Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

AKHLAK TERHADAP GURU ATAU DOSEN


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Anggota Kelompok :

Nikke Ericawati (20022000024)


Arselita Arfia Saputri (20022000035)
Muhammad Ardiansyah (20022000037)
Wulan Ayu Nur Aini (20022000120)

PROGRAM STUDI SI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MERDEKA MALANG

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menganugrahkan nikmatkepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Agama Islam dengan judul “ Akhlah
Terhadap Guru atau Dosen “.
Terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas
makalh ini.Semoga makalah ini dapat diterima dengan baik dan dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Kami menyadari dalam penulisan maupun penyajian makalah ini maasih banyak
kekurangan,untuk itu kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan
makalah selanjutnya.

Malang,15 April 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A.Latar Belakang....................................................................................................................4
B.Rumusan Masalah...............................................................................................................5
C.Tujuan.................................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
A.Pengertian Akhlak..............................................................................................................6
B.Akhlak Mahasiswa Terhadap Dosen..................................................................................7
C.Adab – Adab dalam Menuntut Ilmu...................................................................................8
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
A.Kesimpulan.......................................................................................................................10
B.Saran.................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama Islam mempunyai tiga cabang yang saling berkaitan, yaitu akidah,syariat,
dan akhlak.Akhlak hendaknya menciptakan manusia sebagai makhluk yang tinggi dan
sempurna, dan membedakannya dengan makhluk-makhluk lainnya. Akhlak hendak
menjadikan orang berakhlak baik, bertindak tanduk yang 2 baik terhadap
manusia,terhadap sesama makhluk, dan terhadap Tuhan (Masy’ari, 2008:10) Islam
mengajarkan bahwa akhlak merupakan cerminan derajat keimanan seorang manusia
kepada Allah SWT.Akhlak merupakan sifat yang dekat dengan iman. Baik buruknya
akhlak menjadi salah satu syarat sempurna atau tidaknya keimanan seseorang.Orang
yang beriman kepada Allah SWT. akan membenarkan dengan seyakin-yakinnya akan
ke-Esa-an Allah SWT., meyakini bahwa Allah SWT mempunyai sifat dengan segala
sifat kesempurnaan dan tidak memiliki sifat kekurangan, atau menyerupai sifat-sifat
makhluk ciptaan-Nya.

Karena pentingnya kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia ini, maka misi
(risalah) Rasulullah SAW itu sendiri keseluruhannya adalah untuk memperbaiki
akhlak mulia, sebagaimana sabdanya “Sesungguhnya saya ini diutus hanyalah untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia”. (HR. Ahmad). Dalam Al-Qur’an Allah SWT
berfirman “Dan Sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung.”
(Q.S. Al-Qalam: 4) Hadits dan ayat al-qur’an tersebut menyatakan bahwa akhlak
merupakan risalah islam yang diturunkan bersama Nabi Muhammad SAW Sudah
barang tentu,sang pembawa risalahpun penuh dengan akhlak. Bahkan Allah SWT
sangat memperhatikan Nabi Muhammad SAW seorang manusia yang penuh dengan
akhlak.Akhlak inilah yang kemudian oleh manusia menjadi salah satu terbukanya 3
hidayah untuk memeluk agama islam. akan salah memilih pergaulan, kemudian
merekapun akan terseret kepada perihal buruk.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dari Akhlak dan Akhlak terhadap dosen
2. Bagaimana cara berakhlak terhadap dosen ?
3. Adab apa saja yang perlu kita terapkan ketika menuntut ilmu ?

C. Tujuan
1. Mengetahui secara rinci pengertian dari Akhlak
2. Mengetahui cara kita berakhlak yang baik dan benar terhadap dosen atau guru
3. Mengetahui adab-adab yang perlu kita terapkan dalam belajar
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak
Perilaku atau Akhlak merupakan tingkah laku atau tanggapan seorang
terhadap lingkungan, sifat-sifaat kejiawaan,akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri
khas seorang. secara etimologi akhlak berasal dari kata khalaqa yang berarti
mencipta,membuat,atau menjadikan. Akhlak adalah kata yang berbentuk
mufrad,jamaknya adalah khuluqun, yang berarti perangkai,tabiat,adat atau khalakun
yang berarti kejadian, buatan,ciptaan.

Jadi akhlak (perilaku) adalah perangkai tabiat atau sistim perilaku yang dibuat
manusia,bisa baik atau buruk tergantung kepada tata nilai yang dipakai sebgai
landasan,meskipun secara sosiologis di Indonesia kata akahlak sudah menjadi
konotasi baik sehingga orang berakhlak berarti orang yang berperilaku
baik.Jadi,Akhlak atau perilaku adalah hal ikhwal yang melekat jiwa,dari pada timbul
perbuatan-perbuatan yang mudah tanpa dipikirkan dan diteliti manusia.Baik kata
akhlak atau khuluk kedua-duanya dapat dijumpai dalam Al-Qur’an sebagai berikut :
Artinya : “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar Berbudi pekerti yang
agung (Q.S Al-Qalam, 68 : 4)”

