Anda di halaman 1dari 7

AKHLAK KEPADA RASULULLAH: TAAT, MENGHIDUPKAN

SUNNAH, MEMBACA SHALAWAT DAN SALAM, MENCINTAI


KELUARGA NABI SERTA BERZIARAH

Kelompok 4:

1. Yunita Salsabila (221110003089)


2. Alfin Rusda Fatwa (221110003090) UNIVERSITAS
3. Kholiq Ramadhan (221110003091) ISLAM NAHDLATUL
ULAMA
UNIVERSITAS
ISLAM NAHDLATUL ULAMA

Selain berakhlak kepada Allah SWT, kita juga sebagai umat


muslim di haruskan untuk berakhlak kepada Nabi
Akhlak kepada Muhammad SAW. Karena dari beliaulah kita banyak
mendapatkan warisan yang bisa kita wariskan lagi turun-
Rasulullah menurun ke anak cucu kita. Berakhlak kepada rasul adalah
sikap dan perilaku terhadap nabi Muhammad sebagai
Rasulullah, yang membawa ajaran Islam di muka bumi ini.
Berakhlak kepada Rasul dapat dilakukan dengan cara taat,
menjalankan syariat Rasulullah, menghidupkan sunnah rasul,
membaca shalawat serta salam, dan tidak lupa mencintai
keluarga nabi (Ahlul Bait) serta berziarah.

02
UNIVERSITAS
ISLAM NAHDLATUL ULAMA

Taat
Allah berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 80 yang artinya: “Barang siapa
yang taat kepada Rasul, maka sungguh dia telah taat kepada Allah.”

Taat kepada Rasulullah SAW dapat kita lakukan dengan cara


menjalankan perintahnya dan meninggalkan apa yang yang dilarangnya.
Hal ini merupakan konsekuensi dari syahadat (kesaksian) bahwa beliau
adalah utusan Allah SWT. Dalam banyak ayat Al-Qur’an, Allah
memerintahkan kita untuk mentaati Rasulullah SAW. Diantaranya harus
dibarengi dengan perintah ta’at kepada Allah.
03
UNIVERSITAS
ISLAM NAHDLATUL ULAMA

Menghidupkan Sunnah
Sebagai umat muslim kita diperintahkan untuk menghidupkan sunah-sunah
yang telah beliau wariskan. Sebab, mengenalkan ajaran Islam sesuai dengan
ketentuan Allah dan Rasul-Nya adalah kewajiban yang harus diaati. Dengan
demikian, menghidupkan sunnah Rasul menjadi sesuatu yang amat penting
sehingga begitu ditekankan oleh Rasulullah Saw.
Adapun keutamaan apabila menghidupkan sunnah Rasul:
- Menjadi kekasih Allah
- Mendapatkan pahala bagi orang-orang yang mengamalkannya
- Menjaga wasiat dari rasulullah
- Mendapat pahala besar dari Allah SWT
04
UNIVERSITAS
ISLAM NAHDLATUL ULAMA

Membaca shalawat serta salam


Shalawat merupakan bentuk seruan doa yang ditunjukkan kepada Rasulullah SAW. dengan maksud
mendoakan atau memohonkan berkah kepada Allah Swt. Shalawat mengajarkan pula bagaimana
bentuk membalas sebuah amal. Allah SWT menganjurkan untuk bershalawat kepada Nabi
Muhammad SAW. Sebagai suri tauladan dalam kehidupan umat manusia, dan yang akan memberikan
pengaruh pada orang yang melafadzkannya. Rasulullah menyarankan agar memperbanyak shalawat
kepadanya pada hari jum’at, sebagaimana sabdanya yang berarti “Perbanyaklah kalian membaca
shalawat untukku pada hari dan malam jum’at, barang siapa yang bershalawat untukku sekali,
niscaya Allah bershalawat untuknya 10 kali.”
Ucapan salam sejatinya adalah doa meminta keselamatan dari Allah kepada saudara kita. Syaikh
Abdul Muhsin al-Abbad menjelaskan, “Menebarkan salam adalah sebab timbulnya rasa cinta dan ia
merupakan doa antara sesama Muslim”
05
Mencintai keluarga Nabi (Ahlul UNIVERSITAS
ISLAM NAHDLATUL ULAMA
Bait) serta Berziarah.
Rasulullah menggambarkan ahlil baitnya sebagai sesuatu yang berharga, sebanding dengan Al-
Qur’an dan benda berharga lainnya. Kecintaan kepada kerabat Rasulullah SAW. yang
diistilahkan sebagai ahlul bait manfaatnya akan kembali kepada orang yang melakukannya.
Orang-orang yang memuliakan keturunan Nabi, dalam hal ini para Habaib, As-Sayyid, As-
Syarifah, akan mendapat balasan langsung dari Baginda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam.
Hal ini dikatakan Rasulullah dalam Hadis yang diriwayatkan Imam at-Thabrani.

Ber-Ziarah atau kata ziarah yang berasal dari bahasa Arab yaitu ziaroh, yang berarti
mengunjungi. Yaitu kunjungan yang biasa dilakukan oleh umat muslim ketempat tertentu yang
dianggap memiliki nilai sejarah. Contohnya berkunjung ke makam Rasulullah, hal tersebut
merupakan amalan sunnah karena amalan tersebut dimuliakan dan sangat dianjurkan.
Dari Ibn Umar RA. Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang melaksanakan ibadah
haji, lalu berziarah ke makamku setelah aku meninggal dunia, maka ia seperti orang yang
berziarah kepadaku ketika aku masih hidup." (HR Darul Quthni)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai