Oleh Kelompok 1:
Dosen Pengampu:
Dr. Ulfatmi, M.Ag
Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada kami untuk menyelesikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Konsep Dasar Pendidikan
Keluarga Dalam Islam. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Ibu Dr.
Ulfatmi, M.Ag. Pada mata kuliah PENDIDIKAN KELUARGA di Universitas
Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang. Selain itu, kami juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima
demi kesempurnaan makalah ini.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………. i
Daftar Isi……………………………………………………………………….... ii
BAB I Pendahuluan………………………………………………………. 1
1. Latar Belakang……………………………………………………... 1
2. Rumusan Masalah…………………………………………………. 2
3. Tujuan Penulisan………………………………………………….... 3
BAB II Pembahasan……………………………………………………….. 4
1. Pengertian Pendidikan dan Keluarga………………………………. 4
2. Hakikat Pendidikan……………………………………………….... 7
3. Fungsi Keluarga Dalam Pendidikan……………………………….. 7
Daftar Pustaka………………………………………………………………….. 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
Pendidikan adalah kebutuhan yang mutlak bagi kehidupan manusia, sejak
manusia lahir sampai meninggal dunia. Dengan kata lain pendidikan itu berlangsung
seumur hidup, yaitu sejak bayi dalam kandungan ibu hingga ke liang lahat. Oleh
karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Pendidikan secara umum bertujuan untuk menimbulkan pertumbuhan
yang seimbang dari kepribadian total manusia melalui latihan spiritual, Intelektual,
rasional diri, perasaan dan kepekaan tubuh manusia dengan segala aspek.
Bagaimanapun pendidikan merupakan salah satu kunci yang sangat esensial dalam
kehidupan umat manusia, baik dan buruknya sumber daya manusia adalah sangat
tergantung dari pendidikan yang di perolehnya, jika pendidikan yang di peroleh
seseorang memiliki kualitas yang baik, maka akan baik pula sumber daya manusia
yang dimiliki, karena itu desain pendidikan hendaknya di persiapkan secara matang
hingga hasil yang di capai akan memuaskan. Sejak pelita satu, bangsa Indonesia telah
merasakan bahwa pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pelita demi pelita telah
berjalan dengan selamat, dan sekarang kita sedang berada ke enam. Pembangunan
bangsa telah berjalan dengan cepat, sehingga berbagai kemajuan telah dapat kita
nikmati, terutama bidang fisik material. Sedangkan pembangunan bidang mental
spiritual berjalan mengiringi yang pertama.
Pendidikan anak dalam Islam untuk mendidik dan membina anak menjadi
dewasa dan bertanggung jawab baik secara moral, agama, dan sosial masyarakat.
Pendidikan anak dalam Islam adalah suatu perkara yang sangat penting dalam Islam.
Seorang pendidik, baik orang tua maupun guru hendaknya mengetahui betapa
besarnya tanggung jawab mereka terhadap pendidikan putra putrinya. Pada
1
hakikatnya pelaksanaan pendidikan anak merupakan amanat besar dari Allah SWT.
Orang tua harus serius dan bersungguh-sungguh dalam mendidik anak. Sesuai dengan
firman Allah SWT dalam Al-Quran surat At-Tahrim ayat 6;
ِ ٌ ود ٰها ٱلنَّاس وٱ ْْلِجارةُ ٰعل ْٰي ٰها م ٓلٰأئِ ٰكةٌ ِغ َٰل ۟ ۟
ُ ظ ش ٰدا ٌد ََّّل يٰ ْع
َّ صو ٰن
ٱَّللٰ ٰماأ ٰ ٰٰ ٰ ُ ُ ُس ُك ْم ٰوأٰ ْهلِي ُك ْم َٰن ًرا ٰوق
ٰ ين ٰء ٰامنُوا قُأوا أٰن ُف
ِ
ٰ ٰٓأَيٰيُّ ٰها ٱلَّذ
أ ٰٰم ٰر ُه ْم ٰويٰ ْف ٰعلُو ٰن ٰما يُ ْؤٰم ُرو ٰن
Artinya; “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan”. (Q.S At-Tahrim; 6)
Ayat diatas menjelaskan bahwa orang tua mempunyai kewajiban mendidik
anak-anaknya agar terpelihara dari api neraka. Selain mendidik orang tua juga
memiliki kewajiban untuk membimbing, mengasuh dan mengarahkan anak-anaknya
untuk menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.
