Anda di halaman 1dari 15

Metode Pendidikan Islam dalam Prespektif Al-Qur’an

Maryam Ratnaningsih Luhurbudi

Abstrak
Pendidikan Islam adalah sebuah proses pendidikan yang berlandaskan pada nilai-nilai
Islami. Tujuan akhir dari pendidikan Islam sendiri ialah menjadikan manusia memiliki
kemampuan yang sesuai dengan aspek-aspek pendidikan berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadist.
Ayat-ayat Al-Qur’an layak dijadikan sumber utama dalam penelitian bidang pendidikan karena
perannya sebagai sumber primer hukum Islam yang membuat Al-Quran menjadi relevan dengan
semua aspek kehidupan. Dalam kegiatan pendidikan maupun proses belajar mengajar,
tercapainya keberhasilan tidak luput dari beberapa aspek yang mendukung. Salah satunya ialah
memilih metode yang tepat. Metode yang variatif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik,
menjadikan proses pembelajaran efektif dan efisien. Sebaik apapun metode pendidikan Islam,
tidak akan menjadi baik apabila tidak diimbangi dengan penyampaian yang baik kepada peserta
didik. Karena jika salah dalam penyampaian, maka akan mempengaruhi pemahaman serta
penerapannya.tidak lupa, bahwa seorang pendidik juga perlu mencermati prinsip-prinsip yang
termuat dalam penggunaan metode, agar membawa keberhasilan dalam pembelajaran.
Kata Kunci: Metode, Pendidikan Islam, Al-Qur’an
Abstract
Islamic education is an educational process that is based on Islamic values. The ultimate goal of
Islamic education itself is to make humans have abilities that are by aspects of education based
on the Al-Qur’an and Al-Hadith. The verses of the Al-Qur'an are worthy of being used as the
main source in research in the field of education because of their role as a primary source of
Islamic law which makes the Al-Quran relevant to all aspects of life. In educational activities and
teaching and learning processes, achieving success cannot be separated from several supporting
aspects. One of them is choosing the right method. Methods that are varied and suit the needs of
students make the learning process effective and efficient. No matter how good the Islamic
education method is, it will not be good if it is not balanced with good delivery to students.
Because if you make a mistake in conveying it, it will affect understanding and application.
Don't forget, that an educator also needs to pay attention to the principles contained in the use of
methods, to bring success in learning.
Keywords: Methodology, Islamic Education, Al-Qur’an
Pendahuluan
Ramayulis mendefinisikan bahwa metode adalah cara yang dipergunakan guru dalam
mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya proses pembelajaran.
Dengan demikian metode dapat diartikan sebagai alat untuk menciptakan berlangsungnya proses
pembelajaran.1

Al-Qur’an tidak memberikan arti secara gamblang tentang metode pendidikan. Akan
tetapi, kata At-thariqah yang dapat diterjemahkan sebagai metode terdapat dalam beberapa ayat
Al-Qur’an. Kata tersebut disandingkan dengan kata lain yang menjadi sifat dari metode.
Contohnya ialah tariqoh mustaqim, yang memiliki arti jalan/metode yang lurus. Allah berfirman
di surat Al-Ahqaf ayat 30:

‫َقالْوا َيَق وَم َنا ِإَّنا ِمَس ْع َنا ِكَتًبا ُأْنِزَل ِم ن َبْع ِد ُموَس ى ُمَص ِّد ًقا ِل ا َبَنْي َيَد ْيِه َيْه ِدي ِإىَل اَحلِّق ِإ َطِريٍق‬
‫َو َىل‬ ‫َم‬
‫ُمْس َتِق يٍم‬

“mereka berkata: Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendegarkan kitab Al-Qur’an yang
telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi
mempimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.”

Ayat tersebut menjelaskan bahwa metode bisa ditinjau berdasarkan fungsi, objek, dan
asas. Dan dapat dijelaskan bahwa metode oleh Al-Qur’an dilihat dari sudut objeknya, fungsinya,
akibatnya, dan sebagainya. Bisa ditangkap sebuah pola pikir, bahwa Al-Quran memberikan
arahan tentang metode pendidikan Islam, walaupun sifatnya majazi. Metode hanya berperan
sebagai inti menuju terwujudnya sasaran.

