Anda di halaman 1dari 15

PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KEMUNDURAN

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi penugasan mata kuliah

Sejarah Pendidikan Islam

Dosen Pembimbing:

Alip Nuryanto, M. Hum

Disusun oleh Kelompok 5 :

 Manzila Ramadhani
 Muhammad Gaffar Ismail
 Trie Puspita Maharani

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-KARIMIYAH


(STAISKA)

Jl. H.Maksum No.23, Sawangan Baru, Kec. Sawangan, Kota Depok

Jawa Barat, Kode Pos 16511.


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memeberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendidikan
Islam Masa Pemunduran ” tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW.

Penyususan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Sejarah
Pendidikan Islam , dalam penulisan makalah ini kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada Bapak Dosen Alip Nuryanto M. Hum

Kami Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih

Wassalamualaikum wr.wb

Depok, Oktober 2021

penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………..2

DAFTAR ISI…………………………………………………………….3

BAB I PENDAHULUAN……………………………..………….……..4

A. Latar Belakang……………………………………………………..4

B. Rumusan Masalah…………………………………………………..4

C. Tujuan………………………………………………………….…..5

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………..6

A. Pengertian Dan Sejarah Pendidikan Islam……………………..……..6

B. Gejala-Gejala Kemunduran Pendidikan Islam………………………..8

C. Faktor-Faktor Penyebab Kemunduran Pendidikan Islam…………......9

D. Dampak dari Kemunduran Pendidikan Islam…………………..…..11

BAB III PENUTUP………………………………………….…….…..13

A. Kesimpulan………………………………………………………..13

B. Penutup………………………………………………….………..14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Makna Pendidikan Islam secara khusus tidak dapat


secara keseluruhannya disamakan dengan makna pendidikan secara umum. Pendidikan
Islam dikenal dan diyakini oleh penganut agama Islam sebagai suatu kegiatan yang
bersumber dari dogma ajaran Islam dengan nilai-nilai universal yang terkandung
didalamnya yang senantiasa mempertimbangkan pengembangan fitrah manusia atau
potensi-potensi yang dimiliki manusia selaku makhluk.
Untuk itu dalam sebuah lembaga pendidikan pasti terjadi pertumbuhan dan
perkembangan, sama halnya dengan di pendidikan Islam. Dalam pendidikan
Islam ada beberapa masa yaitu ada masa kejayaan, masa kemunduran
dan ada pula masa pembaharuan.
Pengetahuan tentang sejarah pendidikan Islam di masa lalu sangatlah penting
untuk ditelaah kembali sebagai rujukan dan pijakan dalam melaksanakan pendidikan
di masa kini dan pada masa yang akan datang agar norma-norma dan nilai-nilai ajaran
Islam tetap utuh selamanya.
Demikian untuk selanjutnya dalam makalah ini akan dijelaskan lebih lanjut
tentang masa kemunduran pendidikan Islam.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian sejarah dan pendidikan Islam?


2. Bagaimana gejala-gejala kemunduran pendidikan Islam?
3. Apa faktor penyebab kemunduran pendidikan Islam?
4. Apa dampak dari kemunduran tersebut?

4
C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian sejarah dan pendidikan Islam


2. Mengetahui gejala-gejala kemunduran pendidikan Islam
3. Mengetahui faktor penyebab kemunduran pendidikan Islam
4. Mengetahui dampak dari kemunduran tersebut