Pendidikan yang perlu ditanamkan sejak awal ialah pendidikan Agama Islam.
2) Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan pada latar belakang masalah diatas,
maka penulis dapat mengidentifikasikan sebagai berikut:
a. Banyak orang tua yang tidak mengetahui peranan penting mereka sebagai
sekolah pertama atau lembaga pendidikan pertama pada anak.
b. Kurangnya perhatian orang tua terhadap pola asuh pendidikan agama di masa
kanak-kanak.
c. Sebagian besar orang tua lebih mementingkan pekerjaan dan menyerahkan
pengasuhan anak kepada jasa asisten rumah tangga atau pengasuh anak (Baby
siter).
2
3) Tujuan Penulisan
Penelitian tentang pemikiran tokoh ini diharapkan memberikan kontribusi baik
secara teoretis maupun secara praktis. Secara Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan:
1) Dapat memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan dan juga menambah
kekayaan khazanah intelektual khususnya dalam keilmuan Pendidikan Agama
Islam.
2) Dapat memberikan informasi bagi para akademisi khususnya penulis untuk
mengetahui lebih luar pemikiran Prof. Dr. Zakiah Darajat tentang konsep
pendidikan Islam terhadap anak dalam keluarga. Dengan demikian dapat
memperbanyak khazanah kepustakaan dan menjadi refrensi bagi penelitian
selanjutnya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1 Melmambessy Moses, “Analisis Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, dan Pengalaman Kerja terhadap
Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Papua,” Media Riset Bisnis dan
Manajemen, April 8, 2012, 18–36.
2 Teguh Triwiyanto, Pengantar Pendidikan (Bumi Aksara, 2021).
4
lingkungan dan orang lain. Sedangkan kata “semua aspek”, sudah mencakup
jasmani, akal, dan hati.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan
adalah usaha Secara sadar yang dilakukan seseorang dengan sengaja untuk
menyiapkan peserta didik menuju kedewasaan, berkecakapan tinggi,
berkepribadian atau berakhlak mulia, dan kecerdasan berpikir Melalui bimbingan
dan latihan manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang sempurna.
5
luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga, dan memberikan keyakinan
agama, nilai budaya, nilai moral dan ketrampilan.
Keluarga adalah kumpulan beberapa orang Yang karena terikat oleh satu
turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,
esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk
memuliakan masing-masing anggotanya. Keluarga berperan menciptakan
persahabatan, kecintaan, rasa aman, hubungan antar pribadi yang bersifat
kontinyu, semua itu merupakan dasar-dasar bagi perkembangan kepribadian anak.
Ki Hajar Dewantara keluarga adalah Dua atau lebih dari dua individu yang
tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di
dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan. Kalau ditinjau dari ilmu sosiologi, keluarga adalah bentuk
masyarakat kecil yang terdiri dari beberapa individu yang terikat oleh suatu
keturunan, yakni kesatuan antara ayah ibu dan anak yang merupakan kesatuan
kecil dari bentuk-bentuk kesatuan masyarakat. Ciri hakiki suatu keluarga ialah
bahwa Keluarga itu merupakan “suatu persekutuan hidup yang dijalin kasih
sayang antara pasangan dua jenis manusia yang dikukuhkan dengan pernikahan,
yang Bermaksud untuk saling menyempurnakan diri”. Sedangkan fungsi keluarga
itu ada delapan jenis, yaitu: (1) fungsi edukasi, (2) fungsi sosialisasi, (3), fungsi
proteksi, (4) fungsi afeksi, (5) fungsi religius, (6) fungsi ekonomi, (7) fungsi
rekreasi, (8) fungsi biologis . Berdasarkan beberapa fungsi di atas terlihat bahwa
salah satu fungsi keluarga ialah fungsi pendidikan. Hal ini berarti bahwa orang tua
sebagai pendidik pertama dan utama mempunyai kewajiban dalam memberikan
pendidikan kepada anak-anaknya termasuk pendidikan moral.
