Anda di halaman 1dari 12

edupedia Vol. 3, No.

1, Juli 2018 | 55

METODE PENDIDIKAN ISLAM


PERSPEKTIF HADITS
Abstract:

Oleh: The education method is one of the things that determine the success of education
Mufaizin in addition to material, media, and evaluation. From many factors causing failure
Email: in education, education method is one of the most dominant factors. As good as
zienjz@yahoo.com any education purposes, if not supported by appropriate methods are very difficult
to achieve well. It is often mentioned that “al-thariqah ahammu min al-maddah”,
Fakultas Tarbiyah STAI Darul (method is sometimes more important than material). Therefore the maintenance
Hikmah Bangkalan of Islamic education methods should be done carefully accordingto various related
factors so that the results of education are satisfactory. Prophet Muhammad SAW
as the last man chosen by Allah SWT to deliver His message, since the beginning
have exemplified in implementing the correct method of Islamic education with his
Sahabah. He did Learning strategy in conveying his teachings of Islam such as he
is very concerned about the situation, condition and character of person. Prophet
Muhammad SAW is ideal teacher and perfect figureso that Islamic values ​​can be
well transferred. Prophet Muhammad SAW also understandsinstinct and condition
of each person so that anyone who gets enlightenment and education from him easily
absorbs perfectly and receives it with pleasure and cordiality.

Keywords: Method, Islamic Education, Hadits

PENDAHULUAN yang tepat dalam mewujudkan itu semua.1


Pendidikan merupakan suatu hal yang Dalam proses pendidikan Islam, salah
sangat penting bagi kehidupan seseorang karena satu faktor terpenting demi tercapainya tujuan
dengan pendidikan, seseorang dapat meraih cita- pendidikan ialah metode pendidikan yang baik
cita yang diinginkan. Untuk mencapai cita-cita dan tepat. Sehingga dapat dikatakan kedudukan
tersebut seseorang membutuhkan pendidik untuk metode sangatlah signifikan. Sebaik apapun tujuan
membantunya mewujudkan cita-citanya tersebut. pendidikan jika metode yang digunakan tidak tepat
Karena pendidik adalah kunci utama dalam mencapai maka tujuan tersebut akan sulit tercapai dengan baik.
cita-cita yang dinginkan oleh setiap orang, maka dalam Metode akan mempengaruhi sampai atau tidaknya
hal ini pendidik harus bekerja keras untuk hal yang informasi dan materi pendidikan. Bahkan sebagai
demikian. Kerja keras itu harus didukung dengan seni dalam dalam mentrasfer ilmu pengetahuan
kompetensi yang dimiliki oleh seorang pendidik. dianggap lebih penting daripada materi itu sendiri
(al-Thariqah Ahamm Min-Al Maddah).
ika seorang pendidik tidak memiliki
kompetensi dalam bidang pendidikan, maka bisa Hampir semua ilmu pengetahuan
dipastikan anak didik tidak akan dapat mencapai mempunyai metodologi tersendiri. Oleh karena
cita-citanya, begitupun dengan dunia pendidikan itu, ilmu pendidikan sebagai salah satu disiplin
tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu ilmu juga memiliki metodologi yaitu metodologi
menjadikan anak didik menjad insan kamil. Tentunya pendidikan, yaitu ilmu pengetahuan tentang metode
seorang pendidik harus memiliki metode atau cara
Pengantar metode-pendidikan-Islam.http://imaza17.blogspot.
1

com. diakses 20 Maret 2013.


  56 Metode Pendidikan Islam Perspektif Hadits

yang digunakan dalam kegiatan mendidik. Terkait metode adalah suatu jalan untuk mencapai suatu
dengan metode pendidikan, Rasulullah sejak awal tujuan. Dengan pendekatan kebahasaan tersebut
sudah mencontohkan dan mempraktikkan metode nampak bahwa metode lebih menunjukkan kepada
pendidikan yang tepat kepada para sahabatnya. jalan, dalam arti jalan yang bersifat non fisik. Yaitu
Strategi pembelajaran yang beliau terapkan sangat jalan dalam bentuk ide-ide yang mengacu pada cara
akurat dan tepat dalam menyampaikan ajaran menghantarkan seseorang untuk mencapai pada
Islam sehingga nilai-nilai Islam bisa dengan mudah tujuan yang ditentukan.
dipahami dan dikuasai oleh para sahabat. Untuk
itu, dalam tulisan ini penulis akan menguraikan Sedangkan menurut terminologi (istilah)
beberapa metode dalam proses pembelajaran dan para ahli memberikan definisi yang beragam
pendidikan yang di ajarkan oleh sang pendidik tentang metode, terlebih jika metode itu sudah
sejati umat manusia Nabi Muhammad SAW dari disandingkan dengan kata pendidikan atau pengajaran
beberapa Haditsnya. di antaranya: Metode adalah cara yang di dalam
fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan.5
Abu Ahmadi mendefinisikan bahwa metode adalah
suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang
PEMBAHASAN dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur.6
Metode Pendidikan Islam Ramayulis mendefinisikan bahwa metode
Metode berasal dari dua perkataan mengajar adalah cara yang dipergunakan guru
yaitu meta yang berarti melalui dan hodos yang berarti dalam mengadakan hubungan dengan anak didik
jalan atau cara. Dapat disimpulkan bahwa metode pada saat berlangsungnya proses pembelajaran.
adalah suatu jalan atau cara yang dilalui untuk Dengan demikian metode mengajar merupaka
mencapai suatu tujuan.2 Adapun istilah metodologi alat untuk menciptakan proses pembelajaran.7
berasal dari kata metoda dan logi. Logi berasal dari Omar Mohammad al-Syaibani mendefinisikan
bahasa Yunani (logos) yang memiliki arti akal atau bahwa metode mengajar bermakna segala kegiatan
ilmu. Jadi metodologi artinya ilmu tentang jalan atau yang terarah yang dikerjakan oleh guru dalam
cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.3 rangka kemestian-kemestian mata pelajaran yang
diajarkannya, cirri-ciri perkembangan muridnya,
Ada pula yang mengatakan bahwa metode dan suasana alam sekitarnya dan tujuan menolong
adalah suatu cara untuk menemukan, menguji, dan murid-muridnya untuk mencapai proses belajar yang
menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan diinginkan dan perubahan yang dikehendaki pada
disiplin ilmu tersebut. Jalan untuk mencapai tujuan tingkah laku mereka.8
itu bermakna ditempatkan pada posisinya sebagai
suatu cara untuk menemukan, menguji dan menyusun Berdasarkan definisi yang dikemukakan
data yang diperlukan bagi pengembangan ilmu atau para ahli mengenai pengertian metode di atas, maka
tersistematisasikannya suatu pemikiran. penulis menyimpulkan metode pendidikan Islam
adalah suatu jalan atau cara untuk mencapai tujuan
Dalam bahasa Arab kata metode diungkapkan pendidikan melalui aktivitas dan usaha manusia
dalam berbagai kata. Terkadang digunakan kata al- untuk meningkatkan kepribadian anak didik dengan
thariqah, al-manhaj, dan al-washilah. Thariqah berarti jalan membina potensi-potensi yang ada dalam
jalan, manhaj berarti sistem, dan washilah berarti diri merekai secara maksimal dan sebaik-baiknya.
perantara atau mediator.4 Dengan demikian kata yang Terdapat beberapa hal yang harus ada dalam metode,
paling dekat dengan metode adalah kata thariqah.
Sebagaimana dijelaskan pada awal secara bahasa
5
Winarno Surakhmad, Pengantar interaksi Belajar
Mengajar(Bandung :Tarsito, 1998), 96.
6
Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar(Bandung : Pustaka
2
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (Bandung: CV Pustaka Setia,2005), 52.
Setia, 2005), 99. 7
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam
3
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, 99 Mulia,2008), 3.
4
Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Edisi Baru(Jakarta: 8
Omar Mohammad As-Shaibani, Falsafah Pendidikan
Gaya Media Pratama, 2005), 144. Islam(Jakarta : Bulan Bintang, 1979), 553.
Jurnal Studi Pendidikan dan Pedagogi Islam | Juli. ISSN: 225-8164 | 2018 57 

