Anda di halaman 1dari 16

METODE PEMBELAJARAN DALAM TRADISI PENDIDIKAN ISLAM

Oleh: Herdianto Wahyu Pratomo

Abstrak

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan


membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Mengingat betapa urgennya
pendidikan agama bagi umatnya, maka peran guru yang profesional sebagai ujung
tombak di dunia pendidikan sangat diharapkan untuk dapat mentransfer ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan agam kepada peserta didiknya dengan berbagai
metoda dan teknik. Menyadari betapa pentingnya metode dalam proses
pembelajaran maka penyusun ingin membahas sekilas tentang metode-metode
pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Metode pengajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan, fungsinya adalah menentukan berhasil tidaknya suatu
prosess belajar-mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem
pengajaran. Secara garis besar metode mengajar dapat di klarifikasikan menjadi 2
bagian : metode mengajar konvensional dan metode mengajar inkonvesional

Kata Kunci: Metode Pembelajaran, Pendidikan Islam

A. PENDAHULUAN melalui pendidikan baik pendidikan di


Latar Belakang Masalah
Agama memiliki peran yang lingkungan keluarga, sekolah maupun

amat penting dalam kehidupan umat masyarakat.

manusia. Agama menjadi pemandu Pendidikan Agama

dalam upaya mewujudkan suatu dimaksudkan untuk peningkatan

kehidupan yang bermakna, damai dan potensi spiritual dan membentuk

bermartabat. Menyadari betapa peserta didik agar menjadi manusia

pentingnya peran agama bagi yang beriman dan bertakwa kepada

kehidupan umat manusia maka Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak

internalisasi nilai-nilai agama dalam mulia. Peningkatan potensi spritual

kehidupan setiap pribadi menjadi mencakup pengenalan, pemahaman,

sebuah keniscayaan, yang ditempuh dan penanaman nilai-nilai keagamaan,


serta pengamalan nilai-nilai tersebut maka peran guru yang profesional

dalam kehidupan individual ataupun sebagai ujung tombak di dunia

kolektif kemasyarakatan. Peningkatan pendidikan sangat diharapkan untuk

potensi spritual tersebut pada akhirnya dapat mentransfer ilmu pengetahuan

bertujuan pada optimalisasi berbagai yang berkaitan dengan agam kepada

potensi yang dimiliki manusia yang peserta didiknya dengan berbagai

aktualisasinya mencerminkan harkat metoda dan teknik. Menyadari betapa

dan martabatnya sebagai makhluk pentingnya metode dalam proses

Tuhan. pembelajaran maka penyusun ingin

Pendidikan Agama Islam membahas sekilas tentang metode-

diberikan dengan mengikuti tuntunan metode pembelajaran Pendidikan

bahwa agama diajarkan kepada Agama Islam.

manusia dengan visi untuk Pembahasan dalam makalah

mewujudkan manusia yang bertakwa ini meliputi pengertian metode

kepada Allah SWT dan berakhlak pembelajaran, macam-macam metode

mulia, serta bertujuan untuk mengajar dengan kelebihan dan

menghasilkan manusia yang jujur, kelamahan masing-masing metode

adil, berbudi pekerti, etis, saling tersebut.

menghargai, disiplin, harmonis dan B. Perumusan Masalah

produktif, baik personal maupun Berdasarkan uraian latar

sosial.[1] belakang permasalahan di atas, maka

Mengingat betapa urgennya perumusan masalah dalam

pendidikan agama bagi umatnya,


pembahasan makalah ini adalah Pendidikan Agama Islam

sebagai berikut : tersebut.

1. Metode apa saja yang bisa D. Pengertian Metode

digunakan dan efektif dalam Pembelajaran

proses pembelajaran Pendidikan Secara etimologi, metode

Agama Islam? dalam bahasa arab di kenal dengan

2. Apa kelebihan dan kekurangan istilah thariqah yang berarti langkah-

dari masing-masing metode langkah strategi yang di persiapkan

pembelajaran Pendidikan Agama untuk melakukan suatu pekerjaan. Bila

Islam tersebut? dihubungkan dengan pekerjaan atau

C. Tujuan Pembahasan pendidikan, maka metode itu harus

Berdasarkan uraian perumusan diwujudkan dalam proses pendidikan,

permasalahan di atas, maka tujuan dari dalam rangka mengembangkan sikap

pembahasan dalam makalah ini adalah mental dan kepribadian agar peserta

sebagai berikut : didik menerima pelajaran dengan

1. Untuk mengetahui metode apa mudah, efektif dan dapat dicerna

saja yang bisa digunakan dan dengan baik.[2] Sedangkan secara

efektif dalam proses pembelajaran terminologi, para ahli mendefinisikan

Pendidikan Agama Islam; dan metode sebagai berikut:

