Anda di halaman 1dari 181

IMPLEMENTASI METODE GRAMATIKA-TARJAMAH DALAM

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH TSANAWIYAH

FUTUHIYYAH 2 MRANGGEN DEMAK

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memenuhi Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Tarbiyah

Disusun Oleh:

Kasanah

31501602385

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2020
i
ii
iii
HALAMAN MOTTO

َ ‫إََِّب أ َ َْ َس ْنَُبُِ قُ ْرآًََب‬


ٌَ ُٕ‫ػ َرثًٍِّب نَؼَهَّكُ ْى ت َ ْؼ ِقه‬

“Sesungguhnya Kami telah jadikan Al-Quran dalam bahasa Arab supaya kalian

memikirkannya.” (QS. Yusuf [12]: 2)

iv
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrahim,

َ ‫علَى َم ْه تَلَقَّى ْالقُ ْرأَنَ ْالك َِرٌ َْم َو‬


ِ ‫علَى أ َ ِل‬ َ ‫س ِلّ ُم‬
َ ُ‫صلِّى َوو‬ ِ ‫ـــــرأَ ِن ْالك‬
َ ُ‫َـــــرٌ ِْم َوو‬ ْ ُ ‫صىــَا بِت َ ْعلٍِـْ ِم ْالقـــ‬ ْ ‫وَ ْح َمد ُ هللاَ الَّ ِذ‬
َّ ‫ي َخ‬

‫ب ْال ُمبٍِْه‬
ِ ‫ص َحابِ ِ ْال ُم َج ّ ِى ِدٌ ِْه ل ِْل ِكت َا‬
ْ َ ‫ َوأ‬.

Kami memuji Allah SWT yang telah memberikan keistimewaan kepada

kami dengan mempelajari Al-Qur‟an dan kami mengucap shalawat serta salam

kepada manusia yang telah mengajarkan membaca Al-Qur‟an dan kepada

keluargnya,sahabatnya yang memperindah Al-Qur‟an yang agung.

Alhamdulillah, atas rahmat Allah SWT yang telah mencurahkan segala

rahmat, nikmat iman dan islam, taufiq, hidayah, serta inayah-Nya kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “Implementasi Metode Gramatika Tarjamah Dalam

Pembelajaran Bahasa Arab di Mts Futuhiyyah 2 Mranggen” bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan yang diperoleh anak dalam

pembelajaran bahasa Arab. Dalam hal ini, Penulis menyadari sepenuhnya skripsi

ini bukan semata-mata usaha dari penulis sendiri, melainkan banyak pihak yang

membantu, membimbing, mengarahkan dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu

pada kesempatan yang baik ini penulis sampaikan dengan kerendahan hati,

mengucapkan terima kasih dengan iringan do‟a semoga jasa-jasanya dibalas oleh

Allah SWT, sehingga skripsi dapat terselesaikan Kepada:

v
1. Teristimewa kepada orang tua saya ibunda Sariyatun (almarhumah) dan ayahanda

Naslan tercinta juga mamasku satu-satunya Parnuji yang telah menemani

perjalanan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan selalu memberikan kasih

sayang yang tulus, perhatian, dukungan, didikan, motivasi, dan membangkitkan

semangat penulis di saat penulis terpuruk. Yang selalu menguatkan dan

meyaqinkan penulis, selalu mendoakan penulis agar menjadi pribadi yang lebih

baik dan mendapatan ilmu yang berkah dan manfaat. Kepada seluruh keluarga

besar yang selalu memberikan motivasi dan doa yang tak terhingga kepada

penulis, semoga Allah melimpahkan kebaikan dan ridha-Nya.

2. Syaikhina Maemoen Zubair (almarhum) beserta keluarga pengasuh PP Al-anwar1

Sarang atas dukungannya, ilmunya, wejangannya, bimbingannya serta

pembelajaran hidup sehingga penulis dapat berdiri sejauh ini.

3. Ibu Sri Siti Sholihah selaku pengasuh PP Hidayatus Sholikhin Mranggen yang

selalu mendukung serta memberikan motivasi kepada penulis.

4. KH. Choeroni, SHI., M.Ag., M.Pd. I., Al-hafidz selaku pengasuh Rumah Tahfidz

Aulia Rahman terimakasih atas dukungannya, ilmunya, wejangannya,

bimbingannya serta pembelajaran hidup sehingga penulis dapat berdiri sejauh ini.

5. Bapak H. Drs Bedjo Santoso, MT., Ph.D, selaku Rektor UNISSULA yang

memberi ilmu, warna serta semangat baru kepada Universitas Islam Sultan Agung

Semarang.

6. Bapak Drs. Muhammad Muhtar Arifin Shaleh M.Lib selaku Dekan Fakultas

Agama Islam, Wakil Dekan I Fakultas Agama Islam Bapak H.Khoirul Anwar

vi
S.Ag., M.Pd, dan Wakil Dekan II Fakultas Agama Islam Bapak Tali Tulab,

S.Ag.,M.Si, terima kasih atas ilmunya selama ini.

7. Bapak Dr. H.Supian Sauri, Lc.,M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktunya, mencurahkan segenap tenaga dan fikiran untuk

membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

8. Bapak Dr. H. Susiyanto, M.Ag,. selaku dosen wali yang selalu menasehati,

mengarahkan dan memberi masukan kepada penulis.

9. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh Staf Fakultas Agama Islam Universitas Islam

Sultan Agung Semarang, yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan serta

nasehat-nasehatnya yang membangun sehingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi ini.

10. Bapak dan Ibu Tata Usaha Fakultas Agama Islam yang telah membantu dalam hal

administrasi untuk keperluan penyelesaian skripsi.

11. Seluruh karyawan perpustakaan Fakultas Agama Islam UNISSULA dan seluruh

karyawan di perpustakaan UNISSULA yang selalu menemani dan melayani

dengan sepenuh hati.

12. Bapak H. Muhammad Husni Faarouq Hanif, S.Pd. I selaku Kepala Sekolah Mts

Futuhiyyah 2 Mranggen yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian.

13. Abah Shidiq yang telah membantu penulis untuk mendapatkan informasi tentang

penelitian ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik.

14. Sahabat tercinta Alif Laily Muqtasidah orang yang telah sudi penulis repotkan

dalam berbagai hal, yang telah menemani perjalalanan mencari ilmu, membantu

vii
dan memberikan dukungan material, selalu ada untuk menemani, saling berbagi

sehinga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan skripsi ini.

15. Sahabat tercinta Idayatus Sholiha dan Muftihatul Karimah yang telah membantu

serta memberikan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

16. Sahabatku tercinta Yeni Anggraini, Rina Nose, Armia Nur Harisa, Anita Inayatus

Sholihah, Mak Alip dan Faiqotul Inayah di Ponpes Al Munawwaroh yang selalu

memberikan dorongan, motivasi serta dukungan kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

17. Sahabatku tercinta Sopipong, Juplek, Yatul, Saripeh, Ismatut, Jangkung, Viavio,

Nurmet, Illa, Muna, Lailun, Vina, Jihan dan Iffah di Rumah Tahfidz Aulia

Rahman dan segenap sahabat-sahabatku yang tidak bisa disebutkan satu persatu

yang selalu membantu, memberikan semangat dan dukungan kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik

18. Teman-teman seperjuangan keluarga siji wadah ojo pecah (tarbiyah B 2016) yang

telah memberikan motivasi, nasehat, semangat sehingga skripsi ini dapat

terselasaikan.

19. Teman-teman seperjuangan tarbiyah angkatan 2016

20. Kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu-persatu yang

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Di dunia ini tidak ada hal yang sempurna, sama halnya dalam penulisan

skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari kata

sempurna dan masih banyak kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan

kemampuan penulis tersebut, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari

viii
semua pihak guna perbaikan serta pengetahuan yang lebih baik. Akhirnya penulis

memohon dan senantiasa berdoa kepada Allah SWT, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya, sehingga

apa yang sudah penulis lakukan dapat menjadi ladang amal dan dapat menjadi

jalan kebahagiaan dunia dan akhirat. Aamiin.

Semarang, 22 September 2020

ix
ABSTRAK

Peran guru sangat penting untuk perkembangan skill peserta didik,


begitupun dengan metode yang digunakan dalam pengajaran seorang guru, harus
sesuai dengan apa yang diajarkan. Sangat diapresiasi guru masa kini sangat
mengutamakan metode pembelajaran agar peserta didik tidak merasa bosan dan
peserta didik mudah menerima pelajaran yang disajikan pendidik. Tidak pula
dapat dipungkiri bahwasannya mata pelajaran yang sulit untuk dipahamai salah
satunya adalah bahasa arab, dimana hanya orang-orang tertentu saja yang
paham dengan mata pelajaran satu ini. Maka dari itu peran guru sebagai
motivator sangat diperlukan guna perkembangan kepahaman peserta didik.
Melalui metode gramatika-tarjamah sangat diharapkan peserta didik dapat
mudah dalam memahami pembelajaran Bahasa Arab. Berangkat dari hal
tersebut, penulis akan membahas tentang implementasi metode gramatika-
terjamah dalam pembelajaran bahasa Arab di Mts Futuhiyyah 2 Mranggen.
Permasalahan yang dapat diangkat yaitu pertama, bagaimana perencanaan
pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan metode gramatika-tarjamah di
Mts Futuhiyyah 2 Mranggen; kedua, bagaimana pelaksanaan pembelajaran
bahasa Arab dengan menggunakan metode gramatika-tarjamah di Mts
Futuhiyyah 2 Mranggen; yang ketiga, bagaimana evaluasi pembelajaran bahasa
Arab dengan menggunakan metode gramatika-tarjamah di Mts Futuhiyyah 2
Mranggen. Artikel ini merupakan hasil penelitian deskriptif kualitatif yang
penulis lakukan di Mts Futuhiyyah 2 Mranggen. Dari penelitian ini, diperoleh
hasil bahwa guru pengampu mapel bahasa Arab telah menggunakan metode
gramatika-tarjamah guna memudahkan peserta didik dalam hal menangkap,
mencerna serta menguasai materi yang disampaikan.

Kata kunci: metode pembelajaran, Bahasa Arab, gramatika-tarjamah

x
ABSTRACT

The role of the teacher is very important for the development of student‟s
skills, as well as the methotd used in teaching a teacher, it must be in accordance
whith what is thought. It is highly appreciated that today‟s teachers really
prioritize learnimg methods so that students do not feel bored and students easily
accept the lessons presented by educator. It is also undeniable that subjects that
are difficult to understand, one of which is Arabic, where only certaint people
undertstand this one subject. Therefore the role of the teacher as a motivator is
needed for the development of student‟s umderstanding. Though the gramatical-
tarjamah method, it is hoped that students can easily understand Arabic learning.
Departing from this, the author will discuss the implementationof the tauchable
grammar method in learning Arabic at Mts Futuhiyyah 2 Mranggen. The
problems that can be raised are firs, how to plan Arabic learning using the
grammar-tarjamah method in Mts Futuhiyyah 2 Mranggen; second, how is the
implementation of plan Arabic learning using the grammar-tarjamah method in
Mts Futuhiyyah 2 Mranggen; third, how to evaluate Arabic language learning
using the grammar-tarjamah method in Mts Futuhiyyah 2 Mranggen. This article
is the result of a qualitative descriptive study conducted at Mts Futuhiyyah 2
Mranggen. From this research, it was found that the Arabic subject teachers had
used the grammar-tarjamah method to make it easier for students to capture,
digest and master the material presented.

Keywords: learning methods, Arabic, grammar-tarjamah

xi
DAFTAR ISI

NOTA PEMBIMBING .................................................... Error! Bookmark not defined.

DEKLARASI..................................................................... Error! Bookmark not defined.

