Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agama Islam memiliki 5 rukun Islam yang wajib


untuk dijalankan, diantaranya adalah puasa dan zakat.
Puasa adalah menahan diri dari makan dan minum sert
asegala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai
dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Terdapat puasa
wajib dan puasa sunnah.
Sedangkan zakat adalah sedekah yang wajib
dikeluarkan umat Islam menjelang akhir bulan Ramadan,
sebagai pelengkap ibadah puasa. Zakat merupakan salah
satu rukun ketiga dari Rukun Islam. Kewajiban puasa dan
zakat ini sebagaimana juga kewajiban-kewajiban lainnya
seperti shalat dan ibadah haji harus ditunaikan oleh umat
Islam. Namun kurangnya pengetahuan masyarakat
terhadap hari-hari penting puasa termasuk yang wajib dan
yang diharamkan merupakan hambatan dalam kehidupan
beragama. Hambatan yang menyebabkab kewajiban

1
zakat belum meluas tertunaikan dalam masyarakat.
Hambatan-hambatan ini ada yang bersifat inheren di
dalam tubuh umat Islam sendiridan ada yang bersifat
eksteren (pengaruh dari luar).

1.2 Rumusan masalah

1. Apakah puasa dan zakat itu ?


2. Apa sajakah jenis-jenis puasa dan zakat itu ?
3. Siapa sajakah yang berhak menerima zakat ?

1.3 Tujuan

1. Mengerti dan memahami pengertian


puasa dan zakat.
2. Dapat mengetahui dan memahami jenis jenis puasa
dan zakat.
3. Dapatmengetahui dan memahami pembagian zakat
yang benar menurut syariat islam
4. Dapat menambah ilmu tentang puasa dan zakat

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Puasa Dan Zakat

1. Pengeretian puasa

Puasa dalam bahasa Arab disebut shiam atau


shaum yang artinya menahan diri dari sesuatu. Berpuasa
merupakan salah satu dari Lima Rukun Islalm. Ke dalam
pengertian ini termasuk menahan diri dari berbicara
dengan orang lain. Dalam melaksanakan puasa ada
yang di wajibkan bagi setiap muslim yaitu puasa
pada bualan suci ramadhan, puasa kifarat dan
puasa nadzar ada pula puasa sunah yaitu salah
satunya puasa enam hari pada bulan syawal,
puasa senin kamis dan sebagainya. Pengertian yang
tersebut terakhir itu terdapat di dalam firman Allah, seperti
dalam Q.S. 19, Maryam: 26:

3
‫فَ ُك ِلي َوا ْش َر ِبي َوقَ ِ ِّري َع ْينًا ۖ فَإِ َّما ت ََر ِي َّن مِنَ ْال َبش َِر أ َ َحدًا فَقُو ِلي ِإ ِِّني‬
‫ص ْو ًما فَلَ ْن أ ُ َك ِِّل َم ْال َي ْو َم ِإ ْنسِ يًّا‬
َ ‫نَذَ ْرتُ لِلرَّحْ َٰ َم ِن‬
Artinya:
Maka makan, minum dan bersenang
hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia
Maka katakanlah (hai Maryam), sesungguhnya aku telah
bernadzar (untuk) berpuasa karena Allah Yang Maha
Pemurah, maka aku tidak berbicara dengan
seorang manusia pun pada hari ini. ( Maryam : 26)

Puasa itu hukumnya wajib seperti yang terdapat


dalam surat al-baqarah ayat 183 yang berbunyi :

‫ب َعلَى الَّذِينَ ِم ْن َق ْب ِل ُك ْم لَعَ َّل ُك ْم‬ َ ِ‫يَا أ َ ُّي َها الَّذِينَ آ َمنُوا ُكت‬
ِّ ِ ‫ب َع َل ْي ُك ُم‬
َ ِ‫الصيَا ُم َك َما ُكت‬
َ‫تَتَّقُون‬
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa.(Al-baqarah :183)
Menurut pengertian terminologi syar‟i,
puasa adalah suatu ibadat yang mempunya isyarat dan
rukun tertentu, diamalkan di siang hari sejak dari

4
terbit fajar sampai terbenam matahari dengan cara
menahan diri dari makan, minum, hubungan seksual,
disertai dengan perilaku meninggalkan perbuatan-
perbuatan tidak terpuji yang bisa mengurangi
makna/nilainya/pahalanya.

