PROPOSAL
Proposal Skripsi Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Metodelogi Penelitian
Dosen Pengampu: Semin, S.Pd.I, M.Pd.I
OLEH
…………..
NIM :
JURUSAN TARBIYAH
2016
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Dalam definisi ini terlihat jelas
bahwa secara umum yang dituju oleh kegiatan pendidikan adalah terbentuknya
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan Islam, dengan demikian alat ini
pendidikan Islam. Maka dari itu metode atau alat pendidikan Islam
Islam. Berhasil atau tidaknya pendidikan dalam Islam ini dipengaruhi oleh
1
Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1997), 46.
2
ada. Apabila seluruh faktor telah dipandang baik terkecuali faktor metode alat
ini, maka kita pun harus pandai merinci dan mengklasifikasikan ke dalam
klasifikasi masalah metode pendidikan Islam yang lebih kecil dan terperinci
lagi.2
bahasa Latin metodos. Kata ini terdiri dari dua suku kata: yaitu meta yang
berarti melalui atau melewati dan hados yang berarti jalan atau cara. Dalam
bahasa Arab metode disebut thariqat, artinya suatu jalan, cara, sistem, atau
suatu sistem atau cara yang mengatur suatu cita-cita. Selanjutnya yang
dimaksud metode pendidikan Islam adalah jalan, cara, yang dapat ditempuh
untuk menyampaikan bahan materi pendidikan Islam kepada anak didik agar
untuk mencapai tujuan pendidikan Islam dengan demikian alat ini mencakup
Islam. Metode dan alat pendidikan Islam yaitu cara dan segala apa yang dapat
digunakan untuk menuntun atau mendidik peserta didik, agar kelak menjadi
manusia yang berkepribadian muslim yang diridhai Allah. Oleh karena itu,
metode atau alat pendidikan Islam ini harus searah dengan al-Quran dan al-
Sunnah atau dengan kata lain tidak boleh bertentangan dengan al-Quran dan
al-Sunnah.
2
Nur Uhbiati, Ilmu Pendidikan Islam (Bandung: Pustaka Setia, 1997), 10.
3
bahwa metode berarti suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan
pelajaran agar nantinya tidak hilang atau lupa tentang materi pelajaran.
Metode menghafal adalah salah satu teknik dalam proses pembelajaran yang
dilakukan oleh seorang guru atau orang lain yang dengan sengaja diminta atau
murid memperhatikannya.4
3
Nur Uhbiati, Ilmu Pendidikan Islam, 136.
4
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), 95.
4
didik dengan cara menghafal suatu teks tertentu dibawah bimbingan dan
yang dimiliki santri ini kemudian dihafalkan dihadapan guru secara periodik
teks fiqh.5
pembelajaran, sebab suatu ilmu diperoleh tidak dari catatan-catatan buku saja
karena cara yang digunakannya kurang tepat. Seperti halnya menghafal materi
fiqh dalam bab menghafalkan rukun-rukun wudhu, peserta didik sering lalai
ketika praktek dalam urutan rukun tersebut. Maka dari itu penugasan guru
guru dituntut untuk mencerdaskan sang murid terhadap materi pelajaran, maka
Bisa saja seorang guru yang menguasai materi pelajaran merasa gagal
memahami situasi dan kondisi muridnya, tidak mengetahui cara yang tepat
untuk menyampaikan materi itu, aspek apa yang menjadi sasaran utama dari
materi yang disampaikan, dari mana dia harus memulai materi pelajaran, dan
lain sebagainya.6
ini. Sedangkan al-Zarnu>ji adalah nama marga yang diambil dari nama kota
tempat beliau berada, yaitu kota Zarnuj. Diantara dua kata itu ada yang
ditemukan literatur yang menulisnya7. Zarnu>j masuk wilayah Irak, tetapi bisa
saja kota itu dalam peta sekarang masuk wilayah Turkistan (kini Afganistan)
karena berada di dekat kota Khoujanda. Salah satu karya beliau adalah
H.8
6
Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam (Jakarta:
PT Intermasa, 2009), 555.
