OLEH KELOMPOK 6
AHMAD RIF’AT10120190160
KELAS : A2
2021
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur semoga senantiasa terpanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan semua limpahan serta rahmatNya kepada kita semua, sehingga makalah usaha
yang kami buat ini dapat disusun dengan maksimal dan tepat waktu.
Besar harapan Kami agar proposal ini bisa memberikan manfaat, lebih khusus kepada kami
yang menjadi pemohon serta Bapak dan Ibu sekalian. Kami menyadari betul bahwa hadirnya
proposal ini tentu bukan berarti ia sempurna dan lepas dari masukan. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari Bapak Ibu semua sangat kami harapkan dan kami terbuka untuk itu.
Makassar 11-oktober-2021
PENDAHULUAN
Dan dalam proses belajar mengajar semua pendidik membutuhkan metode pembelajaran
yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, karena sebagus apapun tujuan pendidikan,
jika tidak didukung oleh metode yang tepat sangat sulit untuk dapat tercapai dengan baik.
Sebuah metode akan mempengaruhi sampai tidaknya suatu informasi secara memuaskan
atau tidak, bahkan sering disebutkan cara atau metode kadang lebih penting daripada
materi itu sendiri. Oleh karena itu pemeliharaan metode pendidikan Islam harus dilakukan
secara cermat.
Dalam makalah ini kami paparkan metode-metode serta teknik dalam pendidikan islam,
untuk didiskusikan bersama serta untuk bekal kita sebagai calon pendidik.
III.PEMBAHASAN
Metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu metha dan hodos. Metha berarti melewati atau
melalui, dan hodos berarti jalan atau cara. Metode berarti jalan atau cara yanag harus dilalui
untuk melalui tujuan tertentu. Dalam bahasa arab, metode disebut thoriqoh, mengajar
berarti suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pengajaran agar tercapai
tujuan pengajaran.
Para ahli memberikan beberapa definisi tentang metode mengajar sebagai berikut:
1. Hasan langgulung mengemukakan bahwa metode mengajar adalah cara atau jalan yang
harus dilalui untuk mencapai tujuan pengajaran.
Dalam penggunaan metode pendidikan islam yang perlu dipahami adalah bagaimana
seorang pendidik dapat memahami hakikat metode dan relevansinya dengan tujuan utama
pendidikan islam, yaitu terbentuknya pribadi yang beriman yang senantiasa siap sedia
mengabdi kepada Allah SWT.[2]
Tujuan diadakan metode adalah menjadikan proses dan hasil belajar mengajar ajaran
islam lebih berdaya guna dan berhasil guna dan menimbulkan kesadaran peserta didik untuk
mengamalkan ketentuan ajaran islam melalui teknik motivasi yang menimbulkan gairah
belajar peserta didik secara mantap.
Di samping tujuan, metode pendidikan islam merupakan bagian yang penting dari
pendidikan islam itu sendiri dan metode pendidikan islam memiliki beberapa fungsi, antara
lain:
3. Mendorong usaha kerjasama dalam kegiatan belajar mengajar antara pendidik dengan
peserta didik.
4. Memberi inspirasi pada peserta didik melalui proses hubungan yang serasi antara
pendidik dan peserta didik yang seiring dengan tujuan pendidikan islam.[3]
Bentuk-bentuk metode pendidikan islam yang relevan dan efektif dalam pengajaran
ajaran islam ada enam, yaitu:
1. Metode diakronis
Suatu metode mengajar ajaran islam yang menonjolkan aspek sejarah. Metode ini
memberi kemungkinan adanya studi komparatif tentang berbagai penemuan dan
pengembangan ilmu pengetahuan, sehingga peserta didik memiliki pengetahuan yang
relevan, memiliki sebab akibat atau kesatuan yang integral. Lebih lanjut peserta didik dapat
menelaah kejadian sejarah dan mengetahui lahirnya tiap komponen. Wilayah metode ini
lebih terarah pada aspek kognitif.