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Sejarah Pendidikan Islam

Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu tarikh, sirah, atau ilmu tarikh.
Secara bahasa (etimologi), sejarah berarti ketentuan masa, tanggal, atau
waktu. Adapun ilmu tarikh berarti pengetahuan membicarakan penyebutan
peristiwa dan sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut. Dalam bahasa inggris
kata sejarah disebut history, yang berarti uraian secara tertib tentang kejadian-kejadian
masa lampau (orderly description of past even). Dalam kamus besar bahasa indonesia,
sejarah berarti silsilah, asal-usul (keturunan), kejadian yang benar-benar terjadi
pada masa lampau.
Secara istilah (terminologi), kata sejarah berarti sejumlah keadaan dan peristiwa
yang terjadi pada masa lampau dan benar-benar terjadi pada diri individu dan
masyarakat sebagaimana terjadi pada kenyataan alam dan manusia. (Hasbullah, 1995:
1)
Dalam pengertian lain, sejarah juga mencakup perjalanan hidup manusia dalam
mengisi perkembangan dunia dari masa ke masa. Karena sejarah memiliki makna dan
nilai tersendiri, manusia dapat membuat sejarah sendiri dan sejarahpun membentuk
manusia. (Depag RI, 2005: 1)1
Selanjutnya, pendidikan Islam menurut Zakiah Drajat (1995), lebih banyak
diarahkan pada perbaikan sikap mental yang terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi
keperluan diri sendiri maupun orang lain, baik bersifat teoretis maupun praktis.
Adapun menurut A. Mustafa (1999: 11), pendidikan Islam yaitu proses
bimbingan dari pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani dan akal peserta didik
ke arah terbentuknya pribadi muslim yang baik. Hal ini dikarenakan pendidikan Islam
dapat difungsikan untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan hidup manusia

1 Dr.H. Abdul Kodir,M.A. Sejarah Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia.2015.Hal 17

6
(sebagai makhluk pribadi dan sosial) pada titik optimal kemampuannya untuk
memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Dalam hal ini, pendidik sebagai
sarana dalam membentuk kepribadian manusia seutuhnya sangat bergantung pada
pemegang kebijakan dalam menentukan keberhasilan proses pendidikan yang telah
berjalan di berbagai daerah, mulai sistem yang sederhana sampai menuju sistem
pendidikan Islam yang modern (Armai Arief, 2005: 4).2
Ahmad Tafsir (2005: 12) menegaskan bahwa ilmu pendidikan Islam adalah ilmu
pendidikan yang berdasarkan Islam. Ilmu pendidikan Islam merupakan kumpulan teori
tentang pendidikan berdasarkan Islam.
Ilmu pendidikan Islam yang bercorak historis adalah ilmu Islam yang memfokuskan
kajiannya pada data-data empiris yang dapat dilacak dalam sejarah, baik berupa karya
tulis, peninggalan berupa lembaga pendidikan, maupun pendidikan dengan berbagai
aspeknya.
Dari berbagai pengertian pendidikan Islam tersebut dapat disimpulkan bahwa
pendidikan Islam adalah proses bimbingan dari pendidik yang mengarahkan anak
didiknya pada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan dan
terbentuknya pribadi muslim yang baik.
Demikian berbagai pengertian sejarah dan pendidikan Islam untuk dapat
dirumuskan pengertian sejarah pendidikan Islam sebagai berikut.
a. Sejarah pendidikan Islam merupakan keterangan mengenai pertumbuhan dan
perkembangan pendidikan Islam dari waktu ke waktu sejak zaman lahirnya Islam
hingga sekarang.
b. Sejarah pendidikan Islam merupakan cabang ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam, baik
dari segi ide dan konsepsi maupun segi institusi dan operasionalisasi sejak
zaman Nabi Muhammd SAW, sampai sekarang