HALAMAN MOTTO ..................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR..................................................................................................... v

DAFTAR ISI ............................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Alasan Pemilihan Judul ...................................................................................... 5

B. Penegasan Istilah ................................................................................................ 6

C. Rumusan Masalah .............................................................................................. 8

D. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 9

E. Metode Penulisan Skripsi ................................................................................... 9

F. Sistematika Penulisan Skripsi .......................................................................... 18

BAB II KONSEP METODE GRAMATIKA-TARJAMAH DALAM

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB ........................................................................21

A. Pendidikan Agama Islam ................................................................................. 21

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ..............................................................21

2. Dasar-Dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam .......................................23

xii
3. Fungi Pendidikan Agama Islam .....................................................................26

4. Tujuan Pendidikan Agama Islam....................................................................28

5. Pentingnya Pendidikan Agama Islam Bagi Anak (Peserta Didik) ....................28

6. Materi/isi Pendidikan Agama Islam................................................................30

B. Pembelajaran Bahasa Arab.............................................................................. 32

1. Pengertian Pembelajaran ................................................................................32

2. Pengertian Bahasa Arab .................................................................................33

3. Urgensi Bahasa Arab .....................................................................................35

4. Karakteristik Bahasa Arab .............................................................................36

5. Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab .................................................................37

6. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab...............................................................38

7. Prinsip Evaluasi Bahasa .................................................................................40

C. Metode Gramatika-tarjamah ............................................................................. 42

1. Latar Belakang Metode Gramatika-tarjamah .................................................42

2. Pengertian Metode Gramatika-tarjamah ........................................................44

3. Konsep Dasar Metode Gramatika-tarjamah ...................................................46

4. Karakteristik Metode Gramatika-tarjamah.....................................................47

5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Gramatika-tarjamah ...............................48

6. Langkah-langkah Metode Gramatika-tarjamah ..............................................49

7. Contoh Materi Metode Gramatika-tarjamah ..................................................50

xiii
BAB III GAMBARAN UMUM SEKOLAH DAN IMPLEMENTASI METODE

GRAMATIKA-TARJAMAH DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MTs

FUTUHIYYAH 2 MRANGGEN ................................................................................54

A. Gambaran Umum Madrasah ........................................................................... 54

1. Sejarah Berdirinya Sekolah MTs Futuhiyyah 2 Mranggen ..............................54

2. Letak Geografis Sekolah MTs Futuhiyyah 2 Mranggen ..................................55

3. Visi dan Misi Sekolah MTs Futuhiyyah 2 Mranggen ......................................56

4. Struktur Organisasi Sekolah MTs Futuhiyyah 2 Mranggen .............................57

5. Keadaan Guru, Tenaga Kerta Kependidikan dan Peserta Didik Sekolah MTs

Futuhiyyah 2 Mranggen .........................................................................................59

6. Sarana dan Prasarana Sekolah MTs Futuhiyyah 2 Mranggen ..........................61

B. Implementasi Metode Gramatika-tarjamah Dalam Pembelajaran Bahasa

Arab ...................................................................................................................... 61

1. Perencanaan Pembelajaran Bahasa Arab Dengan Menggunakan Metode

Gramatika-tarjamah di MTs Futuhiyyah 2 Mranggen ............................................62

2. Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Arab Dengan Menggunakan Metode

Gramatika-tarjamah ..............................................................................................67

3. Evaluasi Hasil Pembelajaran Bahasa Arab Dengan Menggunakan Metode

Gramatika-tarjamah ..............................................................................................70

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE GRAMATIKA-TARJAMAH

DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MTs FUTUHIYYAH 2

MRANGGEN ..............................................................................................................74

xiv
A. Analisis Perencanaan Pembelajaran Bahasa Arab Dengan Menggunakan

Metode Gramatika-tarjamah di MTs Futuhiyyah 2 Mranggen.......................... 74

1. Silabus ...........................................................................................................75

2. RPP ...............................................................................................................75

B. Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Arab Dengan Menggunakan

Metode Gramatika-tarjamah ................................................................................. 77

C. Analisis Evaluasi Hasil Pembelajaran Bahasa Arab Dengan Menggunakan

Metode Gramatika-tarjamah ............................................................................... 83

1. Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab Dengan Menggunakan Metode Gramatika

Tarjamah ...............................................................................................................84

2. Kendala .........................................................................................................85

3. Solusi ............................................................................................................86

4. Tingkat Keberhasilan Metode Gramatika-Tarjamah dalam Pembelajaran

Bahasa Arab di Mst Futuhiyyah 2 ..........................................................................87

BAB V PENUTUP.......................................................................................................91

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 91

B. Saran .................................................................................................................. 92

C. Kata Penutup ...................................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 1

LAMPIRAN ................................................................................................................. 1

.....................................................................................................................................29

xv
.....................................................................................................................................30

.....................................................................................................................................31

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel 1, Keadaan Guru dan Karyawan Sekolah MTs Futuhiyyah 2 Mranggen .........2

Tabel 2, Keadaan Siswi MTs Futuhiyyah 2 Mranggen ................................................5

Tabel 3, rubik pengamatan RPP .................................................................................. 6

Tabel 4, pengamatan lapangan I .................................................................................. 1

Tabel 5, pengamatan lapangan II ................................................................................. 5

Tabel 6, pengamatan lapangan III................................................................................ 9

Tabel 7, dokumentasi .................................................................................................. 12

Tabel 8, taftar nilai siswa ............................................................................................ 18

Tabel 9, data peserta didik.......................................................................................... 20

xvii
BAB I
PENDAHULUAN

Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu usaha sadar untuk

mengembangkan serta memperluas potensi manusia. Ki Hajar Dewantara (2009:

3) secara global mengatakan bahwa pendidikan merupakan tuntunan di dalam

hidup anak-anak. Hal ini menjelaskan bahwa pendidikan merupakan usaha orang

dewasa membimbing serta mengembangkan potensi anak untuk menuntun serta

memajukan potensi mereka guna menjadikan manusia yang seutuhnya. Oleh

karena itu, pendidikan merupakan jalan strategis untuk membangun generasi

bangsa serta peradabannya. Kemajuan suatu peradaban bangsa tidak lepas dari

seberapa besar kemajuan pendidikan. Pendidikan merupakan organ terpenting

dalam memajukan peradaban bangsa.

Pendidikan agama Islam adalah usaha sadar dan terencana untuk

menyiapkan peserta didik yang bertujuan untuk dapat mengenal, memahami,

menghayati, hingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam

mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya yakni kitab suci Al-

Qur‟an dan Al-Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pembelajaran, pelatihan serta

penggunaan pengalaman (Majid, 2014: 11). Menurut Zakiyah Drajat di dalam

buku Majid (2014: 12), pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk

membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami

kandungan ajaran Islam secara menyeluruh, menghayati makna tujuan, yang pada

akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan islam sebagai pandangan hidup.

1
2

Jadi pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan

pendidik untuk mengantarkan peserta didik dapat memahami, meyakini, serta

dapat mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan belajar mengajar ataupun

selainnya guna mencapai tujuan yang telah di rumuskan. Mata pelajaran

pendidikan agama Islam secara keseluruhan, terliput dalam lingkup Al-Qur‟an

dan Hadits, keimanan, akhlak, fiqh/ibadah, dan sejarah, sekaligus menggambarkan

bahwa ruang lingkup pendidikan agama Islam mencangkup perwujudan

keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT,

diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya (Majid,

2014: 12). Bahasa Arab merupakan bahasa yang paling mulia, ia menjadi bahasa

Nabi dan bahasa verbal para sahabat. Kekeliruan dalam berbahasa menjadi

masalah yang paling sering terjadi. Kekeliruan dalam pengucapan ataupun dalam

ungkapan yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Arab. Maka dari itu perlu

kiranya para pendidik berusaha untuk meminimalisir kejadian tersebut.

Berdasarkan hasil observasi pembelajaran mata pelajaran bahasa Arab

pada beberapa sekolah, banyak para guru yang menggunakan metode

pembelajaran bahasa Arab dengan cara menerjemahkan dan mempelajari serta

menghafalkan gramatika. Sehingga peserta didik akan lebih banyak menambah

kapasitas kosa kata tanpa perlu menghafalkannya. Di Madrasah Tsanawiyah

Futuhiyyah 2 menerapkan metode gramatika-tarjamah dalam pembelajaran

bahasa Arab.

Metode gramatika-tarjamah merupakan sebuah metode yang menitik

beratkan pada penghafalan serta penekanan terhadap gramatika (ketata-bahasaan),


3

disamping itu juga peserta didik diharapkan dapat menterjemahkan sendiri.

Biasanya guru mapel memberikan beberapa ilmu alat (hahwu) untuk dipelajari

serta di hafalkan, berdasarkan materi pembelajaran. Selain itu guru mapel,

menterjemahkan teks bacaan. Kemudian peserta didik diminta untuk menganalisis

teks bacaan tersebut berdasarkan gramatika yang telah dipelajari pada saat

pelajaran. Sehingga peserta didik akan lebih memperkaya kosa kata. Disamping

itu juga, peserta didik akan mahir dalam hal gramatikanya. Selain itu, peserta

didik akan lebih mudah menangkap, mencerna serta menguasai materi yang

disampaikan. Oleh karena itu, penggunaan metode ini tidak hanya monoton

menterjemahkan bacaan, akan tetapi sesekali peserta didik ditunjuk untuk

menganalisis kalimat-kalimat dalam sebuah bacaan. Hal tersebut akan

meningkatkan aspek kognitif peserta didik.

Gramatika merupakan elemen terpenting dalam pembelajaraan bahasa

Arab. Semakin banyak gramatika yang dikuasai oleh peserta didik, akan lebih

memudahkan peserta didik dalam mempelajari bahasa arab. Gramatika memang

memiliki andil yang begutu besar. Selain itu, ketika peserta didik sering diajak

menterjemahkan teks bacaan baik itu teks yang sifatnya panjang maupun yang

pendek, peserta didik tidak merasa keberatan maupun tidak bisa bahkan dari

mereka banyak yang menyukainya.

Kosa kata juga menjadi primadona dalam pembelajaran bahasa Arab.

Semakin banyak kapasitas kosa kata yang dikuasai peserta didik, maka

pemahaman dalam pembelajaran akan lebih mudah. Dalam hal kelancaran


4

berbicara juga akan semakin mudah. Maka dari itu, penguasaan kosa dan

penguasaan gramatika harus seimbang.

Madrasah Tsanawiyah Futuhiyyah 2 merupakan sekolah yang telah

menerapkan metode pembelajaran gramatika-tarjamah untuk mata pelajaran

bahasa Arab. Metode gramatika-tarjamah akan menguatkan aspek kognitif

peserta didik. Yang dibentuk melalui kegiatan pembelajaran peserta didik. Jadi

seorang pendidik akan membentuk kognitif peserta didik dengan memberikan

kosa kata melalui penerjemahan teks bacaan materi bahasa arab. Dalam

pemberian teks bacaan yang akan diterjemahkan, tidak harus melulu diberi teks

yang terdapat di dalam materi pelajaran bahasa arab. pendidik, juga dapat

memberikan teks bacaan yang menjadikan topik terkini (tranding topic).

Sepertihalnya artikel-artikel permasahan yang sedang viral. Maka, peserta didik

akan lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran. Menurut penulis metode

gramatika-tarjamah tersebut sangat bagus untuk diterapkan dan akan

memudahkan para peserta didik dalam memahami pelajaran bahasa arab. Metode

gramatika-tarjamah sering dijuluki dengan metode tradisional atau metode yang

kolot. Boleh dikatakan demikian karena metode ini telah berumur cukup tua

dalam hal ini, yang terpenting dan menarik ialah bukan masalah tua atau

modernnya akan tetapi dapat dilihat bahwa metode ini, telah melekat pada

masyarakat Eropa dan telah banyak bukti akan keberhasilannya sampai saat ini

(Hermawan, 2011:170). Pada dasarnya, tidak semua metode klasik dapat

menyebabkan peserta didik merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran, semua


5

itu tergantung dari pembawaan pendidik dalam memodifikasi ataupun

menciptakan kenyamanan dalam kelas.

A. Alasan Pemilihan Judul

Dalam penelitian ini, penulis memilih judul “Implementasi Metode

Gramatika-Tarjamah Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Di Madrasah

Tsanawiyah Futuhiyyah 2 Mranggen Demak” berdasarkan beberapa alas an

sebagai berikut:

1. Pembelajaran merupakan suatu elemen dalam pendidikan yang

memiliki peran yang sangat penting dan dominan di dalam

mewujudkan kualitas peserta didik.

2. Bahasa Arab merupakan bahasa Internasional yang dapat digunakan

untuk berkomunikasi antar Negara. Selain itu, bahasa Arab menjadi

satu-satunya bahasa yang dijadikan alat komunikasi dengan Allah Swt,

serta bahasa yang digunakan di dalam Al-Qur‟an dan Hadis. Bahkan di

dalam mengerjakan sholat juga menggunakan bahasa Arab.

3. Karena minimnya penguasaan gramatika (ketatabahasaan) bahasa

Arab, peserta didik kurang mampu menguasai pelajaran bahasa Arab.

4. Karena metode gramatika-tarjamah merupakan sebuah metode yang

dapat meningkatkan penguasaan kaidah-kaidah (gramatika) bahasa

Arab peserta didik dengan begitu peserta didik akan lebih mudah

dalam memahami materi pembelajaran bahasa Arab.


6

5. Dipilihlah lembaga pendidikan di MTS Futuhiyyah 2 Mranggen

sebagai obyek penelitian dikarenakan lembaga tersebut menerapkan

Metode Gramatika-tarjamah dalam pembelajaran bahasa Arab.

B. Penegasan Istilah

Untuk memberikan gambaran yang jelas dan untuk menghindari

kesalahpahaman mengenai arti dan maksud dari judul skripsi ini, terlebih

dahulu penulis akan uraikan secara singkat pengertian-pengertian secara

singkat pengertian-pengertian istilah yang terdapat pada judul tersebut.

