perkasa. Kekuasaan yang
berlaku saat itu adalah sistem diktator.
b. Kondisi Masyarakat

Para wanita dan laki-laki begitu bebas bergaul, malah untuk berhubungan
yang lebih dalam pun tidak ada batasan. Yang lebih parah lagi, wanita bisa bercampur
dengan lima orang atau lebih laki-laki sekaligus. Hal itu dinamakan hubungan
poliandri. Perzinahan mewarnai setiap lapisan masyarakat. Masa itu, perzinahan tidak
dianggap aib yang mengotori keturunan. Banyak hubungan antara wanita dan laki-
laki yang di luar kewajaran, seperti :

18
a. Pernikahan secara spontan, seorang laki-laki mengajukan lamaran
kepada laki-laki lain yang menjadi wali wanita, lalu dia bisa
menikahinya setelah menyerahkan mas kawin seketika itu pula.
b. Para laki-laki bisa mendatangi wanita sekehendak hatinya, yang disebut
wanita pelacur.
c. Pernikahan Istibdha’, seorang laki-laki menyuruh istrinya bercampur
kepada laki-laki lain hingga mendapat kejelasan bahwa istrinya hamil.
Lalu sang suami mengambil istrinya kembali bila menghendaki, karena
sang suami menghendaki kelahiran seorang anak yang pintar dan baik.
d. Laki-laki dan wanita bisa saling berhimpun dalam berbagai medan
peperangan. Untuk pihak yang menang, bisa menawan wanita dari pihak
yang kalah dan menghalalkannya menurut kemauannya.

Di antara kebiasaan yang sudah dikenal akrab pada masa jahiliyah ialah
poligami tanpa ada batasan maksimal, berapapun banyaknya istri yang dikehendaki.
Ada pula kebiasaan di antara mereka yang mengubur hidup-hidup anak
perempuannya, karena takut aib dan karena kemunafikan, atau ada juga yang
membunuh anak laki-lakinya, karena takut miskin dan lapar.

Secara garis besar, kondisi masyarakat mereka bisa dikatakan lemah dan buta.
Kebodohan mewarnai segala aspek kehidupan, khurafat tidak bisa dilepaskan,
manusia hidup layaknya binatang. Wanita diperjual belikan dan kadang-kadang
diperlakukan layaknya benda mati. Hubungan di tengah umat sangat rapuh dan
gudang-gudang pemegang kekuasaan dipenuhi kekayaan yang berasal dari rakyat,
atau sesekali rakyat dibutuhkan untuk menghadang serangan musuh.20

5. Ekonomi
Pada masa pemerintahan kerajaan Saba’ dan Himyar di Jazirah Arab selatan,
kegiatan perdagangan orang Arab meliputi laut dan darat. Akan tetapi setelah Yaman
dijajah oleh bangsa Habsyi dan bangsa Persia, maka kaum penjajah itu menguasai

Dr. Siti Zubaidah, M.Ag., Sejarah Peradaban Islam, (Medan: Perdana


20

Peblishing,2016), hl.9-12.

19
kegiatan perdagangan di laut, sedangkan perdagangan di darat berpindah ke tangan
orang Makkah. Ada beberapa faktor yang menyebabkan Makkah berkembang
menjadi kota perdagangan:
1) Orang Yaman banyak yang berpindah ke Yaman karena sudah
berpengalaman dalam perdagangan.
2) Kota Makkah ada bangunan Ka’bah, jama’ah-jama’ah bedatangan setiap
tahun/ bulan/ hari untuk melakukan ibadah haji yang membuat kota
Makkah semakin terkenal dan menjadi masyhur.
3) Letak kota Makkah berada di tengah-tengah tanah Arab
4) Daerahnya yang gersang membuat penduduknya suka merantau untuk
berdagang.
6. Sosial Budaya
Kaum wanita memiliki derajat yang rendah pada saat itu. Mereka dianggap
sebagai benda mati yang tidak punya hak apapun. Wanita juga tidak memiliki
hakwaris baik dari suaminya, ayah maupun keluarganya.

Dalam bidang budaya, bangsa Arab terkenal dengan kefasihan lidah. para
penyair memiliki kedudukan tertinggi di kalangan sukunya. Betapa besarnya peranan
para penyair sehingga sejarah bangsa Arab dapat diketahui melalui puisi-puisi
mereka.

BAB III

PENUTUPAN

Secara garis besar pengertian sejarah peradaban islam ialah ilmu yang mempelajari
perkembangan dan kemajuan peradaban islam sejak zaman lahirnya islam sampai
sekarang. Jika kita mempelajari sejarah peradaban islam langsung semuanya kita
tidak akan mampu menerimanya, jadi kita mempelajarinya dengan bertahap. Di
makalah ini kita mempelajari tentang periodesiasi peradaban islam, yaitu periode-
periode lahirnya islam sampai sekarang. Periodesiasi peradaban islam dibagi lagi

20
menjadi tiga bagian, yaitu periode klasik, periode pertengahan, dan periode modern.
Kita juga akan mempelajari peradaban islam pada masa Arab Pra-Islam. Di masa pra-
islam ini bangsa Arab melewati masa-masa yang sulit, dari masa jahiliyah masa
dimana orang banyak menyembah berhala, melakukan maksiat, tidak ada batasan
antara pria dengan wanita, dan masih banyak lagi. Pada masa setelah nabi
Muhammad SAW wafat termasuk masa yang sulit bagi khalifah-khalifah (Pengganti
nabi Muhammad SAW dalam peran permimpin) karena banyaknya penghianatan,
pemberontakan, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

 Siti Zubaidah. 2016. Sejarah Peradaban Islam. Medan: PERDANA


PUBLISHING.
 Syamruddin Nasution. 2007. Sejarah Peradaban Islam., Riau: Yayasan Pusaka
Riau.
 Ading Kusdiana. 2013. Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Pertengahan.
Bandung: CV PUSTAKA SETIA.

21
 Din Muhammad Zakariya. 2018. Sejarah Peradaban Islam.. Malang: CV.Intrans
Publishing.

22

Anda mungkin juga menyukai