Disusun Oleh:
Kelompok I
ELTHA SAVITTA PUTRI (2214050005)
HANIF SRI WAHYUNI (2214050024)
SURIANI (2214050028)
Dosen Pengampu:
Dr. Martias, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pola
Pendidikan Islam Zaman Rasul” dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas
dari Bapak Dr. Martias, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag pada mata kuliah Sejarah Pendidikan
Islam. Selain itu, penulisan makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi pembaca tentang Sejarah Pendidikan Islam.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Martias,
S.Ag.,S.Pd.,M.Ag selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam
yang telah memberikan tugas ini dan memberikan arahan dalam penyusunan
makalah ini. Sehingga kami dapat memahami materi-materi pada mata kuliah ini
dengan baik.
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
meyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN...................................................................................3
A. Periode pra Islam...............................................................................3
B. Periode Mekkah.................................................................................4
C. Periode Madinah................................................................................9
BAB III : PENUTUP.........................................................................................11
A. Kesimpulan...................................................................................................11
B. Saran dan Kritik...........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rasulullah SAW sebagai suri teladan dan rahmatan lil’alamin bagi orang
yang mengharapkan rahmat. Proses transformasi ilmu pengetahuan, internalisasi
nilai-nilai spiritualisme dan bimbingan emosional yang dilakukan Rasulullah
SAW dapat dikatakan sebagai mukjizat luar biasa, yang manusia apa dan di mana
pun tidak dapat melakukan hal yang sama.
Hasil pendidikan Islam pada periode Rasulullah terlihat dari kemampuan
murid-muridnya (para sahabat) yang luar biasa dan periode Rasulullah fase pra
Islam, Mekkah dan Madinah, para aktivitis pendidikan dapat menyerap berbagai
teori dan prinsip dasar yang berkaitan dengan pola-pola pendidikan dan interaksi
sosial yang lazim dilaksanakan dalam setiap manajemen pendidikan Islam.
Gambaran dan pola pendidikan Islam di zaman Rasulullah SAW periode
pra Islam, Mekkah dan Madinah adalah sejarah masa lalu yang perlu diungkap
kembali, sebagai bahan perbandingan, sumber gagasan, gambaran strategi
menyukseskan pelaksanaan proses pendidikan agama Islam. Pola pendidikan
Islam di masa Rasulullah saw tidak terlepas dari metode, evaluasi, materi,
kurikulum, pendidikan, peserta didik, lembaga, dasar, tujuan dan sebagainya yang
bertalian dengan pelaksanaan pendidikan Islam, baik secara teoritis dan praktis.
Maka dari itu, makalah ini akan memaparkan secara jelas dan ringkas
informasi mengenai pendidikan Islam zaman Rasulullah di periode pra Islam,
Mekkah dan Madinah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pola pendidikan zaman Rasulullah periode pra Islam?
2. Bagaimana pola pendidikan zaman Rasulullah periode Mekkah?
3. Bagaimana pola pendidikan zaman Rasulullah periode Madinah?
1
2
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana pola pendidikan zaman Rasulullah
periode pra Islam.
2. Untuk mengetahui bagaimana pola pendidikan zaman Rasulullah
periode Mekkah.
3. Untuk mengetahui bagaimana pola pendidikan zaman Rasulullah
periode Madinah.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Muhammad Husni Thamrin, "Pendidikan Islam di Masa Rasulullah," Jurnal Pendidikan
Islam Vol. 1, No. 1 (2015): 23.
2
Ibid., 25.
3
Ibid., 26.
3
4
4
Ibid., 28.
5
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 32. 2
5
Thalhah bin Ubaidillah. Mereka dibawa Abu Bakar langsung kepada Nabi
dan masuk Islam di hadapan Nabi sendiri.6 Mereka diberi gelar As
sabiqunal awwalun, yaitu orang yang pertama masuk Islam. Mereka
mendapat pelajaran Islam dari Rasulullah SAW. Secara langsung di
tempat yang tersembunyi, di rumah Arqam bin Arqam, di kota Mekkah.7
2. Tahap Pendidikan Islam Secara Terang-Terangan
Pendidikan secara sembunyi-sembunyi berlangsung selama tiga
tahun, sampai turun waktu berikutnya, yang memerintahkan dakwah
secara terbuka dan terang-terangan. Ketika wahyu tersebut turun beliau
mengundang keluarga dekatnya untuk berkumpul dibukit Shafa,
menyerukan agar berhati-hati terhadap azab yang keras di kemudian hari
(hari kiamat) bagi orang-orang yang tidak mengakui Allah sebagai Tuhan
Yang Maha Esa dan Muhammad sebagai utusan-Nya.
Perintah dakwah secara terang-terangan dilakukan oleh
Rasulullah, seiring dengan jumlah sahabat yang semakin banyak dan
untuk meningkatkan jangkauan seruan dakwah, karena diyakini dengan
dakwah tersebut banyak kaum Quraisy yang akan masuk agama Islam. Di
samping itu, keberadaan rumah Arqam bin Arqam sebagai pusat dan
lembaga pendidikan Islam sudah diketahui oleh Kafir Quraisy.