6
2. Hakikat Pendidikan
7
menciptakan suatu masyarakat yang aman, tenteram, bahagia dan sejahtera, yang
semua itu harus dijalankan oleh keluarga sebagai lembaga sosial terkecil. Dalam buku
Keluarga Muslim dalam Masyarakat Modern, dijelaskan bahwa .Berdasarkan
pendekatan budaya, keluarga minimal mempunyai tujuh fungsi, yaitu, fungsi
biologis, edukatif, religius, proyektif, sosialisasi, rekreatif dan ekonomi.
8
6) Fungsi keagamaan; yaitu keluarga merupakan pusat pendidikan, upacara dan ibadah
agama bagi para anggotanya, di samping peran yang dilakukan institusi agama. Fungsi
ini penting artinya bagi penanaman jiwa agama pada si anak; sayangnya sekarang ini
fungsi keagamaan ini mengalami kemunduran akibat pengaruh sekularisasi. Hal ini
sejalan dengan Hadits Nabi SAW yang mengingatkan para orang tua:
ص ٰرانِ ِه ِ ِ
ِِّ سانِ ِه أ ْٰو يُٰن ِ ٍ
ٰجِِّ ُٰ فٰأٰبٰ ٰواهُ يُ ٰه ِِّو ٰدانِه أ ْٰو ُي،ُكلُّ ٰم ْول ُْود يُ ْولٰ ُد ٰعلٰى الْفط ْٰرة
Artinya: “Setiap anak dilahirkan secara fitrah, orang tuanya lah yang akan
menjadikannya Yahudi, Nasrani dan Majusi..”
Dari berbagai fungsi keluarga yang telah diuraikan di atas, penulis dapat
menyimpulkan bahwa setiap orang tua mempunyai tanggung jawab yang besar di
9
dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik. Karena sangat berpengaruh sekali
kepada anak apabila ia tidak menjalankan tugasnya sebagai kepala keluarga, dalam
rangka:
10
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pendidikan secara etimologis merupakan terjemahan dari bahasa
Yunani paedagogiek yang artinya ilmu yang membicarakan cara-cara memberikan
bimbingan pada anak. Sedangkan dalam bahasa Inggris, pendidikan diterjemahkan
dengan kata yang berasal dari bahasa Yunani educare yang mengandung arti
membawa keluar sesuatu yang tersimpan dalam jiwa anak, untuk dituntun agar
tumbuh dan berkembang.
Keluarga merupakan lembaga pertama dan utama yang dikenal oleh anak. Hal
ini disebabkan, karena kedua orang tualah orang yang pertama dikenal dan
diterimanya pendidikan. Bimbingan , perhatian, dan kasih sayang yang terjalin antara
kedua orang tua dengan anak-anaknya, merupakan basis yang ampuh bagi
pertumbuhan dan perkembangan psikis serta nilai-nilai sosial dan religius pada diri
anak didik.
Hakikat pendidikan yaitu instrumen yang diterapkan secara teknologi untuk
pendidikan seluruh manusia dan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan. Pendidikan adalah
upaya untuk membuat materi hidup siap untuk lingkungan yang berubah dengan
cepat. Pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses interaksi manusia yang
menyeimbangkan antara otoritas pendidik dan kedaulatan subjek siswa. Pendidikan
akan ada seumur hidup. Pendidikan meningkatkan kualitas diri Anda atau komunitas
lain.
11
DAFTAR PUSTAKA
12