Tujuan dari metode pendidikan Islam ialah menjadikan proses belajar mengajar sesuai
dengan ajaran Islam. Selain itu tujuan dari metode ialah membuat perubahan dalam sikap dan
minat serta memenuhi nilai dan norma yang berhubungan dengan pelajaran dan perubahan dalam
pribadi serta bagaimana faktor tersebut diharapkan menjadi pendorong kearah nyata

Metode
Dalam penulisan dan pengumpula data, peneliti menggunakan metode kepustakaan
(library research). Penelitian deskriptif adalah metode untuk menggambarkan hasil penelitian
yang tujuannya memberikan deskripsi, penjelasan dan validasi mengenai fenomena yang Tengah
diteliti.
1
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2010, hlm. 3
Riset yang dilakukan peneliti memfokuskan dengan membaca, menelaah, dan mengkaji
buku-buku dan sumber masalah yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Fokus pembahasan
dalam penelitian ialah metode pendidikan dalam Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dan dalam penyajian data menggunakan metode deskriptif. Metode deskritif digunakan
untuk menguraikan dan menggambarkan data yang didapat dalam bentuk kalimat serta kutipan-
kutipan.

Hasil dan Pembahasan


1. Metode Pendidikan Islam
Kata metode berasal dari bahasa Yunani. Secara etimologi, kata metode berasal dari dua
suku kata, yaitu meta dan hodos.2 Meta artinya melalui atau melewati dan hodos berarti jalan
atau cara. Dalam bahasa Inggris metode disebut method yang berarti cara dalam bahasa
Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode ialah cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.3

Abudin memberikan definisi terkait metode tidak jauh beda dengan pakar lain yaitu
berhubungan dengan cara yang mesti ditempuh sehingga tujuan bisa tercapai. Ahli pendidikan
lain menyatakan bahwa metode lebih menjurus kepada fungsi metode sendiri sebagai saran
dalam rangka penemuan, pengujian, bahkan penyusunan data dalam suatu disiplin ilmu.4

Soedijarto berpendapat, pendidikan secara umum ialah usaha secara sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif
menegmbangkan potensi dirinya baik dalam ranah spiritual keagamaan, pengendalian diri, aklak
mulia, kecerdasan, serta keterampila yang diperlukan dirinya dan masyarakat.5

Menurut Syah Muhammad A. Nuquib al-Atas, pendidikan Islam adalah usaha pendidikan
terhadap anak didik untuk pengenalan dan pengakuan tempat-tempat yang benar dari segala

2
Ramayulis dan Nizar, Filsafat Pendidikan Islam: Telaah Sistem Pendidikan dan Pemikiran Para
Tokohnya, Jakarta: Kalam mulia, 2009, hlm. 209

3
John M Echol dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1995,
hlm. 379
4
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam I, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu 1997), hlm 143
5
Soedijarto, Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita, (Jakarta: PT Kompas Media Nusantara 2008),
hlm. 17
sesuatu di dalam tatanan penciptaan sehinga membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan
akan tempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud dan kepribadian.6

Metode pendidikan dalam Islam berfungsi untuk menginspirasi kepada peserta didik
dalam menggapai tujuan pendidikan Islam. Maka dapat disimpulkan bahwa metode pendidikan
Islam ialah usaha secara sadar guna mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan potensi pada
individual guna mengemban amanah dan tanggung jawab sebagai khalfah fil ardh atau sebagai
hamba Allah.

2. Pendidikan menurut Al-Qur’an

Pendidikan dalam agama Islam mempunyai prinsip yang berlandaskan ajaran serta nilai-
nilai tentang Islam. Posisi Al-Qur’an dalam pendidikan menempati yang utama, karena Al-
Qur’an bersifat menyeluruh dan mencakup semua aspek kehidupan manusia. Kata pendidikan
sendiri dalam Al-Qur’an terdapat dalam beberapa istilah diantaranya tarbiyah, ta’lim dan ta’dib. 7

Berikut adalah penjelasannya:

a. Tarbiyah adalah istilah yang paling sering terdengar, sebagaimana dijelaskan oleh Al-
Raghib al-Ashfahany bahwa tarbiyah adalah mengembangkan atau menumbuhkan
sesuatu setahap demi setahap secara khusus untuk menunjukkan sesuatu yang dapat
diulang dan diperbanyak sehingga menghasilkan bekas atau pengaruh pada diri
seseorang.8
b. Ta’lim adalah istilah yang berasal dari bahasa Arab ‘allama yang maknanya mengajar.
Menurut Abdul Fatah Jalal, istilah tersebut erat kaitannya dengan bekal hidup berupa
ilmu pengetahuan yang bisa membawa seseorang pada kedudukan tinggi.9
c. Ta’dib ialah bentuk ism masdar dari adaaba-yu’addibu-ta’dib, yang memiliki arti
mendidik. Menurut Al-Attas yang paling tepat untuk menunjukkan pendidikan Islam
ialah at-ta’dib.10

