Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM


Tentang
Sejarah Pendidikan Islam (Pengertian, Ruang Lingkup, dan Manfaat)

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1

Akramul Insan Zaer 2214010188


Fadhilatul Muharram 2214010216
Fathimah Raniyah 2214010211

Dosen Pengampu :
Dr. Ratna Kasni Yuniendel, S. Ag,M. Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
IMAM BONJOL PADANG
2023 M/1444 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang sedalam-dalamnya kami panjatkan kehadirat Allah Yang


Maha Pengasih dan Penyayang, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga
penyusunan Makalah Sejarah Pendidikan Islam yang berjudul “ Sejarah
Pendidikan Islam (Pengertian, Ruang Lingkup, Manfaat, Metode) “ ini dapat di
selesaikan. Makalah ini merupakan wujud dari gagasan perlunya referensi untuk
mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam. Kemudian makalah ini diintergrasikan
dengan pemikiran-pemikiran dari ahli lain dan konsep-konsep yang baru
berkembang. Makalah ini mendapat banyak tambahan materi yang disesuaikan
dengan sistematiika pemikiran dari sisi prosedur. Akhirnya, Semoga penyusunan
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan para pembaca, oleh karena itu
kritik dan saran sangat penulis harapkan sehingga terdapat kesempurnaan pada
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan arti dalam pengembangan
pendidikan yang akan datang.

Padang, 24 Febuari 2023

Pemakalah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….
i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………....
ii

PENDAHULUAN……………………………………………………… 1
A. Latar Belakang……………………………………………………..... 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………… 2
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………...... 3

PEMBAHASAN……………………………………………………….. 4
A. Pengertian Sejarah Pendidikan Islam………………………………… 4
B. Ruang Lingkup Pembahasan Sejarah Pendidikan Islam…………………
7
C. Manfaat Sejarah Pendidikan Islam……………………………………… 7

PENUTUP……………………………………………………………..11
A. Kesimpulan…………………………………………………………. 11

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..
12
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa manusia hidup di dunia ini
tidak ada yang terlepas dari sejarah, baik itu sejarah tentang sesuatu hal
positif, maupun hal yang negatif. Tetapi semua yang telah terlewatkan itu
termasuk sejarah. Terutama pada mata kuliah sejarah pendidikan islam
ini.banyak hal yang akan dibahas mengenai sejarah tentang pendidikan
islam itu sendiri, akan Tetapi alangkah baiknya sebelum kita melangkah
lebih jauh kita terlebih dahulu membahas inti inti penjelasan yang terdapat
didalam sejarah perkembangan islam. pola pikir yang akan diajarkan dan
kita juga didalam mempelajari sejarah pendidikan islam nantinya dapat
mengambil intisari atau pelajaran yang bisa kita petik dari sejarah tersebut
untuk dijadikan pelajaran dikehidupan kita dimasa yang akan datang agar
kita bisa menjadi yang lebih baik lagi dari hari hari sebelumnya. Maka dari
itu kami mengambil judul tentang pengertian, tujuan, dan ruang lingkup
SPI. Dan tak lupa didalam kita mempelajari ilmu Allah, kita diberi
kebebasan untuk berpikir dan berangan angan karna itu memang fitrah dari
allah yang diberikan kepada manusia akan tetapi harus selalu
memperhatikan rambu rambu allah agar kita selalu berada dijalanya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Sejarah Pendidikan Islam?
2. Apa Ruang Lingkup Sejarah Pendidikan Islam?
3. Apa Manfaat Mempelajari Sejarah Peradaban Islam?

C. Tujuan Pembuatan Makalah


1. Untuk Mengetahui Pengertian Sejarah Pendidikan Islam
2. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Sejarah Peradaba Islam
3. Untuk Mengetahui Manfaat Mempelajari Sejarah Peradaban Islam
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sejarah Pendidikan Islam

Sejarah pendidikan islam, terdiri dari tiga kata, yaitu “sejarah”, ”


pendidikan”, dan “islam”. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonedia, W.J.S
Poerwadarminta mengemukakan, bahwa sejarah mengandung tiga pengertian,
yaitu (1) kesusastraan lama: silsilah, asal usul; 2) kejadian dan peristiwa yang
benar-benar terjadi pada masa lampau .1