1. Implementasi

Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep,

kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga akan

memebrikan suatu dampak baik dalam hal perubahan pengetahuan,

keterampilan, maupun nilai dan sikan seseorang (Mulyasa, 2008: 93).

Dapat disimpulkan bahwa dalam hal ini, implementasi merupakan suatu

proses menerapkan dan menempatkan sebuah informasi yang telah

diperoleh ke dalam suatu tindakan. Tidak hanya dalam penerapan yang

dijadikan sebagai tujuan dan tolak ukur, akan tetapi juga bagaimana hasil

dan perkembangan yang dihasilkan dari proses penerapan tersebut.

2. Metode Gramatika-tarjamah

Metode adalah jalan atau cara yang digunakan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. (Hamdayana, 2016, hal.17). Metode yang

dimaksud dalam skripsi ini adalah sebagai strategi pembelajaran agar

dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan oleh guru mata pelajaran
7

bahasa arab. Karena metode pembelajaran dapat digunakan untuk

merealisasikan strategi pembelajaran yang telah ditetapkan. Keberhasilan

implementasi dari strategi pembelajaran sangat bergantung pada guru

dalam menggunakan metode pembelajaran (Ali Mudlofir dan Evi FR,

2016: 105).

Gramatika (Qawa‟id) secara etimologi adalah dasar, pedoman,

asas dan peraturan. Pengertian gramatika (qawa‟id) secara terminologi

ialah sebuah premis umum yang dikonsiderasikan dengan seluruh

spesisnya. Menurut Amin Ali al-Sayyid yang dituis oleh Zulhanan bahwa

gramatika (qawa‟id) adalah sebuah paradigma yang bersifat universal

disimpulkan dari perkataan orang Arab (Zulhanan, 2014: 31).

Metode tarjamah (translation method) merupakan metode

menerjemahkan atau dengan kata lain menyajikan pelajaran dengan cara

menerjemahkan beberapa bacaan-bacaan maupupun penggalan kalimat

atau yang lainnya yang berbahasa asing ke dalam bahasa sehari-hari, dan

buku bacaan tersebut tentunya telah direncanakan sebelumnya.

Metode gramatika-tarjamah dimulai dengan mengajarkan

gramatika atau kaidah-kaidah bahasa Arab misalkan kata benda, kata sifat,

kata kerja, huruf, objek, subjek dan lain sebagainya kemudian dilanjutkan

dengan mengajarkan pelajaran menerjemahkan.

3. Pembelajaran Bahasa Arab

Pembelajaran adalah kegiatan yang di dalamnya terdapat proses

mengajar, membimbing, melatih, memberi contoh dan atau mengatur serta


8

memfasilitasi berbagai hal kepada peserta didik agar bisa belajar sehingga

tercapai tujuan pendidikan (Khalilullah, 2016: 3).

Terminologi dari bahasa Arab yang telah dikemukakan oleh Ibn

Jinni sebagaimana yang telah di tulis oleh M. Khalilullah (2014: 2), bahasa

arab merupakan bunyi bahasa yang dikemukakan oleh suatu bangsa untuk

mengekspresikan tujuannya. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik, yang

didalamnya terdapat pembelajaran, bimbingan, pelatihan, pemberian contoh

serta pemberian fasilitas segala sesuatu yang dibutuhkan peserta didik

deminterwujudnya tujuan pendidikan tanpa meninggalkan perbaikan moral

dan akhlak pesdik.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran bahasa Arab dengan

menggunakan metode gramatika-tarjamah dalam pembelajaran bahasa

Arab di Madrasah Tsanawiyah Futuhiyah 2 Mranggen Demak.

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab dengan

menggunakan metode gramatika-tarjamah dalam pembelajaran bahasa

Arab di Madrasah Tsanawiyah Futuhiyah 2 Mranggen Demak.

3. Bagaimana evaluasi pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan

metode gramatika-tarjamah dalam pembelajaran bahasa Arab di

Madrasah Tsanawiyah Futuhiyah 2 Mranggen Demak.


9

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan judul penelitian, maka peneliti dapat merumuskan

beberapa tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan Bagaimana perencanaan pembelajaran bahasa Arab

dengan menggunakan metode gramatika-tarjamah dalam pembelajaran

bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Futuhiyah 2 Mranggen Demak.

2. Untuk menjelaskan Bagaimana pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab

dengan menggunakan metode gramatika-tarjamah dalam pembelajaran

bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Futuhiyah 2 Mranggen Demak.

3. Untuk menjelaskan Bagaimana evaluasi pembelajaran bahasa Arab dengan

menggunakan metode gramatika-tarjamah dalam pembelajaran bahasa

Arab di Madrasah Tsanawiyah Futuhiyah 2 Mranggen Demak.

E. Metode Penulisan Skripsi

1. Jenis Data

Untuk melaksanakan sebuah penelitian seorang penulis pasti

membutuhkan beberapa sumber data untuk dijadikan rujukan dan sumber

penulisan laporan. yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah dari

mana data tersebut diperoleh atau berasal. Dalam penelitian ini, penulis

menggunakan dua sumber data:

a) Data Primer

Jenis data primer yaitu data pokok yang berkaitan dan diperoleh

secara langsung dari obyek penelitian (Sugiyono, 2014: 225). Data

primer merupakan data yang diperoleh peneliti secara langsung dari


10

sumber datanya secara langsung atau data yang ada diperoleh secara

langsung di lapangan (Nasution, 2001: 143). Sedangkan sumber data

primer merupakan sumber data murni yang dapat memberikan data valid

secara langsung. Sumber data primer tersebut dapat diperoleh dengan

wawancara mendalam antara peneliti dan narasumber tentang

penerapan metode gramatika-tarjamah di Madrasah Aliyah Futuhiyah 2

Mranggen. Di dalam penelitian ini, yang dijadikan sebagai narasumber

primer ialah:

1) Guru Bahasa arab Madrasah Tsanawiyah Futuhiyah 2 Mranggen.

2) Para peserta didik kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Futuhiyah 2

Mranggen.

b) Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari beberapa referensi

serta literatur lainnya yang relevan dengan judul yang diteliti.

Referensi tersebut meliputi dasar teoritis sebagai landasan dalam

rangka mengadakan penelitian ini. Penulis dalam melakukan

penelitian ini menggunakan beberapa referensi sebagai mana yang

terlampir dalam daftar pustaka. (Sugiyono, 2012: 206)

Dalam hal ini, peneliti mendapatkan data skunder melalui

kepustakaan diantaranya meliputi buku-buku maupun arsip serta

literatur yang berkaitan dengan tujuan penelitian.


11

2. Aspek Penelitian

Aspek penelitian merupakan segala gejala ataupun factor yang

menjadi sasaran penelitian (Sarjuni, 2010: 17). Aspek yang diteliti dalam

pembelajaran bahasa arab di MTs Futuhiyyah 2 Mranggen ialah:

a. Aspek Metode Gramatika-tarjamah Bahasa Arab

1) Peserta didik mampu menterjemahkan dan membaca teks bacaan

materi bahasa Arab yang diajarkan.

2) Peserta didik dapat menyebutkan dan menjelaskan kaidah bahasa

berdasarkan teks bacaan materi bahasa Arab.

b. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini ialah guru pengampu mata pelajaran

bahasa Arab dan peserta didik di MTs Futuhiyyah 2 Mranggen. Sedangkan

obyek dari penelitian ini adalah pembelajaran bahasa Arab kelas VIIIA di

MTs Futuhiyyah 2 Mranggen yang lebih memfokuskan dalam hal

penguasaan gramatika bahasa Arab dan kemampuan menerjemahkan.

3. Tekhnik Pengumpulan Data

Tekhnik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data

(Sugiyono, 2014: 62). Maka metode yang digunakan penulis dalam

pengumpulan data adalah:

a. Observasi

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya

dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang
12

diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan

bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang

sangat kecil maupun yang sangat jauh dapat diobservasi dengan jelas.

1) Macam-macam Observasi

a) Observasi Partisipatif

Dalam hal ini penulis menggunakan observasi partisipatif, agar

penulis dapat lebih meresapi peran. Observasi partisipasi, artinya

pengamat harus memperlihatkan diri atau ikut serta dalam kegiatan yang

dilaksanakan oleh individu atau kelompok yang diamati (Sugiyono,

2014: 64). Dengan observasi partisipasi ini peneliti lebih menghayati,

merasakan dan mengalami sendiri, seperti halnya individu yang sedang

diamati. Dengan demikian hasil pengamatan akan lebih berarti, lebih

objektif, sebab dapat dilaporkan sedemikian rupa sebagaimana adanya,

seperti terjadi pada diri observer.

b) Observasi Terus Terang Atau Tersamarkan


Dalam hal ini, peneiti dalam melakukan pengumpulan data

menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang

melakukan penelitian. Jadi, mereka mengetahui sejak awal sampai akhir

aktivitas peneliti. Tapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang

atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari jika suatu saat

data yang dicari merupakan data yang masih di rahasiakan.

Kemungkinan kalau dilakukan dengan terus terang, maka peneliti tidak

akan diijinkan untuk melakukan observasi (Sugiyono, 2014: 66).


13

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan observasi partisipatif, agar

penulis dapat mengetahui keadaan lapangan secara langsung serta penulis

dapat merasakan dan mengalami sendiri keadaan lapangan. Sehingga data

yang didapat dalam penelitian ini lebih berarti dan lebih obyektif. Selain

itu, penulis juga akan mendapatkan pelajaran tambahan seperti halnya ia

dapat lebih mengetahui segala hal mengenai penelitiannya. Karena ia ikut

serta dalam kegiatan pembelajaran.

b. Wawancara

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi atau ide melalui tanya jawab, sehingga bisa dikontrobusikan

makna dari suatu topik tertentu. Wawancara digunakan dalam teknik

pengumpulan data dalam apabila penelitian ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi

apabila harus peneliti ingin mengetahui hal-hal dari respon yang lebih

mendalam. teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri dari laporan

tentang diri sendiri atau self-report, atau setidaknya pada pengetahuan atau

keyakinan pribadi (Sugiyono, 2014: 72).

1) Macam-macam wawancara

a) Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur digunakan sebagai tekhnik

pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah

mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan

diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara,


14

pengumpul data telah menyiapkan instrument peneliti berupa

pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternative jawabannya

pun telah disediakan (Sugiyono, 2014: 73). Dalam hal ini

peneliti menggunakan wawancara terstruktur agar wawancara

yang dilakukan oleh peniliti terencana dengan baik.

b) Wawancara Tak Terstruktur

Wawancara yang tidak terstruktur merupakan

wawancara yang bebas, dimana peneliti tidak menggunakan

pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis

dan lengkap untuk mengumpulkan datanya. Pedoman

wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar

permasalahan yang akan ditanyakan. Untuk memperoleh

informasi yang lebih dan dalam pengambilan informasi

peneliti serta pihak-pihak yang diteliti merasa nyaman dan

akrab, dalam pengambilan informasi peneliti memerlukan

wawancara tak terstruktur (Sugiyono, 2014: 73).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara

terstruktur dan wawancara tak terstruktur. Wawancara terstruktur

digunakan peneliti agar peneliti di dalam mengambil data dari

narasumber lebih tersusun secara rapi. Karena ia menggunakan

bahan bantuan berupa teks wawancara yang telah ia susun terlebih

dahulu sebelum ia melaksanakan wawancara, sehingga persiapan

yang dilakukan oleh peneliti dipersiapkan dengan matang.


15

Peneliti juga menggunakan wawancara tak terstruktur.

Wawancara tak terstruktur digunakan oleh peneliti untuk

mendapatkan data tambahan. Karena terkadang dalam melakukan

kegiatan wawancara, narasumber lebih leluasa di dalam menjawab

pertanyaan yang dilontarkan peneliti dalam keadaan tidak formal

seperti halnya ketika dalam keadaan santai dll.

c. Teknik Pengumpulan Data Dengan Dokumen

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku

Dokumen juga bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang (Sugiyono, 2014: 82-83). Dokumen

berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan,

cerita, biografi, peraturan kebijakan. Dokumen yang berbentuk

gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain.

Dokumen yang berbentuk karya misalnya, karya seni, yang dapat

berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen

merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan

wawancara dalam penelitian kualitatif.

Dalam hal ini peneliti menggunakan metode dokumentasi

agar penelitian lebih kredibel/dapat dipercaya. Metode ini juga

digunakan untuk memperoleh data melalui data sejarah dan data

letak geografis, data visi dan misi, data struktur organisasi, data

keadaan guru, karyawan, dan dokumen-dokumen lain yang


16

diperlukan sehingga data yang diperoleh oleh peneliti valid dan

jelas.

