Dari segi bahasa metode berasal dari dua perkataan yatiu meta dan hodos meta : “ melalui “ and hodus berarti “ jalan atau cara “ dengan demikian metode dapat berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Selanjutnya kata metode tersebut dikaitkan dengan pendidikan islam, dapat membawa arti metode sebagai jalan untuk menanamkan pengetahuan agama pada diri seseorang sehingga terlihat dalam pribadi objek sasaran yaitu pribadi islam Secara literal, metode berasal dari bahasa Greek yang terdiri dari dua kosa kata, yaitu meta yang berarti melalui dan hodos yang berarti jalam. Berarti metode bararti jalan yang dilalui.Runes secara teknis menerangkan bahwa metode adalah: a. Suatu prosedur yang dipakai untuk mencapai suatu tujuan, b. Suatu teknik mengetahui yang dipakai dalam proses mencari ilmu pengetahuan dari suatu materi tertentu, c. Suatu ilmu yang merumuskan aturan-aturan dari suatu prosedur. Berdasarkan pendapat Runes tersebut, maka bila dikaitkan dengan proses kependidikan Islam, metode berarti suatu prosedur yang dipergunakan pendidik dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan (segi pendidik). Selain itu, dapat juga diartikan teknik tertentu yang dipergunakan peserta didik untuk menguasai materi tertentu (segi peserta didik), atau cara yang dipakai untuk merumuskan aturan-aturan tertentu dari suatu prosedur (segi pembuat kebijakan). Dalam makalah ini, batasan yang pertamalah yang akan menjadi fokus kajiannya. Ada pula yang mengatakan bahwa metode adalah suatu cara untuk menemukan, menguji, dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin ilmu tersebut. Ada pula yang mengatakan metode adalah suatu jalan untuk mencapai suatu tujuan, hal ini senada dengan penjelasan pada paragraf kedua. Jalan untuk mencapai tujuan itu bermakna ditempatkan pada posisinya sebagai suatu cara untuk menemukan, menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan ilmu atau tersistematisasikannya suatu pemikiran. Dalam bahasa Arab kata metode diungkapkan dalam berbagai kata. Terkadang digunakan kata atthariqah, manhaj, dan alwashilah. Thariqah berarti jalan, ,manhaj berarti sistem, dan washilah berarti perantara atau mediator.Dengan demikian kata yang paling dekat dengan metode adalah kata thariqah. Karena sebagaimana dijelaskan pada awal pargraf secara bahasa metode adalah suatu jalan untuk mencapai suatu tujuan. Dengan pendekatan kebahasaan tersebut nampak bahwa metode lebih menunjukkan kepada jalan, dalam arti jalan yang bersifat non fisik. Yaitu jalan dalam bentuk ide-ide yang mengacu pada cara menghantarkan seseorang untuk mencapai pada tujuan yang ditentukan. Secara terminologi atau istilah metode bisa membawa pada pengertian yang bermacam-macam, yaitu ada kognitifnya seperti tentang fakta-fakta sejarah, syarat- syarat sah shalat, ada juga aspek afektifnya seperti penghayatan pada nilai-nilai dan akhlak, dan ada juga aspek psikomotorik seperti praktek shalat, haji dan sebagainya. Sedangkan pendidikan Islam dalam arti sempit, adalah bimbingan yang dilakukan seseorang yang kmudian disebut pendidik., terhadap orang lain yang kemudian disebut peserta didik. Terlepas dari apa dan siapa yang membimbing, yang pasti pendidikan diarahkan untuk mengembangkan manusia dari berbagai aspek dan dimesnsinya, agar ia berkembang secara maksimal (Ahmad Tafsir, 1994: 24-27). Pendidikan dalam arti umum mencakup segala usaha dan perbuatan dari generasi tua untuk mengalihkan pengalamannya, pengetahuannya, kecakapannya, serta keterampilannya kepada generasi muda untuk memungkinkannya melakukan fungsi hidupnya dalam pergaulan bersama, dengan sebaik-baiknya. Zuhairini, dkk. (1992:149) merumuskan bahwa pendidikan adalah suatu aktivitas untuk mengembanngkan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Pendidikan bukan hanya bersifat formal saja, tetapi mencakup juga yang non forma Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, pendidikan adalah suatu aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadi rohani (pikir, rasa, karsa, dan budi nurani). Dapat pemakalah simpulkan bahwa metode pendidikan islam adalah suatu jalan atau cara untuk mencapai tujuan pendidikan melalui aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadi. Oleh karena itu dalam pandangan filosofis pendidikan, metode merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang mempunyai fungsi ganda yaitu: bersifat polipragmatis dan monopragmatis. Polipragmatis berarti metode memiliki kegunaan yang serba ganda, misalnya suatu metode tertentu pada satu kondisi tertentu dapat