Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

“SEJARAH MENGENAI PENDIDIKAN ISLAM”


DOSEN PENGAMPUH :
Drs. Abdul Khalis Razak, M. Pd

DISUSUN OLEH :
AURA AZIZZA (3120210012)
RISQI MUHAMMAD ALFARISI (3120210055)

FAKULTAS AGAMA ISLAM


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM AS – SYAFI’IYAH
TAHUN AJARAN 2022
Jl. Raya Jatiwaringin No 12 Pondok Gede – Jakarta Timur
Tlp (021) 84977469, Fax (021) 84977469
Email : lppm_uia@yahoo.com
Website : http://www.uia.ac.id
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
dapat menyelasaikan makalah ini. Tanpa pertolongannya mungkin kami tidak
sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah dan dalam rangka
memperdalam pemahaman tentang judul pemakalah yang sedang dibicarakan,
yang sangat diperlukan dalam suatu harapan mendapatkan keamanan dalam
memahami hukum yang berlaku.
Kami menyadari dalam proses penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna serta banyak kekurangan-kekurangan, baik dari segi tata bahasa maupun
yang lainnya. Harapan yang paling besar dari penyusunan ini adalah mudah-
mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat. Baik untuk pribadi maupun
untuk secara umum.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………i
Daftar Isi………………………………………………………………………………………..ii
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang………………………………………………………………………………….iii
Rumusan Masalah………………………………………………………………………………iv
Tujuan Masalah…………………………………………………………………………………v
Bab II Pembahasan
Pengertian Sejarah Pendidikan Islam…………………………………………………………..vi
Metode Sejarah Pendidikan Islam……………………………………………………………..vii
Manfaat Sejarah Pendidikan Islam…………………………………………………………….vii
Periodisasi Sejarah Pendidikan Islam…………………………………………………………viii
Bab III Penutup
Kesimpulan……………………………………………………………………………………xiv
Saran…………………………………………………………………………………………..xiv
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………xv

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Saat ini, kita telah menyaksikan perkembangan zaman yang luar biasa.
Perkembangan dan perubahan terus menggelinding dan merambah ke segala
aspek kehidupan manusia, termasuk kepada dunia pendidikan baik di dunia Timur
(Islam) maupun Barat (Kristen).
Sebagai sebuah ‘tamaddun’ (peradaban), Islam pada masanya pernah mengalami
masa pertumbuhan dan perkembangan, masa kemajuan dan kemunduran serta
masa pembinaan kembali dengan format serta kemasan baru sistem pendidikan
Islam.
Kita tentunya sama-sama sepakat bahwa tammaddun Islam saat ini masuk pada
periode pembinaan kembali dengan mencoba mencari dan menyetel konsep
peradaban Islam seharusnya. Kembali sejenak ke masa lampau, bahwa
perkembagan dan peradaban Islam dikembangkan dalam spirit wahyu yang
berkultur Arab, sebab penggerak utama adalah bangsa Arab, kemudian masuk
unsur-unsur ‘ajam seperti Persia, Turki dan Eropa (daerah Asia tengah seperti
Balkan). 
Selain itu, wilayah Islam yang luas dikendalikan dalam satu administrasi
kekhalifahan Islamiyah, sehingga setiap ide pembaharuan dapat dijewantahkan
secara menyeluruh dan merata. Sesuai dengan sunnatullah yang terus beredar,
umat Islam memasuki era yang disebut “the dark age”(kemunduran/kegelapan)
melanda hampir di segala aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan Islam.
Adapun konteks pendidikan Islam hari ini, adalah kelanjutan kondisi zaman Islam
yang sedang mundur dan sedang dibina kembali kemudian berupaya
mencocokkan dengan kondisi terbaru sesuai perkembangan zaman yang dibidani
dunia Barat (Kristen). Lebih lanjut perlu redesigned (format ulang) pedidikan
Islam tanpa meninggalkan Islam sebagai dasar ideologis dan praksisnya. Namun,
sampai saat ini, nampaknya proses pencarian identitas pendidikan Islam belum
final, karena banyak faktor yang mempengaruhinya.