4. Metode Analisis Data


Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif

berupa analisis deskriftis kualitatif. Tekhnik ini terdiri dari tiga alur

kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian

data dan penarikan kesimpulan dan verifikasi (M. Jdunaidi Ghony

dan Fauzan Almanshur, 2012: 307-310).

a. Reduksi Data
Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan,

pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan

transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan

tertulis di lokasi penelitian. Di dalam mereduksi data, peneliti

di pandu oleh tujuan penelitian (Prastowo Andi, 2012: 244).

Dalam hal ini peneliti membuat rang kuman mengenai titik

fokus penelitian, kemudian dari data-data yang telah

dirangkum tersebut direduksi atau disederhanakan pada hal-hal

penting yang menjadi titik fokus. Dengan demikian data yang

telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,

dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan

data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.


17

b. Penyajian Data

Sekumpulan informasi tersusun yang memberikan

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Beberapa jenis bentuk penyajian data adalah bentuk

matriks, grafik, grafik jaringan bagan dan sebagainya. Namun,

bentuk penyajian data yang sering digunakan dalam penelitian

kualitatif adalah dengan teks yang bersifat negatif (Prastowo

Andi, 2012: 244).

Dalam penyajian data peneliti menjelaskan tentang

penerapan metode gerak kinestetik yang didapatkan melalui

kegiatan observasi, wawancara, dan dokumentasi serta data-

data lain yang diperoleh dari kegiatan tersebut. Sehingga

setelah peneliti melakukan penyajian data, peneliti mampu

menyajikan data dengan jelas.

c. Conclusion Drawing/Verification

Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut

Miles and Huberman yang telah ditulis Sugiyono dalam

bukunya ialah penarikan kesimpulan dan verifikasi (Sugiyono,

2014: 99). Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti

yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data

berikutnya.
18

Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap

awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat

peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang

kredibel.

Jadi analisis data disini adalah menarik kesimpulan

terhadap data yang tersusun yang telah penulis diperoleh dari

penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis

deskriptif kualitatif, yang mana semua data yang telah

diperoleh dilapangan penulis uraikan dalam bentuk laporan

sesuai keaslian data penelitian serta sesuai dengan prosedur

pemecahan masalah dengan membuat deskriptif, gambaran

atau lukisan secara sistematis faktual dan akurat mengenai

fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang

diselidiki.

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk memberikan penjelasan serta gambaran secara menyeluruh

terhadap penelitian ini, maka penulis membuat sistematika penulisan skripsi

berikut:

1. Bagian Muka Atau Pertama

Pada bagian ini, terdiri dari halaman judul, halaman nota

pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman deklarasi,

kata pengantar, daftar isi dan daftar table.


19

2. Bagian Kedua Meliputi

Bab I Pendahuluan

Bab ini mengurai tentang alas an pemilihan judul, penegasan istilah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika

penulisan skripsi.

Bab II Merupakan landasan teori tentang Pendidikan agama islam

(PAI), meliputi pendidikan agama Islam yakni: pengertian pendidikan

agama islam, dasar-dasar pelaksanaan pendidikan agama Islam, fungsi

pendidikan agama Islam, tujuan penddikan agama islam, pentingnya

pendidikan agama Islam bagi anak (peserta didik) dan materi/isi

pendidikan agama islam. Selanjutnya membahas tentang salah satu

mata pelajaran pengembangan PAI, yakni bahasa arab, yang meliputi

pengertian pembelajaran, pengertian bahasa arab, urgensi bahasa arab,

karakteristik bahasa arab, tujuan pembelajaran bahasa arab, evaluasi

pembelajaran bahasa Arab. Selanjutnya membahas tentang metode

pembelajaran bahadsa Arab yaitu metode gramatika-tarjamah yang

meliputi: latar belakang metode gramatika-tarjamah, pengertian

metode gramatika-tarjamah, konsep dasar metode grametika-

tarjamah, metode grametika-tarjamah, kelebihan dan kekurangan

metode grametika-tarjamah, langkah-langkah penggunaan metode

grametika-tarjamah, contoh materi metode grametika-tarjamah.

Bab III Pada bab ini penulis akan memaparkan tentang metode

gramatika-tarjamah dalam pembelajaran bahasa arab di MTs


20

Futuhiyyah 2 Mranggen. Dalam bab ini akan diuraikan tentang

gambaran umum MTs Futuhiyyah 2 Mranggen dan implementasi

pembelajaran bahasa arab dengan menggunakan metode gramatika-

tarjamah di MTs Futuhiyyah 2 Mranggen.

Bab IV Bab ini beri tentang analisis perencanaan pembelajaran bahasa

arab di MTs Futuhiyyah Mranggen, analisis pelaksanaan metode

gramatika-tarjamah dalam pembelajaran bahasa arab di MTs

Futuhiyyah Mranggen, analisis evaluasi metode gramatika-tarjamah

dalam pembelajaran bahasa arab di MTs Futuhiyyah Mranggen,

Tingkat keberhasilan metode gramatika-tarjamah dalam pembelajaran

bahasa Arab di Mst Futuhiyyah 2

Bab V Bab ini berisi kesimpulan, saran dan kata penutup

3. Bagian Akhir

Bagian ini berisi tentang daftar pustaka, lampiran-lampiran dan

daftar riwayat hidup.


BAB II
KONSEP METODE GRAMATIKA-TARJAMAH DALAM
PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

A. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam merupakan salah satu dari tiga subjek

pelajaran yang harus dimasukkan dalam kurikulum setiap lembaga

pendidikan formal di Indonesia. Hal tersebut karena kehidupan beragama

merupakan salah satu dimensi kehidupan yang diharapkan dapat terwujud

secara terpadu. Dalam bahasa Arab pengertian pendidikan, memiliki

beberapa istilah antara lain, al-ta‟lim, al-tarbiyah, dan al-ta‟dib. Al-ta‟lim

berarti pengajaran yang bersifat pemberian atau penyampaian

pengetahuanyang dan keterampilan. Al-tarbiyah berarti mengasuh,

medidik dan al-ta‟dib lebih condong pada proses mendidik yang bermuara

pada penyempurnaan akhlak atau moral peserta didik. Selanjutnya kata

pendidikan ini dihubungkan dengan agama Islam, dan menjadi kesatuan

yang tidak dapat diartikan secara terpisah. Pendidikan agama Islam (PAI)

merupakan bagian dari pendidikan Islam dan pendidikan nasional, yang

menjadi mata pelajaran wajib di setiap lembaga pendidikan Islam (Nizar,

2001: 86-89).

Pendidikan agama Islam merupakan suatu usaha sadar yang sudah

direncanakan untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mengenal,

memahami, menghayati hingga mengimani serta bertakwa di dalam

21
22

mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber Al-Qur‟an dan Hadits

(Majid, 2012: 11).

Menurut Zakiyah Daradjat ditulis oleh (Majid, 2014, hal: 12)

pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk membina serta

mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami kandungan

ajaran Islam secara menyeluruh, menghayati makna tujuan, yang pada

akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan

hidup. Jadi, pendidikan agama islam merupakan alat untuk mengusahakan,

membimbing serta membina peserta didik agar menumbuhkan rasa untuk

memiliki islam secara keseluruhan yang akan menjadikannya memiliki

jiwa islami yang kelak akan mencetak generasi yang baik.

Pendidikan agama Islam sebagaimana yang tertuang dalam

GBPPAI disekolah umum, dijelaskan bahwa pendidikan agama Islam

merupakan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik

untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran agama

Islam, diiringi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain

dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga

terwujud satuan dan persatian bangsa (Nizar, 2001: 92).

Pendidikan agama Islam di sekolah maupun di madrasah bertujuan

untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan

pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengamalan

peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang

terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan


23

bernegara serta untuk dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

(Nizar, 2001: 93). Penekanan terpenting dari ajaran agama Islam pada

dasarnya merupakan hubungan antar sesama dengan manusia yang erat

dengan nilai-nilai yang berkaitan dengan moralitas sosial.

Oleh karena itu, jika berbicara pendidikan agama Islam baik makna

maupun tujuannya, haruslah mengacu kepada penanaman nilai-nilai islami

dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial maupun moralitas sosial.

Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup

didunia bagi peserta didik yang kemudian akan mampu membuahkan

kebaikan di akhirat nanti.

2. Dasar-Dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Pelaksanaan pendidikan yang terdapat di sekolah memiliki dasar

yang kuat. Dasar tersebut menurut pendapat Zuhairini dkk, yang ditulis

oleh Abdul Majid dapat ditinjau dari beberapa segi, yaitu sebagai berikut:

a. Dasar Yuridis/Hukum

Dasar yuridis, yaitu dasar pendidikan agama Islam yang

terkandung di dalam perundang-undangan yang secara tidak

langsung dapat dijadikan dasar di dalam melaksanakan pendidikan

agama Islam di sekolah secara formal. Dasar yuridis formal tersebut

terdiri dari tiga macam, diantaranya ialah:

1) Dasar Ideal, yaitu dasar falsafah negara pancasila, sila

pertama: ketuhanan yang maha Esa.


24

2) Dasar struktural/konstitusional, yaitu UUD‟45 dalam Bab XI

pasal 29 ayat 1 dan 2 yang berbunyi: 1. Negara berdasarkan

atas ketuhanan yang maha Esa. 2. Negara menjamin

kemerdekaan setiap penduduk untuk memeluk agama dan

beribadah menurut agama mereka serta kepercayaan.

3) Dasar operasional, yaitu terdapat dalam Tap MPR No.

IV/MPR/1973/ yang kemudian dilakukan dalam Tap MPR

No. IV/MPR1978 jo. Ketetapan MPR Np. II/MPR/1983,

diperkuat oleh Tap MPR 1993 tentang Garis-garis Besar

Haluan Negara yang pada pokoknya menyatakan bahwa

pelaksanaan pendidikan agama secara langsung dimaksudkan

dalam kurikulum sekolah-sekolah formal, dimulai dari

sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

b. Dasar Religius

Dasar religius adalah dasar yang bersumber dari ajaran yang

terdapat di dalam agama Islam. Menurut ajaran Islam, pendidikan

agama Islam adalah perintah dari Tuhan dan merupakan sebuah

perwujudan ibadah kepada-Nya. Di dalam Al-Qur‟an banyak ayat-

ayat yang membahas akan perintah tersebut, antara lain:

1) Q.S. Al-Nahl ayat 125


َ ‫سَُ ِخ َٔ َجب ِد ْن ُٓ ْى ثِبنَّتًِ ْ ًَِ أ َ ْح‬
َ‫سٍُ إٌَِّ َرثَّك‬ َ ‫ظ ِخ ا ْن َح‬
َ ‫سجٍِ ِم َرثِّكَ ثِب ْنحِ ْك ًَ ِخ َٔا ْن ًَ ْٕ ِػ‬
َ ‫ا ْدعُ إِنَى‬

ْ َ ‫سجٍِ ِه ِّ َْٔ َُٕ أ‬


)521( ٌٍَِ‫ػهَىُ ثِب ْن ًُ ْٓتَذ‬ َ ٍْ‫ػ‬ ْ َ ‫ْ َُٕ أ‬
َ ًٍَْ ِ‫ػهَ ُى ث‬
َ ‫ظ َّم‬

Artinya: “Serulah (manusia) ke jalan tuhanmu dengan hikmah


dan pengajaran yang baik. Sesungguhnya tuhanmu,
dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari
25

jalannya dan dialah yang lebih mengetahui siapa yang


mendapat petunjuk” ( An-Nahl: 125).

Dari penggalan ayat diatas dapat disimpulkan bahwa,

sebuah pendidikan sebaiknya dilakukan dengan hikmah, dengan

tutur kata maupun tindak laku yang halus dan sopan dan tidak

adanya unsur kekerasa maupun perkataan yang buruk. Seorang

pendidik diharuskan memiliki sikap yang baik dalam

melaksanakan pengajaran. Tidak h anya itu, menjadi teladan yang

baik juga harus dimiliki oleh pendidik. Karena peserta didik akan

lebih condong terhadap contok atau teladan yang baik ketimbang

dengan diberikannya penuturan tanpa adanya contoh atau teladan

dari pendidik. oleh karena itu, teladan merupakan icon utama

dalam pengejaran.

2) Ali Imro Ayat 104


ِ ‫َٔ ْنتَكٍُْ ِي ُْكُ ْى أ ُ َّيخ ٌ ٌَ ْذػٌَُٕ إِنَى ا ْن َخٍ ِْر ٌََٔأ ْ ُي ُرٌَٔ ثِب ْن ًَؼْ ُر‬
َ‫ٔف ٌََٔ ُْ َٓ ْٕ ٌَ ػ ٍَِ انْ ًُ ُْك َِر َٔأُٔنَئِك‬

)501( ٌَٕ‫ُْ ُى ا ْن ًُ ْف ِه ُح‬

Artinya: “Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang


yang menyeru dari segolongan kebajikan, menyuruh
berbuat yang ma‟ruf dan mencegah dari perbuatang
yang munkar. Dan mereka itulah termasuk orang-
orang yang beruntung”.