yaitu: (a) Adanya tujuan yang hendak dicapai; (b) maksud tertentu, yang disesuaikan dengan ruang
Adanya aktivitas untuk mencapai tujuan; (c) Aktivitas lingkup yang menjadi pokok ajaran. Walaupun
itu terjadi saat proses pembelaran berlangsung; (d) demikian, pada dasarnya mempunyai kesamaan
Adanya perubahan tingkah laku setelah aktivitas pengertian yang mendasar.
itu dilakukan.
Adapun definisi Pendidikan Agama
Pendidikan dalam arti umum mencakup Islam menurut para ahli pendidikan, di antaranya
segala usaha dan perbuatan dari generasi tua untuk menurut Ahmad D. Marimba menyebutkan bahwa,
mengalihkan pengalamannya, pengetahuannya, “Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani, rohani
kecakapannya, serta keterampilannya kepada berdasarkan hukum-hukum gama Islam menuju
generasi muda untuk memungkinkannya melakukan kepada terbentuknya kepribadian utama menurut
fungsi hidupnya dalam pergaulan bersama, dengan ukuran-ukuran Islam”.12
sebaik-baiknya.9 Sedangkan pendidikan dalam arti
sempit, adalah bimbingan yang dilakukan seseorang Zakiah Daradjat Mendefiniskan “Pendidikan
(pendidik) terhadap orang lain (anak didik). Terlepas agama Islam sebagai usaha bimbingan dan asuhan
dari apa dan siapa yang membimbing, yang pasti terhadap anak didik agar kelak setelah selesai
pendidikan diarahkan untuk mengembangkan pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan
manusia dari berbagai aspek dan dimensinya, agar ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai
ia berkembang secara maksimal dan dengan sebaik pandangan hidup atau jalan hidup (way of life)”.13
mungkin. Sedangkan Abuddin Nata berpendapat, “Pendidikan
Agama Islam adalah upaya membimbing,
Zuhairini merumuskan bahwa pendidikan mengarahkan, dan membina peserta didik yang
adalah  suatu aktivitas untuk mengembanngkan dilakukan secara sadar dan terencana agar terbina
seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan suatu kepribadian yang utama sesuai dengan nilai-
seumur hidup. Pendidikan bukan hanya bersifat nilai ajaran Islam.”14
formal saja, tetapi mencakup juga yang non formal.10
Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau Dari beberapa uraian di atas, penulis
paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang menyimpulan bahwa Pendidikan Agama Islam
diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia merupakan suatu usaha secara sistematis dan
menjadi dewasa. Selanjutnya pendidikan diartikan pragmatis untuk membimbing dan mengembangkan
sebagai usaha yang dijalankan oleh seorang atau fitrah agama yang ada pada diri manusia dengam
kelompok yang lain agar menjadi dewasa atau tujuan agar mereka dapat memahami ajaran Islam
mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang secara menyeluruh dan pada akhirnya dapat diamalkan
lebih tinggi dalam arti mental.11 Dengan demikian dalam kehidupan sehari-hari berupa hubungan
dapat disimpulkan bahwa, pendidikan adalah suatu dengan Allah maupun hubungan dengan sesama
aktivitas dan usaha manusia secara sengaja dan manusia bahkan lebih luas lagi yaitu hubungan
sistematis dari orang dewasa untuk meningkatkan dengan alam sekitar.
kedewasaan anak didik dalam melaksanakan fungsi Metode Pendidikan Islam Perspektif Hadits
dan tugas hidupnya secara bertanggung jawab.
Metode Ceramah
Sedangkan mengenai pendidikan agama
Metode ceramah adalah metode dengan
Islam, parasarjana muslim memberikan pengertian
memberikan penjelasan tentang sebuah materi
dari sudut pandang yang berbeda-beda. Perbedaan
teknisnya biasa dilakukan dihadapan anak didik atau
tersebut disebabkan adanya pemahaman suatu
dihadapan banyak orang. Menurut Zuhairini, metode
9
Andewi Suhartini, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: 12
Usman Cholil, Ikhtisar Ilmu Pendidikan Islam(Surabaya:
DEPAG RI, 2009),4. Duta Aksara,1998), 5.
10
Zuhairini dkk, Filsafat Pendidikan Islam(Jakarta:Bumi 13
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam(Jakarta: Bumi
Aksara,2009), 149. Aksara, 2009), 86.
11
Sudirman, N. dkk.Ilmu Pendidikan.(Bandung: Remaja Rosda 14
Abuddin nata,Metodologi Studi Islam(Jakarta:Raja Grafindo
Karya,1992), 4. Persada, 2003), 286.
  58 Metode Pendidikan Islam Perspektif Hadits

