MAKALAH
Merri ( 1811116 )
Muliani (1811129)
Agusnadi (1811123)
BANGKA BELITUNG
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam karena
berkat limpahan rahmat serta hidayah-Nya penulis masih diberi kesehatan,
kekuatan serta kesempatan dalam menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
Sejarah Pendidikan Islam yang berjudul “Studi Sejarah Pendidikan Islam”.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman yang
terang benderang seperti yang kita rasakan sekarang ini.
Makalah ini disusun dengan bekal ilmu yang sangat terbatas dan sangat
jauh dari kesempurnaan jjika tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,
oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mengucapakan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penulisan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tak luput dari kekurangan sebab
keterbatasan ilmu yang penulis miliki, oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk penulisan makalah selanjutnya. Penulis
berharap semoga makalah ini bermanfaat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan …………………………………………………………8
B. Saran ……………………………………………………………..…8.
ii
BAB I
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Pendidikan berlangsung seumur hidup dari buayan hingga liang
lahat,keteranganini menguatkan asumsi bahwa pendidikan Nabi Muhammad saw
berlangsung mulai ketika beliaulahir hingga wafat. Pendidikan Islam yang biasa
dikenal hanya ketika Nabi Muhammad saw mendeklarasikan dirinya utusan Allah
swt. Padahal pendidikan Islam sudah mulai semenjak Nabi Muhammad saw
dilahirkan sampai ketika beliau mendeklarasikan dirinya rasul hingga wafatnya.
Dari ini dapat difahami bahwa pendidikan Islam berlangsung sepanjang hayatnya.
Hanya saja, pendidikan yang dilewati oleh Nabi Muhammad saw sebelum turun
wahyu pertama bertitik tolak dalam ranah pendidikan “rasa”. Yang mana rasa ini
adalah jalinan aqal pada manusia, karena konsentrasi pendidikan Islam mengacu
sepenuhnya pada pendidikan aqal. Sebab hanya orang yang beraqallah yang
mampu beragama Islam dengan baik.
1
http://www.umm.ac.id/id/berita-ilmiah/sejarah-pendidikan-islam.di akses pada 24 september
2019
1
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah pendidikan islam?
2. Bagaimana sejarah ruang lingkup pendidkan islam?
3. Bagaimana periodesasi pendidkan islam?
B. Tujuan
1. Untuk Mengetahui sejarah pendidikan islam
2. Untuk Megetahu ruang lingkup pendidikan islam
3. Untuk Mengetahui periodesasi pendidikan islam
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Sejarah
Sejarah adalah sebuah kajian ilmu yang membahasa segala peristiwa yang
sudah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan manusia. Sejarah dalam
kurikulum pendidikan Islam mencangkup tujuh unsur poin penting. Adapun
tujuan poin penting yang dimaksud tersebut al-Qur’an, Hadits, Keimanan, akhlak,
bimbingan ibadah, syariah/fikih, dan sejarah Islam.3
2
Muhammad Tisna Nugraha, Sejarah Pendidikan Islam., ( Yogyakarta: Diandra Kreatif,
2019), hal. 1.
3
Ibid,. Hal. 2.
3
kerajaan-kerajaan dan negara-negara dengann tingkat yang bermacam-macam
tentang macam-macam kegiatan dan kedudukan orang, baik untuk mencapai
kehidupan maupun dalam bermacam-macam cabang ilmu pengetahuan yang
terjadi dalam masyarakat karena watak masyarakat itu sendiri.4
Adapun dalam bahasa Arab, “sejarah” disebut tarikh yang berarti “ketentuan
masa”. Menurut istilah keterangan yang menerangkan tentang hal ihwal umat dan
segala sesuatu yang telah terjadi di kalangannya pada masa yang telah lampau
ayau pada masa yang masih ada.
4
Haidar Putra Dauly dan Nurgaya Pasa, Pendidikan Islam Dalam Lintasan Sejarah,
( Jakarta: Kencana, 2013), hal. 1
5
Ibid., hal. 2.
6
Ibid., hal. 3.
4
a. Ruang Lingkup Sejarah Pendidikan Islam
1. Objek
7
Diakses melalui (https://raulina.wordpress.com/2009/12/30/m/ pada hari Senin, 23 2019.
8
Imam Barnadib, Arti dan metode sejarah pendidikan islam,(Yogyakarta: Fik Ikip yogyakarta,
1986), 10.
5
Berdasarkan pendasar Nur Uhbiyati terwebut memberikan pemahaman
bahwa objek pendidikan islam itu meliputi: perbuatan mendidik, anak didik,
sumber dan tujuan pendidikan islam, materi pendidikan islam, metode pendidikan
islam, evaluasi pendidikan islam, alat-alat pendidikan islam, lingkuan sekitar
pendidikan islam.