Dari cuplikan ayat diatas dapat dimengerti bahwa,

pendidikan dapat dijadikan sebagai benteng agar tidak melakukan

sesuatu yang dilarang serta meminimalisir melakukan perbuatan


26

yang tercela. Karena pendidik selalu memberikan pengajaran

disertai dengan nasehat-nasehat yang baik untuk peserta didiknya.

3) Al-Hadits: “Sampaikanlah ajaran kepada orang lain walaupun

sedikit.”

c. Aspek Psikologis

Psikologis, yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek

kejiwaan kehidupan bermasyarakat. Segala hal yang berkaitan

dengan masalah kejiwaan seseorang merupakan aspek psikologis

manusia. Hal ini perlu dikaji karena memahami psikologis peserta

didik sangat diperlukan bahkan berada pada tahap terpenting.

Karena pendidik dapat mengetahui keadaan peserta didik dengan

cara memahami psikologisnya.

3. Fungi Pendidikan Agama Islam

(Majid, 2014: 15-16) Pendidikan agama Islam di dalam sekolah

maupun madrasah berfungsi sebagai:

a. Pengembangan, ialah untuk meningkatkan serta mengembangkan

keimanan dan ketakwaan peerta didik kepada Allah WT, yang

telah ditanamkan di dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya

kewajiban menanamkan keimanan dan ketakwaan peerta didik

dilakukan oleh setiap orang tua dalam lingkungan keluarga.

Karena keluarga merupakan orang terdekat dengan peerta didik

sekaligu menjadi lingkungan pertama peerta didik. Sekolah hanya

berfungi sebagai wadah untuk menumbuh kembangkan lebih


27

lanjut di dalam diri peserta didik melalui bimbingan, pengajaran,

dan pelatihan agar keimanan dan ketakwaan peerta didik dapat

berkembang ecara optimal sesuai dengan tingkat

perkembangannya.

b. Penanaman nilai, dilakukan sebagai pedoman hidup untuk mencari

kebahagiaan hidup di dunian maupun di akhirat.

c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya baik lingkungan fisik, lingkungan sosial dan dapat

mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.

d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,

kekurangan-kekurangan maupun kelemahan-kelemahan peserta

didik di dalam keyakinan, pemahaman, dan pengalaman ajaran

dalam kehidupan sehari-hari.

e. Pencegahan, yaitu untuk menanggulangi hal-hal yang memiliki

pengaruh negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang

dapat membahayakan peserta didik dan menghambat

perkembangan peerta didik menuju manusia seutuhnya.

f. Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan yang secara

umum (alam nyata dan nirnyata), secara sistem maupun secara

fungsional.

g. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan bakat khusus peserta didik

dibidang agama Islamagar bakat yang dimilikinya tersebut dapat


28

berkembang sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri

maupun lingkungan sekitar.

4. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk

menumbuhkan serta meningkatkan keimanan melalui pemberian dan

pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman

peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim

yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya,

berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan ke jenjang

yang lebih tinggi. Penekanan terpenting dari ajaran agama Islam pada

dasarnya adalah hubungan antar sesama antar manusia yang erat

dengan nilai-nilai yang berkaitan dengan moralitas sosial.

Oleh karena itu, berbicara pendidikan agama Islam, baik makna

maupun tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai

islam dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial ataupun moralitas

sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai

keberhasilan hidup dunia bagi peserta didik yang kemudian akan

mampu membuahkan kebaikan diakhirat kelak.

5. Pentingnya Pendidikan Agama Islam Bagi Anak (Peserta Didik)

Manusia dilahirkan tidak memiliki apa-apa akan tetapi ia

dianugrahi oleh Allah panca indra, pikiran (akal) dan rasa sebagai

modal untuk menerima ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan

maupun belajar. Setiap orang tua memiliki keinginan memiliki anak


29

yang berkpribadian yang sholeh maupun sholekhah, yang senantiasa

akan selalu membawa harum nama orang tuanya dan menjadi

kebanggaan orang tua. Untuk mencapai hal itu semua, dapat

diusahakan melalui pendidikan. Karena pendidikan merupakan faktor

terpenting untuk mencetak anak yang diinginkan. Baik melalui

pendidikan keluarga, pendidikan di sekolah, maupun pendidikan

mayarakat.

Menurut A.D. Marimba sebagaimana yang di tulis oleh Abdul

Majid (2014: 20-21) di dalam bukunya, pendidikan adalah bimbingan

dan pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan

jamani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian utama.

Pendidikan agama Islam merupakan suatu bentuk uasaha yang

berupa bimbingan dan asuhan terhadap peerta didik agar kelak setelah

menyelesaikan pendidikannya, ia dapat memahami dan mengamalkan

ajaran-ajaran Islam serta menjadikannya ebagai way of life (jalan

hidupnya).

Bagi umat Islam tentunya pendidikan agama Islam merupakan hal

yang penting dan wajib untuk diikutinya. Dalam hal ini pendidikan

agama Islam mempunyai tujuan kurikuler yang merupakan penjabaran

dari tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang termuat dalam

Undang-Udang Sistem Pendidikan Naional No. 20 Tahun 2003, yaitu:

“Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi


peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
30

kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta


bertanggung jawab”.

Mengingat betapa pentingnya pendidikan agama Islam di dalam

mewujudkan harapan setiap orang tua dan mayarakat serta untuk

membantu terwujudnya tujuan pendidikan nasional, maka pendidikan

agama Islam harus diberikan maupun dilaksanakan di ekolah dengan

sebaik-baiknya. Pendidikan agama Islam merupakan uatu elemen

terpenting, karena ia dapat membentengi peserta didik untuk

melalukan hal-hal yang tidak baik.

6. Materi/isi Pendidikan Agama Islam

Kurikulum yang baik dan relevan dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan Islam adalah yang bersifat integrated dan komprehensif

serta menjadikan Al-Qur‟an dan Hadits sebagai pedoman utama dalam

hidup. Sebagaimana kita ketahui ajaran pokokislam adalam meliputi:

tauhid (ketuhanan), akhlak, fiqh (ibadah), studi Al-Qur‟an, al-hadits

dan tarikh islam (Mauliadi, 2012: 64-65).

a. Materi alqur‟an , dalam menentukan ayat-ayat pilihan, selain

tentang ayat keimanan juga perlu ditambah dengan ayat-ayat yang

dapat memberikan pemahaman dan penanaman sikap ketika

berinteraksi dengan orang yang berlainan agama, sehingga sedini

mungkin sudah tertanam sikap toleran.

b. Materi fiqih, bisa di perluas dengan kajian fiqih siyasah

(pemerintahan). Dari fiqih siyasah inilah terkandung konsep-

konsep kebangsaan yang telah di contohkan pada zaman Nabi,


31

sahabat ataupun khalifah-khalifah sesudahnya. Pada zaman Nabi

misalnya, bagaimana Nabi Muhammad mengelola dan memimpin

masyarakat Madidah yang memiliki latarbelakang multietnis,

multikultur, dan multi agama.

c. Materi akhlak yang memfokuskan kajiannya pada perilaku baik

buruk terhadap Allah, Rasul, sesama manusia, diri sendiri serta

lingkungan, penting artinya bagi peletakan dasar-dasar kebangsaan.

d. Materi ski, materi yang bersumber pada fakta dan realitas historis

dapat di cintohkan praktik-praktik interaksi sosial yang di tetapkan

Nabi Muhammad ketika membangun masyarakat madinah.

e. Materi bahasa Arab merupakan sebuah jembatan untuk memahami

isi Al-Qur‟an maupun Hadits serta buku-buku pendidikan agama

islam yang menggunakan bahasa Arab. Maka dari itu bahasa Arab

merupakan salah satu dari materi pendidikan agama Islam.

Mata pelajaran pendidikan agama Islam secara keseluruhannya

dalam lingkup Al-Qur‟an dan hadis, keimanan, akhlah fiqh/ibadah,

dan sejarah, sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup

pendidikan agama islam mencakup perwujudan keserasian,

keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT,

diri sendiri, sesama manusia, makhkluk lainnya maupun

lingkungannya. Bahasa arab merupakan mata pelajaran yang akan

mengantarkan peserta didik lebih mendekatkan diri dengan Allah

maupun dengan sesama manusia (Haidar Putra Daulay dan Nur Gaya
32

Pasa, 2012, hal 37). Karena bahasa Arab menjadi jembatan untuk

mesmahami Al-Qur‟an dan hadist yang notabenya merupakan

berbahasa Arab. Orang yang pertama kali diajak oleh Allah

Berkomunikasi pun menggunakan bahasa Arab. Seperti yang telah

dijelaskan di dalam Al-Baqarah ayat 31.

ْ َ ‫ػهَى ا ْن ًَ ََلئِ َك ِخ فَقَب َل أ َ َْجِئ ًَُِٕ ِثأ‬


‫س ًَبءِ َْؤ ََُلءِ إٌِْ كُُْت ُ ْى‬ َ ‫ػ َر‬
َ ‫ظ ُٓ ْى‬ ْ َ ‫ػهَّ َى آ َ َد َو ْاْل‬
َ ‫س ًَب َء كُهَّ َٓب ث ُ َّى‬ َ َٔ

)15( ٍٍَِ‫صَب ِدق‬

Artinya: Dan dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda)


semuanya, kemudian dia perlihatkan kepada para malaikat,
seraya berfirman, sebutkan kepadaku nama semua (benda
ini), jika kamu yang benar”

Dari dalil di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Allah SWT,

telah mengajarkan kepada Nabi Adam tentang nama-nama benda atau

berbagai hal yang terdapat didunia dengan menggunakan bahasa Arab.

Selain itu bahasa Arab juga menjadi bahasa Internasional, yang akan

mengantarkan peserta didik untuk dapat berkomunikasi dengan

bangsa Arab maupun selainnya.

B. Pembelajaran Bahasa Arab


1. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah kegiatan yang di dalamnya terdapat proses

mengajar, membimbing, melatih, memberi contoh dan atau mengatur

serta memfasilitasi berbagai hal kepada peserta didik agar bisa belajar

sehingga tercapai tujuan pendidikan (Khalilullah, 2016: 3).

Pembelajaran merupakan bentuk interaksi antara peserta didik dengan

pendidik untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.


33

Adapun menurut Oemar Hamalik di dalam buku yang ditulis

oleh Khalilullah (2016: 3-4), pembelajaran adalah suatu kombinasi

yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,

perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai

tujuan pembelajaran, dalam hal ini manusia terlibat dalam system

pengajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya meliputi buku-

buku, papan tulis dan lain-lainnya. Jadi pembelajaran merupakan suatu

proses belajar mengajar antara peserta didik dengan pendidik dengan

melibatkan beberapa komponen pendukung pembelajaran.baik fasilitas,

perlengkapan, metode, media, subjek, objek dan lain sebagainya yang

dapat membantu mensukseskan proses belajar mengajar.

2. Pengertian Bahasa Arab

(Khalilullah, 2016: 4) Bahasa Arab telah ada sejak zaman Nabi

Adam. Sehingga perintis tulisan bahasa Arab dan pola kalimat bahasa

Arab adalah Nabi Adam. Pendapat ini merupakan pendapat yang paling

klasik dan merupakan interpretasi secara langsung dari firman Allah

yang terdapat di dalam Al-Qur‟an dalam surah Al-Baqarah ayat 31

adalah sebegai berikut:

ْ َ ‫ػهَى ا ْن ًَ ََلئِ َك ِخ فَقَب َل أ َ َْجِئ ًَُِٕ ثِأ‬


‫س ًَبءِ َْؤ ََُلءِ إٌِْ كُُْت ُ ْى‬ َ ‫ػ َر‬
َ ‫ظ ُٓ ْى‬ ْ َ ‫ػهَّ َى آ َ َد َو ْاْل‬
َ ‫س ًَب َء كُهَّ َٓب ث ُ َّى‬ َ َٔ

)15( ٍٍَِ‫صَب ِدق‬

Artinya:Dan dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya,


kemudian dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya
berfirman, sebutkan kepadaku nama semua (benda ini), jika
kamu yang benar”.
34

Menyatakan bahwa huruf Arab telah dikuasai oleh Nabi Adam

tanpa belajar dan dari Allah seketika. Bahasa Arab merupakan bahasa

pertama yang diciptakan manusia dan kemudian berkembang menjadi

bahasa baru. Pembelajaran bahasa diperlukan agar seseorang dapat

berkomunikasi dengan baik dan benar dengan sesamanya dan

lingkungannya, baik secara lisan maupun secara tulisan (Khalilullah,

2016: 9). Tujuan umum pembelajaran bahasa Arab adalah:

a. Untuk dapat memahami Al-Qur‟an dan hadis.

b. Untuk memahami buku-buku yang ditulis dengan menggunakan

bahasa Arab.

c. Agar dapat berbicara dan mengarang dalam bahasa Arab.

d. Sebagai suplementary.

e. Untuk membina ahli bahasa Arab, yakni benar-benar profesional.

