Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

"MANAJEMEN DALAM PERSPEKTIF ISLAM"


Dosen Pengampuh

Ade Trial Ramadi Putra S.Ud.,M.Ag.

Disusun Oleh :

MOH. Sultan Fergiawan

Rusli

Siti Hajariyah

Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI)

Fakultas Tarbiah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

Universitas Islam Negri (UIN) Datokarama Palu


Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Hadits Tarbawi yang berjudul
“Manajemen Dalam Perspektif”.

Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas dari Bpk Ade Trial Ramadi Putra
S.Ud.,M.Ag.

Karya tulis ini diharapkan dapat menjadi penambah wawasan bagi pembaca
serta bagi penulis sendiri. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah berbagi pengetahuannya kepada penulis, sehingga makalah hadits
tarbawi ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan dari makalah ini.
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................

Daftar Isi ..........................................................................................................

BAB 1 : Pendahuluan .....................................................................................

A.Latar Belakang .................................................................................

B.Rumusan Masalah ............................................................................

C.Tujuan ..............................................................................................

BAB 2 : Pembahasan ....................................................................................

A.Pengertian Manajemen ....................................................................

B.Fungsi Manajemen ...........................................................................

C.Manajemen Dalam Perspektif Islam ................................................

BAB 3 : Penutup .............................................................................................

A.Kesimpulan ......................................................................................

B.Saran .................................................................................................

C.Daftar Pustaka ..................................................................................


BAB I
PPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya manajemen sudah ada sejak manusia itu ada, manajemen
sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa demikian, karena pada
dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-
prinsip manajemen,baik langsung maupun tidak langsung, baik disadarai ataupun
tidak disadari. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari kita seperti mengatur diri kita
atau jadwal tugas-tugas kita, kita sudah melakukan yang namanya manajemen.

Nabi Adam dan Siti Hawa sebagai manusia pertama menghuni dunia dengan tekun
telah menata sejarah kehidupan manusia tahap demi tahap dengan tatanan yang
perspektif. Tatanan kehidupan manusia melalui tata cara yang selalu berkembang
sesuai dengan situasi dan kondisinya. Tatanan kehidupan yang tertata baik dan
terarah merupakan sendi-sendi manajemen yang tidak bisa terpisahkan dengan
kehidupan manusia.Tatanan kehidupan manusia dari berbagai bentuknya secara serta
merta tidak akan terlepas dengan yang namanya manajemen dari bentuk dan keadaan
yang multi dimensi. Tentunya manajemen menjadi keniscayaan bagi kehidupan
manusia untuk selalu di inovasi sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga
manajemen bisa memberi manfaat yang lebih baik. Disini penulis akan membahas
manajemen dalam agama islam dan perkembanganya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian manajemen?

2. Apa fungsi dari manajemen?

3. Bagaimana manajemen dalam perpektif Islam?

C. Tujuan

1. Mengetahui dan memahami penggertian manajemen

2. Mengetahui dan memahami fungsi-fungsi manajemen

3. Mengetahui dan memahami manajemen dalam perpektif Islam


BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan


dilakukan melalui proses dan literature berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi
manajemen itu. Jadi, manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan
tujuan yang diinginkan.

manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan


pengawasan usaha- usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.

Pengertian manajemen yang paling sederhana adalah seni memperoleh hasil melalui
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang lain.

1. Menurut John D Millet, manajemen ialah suatu proses pengarahan & pemberian
fasilitas kerja kepada orang-orang yang telah diorganisasi dalam kelompok-kelompok
formal yang mencapai tujuan yang diharapkan.

2. James F. Stoner, berpendapat bahwa manajemen merupakan proses perencanaan,


pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan para anggota dan sumber daya
lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.3. Menurut George R.
Terry bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu
dengan mempergunakan orang lain.

Dari beberapa definisi tersebut maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen
mengandung tiga pengertian, yaitu: a) Manajemen sebagai suatu proses,
b)Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,
dan c) Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan
(Science).