ceramah adalah suatu metode di dalam pendidikan menggunakan pendengarannya dengan baik sehingga
di mana cara penyampaian materi pelajaran kepada mereka dapat menangkap dan menyimpulkan isi
anak didik dilakukan dengan cara penerangan dan ceramah dengan cepat dan tepat.17
penuturan secara lisan. Sejak zaman Rasulullah,
metode ceramah merupakan cara yang pertama dan Metode ceramah sifanya lebih monolog,
paling sering digunakan oleh Rasulullah SAW dalam akan tetapi biasanya komunikasi satu arah kurang
menyampaikan wahyu kepada umat. Karakteristik mengaktifkan logika lawan bicara. Oleh sebab itu
yang menonjol dari metode ceramah adalah peranan Untuk mengantisipasi kepasifan dan kejenuhan
guru tampak lebih dominan.sementara itu, siswa lebih anak didik karena metode ceramah, pendidik perlu
banyak pasif dan menerima apa yang disampaikan mengkombinasikan metode ini dengan metode
oleh guru.15 lain yang relevan. apabila kita mengambil pelajaran
dari hadits di atas, maka tampak bahwa selain
Rasulullah bersabda16 yang artinya: menggunakan metode ceramah Rasulullah juga
“Dari Abdullah Bin Umar, Rasulullah bersabda, melengkapinya dengan metode diskusi dan tanya
“Wahai sekalian wanita, bersedekahlah dan jawab.
perbanyak istighfar, karena sesungguhnya aku
melihat kalian banyak yang menjadi penghuni Metode Pembiasaan dan Hukuman
neraka.” Mereka berkata, “Mengapa demikian Sehubungan dengan penggunaan metode
Rasulallah? ”Beliaumenjawab, “Kalian banyak pembiasaan dalam pendidikan, dapat dilihat Hadits18
melaknat dan mengingkari (kebaikan) pasangan. yang artinya:
Aku tidak pernah melihat orang yang kurang akal
dan agamanya menghilangkan akal seorang laki- “Dari Amru bin Syu’aib dari ayahnya dan
laki yang teguh daripada salah seorang diantara kakeknya, Rasulullah SAW.  berkata “Suruhlah
kalian.” anakmu mendirikan Shalat ketika berumur 7 tahun
dan pukullah mereka karena meninggalkannya
ketika ia berumur 10 tahun (pada saat itu),
Hadits ini menginformasikan bahwa pisahkanlah tempat tidur mereka.”
Rasulullah memberikan ceramah kepada para wanita
dengan materi anjuran bersedekah.setelah beliau Hadits di atas  menjelaskan beberapa
menyampaikan materi ceramah, sahabat wanita hal,  diantaranya yaitu: a) Orang tua harus
bertanya, ia meminta penjelasan lebih lanjut Kepada menyuruh anak mendirikan Shalat mulai berumur
beliau. dengan demikian, Beliau menggunakan 7 tahun; b) setelah berumur 10 tahun ternyata
metode ceramah dan dialog dalam menyampaikan anak meninggalkan Shalat, maka  orang boleh
pesan kepada para sahabat. memukulnya, dan; c) pada usia 10 tahun itu juga,
tempat tidur anak harus dipisahkan antara laki-laki
Menurut Armai Arif, sebagai salah satu dan perempuan,  juga  antara ada anak dan orang
metode pembelajaran, metode ceramah memiliki tuanya.19
sejumlah kelebihan, yaitu sebagai berikut: a) Suasana
kelas berjalan dengan tenang karena murid melakukan Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan
aktivitas yang sama, sehingga guru dapat mengawasi kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-
murid secara komprehensif; b) Tidak membutuhkan kebiasaan yang telah ada. belajar kebiasaan.Selain
tenaga yang banyak dan waktu yang lama. dengan menggunakan perintah, suri teladan, serta pengalam
waktu yang singkat, mod dapat menerima pelajaran khusus, juga menggunakan hukuman dan ganjaran.
secara bersamaan; c) Pelajaran dapat di dengan cepat, tujuannya agar memperoleh perbuatan baru yang
karena dalam waktu yang sedikit dapat diuraikan
bahan yang banyak; d) Melatih para pelajar untuk 17
Armai Arief, Pengantar ilmu dan metodologi pendidikan Islam
(Jakarta: Ciputat Press, 2002), 139.
15
Zuhairini Dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya: 18
Aby Daud Sulaiman bin Syadad As-sijistani, Sunan aby
Usaha Nasional, 2008), 83. daud, Al Maktabah-Syamilah,Juz I, 133.
16
Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, Al Maktabah-syamilah, juz II, 19
Bukhori Umar, Hadist Tarbawi Pendidikan dalam Perspektif
1623. Haidist, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), 115.
Jurnal Studi Pendidikan dan Pedagogi Islam | Juli. ISSN: 225-8164 | 2018 59 

lebih tepat, positif  serta dikonstektualkan dengan kekerasan terhadap anak (KDRT) atau menganiaya
situasi dan kondisi. anak didik.
Dari segi hukum, anak  berusia tujuh tahun Metode Dialog/Diskusi
sebenarnya masih belum terkena beban taklif.
Diantara usia 7 tahun dan mukallaf itu terdapat Metode diskusi adalah suatu cara penyajian/
selisih kurang lebih 7-8 tahun. Dengan demikian, penyampaian bahan pelajaran dimana pendidik
dapat dipahami bahwa Rasulullah menyuruh anak memberikan kesempatan kepada anak didik/
usia 7 tahun mendirikan shalat dengan maksud membicarakan dan menganalisis secara ilmiyah
membiasakan mereka agar setelah mukallaf nanti guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan
terbiasa dan tidak merasa berat untuk melakukannya. atau menyusun berbagai alternative pemecahan atas
sesuatu masalah. Abdurrahman An-Nahlawimenyebut
Selain itu hadits di atas juga memuat metode ini dengan sebutan hiwar (dialog).21 Pengertian
metode hukuman.Rasulullah SAW. menyuruh lain dari metode tanya jawab adalah cara penyajian
orang  memukul  anak apa men Shalat  setelah pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus
berusia 10 tahun.Anak yang telah berusia 10 tahun dijawab, terutama dari guru kepada murid atau dapat
tetapi masih meninggalkan Shalat, dipandang telah juga dari murid kepada guru. Berkaitan dengan ini,
melakukan pelanggaran. Oleh sebab itu, sepantasnya terdapat Hadits22 yang artinya:
orang tua memberi hukuman.hal itu dimaksudkan
agar anak menyadari kesalahannya sehingga tidak “Abu Hurairah meriwayatkan bahwa
mau lagi Mengulangi kesalahan tersebut. hal itu seorang laki-laki datang kepada Rasulullah
sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh M.  ngalim lalu bertanya,“Ya Rasulullah, siapa orang
Purwanto. Menurutnya,  hukuman adalah penderitaan yang paling berhak mendapat perlakuan
yang diberikan atau ditimbulkan dengan sengaja oleh baikku?”  Rasulullah menjawab, “
seseorang (orangtua atau guru) sesudah terjadi suatu Ibumu.” Laki-laki itu bertanya lagi, “Siapa
pelanggaran atau kesalahan. sebagai alat pendidikan, lagi?”Rasulullah menjawab, “Ibumu.” laki-
hukuman hendaklah (1) senantiasa merupakan laki itu bertanya lagi, “Kemudian siapa
jawaban atas suatu pelanggaran, (2) sedikit banyaknya lagi?”  Rasulullah menjawab, “Ibumu.”
selalu bersifat tidak menyenangkan, dan (3) selalu Laki-laki itu berkata lagi (untuk kali yang
bertujuan ke arah perbaikan untuk kepentingan keempat),  Kemudian siapa lagi?”  Rasulullah
anak itu sendiri.20    menjawab, “Ayahmu.”