Untuk dapat memahami bahasa Arab dengan baik dan benar

dalam melaksanakan pembelajaran seharusnya para pendidik

menggunakan metode pembelajaran yang tidak membosankan. Agar

peserta didik lebih antusias dalam melaksanakan pembelajaran. Untuk

memudahkan dalam pembelajaran diperlukan penguasaan kosa kata

yang baik. Kosa kata merupakan elemen terpenting dalam

pembelajaraan bahasa Arab. Semakin banyak kosa kata dikuasai oleh

peserta didik maka, pemahamannya akan semakin mudah. Dalam

kelancaran berbicara juga akan semakin mudah. Maka dari itu,

penguasaan kosa kata perlu dikembangkan oleh guru. Akan tetapi tidak
35

menutup kemungkinan bahwa tekhnik pembelajaran bahasa Arab yang

lain seperti ketata bahasaan dan lain sebagainya tidak dianggap

penting. Karena tekhnik pembelajaran bahasa Arab saling memiliki

hubungan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Agar dalam

penguasaan kosa kata mudah dan cepat Madrasah Tsanawiyah

Futuhiyyah 2 merupakan sekolah yang telah menerapkan metode

pembelajaran gerak kinestetik untuk mata pelajaran bahasa Arab.

Metode gerak dalam pengayaan kosa kata bahasa Arab dijadikan

sebagai pematik untuk mempermudah dalam pembelajaran bahasa

Arab.

3. Urgensi Bahasa Arab

Bahasa Arab menduduki posisi strata tertinggi antar berbagai

bahasa dunia internasional. Zulhanan (2014: 3) Hal ini berimplikasi

kepada urgenitas bahasa Arab yang selalu berkembang setiap saat di era

global ini. Urgensi bahasa Arab tersebut tentunya di latar belakangi

oleh beberapa sebab berikut:

a. Bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur‟an Al-Karim.

b. Bahasa Arab sebagai bahasa di dalam sholat.

c. Bahasa Arab sebagai bahasa al-hadits al-syarif.

d. Bahasa Arab memiliki posisi strategis dalam pengembangan

perekonomian bangsa Arab.

e. Semakin menjamur pengguna bahasa Arab.


36

Mencermati beberapa urgensi bahasa Arab di atas, kendati

kurang diminati oleh para peserta didik baik di sekolah maupun di

madrasah khususnya di Indonesia. Ternyata dunia Internasional sangat

akomodatif untuk menjadikan bahasa Arab menjadi bahasa

Internasional, dibuktikan dengan posisi bahasa Arab di PBB (Zulhanan,

2014: 4). Kini menjadi tugas para pendidik untuk menanamkan rasa

cintanya untuk bahasa Arab. Maka dari itu dalam proses pengajaran

sebaiknya memilih metode dan strategi belajar yang menyenangkan.

4. Karakteristik Bahasa Arab

Menurut Al-Syinty yang dikutip Umi Mahmudah dan Abdul

Wahab Rosyidin dalam buku yang ditulis oleh M. Khalilullah (2016: 8)

ada beberapa hal yang menjadi ciri khas bahasa Arab yang merupakan

kelebihan yang tidaka ada pada bahasa lainnya, diantaranya adalah:

Jumplah abjad yang sebanyak 28 huruf dengan mukharijul huruf

(tempat keluarnya huruf)yang tdak ada pada bahasa lainnya sebagai

berikut:

a. I‟rab yaitu sesuatu yang mewajibkan perubahan pada akhir kata baik

itu rafa‟, nashab, jazm, dan jar yang terdapat pada isim (kata benda)

dan juga fi‟il (kata kerja).

b. Ilmu „arudl (ilmu notasi syi‟ir) yang mana dengan ilmu ini

menjadikan syi‟ir berkembang dengan perkembangan yang

sempurna.
37

c. Bahasa „ammiyahdan fush-ba,‟ammiyah dipergunakan dalam

interaksi jual beli atau komunikasi dalam situasi tidak formal, sedang

fush-ba adalah bahasa sastra dan pembelajaran, bahasa resmi yang

dipergunakan dalam percakapan.

d. Adalah huruf “dhad” yang tidak ada padabahasa lainnya, dan lain-

lain.

e. Kata kerja dan grametika yang digunakan selalu berubah sesuai

dengan subjek yang berhubungan dengan kata kerja tersebut.

f. Tidak adanya kata yang bersyakal dengan syakal yang sulit di baca

seperti “fi-u-la”.

g. Tidak adanya kata yang mempertemukan dua huruf mati secara

langsung.

h. Sedikit sekali kata-kata yang terdiri dari dua huruf (al-alfadz al-

tsuna‟iyyah) kebanyakan tiga huruf, kemudian bertambah 1,2,3 dan

4 huruf.

i. Tidak adanya 4 huruf yang berkharokat secara terus menerus,

disamping aspek-aspek lain yang termasuk dalam ranah deep

structure (al-bina‟ al-dahily) baik segi metafora.

5. Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab

Pembelajaran bahasa di perlukan guna agar seseorang dapat

berkomunikasi dengan baik antar sesamanya dan lingkungannya baik

secra lisan maupun tulisan. Tujuan pembelajaran bahasa Arab adalah

karena bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang dijadikan


38

sebagai bahasa Internasional, untuk menguasai ilmu bahasa Arab serta

kemahiran berbahasa Arab, seperti muthala‟ah, muhadatsah, insya‟

nahwu dan sharaf, sehingga memperoleh kemahiran berbahasa yang

meliputi empat aspek kemahiran, yaitu: kemahiran menyimak,

kemahiran membaca, kemahiran menulis dan kemahiran berbicara

(Khalilullah, 2016: 8-9).

Selain itu tujuan pembelajaran bahasa Arab adalah untuk

memperkenalkan kepada peserta didik berbagai ilmu bahasa yang dapat

memperoleh kemahiran berbahasa, dengan menggunakan berbagai

bentuk dan ragam bahasa untuk berkomunikasi baik dalam bentuk lisan

maupun tulisan (Khalilullah, 2016: 8-9). Untuk tercapainya tujuan

tersebut, para pengajar/ahli bahasa pembuat kurikulum atau program

pembelajaran memikirkan materi atau bahan yang sesuai dengan tingkat

kemampuan peserta didik serta mencari tekhnik maupun metode

pembelajaran agar para peserta didik menguasai serta memahami

pelajaran bahasa Arab yang disajikan oleh para guru mata pelajaran.

6. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab

Setelah melakukan proses pembelajaran perlu kiranya diadakan

evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran dan juga

untuk mengukur daya serap peserta didik dalam mengikuti

pembelajaran. Evaluasi secara etimologi berasal dari bahasa inggris

yaitu evaluation yang memiliki arti penilaian. Secara substansial

evaluasi adalah suatu proses sistematis dan berkelanjutan guna untuk


39

menentukan serta mengukur kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu,

berdasarkan beberapa pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka

pembuatan keputusan (Zulhanan, 2014: 121). Jadi demi untuk

mengukur tingkat keberhasilan tujuan pembelajaran perlu iranya

diadakan evaluasi. Menurut Edwind Wandt dan Gerald W. Bown dalam

Anas Sudjono yang di tulis di dalam buku Zulhanan mengemukakan

bahwa evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk

menentukan nilai dari sesuatu, sedangkan evaluasi pendidikan adalah

kegiatan atau proses penemuan nilai pendidikan sehingga dapat

diketahui tujuan dan fungsi evaluasi khususnya di dalam pembelajaran

bahasa arab. Evaluasi yang baik ialah, evaluasi yang telah terencana

dengan matang dimana akan terjadi feedback yang bermanfaat diantara

komponen-komponen yang berkaitan dengan aktivitas pembelajaran.

Secara substansial evaluasi adalah suatu proses yangsistematis dan

berkelanjutan untuk menentukan kualitas peserta didikberdasarkan

pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka untum membuat

keputusan (Zulhanan, 2014:121).

a. Tujuan dan Fungsi Evaluasi

1) Seleksi (penyaringan) seleksi ini dilakukan untuk mendapatkan

standar tertentu dari peserta didik, hasil penyaringan tersebut

kemudian digunakan sebagai sebuah tolak ukur (dasar

pembinaan).
40

2) Aptitude (mengukur bakat bahasa) aptitude digunakan untuk

menjelaskan sejauh mana bakat kebahasaan dari peserta didik

di dalam mempelajari bahasa Arab.

3) Proficiency (mengukur kemampuan umum), proficiency

digunakan untuk mengetahui kemampuan kebahasaan peserta

didik secara umum atau stratifikasi kemampuan berbahasa

Arab mereka.

4) Diagnostic (mengetahui kelemahan dan kekurangan proses

pembelajaran), diagnostic digunakan sebagai alat untuk

mengetahui sejauh mana kelemahan, kelebihan serta kendala

yang dialami peserta didik dalam memahami materi yang telah

diajarkan.

5) Achievement (mengukur kemampuan belajar), dalam hal ini

yang digunakan oleh mayoritas pendidik untuk mengetahui

seberapa jauh kemampuan peserta didik terhadap beberapa

materi yang telah diajarkan ketika pertengahan maupun akhir

tahun pembelajaran.

7. Prinsip Evaluasi Bahasa

a. Prinsip Evaluasi

Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan di dalam

melakukan evaluasi terhadap pembelajaran bahasa Arab adalah

sebagai berikut:
41

1) Sesuai dengan tujuan, jadi antara prinsip dan tujuan dari

pembelajaran bahasa Arab harus konsiderasi sehingga,

tidak akan terjadi overlapping.

2) Menyeluruh, jadi dalam melaksanakan evaluasi harus

mencakup seluruh komponen bahasa, seperti, bunyi,

sistem tulisan, struktur kalimat dan kata serta kosa kata)

dan mencakup seluruh aspek keterampilan berbahasa

seperti, menyimak, berbicara, membaca dan menulis),

3) Terpadu yang dimaksud dalam hal ini ialah evaluasi

pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari materi pelajaran.

4) Ilmiah dalam hal ini butir soal yang digunakan untuk

evaluasi tidak asal dibuat, akan tetapi harus sesuai dengan

prosedur pembuatan soal.

5) Terus menerus, dalam hal ini guru mapel harus membuat

perencanaan yang kemudian akan merealisasikan evaluasi

secara teratur pada setiap akhir penyajian pelajaran (akhir

materi). Artinya setiap guru mapel telah menyelesaikan

satu tema pelajaran sampai pada tes semester sealu

melakukan evaluasi dengan memberikan beberapa butur

soal terhadap peserta didik.

b. Bebeberapa Kriteria Tes Yang Baik

Suatu tes yang dberikan oleh guru mapel dapat

dikatakan baik jima memenuhi kriteria di bawah ini:


42

1) Valid (Shohih) suatu tes pembelajaran dapat

dikatakan valid jika tes tersebut memiliki ketepatan

dalam penilaian.

2) Reliable (ajeg terpercaya), artinya tes dapat

dikatakan reliable ketika memiliki ketetapan dalam

penilaian.

3) Obyektif artinya ialah di dalam memberikan

penilaian atau skor terhadap peserta didik harus

apa adanya, tidak boleh ditambah maupun

dikurangi.

4) Praktikabilitas (mudah dipergunakan), maksudnya

ialah tes yang diberikan mudah dikerjakan oleh

peserta didik, sebab petunjuk-petunjuknya jelas

dan bentuknya sesuai dengan sifat bahan yang

diujikan. Disamping itu, terdapat kesesuaian

dengan stratifikasi kemampuan peserta didik.

5) Ekonomis, maksudnya ialah waktu, dana dan

tenaga sangat cukut dan tidak berlebihan dalam hal

membuat dan mempersipkan tes.

C. Metode Gramatika-tarjamah

1. Latar Belakang Metode Gramatika-tarjamah

Metode gramatika-tarjamah memiliki beberapa nama lain,

sebagian pakar ilmuan mengemukakan bahwa metode ini dinamakan


43

“metode klasik (al-thariqah al-qadimah) dan sebagian lain menamakan

dengan metode tradisional (al-thariqah al-taqlidiyah)(Zulhannan, 2014:

31). Karena metode gramatika-tarjamah merupakan metode yang

memfokuskan kajian terhadap teks bahasa dan informasi sekitar

kebahasaan dan mentitik beratkan pada eksplanasi gramatika, kosakata

serta menampilkan praktik fungsi kebahasaan di dalam format dialog dan

problematika situasi kehidupan. Menurut De Saussmle yang di dalam buku

yang ditulis oleh Zulhannan (2014:31), bahwasannya bahasa merupakan

kolektivitas unsur, kosakata, atau kalimat (isim, fiil, dan huruf).

Disamping pelafalan kosakata merupakan hal yang penting, gramatika

(kaidah bahasa) juga merupakan suatu elem yang sangat penting juga. Dan

dapat memudahkan peserta didik untuk mengetahui arti dari bahasa

tersebut.