Sedangkan menurut pendekatan terminalogi, berikut ini beberapa pakar yang


mengemukakan pengetian Akhlak atau perilaku sebagai berikut :

 Ibnu Miskawih
Bahwa akhlak atau perilaku adalah keadaan jiwa seorang yang mendorongnya
untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran
terlebih dahulu .
 Imam Al-Ghazali
Bahwa akhlak atau perilaku adalah suatu sikap yang mengakar yang darinya
lahir sebagai perbuatan yang mudah dan gampang, tanpa perlu kepada pikiran
dan pertimbangan. Jika sikap itu yang darinya lahir perbuatan yang baik atau
terpuji, baik dari segi akal syara, maka ia disebut akhlak yang baik. Dan jika
dia lahir darinya perbuatan tercel, maka sikap tersebut disebut akhlak buruk.

 Ahmad Amin
Sementara orang mengetahui bahwa yang disebut akhlak atau perilaku yaitu
kehendak yang dibiasakan. Artinya, kehendak itu bisa membiasakan sesuatu,
kebiasaan itu dinamakn akahlak atau perilaku. Menurut kehendak ialah
ketentuan dari beberapa keinginan manusia setelah imbang, sedang kebiasaan
merupaka perbuatan yang diulang-ulang sehingga mudah melakukannya,
masing-masing dari kehendak dan kebiasaan ini mempunyai kekuatan lebih
besar, kekuatan inilah yang bernama akhlak.

Dari defenisi di atas dapat ditarik kesumpulan bahwa dalam menjabarkan


akhlak atau perilaku unifersal di perlukan bantuan pikiran akal manusia dan
kesempatan social, yang terkandung dalam ajaran etika dan moral. Menghormati
kedua orang tua misalnya,adalah akhlak yang bersifat mutlak dan universal di
kalangan pelajar sebagai seorang yang terpelajar.

Sedangkan bagaimana bentuk dan cara menghormati orang tua itu dapat
dimanifestasikan oleh hasil pemikiran manusia.Jadi,akhlak islam bersifat
mengarahkan, membimbing,mendorong,membangun peradaban manusia dan
mengobati penyakit social pada zaman era globalisasi seperti ini.Serta tujuan
berakhlak yang baik untuk mendapatkan kebaikan.Dengan demikian akhlak islami
lebih baik dari akhlak lainnya.

B. Akhlak Mahasiswa Terhadap Dosen


Mahasiswa adalah orang yang belajar kepada dosen,mahasiswa pula yang
menentukan kualitas ajar seorang dosen.Jika mahasiswanya kurang pintar setelah
mendapat pendidikan,maka ada dua kemungkinan, yakni: mahasiswanya kurang
mencerna pelajaran yang ditransfer dosen (atau sang dosen tidak dapat memberikan
metode terbaik pada saat pelajaran diberikan),atau sang mahasiswa tidak mampu
mengikuti pelajaran yang diberikan dosen.Dua kemungkinan di atas, sangatlah
lumrah.Yang pasti sang dosen tidak mau disalahkan alias dosen beralasan bahwa
siswa tersebut memang tidak mampu mengikuti pelajaran (siswanya ber-IQ rendah).

Kalau mau jujur,dosen pun harus dapat mengevaluasi metode yang digunakan
dalam pendidikan,apakah sesuai dengan tingkat kecerdasan,tingkat usia,tingkat emosi
dan sebagainya.Hal ini perlu dilakukan oleh seorang dosen,agar ilmu yang ditransfer
dapat diterima dengan baik.Selain itu seorang mahasiswa pun harus mengakomodir
segala yang diberitakan oleh dosen dalam segala hal yang berhubungan dengan
pendidikan,dengan tujuan agar siswanya itu menjadi orang yang berguna.Seorang
mahasiswa wajib berbuat baik kepada dosen dalam arti menghormati, memuliakan
dengan ucapan dan perbuatan,sebagai balas jasa atas kebaikan yang diberikannya.

Cara Berakhlak Terhadap Dosen :


Banyak cara yang dapat dilakukan seorang mahasiswa dalam rangka
berakhlak terhadap seorang dosen,di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Menghormati dan memuliakannya serta mengagungkannya menurut cara yang
wajar dan dilakukan karana Allah.
2. Berupaya menyenangkan hatinya dengan cara yang baik.
3. Tidak merepotkan dosen dengan banyak pertanyaan.
4. Dengan meletihkan dosen dengan berbagai pertanyaan dan beban lainnya.
5. Jangan berjalan dihadapannya.
6. Jangan duduk ditempat duduknya.
7. Jangan mulai berbicara kecuali setelah mendapat izin darinya.
8. Jangan membukakan rahasia dosen .
9. Jangan melawan dan menipu guru.
10. Meminta maaf jika kita berbuat salah / keliru terhadap dosen .