7
Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2003), 103.
8
Ibid., 3-5.
6
Ahmad bin Abdil Qadir lahir di Kairo Mesir pada tanggal 29 Jumadil Akhir
1309 (sekitar akhir abad ke-19), pada hari Jum’at ketika fajar menyingsing.
Beliau masih keturunan shahabat Rasulullah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu
usianya belumlah mencapai sepuluh tahun. Ayah beliaulah yang menjadi guru
sangat besar bagi dunia Islam. Beliau telah memberikan ta’liq dan tahqiq
(komentar serta pembahasan yang teliti) kepada banyak karya ulama. Salah
9
Muhammad Shākir, Waşāyā li al-Abā’i wa al-Abnā’i (Surabaya: Al Hidayat, tt), 1-
2.
7
al-Abnā’i”.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN KAJIAN
D. MANFAAT KAJIAN
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
secara teoritis dan praktis. Dengan demikian, kajian ini diharapkan dapat
penelitian.
c. Guru serta orang tua maupun murid agar dapat menambah wawasan
Ponorogo.
E. LANDASAN TEORI
tujuan pendidikan Islam. Behasil atau tidaknya pendidikan dalam Islam ini
Apabila timbul permasalahan dalam di dalam pendidikan Islam, maka kita haru
yang ada. Apabila seluruh faktor telah dipandang baik terkecuali faktor metode
alat ini, maka kitapun harus pandai merinci dan mengklasifikasikan ke dalam
klasifikasi masalah metode pendidikan Islam yang lebih kecil dan terperici lagi.
peserta didik. Sehingga dapat dipahami bahwa metode berarti suatu cara yang
harus dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar tercapai tujuan pengajaran.
Metode menghafal adalah salah satu teknik dalam proses pembelajaran yang
dilakukan oleh seorang guru atau orang lain yang dengan sengaja diminta atau
siswa sendiri ditunjuk untuk memperlihatkan kepada kelas tentang suatu proses
menghafal teks atau kalimat tertentu dari kitab yang dipelajarinya. Dengan cara
ini memudahkan peserta didik untuk menghafal, baik ketika sedang belajar
10
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), 95.
10
keadaan dan kemampuan peserta didik. Sehingga dapat dipahami bahwa metode
berarti suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar
F. TELAAH PUSTAKA
1. Telaah Pustaka
penelitiannya adalah:
11
Nur uhbiati, Ilmu Pendidikan Islam (Badung: Pustaka Setia, 1997), 136.
11
menjelaskannya.
ALI<M WA AL-MUTA’ALLI<M “,
G. METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
atau data utama dalam proses penelitian. 12 Dalam pendekatan ini penulis
Data yang penulis pergunakan dalam skripsi ini yakni berupa kitab
12
Noeng Muhajir, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Rakesrain, 1998), 159.
14
M.M.
Asrori.
Madjidi.
Rusn.
Badwilan
15
4. Analisis Data
terhadap obyek yang diteliti atau sebagai cara penanganan terhadap suatu
13
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta:
Rineka Cipta, 1997), 24.
16
obyek ilmiah dengan jalan memilah antara pengertian yang satu dengan
bahasa buku, kecenderungan isi buku, tata tulis, lay out, ilustrasi dan
yang dibahas15.
Data yang telah terkumpul, baik yang diambil dari kitab, buku,
14
Ibid., 8.
15
Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Rakesrain, 1997),
156.
17
H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan memberikan gambaran pokok yang akan
diuraikan secara rinci pada bab berikutnya. Adapun hasil dari kajian ini,
sebagai berikut:
masalah, tujuan kajian, manfaat kajian, landasan teori atau telaah pustaka,
pustaka ini.
Abā’i wa al-Abnā’i.
metode menghafal menurut perspektif al- Zarnu>ji dalm kitab Ta’li<m al-
al-Abnā’i.
Bab V penutup, yang merupakan akhir dari kajian ini yang berisi
DAFTAR PUSTAKA