Anda di halaman 1dari 8

METODE PENDIDIKAN ISLAM

Aulia Rizkie Sabbina 1 , Khairunnisa Fajar Zulfran2


1,2 Fakultas Agama Islam

Abstract: Metode adalah seperangkat cara, jalan dan teknik yang


_________ dipakai oleh guru (pendidik) dalam proses belajar mengajar agar siswa
Keywords: (murid, peserta didik) mencapai tujuan pembelajaran atau
Metode Pendidikan Islam, Dasar kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam kurikulum, silabus dan
Metode Pendidikan Islam,Pendekatan
mata pelajaran. Pendidikan Islam adalah usaha sadar dan terencana
Metode Pendidikan Islam, Jenis-
Jenis Metode Pendidikan Islam, untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
________________________ untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
*Correspondence Address: kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
sabbinarizkie@.gmail.com diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara sesuai dengan
khairunnisafajarzulfran@g ajaran Islam untuk kebahagiaan hidup di dunia dan akherat. Untuk
melahirkan peserta didik yang berkualitas dibutuhkan metode yang
mail.com tepat dalam memberikan.
Abstract: The method is a set of ways, paths and techniques used by
teachers (educators) in the teaching and learning process so that
students (students, students) achieve learning goals or certain
competencies that are formulated in the curriculum, syllabus and
subjects. Islamic education is a conscious and planned effort to create
a learning atmosphere and learning process so that students actively
develop their potential to have religious spiritual strength, self -
control, personality, intelligence, noble character, and skills needed
by himself, society, nation and state in accordance with Islamic
teachings for happiness in life in the world and in the hereafter. To
give birth to quality students, the right method of giving is needed .

PENDAHULUAN
Dalam kehidupan manusia, pendidikan termasuk dalam kebutuhan primer. Al-
Quran yang diwahyukan kepada Muhammad SAW, merupakan anugerah terbesar bagi
umat islam karena kandungannya sarat dengan nuansa pendidikan yang sangat berguna
bagi kehidupan. Abudin menyatakan bahwa, Al-Quran yang dinuzulkan melalui perantara
Jibril AS keberadaannya memberikan impak yang signifikan sehingga melahirkan
beragam konsep pendidikan yang sangat berguna dalam kehidupan.(Abudin Nata,2005)
Sebagai kompas kehidupan, tentulah Al-Quran adalah kitab suci dari Allah yang
paripurna serta sempurna. Keterangan di dalamnya tidak saja berisi aturan beragama, tetapi
menjelaskan juga arahan kehidupan, sehingga Al-Quran memberikan perhatian hingga hal-
hal kecil. Dalam Islam, Al-Quran merupakan berfungsi sebagai sumber pengetahuan.
Selain menjabarkan tata aturan kehidupan, Al-Quran juga menyorot masalah pendidikan.
Masing-masing ayat al-Qur’an memiliki makna mendalam, yang mendandung I‘broh
untuk kehidupan. Diantara ayat-ayatnya, menjabarkan nilai-nilai pendidikan, bisa
berhubungan dengan objek, tujuan, dan metode dalam pendidikan.
Dalam pendidikan Islam, metode mempunyai kedudukan yang sangat penting
dalam upaya mencapai tujuan, karena ia menjadi sarana yang membermaknakan materi

1
pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan, sehingga dapat dipahami atau
diserap oleh peserta didik menjadi pengertian yang fungsional terhadap tingkah lakunya.
Bahkan dalam sebuah maqolah bahasa arab yang sering terdengar A-thariqah ahammu
mina-l-maddah yang mempunyai arti metode lebih penting daripada materi, maqolah ini
bukan tanpa maksud dalam pelajaran agama Islam ini tentu menjadi acuan bahwa metode
merupakan sebuah keharusan bagi guru untuk menyampaikan bagaimana makna dan
maksud dari pembelajaran karena akan sia-sia apabila materinya bagus namun metode
yang dipakai membosankan dan bertele-tele, tentunya metode-metode yang digunakankan
sesuai dengan apa yang dicontohkan nabi Muhammad saw dan para
Sahabat.(M.Arifin,1991)
Dan Menurut Abdurrahman Saleh Abdullah ada tiga nilai yang
terkandung dalam tujuan pendidikan Islam yang akan direalisasikan melalui
metode yang mengandung watak dan relevansi tersebut, yaitu: Pertama Membentuk
peserta didik menjadi hamba Allah yang mengabdi kepadaNya semata; Kedua bernilai
educatif yang mengacu kepada petunjuk Al-Qur’an dan Hadits; Ketiga berkaitan dengan
motivasi dan kedisiplinan sesuai dengan ajaran al-Quran yang disebut pahala dan
siksaan.(M.Arifin,1998)