2 Dr.H. Abdul Kodir,M.A. Sejarah Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia.2015.Hal 18-19

7
B. Gejala-Gejala Kemunduran Pendidikan Islam

Sepanjang sejarahnya, sejak awal dalam pemikiran terlibat dua pola yang saling
berlomba mengembangkan diri dan mempunyai pengaruh besar dalam pengembangan
pola pendidikan ummat Islam. Kedua pola tersebut adalah pola pemikiran tradisional
dan pola pemikiran rasional. Pada pola pemikiran tradisional ini selalu mendasarkan
diri pada wahyu, yang kemudian berkembang menjadi pola pemikiran sufistis dan
mengembangkan pola pendidikan sufi yang sangat memperhatikan aspek-aspek
batiniyah dan akhlak atau budi pekerti manusia.
Pada masa jayanya pendidikan Islam, kedua pola pendidikan tersebut menghiasi
dunia Islam, sebagai dua pola yang berpadu dan saling melengkapi. Akan tetapi ketika
pola pemikiran rasional diambil alih oleh Eropa dan dunia Islam pun meninggalkan
pola berfikir tersebut. Sehingga tinggal pemikiran sufistis yang sifatnya memang
sangat memperhatikan kehidupan batin yang akhirnya mengabaikan dunia material.
Dari aspek inilah dikatakan bahwa pendidikan dan kebudayaan Islam mengalami
kemunduran. M. M Sharif dalam bukunya Muslim Thought, mengungkapkan bahwa
gejala kemunduran pendidikan dan kebudayaan Islam tersebut sebagai berikut:
“.....telah kita saksikan bahwa pikiran Islam telah melaksanakan satu kemajuan
yang hebat dalam jangka waktu yang terletak diantara abad ke VIII dan abad ke XIII
M ... kemudian kita memperhatikan hasil-hasil yang diberikan kaum muslimin kepada
Eropa, sebagai satu perbekalan yang matang untuk menjadi dasar pokok dalam
mengadakan pembangkitan Eropa (renaissence)”.
Dalam hal ini Fazlur Rahman, dalam bukunya Islam, menjelaskan tentang gejala-
gejala kemunduran intelektual Islam adalah sebagai berikut:
Penutupan pintu ijtihad (yakni pemikiran yang rasional dan bebas) selama abad ke-4
H/10 M dan 5 H/11 M telah membawa kepada kemacetan umum dalam ilmu hukum
dan ilmu intelektual. Ilmu-ilmu intelektual yakni teologi dan pemikiran keagamaan
sangat mengalami kemunduran dan menjadi miskin karena pengucilan mereka yang
disengaja dari intelektualisme sekuler dan karena kemunduran yang disebut terakhir

8
ini khususnya filsafat, dan juga pengucilannya dari bentuk-bentuk pemikiran
keagamaan seperti yang dibawa oleh sufisme.
Kehancuran total yang dialami oleh kota Bagdad dan Granada sebagai pusat
pendidikan dan kebudayaan Islam, menandai runtuhnya sendi-sendi pendidikan dan
kebudayaan Islam. Musnahnya lembaga-lembaga pendidikan dan semua buku-buku
ilmu pengetahuan dari kedua pusat pendidikan dibagian Timur dan Barat dunia Islam,
terutama dalam bidang intelektual dan material, tetapi tidak demikian halnya dalam
bidang kehidupan batin atau spiritual.

C. Faktor-Faktor Penyebab Kemunduran Pendidikan Islam

Untuk menjelaskan penyebab kemunduran pendidikan Islam secara eksternal kita


rujuk paparan al-Hasan, faktor-faktor tersebut adalah:
 Faktor ekologi dan alami, yaitu kondisi tanah dimana negara-negara Islam berada
adalah gersang atau semi gersang. Kondisi ini juga rentan dari sisi pertahanan dari
serangan luar. Demikian pula di tahun 1347-1349 terjadi wabah penyakit yang
mematikan di Mesir, syiria dan Irak. Karena faktor ini penduduk tidak terkonsentrasi
pada suatu kawasan tertentu dan kepada pendidikan.
 Perang salib yang terjadi dari tahun 1096-1270, dan serangan mongol dari tahun 1220-
1300an. Perang salib menurut Bernand Lewis, “pada dasarnya merupakan pengalaman
pertama imperialisme barat yang ekspansionis, yang dimotivasi oleh tujuan materi
dengan menggunakan agama sebagai medium psikologisnya.
 Hilangnya perdagangan Islam internasional dan munculnya kekuatan barat. Pada
tahun 1492 Granada jatuh dan secara kebetulan Columbus mulai petualangannya.
Dalam mencari rute ke India ia menempuh jalur yang melewati negara-negara Islam.
Pada saat yang sama Portugis juga mencari jalan ke Timur dan juga melewati negara-
negara Islam. Disaat itu kekuatan ummat Islam baik di laut maupun di darat sudah
memudar. Akhirnya pos-pos perdagangan itu dengan mudah dikuasai mereka.