iii
Menurut Abudin Nata dalam bukunya “Selekta Kapita Pendidikan Islam”
menyebutkan setidaknya ada lima faktor yang mempengaruhi corak dan dinamika
pendidikan Islam. Kelima faktor tersebut adalah; Pertama, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, Kedua, perkembangan
masyarakat, Ketiga,perkembangan politik, Keempat, perkembangan
ekonomi, Kelima,perkembangan agama dan budaya masyarakat di mana
pendidikan tersebut dilaksanakan.         
Berdasar faktor di atas, maka dinamika pendidikan Islam akan terus berlangsung
dari zaman ke zaman. Di masa mendatang pendidikan Islam diharapkan lebih
mampu mengakomodasi kebutuhan dan tuntutan zaman, tentu saja tidak terlepas
dari usaha-usaha umat Islam hari ini. Sesuai dengan adagium yang cukup populer
di kalangan ahli sejarah, bahwa sebuah bangsa yang besar adalah mereka yang
tidak melupakan sejarah masa lalu atau yang menghormati jasa pahlawannya.
Ibarat seorang yang sedang di atas kendaraan, yang mengemudikan kendaraan
butuh kaca spion untuk melihat kondisi di belakangnya, dengan mengetahui itu,
dia lebih leluasa mengendalikan kendaraan mencapai tujuannya.
Maka, sejarah pendidikan Islam mencoba untuk menggali khazanah pendidikan
Islam masa lalu, dengan menguraikan berbagai dimensi yang mempengaruhi
perkembangan, kemajuan dan kemunduran pendidikan Islam, baik konteks nilai-
nilai, lembaga, tokoh  dan sebagainya.
Dari itu, matakuliah Sejarah Pendidikan Islam menjadi sangat perlu diajarkan
kepada mahasiswa Tarbiyah yang notabenenya sebagai calon praktisi pendidikan
di masyarakat. Mereka adalah aktor nyata penjewantahan semua aspek (ideologis
dan praktis) Pendidikan Islam, sehingga perlu diiformasikan apa yang ada di masa
lalu dan mengambil aspek-aspek yang baik, serta mengintegrasikannya dengan
konteks yang ada di masa ini. Akhirnya, Pendidikan Islam tetap selalu selaras
dengan tempat dan zamannya.

Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian Sejarah Pendidikan Islam?
2. Apa saja Metode Sejarah Pendidikan Islam?
3. Apa saja manfaat mempelajari Sejarah?
4. Bagaimana Periodisasi Sejarah Pendidikan Islam?

iv
Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu Sejarah Pendidikan Islam
2. Untuk mengetahui apa saja Metode Sejarah Pendidikan Islam
3. Untuk mengetahui apa saja Manfaat mempelajari Sejarah
4. Untuk mengetahui Bagaimana Periodisasi Sejarah Pendidikan Islam

v
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Sejarah Pendidikan Islam


Sejarah adalah ilmu yang membahas berbagai peristiwa atau kejadian di masa lalu
dengan memerhatikan dari segi waktu, tempat, pelaku, latar belakang dan hikmah yng
terdalam peristiwa tersebut. Sedangkan Pendidikan Islam yaitu suatu proses
bimbingan dari pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani, dan akal peserta
didik ke arah terbentuknya pribadi muslim yang baik. Dari pengertian sejarah dan
pendidikan islam maka dapat dirumuskan pengertian tentang sejarah pendidikan islam
adalah catatan peristiwa tentang pertumbuhan dan perkembangan sejak zaman
lahirnya islam sampai dengan masa sekarang.

Pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh pendidik kepada terdidik terhadap
perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju kepribadian yang lebih baik,
yang pada hakikatnya mengarah pada pembentukan manusia yang ideal. Manusia
ideal adalah manusia yang sempurna akhlaqnya. Yang nampak dan sejalan dengan
misi kerasulan Nabi Muhammad SAW, yaitu menyempurnakan akhlaq yang mulia.