3. Tahap Pendidikan Islam untuk Umum
Hasil seruan dakwah secara terang-terangan yang terfokus kepada
keluarga dekat, kelihatannya belum maksimal sesuai dengan apa yang
diharapkan. Maka, Rasulullah mengubah strategi dakwahnya dari seruan
yang terfokus kepada keluarga dekat beralih kepada seruan umum, umat
manusia secara keseluruhan. Seruan dalam skala “internasional” tersebut
didasarkan kepada perintah Allah, surat Al-Hijr Ayat 94-95. Sebagai
tindak lanjut dari perintah tersebut, pada musim haji Rasulullah
mendatangi kemah-kemah para jamaah haji. Pada awalnya tidak banyak
6
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), h. 19.
7
Slamet, Modul Pendidikan Agama Islam: Semester Gasal SMA/MA Kelas X, (Surakarta:
Hayati Tumbuh Subur), h. 53.
6
8
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, h. 33.
9
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, h. 34.
7
13
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, h. 35.
14
Baderiah, Sejarah Pendidikan Islam: Masa Awal Perkembangan dan Realitasnya di
Indonesia, h. 14.
15
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, h. 36.
16
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, h. 36.
9
Indonesia, h. 12.
18
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, h. 37.
10
Islam, baik penduduk asli maupun pendatang, bahkan Rasulullah juga ikut
ambil bagian dalam membangun masjid Quba’.19
Suatu kebijakan yang sangat efektif dalam pembinaan dan
pengembangan masyarakat baru di Madinah, adalah disyaratkannya media
komunikasi berdasarkan wahyu, yaitu salat jumat yang dilaksanakan secara
berjamaah dan adzan. Dengan salat jumat tersebut hampir seluruh warga
masyarakat berkumpul untuk secara langsung untuk secara langsung
mendengar khotbah dari Nabi Muhammad SAW dan shalat jumat
berjamaah.20
b. Materi Pendidikan Islam di Madinah
Pada periode Madinah, materi pendidikan yang diberikan cakupannya
lebih kompleks dibandingkan dengan materi pendidikan periode Mekkah.
Menurut Zuharini, materi pendidikan Islam di Madinah meliputi pendidikan
dan pembinaan masyarakat baru menuju kesatuan sosialdan politik dan materi
pendidikan sosial dan kewarganegaraan yang terdiri dari pendidikan ukhuwah
antara kaum muhajirin dan kaum ansor.21 Selain itu adapun pendidikan
kesejahteraan keluarga kaum kerabat serta pendidikan hankam (pertahanan
dan keamanan) dakwah islam.22
19
Bahrul Ilmi, Pendidikan Agama Islam untuk Kelas X SMA, (Cet II; Jakarta: Grafindo
Media Pratama, 2007), h. 116.
20
Zuhraini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, dalam Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan
Islam, h. 38.
21
Zuhraini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, dalamSamsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam,
h. 15.
22
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, h. 39.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kesimpulan, pola pendidikan Islam pada periode pra-Islam di
Mekkah dan Madinah dapat diidentifikasi melalui pengajaran langsung dari
Rasulullah, pendidikan melalui Al-Qur'an, pendidikan melalui pengalaman dan
contoh, serta pendidikan melalui komunitas Muslim. Meskipun tidak ada pola
pendidikan formal pada masa itu, pola-pola ini membentuk dasar pendidikan
Islam yang kuat. Dalam perkembangan selanjutnya, pola pendidikan Islam
mengalami perubahan dengan adanya sistem pendidikan formal seperti madrasah
dan pesantren, namun pola-pola pendidikan pada masa pra-Islam tetap menjadi
dasar yang penting dalam pendidikan Islam sampai saat ini.
Pendidikan Islam periode Rasulullah di Mekkah berjalan 3 tahapan, tahap
rahasia dan perseorangan, tahap terang-terangan dan tahap untuk umum.
Perjalanan panjang dalam penyebaran syiar agama dengan titik berat menanamkan
nilai-nilai ketauhi serta pengajaran Al-Qur’an kedalam pribadi mereka agar
menjadi pembiasaan bagi masyarakat di Mekkah. Bermula dari lembaga
pendidikan di rumah Arqam bin Arqam hingga kuttab menjadi lembaga yang
menanungi pembelajaran pendidikan Islam padasaat itu dengan kurikulum masih
berpusat ke Al-Qur’an. Dengan pembelajaran tersebut beberapa metode
diterapkan Rasulullah diantaranya metode ceramah, dialog, diskusi,
perumpamaan, kisah, hafalan, pembiasaan dan uswatun hasanah.
Pendidikan Islam periode Rasulullah di Madinah merupakan pembinaan
yang menjadi kelanjutan dari pendidikan Islam yang ada di Mekkah. Setelah
mengutamakan ketauhidan dan pengajaran Al-Qur’an yang telah dipahami berahli
ke pendidikan dan pembinaan masyarakat baru menuju kesatuan sosial dan politik
dan materi pendidikan sosial dan kewarganegaraan yang terdiri dari pendidikan
ukhuwah antara kaum muhajirin dan kaum ansor. Selain itu adapun pendidikan
kesejahteraan keluarga kaum kerabat serta pendidikan hankam (pertahanan dan
keamanan) dakwah islam.
11
12
Ilmi, B. 2007. Pendidikan Agama Islam untuk Kelas X SMA. Cet II; Jakarta:
Pendidikan Islam.