Adapun pengertian sejarah menurut para ahli sejarah: (1) sejumlah


perubahan, kejadian dan peristiwa dalam kenyaraan sekitar kita, (2) cerita tentang
perubahab, kejadian dan peristiwa yang merupakan realitas kehidupan, (3) ilmu
yang bertugas menyelidiki perubahan, kejadian dan peritiwa yang merupakan
realitas tersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, ilmu sejarah dapat diartikan


sebagai upaya merekontruksi peristiwa atau kejadian masa lalu dengan
menggunakan berbagai sumber, berupa data dan fakta yang dapat dipercaya dan
disusun secara sistematis dengan menggunakan metode dan pendekatan tertentu.
Misalnya sejarah perang diponegoro, maka didalmanya terdapat data dan fakta
yang berhubungan dengan objek kejadian perangnya itu sendiri, waktu terjadinya
perang, tempat terjadinya perang, para pelaku yang terlibat dalam perang, tujuan
perang, dan latar belakang terjadinya perang.

Dari segi bahasa, pendidikan berasal dari kata education yang dapat
diartikan upbringing(pengembangan), teaching (pengajaran), instruction
(perintah), pedagogy (pembinaan kepribadian), breading (memberi makan)

Dalam kamus umum bahasa Indonesia, W.J.S. Poerwadarminta mengartikan


pendidikan sebagai berikut: (1) perbuatan mendidik, (2) ilmu pendidik, ilmu
didik, Ilmu mendidik, dan (3) pemeliharaan badan, batin, dan sebagainya. Dalam

1
Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam,(Jakarta:Kencana,2011)hlm.11
bahasa arab, kata pendidikan merupakan terjemahan dari kata al-tarbiyah yang
dapat diartikan proses menumbuhkan dan mengembangkan potensi yang terdapat
pada diri seseorang baik secara fisik, psikis, social, maupun spiritual.

Adapun pengertian pendidikan islam dapat dikemukaan beberapa pendapat


sebagai berikut: Pertama, Akhiyah Al-Abrasyi, berpendapat bahwa yang
dimaksud dengan pendidikan islam, bukanlah membuhi otak anak didik dengan
segalam macam ilmu yang belum mereka ketahui, tetapi maksudnya ialah
mendidika akhlak dan jiwa mereka, menanamkan rasa fadhilah (keutamaan),
membiaskan mereka dengan kesopanan yang tinggi, mempersiapkan mereka
untuk suatu kehidupan yang seluruhnya, ikhlas dan jujur.

Kedua, Omar Muhamad Al-Tommy Al-Suaibani berpendapat, bahwa


pendidikan adalah proses mengubah tingkah laku individu, pada kehidupan
pribadi, masyarakat dan alam sekitarnya, dengan cara pengajaran sebagai suatu
aktivitas asasi dan sebagai profesi diantara profesi-profesi asasi dalam
masyarakat.

Ketiga, Hasan Langgulung berpendapat, bahwa pendidikan adalah suatu


proses yang mempunyai tujuan yang biasanya diusahakan untuk menciptakan
pola-pola tingkah laku tertentu pda kanak-kanak atau orang yang sedang dididik.

Selanjutnya ialah pengertian islam. Secara harfiah islam berasal dari bahasa arab,
salima, yang antara lain berarti be to safe ( terpelihara), and sound (terjaga),
unharmed (tidak celaka), intact,safe (terjaga), dan surrender (pengabdian).

Said Hawa dalam bukunya al-islam, mengartikan islam sebagai berikut:

Islam adalah agama para Rasul dan Nabi seluruhnya. Dari semenjak adam
hingga risalah Nabi Muhammad Saw, yang menjadi pemungkas risalah Allah
SWT.