KAJIAN TEORI
a. Pengertian Metode Pendidikan Islam
Kata cara di dalam bahasa Inggris berasal dari kata way dan methode, cara
dapat mencakup makna lebih luas seperti strategi, seni, metode dan metodologi.
Selanjutnya strategi merupakan acuan dasar berkaitan dengan cara untuk
mencapai tujuan. Contoh: “one way traffic”, “communication”, Cara Belajar Siswa Aktif,
“Edutainment”. Sementara seni mengajar adalah suatu cara yang membuat
pembelajaran lebih indah, mengesankan dan menyenangkan. Kemudian metode
adalah cara yang sudah teruji jika digunakan bagi objek pekerjaan tertentu yakni
pembelajaran yang hasilnya akan lebih efektif dan efisien. Sedangkan metodologi adalah
suatu ilmu yang membicarakan cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan
atau menguasai kompetensi tertentu.
Kata metode dalam bahasa Indonesia diadopsi dari kata methodos dalam
bahasa Yunani, kata ini terdiri dari kata meta yang berarti menuju, melalui,
mengikuti, sesudah; dan kata hodos yang berarti jalan, perjalanan, cara, atau arah.
Kata methodos sendiri berarti penelitian, metode ilmiah, hipotesa ilmiah, atau uraian
ilmiah (Anton Bekker,1984).(M.Arifin, 2002) Dalam bahasa Arab metode diterjemahkan
dengan manhaj atau thariqah dan al-wasilah. Al-thoriqoh berarti jalan, manhaj berarti
sistem, dan al-wasilah berarti perantara atau mediator.(Abudin Nata, 1997) Dengan
demikian kata Arab yang dekat dengan arti metode adalah al-Thariqah. Dan di dalam
bahasa Indonesia metode bermakna cara pandang yang teratur, terpikir baik-baik untuk
mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya) atau cara kerja yang
tersistem untuk memudahkan suatu kegiatan yang ditentukan. Dan secara leksikal,
methode diartikan sebagai way of doing anything(A.S Hornbay,1963) yaitu suatu cara yang

2
ditempuh untuk mengerjakan sesuatu agar sampai pada suatu tujuan. Ahmad Tafsir
memaknai metode dengan arti cara yang paling tepat dan cepat melakukan sesuatu.(
Ahmad Tafsir,2004) Dan menurut Abudin Nata metode pendidikan Islam mempunyai arti
antara lain: Pertama, jalan untuk menanamkan pengetahuan agama pada diri seseorang
sehingga terlihat dalam pribadi objek sasaran,yaitu pribadi yang Islami; Kedua, cara untuk
memahami, menggali, dan mengembangkan ajaran Islam, sehingga terus berkembang
sesuai dengan perkembangan zaman.

b. Dasar Metode Pendidikan Islam


Metode pendidikan Islam dalam penerapanya banyak menyangkut
permasalahan individual atau sosial peserta didik dan pendidik itu sendiri,
sehingga dalam menggunakan metode seorang pendidik harus memperhatikan
dasar-dasar umum metode pendidikan Islam. Sebab metode pendidikan itu
hanyalah merupakan sarana atau jalan menuju tujuan pendidikan, sehingga segala jalan
yang ditempuh oleh seorang pendidik haruslah mengacu pada dasar-dasar metode
pendidikan secara umum antara lain: Pertama, dasar agama.; Kedua, biologis; Ketiga dasar
psykologis; dan Keempat dasar sosiologis

c. Pendekatan Metode Pendidikan Islam


Pendekatan metode pendidikan Islam adalah pendekatan yang digunakan untuk
mengajarkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip agama Islam kepada individu. Metodologi
Pendidikan Islam yang dinyatakan dalam al-Qur’an menggunakan sistem multi approach
yang meliputi antara lain:
1. Pendekatan religius, bahwa manusia diciptakan memiliki potensi dasar (fitrah) atau
bakat agama.
2. Pendekatan filosofis, bahwa manusia adalah makhluk rasional atau berakal pikiran
untuk mengembangkan diri dan kehidupannya.
3. Pendekatan rasio-kultural, bahwa manusia adalah makhluk bermasyarakat dan
berkebudayaan sehingga latar belakangnya mempengaruhi proses pendidikan.
4. Pendekatan scientific, bahwa manusia memiliki kemampuan kognitif, dan afektif
yang harus ditumbuhkembangkan (Zakiah Daradjat,2001)
Berdasar pendekatan multi approach tersebut, penggunaan metode harus
dipandang secara komprehensif terhadap anak. Karena anak didik tidak saja dipandang
dari segi perkembangan, tetapi juga harus di lihat dari berbagai aspek yang
mempengaruhinya.