Melihat Hilal pada bulan puasa


Hilal adalah fase awal dari kemunculan
bulan. Oleh karena itu hilal berupa garis tipis
yang dapat di lihat dengan teropong atau alat
bantu lainnya. Jika hilal tidak nampak, bulan
sya’ban di genapkan menjadi 30 hari.
Ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW :
‫ؤيته لر وا وافطر يته ؤ لر موا صو‬, ‫ة عد كملوا فا عليكم غبي ن فا‬
‫ثالثيي ن شعبا‬

Artinya :
“Berpuasalah karena melihatnya (hilal),
berbukalah karena melihatnya (hilal), jika
penglihatan kalian terhalang maka sempurnakan
bulan Sya’ban jadi 30 hari.” HR. Bukhari 1909,
muslim 1081).

5
Niat Berpuasa
Niat maksudnya menyengaja berpuasa,
tempat niat dalam hati. Dan tidak cukup hanya
diucapkan dengan lidah, bahkan tidak di
pernyaratkan melafazkannya. Adapun tentang
wajibnya niat ialah sabda Nabi SAW.
‫ت لنيا با ل عما اال انما‬.

Artinya :
“Sesungguhnya amalan-amalan tersebut
tergantung dengan niatnya. “(HR. Bukhari dan
Muslim).
Puasa yang diamalkan dengan memenuhi semua
persyaratan tersebut besar sekali makna dan pahalanya,
apalagi jika diingat bahwa puasa itu adalah salah satu dari
lima rukun Islam. Al-Ghazali membagi pengertian puasa
menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Puasa umum adalah puasa sekedar menahan diri dari
makan, minim, dan hubungan seksual. Dan karena
umumnya manusia yang berpuasa berada dalam
tingkat ini maka puasa mereka disebut puasa umum,
artinya demikianlah kebanyakan puasa manusia.
2. Puasa khusus adalah puasa yang diamalkan di
samping dengan isi umum tersebut di atas juga

6
menyempurnakannya dengan menahan diri dari
mengatakan, mendengar, dan memandang atau
melihat sesuatu yang kurang baik, kurang pantas,
yang menyinggung/menyakiti orang lain, atau yang
sia-sia dan tak berguna. Dan karena puasa tingkat ini
dapat diamalkan oleh mereka yang sudah bisa disebut
khusus
3. Puasa khusus al-khusus adalah puasa yang diamalkan
di samping dengan kedua isi dua kategori puasa di
atas disempurnakan pula dengan puasa hati yaitu
menahan hati dari memikirkan, mengkhayalkan atau
membayangkan hal-hal duniawi yang rendah selama
berpuasa. Dan karena puasa semacam ini hanya bisa
dilakukan oleh mereka yang sangat khusus maka
puasa mereka disebut puasa khusus al-khusus atau
puasa super khusus.
Hari-hari yang dilarang untuk puasa,
yaitu : saat lebaran idul fitri 1 syawal dan idul
adha 10 dzulhijjah, Hari tasyriq : 11, 12, dan 13
zulhijjah
Puasa memiliki fungsi dan manfaat untuk
membuat kita menjadi tahan terhadap hawa
nafsu, sabar, disiplin, jujur, peduli dengan fakir

7
miskin, selalu bersyukur kepada Allah SWT dan
juga untuk membuat tubuh menjadi lebih sehat.
Orang yang diperbolehkan untuk berbuka puasa
sebelum waktunya adalah :
o Dalam perjalanan jauh 80,640 km (wajib qodo
puasa)
o Sedang sakit dan tidak dapat berpuasa (wajib
qodo puasa)
o Sedang hamil atau menyusui (wajib qada puasa
dan membayar fidyah)
o Sudah tua renta atau sakit yang tidak sembuh-
sembuh (wajib membayar fidyah ¾ liter beras
atau bahan makanan lain)
Syarat Wajib Puasa :
• Berakal. Orang gila tidak wajib berpuasa.
• Balig.
• Kuat berpuasa. Orang yang tidak kuat,
misalnya karena sudah tua atau sakit,
tidak wajib mengerjakan puasa.
Syarat Syah Puasa :
Islam. Orang yang beragama selain islam
tidak syah puasa.

