Anda di halaman 1dari 13

Makalah

“Tujuan Penddidikan dalam QS. Ali Imran ayat 138-139


dan QS. Al-Fath ayat 29”
Untuk Memenuhu Tugas Pada Mata Kuliah Tafrsir Tarbawiy
Dosen Pengampuh : Drs. Gunawan B. Dulumina, M.Pd.I

Disusun Oleh :

Kelompok III :
1. Anggel Yulia Rahma (201010101)
2. Dela Adelia (201010098)
3. Haidatul Hamrah.H (201010080)
4. Inayah Qurrata A‟yun (201010095)
5. Irzal Setiawan ST (201010077)
6. Yuli Oktavia Ningsih (201010089)
7. Moh. Syawal (201010096)
8. Muhammad Mas Zaifudin (201010071)
9. Muh Reski Budiman (201010070)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) DATOKARANA PALU
TAHUN AJARAN 2021/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Tafsir tentang Tujuan pendidikan Islam ini dengan tepat
waktu. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Palu, Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 1


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 4
C. Tujuan ..................................................................................................................... 5
BAB II................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 6
A. Tujuan Pendidikan Islam ........................................................................................ 6
B. QS. Al– „Imran ayat 138-139 .................................................................................. 7
C. QS. Al-Fath ayat 29 ................................................................................................ 9
D. Munasabah?/Hubungan Ayat dengan Pokok Bahasan .......................................... 11
BAB III ............................................................................................................................. 12
PENUTUP ........................................................................................................................ 12
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 12
B. Saran ..................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Sehingga
banyak orang dari berbagai kalangan yang membicarakan tentang belajar. Hampir
semua pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku manusia dibentuk, diubah dan
berkembang melalui proses belajar. Kegiatan belajar dapat berlangsung dimana
saja, baik di sekolah, di rumah di madrasah, di masyarakat, dan lain sebagainya.
Maka dari itu tidak mengherankan jika belajar merupakan hal yang wajib bagi
setiap manusia.

Islam merupakan agama yang sangat mementingkan masalah pendidikan.


Karena dengan pendidikan yang benar dan berkualitas akan menghasilkan
generasi penerus bangsa yang cerdas, berintelek, dan religius. Selain itu,
pendidikan juga akan membentuk masyarakat yang bermoral dan berakhlak mulia.
Masyarakat yang tidak hanya pandai dalam bidang teknologi, tetapi juga paham di
bidang agama dan sosial.

Begitu pentingnya pendidikan bagi setiap manusia, membuat penulis ingin


menuangkan beberapa pemahamannya tentang pendidikan, yaitu tentang tujuan
pendidikan dan beberapa ayat-ayat Al-Qur‟an dan As-Sunnah mengenai tujuan
dari pendidikan. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk berbagi ilmu
dan untuk menambah wawasan tentang hakikat dan tujuan dari pendidikan
tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tujuan pendidikan islam itu?
2. Bagaimana tafsir surat Ali-Imron ayat 138-139?
3. Bagaimana tafsir surat Al-Fath ayat 29?
4. Bagaimana hubungan ayat dengan pokok bahasan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tujuan pendidikan islam.
2. Untuk mengetahui tafsir surat Ali-Imron ayat 138-139.
3. Untuk mengetahui tafsir surat Al-Fath ayat 29.
4. Untuk mengetahui hubungan ayat dengan pokok bahasan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tujuan Pendidikan Islam


Muhammad Abduh menjelaskan tujuan pendidikan yang ingin dicapai yakni
mencakup aspek kognitif (akal), aspek afektif (moral), dan spiritual. Dengan kata
lain, terciptanya kepribadian yang seimbang, yang tidak hanya menekankan
perkembangan akal, tetapi juga perkembangan spiritual. Sehubungan dengan itu,
Quraish shihab pendidikan islam adalah pencapaian tujuan yang diisyaratkan
dalam Al-Qur‟an yaitu serangkaian upaya yang dilkukan oleh seorang pendidik
dalam membantu anak didik menjalankan fungsinya di muka bumi, baik
pembinaan pada aspek material maupun spiritual.

Sementar itu, hasil keputusan kongres pendidikan islam sedunia tahun 1980 di
Islamabad, tujuan pendidikan islam yakni upaya untuk menumbuhkan kepribadian
manusia yang menyeluruh , secara seimbang, melalui latihan jiwa, intelek, diri
manusia yang rasional, perasaan dan indera. Oleh Karena itu, pendidikan harus
mencapai pertumbuhan manusia dalam segala aspeknya; spiritual, intelektual,
imajinatif, fisik, ilmiah dan bahasa secara individual maupun kolektif mendorong
semua aspek ke arah kebaikan dan mencapai kesempurnaan, tujuan akhirnya
adalah dengan perwujudan ketundukan yang sempurn kepada Allah, baik secara
pribadi, komunitas maupun seluruh umat manusia.

Sedangkan tujuan pendidikan Nasional menurut undang-undang No. 20 Tahun


2003 Tentang Sistem Pendidikan nasional pada pasal 3 yang menyatakan
pendidikan adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.