d. Jenis-Jenis Metode Pendidikan Islam


Berikut beberapa metode pembelajaran yang bisa diterapkan dalam pendidikan,
antara lain:

1. Metode ceramah
Metode ceramah adalah suatu metode di dalam pendidikan dimana cara
menyampaikan pengertian-pengertian materi kepada anak didik dengan jalan penerangan

3
dan penuturan secara lisan.(Zuhairini,1983) Dalam pengertian yang lain metode
ceramah ialah cara pendidik menyediakan materi pengajaran secara lisan (langsung)
kepada peserta didik pada saat proses belajar mengajar (PBM) itu berlangsung. Dapat
dikatakan bahwa metode ceramah masih merupakan metode mengajar yang doniman
dibandingkan dengan metode mengajar lainnya.(Yunus Syam,2000)

2. Metode diskusi
Metode diskusi ialah suatu metode di dalam mempelajari bahan atau
menyampaikan bahan dengan jalan mendiskusikannya, sehingga berakibat menimbulkan
pengertian serta perubahan tingkah laku murid. Metode ini bertujuan untuk merangsang
murid berfikir dan mnegeluarkan pendapat sendiri, serta ikut menyumbangkan pikiran
dalam satu masalah bersama yang terkandung banyak kemungkinan- kemungkinan
jawaban.(Syam,2000)

3. Metode Tanya Jawab


Metode Tanya jawab ialah: penyampaian pelajaran dengan jalan guru mengajukan
pertanyaan dan murid menjawab. Seringkali metode ini dicampuradukkan dengan metode
diskusi yang juga berlangsung dalam suasana tanya-jawab dan memang kadang-kadang
tidak begitu cepat terlihat perbedaannya. Walaupun demikian ada perbedaan sifat dari
kedua metode ini yaitu pada: bentuk pertanyaan dan
pengambilan bagian atau peranan.(Muhammad Zein,1995)

4. Metode Demonstrasi dan Eksperimen


Abu Ahmadi merumuskan bahwa metode demonstrasi adalah suatu metode
mengajar dimana seorang guru atau orang lain yang sengaja diminta atau murid sendiri
memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses atau suatu kaifiyah melakukan
sesuatu. Contohnya, proses cara mengambil air wud hu, proses jalannya salat dua rakaat
dan sebagainya. Ramayulis mengemukakan bahwa “suatu cara mengajar yang pada
umumnya penjelasan verbal dengan suatu kerja fisik atau pengoperasian peralatan
barang atau benda”. Dapat difahami bahwa metode demontrasi menuntut praktik
atau peragaan dengan menggunakan media atau alat bantu berupa fisik, tergantung atas
materinya.(Muhammad Athiyah,1990) Dalam pendidikan Agama, metode demonstrasi
banyak dipergunakan dalam bidang Ibadah dan Akhlak

5. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)


Metode pemecahan ialah suatu cara penyajian pelajaran dengan mendorong peserta
didik untuk mencari dan memecahkan suatu masalah/persoalan dalam rangka
pencapaian tujuan pengajaran. Syarat pelaksanaan metode ini ialah masalah yang
disuguhkan sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik; tersedia alat-alat dan waktu
yang cukup untuk persiapan pemecahan, pembahasan serta perencanaan; peserta didik
telah diberi bekal berwujud bahan pemecahan; pendidik harus menyediakan diri untuk
membantu peserta didik dalam pemecahannya.(Syam,2000)

4
6. Metode resitasi
Metode pemberian tugas belajar (resitasi) sering disebut metode pekerjaan rumah,
adalah metode dimana murid diberi tugas khusus diluar jam pelajaran. Metode pengajaran
denganpenugasan memiliki kelebihan yaitu sebagai bentuk pengajaran modern, dapat lebih
merangsang dan menumbuhkankreativitas para peserta didik, mengembangkan
kemandirian,memberikan keyakinan tentang apa yang dipelajari di kelas,membina
tanggungjawab dan disiplin para peserta didik. Sedangkan kelemahan metode penugasan
ini antara lain, kesulitan dalam mengontrol peserta didik, apalagi yang jumlahnya banyak,
pelaksanaan tugas kelompok terkadang hanya dikerjakan oleh beberapa orang
saja.(Nata,2011)