8
Mumayyiz (dapat membedakan yang baik
dengan yang tidak baik).
Suci dari haid dan nifas. Orang yang haid
ataupun nifas itu tidak sah berpuasa,
tetapi keduanya wajib untuk menqada
puasa sebanyak puasa yang telah
ditinggalkan.
Dikerjakan dalam waktu yang
diperbolehkan untuk berpuasa. Dilarang
berpuasa pada dua hari raya dan hari
tasyriq.

Sabda Rasulullah Saw:


“Dari Anas, ‘Nabi telah melarang berpuasa
lima hari dalam satu tahun; hari raya idul fitri,
hari raya haji, tiga hari tasyriq (tanggal
11,12,dan 13 bulan haji).” (H.R. Daruqutni).

Rukun Puasa :
Niat pada malam hari, yaitu setiap malam
selama bulan ramadhan.
Sabda Rasulullah Saw:

9
“Barang siapa yang tidak berniat puasa
pada malamnya sebelum fajar terbit,
maka tiada puasa baginya.” (riwayat lima
imam ahli hadits)
Kecuali puasa sunnah, boleh berniat pada
siang hari, asal sebelum zawal (matahari
condong ke barat).
“Dari Aisyah, ia berkata: Pada suatu hari
Rasulullah Saw, datang (ke rumah saya).
Beliau bertanya; Adakah makanan
padamu? Saya menjawab, ‘tidak ada apa-
apa.’ Beliau lalu berkata; kalau begitu
baiklah sekarang saya puasa.’ Kemudian
pada hari lain beliau datang pula. Lalu
kami berkata, ‘Ya Rasulullah, kita telah
diberi hadiah kue haisun.’ Beliau berkata,
‘mana kue itu? Sebenarnya saya dari pagi
puasa.’ Lalu beliau makan kue itu.”
(Riwayat jamaah ahli hadis, kecuali
bukhari)
Menahan diri dari segala yang
membatalkan sejak terbit fajar hingga
terbenamnya matahari.

10
Sunnah-sunnah Puasa :
Menyegerakan berbuka puasa.
Berbuka dengan kurma, sesuatu yang
manis, atau dengan air.
Berdoa sewaktu berbuka puasa
Makan sahur, dengan maksud supaya
menambah kekuatan ketika puasa.
Mengakhirkan makan sahur.
Memberi makanan untuk berbuka kepada
orang yang puasa.
Memperbanyak sedekah.
Memperbanyak membaca Al-Qur’an dan
mempelajarinya (belajar atau mengajar)
karena mengikuti perbuatan Rasulullah
Saw.

Perkara yang Membatalkan Puasa :


Makan dan minum. Makan dan minum
yang membatalkan puasa ialah apabila
dilakukan dengan sengaja. Kalau tidak
sengaja, misalnya lupa, tidak
membatalkan puasa.

11
Muntah yang disengaja, sekalipun tidak
ada yang kembali ke dalam.
Bersetubuh.
Keluar darah haid atau nifas.
Gila. Bilamana itu terjadi pada siang hari,
maka batallah puasa.
Keluar mani dengan sengaja.

Macam-macam puasa :
1. Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan hukumnya adalah wajib
bagi orang yang sehat. Sedangkan bagi
yang sakit atau mendapat halangan dapat
membayar puasa ramadhan di lain hari
selain bulan ramadan. Puasa ramadhan
dilakukan selama satu bulan penuh di bulan
romadhon kalender hijriah / islam. Puasa
ramadhan diakhiri dengan datangnya bulan
syawal di mana dirayakan dengan lebaran
ied/idul fitri.
2. Puasa Senin Kamis

12
Puasa senin kamis hukumnya adalah sunah
/ sunat di mana tidak ada kewajiban dan
paksaan untuk menjalankannya.
Pelaksanaan puasa senin kamis mirip
dengan puasa lainnya hanya saja
dilakukannya harus pada hari kamis dan
senin saja, tidak boleh di hari lain.
3. Puasa Nazar
Untuk puasa nazar hukumnya wajib jika
sudah niat akan puasa nazar. Jika puasa
nazar tidak dapat dilakukan maka dapat
diganti dengan memerdekakan budak /
hamba sahaya atau memberi makan /
pakaian pada sepuluh orang miskin. Puasa
nazar biasanya dilakukan jika ada sebabnya
yang telah diniatkan sebelum sebab itu
terjadi. Nazar dilakukan jika mendapatkan
suatu nikmat / keberhasilan atau terbebas
dari musibah / malapetaka. Puasa nazar
dilakukan sebagai tanda syukur kepada
Allah SWT atas ni'mat dan rizki yang telah
diberikan.
4. Puasa Bulan Syaban / Nisfu Sya'ban