Dikatakan oleh Dr. Zakiah Darajat bahwa tujuan pendidikan islam secara
keseluruhan, yaitu kepribadian seseorang yang membuatnya menjadi insan kamil
dengan pola takwa, insane kamil artinya manusia utuh rohani dan jasmani, dapat
hidup dan berkembang secara wajar dan normal karena takwanya kepada Allah
SWT. Ini mengandung arti bahwa pendidikan islam itu di harapkan menghasilkan
manusia yang berguna bagi dirinya dan masyarakatnya serta senagn dan gemar
mengamalkan dan mengembangkan ajaran islam dalam berhubungan dengan
Allah dan dengan sesamanya, dapat mengambil manfaat yang semakin meningkat
dari alam semesta ini untuk kepentingan hidup di dunia kini dan akhirat nanti.

Tujuan pendidikan islam mempunyai cakupan yang sangat luas baik secara
material maupun secara spiritual. Pendidikan islam tidak hanya melihat bahwa
pendidikan sebagai upaya mencerdaskan semata melainkan sejalan dengan konsep
islam tentang manusia dan hakikat eksistensinya. Bahkan pendidikan islam
berupaya menumbuhkan pemahaman dan kesadaran bahwa manusia itu sama di
depan Allah, perbedaannya adalah kadar ketaqwaannya sebagai bentuk perbedaan
secara kualitatif.

Akhirnya tujuan pendidikan islam adalah melahirkan manusia-manusia yang


beriman dan berpengetahuan, dan saling menunjang satu sama lainnya. Jikalau
tidak, dapat dinyatakan sebagai kebodohan baru.

B. QS. Al– „Imran ayat 138-139


1. Ayat dan Terjemahan :

(١٣٨)

(١٣٩)
Artinya:

138. “(Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk
serta pelajaran bagi orang- orang yang bertakwa.”
139. “janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih
hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika
kamu orang-orang yang beriman.”
2. Penafsiran
“Haa – dza bayaanul liin naasi wa hudaw wa mau‟izhatul lilmuttaqiin“ Ini
penjelsan bagi manusia, yaitu suatu petunjuk dan nasehat yang melembutkan
jiwa orang-orang yang bertakwa.

Al-Qur‟an dan apa yang telah kami ungkapkan merupakan penjelasan bagi
manusia. Disamping itu juga menjadi pedoman, pegangan, dan penjelasan bagi
semua muttaqin yang mengambil manfaat dari petunjuknya.

Al-Qur‟an menunjuki kita tentang masalah-masalah perang dan pertahanan,


maksutnya agar kita memperhatikan persiapan yang cermat, bersungguh-
sungguh menyiapkan perbekalan, mempelajari kekuatan dan kelemahan lawan,
lalu kita menentukan langkah-langkah strategis yang harus dilaksanakan.

Wa la tahinuu wa laa tah-zanuu wa untumul a‟launa in kuntum mu‟minin =


Dan janganlah kamu lemah dalam bertindak (tak semangat) dan janganlah kamu
bersedih hati (risau), sedangkan kamulah orang-orang yang paling tinggi, jika
kamu benar-benar beriman.

Janganlah hatimu menjadi lemah, tidak mau berperang lagi akibat


penderitaan yang sangat menyakitkan pada perang uhud, dan janganlah kamu
bersedih hati terhadap apa yang telah hilang darimu , baik berupa jiwa (gugur,
luka) ataupun harta benda.

Bagaimana hati dan jiwamu dihinggapi perasaan lemah dan risau, padahal
kamulah orang-orang yang tertinggi (iman dan derajatnya), jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan rasul-Nya. Yang dimaksut dengan larangan kita
bersifat lemah dan bersedih hati adalah larangan kita membiarkan diri
dipengaruhi sifat-sifat yang lemah (berjiwa lemah).Oleh karena ituhendaklah
kita menyiapkan perbekalan yang cukup saat akan berangkat perang, dengan
semangat menyala-menyala (membaja) sambil bertawakal kepada Allah.
Pernyataan wa antumal a‟launa (kamu lebih tinggi) mengandung kabar gembira
bahwa para mukmin kelak akan memperoleh kemenangan dan kesuksesan.

C. QS. Al-Fath ayat 29


1. Ayat dan Terjemahan

Artinya:

“Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia
bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama
mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan
keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud.
Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat
mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan
tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di
atas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena
Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-
orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan
mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar.”

2. Penafsiran
Pada ayat ini Allah menjelaskan sifat dan sikap Nabi Muhammad SAW
beserta pengikut-pengikut beliau. Allah berfirman: Nabi Muhammad adalah
utusan Allah yang diutusnya membawa rahmat bagi seluruh alam dan orang-
orang yang bersama dengannya yakni sahabat-sahabat Nabi serta pengikut-
pengikut setia beliau adalah orang-orang yang bersikap keras yakni tegas tidak
berbasa-basi yang mengorbankan akidahnya terhadap orang-orang kafir. Walau
mereka memiliki sikap tegas itu namun mereka berkasih sayang antar sesama
mereka. Mereka juga ruku‟ dan sujud dengan tulus ikhlas karena Allah,
senantiasa mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya yang agung.. demikian
itulah sifat-sifat yang agung dan luhur serta tinggi.