Prinsip pokok dalam mengaplikasikan Dalam hadits23 lain disebutkan yang artinya
pemberian hukuman ialah bahwa hukuman adalah sebagai berikut:
alternatif terakhir dan harus dilakukan secara terbatas “Mu’adz bin Jabal meriwayatkan bahwa Nabi
serta tidak menyakiti anak didik. Tujuan utama dari bersabda, “Apakah kamu tahu,  apa hak Allah
pendekatan ini adalah untuk menyadarkan dari terhadap hamba-nya?” Mu’adz menjawab, “Allah
kesalahan-kesalahan yang ia lakukan. dan Rasulnya yang lebih tahu” Rasulullah bersabda,
Perlu digarisbawahi bahwa perintah “Sesungguhnya hak Allah terhadap hambanya
Rasulullah untuk memukul anak yang meninggalkan adalah hamba yang menyembahnya dan tidak
ibadah Shalat setelah berumur 10 tahun hanyalah mempersekutukan-nya dengan suatu apapun.
pemukulan ringan yang tidak melukai dan tidak kemudian Rasulullah berjalan sesaat lalu berkata,
menyakitkan. Selain itu dapat pula dipahami bahwa “Hai, Mu’adz bin Jabal.”  Saya menjawab, “Saya
anak yang meninggalkan shalat pada usia tersebut selalu siap untuk kau, ya Rasulullah”  Beliau
perlu diberi sanksi (hukuman) agar ia menyadari 21
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam(Jakarta: Kalam Mulia,
kesalahannya dan tidak mau mengulanginya lagi. Jadi 2008), 194.
tidak dapat dikatakan bahwa Rasulullahmelegitimasi 22
Muhammad bin isma’il Al-Bukhori, Shohih Al Bukhori, Al-
Maktabah-Syamilah,Juz VIII, 2.
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis
20
dan 23
Muslim bin hajjaj An-naisaburi, Shohih Muslim, AlMaktabah-
Praktis(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009), 236. Syamilah, Juz I, 58.
  60 Metode Pendidikan Islam Perspektif Hadits

bertanya, “Apakah kamu tahu hak hamba teknik dan proses pelaksanaan sesuatu sedangkan
terhadap Allah Apabila mereka melakukan itu murid memperhatikannya.Dalam mendidik para
(menyembahnya dan tidak mempersekutukan-nya sahabat,Rasulullah SAW sering menggunakan metode
dengan suatu apapun)”  saya menjawab, “Allah tersebut terutama dalam menjelaskan masalah seputar
dan Rasulnya yang lebih tahu.” Beliau bersabda, ibadah, semisal shalat, wudlu, dan manasik haji.
“Tidak mengazab mereka.” Hal ini dimaksudkan agar para sahabat mudah
memahami dan tidak melakukan kesalahan dalam
Kedua hadits diatas memuat informasi bahwa mengerjakannya serta bisa mempraktekkan tata
Rasulullah dalam mendidik atau mengajar beliau cara ibadah dengan benar sesuai dengan apa yang
menggunakan metode dialog atau memberikan di ajarkan oleh Rasulullah SAW.
kesempatan kepada para sahabat untuk berpendapat. Berkenaan dengan metode ini ditemukan
Dialog ada yang diawali dengan pertanyaan sahabat banyak Hadits. Salah satu contoh dapat dilihat
kepada Nabi dan ada pula yang diawali dengan dalam pengajaran kaifiyahshalat, kedisiplinan waktu
pertanyaan beliau kepada sahabat. dalam menegakkan halat, dan membentuk ketekunan
Metode dialog (hiwar)  baik digunakan dalam beribadah. Berikut salah satu Hadits25 yang berbicara
pembelajaran karena memiliki beberapa keuntungan. tentang demonstrasi yang artinya:
keuntungan tersebut ada (a) situasi kelas akan hidup “A i s y a h berkata,  Rasulullah
karena anak-anak aktif berpikir dan menyampaikan SAW.  memulaiShalat dengan takbir dan memulai
buah pikirannya, (b)  melatih  anak agar berani bacaan dengan  alhamdulillahirabbilalamin.
mengungkapkan pendapatnya, (c)Penyebab timbulnya Apabila ruku’  beliau tidak mendongakkan
perbedaan pendapat diantara anak didik akan kepalanya dan tidak (pula)  menundukkannya,
menghangatkan proses diskusi (d) mendorong tetapi di antara itu. Apabila bangkit dari ruku’
murid lebih aktif dan bersungguh-sungguh, (e) beliau tidak sujud sebelum berdiri betul-betul
walaupun agak lambat guru dapat mengontrol lurus.  Apabila mengangkat kepalanya dari sujud,
pemahaman murid pada masalah-masalah yang Beliau tidak sujud lagi hingga duduk betul-betul.
dibicarakan (f) pertanyaan dapat membangkitkan Beliau membaca tahiyat di tiap-tiap dua rakaat,
anak menilai kebenaran sesuatu (g) pertanyaan dapat membentangkan kaki kirinya Dan mendirikan
menarik perhatian anak, (h) pertanyaan dapat melatih kaki kanan. Beliau melakukan uqbah  asy-syaitan
anak untuk mengingat (i) bertanya dapat memuat (Cara duduk setan, yaitu menghamparkan dua
perhatian, dan (j) mengembangkan keberanian tapak kaki dan duduk di atas dua tumitnya)  dan
serta keterampilan siswa dalam menjawab sekaligus melarang seorang membentangkan dua lengannya
mengemukakan pendapat. 24 (di tanah/lantai)  sebagai bentangan binatang
Dari Penjelasan diatas dapat dipahami bahwa buas. Selanjutnya, beliau mengakhiri shalatnya
metode dialog atau hiwar yang sudah digunakan dengan salam.”
oleh Rasulullah sejak 14 abad yang lalu ternyata Dalam Hadits lain disebutkan bahwa
masih relevan dan diakui oleh pakar pendidikan Rasulullah SAW memberikan keteladanan dalam
modern. Pendidik tidak perlu ragu ragu lagi untuk hal mengerjakan shalatsegera setelah waktunya
menggunakannya.Kendati demikian, kepiawaian masuk. Beliau meninggalkan  segala aktifitas dan
seorang guru sangat diperlukan untuk mengantisipasi pekerjaannya ketika adzan dikumandangkan.
kegagalan karena tidak sesuai dengan kebutuhan informasi ini dapat dilihat dari Hadits yang artinya:
anak didik dan pembelajarannya. Dari ‘Aisyah, “aku bertanya kepada Aisyah, ‘Bagaimana
keadaan Nabi SAW. ketika bekerja?’  Aisyah menjawab,
Metode Demonstrasi atau Keteladanan ‘ketika beliau bekerja untuk urusan keluarganya, lalu
Metode demonstrasi adalah metode masuk waktu shalat, maka beliau langsung keluar (Berhenti
mengajar dimana guru mempertunjukkan tentang bekerja)  lalushalat.”