13
Puasa nisfu sya'ban adalah puasa yang
dilakukan pada awal pertengahan di bulan
syaban. Pelaksanaan puasa syaban ini mirip
dengan puasa lainnya.
5. Puasa Pertengahan Bulan
Puasa pertengahan bulan adalah puasa yang
dilakukan pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap
bulan sesuai tanggalan hijriah. Pelaksanaan
puasa pertengahan bulan mirip dengan
puasa lainnya.
6. Puasa Asyura dan Tasu’a
Puasa asyura adalah puasa yang dilakukan
pada tanggal 10 di bulan muharam /
muharram. Pelaksanaan puasa assyura
mirip dengan puasa lainnya. Sedangkan
Tasu’a adalah tanggal 9 nya. Adapun dalam
dalil dimustahabkannya puasa pada kedua
hari itu adalah hadis riwayat Ibnu Abbas ra:
Artinya :
“bahwa Rasulullah SWT berpuasa padya
hari Asyura, dan menyuruh supaya
melakukan puasa pada hari itu.”
7. Puasa Arafah

14
Puasa arafah adalah puasa yang
dilaksanakan pada tanggal 9 di bulan
zulhijah untuk orang-orang yang tidak
menjalankan ibadah pergi haji. Pelaksanaan
arafah mirip dengan puasa lainnya.
8. Puasa Syawal
Puasa syawal dikerjakan pada 6 hari di
bulan syawal. Puasa syawal boleh
dilakukan pada 6 hari berturut-turut setelah
lebaran idul fitri. Pelaksanaan arafah mirip
dengan puasa lainnya.

2. Pengertian Zakat
Zakat adalah nama atau sebutan dari suatu
hak Allah SWT yang dikeluarkan seseorang kepada fakir
miskin. kata zakat itu aslinya ialah tumbuh, ath-Thaharah
(suci) dan berkah. Firman Allah SWT :
َ ُ ‫صدَقَةً ت‬
َ ‫ط ِ ِّه ُر ُه ْم َوتُزَ ِ ِّكي ِه ْم ِب َها َو‬
‫ص ِِّل‬ َ ‫ُخذْ ِم ْن أ َ ْم َوا ِل ِه ْم‬
‫س ِمي ٌع َع ِلي ٌم‬ َّ ‫سك ٌَن َل ُه ْم ۗ َو‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫َعلَ ْي ِه ْم ۖ ِإ َّن‬
َ َ‫ص ََلتَك‬
Artinya:
Ambilah zakat dari sebagian harta
mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
[658] dan mensucikan mereka dan

15
mendo'akanlah untuk mereka. Sesungguhnya
do'a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi
mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui .(At-Taubah: 103)
Zakat adalah memberikan harta apabila
telah mencapai satu nisab dan haul kepada orang
yang berhak menerimanya dengan syarat-ayarat
tertentu. Nisab adalah ukuran tertentu dari harta
yang dimiliki yang wajib dikeluarkan zakatnya.
Sedangkan haul adalah genap satu tahun. Zakat
merupakan pembersihan dan penyucian terhadap
jiwa seorang hamba Allah.
Zakat merupakan salah satu dari rukun Islam yang ke
lima, dan disebut beriringan dengan shalat pada ayat 82.
Dan Allah SWT menetapkan hukum wajibnya, baik
dengan Kitab-Nya maupun dengan Sunnah Rasul-Nya
serta Ijma‟ dari umatnya (Sabiq,Sayyid. 1993)
Adapun dalil daeri as-sunnah ialah sabda Nabi SAW :
‫ خمس عىل م سال ال ا ي‬: ‫ا محمد وان هللا ال ا له ا ال ن ا دة شها‬
‫بب‬
‫هللا ل رسو‬, ‫لصالة ا م قا وا‬, ‫كاة ءالز وايتا‬, ‫والحج‬, ‫ن مضا ر وصوم‬.