7. Metode kerja kelompok


Metode kerja kelompok dalam rangka pendidikan dan pengajaran ialah kelompok
kerja dari beberapa kumpulan individu yang bersifat paedagogis yang didalamnya
terdapatadanya hubungan timbal balik (kerja sama) antara individu serta saling percaya
mempercayai.(Zuhairini,1983)

8. Metode Sosio-Drama dan Bermain Peranan


Metode sosio-drama adalah bentuk metode mengajar dengan mendramakan/
memerankan tingkah laku dalam hubungan sosial. Sedangkan bermain peranan lebih
menekankan pada kenyataan dimana para murid diikutsertakan dalam memainkan peranan
di dalam mendramakan masalah-masalah hubungan sosial. Kedua metode ini kadang
disebut dengan Dramatisasi.(Zuhairini,1983) Metode pengajaran simulasi dapat memupuk
daya cipta, menimbulkan gairah belajar, memupuk keberanian dan kemantapan dalam
penampilan, memperkaya pengetahuan, sikap, keterampilan dan pengalaman langsung,
serta belajar menghargai dan menerima pendapat orang lain.(Nata,2011)

9. Metode Karya Wisata


Metode karya wisata adalah metode pengajaran yang dilaksanakan dengan jalan
mengajak anak-anak keluar kelas untuk dapat memperlihatkan hal-hal atau peristiwa yang
ada hubungannya dengan bahan pelajaran. Karya wisata dinilai sebagai metode pengajaran
yang memiliki banyak kelebihan, yang antara lain menerapkan prinsip pengajaran modern
yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran, menjadikan apa yang dipelajari
di sekolah lebih relevan, memperluas informasi sebagai bahan pengajaran serta mendorong
siswa untuk mencari dan mengolah sendiri bahanpengajaran. Karya wisata juga dapat
membuat siswa lebih senang dan menyegarkan kembali (refreshing) dari kejenuhan yang
terjadi akibat belajar terus-menerus di dalam kelas.(Nata,2011)

10. Metode Drill


Metode drill/ latihan siap ialah suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran
dengan jalan melatih anak-anak terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. Dalam
pendidikan Agama, metode ini sering dipakai untuk melatih ulangan pelajaran al-Qur’an
dan praktik ibadah.

5
METODE
Metode pada artikel ini menggunakan studi pustaka (library research) yaitu
metode dengan pengumpulan data dengan cara memahami dan mempelajari teori-teori dari
berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Ada Empat tahap studi
pustaka dalam penelitian yaitu menyiapkan perlengkapan alat yang diperlukan,
menyiapkan bibliografi kerja, mengorganisasikan waktu dan membaca atau mencatat
bahan penelitian (Menurut Zed,2004). Pengumpulan data tersebut menggunakan cara
mencari sumber dan menkontruksi dari berbagai sumber contohnya seperti buku, jurnal
dan riset-riset yang sudah pernah dilakukan. Bahan pustaka yang didapat dari berbagai
referensi tersebut dianalisis secara kritis dan harus mendalam agar dapat mendukung
proposisi dan gagasannya.

PEMBAHASAN
Metode pembelajaran adalah segmentasi krusial dari strategi pembelajaran. Metode
memiliki fungsi sebagai cara penyajian, penguraian, pemberian contoh, dan latihan
sehingga sasaran yang diinginkan bisa tercapai. Seorang pengajar bisa memilih metode
instruksional yang sesuai, karena tidak semua metode itu cocok dengan sasaran yang ingin
dituju.( Martinis Yamin,, 2012)
Dalam proses belajar mengajar, Pengajar berhak memilih metode yang akan
digunakan dari sekian banyak metode dalam rangka menyampaikan materi pengajaran
demi tercapainya tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Wina Sanjaya menyatakan
bahwa, dalam strategi pembelajaran, metode merupakan bagian pendidikan yang urgen
dalam rangka mencapai target yang telah disusun.(Wina Sanjaya,2008)
Metode memegang peranan utama bagi kegiatan pembelajaran. Metode merupakan
fasilitator terkait pendekatan dan model pembelajaran. Disampaikan Nana Sudjana bahwa
metode pembelajaran ialah gaya interaksi guru murid saat pembelajaran
berlangsung.(Nana Sudjana,2004) Dengan demikian, guru harus bisa memilih metode
pengajaran sesuai dengan sasaran yang hendak dituju, pas dengan situasi kondisi, dan
tahapan perkembangan murid.(Darwinsyah, dkk, 007)
Hasan Langgulung menyatakan bahwa ada tiga aspek yang harus dipertimbangkan
dalam menggunakan metode pembelajaran:
a. Arah paling penting dalam Pendidikan Islam yakni membina manusia yang
beriman, penyadaran diri bahwa manusia adalah seorang hamba yang harus
mengabdi.
b. Merujuk pada metode-metode Qurani
c. Bertalian erat denganpenggerakan (motivasi) dan hukuman
Ciri pendidikan barat adalah, menyandarkan sepenuhnya metode pendidikan pada
kepentingan peserta didik. Fungsi guru adalah memberikan motivasi, memberikan
rangsangan, atau sekedar sebagai pendamping. Pendidikan barat memberikan apresiasi
terkait fitrah perbedaan yang bersifat individual dalam diri siswa, dan sebagai
akibatnya siswa dijadikan sebagai center dalam pendidikan. Peran pendidik adalah