Agama Islam adalah agama universal yang mengajarkan kepada umat manusia
mengenai berbagai aspek kehidupan baik kehidupan yang sifatnya duniawi
maupun yang sifatnya ukhrawi. Salah satu ajaran Islam adalah mewajibkan kepada
umatnya untuk melaksanakan pendidikan, karena dengan pendidikan manusia
dapat memperoleh bekal kehidupan yang baik dan terarah. Adapun yang dimaksud
dengan pendidikan Islam sangat beragam, hal ini terlihat dari definisi pendidikan
Islam yang dikemukakan oleh beberapa tokoh pendidikan berikut ini:

Prof. Dr. Omar Mohammad At-Toumi Asy-Syaibany mendefinisikan pendidikan


islam sebagai proses mengubah tingkah laku individu pada kehidupan pribadi,
masyarakat, dan alam sekitarnya, dengan cara pengajaran sebagai suatu aktivitas
asasi dan sebagai profesi di antara profesi-profesi asasi dalam masyarakat. (Asy-
Syaibany, 1979: 399)

vi
Pengertian tersebut memfokuskan perubahan tingkah laku manusia yang
konotasinya pada pendidikan etika. Selain itu, pengertian tersebut menekankan
pada aspek-aspek produktivitas dan kreatifitas manusia dalam peran dan profesinya
dalam kehidupan masyarakat dan alam semesta.

Dr. Muhammad Fadhil Al-Jamali memberikan pengertian pendidikan Islam


sebagai upaya mengembangkan, mendorong, serta mengajak manusia untuk lebih
maju dengan berlandaskan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia,
sehingga terbentuk pribadi yang lebih sempurna, baik yang berkaitan dengan akal,
perasaan, maupun perbuatan.

Metode Sejarah Pendidikan Islam


Adapun 4 metode yang harus ditempuh pada sejarah pendidikan Islam yakni sebagai
berikut:
a. Deskriptif yaitu suatu metode yang menguraikan agama Islam terutama kejadian yang
berhubungan dengan pendidikan yang dijiwai oleh pelajaran tauhid.
b. Komparatif yaitu suatu metode yang berusaha untuk membandingkan ajaran agama
Islam dengan berbagai fakta-fakta yang terjadi dan berkembang pada waktu dan
tempat-tempat tertentu untuk mengetahui adanya persamaan dan perbedaan dalam
suatu permasalahan tertentu, sehingga diketahui adanya suatu garis yang tertentu yang
menghubungkan pendidikan Islam dengan pendidikan yang dibandingkan(pendidikan
nasional).
c. Analisis yaitu suatu metode yang berusaha memahami istilah dan pengertian yang
dirumuskan oleh Islam secara kritis, sehingga diketahui adanya kelebihan dan
kekhususan pendidikan Islam.
d. Sintesis yaitu suatu metode yang berusaha untuk memperoleh kesimpulan dan
manfaat dari penulisan sejarah pendidikan Islam.

Manfaat Sejarah Pendidikan Islam


Sejarah pendidikan islam memiliki kegunaan tersendiri diantaranya sebagai faktor keteladanan,
cermin, pembanding, dan perbaikan keadaan. Sebagai faktor keteladanan dapat dimaklumi
karena al-Qur’an sebagai sumber ajaran islam banyak mengandung nilai kesejarahan sebagai
teladan. Manfaat yang bisa dipetik dalam mempelajari sejarah pendidikan islam, yaitu :

vii
1. Sebagai faktor keteladanan sebagaimana dalam surat Al-Ahzab : 21
‫لقد كان لكم فى رسول هللا أسوة حسنة‬
Sesungguhnya, pada diri Rasulullah itu ada teladan yang baik bagi kamu sekalian (Qs.
Al-Ahzab :21)
Berpedoman pada ayat diatas umat islam dapat meneladani proses pendidikan islam
semenjak zaman kerasulan Muhammad saw, Khulafaur Rasyidin, ulama-ulama besar dan
para pemuka gerakan pendidikan islam. 
2. Sebagai cermin ilmu sejarah berusaha menafsirkan pengalaman masa lampau manusia dalam
berbagai kegiatan. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan bahwa tidak semua kagiatan
manusia berjalan mulus terkadang menemukan rintangan-rintangan tertentu sehingga dalam
proses kegiatannya mendapat sesuatu yang tidak diharapkan, maka kita perlu bercermin atau
dengan kata lain mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian masa lampau sehingga tarikh itu
bagi masa menjadi cermindan dapat diambil manfaatnya khususnya bagi perkembangan
pendidikan islam.
3. Sebagai pembanding, suatu peristiwa yang berlangsung dari masa ke masa tentu memiliki
kesamaan dan kekhususan. Dengan demikian hasil proses pembanding antara masa silam,
sekarang, dan yang akan datang diharapkan dapat memberi andil bagi perkembangan
pendidikan islam karena sesungguhnya tarikh itu menjadi cermin perbandingan bagi masa
yang baru.
4. Sebagai perbaikan, setelah berusaha menafsirkan pengalaman masa lampau manusia dalam
berbagai kegiatan kita berusaha pula untuk memperbaiki keadaan yang sebelumnya kurang
konstruktif menjadi lebih konstruktif.