Artinya :
“islam dibangun atas lima perkara:1) bersaksi
bahwasanya tiada Tuhan selain Allah, dan bahwa

16
Muhammad adalah Rasul Allah;2) Mendirikan shalat;3)
Menunaikan zakat;4) Berhaji, dan 5) Berpuasa di bulan
Ramadhan.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Dan juga sebuah hadis lain yang di
riwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, yakni
hadis yang telah tersebut di atas, yang di
sampaikan oleh Nabi ke pada Mu’adz ra. Ketika
di kirim ke Yaman.

Artinya :
“…….apa bila meraka telah mematuhi
hal itu, maka beritahukanlah kepada mereka
bahwa Allah telah mewajibkan mereka
mengeluarkan zakat, yang di pungut dari orang-
orang kaya diantara merka lalu di serahkan
kepada orang-orang fakir mereka.”

Zakat terbagi menjadi dua macam :


1. Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang
dikeluarkan saat menjelang hari raya idul fitri.
Zakat Fitrah dikeluarkan pada bulan Ramadhan,
paling lambat sebelum orang-orang selesai

17
menunaikan Shalat Ied. Jika waktu penyerahan
melewati batas ini maka yang diserahkan tersebut
tidak termasuk dalam kategori zakat melainkan
sedekah biasa.
Pada prinsipnya seperti definisi di atas,
setiap muslim diwajibkan untuk mengeluarkan
zakat fitrah untuk dirinya , keluarganya dan orang
lain yang menjadi tanggungannya baik orang
dewasa, anak kecil, laki-laki maupun wanita.
Berikut adalah syarat yang menyebabkan
individu wajib membayar zakat fitrah:
o Individu yang mempunyai kelebihan
makanan atau hartanya dari
keperluantanggungannya pada malam dan
pagi hari raya.
o Sebelum matahari jatuh pada akhir bulan
Ramadhan dan hidup selepas terbenam
matahari.
o Memeluk Islam sebelum terbenam
matahari pada akhir bulan Ramadhan dan
tetap dalam Islamnya.
o Seseorang yang meninggal selepas
terbenam matahari akhir Ramadhan.

18
Besarnya zakat Fitrah adalah 1 sha‟ yaitu
2176 gram atau 2,2 Kg beras atau makanan pokok.
Dalam prakteknya jumlah ini di genapkan menjadi 2,5
Kg, karena untuk kehati-hatian. Hal ini dianggap baik oleh
para ulama.
Menurut madzhab hanafi, diperbolehkan
mengeluarkan zakat Fitrah dengan uang seharga ukuran
itu, jika dianggap lebih bermanfaat bagi mustahik.. Waktu
mengeluarkan zakat Fitrah adalah sejak awal bulan puasa
Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri maka
dianggap sedekah sunah.
Zakat Fitrah boleh dikeluarkan langsung kepada
mustahik atau dibayarkan melalui amil zakat 5. Amil atau
panitia zakat Fitrah boleh membagikan zakat kepada
mustahik setelah shalat Idul Fitri. Jika terjadi perbedaan
Hari Raya, maka panitia zakat Fitrah yang berhari raya
terlebih dahulu tidak boleh menerima zakat Fitrah setelah
mereka mengerjakan shalat Idul Fitri.
Panitia Zakat Fitrah hendaknya mendoakan
kepada orang yang membayar zakat, agar ibadahnya
selama Ramadhan diterima dan mendapat pahala. Doa
yang sering dibaca oleh yang menerima zakat.

19
2. Zakat Mal (harta)

Zakat mal adalah zakat yang berkaitan


dengan harta benda, yaitu kekayaan seseorang
yang mencakup hasil perniagaan, pertanian,
pertambangan, hasil lalut, hasil ternak, harta
temuan, emas dan perak yang wajib di berikan ke
pada orang yang berhak menerimanya (mustahiq)
setelah mencapai jumlah minimal tertentu dan
setelah memiliki selama jangka waktu tertentu
pula. Dan masing-masing jenis memiliki
perhitungannya sendiri-sendiri.
Macam-macam zakat mal:
• Zakat binatang ternak.
• Zakat emas dan perak.
• Zakat tanaman.
• Zakat perniagaan atau perdagangan.
• Zakat biji dan buah-buahan.