6
Hamdani Ihsan dan Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2001), cet. Ke-
2, hlm. 16
7
Irham Abdulharis, Metode Pendidikan Islam dalam Al-Qur’an, Jurnal Mubtadiin, Vol. 2, (2019). hlm.107
8
Hamzah Djunaid, Konsep Pendidikan dalam Al-Qur’an, Lentera Pendidikan, Vol. 17, No 1, (2014). hlm.
141
9
Agus Nur Qowim, Metode Pendidikan Islam dalam Prespektif Al-Qur’an, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 3,
No. 01, 2020, hlm. 41.
10
Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hlm. 30
Posisi Al-Qur’an dalam pendidikan menempati peran utama dan sumber pokok. Sebagaimana
firman Allah dalam surat Al-‘Araf ayat 52

‫َو َلَقْد ِج ْئَنُك ْم ِبِكَتاٍب َفَّص ْلَناُه َعَلى ِعْلٍم ُه ًد ى َوَرَمْحًة ِّلَق ْو ٍم ُيْؤ ِم ُنْو َن‬

“Sungguh, Kami telah datangkan kitab (Al-Qur’an) kepada mereka, yang kami jelaskan atas
dasar pengetahuan, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”

Menurut tafsir Al-Misbah ayat ini berisi tentang penjelasan dasar pengetahuan yang
sangat luas, mantap, dan menyeluruh, sehingga tidak ada kekurangan atau kelemahannya.
Dengan demikian kitab ini benar-benar memberi petunjuk bagi siapapun yang ingin mendapat
petunjuk dan rahmat bagi mereka yang menyambutnya, yaitu orang-orang yang beriman.11

3. Prinsip Metode Pendidikan dalam Al-Qur’an

Prinsip dalam bahasa Inggris principle, yang berarti asas, dasar, prinsip. Menurut kamus
Bahasa Indonesia, asas dimaknai sebagai dasar, alas, tumpuan berfikir. Dasar ialah komponen
yang paling bawah atau bisa diartikan sebagai bawaan, dan lain-lain. Dengan demikian, prinsip
merupakan sesuatu yang menjadi ciri khas, bawaan yang dijadikan sebagai dasar pendidikan
sesuai dengan panduan Al-Qur’an dan As-sunnah. 12

Prinsip dalam metode pendidikan sangat ditekankan karena tujuannya ialah memberikan
pemahaman secara menyeluruh tentang materi yang diajarkan. Dalam Al-Qur’an prinsip tersebut
terbagi menjadi beberapa:

a. Prinsip Keseimbangan

Dalam pendidikan Islam prinsip keseimbangan menjadi komponen yang utama, karena
segala tatanan kehidupan ini bersifat seimbang. Adanya dunia dan akhirat, merupakan landasan
utama perlunya melakukan keseimbangan antara keduanya. Karena dengan keseimbangan dunia
dan akhirat akan memberikan jalan kebahagiaan. Dan salah satu tujuan pendidikan Islam adalah
tercapainya kebahagiaan di dunia dan akhirat. Prinsip keseimbangan dalam pendidikan tertulis di
surat Al-Qasash ayat 77.
11
M. Quraish Shihab, Tafsir Al- Mishbah. Pesan, Kesan dan Keserasian Alquran, Vol 1, Jakarta: Lentera
Hati, 2002, hal. 65
12
Abudin Nata, Manajemen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta:
Prenada Media, 2003), hlm. 275
‫َوابَتِغ ِفيَم ا َأتَك اُهلل الَّداَر اَألِخ رَة وَالَتنَس َنِص ْيَبَك ِم َن الُّدنَيا َوأْح ِس ْن َك َم ا َأْح َسَن اهلل ِإَليَك وال تبِغ‬
‫ِس ِد‬ ‫ِحُي‬ ‫ِإ‬
‫الفَس اد يف اَألْر ِض َّن اَهلل َال ُّب املف ْيَن‬
Dan, carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (pahala) di negeri
akhirat, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia. Berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka
bumi.