1. Manajemen sebagai suatu proses. Pengertian manajemen sebagai suatu proses


dapat dilihat dari pengertian
2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
Manajemen sebagai kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari
orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan
manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya
suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut Manajer.
3. Manajemen sebagai ilmu ( Science ) dan sebagai seni
Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni. Mengapa disebut demikian?
sebab antara keduanya tidak bisa dipisahkan. Manajemen sebagai suatu ilmu
pengetahuan, karena telah dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan
menjadi suatu teori. Hal ini dikarenakan di dalamnya menjelaskan tentang
gejala-gejala manajemen, gejala-gejala ini lalu diteliti dengan menggunakan
metode ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang
diwujudkan dalam bentuk suatu teori.

Untuk mencapai tujuan manajemen tidak hanya terfokus kepada manusia sebagai
manajer dan anggota pelaksana lain sebagaimana definisi manajemen. Namun
disamping itu juga memerlukan sarana-sarana yang lain yang erat hubungannya
dengan pencapaian tujuan. Sehingga sarana-sarana manajemen menjadi kesatuan
yang tidak terpisahkan antara satu sarana dengan sarana lainnya.

Adapun sarana-sarana itu meliputi; Men,Money, Material, Methods dan Markets.


Kesemuanya itu disebut sumber daya. Dari lima sarana tersebut atau disebut dengan 5
M saling terkait. Hal ini menunjukkan betapa urgennya adanya 5 M tersebut bisa
berjalan secara integral.

1. Men (manusia) sebagai sumber daya utama yang mengatur dan menggerakkan
segala aktifitas.

2. Money (uang) merupakan sarana yang selalu mengiringi segala aktifitas seseorang.

3. Material (materi) atau bahan-bahan merupakan sarana manajemen yang bisa


merespons terhadap perkembangan zaman.

4. Methods, (metode) sebagai sarana manajemen dalam upaya efesiensi dan tepat
guna dalam pencapaian tujuan.

5. Markets (pasar) bagaiamana hasil dari organisasi tersebut benar-benar bermanfaat


dan dibutuhkan oleh masyarakat.

Dalam pandangan ajaran Islam, segala sesuatu harus dilakukan secara rapi,
benar, tertib, dan teratur. proses-prosesnya harus diikuti dengan baik. Sesuatu tidak
boleh dilakukan secara asal-asalan. Hal ini merupakan prinsip utama dalam ajaran
Islam. Rasulullah saw. bersabda dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan Imam
Thabrani (Jalaluddin Abd’ ar-Rahman, tt: 122); “Sesungguhnya Allah sangat
mencintai orang yang jika melakukan sesuatu pekerjaan, dilakukan secara Itqan
(tepat, terarah, jelas dan tuntas)”. (H.R Thabrani)

Arah pekerjaan yang jelas, landasan yang mantap, dan cara-cara mendapatkannya
yang transparan merupakan ama perbuatan yang dicintai Allah swt.. Sebenarnya,
manajemen dalam mengatur segala sesuatu agar dilakukan dengan baik, tepat, dan
tuntas merupakan hal yang disyariatkan dalam ajaran Islam (Hafiduddin & Hendri,
2003: 22).

Demikian pula dalam Hadis riwayat Imam Muslim dari Abi Ya’la (Yahya Ibn
Syarifuddin, Tt: Hadits ke 17), Rasulullah saw. bersabda: “Allah swt. Mewajibkan
kepada kita untuk berlaku ihsan dalam segala sesuatu” (H.R Muslim)

Kata ihsan bermakna ‘melakukan sesuatu secara maksimal dan optimal’. Tidak boleh
seorang Muslim melakukan sesuatu tanpa perencanaan, tanpa adanya pemikiran, dan
tanpa adanya penelitian, kecuali sesuatu yang sifatnya emergency. Akan tetapi, pada
umumnya dari hal yang kecil hingga hal yang besar, harus dilakukan secara ihsan,
secara optimal, secara baik, benar dan tuntas (Hafiduddin & Hendri, 2003: 2).