2. Untuk mengetahui apa kelebihan 1. Hasan Langgulung,

dan kekurangan dari masing- mendefinisikan bahwa metode

masing metode pembelajaran adalah cara atau jalan yang harus


di lalui untuk mencapai tujuan yang dipergunakan untuk mencapai

pendidikan. tujuan pendidikan, alat itu mempunyai

2. Abd. Al-Rahman Ghunaimah, fungsi ganda, yaitu bersifat

mendefinisikan bahwa metode polipragmatis dan monopragmatis.

adalah cara-cara yang praktis Polipragmatis, bilamana metode

dalam mencapai tujuan mengandung kegunaan yang serba

pengajaran. ganda (multypurpose), misalnya suatu

3. Ahmad Tafsir, mendefinisikan metode tertentu pada suatu situasi

bahwa metode mengajar adalah kondisi tertentu dapat digunakan

cara yang penting tepat dan cepat untuk membangun atau memperbaiki

dalam mengajarkan mata sesuatu. Kegunaannya dapat

pelajaran. tergantung pada si pemakai atau pada

Berdasarkan beberapa definisi corak, bentuk, dan kemampuan

diatas, dapat di simpulkan bahwa metode sebagai alat. sedangkan

metode adalah seperangkat cara, jalan monopragmatis, bilamana metode

dan tehnik yang digunakan oleh mengandung satu macam kegunaan

pendidik dalam proses pembelajaran untuk satu macam tujuan.

agar peserta didik dapat mencapai Metode pembelajaran yaitu

tujuan pembelajaran atau menguasai suatu cara penyampaian bahan

kompetensi tertentu yang di rumuskan pelajaran untuk mencapai tujuan yang

dalam silabi mata pelajaran.[3] ditetapkan, fungsinya adalah

Dalam pandangan filosofis menentukan berhasil tidaknya suatu

pendidikan, metode merupakan alat proses belajar-mengajar dan


merupakan bagian yang integral dalam seperti mengajar dengan modul,

suatu sistem pengajaran. Oleh karena pengajaran berprogram, machine

itu, metode harus sesuai dan selaras unit, masih merupakan metode

dengan karakteristik siswa, materi, yang baru dikembangkan dan

kondisi lingkungan (setting) dimana diterapkan di sekolah tertentu

pengajaran berlangsung. Penggunaan yang mempunyai peralatan dan

atau pemilihan suatu metode mengajar media yang lengkap serta guru-

di sebabkan oleh adanya beberapa guru yang ahli menanganinya.

faktor yang harus dipertimbangkan A. Macam-macam Metode

antara lain: tujuan, karakteristik siswa, Pembelajaran

situasi, kondisi, kemampuan pribadi Adapun metode-metode

guru, sarana dan prasarana.[4] pembelajaran Pendidikan Agama

Secara garis besar metode Islam diantaranya adalah sebagai

mengajar dapat di klasifikasikan berikut :

menjadi 2 bagian, yaitu : 1. Metode Ceramah

1. Metode mengajar konvensional, Metode ceramah yaitu suatu

yaitu metode mengajar yang cara penyampaian bahan secara lisan

lazim dipakai oleh guru atau oleh guru di muka kelas. Peran

disebut metode tradisional. seorang murid disini sebagai penerima

2. Metode mengajar inkonvesional, pesan, mendengar memperhatikan,

yaitu suatu teknik mengajar yang dan mencatat keterangan-keterangan

baru berkembang dan belum guru. Metode ini layak dipakai guru

lazim digunakan secara umum, bila pesan yang disampaikan berupa


informasi, jumlah siswa terlalu Metode diskusi adalah suatu

banyak, dan guru adalah seorang proses yang melibatkan dua individu

pembicara yang baik. atau lebih, berinteraksi secara verbal

 Kelebihan : penggunaan waktu dan saling berhadapan, saling tukar

yang efisien dan pesan yang informasi, saling mempertahankan

disampaikan dapat sebanyak- pendapat dan memecahkan sebuah

banyaknya, pengorganisasian masalah tertentu.