24
Armai Arief, Op Cit,143. Muslim binHajjaj An-Naisaburi, Op Cit, juz I,357.
25
Jurnal Studi Pendidikan dan Pedagogi Islam | Juli. ISSN: 225-8164 | 2018 61 

Hadits di atas menginformasikan bahwa untuk orang yang mengerjakan suatu kegiatan.
(a) Rasulullah  SAW.  ikut bekerja mengurus
keluarganya  dan (b) ketika waktu Shalat telah masuk, Sementara itu, tarhib adalah ancaman
beliau langsung meninggalkan pekerjaannya untuk hukuman yang disebabkan oleh terlaksananya sebuah
mendirikan Shalat. dengan demikian beliau telah dosa, kesalahan, selain itu juga karena menyepelekan
memberikan keteladanan bahwa pekerjaan rumah pelaksanaan kewajiban yang telah diperintahkan
tangga tidak boleh menjadi penghalang bagi seseorang oleh Allah dan Rasul-Nya.Tarhibpun dapat diartikan
untuk menegakkan shalat pada awal waktu.26 sebagai ancaman dari Allah untuk menakut-nakuti
hamba-hamba-Nya melalui penonjolan kesalahan
Kemampuan melaksanakan shalat merupakan atau penonjolan salah satu sifat keagungan dan
suatu keterampilan ibadah yang harus diajarkan, kekuatan Ilahiah Agar mereka teringatkan untuk tidak
dilatihkan, dan dibimbingkan dengan keteladanan oleh melakukan kesalahan dan kemaksiatan.28 Sehubungan
orang tua maupun pendidik.dariHadits di atas dapat dengan ini terdapat Hadits,29 yang artinya: “Dari
dipahami bahwa Rasulullah SAW.  telah mendidik Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda,
umat (sahabat)  nya   mendirikan Shalat dengan “siapa yang berbuka satu hari pada bulan Ramadhan tanpa
metode keteladanan.  beliau menggunakan metode rukhsah yang diberikan Allah tidak dapat mengqada
ini tentu dengan pertimbangan yang matang.  untuk puasanya itu walaupun yang berpuasa sepanjang masa.”
semua aspek pendidikan Shalat metode keteladanan
ini merupakan salah sutu metode yang efektif.   Di bulan Ramadhan, semua orang
muslimdiwajibkan mengerjakan puasa. Hanya orang-
orang yang memiliki alasan tertentu saja yang boleh
Metode Targhib dan Tarhib meninggalkannya, seperti karena sakit, bepergian,
Adalah Metode mengajar dimana hamil, menyusui, serta lanjut usia. Orang yang tidak
guru memberikan materi pembelajaran dengan memiliki alasan tersebut tidak diperkenankan untuk
menggunakan ganjaran terhadap kebaikan targhib) tidak berpuasa.Oleh karena begitu besarnya dosa
dan hukuman terhadap keburukan (tarhib) agar anak bagi yang melanggar ketentuan ini, maka dalam
didik melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan. Hadits ini Rasulullah mengancam orang orang yang
Rasulullah banyak menggunakan targhib dalam meninggalkan puasa dengan ancaman yang berat,
mendidik sahabat (ummat)nya. Diantaranya dapat yaitu tidak dapat mengganti satu hari puasa yang
dilihat dalam Hadits27 yang artinya sebagai berikut: ditinggalkannya itu walaupun ia berusaha untuk
“Aku mendengar Abdullah bin Masud berkata, membayarnya seumur hidup. Dengan demikian,
bahwa Rasulullah bersabda “Siapa yang membaca Beliau menggunakan tarhib (ancaman) agar tidak
satu huruf Alqur’an mendapat pahala satu ada orang beriman yang melanggar perintah Allah.
kebaikan. satu kebaikan dilipatgandakan menjadi Dalam Hadits30 lain disebutkan: “Ummu Aiman
Sepuluh . Saya tidak mengatakan Alif Lam Mim meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Janganlah
itu satu huruf. Akan tetapi, Alif satu huruf, lam kamu meninggalkan shalat dengan sengaja karena orang
satu huruf, dan mim satu huruf.” yang meninggalkan shalat dengan sengaja terlepas dari
naungan Allah dan Rasul-Nya.”
Untuk menumbuhkan semangat dan minat
yang tinggi dalam mengerjakan Ibadah (membaca Ibadah shalat merupakan kewajiban yang
Alqur’an dan mendirikan Shalat Jumat), Rasulullah tidak dapat ditawar-tawar, kendatipun teknik
menggunakan metode targhib, dengan metode ini, pelaksanaannya dapat bervariasi sesuai dengan
Baliau menggugah dan menimbulkan perasaan senang tingkat kemampuan pelaksananya.Akan tetapi, banyak
pada diri anak didik (sahabat) untuk melakukan juga orang yang dengan mudah meninggalkannya.
sesuatu. Beliau menyampaikan informasi yang Agar umat tidak mudah meninggalkan shalat, dalam
menenangkan hati berupa janji pahala dari Allah
28
Bukhori umar, Op Cit, 38.
29
Aby Daud Sulaiman bin Syadad As-sijistani,Op Cit, Juz II,
Bukhori Umar, Op Cit, 115.
26
314.
Abi Isa bin Surah At-Tirmidzi, Sunan Attirmidzi, Al
27 30
Ahmad binHanbal, Masnad ahmad, Al Maktabah-syamilah,
Maktabah-syamilah, Jjuz V, 175. hadist nomor 27364.
  62 Metode Pendidikan Islam Perspektif Hadits