Lebih lanjut Nur Uhbiyati mengemukakan bahwa di antara objek atau segi
ke ilmu pendidikan islam dalam situasi pendidikan islam meliputi9 :
9
Nur Uhbiyati,op cit., h. 43
6
mendidik yang di tujukan kepada anak didik untuk membawa ke arah tujuan
pendidikan islam.10
1. Metode
Yang dimaksud dengan metode sejarah adalah proses menguji dan
menganalisis secara kritik rekaman dan peninggalan masa lampau. Dengan
demikian diperlukan rekonstruksi yang imajinatif daripada masa lampau
berdasarkan data yang diperoleh dengan menempuh proses yang disebut dengan
historigrafi (penulisan sejarah) (Gottschalk, 1975:33).11
Berkenaan dengan hal tersebut, para sejarawan berusaha mengkonstruksikan
sebanyak-banyaknya peristiwa masa lampau yang terjadi. Akan tetapi, dapat
disadari sudah pasti peristiwa masa lampau itu tidak akan mungkin seluruhnya
dapat direkonstruksikan, mungkin hanya sebagian kecil saja.
Berdasarkan hal yang diungkapkan terdahulu, maka metode sejarah
pendidikan Islam juga menggunakan metode yang ada dalam penulisan sejarah.
Oleh karena itulah, metode sejarah pendidikan Islam mencangkup fakta-fakta
yang berkembang tentang pendidikan Islam, yaitu dimulai dari masa tumbuhnya
sampai kepada masa perkembangannya dari periode ke periode.
Fakta-fakta yang diungkapkan itu bisa melalui sumber langsung, seperti:
prasasti, undang-undang, dokumen-dokumen, gambar-gambar serta benda-benda
sejarah lainnya, dan juga dapat digunakan umber tidak langsung yaitu bahan yang
diperoleh dari hasil penelitian sumber langsung.
Menurut buku Sejarah Pendidikan Islam oleh Direktorat Pendidikan Agama
Islam, ada tiga metode yang ditempuh : pertama, deskriptif; kedua, komparatif;
ketiga, analisis-sintesis.12
1. Metode deskriptif
Metode deskriptif artinya menggambarkan, dalam hal ini berarti
menggambarkan apa adanya tentang pendidikan Islam. Ajaran Islam yang dibawa
oleh Rasulullah Muhammad SAW. berpedoman kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits
10
Halid Hanafi, ilmu pendidikan islam, (yogyakarta, 2018), hlm 99
11
Haidar Putra Daulay, Nurgaya Pasa. Pendidikan Islam dalam Lintasan Sejarah.
(Jakarta: Prenadanadia Group, 2013). Hal. 5.
12
Ibid,.
7
yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam.
Metode ini digunakan untuk memaknai tujuan dari pendidikan Islam tersebut.
1. Metode Komparatif
Metode ini merupakan sebuah metode yang berusaha membandingkan
sebuah perkembangan pendidikan Islam dengan lembanga-lembaga Islam lainnya.
Melalui metode ini dimaksudkan bahwa ajaran-ajaran Islam tersebut
dikomparasikan dengan fakta-fakta yang terjadi dan berkembang dalam waktu
serta tempat-tempat tertentu untuk mengetahui adanya persamaan dan perbedaan
dalam suatu permasalahan tertentu yang menghubungkan sejarah pendidikan
Islam dengan sejarah pendidikan yang dibandingkan.
3. Metode analisis sintesis
Metode ini digunakan memberikan analisis terhadap istilah-istilah atau
pengertian-pengertian yang diberikan ajaran islam secara kritis, sehingga
menunjukkan kelebihan dan kekhasan pendidikan Islam. Pada saatnya dengan
metode sintesis dapat diperoleh kesimpulan-kesimpulan yang akurat dan cermat
dari pembahasan sejarah pendidikan Islam. Metode ini dapat pula didayagunakan
untuk kpentingan proses pewarisan dan pengembangan budaya umat manusia
yang Islam.13
4. Manfaat Sejarah Pendidikan Islam
Sejarah Islam telah mencatat, bahwa telah pernah terjadi masa kejayaan
pendidikan Islam, di saat mana pendidikan Islam mencapai puncak kejayaannya,
13
Devi Yanti, Studi Sejarah Pendidikan Islam. Diakses dari,
(https://www.academia.edu/16471451/Studi_Sejarah_Pendidikan_Islam ) pada tanggal 23,
September 2019.
8
baik dipandang dari sudut lembaga pendidikan maupun produktivitas ilmuwan-
ilmuwan Islam dalam bentuk karya ilmiah. Hal ini dapat dijadikan contoh yang
akan ditiru oleh generasi sekarang. Hal ini akan dikaji pula penyebabnya dan
harus dihindari oleh generasi sekarang supaya jangan terjadi lagi.