kelas lebih sederhana, dapat  Kelebihan : suasana kelas lebih

memberikan motivasi terhadap hidup, dapat menaikkan prestasi

siswa dalam belajar, fleksibel kepribadian individu, kesimpulan

dalam penggunaan waktu dan hasil diskusi mudah dipahami

bahan. siswa, siswa belajar untuk

 Kelemahan : guru seringkali mematuhi peraturan-peraturan

mengalami kesulitan dalam dan tata tertib dalam musyawarah.

mengukur pemahaman siswa,  Kelemahan : siswa ada yang tidak

siswa cenderunng bersifat pasif aktif, sulit menduga hasil yang

dan sering keliru dalam dicapai, siswa mengalami

menyimpulkan penjelasan guru, kesulitan mengeluarkan ide-ide

menimbulkan rasa pemaksaan atau pendapat mereka secara

pada siswa, cenderung ilmiah dan sistematis.

membosankan dan perhatian Untuk mengatasi kelemahan

siswa berkurang. dan segi negatif dari metode ini:

2. Metode Diskusi pimpinan diskusi diberikan kepada


murid dan diatur secara bergiliran, kelompok besar terdiri (7-15)

guru mengusahakan seluruh siswa anggota. Dalam diskusi tersebut

agar berpartisipasi dalam diskusi, dibahas tentang suatu topik

mengusahakan supaya semua siswa tertentu dipimpin oleh seorang

mendapat giliran berbicara, sementara ketua dan seorang sekretaris.

siswa yang lain belajar mendengarkan c) Buzz Group, yaitu biasanya

pendapat temannya, mengoptimalkan dibagi-bagi menjadi kelompok

waktu yang ada untuk mendapatkan kelompok kecil yang terdiri dari

hasil yang diinginkan. 3-4 orang peserta. Tempat duduk

Ada beberapa jenis diskusi diatur sedemikian rupa agar para

yang dilakukan oleh guru dalam siswa dapat bertukar pikiran dan

membimbing belajar siswa antara lain bertatap muka dengan mudah.

: Diskusi ini biasanya diadakan

a) Whole Group, yaitu bentuk ditengah-tengah pelajaran atau

diskusi kelas dimana para diakhir pelajaran dengan maksud

pesertanya duduk setengah memperjelas dan mempertajam

lingkaran, guru bertindak sebagai bahan pelajaran.

pemimpin dan topiknya telah d) Panel, yaitu bentuk diskusi yang

direncanakan. terdiri dari 3-6 orang peserta

b) Diskusi kelompok, yaitu diskusi untuk mendiskusikan suatau topik

yang biasanya terdiri dari tertentu dan duduk dalam bentuk

kelompok kecil (4-6) orang seni melingkar yang dipimpin

peserta, dan juga diskusi oleh moderator.


e) Syindicate group, yaitu bentuk menghadap peserta diskusi.

diskusi ini kelas dibagi ke dalam Kelompok pendengar duduk

beberapa kelompok kecil yang mengelilingi kelompok diskusi

terdiri dari 3-4 peserta, masing- yang seolah-olah melihat ikan

masing kelompok mengerjakan yang berada di dalam mangkok.

tugas-tugas tertentu atau tugas i) Brain storming, yaitu biasanya

yang bersifat komplementer. terdiri dari delapan sampai dua

f) Symposium, yaitu dalam diskusi belas orang peserta, setiap

ini biasanya terdiri dari pembawa anggota kelompok diharapkan

makalah, moderator, dan notulis, menyumbang ide dalam

serta beberapa peserta pemecahan masalah. Hasil yang

symposium. diinginkan adalah menghargai

g) Informal debate, yaitu biasanya pendapat orang lain,

bentuk diskusi ini kelas dibagi menumbuhkan rasa percaya diri

menjadi dua tim yang agak dalam upaya mengembangkan

seimbang besarnya dan ide-ide yang ditemukan atau

mendiskusikan subjek yang cocok dianggap benar.[5]