Metode gramatika-tarjamah dilatar belakangi oleh kebangkitan

Eropa. Dan metode ini mucul sekitar pada abad ke-15, di mana sekolah

dan Universitas di Eropa mewajibkan peserta didik dan mahasiswa Eropa

untuk mempelajari bahasa latin, karena bahasa latin memiliki nilai

edukatif yang cukup tinggi guna untuk untuk mengkaji teks-teks klasik.

Metode ini juga menjadi cerminan pembelajaran bahasa yunani kuno dan

bahasa latin serta sudah terbukti keberhasilannya berabad-abad. Maka

dapat dikatakan bahwa metode ini telah memberikan andil yang sangat

besar secara turun temurun dalam “mencerdaskan kehidupan bangsa”

khususnya di kawasan Eropa. Di Indonesia, metode ini masih digunakan


44

sampai hari ini di pondok-pondok pesantren yang lazim disebut dengan

pesantren salafi.

2. Pengertian Metode Gramatika-tarjamah

Gramatika (Qawa‟id) secara etimologis adalah dasar, pedoman,

asas dan peraturan. Pengertian gramatika (qawa‟id) secara terminologi

ialah sebuah premis umum yang dikonsiderasikan dengan seluruh

spesisnya. Menurut Amin Ali al-Sayyid yang dituis oleh Zulhanan bahwa

gramatika (qawa‟id) adalah sebuah paradigma yang bersifat universal

disimpulkan dari perkataan orang arab. dari beberapa definisi dari

gramatika (qawa‟ide) di atas dapat disimpulkan bahwa gramatika

merupakan aturan-aturan ketatabahasaan secara baku yang telah menjadi

konsensus para linguis, dan harus diikuti oleh pemakai bahasa dan harus

dikonsiderasikan dengan penutur aslinya (Zulhanan, 2014: 112). Jadi

gramatika merupakan peraturan-peraturan baku ketatabahasaan yang harus

dipergunakan oleh pemakai bahasa sesuaidengan peraturan yang

sebenarnya. Dalam hal ini peraturan-peraturan baku tersebut terdapat pada

kitab nahwu, shorof , i‟lall dan lain sebagainya. Biasanya metode ini

sering diterapkan di dalam pesantren ataupun sekolah yang berbasis

pesantren salafiyah. Adapun tujuan dari pembelajaran gramatika

(qawa‟id) ialah agar peserta didik agar dapat memahami dan memberikan

pemahaman terhadap lawan bicaranya mengenai pembicaraannya ataupun

tulisannya secara baik dan benar.


45

Metode tarjamah (translation methot) yaitu metode

menerjemahkan atau dengan kata lain menyajikan pelajaran dengan cara

menerjemahkan beberapa bacaan-bacaan maupupun penggalan kalimat

atau yang lainnya yang berbahasa asing ke dalam bahasa sehari-hari, dan

buku bacaan tersebut tentunya telah direncanakan sebelumnya. Pada

dasarnya, metode ini tepat diberikan terhadap peserta didik yang memiliki

kemampuan berbahasa yang cukup baik ataupun peserta didik yang

memiliki kemampuan Vocabulary yang cukup baik. Akan tetapi tidak

menutup kemungkinan bahwa peserta didik yang kurang dalam hal kosa

kata maupun berbahasa tidak dapat mengikuti pelajaran atau tidak dapat

menerjemahkan. Peserta didik yang kurang dalam hal berbahasa jika

mereka dibiasakan menerjemahkan buku-buku bacaan, dengan sendirinya

mereka akan menguasai kosa kata dengan sendirinya tanpa mereka

menghafalkan. Ketika peserta didik dibiasakan menerjemahkan bacaan,

terdapat dua kemungkinan, kemungkinan ia menemukan kosa kata baru

ataupun penggalan kata yang dia sama sekali tidak tahu maknanya dan

kemungkinan yang lain ialah ia menemukan penggalan kata yang sering ia

dengarkan. Jadi peserta didik secara tidak langsung ia telah menghafalkan

kosa kata.

Jadi penerapan metode gramatika-tarjamah dimulai dengan

mengajarkan gramatika atau kaidah-kaidah bahasa Arab misalkan kata

benda, kata sifat, kata kerja, huruf, objek, subjek dan lain sebagainya

kemudian dilanjutkan dengan mengajarkan pelajaran menerjemahkan. Hal


46

ini memiliki keuntungan seperti halnya tanpa disadari peserta didik

memperoleh pengetahuan tata bahasa, menambah kosa kata serta

terjemahan. Selain itu, walaupun peserta didik belum dapat aktif dalam hal

bercakap-cakap dalam berkomunikasi dengan bahasa Arab tetapi mereka

paling tidak, peserta didik dapat berbahasa pasif seperti dapat membaca

dan menerjemahkan buku-buku bacaan, kitab, buletin, surat kabar dan

buku ilmiah lainnya yang berbahasa Arab.

3. Konsep Dasar Metode Gramatika-tarjamah

Menurut Nababan yang ditulis oleh Acep Hermawan, asumsi yang

mendasari metode ini merupakan suatu logika semesta (al-mathiq al-

„alami/universal logic) yang menyatakan bahwa semua bahasa di dunia

adalah sama dan tatabahasa merupakan cabang dari logika (Hermawan,

2011: 170). Jadi inti dari kegiatan pembelajaran bahasa asing adalah

menganalisa tata bahasa, menulis kalimat dan menghapalkan kosa kata

sebagai dasar transformasinya di dalam bahasa yang digunakan sehari-

hari. Metode ini melihat bahasa secara preskriptif, dengan demikian

kebenaran bahasa berpedoman pada petunjuk yang tertulis. Yaitu aturan-

aturan gramatikal yang ditulis oleh ahli bahasa, bahkan dapat juga dari

petunjuk guru.

Ba‟labaki mengatakan di dalam buku Acep Hermawan, bahwa

dasar pokok metode gramatika-tarjamah adalah hapalan kaidah bahasa,

analisa gramatika terhadap teks, lalu menerjemahkan kedalam bahasa yang

digunakan sebagai bahasa pelajaran. Sedangkan dalam hal kemampuan


47

berbicara sangat kecil (Hermawan, 2011:171). Dapat disimpulkan bahwa

metode ini tidak menjadikan peserta didik pandai dalam berkomunikasi

(berbicara), akan tetapi melatih peserta didik untuk memahami bahasa

secara logis yang didasarkan pada analisa cermat terhadap aspek kaidah

tata bahasa. Tujuan dari metode ini menurut Al-Naqah di dalam buku

Acep Hermawan, adalah agar para peserta didikpandai dalam hal

menghapal dan memahami tata bahasa, mengungkapkan ide-ide dengan

menerjemahkan bahasa ibu atau dapat disebut juga dengan bahasa kedua

ke dalam bahasa yang dipelajari dan membekali peserta didik agar mampu

memahami teks bahasa asing dengan menerjemahkannya ke dalam bahasa

sehari-hari.

4. Karakteristik Metode Gramatika-tarjamah

(Efenndy, 2012: 42-43) Karakteristik metode gramatika-tarjamah

(MGT) adalah sebagai berikut:

a. Tujuan dari mempelajari bahasa asing ialah agar peserta didik

mampu membaca karya sastra dalam bahasa target (BT), atau kitab

keagamaan dalam kasus belajar bahasa Arab di Indonesia.

b. Materi pelajaran terdiri dari: buku nahwu, kamus atau daftar kata

dan teks bacaan.

c. Tatabahasa disajikan secara deduktif, yakni dimulai dengan

penyajian kaidah diikuti dengan contoh-contoh dan dijelaskan

secara rinci dan panjang lebar.


48

d. Kosa kata, kalimat dan struktur diberikan berdasarkan keperluan

untuk menjelaskan kaidah nahwu.

e. Teks bacaan berupa karya sastra klasik atau kitab keagamaan lama.

f. Basis pembelajaran adalah penghafalan kaidah tata bahasa dan

kosa kata, kemudian penerjemahan harfiah dari bahasa target ke

bahasa pelajar dan sebaliknya.

g. Bahasa ibu pelajar digunakan sebagai bahasa pengantar dalam

kegiatan belajar mengajar.

h. Peran guru aktif sebagai penyaji materi. Peran pelajar pasif sebagai

penerima materi.

5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Gramatika-tarjamah

Dibawah ini merupakan beberapa kelemahan serta kelebihan dari

metode gramatika-tarjamah adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan Metode Gramatika-tarjamah

1) Para pelajar dapat hafal kosakata dalam jumplah yang relatif

banyak dalam setiap pertemuan.

2) Para pelajar mahir dalam menerjemahkan dari bahasa asing ke

dalam bahasa sehari-hari atau sebaliknya.

3) Para pelajar dapat hafal kaidah-kaidah baha asing yang

disampaikan dalam bahasa sehari-hari karena senantiasa

menggunakan terjemahan dalam bahasa sehari-hari (Efenndy,

2012: 175).
49

b. Kelemahan Metode Gramatika-tarjamah

1) Analisis bahasa akan dapat membingungkan bagi peserta didik

yang belum memahami gramatikanya.

2) Terjemah kata demi kata, kalimat demi kalimat dapat

mengacaukan makna.

3) Para pelajar menghafalkan kaidah bahasa secara preskriptif.

Mungkin saja kaidah bahasa tersebut tidak berlaku bagi bahasa

sehari-hari.

4) Para peserta didik tidak mempelajari bahasa asing yang dipelajari,

akan tetapi belajar membicarakan bahasa yang baru (Efenndy,

2012: 175).

6. Langkah-langkah Metode Gramatika-tarjamah

Untuk mengaplikasikan metode gramatika tarjamah diperlukan

acuan atau landasan untuk mengetahui bahwa memang benar-benar

metode gramatika-tarjamah. Efendy (2012: 173) Di bawah ini merupakan

contoh ataupun langkah-langkah penerapan metode gramatika-tarjamah

yang mungkin dilakukan oleh guru bahasa Arab adalah sebagai berikut:

a. Pendahuluan, memuat berbagaihal yang berkaitan dengan materi

yang akan disajikan baik mengenai appersepsi, atau tes awal tentang

materi atau yang lainnya.

b. Guru memberikan pengenalan dan definisi kaidah-kaidah tertentu

dalam bahasa Arab yang harus dihafalkan sesuai dengan materi yang

akan disajikan.
50

c. Jika ada kosa kata yang dipandang sulit untuk diterjemahkan, guru

menjelaskan kosakata sebelum menginjak ke langkah aplikasi.

d. Guru memberikan materi teks bahasa Arab sebagai materi pokok,

lalu mengajak para peserta didik untuk menerjemahkan kata demi

kata, kalimat demi kalimat, sampai ke paragraf demi paragraf.

Setelah itu peserta didik diminta untuk menganalisis kaidah

kebahasaannya.

e. Sebagai kegiatan akhir, guru memberikan PR yang berupa persiapan

terjemahan untuk dibahas pada pertemuan berikutnya.

7. Contoh Materi Metode Gramatika-tarjamah

Berikut ini merupakan contoh materi gramatika (nahwu) yang

dinukil dari beberapa kitab kuning dan buku panduan guru (buku paket)

adalah sebagai berikut:

a. Kitab Al-minhatul Robbaniyyah (syarakh dari kitab „imrithi).

‫ثبة انألفؼبل‬
‫يبض ٔفؼم ْلير ٔانًعبرع‬ ‫افؼبنٓى ثَلثخ فً انٕاقغ‬

‫أفؼبنٓى) أي انُحبح (ثَلثخ فً انٕقغ ) َٔلراثغ نٓب اجًبػب (يبض) ْٕ يب دل ػهً حذث‬
ٌ‫ٔزيٍ يبض ٔظؼب (ٔفؼم ْلير) ْٕ يب دل ثصغتّ ٔظؼب ػهً حذث يطهٕة ٔزيب‬
ٌ‫يستقجم ثبػتجبر انحذث ٔحبنجبػتجبررانطهت (ٔانًعبرع) ْٕ يب دل ػهً حذث ٔزيب‬
.)15 :5155, ٍَّ‫انحبل ٔ يستقجم ٔظؼب (انًُحخ انرثب‬

Kitab salaf memang banyak digunakan oleh lembaga pendidikan

berbasis pesantren. Karena lembaga-lembaga pesantren diamping


51

memasukkan keilmuan modern sepertihalnya ipa, ips, matematika dan

lain sebagainya ia tidak akan meninggalkan tradisi yang melekat sejak

dahulu yaitu penggunaan kitab-kitab salaf sebagai rujukan materi

(memasukkan pelajaran-pelajaran salaf). Dan memang materi yang

terkandung didalam kitab salaf telah teruji keilmuannya. Banyak dari

kalangan lembaga pendidikan dibawah naungan pesantren yang

memasukkan kitab-kitab salaf dalam pembelajaran, dan mencetak

alumni lebih unggul, terlebih dalam bidang bahasa Arab.