Demikian pula ketika kita melakukan sesuatu itu dengan benar, baik, terencana, dan
terorganisasi dengan rapi, maka kita akan terhindar dari keragu-raguan dalam
memutuskan sesuatu atau dalam mengerjakan sesuatu. Kita tidak boleh melakukan
sesuatu yang didasarkan pada keragu-raguan. Sesuatu yang didasarkan pada keragu-
raguan biasanya akan melahirkan hasil yang tidak optimal dan mungkin akhirnya
tidak bermanfaat.
Oleh karena itu, dalam Hadis riwayat Imam Tirmidzi dan Nasa’i, Rasulullah saw.
bersabda: “Tinggalkan oleh engkau perbuatan yang meragukan, menuju perbuatan
yang tidak meragukan” (H.R. Tirmidzi dan Nasa’i).

Proses-proses manajemen pada dasarnya adalah perencanaan segala sesuatu secara


mantap untuk melahirkan keyakinan yang berdampak pada melakukan sesutu dengan
aturan serta memiliki manfaat (Hafiduddin & Hendri, 2003: 3). 
Sebenarnya, sejak awal, Islam telah mendorong umatnya untuk
mengorganisasi setiap pekerjaan dengan baik. Jadi, dalam ajaran Islam, manajemen
telah diterapkan sejak zaman Rasulullah saw. Pembagian tugas-tugas telah mulai
dibentuk. Walaupun Rasulullah saw. sendiri tidak menyatakan hal ini adalah sebuah
proses manajemen, namun aspek-aspek manajemen secara nyata telah dilakukan,
misalnya, mengapa Umar Ibnul Khaththab tidak pernah dijadikan panglima perang
karena ternyata memang beliau diarahkan menjadi seorang negarawan.

Demikian pula Abu Bakar ash-Shiddiq. Ia tidak pernah menjabat sebagai


pemimpin perang karena memang diarahkan menjadi negarawan. Mengapa ketika
seorang sahabat Nabi Abu Dzar al-Ghifari meminta jabatan kepada Rasulullah saw.
sementara teman-temannya sudah diangkat menjadi gubernur dan lain-lain
(Hafiduddin & Hendri, 2003: 25), maka Rasulullah mengatakan:“Ini adalah amanat
berat dan engkau adalah orang yang lemah”

Inilah manajer yang baik yaitu manajer yang mampu menempatkan orang
pada posisi yang sesuai dengan kehlian dan bidangnya masing-masing. Penempatan
the right man in the right place merupakan hal yang sangat penting Hafiduddin,
Hendri Tanjung. 2003: 26).

Hal ini menunjukkan bahwa salah satu fungsi manajemen adalah


menempatkan orang di posisi yang tepat. Rasulullah saw. memberikan contoh pada
hal ini, bagaimana menempatkan orang pada tempatnya. Hal ini misalnya dapat
dilihat bagaimana Abu Hurairah ditempatkan oleh Rasulullah sebagai penulis Hadis.
Atau dapat dilihat pula bagaimana Rasulullah saw. menempatkan orang-orang yang
kuat untuk setiap pekerjaan dan tugas.

2. Fungsi Manajemen

Salah satu cara menyeimbangkannya adalah dengan menggunakan fungsi-fungsi


manajemen. Ada 4 fungsi pokok yang harus dilakukan oleh manajer. Fungsi-fungsi
itu adalah perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan
(leading), dan pengawasan (controlling).

1. Perencanaan (planning)

Salah satu peran utama seorang manajer adalah membuat rencana untuk
memenuhi tujuan dan sasaran perusahaan. Dalam tahap ini juga seorang manajer
mengalokasikan sumber daya karyawan dan mendelegasikan tanggung jawab, serta
menetapkan jadwal dan standar penyelesaian yang realistis. Perencanaan
mengharuskan mereka yang berada dalam peran manajemen untuk terus memeriksa
kemajuan tim dan mungkin membuat penyesuaian kecil jika diperlukan, sambil tetap
mempertahankan gambaran yang jelas tentang tujuan dan sasaran perusahaan yang
lebih besar.