digunakan untuk memangun atau memperbaiki sesuatu. Sebaliknya monopragmatis yaitu mengandung satu macam kegunaan untuk satu macam tujuan Dengnan demikian metode tersebut memiliki posisi penting dalam mencapai tujuan. Metode adalah cara yang paling cepat dan tepat dalam memperoleh tujuan yang diinginkan. Jika metode dapat dikuasi maka akan memudahkan jalan dalam mencapai tujuan dalam pendidikan Islam. B. Fungsi Metode Pendidikan islam Tentang fungsi metode secara umum dapat dikemukakan sebagai pemberi jalan atau cara yang sebaik mungkin bagi pelaksana iperasional dari pendidikan ilmu tersebut. Sedangkan dalam kortelis lain metode dapat merupakan sarana untuk menemukan, mengkaji, dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin suatu ilmu. Fungsi mtode secara umum dapat dikemukakan sebagai pemberi jalan atau cara yang sebaik mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut. Sedangkan dalam konteks lain metode dapat merupakan sarana untuk menemukan, menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin ilmu Dari dua pendekatan tersebut dapat dilihat pada intinya metode berfungsi mengantarkan pada suatu tujuan objek sasaran tersebut. Oleh karena itu terdapat suatu prinsip yang umum dalam memfungsikan metode, yaitu suatu prinsip agara pengajaran dapat disampaikan dalam suasana yang menyenangkan, menggembirakan, penuh dorongan dan motivasi, sehingga pelajaran atau materi didikan itu dapat dengan mudah diberikan. Dalam Al-Qur’an sebagaimana akan dijelaskan di bawah ini, metode dikenal sebagai sarana yang menyampaikan seseorang kepada tujuan penciptaannya sebagai khalifah di muka bumi dengan melaksanakan pendekatan di mana manusia ditempatkan sebagai makhluk yang memiliki potensi rohaniah dan jasmaniah yang keduanya dapat digunakan saluran penyampaian materi pelajaran.Dalam menyampaikan materi pendidikan kepada peserta didik sebagaimana disebutkan di atas perlu ditetapkan metode yang didasarkan kepada pandangan dalam menghadapi manusia sesuai dengan unsur penciptaannya, yaitu jasmani, akal, dan jiwa yang dengan mengarahkannya agar menjadi orang yang sempurna. Karena itu materi- materi pendidikan yang disajikan oleh Al-Qur’an senantiasa mengarah kepada pengembangan jiwa, akal, dan jasmani manusia itu. C. Macam Macam Metode Al-Qur’an menawarkan berbagai pendekatan dalam metode pendidikan, yakni dalam menyampaikan materi pendidikan, metode tersrbut antara lain : Metode Teladan Dalam al-Qur’an kata teladan di proyeksikan dengan kata uswah yang kemudiuan diberi sifat seperti hasanah yang berarti baik, sehingga terdapat ungkapan uswatun hasanah yang berarti bik . Metode Kisah-Kisah Kisah atau cerita sebagai sesuatu metode pendidikan ternyata mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan. Metode Nasehat Suatu cara untuk menyampaikan suatu ajaran Al-Qur’an berbicara tentang penasehat , yang dinasehati obyek nasehat, situasi nasehat dan latar belakang nasehat karenanya metode pengajaran nasehat dapat di akui kebesaannya. 1.Metode Pembiasaan Al-Qur’an menjadikan kebiasaan itu sebagai salah satu teknik atau metode pandidikan, lalu ia mengubah seluruh sifat-sifat baik menjadi kebiasaan, sehingga jiwa dapat menunaikan kebiasaan itu tanpa terlalu payah dan tampak menemukan kesulitan. 2.Metode Hukum dan Ganjaran Hukuman dan ganjaran dalam rangka membina umat manusia melalui kegiatan pendidikan. Hukuman untuk orang yang melanggar dan berbuat jahat. Sedangkan pahala untuk orang yang patuh untuk menunjukkan perbuatan baik. 3.Metode Ceramah Ceramah atau khutbah termasuk cara yang paling banyak digunakan dalam menyampaikan atau mengajak orang lain mengikuti ajaran yang telah ditentukan. 4.Metode Diskusi Metode diskusi juga diperhatikan oleh Al-Qur’an dalam mendidik dan mengajar manusia dengan tujuan lebih menetapkan pengertian dan sikap pengetahuan mereka terhadap masalah. D. Asas-Asas Umum Metode Pendidikan Islam Dalam hal ini sesungguhnya asa-asanya tidak akan jauh berbeda dengan asa- asa pembentukan kurikulum. Hal ini dikarenakan dalam proses pendidikan Islam, seluruh komponennya merupakan satu kesatuan yang utuh yang membantuk suatu sistem. Secara umum menurut al-Syaibani, asas-asas metode pendidikan Islam adalah: a. Asas Agama, yaitu prinsip-prinsip, asas-asas, dan fakta-fakta umum yang diambil dari sumber ajaran Islam (al-Qur’an dan as-Sunnah) b. Asas Biologis, yaitu dasar yang mempertimbangkan kebutuhan jasmani dan tingkat perkembangan usia peserta didik. c. Asas Psikologi, yaitu prinsip yang lahir di atas pertimbangan kekuatan psikologis, seperti