Kemudian Harun Nasution, Guru Besar Teologi Islam berpendapat bahwa islam
adalah:
Agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada masyarakat manusia
melalui Nabi Muhammad Saw sebagai Rasul. Islam pada hakikatnya membawa
ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenai satu segi, tetapi mengenai berbagai segi
kehidupan manusia. Sumber dan ajaran-ajaran yang mengambil berbagai aspek itu
ialah Al-Qur’an dan Hadits.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Sejarah pendidikan islam


adalah ilmu yang membahas tentang berbagai aspek atau komponen pendidikan
yang pernah terjadi dan pernah dilakukan oleh umat islam dengan berpedoman
pada ajaran islam sebagaimana terdapat didalam Alqur’an dan As sunnah. Sejarah
pendidikan Islam adalah sejarah atau kejadian pada masa lampau yang terjadi
pada zaman Rasulullah yang muncul dan berkembang seiring dengan kemunculan
Islam itu sendiri, yang kemudian perkembangan selanjutnya pada masa Khulafaur
Rasyidin, Bani Ummayah dan Abbasyiah sampai jatuhnya kota bagdad dan
lenyapnya khalifah Islam yang terakhir di Istambul.2

B. Ruang Lingkup Pembahasan Sejarah Pendidikan Islam

Ruang lingkup pembahasan sejarah pendidikan islam meliputi pengertian,


tujuan, metode pendekatan dan ruang lingkup sejarah pendidikan islam, situasi
pendidikan pada zaman pra islam, zaman Rasulullah di Mekkah dan di Madinah,
zaman Khulafaur Rasyidin, zaman Bani Umayah, zaman Bani Abbasiyah, zaman
Khalifah islan di Spanyol, zaman kekhalifahan Fathimiyah, zaman Turki Usmani,
dinasti Moghul, dinasti Syafawi, zaman kerajaan islam di Indonesia, zaman
penjajahan Belanda, zaman penjajahan Jepang, zaman Orde Lama, zaman Orde
Baru, dan zaman Era Reformasi.3

Ruang lingkup sejarah pendidikan islam Mencakup Objek Sejarah


Pendidikan Islam dan metode sejarah pendidikan islam.

2
Ibid.,hlm.24
3
Ibid.,hlm.30
1. Objek Sejarah Pendidikan Islam

Sejarah biasanya ditulis dan dikaji dari sudut pandang suatu fakta atau
kejadian tentang peradaban bangsa. Maka objek Sejarah Pendidikan Islam
mencakup fakta-fakta yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan
pendidikan Islam baik informal maupun formal. Dengan demikian dapat diperoleh
“sejarah serba objek”. Dalam hal ini sejalan dengan peranan agama Islam sebagai
agama da’wah menyeru kebaikan dan mencegah pada kemunkaran, menuju
kehidupan yang sejahtera baik lahir maupun batin. Namun sebagai cabang ilmu
pengetahuan, objek sejarah pendidikan Islam umumnya tidak jauh berbeda dengan
yang dilakukan dalam objek-objek sejarah pendidikan, seperti mengenai sifat-sifat
yang dimilikinya.

Pendidikan tidak akan ada artinya apabila manusia tidak ada di dalamnya.
Hal ini disebabkan karena manusia merupakan objek dan subyek pendidikan,
artinya manusia tidak akan berkembang dan mengembangkan budayanya secara
sempurna apabila tidak ada pendidikan. dengan demikian maka akan di peroleh
apa yang di sebut “ sejarah serba subyek”.

2. Metode Sejarah Pendidikan Islam

Adapun metode yang dapat ditempuh untuk fase yang pertama adalah :

a. Metode Lisan dengan metode ini pelacakan suatu obyek sejarah dengan
menggunakan interview.

b. Metode Observasi dalam hal ini obyek sejarah diamati secara langsung.

c. Metode Documenter dimana dengan metode ini berusaha mempelajari secara


cermat dan mendalam segala catatan atau dokumen tertulis.

Adapun fase yang kedua yaitu metode penulisan untuk memahami Sejarah
Pendidikan Islam diperlukan suatu pendekatan atau metode yang bisa ditempuh
adalah keterpaduan antara metode deskriptif, metode komparatif dan metode
analisis sintesis.

a. Metode deskriptif, ajaran-ajaran islam yang dibawa oleh Rosulullah SAW, yang
termaktub dalam Al-Qur’an dijelaskan oleh As-sunnah, khususnya yang langsung
berkaitan dengan pendidikan islam dapat dilukiskan dan dijelaskan sebagaimana
adanya. Pada saatnya dengan cara ini maka apa yang terkandung dalam ajaran
islam dapat dipahami.