Golongan yang menerima zakat (Mustahik Zakat) :

20
Ada 8 golongan yang berhak menerima zakat
(mustahiq) baik zakat fitrah atau zakat mal (harta),yaitu
sesuai dengan firman Allah SWT :

‫ين َو ْالعَ ِاملِينَ َعلَ ْي َها َو ْال ُم َؤلَّفَ ِة قُلُوبُ ُه ْم َوفِي‬


ِ ‫صدَقَاتُ ِل ْلفُقَ َراء َو ْال َم َسا ِك‬
َّ ‫إِنَّ َما ال‬
‫َّللاُ َع ِلي ٌم‬ ِّ َ‫ضةً ِ ِّمن‬
ِّ ‫َّللاِ َو‬ َ ‫س ِبي ِل فَ ِري‬ ِ ِّ ‫ب َو ْالغ َِارمِينَ َوفِي َس ِبي ِل‬
َّ ‫َّللا َواب ِْن ال‬ ِ ‫الرقَا‬
ِّ ِ
‫َح ِكي ٌم‬
Artinya :
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk
orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-
pengurus zakat, para mu‟allaf yang dibujuk
hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang
yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang
sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana .”(At-taubah : 60)
Allah telah mejelasakan delapan golongan yang
berhak menerima zakat. Yaitu:
1. Fakir: orang yang hanya mampu memenuhi
kurang dari separoh kebutuhanya.
2. Miskin: orang yang mampu memenuhi lebih dari
separoh kebutuhanya, namun ia belum mampu
memenuhi kebutuhannya secara menyeluruh,

21
maka ia diberi zakat untuk beberapa bulan
kebutuhanya.
3. Amil zakat : orang yang di tugaskan oleh
penguasa (pemerintah) untuk mengumpulkan
zakata dari orang yang membayar zakat mereka
di beri upah yang layak sesuai dengan pekerjaan
mereka.
4. Para muallaf yang dibujuk hatinya: adalah orang
orang yang baru memeluk islam,mereka diberi
zakat agar hti mereka lunak menerima islam dan
agar keimanan dihatimereka tetap teguh
5. Zakat juga di berikan untuk memerdekakan
budak dan membebaskan tawanan perangyang
tertawan oleh pihak musuh.
6. Orang-orang yang berhutang: mereka adalah
orang-orang yang terbebani hutangmereka di
beri zakat untuk melunasi hutang mereka dengan
syaratnya harusberagama islam, tidak mampu
melunasi hutang, dan tidak berhutang untuk
membiayaikemaksiatan.
7. Fisabilillah: mereka adalah para mujahid yang
berperang dengan suka rela tanpamendapat gaji

22
dari pemerintah, mereka di beri zakat untuk diri
mereka sendiri atauuntuk membeli senjata.
8. Orang yang sedang dalam pejalanan yaitu para
musafir yang kehabisan bekal untukmelanjutkan
perjalananya, maka ia diberi zakat sekedar
kebutuhanya, sehingga ia sampai ke tujuanya

Adapun orang-orang yang tidak boleh menerima zakat


ada dua golongan:
1. Anak cucu keluarga Rasulullah SAW
2. Sanak Famili orang yang berzakat, yaitu bapak,
kakek, istri, anak, cucu, dan lain-lain.

23
BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP
1. Kesimpulan
1. Puasa adalah menahan dengan niat ibadah
dari makanan, minuman, hubungan suami
istri dan semua hal yang membatalkan puasa.
2. Zakat adalah pemberian yang wajib
diberikan dari harta tertentu.

24
2. Penutup
Agama Islam sangat memperhatikan
masalah puasa karena dalam ilmu fiqih puasa dan
zakat itu sangat pengting sama seperti halnya
shalat. Shalat, adalah tiang agama karena tanpa
shalat berarti kita sama saja meruntuhkan agama.
Ibarat rumah, kalau tidak ada tiangnya tentu akan
runtuh. Puasa adalah menahan nafsu. Islam
mengajak kita berpuasa agar menahan nafsu.
Zakat adalah pensucian harta yng kita dapatkan.
Semoga makalah ini sangat bermanfaat
bagi kita semua. Jika terdapat kesalahan harap
dimaklumi, karena manusia tidak pernah luput
dari kesalahan.

25
DAFTAR PUSTAKA
· http://Zakat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas.html[28 November 2010]Huda, Nuril. 2010.
· http://Tentang Zakat Fitrah « Berbagi Ilmu.html [28
November 2010]Sabiq, Sayyid.1993
· http://www.scribd.com/doc/75966488/Makalah-
Agama-Zakat

26

Anda mungkin juga menyukai