iodisasi Sejarah Pendidikan Islam


didikan mempunyai sejarah yang sangat panjang. Dan mungkin yang terpanjang dalam
idupan anak manusia. Tiada satu zamanpun yang luput dari pendidikan, dalam arti mencari ilmu
getahuan dan mengembangkannya. Ini akan berlanjut sampai akhir dari kehidupan alam semesta
Kalau ditarik mundur, kita akan dapatkan bahwa pendidikan telah mulai berproses semenjak
ah Swt. menciptakan manusia pertama “Adam” di surga dimana Allah telah mengajarkan kepada
au semua nama-nama yang oleh para Malaikat belum dikenal sama sekali.

viii
am tinjauan historik, sejarah pendidikan Islam dimulai bersamaan dengan awal berkembangnya
rah Islam, yaitu sejak masa Rasulullah Saw. Dalam perjalanan panjang sejarah Islam,
didikan Islam juga mengalami berbagai dinamika pluktuatif seiring dengan pluktuasi sejarah
m sendiri. Dinamika sejarah Islam tersebut telah banyak diperiodisasikan oleh para pakar,
ntaranya Prof. Dr. Harun
ution yang membagi sejarah islam dalam tiga periode, yaitu periode klasik, pertengahan dan
dern. Kemudian perinciannya dapat dibagi menjadi lima masa, yaitu:

A. Pendidikan islam dalam periode klasik (650-1250M)[3]


Pendidikan islam dimasa Nabi Muhammad SAW (571-632 M) 
Sejak nabi Muhammad SAW di angkat menjadi rosul sebagai tanda datangnya islam sampai
sekarang telah berjalan selitar 14 abad lamanya. Harun Nasution membagi sejarah islam berjalan
sekitar 14 abad lamanya dalam tiga priode.
ode klasik antara tahun 650-1250 M
ode pertengahan antara tahun 1250-1800 M.
ode modern di mulai sejak tahun 1800 M.

Pendidikan islam mempunyai sejarah yang panjang di mulai sejak priode klasik. Pendidikan islam
pada masa nabi Muhammad SAW merupakan prototip (Sifat atau model pertama) yang terus
menerus di kembangkan ummat islam untuk kepentingan pendidikan pada zamannya. Nabi
Muhammad SAW melakukan pendidikan islam setelah mendapatkan perintah (wahyu) dari Allah
SWT sebagaimna termaktub di surat Al-Muddastir ayat 1-7, menyeru yang berarti mengajak, Dan
mengajak berarti mendidik, Dan dari wahyu yang mula-mula turun itu dapat di ambil kesimpulan,
Bahwa pendidikan dalam islam dapat di bagi menjadi empat macam :

Pendidikan keagamaan.
    Pendidikan aqliyah dan ilmiyyah. 
     Pendidikan akhlak dan budi pekerti.
    Pendidikan jasmani.

ix
Pada masa ini pendidikan islam di artikan pembudayaan ajaran islam yaitu memasukkan ajaran-
ajaran islam dan menjadikan sebagai unsur budaya bangsa arab dan menyatu kedalamnya, dengan
pembudayaan ajaran islam kedalam sistem dan lingkungan budaya bangsa arab tersebut, Maka
terbentuklah system budaya islam dalam lingkungan budaya bangsa arab.

    Pendidikan Islam Di Masa Khulafaur Risyidin (632-661 M)


Setelah Rosulullah wafat, peradaban islam memberi contoh bagaimana cara mengendalikan Negara
dengan bijaksana dalam politik yang mengandung hikmah Berfikir, Berhak, Berprilaku yang berbau
kelincahan dan kelicikan.
Setelah Rosulullah wafat pemerintahan islam di pegang secara bergantian oleh abu bakar, Ummar
Bin khatab, Utsman bin Affan, Ali Bin Abi Tholib, Pada masa Abu Bakar, Padaal pemerintahan di
guncang oleh para pemberontak dari orang murtad, Orang-orang yang mengaku Nabi. Dan orang-
orang yang tidak mau membayar zakat, oleh sebab itu Abu Bakar memusatkan perhatian untuk
memerangi pemberontakan-pemberontakan tersebut yang mana dapat mempengaruhi orang-orang
islam yang masih lemah imannya untuk menyimpang dari islam.
Pada masa kholifah Ummar Bin Khattab, situasi politik dalam keadaan stabil dan untuk pendidikan,
Ummar mengangkat guru-guru untuk bertugas memajukan isi Al-Qur’an dan ajaran islam kepada
penduduk yang baru masuk islam, Ummar juga memerintahkan panglima untuk membangun masjid
–masjid sebagai tempat ibadah sekaligus sebagai tempat belajar.
Pada masa ini sudah terdapat pengajaran bahasa arab dengan itu orang-orang yang baru masuk
islam dari daerah atau wilayah yang lainya harus belajar Bahasa Arab, Jika mereka ingin belajar dan
mendalami pelajaran islam.
Pada masa kholifah Utsman Bin Affan kedudukan peradaban islam dan pendidikan islam tidak jauh
berbeda dengan masa sebelumnya. para shabat di perbolehkan meninggalkan madinah untuk
mengajarkan ilmu-ilmu yang di miliki. Proses pendidikan islam pada masa ini sebagian besar
memang di warnai oleh pengajaran/pembudayan dan sunnah ke dalam lingkungan budaya bangsa –
bangsa secara luas pula. Begitu pula dalam pendidikan islam tidak jauh berbeda di masa nabi
Muhammad yang menekankan pada pengajaran baca tulis dan ajran-ajaran islam oleh perhatian
ummat islam terhadap perluasan wilayah islam dan terjadi pergelokan politik, Khususnya di masa
Ali bin abi Tholib.

x
   Pendidikan islam di masa Muawiyyah,Abbasiyah dan kekholifahan selanjutnya (661 – 1250 M)
Dengan berakhirnya masa Khulafaur Rosyidin mulailah kekuasaan bani Umayyah. Adapun
kemajuan pendidikan dan peradaban Abasiyyah mencapai kemajuan terutama pada kholifah Al-
Mahdi (775-785 M) dan puncak kejayaan terutama pada masa kholifah Al-Mahdi dan puncak
popularitasnya baru setelah pemerintah Harun Al-Rosyid (785-809 M) dan di teruskan putranya Al-
Makmun(813-833 M).
Pada masa Muawiyyah ini (dinasti bani umayyah) Abdul Malik merubah administrasi dan bahasa
yunani dan bahasa pahlawan ke bahasa arab. Pada masa tahun 659 M beliau juga merubah mata
uang bizaintum dan Persia seperti dinar dan dirham dengan memakai kata-kata dan tulisan arab
dinar dibuat daru emas dan dirham dari perak dan di zaman inilah di mulai adanya ilmu tafsir,
Hadist, Feqih, dan ilmu kalam, Yang menjadi pusat dari kegiatan-kegiatan ilmiah ini adalah kuffah
dan basroh di Iraq.
Diantara monument terbaik yang di tinggalkan zaman ini untuk generasi-generasi selanjutnya
adalah kbah Al-Sakhr (dome of the rock) juga di al quds,Masjid cardova juga di zaman inilah di
bangun dan pada tahun 750 M kekuasaan mereka menurun sehingga akhirnya di patahkan oleh bani
abbas.
Dimasa bani Abbas inilah ilmu pengetahuan dan filsafat yunani memuncak terutama di zaman
Harun Al-Rasyid dan Al-Ma’mun. buku tersebut didatangkan dari Bizantium, yang kemudian di
terjemahkan ke dalam bahasa Arab, kegiatan ini berlangsung kira-kira satu abad. Adapun Bait Al-
Hikmah adalah merupakan tempat pusat penterjemah dan juga akademi yang mempunyai
perpustakaan yang didirikan oleh Al-Ma’mun.
Dimasa ini pulalah buat pertama kalinya dalam sejarah terjadi kontak antara islam dengan
kebudayaan barat/ yunani klasik yang terdapat di mesir, Syiria, Mesopotamia dan Persia.
Sebagaimana yang di tekungkan dalam ayat-ayat al-qur’an yang dimana menganjurkan umat islam
supaya menghargai kekuatan akal yang dianugrahkan allah pada manusia. Dan dari nabi
Muhammad SAW supaya umat islam senantiasa mencari ilmu pengetahuan, Maka kontak dengan
kebudayaan barat itu membawa asa yang gilang-gemilang bagi islam.
Adapun perguruan tinggi yang di dirikan di zaman ini di antaranya adalah Al-Hikmah di Baghdad
dan Al-Azhar Kairo, yang hingga kini masi harum namanya sebagai Universitas Islam yang
tertinggi di seluruh dunia. 