Banyak dari fungsi perencanaan seseorang terdiri dari bekerja secara mandiri
untuk menentukan tanggung jawab apa yang harus diberikan kepada karyawan mana
dan menetapkan tingkat prioritas untuk tugas tertentu. Namun, jangan lupa
komunikasi juga memegang peranan penting. Misalnya, manajer berurusan dengan
perencanaan ketika mereka bertemu dengan pimpinan perusahaan untuk membahas
tujuan jangka pendek dan jangka panjang, dan ketika mereka mengkomunikasikan
proyek baru secara spesifik ke tim mereka untuk memastikan tujuan individu
terpenuhi tepat waktu.

2. Pengorganisasian (organizing)

Seiring dengan perencanaan, keterampilan organisasi manajer dapat membantu


memastikan perusahaan berjalan dengan lancar. Mulai dari menetapkan proses dan
struktur internal hingga mengetahui karyawan atau tim mana yang paling cocok untuk
tugas tertentu, menjaga semua orang dan segala sesuatu terorganisir sepanjang
operasi sehari-hari merupakan fungsi penting dari manajemen.

Organisasi bukan hanya tentang mendelegasikan tugas secara efisien dan


memastikan karyawan memiliki apa yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan
tugas mereka. Manajer juga harus dapat beradaptasi untuk menanggapi sebuah
tantangan baru. Seperti sedikit menyesuaikan jadwal untuk proyek atau
mengalokasikan kembali tugas dari satu tim ke tim lain. Atau, itu juga bisa berarti

seorang manajer dapat secara signifikan mengubah struktur dan peran internal tim
sebagai respons terhadap pertumbuhan perusahaan.

3. Pengarahan (leading)

Manajer harus merasa nyaman dan percaya diri dalam memimpin tugas harian
anggota tim. Kepemimpinan dan komunikasi yang kuat saat menetapkan tujuan.
Kepemimpinan dapat dilihat dalam berbagai cara, termasuk mengetahui saat
karyawan membutuhkan dorongan tambahan dan pujian untuk menangani konflik
antara anggota tim secara adil dan tegas. Seringkali, manajer dapat berfungsi sebagai
pemimpin bahkan dalam obrolan kecil dengan mencontohkan kualitas yang
mendukung, mendorong, dan memotivasi.

4. Pengendalian (controlling)

Untuk memastikan semua fungsi di atas bekerja menuju keberhasilan perusahaan,


manajer harus secara konsisten memantau kinerja karyawan, kualitas kerja, dan
efisiensi proyek yang telah diselesaikan. kontrol kualitas dalam manajemen adalah
tentang memastikan tujuan akhir bisnis terpenuhi secara memadai, serta membuat
perubahan yang diperlukan jika tidak mencapai tujuan akhir bisnis.

Manajemen memiliki beberapa fungsi yang terkait dengan pencapaian tujuan. Para
ilmuan memiliki beragam pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen atau juga
disebut dengan unsur-unsur manajemen.

1. Menurut Louis A. Allen dalam bukunya Management and Organization


mengemukakan tentang element of Management terdiri dari; Planning
(perencanaan), Organization (pengorganisasian), Coordination (Koordinasi),
Motivating (motivasi), Controling (pengawasan) atau disingkat dengan
POCMC.

2.Menurut George R. Terry Planning, Organizing, Actuating, Controling, atau


disingkat dengan POAC.

3.Menurut James A.F. Stoner bahwa fungsi manajemen meliputi, Planning,


Organizing, Leading, Controling atau disingkat dengan POLC. Dari beberapa
unsur/fungsi manajemen akan mengantarkan kepada tujuan yang diharapkan
oleh suatu institusi/organisasi tertentu.

3. Manajemen Dalam Perspektif IIslam

a.urgensi management dalam islam

Pada dasarnya ajaran islam yang tertuang dalam Al-Qur’an dan As Sunnah juga
Ijma’ ulama banyak mengajarkan tentang kehidupan yang serba terarah dan teratur.
Dalam pelaksanaan shalat yang menjadi icon paling sakral dalam Islam merupakan
contoh konkrit adanya manajemen yang mengarah kepada keteraturan. Puasa, haji
dan amaliyah lainnya merupakan pelaksanaan manajemen yang monomintal.