Hadits ini Rasulullah mengancam dengan ancaman yang baik dan kerugian yang akan timbul apabila
bahwa orang yang sengaja meninggalkan shalat tanpa memilih sesuatu yang buruk; c) Iman yang benar
alasan yang benar, akan terlepas dari naungan dan perlu dibuktikan dengan amal yang sholeh. amal
perlindungan Allah. yang baik perlu dilandasi oleh iman yang benar.
Keserasian keduanya dapat mengangkat derajat
Berdasarkan Hadits Hadits di atas, seorang manusia di sisi Allah. mengambil salah satunya saja
pendidik seyogyanya menggunakan metode targhib tidak dapat Menjamin kualitas seorang mu’min.32
dan tarhib ini secara proporsional. Jangan hanya
menggunakan targhib saja, dan tarhib diabaikan.
menyesuaikan karakter, situasi dan kondisi anak didik. Metode Pengulangan (Tikrar) dan Latihan
Metode pengulangan adalah cara mengajar
dimana pengajar atau guru memberikan materi ajar
Metode Perumpamaan (Amtsal) dengan cara mengulang-ngulang materi tersebut
Yaitu metode mengajar dimana guru dengan harapan anak didik bisa mengingat lebih
menyampaikan materi pembelajaran melalui contoh lama materi yang disampaikan. Dalam pelaksanaanya
atau perumpamaan, menuturkan sesuatu guna pengulangan dapat digunakan sebelum pemberian
menjelaskan suatu keadaan yang selaras dan serupa materi untuk mengetahui tingkat penguasaan anak
dengan yang dicontohkan, sehubungan dengan didik bisa juga dilakukan setelah penyampaian materi
metode ini ditemukan Hadits,31 sebagai berikut: yang diajarkan dengan maksud meningkatkan daya
“Abu Musa al-Asyari meriwayatkan bahwa ingat dan memperdalam penguasan terhadap materi
Rasulullah bersabda, “Perumpamaan seorang yang sudah disampaikan. Berkaitan dengan metode
mukmin yang membaca Alqur’an adalah tersebut terdapat Hadits33 sebagai berikut:
bagaikan buah utrujjah, aromanya harum dan “Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah masuk
rasanya enak. Perumpamaan seorang mukmin masjid. Kemudian masuklah seorang laki-laki dan
yang tidak membaca Alqur’an adalah bagaikan melakukan shalat.Setelah itu, ia memberi salam
buah kamar (kurma).aromanya tidak ada, tetapi kepada Nabi dan beliau menjawab salamnya
rasanya manis. Perumpamaan seorang munafik seraya bersabda, “Kembali dan shalatlah, karena
yang membaca Alqur’an adalah bagaikan buah esungguhnya engkau belum halat.” Kemudian
Raihanah.Aromanya harum, tetapi rasanya pahit. Ia datang memberi salam kepada Nabi dan
perumpamaan seorang munafik yang tidak membaca beliau bersabda, “Kembali dan shalatlah, karena
Alqur’an adalah bagaikan buah hanzhalah. Sesungguhnya engkau belum shalat.” ( tiga kali).
Aromanya tidak ada dan rasanya pahit.” Laki-laki itu berkata, “Demi zat yang mengutusmu
Berdasarkan Hadits yang sudah dikemukakan dengan benar, aku tidak dapat melakukan yang
terdapat nilai-nilai kependidikan sebagai berikut: a) lebih baik darinya, maka ajarilah aku.”Beliau
Rasulullah mengemukakan perbandingan kualitas bersabda, “Apabila engkau berdiri untuk shalat
manusia dengan buah-buahan yang bermanfaat dan maka bertakbirlah, kemudian bacalah apa yang
yang tidak bermanfaat dalam kehidupan manusia. itu mudah bagimu dari Alqur’an, lalu ruku’ hingga
sekaligus merupakan alternatif bagi manusia untuk engkau tuma’ninah (tenang) di dalamnya. kemudian
menempatkan dirinya; b) Dalam mendidik umat, bangkitlah hingga engkau berdiri. Kemudian
Rasulullah menggunakan pendekatan rasional dan sujudlah hingga engkau tumakninah dalam sujud,
fungsional. dengan pendekatan rasional, manusia lalu Bangkitlah hingga engkau tumakninah dalam
diajak berpikir dalam membedakan mana yang duduk.Lakukanlah itu semua dalam shalatmu.”
terbaik, mana yang kurang baik, dan mana yang Hadits di atas memberikan penjelasan
paling buruk. dengan pendekatan fungsional, beliau beberapa hal, yaitu (a) Nabi melihat seorang laki-laki
memperkenalkan kepada manusia manfaat yang mendirikan shalat dalam masjid; (c) Nabi menyuruhnya
diperoleh oleh seorang apabila memiliki sesuatu mengulang Shalatnya karena belum benar; (d) laki-laki
31
Abdurrahman bin Syu’aib ali An-Nasa’i, Sunan Annasa’i, Bukhori umar, Op Cit, 134.
32

Maktabah-Assyamilah, Juz VIII, 124. Muhammad bin Isma’il Al-Bukhori, Op Cit,Juz I, 125.
33
Jurnal Studi Pendidikan dan Pedagogi Islam | Juli. ISSN: 225-8164 | 2018 63 