Keseimbangan ialah adanya perhatian dengan presentase yang seimbang dalam segala
aspek. Sehingga output yang dihasilkan, merupakan cerminan pribadi yang sempurna. Nalar
analisisnya jalan. Akhlaknya mulia, perbuatannya sejalan dengan tuntunan al-Quran.
Orientasinya adalah keselamatan akhirat yang didahului dengan kesejahteraan hidup di dunia. 13

b. Prinsip Menjaga Perbedaan Individual

Setiap manusia memiliki perbedaannya sendiri. Baik dari sifat, karakter, bahkan ras.
Dengan adanya perbedaan tersebut, kita tidak diperbolehkan untuk mengunggulkan suatu
golongan atas golongan lainnya. Prinsip dasar hubungan antar manusia yang Allah ciptakan
berbangsa-bangasa dan bersuku-suku. Yang membedakan setiap dari kita ialah ketakwaannya.
Perbedaan perseorangan dan msyarakat adalah perbedaan yang bersifat wajar, karena itulah
dalam pendidikan islam dipelihara dalam tujuan, dan dengan metode yang baik. Dalam metode
pendidikan Islam, mengetahui perbedaan tersebut diperlukan guna memberikan metode
pengajaran yang tepat.

Tertulis dalam surat Al-Hujurat ayat 13:

‫َأُّي ا الَّنا ِإَّنا َلقنُك ِم َذَك ٍر ُأ َثى لنُك ُش ا اِئ ِل ا ا ِإَّن َأْك ُك ِعْنَد اِهلل‬
‫َرَم ْم‬ ‫َو ْن َوَجَع ْم ُعْوًب َو َقَب َل َتَع َرُفْو‬ ‫َي َه ُس َخ ْم ْن‬
‫ِل ِب‬ ‫ِإ‬
‫َأْتَق ُك ْم َّن اَهلل َع ْيٌم َخ ْيٌر‬
“Hai manusia, sesungguhnya Kami ciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
Perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
13
Agus Nur Qowim, Metode Pendidikan Al-Qur’an dalam Prespektif Al-Qur’an, … hlm. 53
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang
paling bertakwa.”

c. Prinsip Pendidikan Berlangsung Sepanjang Hayat


Agama Islam mengajarkan, bahwa pendidikan itu sepanjang hayat. Dari buaian sampai
liang lahat. Seorang muslim diwajibkan untuk menuntut ilmu dan terus belajar untuk
menyempurnakan ilmunya. Prinsip pendidikan yang berlangsung sepanjang hayat ini terdapat
pada surat Tahaa ayat 114

‫َفَتَعلى اُهلل ا ِلُك اَحلُّق َوَالَتْع َج ل بالقرآن من َقبِل َأن ُيقَض ى إَليَك َوحَيُه َو ُقل َّرِّب ِزديِن علًم ا‬
‫َمل‬
“Mahatinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Janganlah engkau (Muhammad)
tergesa-gesa (membaca) Al-Qur’an sebelum selesai pewahyuan kepadamu dan katakanlah ‘Ya
Tuhanku tambahkanlah ilmu kepada-Ku.”

Ayat tersebut menjelaskan Nabi Muhammad pun yang telah memiliki tingkat keilmuan
yang tinggi tetap rendah diri dan meminta untuk diberi ilmu lagi. Dari beberapa prinsip metode
pendidikan Islam tersebut, memberikan kesempatan untuk pendidik menemukan cara yang tepat
dan efektif dalam penyampaian materinya. Diharapkan agar proses belajar menjadi lebih baik
dan nyaman.

d. Prinsip Integral
Dalam pendidikan Islam, tidak ada pemisahan antara pendidikan agama dan pendidikan
umum. Keduanya harus terintregasi menjadi satu kesatuan secara dinamis. Dalam prinsip ini
menekankan adanya kesatuan antara dunia dan akhirat. Allah pula yang menurunkan hukum
untuk menjaga dan melestarikan alam semseta. Prinsip juga ini menekankan bahwa Allah
menciptakan alam semesta. Hukum mengenai alam fisik disebut sunatullah, sedangkan hukum
untuk kehidpan manusia yang diajarkan agama disebut dinullah.14

Isyarat tersebut tertera dalam Al-Qur’am surat Yunus ayat 101:

‫ُقْل اْنُظُروا َم اَذا يِف الَّس مواِت واألرض وَم ا ُتغيِن األيُت والّنذُر عن قوٍم ال ُيؤمنوَن‬

14
Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam (Cet. II; Jakarta: AMZAH, 2011), h. 209
Katakanlah “Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat
tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak
beriman.”.

4. Metode Pendidikan dalam Al-Qur’an

Metode pendidikan yang terdapat dalam Al-Qur’an memberikan petunjuk agar


pendidikan menjadi lebih baik dan berkualitas. Metode pendidikan dalam Al-Qur’an memang
tidak semua tertulis secara gamblang. Akan tetapi kata at-tariqoh diterjemahkan sebagai metode
terdapat di beberapa ayat dalam Al-Qur’an.