Teori dan konsep manajemen yang digunakan saat ini sebenarnya bukan hal yang
baru dalam perspektif islam. Manajemen itu telah ada paling tidak ketika Allah
menciptakan alam semesta beserta isinya. Unsur-unsur manajemen dalam pembuatan
alam serta makhluk-makhluk lainnya tidak terlepas dengan manajemen langit. Ketika
Nabi Adam sebagai khalifah memimpin alam raya ini telah melaksanakan unsur-
unsur manajemen tersebut.

Contoh kecil realisasi manajemen seperti digambarkan oleh makhluk ciptaan Allah
berupa semut. Dalam menjalankan hidupnya semut termasuk diantara makhluk yang
sangat solid dan berkomitmen menjalankan roda kehidupannya dengan menggunakan
manajemen, tentunya versi semut. Keteraturan dan komitmen semut dalam kinerjanya
sangat solid dan penuh kepatuhan.

b. istilah idarah dalam management islam

Istilah Management atau Idarah adalah suatu keadaan timbal balik,berusaha


supaya menaati peraturan yang telah ada. Idarah dalam pengertian umum adalah
segala usaha, tindakan dan kegiatan manusia yang berhubungan dengan perencanan
dan pengendalian segala sesuatu secara tepat guna.

Asal penemuan ilmu management itu bermula dari timbulnya berbagai macam
persoalan yang berhubungan dengan bisnis sehingga berkembang menjadi sebuah
ilmu untuk mencapai berbagai macam tujuan.

c. asas-asas management dalam islam

Dalam hal asas-asas ini Alquran memberikan dasar sebagai berikut:

1.Beriman.

Diterangkan dalam surat Ali Imran ayat 28


ً‫اة‬KKَ‫وا ِم ْنهُ ْم تُق‬KKُ‫ ْي ٍء ِإاَّل َأ ْن تَتَّق‬K ‫ْس ِمنَ هَّللا ِ فِي َش‬ َ ِ‫اَل يَتَّ ِخ ِذ ْال ُمْؤ ِمنُونَ ْال َكافِ ِرينَ َأوْ لِيَا َء ِم ْن دُو ِن ْال ُمْؤ ِمنِينَ َو َم ْن يَ ْف َعلْ ٰ َذل‬
َ ‫ك فَلَي‬
‫صي ُر‬ ِ ‫َوي َُح ِّذ ُر ُك ُم هَّللا ُ نَ ْف َسهُ ۗ وَِإلَى هَّللا ِ ْال َم‬

Artinya: “Janganlah orang-orang mengambil (memilih) orang-orang kafir menjadi


wali (Pemimpin) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat
demikian, lepaslah ia dari pertolongan Allah”.

2.Bertaqwa.

Diterangkan dalam surat An-Naba’: 31

‫ِإ َّن لِ ْل ُمتَّقِينَ َمفَازا‬

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa, mendapat kemenangan.”

3.Azas Keseimbangan dan Keadilan

Menurut Nuruddin Keadilan dan Keseimbangan adalah suatu konsep yang luas
berkaitan hampir dengan seluruh aspek kehidupan sosial, politik terutama ekonomi.
Dalam Alqur’an kata adil disebut sebanyak tiga puluh satu kali. Belum lagi kata-kata
yang semakna seperti al-Qisth, al-Wazn (Seimbang) dan al-Wasth (Moderat).

4.Musyawarah.

Diterangkan dalam surat As-Syu’ara: 38

….‫… َوَأ ْم ُرهُ ْم ُشو َر ٰى بَ ْينَهُ ْم‬.

Artinya: “….. Sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah di antara


mereka.”

d prespektif management islam

Ada empat pilar etika manajemen bisnis dalam perspektif Islam seperti yang
dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu tauhid, adil, kehendak bebas, dan
tanggung jawab. Keempat pilar tesebut akan membentuk konsep etika manajemen
yang fair ketika melakukan kontrak-kontrak kerja dengan perusahaan lain ataupun
antara pimpinan dengan bawahan. Konsep membangun ekonomi Islam, harus
dilakukan sistem ekonomi yang berbasis pada masyarakat atau umat dengan melalui
sistem perbankan Islam atau ekonomi Islam yang dikembangkan di dalam
masyarakat.