b. Metode komparatif mencoba membandingkan antara tujuan ajaran islam


tentang pendidikan dan tuntunan fakta-fakta pendidikan yang hidup dan
berkembang pada masa dan tempat tertentu. Dengan metode ini dapat diketahui
persamaan dan perbedaan yang ada pada dua hal tersebut sehingga dapat diajukan
pemecahan yang mungkin keduanya apabila terjadi kesenjangan.

c. Metode analisis sintesis digunakan untuk memberikan analisis terhadap istilah-


istilah atau pengertian-pengertian yang diberikan ajaran Islam secara kritis,
sehingga menunjukkan kelebihan dan kekhasan pendidikan Islam. Pada saatnya
dengan metode sintesis dapat diperoleh kesimpulan-kesimpulan yang akurat dan
cermat dari pembahasan sejarah pendidikan Islam. Metode ini dapat pula didaya
gunakan untuk kepentingan proses pewarisan dan pengembangan budaya umat
manusia yang islami.

Dari metode dan objek diatas ada beerapa ilmu yang dapat membantu
mendapatkan data historis yang akurat, tentunya dibutuhkan ilmu-ilmu pendukung
yang dapat memperkuat keberadaan sejarah. Ilmu-ilmu yang dibutuhkan adalah :

1. Ilmu-Ilmu Dasar

a. Paleografi yaitu pengetahuan tulisan-tulisan kuno

b. Diplomatic yaitu pengetahuan menyelidiki tanggal, tempat dan keaslian


dokumen-dokumen tertulis

c. Epigrafi yaitu pengetahuan tentang tulisan pada dokumen


d. Kronologis yaitu pengetahan tentang kesatuan waktu

e. Sigilografi yaitu pengetahuan mengenai segel yang dipergunakan zaman dulu

f. Heraldry yaitu pengetahuan tentang tanda-tanda istimewa dalam benda

g. Numismatik yaitu pengetahuan tentang mata uang dan mendali

h. Genealogi; pengetahuan tentang asal usul / nasabiyah subjek

2. Ilmu-Ilmu Bantu Sejarah

a. Geografi yaitu pengetahuan tentang alam

b. Sosiologi yaitu pengetahuan tentang kultur masyarakat

c. Antropologi yaitu pengetahuan tentang objek sejarah yaitu manusia

d. Arkeologi yaitu pengetahuan tentang warisan masa lampau/sisa peninggalan

e. Ilmu sejarah yaitu pengetahuan tentang perkembangan umat manusia.4

C. Manfaat Sejarah Peradaban Islam

Dengan mengkaji sejarah akan bisa memperoleh informasi tentang


pelaksanaan pendidikan Islam dari zaman Rasulullah saw sampai sekarang; mulai
dari pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran, dan kebangkitan
kembali tentang pendidikan Islam. Dari sejarah dapat diketahui segala sesuatu
yang terjadi dalam penyelenggaraan pendidikan Islam dengan segala ide, konsep,
intitusi, sistem, dan operasionalisnya yang terjadi dari waktu ke waktu (sejarah)
dalam Islam menduduki arti penting dan berguna dalam kajian dalam Islam. Oleh
karena itu kegunaan sejarah Pendidikan meliputi dua aspek yaitu kegunaan yang
bersifat umum dan yang bersifat akademis.

Sejarah pendidikan Islam memiliki kegunaan tersendiri di antaranya


sebagai faktor keteladanan, cermin, pembanding, dan perbaikan keadaan. Sebagai

4
A. Mustafa, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1999), hlm. 14.
faktor keteladanan dapat dimaklumi karena Al-Qur’an sebagai sumber ajaran
Islam banyak mengandung nilai kesejarahan sebagai teladan. Hal ini tersirat
dalam Al-Qur’an:

ٌ‫سنَة‬ ْ ُ ‫َللا أ‬
َ ‫س َوةٌ َح‬ ُ ‫لَقَ ٌْد كَانٌَ لَ ُك ٌْم فهي َر‬
ٌ‫سو هٌل ّه‬

“Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu
sekalian.”(QS. Al-Ahzab: 21)

ٌ‫واتههٌبعُوهٌُ لَعٌَلهٌُكْم تٌٌَْهتٌٌَُدوٌَن‬

“Dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk.