Motovasi, kebutuhan, emosi, minat, bakat, sikap, keinginan, kecakapan akal dan lain sebagainya. d. Asas Sosial, yaitu asas yang bersumber dari kehidupan sosial manusia seperti tradisi, kebutuhan-kebutuhan, harapan dan tuntutan kehidupan yang senantiasa maju dan berkembang. E. Prinsip-prindip Metode Pendidikan Islam Dalam hal ini akan membahas bagaimana menyajikan bahan dan materi yang terdapat dalam kurikulum dalam suatu kegiatan pendidikan. Berikut ini dikemukakan beberapa ayat yang dipergunakan sebagai rujukan pengembangan metode pendidikan Islam a. “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu teladan yang baik bagi kamu sekalian.” (Q. S. (33):21) b. “Serulah manusia kejalan tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik. Berdiskusilah dengan pelajaran yang baik (Q.S (16): 125); Ibrahim berkata: Wahai anaku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu? (Q.S ( 37): 102)” c. “sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. (Q.S. (42): 38).” d. “katakanlah: berjalanlah kamu dimuka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu (QS. 6;11), sesungguhnya telah berlaku sunnah-sunnah Allah sebelum kamu, karena itu berjalanlah kamu dimuka buki dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan agama (Q.S. (3): 137)” e. ”Tatkala malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang lalu dia berkata: inilah Tuhanku.tetapi tatkala bintang itu tenggelam, dia berkata saya tidak suka kepada yang tenggelam. Kemudian ketika dia melihat bulan terbit. Dia berkata: inilah Tuhanku. Tetapi setelah bulan itu tenggelam dia berkata: sesungguhnya jika tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat. Kemudian tatkala matahari terbit…. (Q.S. (6): 76-79)” Khusus masalah metode dalam dunia pendidikan adalah suatu cara yang dipergunakan untuk menyampaikan atau mentransformasikan isi atau bahan pendidikan kepada anak didik. Akhirnya model penyampaian firman Allah yang evolutif dan demikian pula risalah kenabian mengajarkan kepada kita uswah bahwa sosialisasi Islam yang dikenal dengan pendidikan dan dakwah adalah sebuah proses. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari segi bahasa metode berasal dari dua perkataan yatiu meta dan hodos meta : “ melalui “ and hodus berarti “ jalan atau cara “ dengan demikian metode dapat berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Selanjutnya kata metode tersebut dikaitkan dengan pendidikan islam, dapat membawa arti metode sebagai jalan untuk menanamkan pengetahuan agama pada diri seseorang sehingga terlihat dalam pribadi objek sasaran yaitu pribadi islam. Tentang fungsi metode secara umum dapat dikemukakan sebagai pemberi jalan atau cara yang sebaik mungkin bagi pelaksana iperasional dari pendidikan ilmu tersebut. Sedangkan dalam kortelis lain metode dapat merupakan sarana untuk menemukan, mengkaji, dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin suatu ilmu. Al-Qur’an menawarkan berbagai pendekatan dalam metode pendidikan, yakni dalam menyampaikan materi pendidikan. Dalam hal ini sesungguhnya asa-asanya tidak akan jauh berbeda dengan asa-asa pembentukan kurikulum. Hal ini dikarenakan dalam proses pendidikan Islam, seluruh komponennya merupakan satu kesatuan yang utuh yang membantuk suatu sistem. Dalam hal ini akan membahas bagaimana menyajikan bahan dan materi yang terdapat dalam kurikulum dalam suatu kegiatan pendidikan. Berikut ini dikemukakan beberapa ayat yang dipergunakan sebagai rujukan pengembangan metode pendidikan Islam DAFTAR PUSTAKA Al-Syaibani, Omar Muhammad Al-Thoumy. Falsafah Pendidikan Islam. (Jakarta: Bulan Bintang. 1979) An Nahlawi, Abdurrahman. Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam. (Bandung: CV Dipenogoro. 1992) Arifin, M. Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bina Aksara. 1990) ________. Ilmu Pendidikan Islam: Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Cet. I. (Jakarta: Bumi Aksara. 1991). Langgulung, Hasan. Azas-Azas Pendidikan Islam. (Jakarta: Pustaka Al Husna. 1992) Mulkhan, Abdul Munir. Paradigma Intelektual Muslim; pengantar filsafat pendidikan Islam dan Dakwah. (Yogyakarta: Sippres. 1993) Nasution, S. Pengembangan Kurikulum. Cet. IV. ( Bandung: Citra Adirya Sakti. 1991). Nata, Abuddin. Filsafat Pendidikan Islam 1. (Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 1997) Nizar, Samsul dan Al Rasyid. Filsafat Pendidikan Islam; Pendekatan Historis Teoritis dan Praktis. (Jakarta: Ciputat Press. 2005) Syam, Mohammad Noor. Falsafah Pendidikan Pancasila. (Surabaya: Usaha Nasional. 1996)