Dari ayat-ayat dalam Al-Qur’an, dapat kita telaah metode-metode pendidikan seperti
kisah para nabi dan cara Allah mengajarkan ajaran-ajaranNya. Berikut ini beberapa metode
dalam Al-Qur’an yang diadopsi menjadi metode pendidikan

a. Metode Kisah
Kisah menjadi salah satu metode pendidikan yang mempunyai daya tarik yang
menyentuh perasaan seseorang. Agama islam menyadari sifat alamiyah manusia menyenangi
cerita. Untuk itu metode kisah kayak dijadikan salah satu metode dalam pendidikan. Terdapat
banyak kisah yang dituliskan dalam Al-Qur’an yang semuanya dapat diambil hikmah dan
pelajaran. Kisah dalam Al-Qur’an akan membuat pembaca atau pendengar merenungkan
maknanya. seperti pada surat Yusuf ayat 111 berikut:

‫َد يِه‬ ‫ِك ِد ِذ‬ ‫ِد‬ ‫ِب‬ ‫ِص ِع‬


‫َلَق دْ َك اَن ْيِف َقَص ِه ْم ْبَرٌة ُأِلْو ىِل اَألْلَبا َم ا َك اَن َح ْيًثا ُيْف َتَرى َو َل ْن َتْص ْيَق اَّل ْي َبَنْي َي‬

‫َو َتْف ِص ْيَل ُك ِّل َش ْيٍئ َوُه ًد ى َوَرَمْحًة ِّلَق ْو ِم ُيْؤ ِم ُنْو َن‬

“Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang
mempunyai akal. (Al-Qur’an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapu membenarkan
(kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu dan (sebagai) petunjuk dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman.”

Dengan cara ini siswa dapat dengan mudah memahami materi dan mengambil pesan yang
terdapat pada cerita tersebut sehingga dapat dijadikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. 15
15
Irham Abdulharis, Metode Pendidikan Islam dalam Al-Qur’an …, hlm.109
b. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab memiliki banyak manfaat dalam pendidikan. Sebagaimana dapat
merangsang peserta didik untuk berfikir kritis dan mengemukakan pendapat. Tanya jawab dapat
pula menghilangkan keraguan dan ketidaktahuan.

Dalam contoh terdapat kisah nabi yang menjadikan pelajaran berharga dan berisi tentang
dialog. Sebagaimana terdapat dalam surat al-Kahfi ayat 66 yang berbunyi:

‫َقاَل َلُه ُموَس ى َه ْل َأَّتِبُعَك َعلى َأْن ُتَعِّلَم ِن َّمِما ُعِلْم َت ُرْشًد ا‬

“Musa berkata kepada Khidir, bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan
kepadaku ilmu yang benar diantara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu.”

Menurut M. Quraish Shihab, kisah antara nabi Musa dan Khidir pada ayat diatas
memberikan pelajaran kepada seorang pendidik hendaknya menuntun anak didiknya dan
memberitahu kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam menuntut ilmu, bahkan mengarahkannya
untuk tidak mempalajari sesuatu jika sang pendidik mengetahui bahwa potensi anak didiknya
tidak sesuai dengan bidang ilmu yang akan dipelajarinya. 16

c. Metode Amtsal (Perumpamaan)


Metode perumpamaan adalah penuturan secara lisan oleh guru terhadap peserta didik
yang cara penyampaiannya menggunakan perumpamaan 17. Perumpamaan akan membantu
memahamkan dan mengingatkan peserta didik akan arti perkataan. Dengan perumpamaan
sesuatu yang rasional bisa disesuaikan dengan yang indrawi.

Contohnya dalam surat Ar-radu ayat 35:

‫َم َثُل اَجلَّنِة اَّلىِت ُوِعَد ا َّتُقْو َن ْجَنِرْي ِم ْن ْحَتِتَه ا اَألْنَه اُر ُأُك َلَه ا َداِئٌم ِظ ُّلَه ا ِتْلَك ُعْق ىَب اَّلِذْيَن اَّتَق ْوا‬
‫ُمل‬
‫ِف‬
‫َو ُعْق ىَب الَك ا ِرْيَن الَّناُر‬

16
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah: Pesan Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an, Jil. VII (Jakarta:
Lentera Hati, 2002), hlm. 355
17
Abdul Haris Pito, Metode Pendidikan dalam Al-Qur’an, Andragogi Jurnal Diklat Teknis, Vol. VII, No. 1,
(2019), hlm,125.
Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang yang bertakwa ialah (seperti taman)
mengalir di bawahnya sungai-sungai yang selalu berbuah dan teduh. Itulah tempat kesudahan
bagi orang yang bertakwa, sedang tempat kesudahan bagi orang yang ingkar kepada Tuhan
ialah neraka.