C. Adab – Adab dalam Menuntut Ilmu

Inilah adab-adab terhadap guru yang perlu kita terapkan ketika menuntut ilmu:
 Mendoakan kebaikan untuk guru
Balaslah kebaikan dengan kebaikan pula. Salah satu hal yang dapat
kita lakukan untuk membalas kebaikan guru adalah dengan mendoakannya.
Jika bukan karena ilmu yang disampaikan oleh guru, mungkin kita masih
dalam keadaan bodoh dan tidak tahu banyak hal. Rasulullah bersabda:
“Apabila ada yang berbuat baik kepadamu maka balaslah dengan balasan yang
setimpal. Apabila kamu tidak bisa membalasnya, maka doakanlah dia hingga
engkau memandang telah mencukupi untuk membalas dengan balasan yang
setimpal.” (HR Bukhari)
 Tidak menggaduh di hadapan guru
Bagaimana rasanya ketika kita sedang berdiri menyampaikan sesuatu
namun orang yang kita ajak berbicara malah mengobrol sendiri? Tidak enak
bukan? Pun begitu dengan guru. Ketika mereka sedang menyampaikan
sesuatu, maka dengarkanlah dengan seksama. “Saat kami sedang duduk-duduk
di masjid, maka keluarlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian
duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami terdapat
burung. Tak satu pun dari kami yang berbicara” (HR. Bukhari).
 Menghormati hak guru
Guru juga memiliki hak-hak dalam mengajar, maka hargailah hak guru
tersebut. “Bukanlah termasuk golongan kami, orang yang tidak menghormati
orang yang tua, tidak menyayangi yang muda, dan tidak mengerti hak ulama
kami.” (HR. Al-Bazzar 2718, Ahmad 5/323, lafadz milik Al-Bazzar.
Dishahihkan oleh al-Albani dalam Shohih Targhib 1/117).
 Merendahkan diri di hadapan guru
Rendah dirilah di hadapan guru, sebab orang yang sombong biasanya
akan sulit menerima apa yang disampaikan oleh orang lain. Ibnu Jama’ah
rahimahullah berkata: “Hendaklah seorang murid mengetahui bahwa rendah
dirinya kepada seorang guru adalah kemuliaan, dan tunduknya adalah
kebanggaan.” (Tadzkirah Sami’ hal. 88).
 Duduk, bertanya, dan mendengarkan dengan baik
Di dalam majlis ilmu, lakukan segala sesuatunya dengan baik.
Misalkan ingin bertanya, maka memohonlah ijin dengan sopan dan tidak
menyelanya ketika berbicara. Syaikh Bakr Abu Zaid Rahimahullah di dalam
kitabnya Hilyah Tolibil Ilm mengatakan, “Pakailah adab yang terbaik pada
saat kau duduk bersama syaikhmu, pakailah cara yang baik dalam bertanya
dan mendengarkannya”.
 Bersabar terhadap kesalahan guru
Guru juga memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada yang dengan
lemah lembut, juga ada guru yang memiliki cara mengajar yang keras. Ketika
sudah berniat untuk menuntut ilmu, maka sudah seharusnya kita bersabar
dalam berjuang di dalamnya, termasuk bersabar terhadap guru kita. Jangan
malah marah atau malas karena tidak ingin bertemu dengan guru yang tidak
sesuai dengan yang kita harapkan. Al Imam As Syafi Rahimahullah
mengatakan, “Bersabarlah terhadap kerasnya sikap seorang guru
Sesungguhnya gagalnya mempelajari ilmu karena memusuhinya” Kewajiban
menuntut ilmu tidak akan berhenti sampai kita mati. Maka pahamilah
bagaimana adab yang seharusnya dilakukan terhadap guru. Agar ilmu yang
kita peroleh menjadi berkah dan bermanfaat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Guru adalah orang tua kedua, yaitu orang yang mendidik murid-muridnya
untuk menjadi lebih baik sebagaimana yang diridhoi Alloh ‘azza wa jalla.
Sebagaimana wajib hukumnya mematuhi kedua orang tua, maka wajib pula mematuhi
perintah para guru selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan syari’at agama.

Dalam agama kita bukan hanya murid saja yang diperintahkan untuk
menghormati Gurunya,tetapi guru juga diharuskan menghargai sang murid,baik itu
pendapatnya maupun pribadinya.Syarat pertama kesuksesan guru mendidik anak
muridnya ialah menanamkan kepercayaan dan rasa cinta  serta simpatiknya,maka
sekali-kali jangan mengharap remeh terhadap murid.

B. Saran
Bagaimanapun juga guru merupakan orang tua kedua kita setelah orang tua
kita yang di rumah.Mereka adalah orang tua kita saat kita berada di luar rumah.Jadi
sebagaimana kita menghormati orang tua kandung kita,maka kitapun juga harus
menghormati guru kita.Menghargai mereka dan tidak melupakan jasa-jasa yang
mereka berikan kepada kita.
DAFTAR PUSTAKA

https://izi.or.id/
http://rosdianaz.blogspot.com/2016/11/makalah-aqidah-akhlak-akhlak-kepada.html /
https://sedyono.wordpress.com/akhlak-mahasiswa/

Anda mungkin juga menyukai