Sesungguhnya kebaikan itu mempunyai cahaya dalam hati dan sinar wajah
keluasaan pada rezki dan cinta yang tertanam di hati orang banyak. Utsman
berkata “ tidak seorang pun yang menyembunyikan suatu rahasia kecuali Allah
menampakanya pada raut wajahnya dan perkataanya ”. Apa saja yang dilakukan
oleh seseorang atau dia bayangkan maka kan tampak pada raut wajahnya. Maka
apabila seseorang mu‟min benar kata hatinya terhadap Allah maka Allah akan
memperbaiki lahiriyahnya dihadapan manusia.

Sesungguhnya para sahabat Muhammad asalnya sedikit, kemudian mereka


semakin bertambah dan semakin banyak dan semakin kuat bagaikan tanaman
yang mengeluarkantunas-tunasnya yang bercabang-cabang pada sisinya
sebagaimana dapt disaksikan pada gandum dan lain-lainya. Sehinggan tanaman
itu menjadi kuat dan berubah dari asalnya yang kecil menjadi kuat dan tegak
lurus pada pokoknya sehingga membuata para penanamnya kahum karena kuat
kokoh lebat dan indah dipandang

Bahwa Allah mengembangkan orang-orang mu‟min dan memperbanyak


jumlah mereka adalah untuk membuat jengkel orang-orang kafir terhadap
mereka. Karena orang-orang mukmin berkeyakinan bahwa Allah pasti
menyempurnakan cahayanya lewat orang-orang mu‟min sekalipun orang-orang
ingkar tidak rela.

Yang tersebut adalah sifat-sifat umat islam pada masa kejayaanya.


Namun perhatikan sekarang dan berpikirlah tentang kemunduran dan
kebodohan, mereka sehhingga menjadi perumpamaan tentang kebodohan dan
lemah semangat. Dan telah berubah menjadi tanaman yang kering yang
terhempas oleh angin. Maka bagaimanakah jerami-jeraminya yang telah
berantakan itu bisa dihimpun

Allah swt, menjanjikan kepada orang-orang beriman kepada nabi Muhammad


saw bahwa Dia akan mengampuni dosa-dosa mereka dan memberi pahala
mereka banyak-banyak yakni dengan memasukan mereka dam surga yang penuh
dengan kenikmatan. Dan janji Allah adalh benar, hak tak mungkin diganti
dengan dan takmungkin disalahi. Dan siapa saja pun yang mengikuti jejak para
sahabat maka ia hukumnya sama dengan mereka.

D. Munasabah?/Hubungan Ayat dengan Pokok Bahasan


Tujuan pendidikan dalam QS. Ali-Imran ayat 138-139 tersebut adalah sebagai
bimbingan agar manusia tidak binasa dengan kesusahan yang dialaminya. Dan Al-
Qur‟an adalah penerangan bagi setiap manusia, petunjuk, penjelasan, pengajaran
dan peringatan bagi orang-orang yang bertaqwa. Selain itu, dengan pendidikan
dapat menjadikan manusia yang intelek dan mempunyai derajat yang tinggi di
hadapan Allah, dan menjadi orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah
SWT.

Kaitan QS Al-Fath ayat 29 dengan tujuan pendidikan sebagai berikut :


1) Mewujudkan seorang yang selalu menegakkan kebenaran dan mencegah
kemunkaran.
2) Mewujudkan manusia yang selalu bertawaqqal pada Allah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tujuan pendidikan Islam secara umum adalah membentuk manusia yang sehat
jasmani dan rohani serta moral yang tinggi, untuk mencapai kebahagiaan dunia
dan akherat, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai anggota masyarakat.

Tujuan pendidikan menurut surah Ali imran ayat 138-189 yaitu :


1. Mewujudkan bimbingan pada manusia agar tidak binasa dengan hukum-
hukum alam.
2. Mewujudkan kebahagiaan pada hamba-Nya.
3. Menjadikan manusia yang intelek dan mempunyai derajat yang tinggi.

Tujuan pendidikan menurut surah Al-Fath ayat 29 yaitu :


1. Mewujudkan seorang yang selalu menegakkan kebenaran dan mencegah
kemunkaran.
2. Mewujudkan manusia yang selalu bertawaqqal pada Allah.

B. Saran
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia.
Untuk mendapatkan pendidikan yang baik maka perlu adanya pemahaman
terhadap dasar dan tujuan pendidikan yang mendalam yang berlandaskan Al-
Qur‟an dan Hadist
DAFTAR PUSTAKA

http://anwarstain-anwar.blogspot.com/2013/11/tujuan-pendidikan-dalam-surat-al-
imran.html

https://mitasari55.wordpress.com/2016/04/10/tafsir-qs-ali-imran-138-139-dan-qs-adz-
dzariyat-56/

http://yasmineanna4.blogspot.com/2014/10/tafsir-tarbawi-tujuan-pendidikan_66.html

Anda mungkin juga menyukai