Berpedoman pada ayat di atas, umat Islam harus meneladani proses


pendidikan Islam semenjak zaman kerasulan Muhammad saw, Khulafaur
Rasyidin, ulama-ulama besar dan para pemuka gerakan pendidikan Islam.

Sebagai cermin, ilmu sejarah berusaha menafsirkan pengalaman masa


lampau manusia dalam berbagai kegiatan. Akan tetapi sejalan dengan
perkembangan bahwa tidak semua kegiatan manusia berjalan mulus, terkadang
menemukan rintangan-rintangan tertentu sehingga dalam proses kegiatannya
mendapat sesuatu yang tidak diharapkan, maka kita perlu bercermin atau
mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian masa lampau sehingga tarikh itu bagi
suatu masa menjadi cemin dan dapat diambil manfaatnya khususnya bagi
perkembangan pendidikan Islam.

Sebagai pembanding, suatu peristiwa yang berlangsung dari masa ke masa


tentu memiliki kesamaan dan kekhususan. Dengan demikian hasil proses
pembanding antara masa silam, sekarang dan yang akan datang diharapkan dapat
memberi andil bagi perkembangan pendidikan Islam karena sesungguhnya tarikh
itu menjadi cermin bagi masa yang baru.

Sebagai perbaikan, setelah berusaha menafsirkan pengalaman masa


lampau manusia dalam berbagai kegiatan kita berusaha pula untuk memperbaiki
keadaan yang sebelumnya kurang konstruktif menjadi lebih konstruktif.
Adapun kegunaan studi sejarah pendidikan Islam yang bersifat akademis
diharapkan dapat:

1. Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan


Islam, sejak zaman lahirnya sampai masa sekarang.

2. Mengambil manfaat dari proses pendidikan Islam, guna memecahkan


problematika pendidikan Islam pada masa kini.

3. Memiliki sikap positif terhadap perubahan-perubahan dan pembaharuan-


pembaharuan sistem pendidikan Islam.

Selain itu sejarah pendidikan Islam akan mempunyai kegunaan dalam


rangka pemangunan dan pengembangan pendidikan Islam. Dalam hal ini, sejarah
pendidikan Islam akan memberikan arah kemajuan yang pernah dialami sehingga
pembangunan dan pengembangan itu tetap berada dalam kerangka pandangan
yang utuh dan mendasar.5

5
Muhammad Hambal Shafwan, Intisari Sejarah Pendidikan Islam, (Sukoharjo:CV.Pustaka
Arafah,2019).,hlm.15
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah pendidikan islam adalah ilmu yang membahas tentang
berbagai aspek atau komponen pendidikan yang pernah terjadi dan
pernah dilakukan oleh umat islam dengan berpedoman pada ajaran
islam sebagaimana terdapat didalam Alqur’an dan As sunnah.
Tujuan studi sejarah pendidikan islam ini ialah dapat:
Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan
pendidikan islam sejak zaman lahirnya sampai sekarang.
Mengambil manfaat dari proses pendidikan islam, guna
memecahkan problematika pendidikan islam pada masa kini.
Memiliki sikap positif terhadap perubahan dan pembaruan system
pendidikan islam.
Ruang lingkup pembahasan sejarah pendidikan islam meliputi
pengertian tjuan metode pendekatan dan ruang lingkup sejarah
pendidikan islam, situasi pendidikan pada zaman pra islam, zaman
Rasulullah di Mekkah dan di Madinah, zaman Khulafaur Rasyidin,
zaman Bani Umayah, zaman Bani Abbasiyah, zaman Khalifah islan di
Spanyol, zaman kekhalifahan Fathimiyah, zaman Turki Usmani,
dinasti Moghul, dinasti Syafawi, zaman kerajaan islam di Indonesia,
zaman penjajahan Belanda, zaman penjajahan Jepang, zaman Orde
Lama, zaman Orde Baru, dan zaman Era Reformasi.

DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah. 1995. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: PT Raja


Garfindo Persada.
Mustafa, A. 1999. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Bandung: CV Pustaka
Setia.

Nata, Abuddin. 2011. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.

Rukiati, Enung K. 2006. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Bandung: CV


Pustaka Setia.

Shafwan, Muhammad Hambal. 2019. Intisari Sejarah Pendidikan Islam.


Sukoharjo: CV.Pustaka Arafah.

Anda mungkin juga menyukai