itu mengulang Shalat dengan cara seperti pertama baik maupun yang buruk. Metode ini mengandung
kali; (e) Nabi menyuruh mengulangi lagi sampai tiga arti menceritakan secara kronologis tentang terjadinya
kali; (f ) Laki-laki itu mengulang shalatnya sampai satu hal yang menuturkan perbuatan, pengalaman
tiga kali pula; (g) sesudah itu, laki-laki tersebut atau penderitaan orang lain. Berkaitan dengan metode
mengaku bahwa ia tidak mampu lagi melakukan cerita ini ada Hadits35 yang artinya sebagai berikut:
Shalat yang lebih baik daripada itu dan meminta
Nabi mengajarinya; dan (h) Nabi mengajarkan “DariAbu Hurairah RA, ia berkata: Sesungguhnya
kaifiyahshalat yang benar. di sini, Rasulullah tidak Rasulullah SAW bersabda “ketika seorang lelaki
langsung mengajar sahabat Bagaimana tata cara sedang berjalan tiba-tiba ia merasa sangat haus
shalat yang benar, tetapi menurutnya terlebih dulu sekali, kemudian ia menemukan sumur lalu ia
secara berulang-ulang. dalam kasus ini terlihat prinsip masuk kedalamnya dan minum, setelah keluar
metode pengulangan yang digunakan oleh Beliau. dari sumur tiba-tiba datanglah seekor anjing
Dengan digunakannya metode pengulangan ini; menjulurkan lidahnya dan menjilati tanah karena
sahabat menjadi terkesan, bersungguh-sungguh, sangat haus, lelaku itu berkata: anjing itu sangat
dan berhati-hati dalam memperhatikan apa yang haus sebagaimana aku, kemudian ia masuk kembali
akan diajarkan oleh Beliau, hal ini diperlukan agar ke sumur dan memenuhi sepatunya dengan air
materi yang diajarkan memberikan kesan yang kuat kemudian hasu lagi sambil menggit sepatunya ia
dalam memori orang yang diajar.34 memberi minum anjing yang kehausan tersebut lalu
allah bersyukur kepadanya dan mengampuninya,
Metode pengulangan dapat dilakukan sahabat bertanya wahai Rasulullah, apakah
sebelum pemberian materi pelajaran dan dapat pula mendapat pahala karena kita menolong hewan?
sesudah penyampaian bahan pelajaran.pengulangan Rasululllah menjawabdisetiap orang yang memiliki
yang dilakukan sebelum penyampaian materi limpa basah ada ganjarannya.”
pelajaran dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
penguasaan anak didik dan untuk meningkatkan Berdasarkan Hadits di atas dapat diketahui
Daya konsentrasi anak didik terhadap materi yang bahwa Rasulullah SAW, sering menggunakan metode
akan diajarkan. pengulangan yang dilakukan setelah bercerita dalam menyampaikan pendidikan Kepada
pemberian materi dimaksudkan untuk mempertinggi para sahabatnya karena metode bercerita dapat
penguasaan anak didik terhadap materi pelajaran memberikan kesan mendalam dan menarik bagi
yang sudah diterima. anak didik.Sehingga dapat memotivasi mereka
untuk berbuat kebajikan dan menghindari hal-hal
Dalam Hadits di atas,Rasulullah yang buruk sesuai dengan pesan-pesan moral yang
menggunakan pengulangan sebelum mengajarkan diceritakan dalam cerita tersebut.adapaun manfaat
kaifiyahshalat. dengan metode ini, sahabat yang metode bercerita ini ialah melatih daya tangkap
bersangkutan memiliki minat dan konsentrasi yang dan daya fikir anak didik, melatih daya konsentrasi,
tinggi terhadap materi pelajaran yang akan diajarkan mengembangkan suasana yang nyaman dikelas,
oleh Nabi.Metode pengulangan ini sangat penting menghibur dan menyenangkan hati anak didik
dalam pembelajaran agama Islam terutama masalah
ibadah agar anak didik Mampu memahami dan Metode Maui’zhah
melaksanakan sesuai dengan kaifiyah yang benar. Mau’izhah adalah memberi nasehat dan
tanpa praktik dan pengulangan, pengetahuan yang mengingatkan seseorang dengan bahasa yang baik
diperoleh anak tidak aplikatif dan tidak fungsional. terhadap sesuatu yang dapat meluluhkan hatinya dan
sesuatu itu dapat berupa pahala atau siksa, sehingga
Metode Cerita (Qisshah) ia menjadi ingat.36 Berkaitan dengan metode ini
Metode cerita adalah metode yang dilakukan terdapat Hadits37 yang artinya: “Umar bin Abi Salamah
dengan menceritakan peristiwa penting bersejarah
yang memuat nilai-nilai moral, agama, sosial, budaya 35
Muhammad bin Isma’il Al-Bukhori, Op Cit, Juz VIII, 9.
dan sebagainya.Baik itu mengenai kisah-kisah yang 36
Saiful Bahri Djamarah,Strategi Belajar Mengajar(Jakarta:
Rineka Cipta, 2002), 53.
Bukhori Umar, Op Cit, 134.
34 37
Muhammad bin isma’il Al-Bukhori, Op Cit,Juz VII, 68.
  64 Metode Pendidikan Islam Perspektif Hadits

berkata, dulu aku menjadi pelayan di rumah Rasulullah. d. Beliau tidak hanya meluruskan kesalahan Umar
ketika makan, biasanya aku mengulurkan tanganku ke Bin Abu Salamah dalam hal berpindah-pindah
berbagai penjuru. melihat itu Beliau berkata, ‘ Hai Nak, tangan. seluruh nasehat beliau ungkapkan, mulai
bacalah basmalah, Makanlah dengan tangan kananmu, dari adab duduk ketika makan. Berpedoman
dan makanlah apa yang ada di dekatmu.” pada acara tersebut, para orang harus mencari
sum ke kekeliruan. Misalnya, ketika orang tua
Riwayat di atas menyiratkan beberapa nilai tahu bahwa penyebab anaknya merokok adalah
tarbawiyah yang dapat kita terapkan dalam mendidik pengaruh pergaulan dengan teman-temannya;
anak. Sehubungan dengan Hadits ini, Najib Khalid orang tua bertugas mengambil rokok, melarang
Al Amir menjelaskan sebagai berikut: anaknya membeli rokok, dan bergaul dengan
a. Rasulullah senantiasa menyempatkan untuk teman-teman yang membawa pengaruh buruk
makan bersama anak-anak. Cara tersebut akan itu. mudah-mudahan setelah itu para orang tua
mempererat keterikatan batin antara seorang tak melihat lagi kenakalan anaknya.
pendidik dan anak didiknya. dengan begitu, kita e. Susunan nasihat yang tepat full harus
dapat meluruskan kembali berbagai kekeliruan diperhatikan. beliau sendiri melalui Hadits di
yang mereka lakukan melalui dialog terbuka atas telah memberikan contoh. susunan yang
dan diskusi. alangkah baiknya jika Ibu dan akurat dan ilmiah sangat membantu upaya
Ayah berkumpul dengan anak-anaknya ketika meluruskan kesalahan. dalam nasihatnya, beliau
makan bersama, sehingga mereka merasakan menyatukan antara hati si anak (ghulam) dan
pentingnya peran kedua orang tua. hal ini Tuhan-nya ketika memulai bersantap dengan
juga dapat mempermudah meresapnya segala menyuruhnya membaca basmalah. Cara tersebut
nasihat orang tua kepada anak-anaknya baik itu merupakan pengarahan yang fitrah bagi otak anak
nasihat dalam hal perilaku, keimanan, maupun untuk mencintai Allah sekaligus memberikan
Pendidikan. pengertian bahwa Dialah yang memberikan rizki
b. Waktu yang beliau pilih pun sangat tepat. beliau berupa makanan. tanpa nya pastilah kita akan
segera menegur ketika kekeliruan Umar bin Abi mati kelaparan dan kehausan. dengan begitu,
Salamah itu terjadi berulang-ulang sebelum kecintaan mereka kepada Allah akan bertemu
kebiasaan tersebut menjadi kebiasaan sehari-hari. saat mereka mulai mencintai Tuhan, saat itu
jika dibiarkan, kekeliruan akan sulit diluruskan. pula tetaplah dalam pikiran dan benar mereka
kalaupun dapat, kita membutuhkan waktu dan kesiapan menerima segala apa yang diserukan
tenaga yang lebih banyak lagi. oleh karena itu, Allah. Dengan begitu, para pendidik telah berhasil
mengacu pada metode beliau di atas, kita harus menyambungkan tali penghubung antara anak
segera mungkin meluruskan kebiasaan buruk didik dan Penciptanya.38
anak-anak kita. model pendidikan ini wajib Abdul Rahman An Nahlawi mengemukakan
diambil sari Patinya oleh para orang tua dan bahwa dari sudut Psikologi dan pendidikan,
pendidik zaman sekarang. pemberian nasihat (Mau’idzah) itu menimbulkan
c. Sebagai seorang pendidik, beliau memanggil beberapa hal, yaitu sebagai berikut: a) Membangkitkan
anak dengan panggilan yang menyenangkan, rasa ketuhanan yang telah dikembangkan dalam jiwa
seperti, “ hai anak” Umar Bin Abi Salamah pun setiap Didik melalui dialog, pengamalan ibadah,
menyenangiPanggilan tersebut. cara tersebut atau praktik; b) Membangkitkan keteguhan untuk
cukup menarik perhatian and mereka tidak senantiasa berpegang pada pemikiran Ketuhanan
kesulitan menerima nasihat. ironisnya, yang suka yang sehat; c) Membangkitkan keteguhan untuk
di, jika beliau kekeliruan anak-anaknya, para berpegang pada jamaah yang beriman; d) Penyucian
orang tua marah besar sambil memanggil dengan dan pembersihan diri yang merupakan salah satu
seburuk buruknya nama. hal itu menjadikan tujuan utama dalam pendidikan Islam.39
anak jauh dari orang tuanya dan nasihat akan
sulit mereka terima. Bukhori umar, Op Cit, 149.
38