6
memberikan. rangsangan dan arahan. Murid diberikan kebebasan. Akhirnya terabaikanlah
sentuhan karakter.
Dampaknya adalah pendidikan tidak membangun watak. Derajat guru semakin
kurang dihormati oleh siswanya. Dari sini sudah mulai bisa dilihat distingsi mendasar
karakter pendidikan barat dibandingkan dengan Pendidikan Islam. Sebagaimana
Pendidika Barat, Pendidikan Islam juga memberikan penghargaan individual dengan
catatan tidak menyimpang dari kaidah pendidikan

KESIMPULAN
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pendidikan islam masalah
metode mendapatkan perhatian yang sangat besar Alquraan dan Al hadis sebagai sumber
ajaran islam berisi prinsip-prinsip dan petunjuk-petunjuk yang dapat dipahami dan
diimplementasikan menjadi konsep-konsep tentang metode.
Selanjutnya ada suatu metode yang lebih baik dari pada metode yang lain. Setiap
metode mempunyai kelebihan dan kekurangan ada metode yang tepat digunakan terhadap
peserta didikdalam jumlah besar. Ada pula yang tepat digunakan untuk peserta didik
jumlah kecil ada tepat yang digunakan di dalam kelas dan adajuga yang lebih tepat
digunakan di luar kelas. Kada-kadang guru tampil mengajar lebih baik menggunakan
metode kebebasan bekerja kepada peserta didik. Kadang-kadang bahan pelajaran lebih
baik disampaikan dalam kombinasi beberapa metode ketimbang dengan hanya satu
metode.

7
DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata, (2011)Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran,(Jakarta:


Kencana,).
Abudin Nata, (1997) Filsafat Pendidikan Islam I, (Jakarta : Logos Wacana Ilmu, Cet.I)
A.S Hornbay, (1963)Oxford Advanced LearnersDictionary of Current English, (tp:
Oxford University Press)
Abudin Nata, (1997) Filsafat Pendidikan Islam I, (Jakarta : Logos Wacana Ilmu, Cet.
Muhammad Zein,(1995) Methodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta:Penerbit AK
Group dan Indra Buana).
Ahmad Tafsir, (2004) Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: Remaja
Rosdakarya,Cet.VIII)
Al-Jamali, Muhammad Fadhil. (1986). Filsafat Pendidikan dalam Alquran. Surabaya:
Bina Ilmu
Arifin, M., (1991) Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis
BerdasarkanPendekatan Interdisipliner, (Jakarta : Bumi Aksara, edisi I)
Daradjat, Zakiah, dkk. (2001) Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi
Aksara
Darwinsyah, dkk., (2007) Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama
Islam,(Gaung Persada Press).
Latif, Ruslan. (1985). Cara Belajar Siswa Aktif. Padang: fakults Tarbiyan IAIN Imam
Bonjol.
Marimba, Ahmad D. (1980). Pengantar Filsafat Pendidikan islam bandung Al-ma’arif
Muhammad Athiyah Al-Abrasyi, (1990), Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam
(Jakarta: Bulan Bintang).
Nana Sudjana, (2004), Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algresindo), Cet. Ke-4.
Nata, Abudin,(2005) Pendidikan dalam Persfektif Hadits, Jakarta: UIN Jakarta Press
Ramayulis, (1991). Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia
Supiana,M.Ag – M. Karman, M.Ag, (2002) Ulumul Quran dan Pengenalan Metode
Tafsir, (Cet. I, Pustaka Islamika, Bandung)
Wina Sanjaya, (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, (Jakarta: Kencana), Cet.Ke-V
Yunus Syam, (2000). Metodologi Pengajaran Agama Islam (Jakarta:Pustaka Firdaus).
Zuhairini, Abdul Ghofir, dkk., (1983) Methodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya:
Usaha Nasional).

Anda mungkin juga menyukai