2. Metode sinkronis-analitis
Suatu metode pendidikan islam yang memberi kemampuan analisis teoritis yang sangat
berguna bagi perkembangan keimanan dan mental-intelek. Metode ini tidak semata-mata
mengutamakan segi pelaksanaan atau aplikasi praktis. Teknik pengajarannya meliputi
diskusi, lokakarya, seminar, kerja kelompok, resensi buku, lomba karya ilmiyah dll.
Metode ini merupakan pelatihan peserta didik yang dihadapkan pada berbagai masalah
suatu cabang ilmu pengetahuan dengan solusinya.
4. Metode empiris
Suatu metode mengajar yang memungkinkan peserta didik mempelajari ajaran islam melalui
proses realisasi, aktualisasi, serta internalisasi norma-norma dan kaidah islam melalui proses
aplikasi yang menimbulkan interaksi sosial. Secara deskriptif, proses-proses interaksi dapat
di rumuskan dalam suatu sistem norma baru.
Metode yang dilakukan oleh pendidik dengan cara mengajarkan materi yang khusus
(juziyyah) menuju pada kesimpulan yang umum. Tujuan metode ini adalah agar peserta didik
bisa mengenal kebenaran-kebenaran dan hukum-hukum umum setelah melalui riset.
6. Metode deduktif
Metode yang dilakukan oleh pendidik dalam pengajaran agama islam melalui cara
menampilkan kaedah yang umum kemudian menjabarkannya dengan berbagai contoh
masalah sehingga menjadi terurai.
Realisasi dari metode pendidikan islam di atas dapat di aplikasikan dengan cara-cara praktis
yang disebut denagn teknis pandidikan islam.adapun teknik-teknik pendidikan islam adalah
Teknik yang dilakukan dengan cara memasang iklan, pemberitahuan, pengumuman, ataupun
dapat dilakukan dengan tatap muka langsung antara perseta didik dengan pendidik. Untuk
merealisasikan teknik ini dapat digunakan cara-cara seperti berikut :
Implikasi teknik mawidoh dalam pendidikan islam adalah pemberian dan penyampaian
informasi yang dapat memberikan pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk mengajarkan
suatu kebaikan agar tercapainya kemaslahatan umat dalam rangka mengabdi kepada Allah
SWT.
b. Teknik tulisan (al kitabah)
Yaitu teknik yang dilakukan dengan cara menyebarkan informasi kepada peserta didik
melalui resume tulisan, brosur-brosur atau yang lainnya.Teknik ini bisa digunakan sebagai
ganti dari tatap muka bila pendidik berhalangan.[4]
Dialog adalah percakapan silih berganti antara dua pihak atau lebih mengenai suatu topik.[5]
Teknik ini dilakukan dengan penyajian suatu topik masalah yang dilakukan melalui dialog
antara pendidik dan peserta didik.Untuk merealisasikan teknik dialog dapat digunakan
teknik-teknik sebagai berikut :
Yaitu teknik yang dilakukan dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat
membimbing orang yang di tanya untuk mengemukakan kebenaran dan hakekat yang
sesungguhnya.
Dalam teknik ini pendidik memberikan kesempatan pada peserta didiknya untuk
mengadakan pembicaraan ilmiah baik secara individu maupun berkelompok. Dan
mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun alternatif pemecahan suatu
masalah.
Teknik ini sebenarnya hampir sama dengan diskusi, hanya saja teknik ini diikuti oleh peserta
yang heterogen, yang mungkin berbeda idologi, agama, prinsip, filsafat hidup, atau
perbedaan-perbedaan lainnya. Tujuan diterapkan teknik jidal adalah untuk mempengaruhi
atau bahkan memaksa peserta agar mengikuti keinginannya, sehingga sifat teknik ini
terkesan saling menjatuhkan dan mengalahkan lawan, serta ingin mempertahankan
pendapat pribadi.
