PENDAHULUAN
Dalam kehidupan manusia, pendidikan termasuk dalam kebutuhan primer. Al-
Quran yang diwahyukan kepada Muhammad SAW, merupakan anugerah terbesar bagi
umat islam karena kandungannya sarat dengan nuansa pendidikan yang sangat berguna
bagi kehidupan. Abudin menyatakan bahwa, Al-Quran yang dinuzulkan melalui perantara
Jibril AS keberadaannya memberikan impak yang signifikan sehingga melahirkan
beragam konsep pendidikan yang sangat berguna dalam kehidupan.(Abudin Nata,2005)
Sebagai kompas kehidupan, tentulah Al-Quran adalah kitab suci dari Allah yang
paripurna serta sempurna. Keterangan di dalamnya tidak saja berisi aturan beragama, tetapi
menjelaskan juga arahan kehidupan, sehingga Al-Quran memberikan perhatian hingga hal-
hal kecil. Dalam Islam, Al-Quran merupakan berfungsi sebagai sumber pengetahuan.
Selain menjabarkan tata aturan kehidupan, Al-Quran juga menyorot masalah pendidikan.
Masing-masing ayat al-Qur’an memiliki makna mendalam, yang mendandung I‘broh
untuk kehidupan. Diantara ayat-ayatnya, menjabarkan nilai-nilai pendidikan, bisa
berhubungan dengan objek, tujuan, dan metode dalam pendidikan.
Dalam pendidikan Islam, metode mempunyai kedudukan yang sangat penting
dalam upaya mencapai tujuan, karena ia menjadi sarana yang membermaknakan materi
1
pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan, sehingga dapat dipahami atau
diserap oleh peserta didik menjadi pengertian yang fungsional terhadap tingkah lakunya.
Bahkan dalam sebuah maqolah bahasa arab yang sering terdengar A-thariqah ahammu
mina-l-maddah yang mempunyai arti metode lebih penting daripada materi, maqolah ini
bukan tanpa maksud dalam pelajaran agama Islam ini tentu menjadi acuan bahwa metode
merupakan sebuah keharusan bagi guru untuk menyampaikan bagaimana makna dan
maksud dari pembelajaran karena akan sia-sia apabila materinya bagus namun metode
yang dipakai membosankan dan bertele-tele, tentunya metode-metode yang digunakankan
sesuai dengan apa yang dicontohkan nabi Muhammad saw dan para
Sahabat.(M.Arifin,1991)
Dan Menurut Abdurrahman Saleh Abdullah ada tiga nilai yang
terkandung dalam tujuan pendidikan Islam yang akan direalisasikan melalui
metode yang mengandung watak dan relevansi tersebut, yaitu: Pertama Membentuk
peserta didik menjadi hamba Allah yang mengabdi kepadaNya semata; Kedua bernilai
educatif yang mengacu kepada petunjuk Al-Qur’an dan Hadits; Ketiga berkaitan dengan
motivasi dan kedisiplinan sesuai dengan ajaran al-Quran yang disebut pahala dan
siksaan.(M.Arifin,1998)
KAJIAN TEORI
a. Pengertian Metode Pendidikan Islam
Kata cara di dalam bahasa Inggris berasal dari kata way dan methode, cara
dapat mencakup makna lebih luas seperti strategi, seni, metode dan metodologi.
Selanjutnya strategi merupakan acuan dasar berkaitan dengan cara untuk
mencapai tujuan. Contoh: “one way traffic”, “communication”, Cara Belajar Siswa Aktif,
“Edutainment”. Sementara seni mengajar adalah suatu cara yang membuat
pembelajaran lebih indah, mengesankan dan menyenangkan. Kemudian metode
adalah cara yang sudah teruji jika digunakan bagi objek pekerjaan tertentu yakni
pembelajaran yang hasilnya akan lebih efektif dan efisien. Sedangkan metodologi adalah
suatu ilmu yang membicarakan cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan
atau menguasai kompetensi tertentu.
Kata metode dalam bahasa Indonesia diadopsi dari kata methodos dalam
bahasa Yunani, kata ini terdiri dari kata meta yang berarti menuju, melalui,
mengikuti, sesudah; dan kata hodos yang berarti jalan, perjalanan, cara, atau arah.