Ada empat hal yang harus dipenuhi untuk dapat dikategorikan sebagai manajemen
Islami, yaitu:

1.Manajemen Islami harus didasari nilai-nilai dan akhlak-akhlak Islam

2.Kompensasi ekonomis dan penekanan terpenuhinya kebutuhan dasar pekerja.

3.Faktor kemanusiaan dan spiritual sama pentingnya dengan kompensasi ekonomis.

4.Manajemen Islami harus didasari nilai-nilai dan akhlak-akhlak Islam.


BAB 3

PENUTUP

A.Kesimpulan

Konsep Manajemen Pendidikan dalam Perspektif Islam merupakan suatu


rancangan atau ide dalam penataan dibidang pendidikan melalui
aktivasi,perencanaan,pengorganisasian, pengarahan, pengawasan secara sistematis,
efesien dan efektif untuk mencapai tujuan pendidikan dan mecari keridhoan Allah
SWT demi kebahgiaan dan kesejahteraan di dunia dan di akhirat dengan menerapkan
asas-asas manajemen dalam islam antara lain yaitu: bariman,bertaqwa,asas
keseimbangan dan keadilan,musyawarah.

Fungsi manajemen pendidikan dalam perspektif Islam tidak terlepas dari fungsi
manajemen secara umum. Untuk mempermudah pembahasan mengenai fungsi
manajemen pendidikan perspektif Islam, dapat diuraikan fungsi manajemen
pendidikan perspektif Islam sesuai dengan pendapat yang dikemukan oleh Robbin
dan Coulter yang pendapatnya senada dengan Mahdi bin Ibrahim yaitu:
Perencanaan,pengorganisasian,pengarahan/kepemimpinan, dan pengawasan.

B.saran

1.Kepada para pendidik, pengelola lembaga pendidikan dan semua praktisi


pendidikan untuk dapat lebih meningkatkan pengetahuan tentang Manajemen
pendidikan , termasuk manajemen pendidikan yang berlandaskan ajaran Islam, dan
para pengelola lembaga pendidikan untuk dapat mengupayakan implemntasi
manajemen pendidikan dalam perspektif Islam , sehingga dapat membantu upaya
pencapaian tujuan pendidikan, dan para pemimpin lembaga pendidikan atau
supervisor pendidikan seyogyanya dapat berupaya menerapkan asas Islam dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab, dan terakhir kepada praktisi pendidikan dan
peneliti lain, diharapkan mampu mengembangkan penelitian pustaka ini, sehingga
kemudian dapat menemukan serta menciptakan konsep manajemen pendidikan yang
lebih baik demi peningkatan kualitas pendidikan Indonesia.
2. Bila para Manajer dalam pendidikan telah bisa melaksanakan tugasnya dengan
tepat sesuai dengan fungsi manajemen pendidikan perspektif Islam yang telah di
bahas secara rinci oleh penulis, niscaya terhindarlah dari semua ungkupan sumir yang
menyatakan bahwa lembaga pendidikan dikelola dengan manajemen yang asal-asalan
dan tanpa tujuan yang tepat, dan tidak akan ada lagi lembaga pendidikan yang
ketinggalan Zaman, tidak teroganisir dengan rapi, dan tidak memiliki sisten kontrol
yang sesuai.

Daftar Pustaka

https://id.scribd.com/doc/216734007/Makalah-Manajemen-Dalam-Perpektif-Islam
https://www.jabarjawara.id/article/detail/4-fungsi-manajemen-yang-wajib-diketahui
https://pdfslide.tips/amp/documents/makalah-manajemen-dalam-perpektif-islam.html
https://hes.unida.gontor.ac.id/management-dalam-prespektif-islam/

Anda mungkin juga menyukai