Yaitu teknik yang dilakukan dengan cara mengajar yang mana seorang pendidik di dalam
kelas melontarkan sejumlah pertanyaan dan masalah untuk kemudian peserta didik dituntut
untuk menjawab dan menyatakan pendapat atau berkomentar.[6]
Dalam pendidikan islam kisah mempunyai fungsi edukatif yang tidak dapat di ganti dengan
bentuk penyampaian lain karena kisah selalu memikat pembaca maupun pendengar untuk
mengikuti peristiwanya dan kisah-kisah itu bertujuan menguatkan keimanan kaum
muslim.[8]
Pendidikan dengan teknik ini dilakukan dengan menyamarkan sesuatu dengan sesuatu yang
lain yang kebaikan dan keburukannya telah diketahui secara umum.[9]
Metode ini mempunyai kelebihan karena dapat memberi pemahaman konsep abstrak bagi
peserta didik, serta dapat memberi kesan dan bekas yang mendalam tehadap perumpamaan
yang diberikan,serta membawa pemahaman rasional yang mudah di pahami, dan teknik ini
dapat direalisasikan dengan cara:
a. Simbolisme verbal
Yaitu teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan bahasa-bahasa simbol yang dapat
menarik minat pendengar. Teknik simbolisme verbal dapat berupa puisi, prosa, pantun,
syair, cerpen, karikatur, dan sebagainya.
Yaitu teknik yang dilakukan dengan cara penyajian suatu bahan pelajaran dengan membawa
peserta didik pada objek yang akan dipelajari secara langsung diluar kelas.[10]
Inti pembiasaaan ialah pengulangan. Teknik ini sebenarnya cukup efektif, karena jika
seseorang telah memiliki kebiasaan tertentu akan dapat melaksanakannya dengan mudah
dan senang hati. Aplikasi dari teknik ini adalah dengan proses penanaman kebiasaan berupa
pekerjaan kepada peserta didik secara continue. Metode ini sangat efektif untuk pengajaran
akhlak, pembinaan sikap dan mental yang baik.[12]
Disini peserta didik dididik untuk mandiri dapat mencari dan menemukan sendiri berbagai
jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya.
Targhib adalah harapan serta janji yang diberikan kepada peserta didik yang bersifat
menyenangkan dan merupakan kenikmatan karena mendapat penghargaan, sebaliknya
tarhib merupakan ancaman pada peserta didik bila ia melakukan suatu tindakan yang
menyalahi aturan.
Teknik yang dilakukan dengan cara pembahasan dan penyelidikan terhadap suatu topik
materi dalam suatu buku, atau pendapat seorang guru yang disuguhkan kepada peserta
didik untuk kemudian dikrtisi dan dibanding-bandingkan dengan pendapat atau buku yang
lain. Aplikasi dari teknik ini dapat berupa resensi buku.
Yaitu teknik yang dilakukan dengan cara memberikan pelajaran kepada peserta didik melalui
upaya yang bersifat kompetisi antara peserta didik satu dengan peserta didik yang lain.[14]
KESIMPULAN
Begitu pentingnya metode dalam pendidikan islam, dari itu kita dapat mengetahui dan
menyimpulkan definisi tentang metode serta tujuan dan fungsi metode dalam makalah ini.
Dan mengetahui pula bentuk dari metode yang berjumlah enam metode, yaitu: metode
diakronis, metode sinkronis-analitis, metode problem solving (hill al musykilat), metode
empiris, metode induktif (al istiqro’iyyah), metode deduktif. Serta pengejawantahan metode
itu dengan teknik-teknik yang telah kami paparkan.
PENUTUP
Alhamdulillah puji syukur atas rahmat dan izin Allah dengan selesainya makalah ini. Sebagai
manusia biasa, kami sadar makalah ini belum sempurna adanya. Maka dari itu, kritik serta
saran kami harapkan untuk pembuatan makalah selanjutnya agar lebih baik. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua yang mempelajarinya. Amin
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Mujib, Abdul, Muzakir , Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006.
Noer, Hery Aly, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1999.