Kata methodos sendiri berarti penelitian, metode ilmiah, hipotesa ilmiah, atau uraian
ilmiah (Anton Bekker,1984).(M.Arifin, 2002) Dalam bahasa Arab metode diterjemahkan
dengan manhaj atau thariqah dan al-wasilah. Al-thoriqoh berarti jalan, manhaj berarti
sistem, dan al-wasilah berarti perantara atau mediator.(Abudin Nata, 1997) Dengan
demikian kata Arab yang dekat dengan arti metode adalah al-Thariqah. Dan di dalam
bahasa Indonesia metode bermakna cara pandang yang teratur, terpikir baik-baik untuk
mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya) atau cara kerja yang
tersistem untuk memudahkan suatu kegiatan yang ditentukan. Dan secara leksikal,
methode diartikan sebagai way of doing anything(A.S Hornbay,1963) yaitu suatu cara yang
2
ditempuh untuk mengerjakan sesuatu agar sampai pada suatu tujuan. Ahmad Tafsir
memaknai metode dengan arti cara yang paling tepat dan cepat melakukan sesuatu.(
Ahmad Tafsir,2004) Dan menurut Abudin Nata metode pendidikan Islam mempunyai arti
antara lain: Pertama, jalan untuk menanamkan pengetahuan agama pada diri seseorang
sehingga terlihat dalam pribadi objek sasaran,yaitu pribadi yang Islami; Kedua, cara untuk
memahami, menggali, dan mengembangkan ajaran Islam, sehingga terus berkembang
sesuai dengan perkembangan zaman.
1. Metode ceramah
Metode ceramah adalah suatu metode di dalam pendidikan dimana cara
menyampaikan pengertian-pengertian materi kepada anak didik dengan jalan penerangan
3
dan penuturan secara lisan.(Zuhairini,1983) Dalam pengertian yang lain metode
ceramah ialah cara pendidik menyediakan materi pengajaran secara lisan (langsung)
kepada peserta didik pada saat proses belajar mengajar (PBM) itu berlangsung. Dapat
dikatakan bahwa metode ceramah masih merupakan metode mengajar yang doniman
dibandingkan dengan metode mengajar lainnya.(Yunus Syam,2000)
2. Metode diskusi
Metode diskusi ialah suatu metode di dalam mempelajari bahan atau
menyampaikan bahan dengan jalan mendiskusikannya, sehingga berakibat menimbulkan
pengertian serta perubahan tingkah laku murid. Metode ini bertujuan untuk merangsang
murid berfikir dan mnegeluarkan pendapat sendiri, serta ikut menyumbangkan pikiran
dalam satu masalah bersama yang terkandung banyak kemungkinan- kemungkinan
jawaban.(Syam,2000)
4
6. Metode resitasi
Metode pemberian tugas belajar (resitasi) sering disebut metode pekerjaan rumah,
adalah metode dimana murid diberi tugas khusus diluar jam pelajaran. Metode pengajaran
denganpenugasan memiliki kelebihan yaitu sebagai bentuk pengajaran modern, dapat lebih
merangsang dan menumbuhkankreativitas para peserta didik, mengembangkan
kemandirian,memberikan keyakinan tentang apa yang dipelajari di kelas,membina
tanggungjawab dan disiplin para peserta didik. Sedangkan kelemahan metode penugasan
ini antara lain, kesulitan dalam mengontrol peserta didik, apalagi yang jumlahnya banyak,
pelaksanaan tugas kelompok terkadang hanya dikerjakan oleh beberapa orang
saja.(Nata,2011)
5
METODE
Metode pada artikel ini menggunakan studi pustaka (library research) yaitu
metode dengan pengumpulan data dengan cara memahami dan mempelajari teori-teori dari
berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Ada Empat tahap studi
pustaka dalam penelitian yaitu menyiapkan perlengkapan alat yang diperlukan,
menyiapkan bibliografi kerja, mengorganisasikan waktu dan membaca atau mencatat
bahan penelitian (Menurut Zed,2004). Pengumpulan data tersebut menggunakan cara
mencari sumber dan menkontruksi dari berbagai sumber contohnya seperti buku, jurnal
dan riset-riset yang sudah pernah dilakukan. Bahan pustaka yang didapat dari berbagai
referensi tersebut dianalisis secara kritis dan harus mendalam agar dapat mendukung
proposisi dan gagasannya.