untuk diperdebatkan tanpa 3. Metode Tanya Jawab

memperhatikan peraturan Yaitu penyampaian pelajaran

perdebatan formal. dengan cara guru mengajukan

h) Fish bowl, yaitu diskusi ini tempat pertanyaan dan murid menjawab atau

duduk diatur setengah melingkar penyajian pelajaran dalam bentuk

dengan dua atau tiga kursi kosong pertanyaan yang harus dijawab,
terutama dari guru kepada murid atau menciptakan suasana yang santai

dapat juga dari murid kepada guru. dan bersahabat, tidak mudah

 Kelebihan : situasi kelas akan membuat pertanyaan sesuai

hidup karena anak-anak aktif dengan tingkat berfikir siswa.

berfikir dan menyampaikan buah 4. Metode Pembiasan

fikiran, melatih agar anak berani Yaitu sebuah cara yang dapat

mengungkapkan pendapatnya dilakukan untuk membiasakan anak

dengan lisan, timbulnya didik berfikir, bersikap dan bertindak

perbedaan pendapat diantara anak sesuai dengan tuntunan agama Islam.

didik akan menghangatkan proses Contohnya ayat pengharaman khomar.

diskusi dengan lisan secara  Kelebihan : tidak hanya berkaitan

teratur, mendorong murid lebih lahiriyah tetapi berhubungan

aktif dan sungguh-sungguh, aspek batiniyah. Metode ini

merangsang siswa untuk melatih tercatat sebagai metode paling

dan mengembangkan daya fikir, berhasil dalam pembentukan

mengembangkan keberanian dan kepribadian anak didik.

keterampilan siswa dalam  Kelemahan : membutuhkan

menjawab dan mengemukakan tenaga pendidik yang bener-benar

pendapat. dapat dijadikan sebagai contoh.

 Kelemahan : memakan waktu 5. Metode Keteladanan

lama, siswa merasa takut apabila Yaitu hal-hal yang dapat ditiru

guru kurang mampu mendorong atau di contoh oleh seseorang dari

siswanya untuk berani orang lain, namun keteladanan yang


dimaksud disini adalah keteladanan materi/hadiah, doa, tanda

yang dapat dijadikan sebagai alat penghargaan, wasiat pada orang tua.

pendidikan islam, yaitu keteladanan  Kelebihan : memberikan

yang baik, sesuai dengan pengertian pengaruh yang cukup besar

uswah dalam ayat alqur’an. terhadap jiwa anak didik, menjadi

 Kelebihan : memudahkan anak pendorong bagi anak-anak didik

didik dalam menerapkan ilmu lainnya untuk mengikuti anak

yang dipelajarinya, memudahkan yang memperoleh pujian dari

guru mengevaluasi hasil belajar, gurunya.

mendorong guru akan selalu  Kelemahan : dapat menimbulkan

berbuat baik, tercipta situasi yang dampak negatif apabila guru

baik dalam lingkungan sekolah, melakukan secara berlebihan,

keluarga dan masyarakat. umumnya “ganjaran”

 Kelemahan : figur guru yang membutuhkan alat tertentu serta

kurang baik cenderung akan ditiru membutuhkan biaya.[6]

oleh anak didiknya, jika teori 7. Metode Pemberian Hukuman

tanpa praktek akan menimbulkan Metode ini kebalikan dari

verbalisme. metode pemberian ganjaran yang

6. Metode Pemberian Ganjaran mana kelebihan dan kekuragannya

Yaitu pemberian ganjaran hampir sama. Metode ini adalah jalan

yang baik terhadap perilaku baik anak terakhir dalam proses pendidikan.

didik. Macam-macam ganjaran : 8. Metode Sorogan

pujian yang indah, imbalan


Inti metode ini adalah  Kelemahannya: metode ini

berlangsungnya proses belajar dianggap lamban dan tradisional.

mengajar secara face to face, antara Biasanya masih digunakan pada

guru dan murid. pondok-pondok pesantren salaf.