Menurut Abdul Djalal, dalam amtsal harus terkumpul pada tiga unsur, yaitu:

1) Adanya hal yang diserupakan atau musyabbah, yaitu sesuatu yang akan diceritakan
2) Adanya asal cerita atau musyabbah bih, yaitu yang dijadikan tempat menyamakan
3) Adanya segi persamaannya atau wajhul musyabbah, yaitu persamaan antara kedua hal
yang disamakan tersebut.18

Metode perumpamaan memiliki kelebihan dapat mempermudah peserta didik dalam


mengambil kesimpulan hal yang bersifat abstrak. Kelebihaan lainnya, peserta didik mendapat
kesan dari perumpamaan tersebut.

d. Metode Targhib dan Tarhib


Metode targhib dan tarhib diadaptasi dari surat al-Baqarah ayat 130 berikut:

‫ِخ ِة ِم‬ ‫ِإ‬ ‫ِد‬ ‫ِف‬ ‫ِم ِة ِإ ِه ِإ‬


‫َوَم ن َيْرَغُب َعْن َّل ْبَرا ْيم َّال َم نء َس َه َنْف َس ُه َو َلَق اْص َطَف ْيَنُه ْيِف الُّد ْنَيا َو َّنُه ْيِف اآل َر َل َن‬
‫ِلِح‬
‫الَّص َنْي‬

Dan orang yang membenci agama Ibrahim hanyalah yang memperbodoh dirinya sendiri.
Dan sungguh, Kami telah memilihnya (Ibrahim) di dunia ini. Sesungguhnya di akhirat dia
termasuk orang yang saleh.

Dalam ayat ini, Allah menhancam keras orang-orang yang menyimpang dari agama
Ibrahim, yang terdiri dari orang Yahudi, Nasrani, dan orang musyrik. Allah menegaskan bahwa
orang membenci agama Ibrahim adalah orang yang tercela dan pengikut setan.

Targhib adalah janji terhadap kesenangan, kenikmatan di akhirat yang disertai bujukan.
Tarhib ialah ancaman karena dosa atau pelanggaran yang dilakukan. Targhib dan tarhib bertujuan

18
Abdul Djalal, Dunia Ilmu, (Surabaya: 2000), hlm. 313
agar manusia mematuhi aturan Allah. 19Hukuman dan ganjaran harus memilki batasan yang jelas.
Jangan sampai menggunakan hukuman fisik yang akan melukai.

Sudah menjadi sunatullah, bahwa keburukan akan bersanding dengan hukuman, dan
kebaikan akan mendapat penghargaan. Keduanya prinsip tersebut juga ditarik ke dalam dunia
pendidikan, contohnya sebagai konsekuensi perbuatan yang tidak diharapkan, peserta harus
mendapatkan hukuman. Sebaliknya, kebaikan dan keberhasilan yang ditunjukkan oleh peserta
didik berhak untuk dihargai.

e. Metode Teladan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keteladanan berarti perbuatan atau barang yang
patut ditiru atau dicontoh.20 Dalam dunia pendidikan, keteladan menjadi pilar dalam prosesnya
karena ranah yang penting dalam agama ialah akhlak. Pendidikan yang ada di zaman Rasulullah
ialah salah satu factor penting yang membawa keberhasilan.

Menurut Abudin Nata, dalam Al-Qur’an kata teladan diproyeksikan dengan kata uswah
yang kemudian diberi sifat hasanah yang berarti baik. Sehingga terdapat ungkapan uswatun
hasanah artinya ialah teladan yang baik.21 Sebagai pendidikan yang bersumber pada Al-Qur’an,
metode keteladanan mengambil contoh dari ayat-ayat yang ada di dalam Al-Qur’an. Dalam Al-
Qur’an keteladanan disebut dengan kata uswah. Seperti yang terdapat dalam surat al-
Mumtahanah ayat 4,

‫ِه ِذ‬
‫َقْد َك اَنْت َلُك م ُأسَوٌة َح َس َنُة ْيِف ِإْبَرا ْيَم واَّل يَن َم َعُه‬

“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-

orang yang bersama dia”