Selain dari aspek menumbuhkan sikap mental, sebagai aspek efektif yakni
menumbuhkan sikap mental yang menjadikan berbagai peristiwa masa lampau itu
menjadi ibrah atau i’tibar, sejarah juga merupakan pengetahuan yang akan
mengisi aspek kognitif seseorang. Sejarah sebagai pengetahuan merupakan
khanazah ilmu. Dan berikutnya, sejarah juga bisa diamalkan dipraktikkan yang
akan mengisi ranah psikomotor
9
pertanyaan, apa manfaat mempelajari sejarah pendidikan Islam bagi para calon
guru? Jawabannya dapat dikemukakan, sebagai berikut:
a. Memperluas wawasan
b. Salah satu objek kajian dalam sejarah itu adalah tentang guru (pendidik)
dan murid (peserta didik). Dia akan menemukan sejumlah informasi tentang guru-
guru masa lampau yang pantas dan patut diteladani, karena keikhlasan, loyalitas
kepada tugas, tidak mementingkan nilai materi, mencintai murid-muridnya
sebagaimana dia mencintai anak kandungannya sendiri, dan berbagai sifat dan
sikap mulia lainnya. Hal ini akan bermanfaat bagi pembentukan kepribadian guru.
a. Salah satu tugas guru yang sangat berat yaitu menjadi contoh teladan
dalam seluruh aspek kehidupannya, maka lewat mempelajari sejarah pendidikan
Islam, para calon guru agama akan diperkenalkan tentang berbagai nilai-nilai yang
harus dijadikannya bagian dari pribadinya.
b. Untuk membentuk sikap arif dan bijaksana dalam pribadi seorang guru.
Belajar sejarah adalah belajar kearifan, mengambil mana yang baik dan
membuang mana yang buruk. Orang yang dapat melakukan seperti ini adalah
orang yang memiliki kearifan. Jadi, sejarah menanamkan kearifan. Orang yang
memiliki kearifan itu adalah orang yang berakhlak, sebagai basis utama dari
kompetensi kepribadian.14
14
Haidar Putra Daulay, Nurgaya Pasa Pendidikan Islam dalam Lintasan Sejarah.
(Jakarta: Prenadanadia Group, 2013) hl 6-10.
10
dikatakan sebagai mujizat luar biasa, yang manusia manapun dimana pun tidak
dapat melakukan hal yang sama.
Setelah Nabi wafat, sebagai pemimpin umat islam adalah abu bakar
assidiq sebagai Khalifah. Khalifah adalah pemimpim yang di angkat setelah nabi
wafat, dan melanjutkan tugas-tugas sebagai pemimpin agama dan pemerintahan.
pola pendidikan pada masa kholifah Abu bakar masih seperti masa rosulullah dari
segi materi pendidikan islam terdiri dari pendidikan tauhid keimanan, akhlak,
ibadah, kesehatan dan lain sebagainya.15
11
Berdirinya Daulah Abbasiyah di awali dengan dua strategi, yaitu: satu
dengan sistem mencari pendukung dan penyebaran ide secara rahasia, hal ini
sudah berlangsung sejak akhir abad pertama hijrah yang bermarkas di syam dan
tempatnya di al hamimah, sistem ini beraakhir dengan bergabungnya abu muslim
al qurasyani pada jamiyah yang sepakat atas terbentuknya daulah Abbasyiah.
Sedangkan strategi kedu di lanjutkan dengan terang-terangan dan himbau-
himbauwaan di forum-forum resmi untuk mendirikan daulah abbasiyah.
BAB III
12
PENUTUP
A. Kesimpulan
sejarah adalah pengalaman masa lampau dari umat manusia. Peristiwa masa
lampau umat manusia itu sangat banyak, maka sejarawan akan memilih dan
memilih mana yang memiliki syarat untuk disajikan sebagai sejarah.
Objek kajian pendidikan Islam adalah fakta-fakta pendidikan Islam berupa
informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam baik formal,
informal dan nonformal. Dengan demikian akan diperoleh apa yang disebut
dengan sejarah serba objek hal ini sejalan dengan peranan agama islam.
metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisis secara kritik
rekaman dan peninggalan masa lampau. Dengan demikian diperlukan rekonstruksi
yang imajinatif daripada masa lampau berdasarkan data yang diperoleh dengan
menempuh proses yang disebut dengan historigrafi (penulisan sejarah).
Sejarah sangat bermanfaat besar bagi umat manusia, karena dengan
sejarahlah manusia belajar serta berupaya untuk menjadi arif dengan melihat dan
mengambil i’tibar dari masa lampau yang telah pernah dialami oleh umat
manusia.
B. Saran
Saran penulis, masih banyak sekali sejarah-sejarah atau peristiwa-peristiwa
di masa lampau yang dapat kita gali dan kita pelajari agar kita mendapatkan
pelajaran sekaligus pengetahuan dari peristiwa sejarah itu sendiri. Dimana dengan
mengetahui sejarah ini juga sebagai bekal kita untuk menceritakan kepada peserta
didik nanti.
DAFTAR PUSTAKA
13
Barnadib, Imam. 1986. Arti dan Metode Sejarah Pendidikan Islam. Yogyakarta:
FIK IKIP Yogyakarta.
Haidar Putra Dauly dan Nurgaya Pasa. 2013. Pendidikan Islam dalam Lintasan
Sejarah. Jakarta: Kencana.
14