 Kelebihan : guru secara pasti 10. Metode Muzakarah

mengetahui secara pasti kualitas Yaitu suatu cara yang

anak didiknya, bagi murid yang digunakan dalam menyampaikan

IQ-nya tinggi akan cepat bahan pelajaran dengan jalan

menyelesaikan pelajaran, mengadakan pertemuan ilmiah yang

mendapatkan penjelasan yang secara khusus membahas persoalan

pasti dari seorang guru. yang bersifat keagamaan, nama

 Kelemahan : membutuhkan waktu lainnya majmaal al-buhust.

yang sangat banyak. Mudzakarah dibedakan menjadi 2,

9. Metode Bandongan yaitu: 1). Mudzakarah yang

Menurut Zamarkhasy Dhofier, diselenggarakan oleh sesama santri

yaitu sekelompok murid untuk membahas suatu masalah, 2).

mendengarkan seorang guru yang Mudzakarah yang dipimpin oleh

membaca, menerangkan dan sering seorang kyai, dimana hasil

kali mengulas buku-buu Islam dalam mudzakarah diajukan untuk dibahas

bahasa Arab. dan dinilai dalam suatu seminar.

 Keunggulannya hampir sama 11. Metode Kisah

dengan metode ceramah : lebih Yaitu suatu cara dalam

cepat dan praktis. menyampaikan suatu materi pelajaran


dengan menuturkan materi pelajaran Yaitu suatu metode mengajar

dengan menuturkan secara kronologis dimana siswa dan guru pergi

tentang bagaimana terjadinya sesuatu meninggakan sekolah menuju suatu

hal yang sebenarnya terjadi ataupun tempat untuk menyelidiki atau

hanya rekaan belaka. Metode kisah mempelajari hal-hal tertentu.

didunia pendidikan yang tidak 14. Metode Eksperimen

diragukan kebenarannya adalah Menurut Zakiyah Daradjat,

“Qur’ani dan kisah Nabi”. metode percobaan yang biasanya

12. Metode Pemberian Tugas dilakukan dalam mata pelajaran

Dimana guru memberikan tertentu. Sedangkan menurut

sejumlah tugas terhadap murid- Departemen Agama yaitu praktek

muridnya untuk mempelajari sesuatu, pengajaran yang melibatkan anak

kemudian mereka disuruh untuk didik pada pekerjan akademis,

mempertanggung jawabkannya. Tugas pelatihan dan pemecahan masalah.

yang diberikan oleh guru bisa 15. Metode Latihan

berbentuk memperbaiki, Menurut Zuhairini, yaitu suatu

memperdalam, mengecek, mencari metode dalam pengajaran dengan

informasi, atau menghafal pelajaran. jalan melatih anak didik terhadap

Metode ini mempunyai 3 fase, yaitu: bahan pelajaran yang sudah diberikan

1). Fase pemberian tugas, 2). Fase atau biasa disebut dengan ulangan.

pelaksanaan tugas, 3). Fase 16. Metode Sosio-drama

pertanggungjawaban tugas.[7] Yaitu suatu metode mengajar

13. Metode Karya Wisata dimana guru memberikan kesempatan


kepada murid untuk melakukan didik diluar kelas (dimana saja bisa).

kegiatan memainkan peran tertentu, Metode ini hakikatnya merupakan

seperti yang terdapat dalam penyempurnaan dari metode kerja

masyarakat sosial. Tujuannya adalah kelompok, karya wisata, dan

agar siswa menghayati dan eksperimen, bahkan tanya-jawab.

menghargai perasaan orang lain, 19. Metode Demonstrasi

membagi tanggung jawab dalam Yaitu metode mengajar dengan

kelompok, merangsang siswa berpikir menggunakan peragaan untuk

dan memecahkan masalah. memperjelas suatu pengertian atau

17. Metode Simulasi untuk memperlihatkan bagaimana

Yaitu penekanan dalam berjalannya suatu proses pembentukan

metode simulasi adalah pada tertentu kepada siswa. Dapat

kemampuan siswa untuk berimitasi digunakan dalam penyampaian bahan

sesuai dengan objek yang diperankan. pelajaran fikih. Langkah-langkah

Dan pada titik finalnya siswa mampu penerapan metode demonstrasi:

untuk mendapatkan kecakapan perencanaan, pelaksanaan, dan

bersikap dan bertindak sesuai dengan evaluasi.