Keteladanan merupakan unsur yang sangat penting dan peserta didik cenderung
meneladani pendidiknya. Pada dasarnya secara psikologis anak memang senang meniru,
perbuatan baik ataupun buruk sekalipun. 22Metode keteladanan dianggap penting karena aspek
19
Hamzah Djunaid, Konsep Pendidikan dalam Al-Qur’an …, hlm. 148
20
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
1995), Edisi ke-2, Cet ke – 4, hlm. 1025
21
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Penerbit Gaya Media Pratama, 2005), hlm, 147
22
Hamzah Junaid, Konsep Pendidikan dalam Al-Qur’an …, hlm. 148
agama yang terpenting adalah akhlak yang termasuk dalam kawasan afektif yang terwujud dalam
bentuk tingkah laku.23Sebagaimana telah dijelaskan diatas, bahwa metode pendidikan
disampaikan sesuai dengan kondisi masing-masing dari peserta didik. Sudah menjadi lazim,
setiap individu memilki perbedaan, maka diperlukan penyampaian metode yang tepat saat proses
pembelajaran

f. Metode Keteladanan

Metode diskusi baik dipakai dalam pembelajaran. Didalamnya dapat menyelesaikan


berbagai masalah yang berhubungan dengan bahan ajar. Metode diskusi memiliki kelebihan
dapat memberikan kesempatan berfikir atau mengeluarkan pendapat bagi peserta didik serta
mencari penyelesaian pada suatu masalah.

Dalam Al-Qur’an terdapat banyak metode diskusi, salah satunya ialah dalam surat An-
Nahl ayat 125:

‫ُأدُع ِإىَل َس ِبيِل َرِّبَك باِحلكَم ِة وا وِعَظة اَحلَس َنِة َوَج اِدُهلم باَّليِت ِه َي َأحسُن ِإَّن َرَّبَك هَو َأعلُم َمِبن‬
‫َمل‬
‫َض َّل َعن َس ِبيِلِه َوُه َو َأعَلُم با هَتِدين‬
‫ُمل‬
“Serulah manusia ke jalan tuhan dengan kebijaksanaan dan pengajaran yang baik, serta
berdebatlah dengan mereka secara baik pyla. Sesungguhnya Tuhanmu lebuh mengetahui orang-
orang yang sesat dari jalanNya dan orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Abudin Nata berpendapat, metode diskusi mendapat perhatian dalam Al-Qur’an dalam
mendidik dan mengajar manusia dengan tujuan untuk lebih memantapkan pengertian dan sikap
pengetahuan mereka terhadap suatu masalah. Pendapatnya yang lain, perintah Allah dalam hal
ini ialah mengajak hambaNya ke jalan yang benar dengan perantara hikmah dan mauidzah yang
baik dan membantah mereka yang berdiskusi dengan cara yang baik pula. 24

g. Metode Nasehat

Abuddin Nata berpendapat bahwa Al-Qur’an secara eksplisit menggunakan nasehat


sebagai salah satu cara untuk menyampaikan suatu ajaran. Al-Qur’an berbicara tentang nasehat,
23
M. Kholil Asy’ari, Metode Pendidikan Islam, … hlm. 199
24
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Penerbit Gaya Media Pratama, 2005) hlm. 159
yang dinasehati, obyek nasehat, situasi nasehat, latar belakang nasehat. Karena itu metode
nasheat diakui kebenarannya.25

Ayat yang termaktub dalam Al-Qur’an menggunakan kalimat-kalimat yang dapat


menyentuh hati untuk mengarahkan manusia. Inilah yang disebut dengan nasehat. Nasehat
merupakan cara mendidik yang bertumpu pada bahasa. Dalam berinteraksi seperti peserta didik
dan guru, diperlukan adanya nasehat. Banyak dijumpai contoh nasehat dalam Al-Qur’an salah
satunya di surat Luqman ayat 13-14:

‫ َوَو ّصْيَنا االْنَس اَن‬13 ‫َو ِإْذ َقاَل ُلْق َم اُن ِال ْبِنِه َوُه َو َيِعُظُه َيُبَّيَن َالُتْش ِرْك ِبالّلِه ِإَّن الِّش رَك َلُظْلٌم َعِظ يٌم‬

14 ‫ِبَو ِلَد ْيِه َمَحَلتُه ُأُّم ُه َوْه ًنا َعَلى َوْه ٍن َو ِفَص ُلُه يِف َعاَم ِني َأن أشُك ر يِل َو ِلَو ِلَد يَك ِإَّيَل ا ِص ُري‬
‫َمل‬
“Dan Ingatlah ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran
kepadannya, “Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesunggunya
mempersekutukan Allah benar-benar kezaliman yang besar. Dan kami perintahkan kepada
manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandugnya dalam
keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah

kepadaKu dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu,”

Rasulullah memfokuskan terhadap pentingnya metode nasehat dalam pendidikan bersama


sahabatnya. Nasehat yang baik dan benar kepada setiap umat Islam diwajibkan oleh Rasulullah.
Dengan ini tentunya sebagai umat muslim kita harus meneladani nasehat sesuai dengan Al-
Qur’an dan Assunnah.