Abdurrahman An-Nahlawi, Pendidikan Islam dirumah,


39
Jurnal Studi Pendidikan dan Pedagogi Islam | Juli. ISSN: 225-8164 | 2018 65 

Memberikan Mauidzah atau nasihat umatnya, strategi pembelajaran yang beliau lakukan
merupakan pekerjaan penting dan sangatefektif sangat tepat dan akurat, dalam menyampaikan ajaran
dalam pendidikan.Seyogyanya pendidik banyak Islam beliau sangat memperhatikan situasi, kondisi
menggunakan Ibrah (nasihat) yang menyentuh, dan karakter seseorang, Rasulullah SAW merupakan
menyejukkan hati, dan menggugah emosi anak didik sosok guru yang ideal dan sempurna, sehingga nilai-
pada saat pelaksanaan pembelajaran sebagaimana nilai Islam dapat ditransfer dengan baik dan bisa
yang telah dicontohkan oleh Rasulullah dalam Hadits dierima oleh para sahabat dan umatnya.
di atas.

SIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan DAFTAR PUSTAKA
bahwa Metode dalam pendidikan Islam mempunyai
peranan yang amat penting dalam pencapaian tujuan _____________________. Filsafat Pendidikan Islam.
pendidikan. Sebaik apapun materi yang disampaikan Jakarta. Bumi aksara, 2009.
tanpa metode yang tepat, dikhawatirkan subtansi Abuddin, Nata. Filsafat Pendidikan Islam, Edisi Baru.
dari materi tersebut tidak sampai dan tidak dipahami Jakarta: Gaya Media Pratama, 2003.
oleh peserta didik.Metode pendidikan Islam adalah
suatu jalan atau cara untuk mencapai tujuan Ahmad bin Hanbal, Abi Abdillah.Masnad Ahmad.Al
pendidikan melalui aktivitas dan usaha manusia Maktabah-Syamilah.
untuk meningkatkan kepribadian anak didik dengan
Ahmadi, Abu dan Joko Triprasetyo.Strategi Belajar
jalan membina potensi-potensi yang ada dalam diri
Mengajar. Bandung : Pustaka Setia, 2005.
pribadi secara maksimal dan sebaik-baiknya.
ali An-Nasa’I, Abdurrahman bin Syu’aib.Sunan An-
Metode pendidikan Islam perspektif Hadits
Nasa’i.Maktabah-Assyamilah, Juz VII.
adalah metode pendidikan dalam Islam menurut
sudut pandang Hadits atau metode pendidikan al-Qazwini, Abi Abdillah Muhammad bin yazid.Sunan
yang di terapkan dan dicontohkan oleh Nabi Ibnu Majah. Al Maktabah-syamilah, Juz II.
Muhammad SAW melalui Hadits yang diriwatkan
darinya.Adapun metode pendidikan sebagaimana An-Nahlawi, Abdurrahman.Pendidikan Islam dirumah,
yang telah diterapkan oleh Rasulullahdalam mendidik Sekolah dan Masyarakat. Jakarta: Gema insani
dan menyampaikan ajaran Islam kepada para sahabat press, 2004.
(perspektif Hadits) diantaranya ialah, Metode An-naisaburi, Abul Husain Muslim bin Hajjaj.Shohih
ceramah, Metode pembiasaan dan hukuman, Metode Muslim.Al Maktabah-Syamilah, Juz I.
dialog dan diskusi (Hiwar), Metode pengulangan dan
pelatihan, Metode perumpamaan (Amtsal), Metode Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan
ceramah, metode demostrasi atau keteladanan, Islam.Jakarta.Ciputat press, 2002.
metode cerita (kisah)Metode Targhib dan Tarhib, dan
As-Sijistani, Abi Daud Sulaiman bin Syadad.Sunan
Metode Mau’izhah.
aby daud. Al Maktabah-Syamilah,Juz I.
Nabi Muhammad SAW sebagai pendidik
At-Tirmidzi, Abi Isa bin surah.Sunan At-Tirmidzi. Al
sejati yang dipilih Allah SWT untuk menyampaikan
Maktabah-Syamilah, Juz V.
risalah-Nya, sejak awal sudah mencontohkan dalam
mengimplementasikan metode pendidikan Islam yang Cholil, Usman.Ikhtisar Ilmu Pendidikan Islam. Surabaya:
benar terhadap para sahabatnya untuk kemudian bisa Duta Aksara, 1998.
dicontoh oleh pendidik dimasa-masa berikutnya dari
Daradjat, Zakiah.Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta. Bumi
Aksara, 2009.
Sekolah dan Masyarakat (Jakarta: Gema Insani Press, 2004),
293-294.
  66 Metode Pendidikan Islam Perspektif Hadits

Djamarah, SaifulBahri. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta


Rineka Cipta, 2002.
Ibrahim Al-Bukhori,Muhammad bin Isma’ilbin.Shohih
bukhori.Al Maktabah-Syamilah.
Mohammad As-shaibani, Omar. Falsafah Pendidikan
Islam.Jakarta : Bulan Bintang, 1979.
Pengantar Metode Pendidikan Islam.2003.http://imaza17.
blogspot.com.
Purwanto, Ngalim. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis.
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.
Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia,
2008. 
Sudirman, N. dkk. Ilmu Pendidikan. Bandung.Remaja
Rosda Karya, 1992.
Suhartini, Andewi. Sejarah Pendidikan Islam.Jakarta,
DEPAG RI, 2000.
Surakhmad, Winarno. Pengantar interaksi Belajar Mengajar.
Bandung: Tarsito, 1998.
Uhbiyati,Nur.Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: CV
Pustaka Setia, 2005.
Umar,Bukhori. Hadits Tarbawi Pendidikan dalam Perspektif
Hadits.Jakarta: Bumi Aksara, 2015.
Zuhairini Dkk. Metodik Khusus Pendidikan Agama,
Surabaya: Usaha Nasional, 2008.
____________________. Metodologi Studi IslamJakarta:
Raja Grafindo Persada, 2003.

Anda mungkin juga menyukai