9
Menurut Ibnu Khaldun faktor-faktor penyebab runtuhnya sebuah peradaban lebih
bersifat internal daripada eksternal. Suatu peradaban dapat runtuh karena timbulnya
materialisme, yaitu kegemaran penguasa dan masyarakat menerapkan gaya hidup
malas yang disertai sikap bermewah-mewah. Sikap ini tidak hanya negatif tapi juga
mendorong tindak korupsi dan dekadensi moral.
Selanjutnya diungkapkan oleh M. M Sharif, bahwa pikiran Islam menurun setelah
abad ke XIII M dan terus melemah sampai abad ke XVIII M. Diantara sebab-sebab
melemahnya pikiran Islam tersebut, antara lain dilukiskannya sebagai berikut:
 Telah berkelebihan filsafat Islam (yang bercorak sufistis) Al-Ghazali di Timur dan
berkelebihannya pula Ibnu Rusyd dalam memasukkan filsafat Islamnya (yang bercorak
rasionalistis) ke dunia Islam barat. Sehingga Al-Ghazali dengan filsafat Islamnya
menuju kerohanian hingga menghilang ke dalam tasawuf mendapat sukses di timur dan
Ibnu Rusyd dengan filsafatnya yang bertentangan dengan Al-Ghazali dengan menuju
ke jurang materialisme mendapat sukses di barat.
 Ummat Islam, terutama pada pemerintahannya (khalifah, sultan, amir-amir) melalaikan
ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang mana pada mulanya mereka memberi
kesempatan untuk berkembang dan memperhatikan ilmu pengetahuan dengan
memberikan penghargaan yang tinggi kepada para ahli ilmu pengetahuan. Namun pada
masa ini mereka lebih mementingkan pemerintahan, begitu juga dengan para ahli
ilmunya yang terlibat dalam urusan-urusan pemerintahan.
 Terjadinya pemberontakan-pemberontakan yang dibarengi dengan serangan dari luar,
sehingga menimbulkan kehancuran yang mengakibatkan berhentinya kegiatan
pengenbangan ilmu pengetahuan di dunia Islam.
Itulah diantara atau beberapa faktor-faktor kemunduran pendidikan Islam baik dari
segi eksternal maupun internal yang dapat saya amati.

10
D. Dampak dari Kemunduran Pendidikan Islam

Dari beberapa faktor yang telah dipaparkan diatas yang pasti ada dampak yang
terjadi baik terhadap ummat Islam itu sendiri dan terutama pada pendidikan yang mana
dengan semakin ditinggalkannya pendidikan intelektual, maka semakin statis
perkembangan kebudayaan Islam, karena daya intelektual generasi penerus sudah tidak
mampu lagi untuk mengadakan kreasi-kreasi baru, bahkan telah menyebabkan
ketidakmampuan untuk mengatasi persoalan-persoalan baru yang dihadapi.
Dalam bidang fiqh, yang terjadi adalah berkembangnya taqlid buta dikalangan
ummat. Apa yang ada dalam kitab-kitab fiqh lama dianggapnya sebagai sesuatu yang
sudah baku, mantap, benar dan harus diikuti serta dilaksanakan sebagaimana adanya.
Dengan sikap hidup yang fatalistis tersebut, kehidupan mereka sangat statis.
Ketika ummat Islam mengalami kehancuran dan kemunduran dalam pendidikan
terutama dalam bidang intelektual, maka pada waktu itu kehidupan sufi berkembang
dengan pesat. Karena keadaan frustasi yang merata dikalangan ummat sehingga
menyebabkan orang kembali kepada Tuhan (bersatu dengan Tuhan) sebagaimana
diajarkan oleh para ahli sufi.
Kemunduran dan kemerosotan mutu pendidikan dan pengajaran juga nampak jelas
pada sangat sedikitnya materi kurikulum dan mata pelajaran serta menyempitnya
bidang-bidang ilmu pengetahuan umum di madrasah-madrasah. Sehingga kurikulum
pada umumnya madrasah-madrasah terbatas hanya pada ilmu-ilmu keagamaan murni
seperti Tafsir, Al-Qur’an, hadist, fiqh (termasuk ushul fiqh) dan ilmu kalam atau
teologi bahkan dalam ilmu kalam pun masih ada madrasah-madrasah yang
mencurigai.[5]
Dengan materi yang sangat sederhana ternyata total buku yang harus dipelajari pun
sangat sedikit. Begitupun dengan sistem pengajaran pada masa itu yang sangat
berorientasi pada buku pelajaran sehingga sering terjadi pelajaran hanya memberikan
komentar-komentar atau syarah terhadap buku-buku pelajaran yang dijadikan
pegangan oleh guru tanpa ada pasokan pendapat sendiri dari guru tersebut.