Berikut beberapa metode-metode dalam Al-Qur’an yang dapat digunakan dalam


pembelajaran di ranah pendidikan Islam. Tentunya metode ini saling melengkapi satu dan
lainnya serta dapat digunakan dalam semua ranah pendidikan sesuai dengan pembelajaran dan
kebutuhan

Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan
25
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam , … hlm, 152.
Berdasarkan makalah ini, dapat disimpulkan bahwa metodologi pendidikan ialah ilmu
yang mempelajari cara - cara yang digunakan pendidik untuk membuat proses belajar dan
mengajar lebih baik dan tepat. Dalam pendidikan Islam tentunya metode pendidikan diambil dari
Al-Qur’an. Al-Qur’an tidak memberikan arti secara gamblang tentang metode pendidikan, akan
tetapi kata at-thariqah yang dapat diterjemahkan sebagai metode terdapat dalam beberapa ayat
Al-Qur’an.

Pendidikan adalah aspek yang telah tertulis Diantara tujuan pendidikan Islam ialah: agar
manusia menjadi hamba Allah Swt, agar manusia dapat menjalankan perannya sebagai khalifah
Allah fi al-Ardh, agar manusia memiliki ilmu pengetahuan dan meninggikan derajatnya,
membina generasi yang kuat. Prinsip-prinsip pendidikan yang terdapat dalam Al-Qur’an ialah;
prinsip integral, prnsip menjaga perbedaan individual, prinsip pendidikan berlangsung sepanjang
hayat, prinsip seimbang. Dari metode-metode yang diambil dari ayat-ayat dalam AL-Qur’an
ialah: metode kisah, metode, tanya jawab, metode diskusi, metode amtsal (perumpamaan),
metode nasehat, metode targhib dan tarhib, serta metode keteladanan.

Saran

Menyampaikan materi kepada peserta didik dengan menggunakan proses dan metode
yang baik merupakan suatu keharusan, pemilihan metode pembelajaran dilakukan dengan
melihat dan memahami kondisi peserta didik. Penggunaan metode pendidikan tentunya harus
berlandaskan pada Al-Qur’an dan juga As-sunnah. Dan diharuskan bagi seorang guru unruk bisa
memvariasikan proses belajar mengajar dengan metode yang sesuai agar pembelajaran menjadi
lebih menyenangkan dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Daftar Rujukan
Abdulharis, Irham. Metode Pendidikan Islam dalam Al-Qur’an, Jurnal Mubtadiin. Vol. 2.
2019
Asy’ari, M. Kholil. Metode Pendidikan Islam, Jurnal Qatrunnada, Vol. 1. No. 1. 2014
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka
Djalal, Abdul. 2000. Dunia Ilmu, Surabaya
Djunaid, Hamzah. Konsep Pendidikan dalam Al-Qur’an, Lentera Pendidikan, Vol. 17.
No 1. 2014
Echol, John M dan Hasan Shadily. 1995. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
Ihsan, Hamdani dan Fuad Ihsan. 2001. Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: CV. Pustaka
Setia
Nata, Abudin. 2005. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Jakarta: Gaya Media Pratama
Nizar, Samsul. 2002. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press
Pito, Abdul Haris. Metode Pendidikan dalam Al-Qur’an, Andragogi Jurnal Diklat
Teknis, Vol. VII, No. 1. 2019

Qowim, Agus Nur. Metode Pendidikan Prespektif Al-Qur’an, Jurnal Pendidikan Islam,
Vol. 3. No. 01. 2020
Ramayulis dan Nizar. 2009. Filsafat Pendidikan Islam: Telaah Sistem Pendidikan dan
Pemikiran Para Tokohnya, Jakarta: Kalam Mulia
Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir al-Mishbah: Pesan Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an,
Jil. VII, Jakarta: Lentera Hati

Soedijarto. 2008. Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita. Jakarta: PT Kompas
Media Nusantara
Umar, Bukhari. 2011. Ilmu Pendidikan Islam, Cet. II, Jakarta: AMZAH

Anda mungkin juga menyukai