PEMBAHASAN
Metode pembelajaran adalah segmentasi krusial dari strategi pembelajaran. Metode
memiliki fungsi sebagai cara penyajian, penguraian, pemberian contoh, dan latihan
sehingga sasaran yang diinginkan bisa tercapai. Seorang pengajar bisa memilih metode
instruksional yang sesuai, karena tidak semua metode itu cocok dengan sasaran yang ingin
dituju.( Martinis Yamin,, 2012)
Dalam proses belajar mengajar, Pengajar berhak memilih metode yang akan
digunakan dari sekian banyak metode dalam rangka menyampaikan materi pengajaran
demi tercapainya tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Wina Sanjaya menyatakan
bahwa, dalam strategi pembelajaran, metode merupakan bagian pendidikan yang urgen
dalam rangka mencapai target yang telah disusun.(Wina Sanjaya,2008)
Metode memegang peranan utama bagi kegiatan pembelajaran. Metode merupakan
fasilitator terkait pendekatan dan model pembelajaran. Disampaikan Nana Sudjana bahwa
metode pembelajaran ialah gaya interaksi guru murid saat pembelajaran
berlangsung.(Nana Sudjana,2004) Dengan demikian, guru harus bisa memilih metode
pengajaran sesuai dengan sasaran yang hendak dituju, pas dengan situasi kondisi, dan
tahapan perkembangan murid.(Darwinsyah, dkk, 007)
Hasan Langgulung menyatakan bahwa ada tiga aspek yang harus dipertimbangkan
dalam menggunakan metode pembelajaran:
a. Arah paling penting dalam Pendidikan Islam yakni membina manusia yang
beriman, penyadaran diri bahwa manusia adalah seorang hamba yang harus
mengabdi.
b. Merujuk pada metode-metode Qurani
c. Bertalian erat denganpenggerakan (motivasi) dan hukuman
Ciri pendidikan barat adalah, menyandarkan sepenuhnya metode pendidikan pada
kepentingan peserta didik. Fungsi guru adalah memberikan motivasi, memberikan
rangsangan, atau sekedar sebagai pendamping. Pendidikan barat memberikan apresiasi
terkait fitrah perbedaan yang bersifat individual dalam diri siswa, dan sebagai
akibatnya siswa dijadikan sebagai center dalam pendidikan. Peran pendidik adalah
6
memberikan. rangsangan dan arahan. Murid diberikan kebebasan. Akhirnya terabaikanlah
sentuhan karakter.
Dampaknya adalah pendidikan tidak membangun watak. Derajat guru semakin
kurang dihormati oleh siswanya. Dari sini sudah mulai bisa dilihat distingsi mendasar
karakter pendidikan barat dibandingkan dengan Pendidikan Islam. Sebagaimana
Pendidika Barat, Pendidikan Islam juga memberikan penghargaan individual dengan
catatan tidak menyimpang dari kaidah pendidikan
KESIMPULAN
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pendidikan islam masalah
metode mendapatkan perhatian yang sangat besar Alquraan dan Al hadis sebagai sumber
ajaran islam berisi prinsip-prinsip dan petunjuk-petunjuk yang dapat dipahami dan
diimplementasikan menjadi konsep-konsep tentang metode.
Selanjutnya ada suatu metode yang lebih baik dari pada metode yang lain. Setiap
metode mempunyai kelebihan dan kekurangan ada metode yang tepat digunakan terhadap
peserta didikdalam jumlah besar. Ada pula yang tepat digunakan untuk peserta didik
jumlah kecil ada tepat yang digunakan di dalam kelas dan adajuga yang lebih tepat
digunakan di luar kelas. Kada-kadang guru tampil mengajar lebih baik menggunakan
metode kebebasan bekerja kepada peserta didik. Kadang-kadang bahan pelajaran lebih
baik disampaikan dalam kombinasi beberapa metode ketimbang dengan hanya satu
metode.
7
DAFTAR PUSTAKA