11
Oleh karena itu perkembangan ilmu pengetahuan pada masa ini dapat dikatakan
macet total. Keadaan yang demikian berlangsung selama masa kemunduran
kebudayaan dan pendidikan Islam, sampai abad ke 12 H/ 18 M (1250-500 M). 1500 M

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada masa jayanya pendidikan Islam, ada dua pola pendidikan yang menghiasi
dunia Islam, sebagai dua pola yang berpadu dan saling melengkapi, yaitu pola
pemikiran tradisional dan pola pemikiran rasional. Akan tetapi ketika pola rasional
diambil alih oleh Eropa dan dunia Islam pun meninggalkan pola berfikir tersebut.
Sehingga tinggal pemikiran sufistis yang sifatnya memang sangat memperhatikan
kehidupan batin yang akhirnya mengabaikan dunia material. Dari aspek inilah
dikatakan bahwa pendidikan dan kebudayaan Islam mengalami kemunduran.
Faktor-faktor yng menyebabkan kemunduran pendidikan Islam yaitu:
a. Faktor ekologi dan alami, yaitu kondisi tanah dimana negara-negara Islam berada
adalah gersang atau semi gersang. Kondisi ini juga rentan dari sisi pertahanan dari
serangan luar.
b. Perang salib yang terjadi dari tahun 1096-1270 dan serangan mongol yang terjadi dari
tahun 1220-1300an.
c. Hilangnya perdagangan Islam internasional dan munculnya kekuatan barat.
d. Suatu peradaban dapat runtuh karena timbulnya materialisme, yaitu kegemaran
penguasa dan masyarakat menerapkan gaya hidup malas yang disertai sikap
bermewah-mewah.
e. Telah berkelebihan filsafat Islam (yang bercorak sufistis) Al-Ghazali di Timur dan
berkelebihannya pula Ibnu Rusyd dalam memasukkan filsafat Islamnya (yang bercorak
rasionalistis ke dunia Islam barat.
f. Ummat Islam, terutama pada pemerintahannya (khalifah, sultan, amir-amir) melalaikan
ilmu pengetahuan dan kebudayaan, mereka lebih mementingkan pemerintahan
daripada pengetahuan dan banyaknya ilmuan yang terjun di pemerintahan.

13
g. Terjadinya pemberontakan-pemberontakan yang dibarengi dengan serangan dari luar,
sehingga menimbulkan kehancuran yang mengakibatkan berhentinya kegiatan
pengembangan ilmu pengetahuan.
Dari beberapa faktor yang telah dipaparkan diatas yang pasti ada dampak yang
terjadi baik terhadap ummat Islam itu sendiri dan terutama pada pendidikan yang mana
dengan semakin ditinggalkannya pendidikan intelektual, maka semakin statis
perkembangan kebudayaan Islam, karena daya intelektual generasi penerus sudah tidak
mampu lagi untuk mengadakan kreasi-kreasi baru, bahkan telah menyebabkan
ketidakmampuan untuk mengatasi persoalan-persoalan baru yang dihadapi.

B. Saran

Semestinya, ummat di masa kini hendaknya menggali pengetahuan dan wawasan


maju mundurnya pendidikan islam sepanjang sejarah. Kemudian, hendaklah
merenungkan dan mencermatinya, lalu mengambil hikmahnya untuk dijadikan bahan
perbandingan dalam membangun kemajuan pendidikan islam sekarang dan menuju
masa depan.
Saya sebagai penulis sangat menyadari bahwa didalam makalah ini masih banyak
kekurangannya, oleh karena itu saya mohon maaf. Dan saya sangat berharap atas
kritikan dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan makalah
yang akan datang.

14
DAFTAR PUSTAKA

Kodir,Abdul. 2015. Sejarah Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia.


Asrahah,Hanun. 1999. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu.
Zuhairini. 1997. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Zuhairini,dkk. 1994. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Asrahah,Hanun. 2001. Sejarah Pendidikan Islam. Ciputat: PT Logos Wacana Ilmu.
Rikisugi. 2011. Kemunduran Pendidikan Islam Dan Penyebabnya. http://ricky-
diah.blogspot.com/2011/04/kemunduran-pendidikan-islam-dan.html. (27 April 2011)

15

Anda mungkin juga menyukai