xi
Al-Ma’mun adalah Kholifah yang banyak jasanya dalam penerjemahan. Ilmuan muslim ini
membaca karya yunani sebagai motivasi untuk menggunakan logika dalam membahas ajaran islam
dan mengembangkan serta menemukan berbagai macam ilmu pengetahuan yang baru. Untuk
dialektika (cara berfikir yang sesuai dengan kenyataan) dari Socrates, idealism ploto dan logika
Aristoteles tersebut termasuk berpengaruh terhadap beberapa aliran dalam islam seperti Qodariyah,
As-Sya’riyah, Mu’tazillah. 

Melalui orang-orang kreatif seperti Al-Kindy, Al-Rozy, Al-Faraby, Ibnu Sina, AL-Ghozali, Ibnu
Khaldun, Ibnu Thufair, Dll. Pengetahuan islam telah melakukan investigasi dalam ilmu kedokteran,
teknologi, matematika, geografi dan bahkan sejarah.
B.       Pendidikan Islam Dalam Periode Pertengahan (1250-1800 M)
Islam pada priode pertengahan dapat di bagi menjadi dua, yaitu :
a.       Zaman Kemunduran.
b.      Zaman Tiga Kerajaan Besar.

A. Zaman kemunduran.
Zaman ini berlangsung sekitan 250 tahun. Kemuduran ini di awali dengan hancurnya Baghdad oleh
Hulaqohan. Dia membunuh semua keluarga kholifah, tetapi untunglah salah seorang anak kholifah
abbasiyah bisa melarikan diri ke masir, lalu dia diangkat oleh sultan Mamluk menjadi kholifah yang
berkedudukan di kota Kairo.
Dengan demikian ibu kota alam islam berpindh ke Kairo, Mesir, begitu juga pusat pendidikan
pengajaran ke kairo, ke Al-Jami’ Al-Azhar, system pengajaran saat itu ialah dengan menghafal matan-
matan seperti matan Alfiyah, Matan Taqrib dan lain-lain, kemudian barulah mereka menghafal
syarahnya. 

B. Zaman tiga kerajaan besar 


Tiga kerajaan besar yang dimaksudkan adalah kerajaan Usmani di Turki (1290-1924 M), kerajaan
safawi di Persia (1501-1736 M), dan kerajaan Maghon di india (1526-1858).
Pada masa kejaan Usmani pendidikan mengalami kemunduran. Kali ini di karenakan banyak ulama’
dan guru-guru yang hanya mempelajari kaidah-kaidah ilmu agama dan bahasa arab, serta sedikit
mempelajari ilmu berhitung dan ilmu miqat. Mereka tidak terpengaruh oleh pergerakan ilmiah di eropa.
Demikianlah keadaan pendidikan pada masa kerajaan Usman sampai jatuhnya sultan yang terakhir.

xii
C. Priode Modern (1800 M- Sampai Sekarang)
Priode ini merupakan zaman kebangkitan islam. Ekspedisi Napoleon di mesir yang berakhir
pada tahun 1801 M,  membuka mata dunia islam, akan kemunduran umat islam di samping
kemajuan barat, raja dan pemuka-pemuka islam mulai berfikir utntuk mengembalikan balance of
power yang telah pincang dan membahayakan islam. [4]
Kontak islam dengan barat sekarang berlainan sekali dengan kontak islam dengan barat periode
klasik. Pada waktu itu islam sedang menaik dan barat sedang dalam kegelapan. Sekarang
sebaliknya islam sedang dalam kegelapan dan barat sedang menaik. Kini islam yang ingin
belajar dari barat. Dengan demikian timbullah apa yang disebut pemikiran dan aliran
pembaharuan atau modernisasi dalam islam. pemuka – pemuka islam mengeluarkan pemikiran –
pemikiran bagaimana caranya membuat umat islam maju kembali sebagaimana yang terjadi
pada periode klasik. Usaha – usaha kearah itu pun mulai dijalankan dalam kalangan umat islam.
Akan tetapi dalam hal itu barat juga bertambah maju.