situasi yang sebenarnya. 20. Metode Kerja Kelompok

Istilah kerja kelompok

18. Metode Kerja Lapangan mengandung arti bahwa siswa-siswa

Yaitu suatu cara mengajar dalam suatu kelas dibagi kedalam

yang bertujuan memberikan beberapa kelompok besar maupun

pengalaman kerja nyata bagi anak kecil yang didasarkan atas prinsip
untuk mencapai tujuan bersama. individu akan terabaikan, jika

Langkah-langkah yang harus juga tidak dibatasi waktu tertentu,

ditempuh dalm pelaksanaan metode maka akan cenderung

kerja kelompok, yaitu: terabaikan.[8] (Arief, Armai.

a) menentukan kelompok; 2002).

b) pemberian tugas-tugas PENUTUP

kepada kelompok; A. Kesimpulan

c) pengerjaan tugas pada Metode pengajaran yaitu suatu

masing-masing kelompok, cara penyampaian bahan pelajaran

dan untuk mencapai tujuan yang

d) penilaian. ditetapkan, fungsinya adalah

 Kelebihan : melatih dan menentukan berhasil tidaknya suatu

menumbuhkan rasa kebersamaan prosess belajar-mengajar dan

dan toleransi, adanya kerjasama merupakan bagian yang integral dalam

yang saling menguntungkan suatu sistem pengajaran. Secara garis

antara individu dalam kelompok, besar metode mengajar dapat di

menumbuhkan rasa ingin maju klarifikasikan menjadi 2 bagian :

dan persaingan yang sehat. metode mengajar konvensional dan

 Kelemahan : memerlukan metode mengajar inkonvesional.

persiapan yang agak rumit, harus Metode-metode mengajar

diawasi guru dengan ketat agar yang ada antara lain : metode

tidak timbul persaingan ynag pembiasaan, metode keteladanan,

tidak sehat, sifat dan kemampuan pemberian ganjaran, metode


pemberian hukuman, metode ceramah, perlu dipersiapkan terlebih

metode tanya jawab, metode diskusi, dahulu, sehingga sebaiknya

metode sorogan, metode bandongan, seluruh proses kegiatan

metode mudzakarah, metode kisah, pembelajaran dengan segala

metode pemberian tugas, metode perlengkapannya dipersiapkan

karya wisata, metode eksperimen, dan direncanakan dengan sebaik-

metode latihan, metode sosio-drama, baiknya;

metode simulasi, metode kerja 3. Pendidikan Agama Islam

lapangan, metode simulasi, metode merupakan sarana yang sangat

kerja lapangan, metode demonstrasi, baik untuk membentuk akhlakul

metode kerja kelompok. karimah, sehingga sangat penting

B. Saran bagi guru dan seluruh elemen

1. Seyogyanya setiap guru/ustadz yang terkait dengan

bisa mempergunakan metode dan penyelenggaraan pendidikan

media yang sesuai dengan pokok tersebut untuk bisa menjadi

bahasan, sehingga efektivitasnya tauladan baik bagi peserta

optimal; didiknya.

2. Untuk menyelenggarakan metode

pembelajaran Pendidikan Agama

Islam tertentu, terkadang

membutuhkan media-media yang


DAFTAR PUSTAKA

Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta :
Ciputat Press.

Kasbollah, K. 1993. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Inggris I (Teaching


Learning Strategy). Malang : IKIP Malang.

Muhammad Siddik, Metode dan Teknik Mengajar dalam Pendidikan Agama Islam
di Sekolah Menengah Atas, Online, http://sumut.kemenag.go.id,
diakses pada 30/09/2012.

Usman, Basrudin M. 2004. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta :


Ciputat Press.

[1] Muhammad Siddik, Metode dan Teknik Mengajar dalam Pendidikan Agama
Islam di Sekolah Menengah Atas, Online, http://sumut.kemenag.go.id, diakses pada
30/09/2012.

[2] Basrudin M. Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta : Ciputat


Press, 2004), hal. 3.

[3] Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta :
Ciputat Press, 2002), hal. 5.

[4] Basrudin M. Usman, Op.Cit, hal. 4.

[5] K. Kasbollah, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Inggris I (Teaching Learning


Strategy), (Malang : IKIP Malang, 1993), hal. 23.

[6] Armai Arief, Op. Cit., hal. 54.

[7] Basrudin M. Usman, Op. Cit., hal. 27.

[8] Armai Arief, Opt. Cit., hal. 23.

Anda mungkin juga menyukai