Ide – ide yang diperkenalkan Naopleon di Mesir adalah 


a.    system Negara republik yang kepala negaranya dipilih untuk jangka waktu tertentu
b.    persamaan (egalite)
c.     kebangsaan (nation)
raja dan para pemuka islam mulai berfikir dan mencari jalan keluar untuk mengembalikan
balance of power  yang telah membahayakan umat islam. Timbullah gerakan pembaharuan
yang dilakukan diberbagai Negara, terutama turki ustmani dan mesir. Para pembaharu di
turki melahirkan berbagai aliran pembaharuan : ustmani muda yang dipelopori oleh Ziya
Pasya ( 1825 – 1880 ) dan Namik Kemal (1840-1888), turki muda yang dimotori oleh
Ahmed Reza (1859-1931), Mehmed Murad (1853-1912) dan Sabahudin (1877-1948).
Disamping itu ada juga aliran pembaharu lain yaitu aliran barat yang dimotori oleh Tewfik
Fikret (1867-1951) dan Abdullah Jewdat (1869-1932), aliran islam yang dimotori oleh
Mehmed Aktif (1870-1936) dan aliran – aliran nasionalis yang dimotori oleh Zia Gokalp
(1875-1924).
Dimesir pembaharuan digagas dan dilakukan oleh para pembaharu diantaranya Rifa’ah
Badawi Rafi’ Ath-Thahthawi (1801-1873) yang menjadi redaktur surat kabat Al-Waqa’I Al-
Mishriyyah, Jamaludin Al-Afgani (1839-1897), Muhammad Abduh (1849-1905) dan Rasyid
Ridha (1865-1935). Gagasan mereka juga dipelajari oleh ulama Indonesia yang sempat
menuntut ilmu dimesir.

xiii
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan pada paparan dan analisa di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:

 Pengertian Pendidikan Islam adalah bimbingan secara sadar oleh pendidik


kepada terdidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik
menuju kepribadian yang lebih baik, yang pada hakikatnya mengarah pada
pembentukan manusia yang ideal. Manusia ideal adalah manusia yang
sempurna akhlaqnya. Yang nampak dan sejalan dengan misi kerasulan Nabi
Muhammad SAW, yaitu menyempurnakan akhlaq yang mulia.
 Pendidikan Islam di Indonesia sejatinya berlangsung sejak masuknya Islam
di Indonesia dengan masjid sebagai pusat peribadatan dan tempat belajar.
Setelah penggunaan masjid cukup optimal, maka muncullah pesantren yang
kemudian menjadi akar pendidikan Islam di Indonesia. 
 Keberadaan pesantren senyatanya mendorong lahirnya lembaga-lembaga
pendidikan Islam lain setelah pesantren, di antaranya madrasah, sekolah-
sekolah Islam dan Perguruan Tinggi Islam. 
 Dalam perjalanannya, lembaga-lembaga pendidikan Islam tak luput dari
berbagai dinamika yang ada, seiring dengan perkembangan zaman.
Pesantren, dari jenis pesantren tradisional ke pesantren modern. Madrasah
yang semakin memperbaiki kualitasnya dengan berbagai upaya, salah
satunya peningkatan kualitas guru. Dan, perguruan tinggi Islam yang
dulunya masih berstatus Sekolah Tinggi, berkembang menjadi Institut
hingga akhirnya menjadi Universitas.

Saran

Penulis sadari banyak sekali kesalahan dalam segi penulisan maupun isi materi
yang disampaikan. Oleh karena itu penulis memohon koreksi terhadap penyusunan
makalah ini.

xiv
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/29538761/Sejarah_Pendidikan_Islam_docx
http://rudisiswoyo89.blogspot.com/2013/11/sejarah-pendidikan-islam-di-
indonesia.html?m=1
http://rovisulistiono.blogspot.com/2015/04/periodesasi-sejarah-pendidikan-
islam.html?m=1
xv

Anda mungkin juga menyukai