Kitab minhatul robbaniyyah dan kitab al-jurumiyyah merupakan

salah satu rujukan materi yang digunakan oleh pendidik sebagai

pelengkap serta memudahkan peserta didik di dalam memahami

bahasa arab, karena ilmu alat bahasa Arab (gramatika bahasa Arab)

terkandung pada kitab-kitab salaf. Selain menimbang dalam hal

kelengkapannya, kitab salaf juga mudah difahami oleh peserta didik.

Beberapa petikan kitab di atas merupakan sebuah contoh materi

bahasa Arab yang digunakan oleh beberapa lembaga pendidikan

berbasis pesantren sebagai rujukan dalam pengambilan materi. Akan

tetapi kebanyakan materi yang digunakan ialah dari kitab Al-

Jurumiyyah, imrithi dan alfiyah ibnu Malik. Beberapa kitab tersebut

sangat familiar dikalangan pesantren bahkandi lembaga pendidikan

berbasis pesantren sekalipun.


‫‪52‬‬

‫)‪b. Buku Pedoman Mengajar (LKS‬‬

‫انًفرداد‬

‫‪‬‬ ‫ترجى انجًهّ اْلتٍخ‬

‫ان َ‬
‫طجٍت ٌفحص انًرٌط‬ ‫انًذرش ٌذرش انطَلة ٔ انطبنجبد‬

‫انشرغً ٌُظى انًرٔر‬ ‫اَلػت ًٌرر انكرح‬


53

a. Al-mufrodat
1. ٍٓ‫يُُٓخ ج ي‬ Profesi/ pekerjaan

2. ٌٕ‫يذرش ج يذرس‬ Guru

3. ‫غجٍت‬-‫اغجبء‬ Dokter

4. ‫يُٓذدش‬-ٌٕ‫يُٓذس‬ Arsitek

5. ً‫شرغ‬-ٌٍٕ‫شرغ‬ Polisi

6. ً‫يرٌط ج يرظ‬ Orang sakit

7. ً‫ٌكف‬-ً‫كف‬ Mencukupi

8. ‫ٌؼبنج‬-‫ػبنج‬ Mengobati

9. ‫يتُٕع‬ Bermacam-macam

10. ‫خٍبغٍ–خٍبغ‬ Penjahit

11. ‫تجتبر‬-‫تبجر‬ Pedagang

(Dokumentasi, 28 januari 2020)


BAB III
GAMBARAN UMUM SEKOLAH DAN IMPLEMENTASI METODE
GRAMATIKA-TARJAMAH DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
DI MTs FUTUHIYYAH 2 MRANGGEN

A. Gambaran Umum Madrasah

1. Sejarah Berdirinya Sekolah MTs Futuhiyyah 2 Mranggen

Madrasah Tsanawiyah Futuhiyyah 2 Mranggen yang beralamatkan

Jalan Suburan Tengah Kecamatan Mranggen Demak., Yayasan

Futuhiyyah menaungi beberapa lembaga salah satunya ialah Mts

Fytuhiyyah 2 Mranggen. MTs Futuhiyyah berdiri sejak tanggal 12 Juli

1983. Lembaga pendidikan MTs Futuhiiyah merupakan lembaga

pendidikan yang diperuntukkan khusus putri.

Madrasah Futuhiyyah 2 Mranggen merupakan madrasah pertama

yang pertama terakreditasi (disamakan) di wilayah kabupaten Demak

dengan surat keputusan (SK) akreditasi Nomor:

Wk/5.a/PP.005/1543/1997. Pengeluaran SK terbaru ialah pada akhir tahun

2017 yang menyatakan bahwa Madrasah Futuhiyyah 2 Mranggen

terakreditasi unngul dengan nilai A.

Madrasah Tsanawiah Futuhiyyah 2 Mranggen telah menggunakan

kurikulum 2013 yang menginduk pada KEMENAG ditambah dengan

muatan lokal khas pesantren (pelajaran salafi). Sepertihalnya nahwu,

shorof, ushul fiqh, faraidh, dan program tahfidz Qur‟an yang sudah

berjalan 2 tahun lamanya.

54
55

Dengan adanya tenaga edukatif yang berkualitas dan

berpengalaman di bidangnya, MTs Futuhiyyah 2 bertekad untuk mencetak

kader muslimah yang handal dan berdayaguna, beriman, bertaqwa serta

memiliki wawasan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang luas. Sebagai

pengabdian pada agama, bangsa dan negara serta menciptakan peserta

didik yang unggul. Selain itu, tenaga edukatif MTs Futuhiyyah2

merupakan alumni dari kampus-kampus terkemuka seperti UNNES, IKIP

PGRI, UNSOED, UMS, UNISSULA dan perguruan tinggi lainnya serta

alumni pondok pesantren (Dokumentasi, 28 Januari 2020).

2. Letak Geografis Sekolah MTs Futuhiyyah 2 Mranggen

Letak MTs Futuhiyyah 2 Mranggen sangat strategis yaitu tidak

jauh dari jalur transfortasi serta memiliki askses yang mudah untuk

dijangkau dari berbagai arah. Di sekitar radius 200 meter dari MTs

Futuhiyyah 2 Mranggen yang masih di dalam ruang lingkup desa Suburan

juga masih terdapat banyak lembaga pendidikan yang masih berdiri kokoh

serta masih eksis di kalangan masyarakat seperti, ponpes Al-Anwar,

ponpes An-Nur, ponpes Kyai Murodhi, ponpes Al-Badriyah, ponpes Al-

Amin, ponpes Al-Mubarok. Selain pondok pesantren yang berada di

sekitar MTs Futuhiyyah 2 Mranggen terdapat pula lembaga pendidikan

formal yang masih eksis (Dokumentasi, 28 Januari 2020).

Secara geografis, letak MTs Futuhiyyah 2 Mranggen berada di kabupaten

Demak tepatnya di kecamatan Mranggen di jalan Suburan barat No. 9.

Adapun batas wilayahnya adalah sebagai berikut:


56

a. Bagian timur dibatasi oleh desa Kembang Arum.

b. Bagian Selatan dibatasi oleh desa Batur Sari.

c. Bagian Barat dibatasi desa Bandungrejo.

d. Bagian Utara dibatasi desa Brumbung.

Dengan letak yang sangat strategis tersebut sehingga menjadikan

MTs Futuhiyyah 2 Mranggen dapat berkembang ke arah yang progresif.

Di satu sisi, kota Mranggen merupakan salah satu basis pengembangan

ilmu-ilmu pendidikan Islam yang tertua, yang didukung oleh lembaga-

lembaga pendidikan yang tumbuh dan berkembang di sekitarnya juga

sangat memberikan dukungan untuk kelangsungan perkembangan MTs

Futuhiyyah 2 Mranggen. Dengan jarak 15 kilometer dari pusat ibu kota

Jawa Tengan sangat memudahkan dan menguntungkan MTs Futuhiyyah 2

Mranggen dalam mengikuti arus perkembangan zaman tanpa

meninggalkan filter-filter di dalam menyerap derasnya laju teghnologi dan

informasi. Sehingga dapat mencetak kader-kader pemimpin yang beriman

dan bertaqwa serta menguasai ilmu pengetahuan yang komprehensif

(http//www.mtsfutuhiyyah2.sch.id. Diakses Tanggal 30 Januari 2020).

3. Visi dan Misi Sekolah MTs Futuhiyyah 2 Mranggen

(Dokumentasi, 28 Januari 2020) Visi dan misi MTs Futuhiyyah 2

ialah sebagai berikut:


57

a. Visi Sekolah MTs Futuhiyyah 2 Mranggen

Meningkatkan SDM yang islami dan berbudi pekerti guna

menuju terwujudnya generasi yang berwawasan luas, mampu

berkompetensi dan berakhlaq karimah.

b. Misi Sekolah MTs Futuhiyyah 2 Mranggen

1) Mengefektifkan kegiatan PMB dan bimbingan agar siswa bisa

berkembang secara maksimal sesuai dengan kemampuannya.

2) Mengembangkan nilai-nilai kehidupan islami.

3) Mengembangkan situasi kompetitif positif (Dokumentasi, 28

Januari 2020).

4. Struktur Organisasi Sekolah MTs Futuhiyyah 2 Mranggen

Struktur organisasi merupakan susunan utama dalam menempatkan

seseorang dalam suatu kelompok, dapat juga berarti menempatkan

hubungan antara orang satu dengan yang lain dalam kewajiban, hak dan

tanggung jawab dalam struktur yang telah ditentukan. Dalam hal ini,

penempatan struktur bertujuan agar tersusun pola kegiatan yang tertib dan

tercapainya tujuan yang diharapkan.

Demikian dengan MTs Futuhiyyah Mranggen, sebagai lembaga

pendidikan juga mempunyai struktur organisasi (Dokumentasi, 28 Januari

2020). Adapun struktur organisasi MTs Futuhiyyah Mranggen adalah

sebagai berikut:
58

STRUKTUR ORGANISASI MTs FUTUHIYYAH MRANGGEN

Kepala Sekolah MTs Futuhiyyah 2 Mranggen


H. Muhammad Husni Faarouq Hanif, S.Pd. I
Waka. Kurikulum
H. Taufiq Armunanto, S.Si
Waka. Kesiswaan
Murti Andriani, S.H.I
Waka. Humas
Masruri, S.Ag
Waka. Sarpras
Abu Tholib, SE
Wali Kelas
 VII A : Munawwaroh, S.Pd
 VII B : Sri Wahyuni, S.P
 VII C : Eny Tri Rahayu, S.Pd
 VII D : Simatul Hidayah, S.Pd.I
 VII E : Muhamad Sokhi
 VIII A : Nur„aini Sa‟adati, S.Pd
 VIII B : Erna Andriyani,
 VIII C : Siti Sumarindiyah, S.Pd
 VIII D : Syafaatin, S.Ag
 IX A : Nur Kholiq, S.Pd
 IX B : Muhammad Husni Farouq Hanif, S.Pd.I
 IX C : Ana Lestiyowati, S.Pd
 IX D : Masruri, S.Ag
Guru Mapel
 Munawwaroh, S.Pd
 Sri Wahyuni, S.P
 Eny Tri Rahayu, S.Pd
59

 Simatul Hidayah, S.Pd.I


 Muhamad Sokhi
 Nur„aini Sa‟adati, S.Pd
 Erna Andriyani,
 Siti Sumarindiyah, S.Pd
 Syafaatin, S.Ag
 Nur Kholiq, S.Pd
 Muhammad Husni Farouq Hanif, S.Pd.I
 Ana Lestiyowati, S.Pd
 Masruri, S.Ag
 H. Kholid, S.H., M.H.
 H. Taufiq Armunanto, S.Si
 Murti Andriani, S.H.I
 Abu Tholib, SE
 H. Hamad Aova Waseeq
 Luthfi Taufiq, S.Pd.I., M.Ag
 Simatul Hidayah, S.Pd.I
 Khairul Mansur, S.Ag
 H. Kholid, S.H., M.H.
 Shodiq
 Erma Andriani
 Ana Lestiyowati, S.Pd
 Khoiriyah, MZ., S.Pd.I
 Siti Sumarindiyah, S.Pd
 Ahmad Mustofa, S.Pd.I., M.Si (Dokumentasi, 28 Januari 2020).

5. Keadaan Guru, Tenaga Kerta Kependidikan dan Peserta Didik Sekolah

MTs Futuhiyyah 2 Mranggen


60

a. Keadaan Guru Sekolah MTs Futuhiyyah 2 Mranggen

Tenaga guru merupakan elemen terpenting didalam suatu

lembega pendidikan. Di tangan gurulah keberhasilan proses belajar

mengajar terjadi. Karena kualitas dari suatu lembaga pendidikan

juga dapat dilihat dari kualitas tenaga pendidik yang ada

(Dokumentasi, 28 Januari 2020). Adapun keadaan guru di Sekolah

MTs Futuhiyyah 2 Mranggen adalah sebagai berikut:

Tabel 1 terlampir,

b. Keadaan Peserta Didik Sekolah MTs Futuhiyyah 2 Mranggen

Peserta didik merupakan subyek pendidikan. Sasaran sebuah

pendidikan bermuara pada manusia. Pendidikan bertujuan untuk

mengembangkan potensi SBM di dalam bidang pendidikan. Peserta

didik dijadikan sebagai subyek pendidikan, maka dari itu berhasil

tidaknya sebuah pendidikan, dapat dilihat juga dari kualitas peserta

didik. Pada tahun pelajaran 2019/2020 jumplah seluruh siswa MTs

Futuhiyyah 2 Mranggen adalah 568 siswi, terdiri dari 219 siswi kelas

VII, 195 kelas VIII dan 154 kelas IX (Dokumentasi, 28 Januari

2020). Untuk lebih jelasnya tentang keadaan siswi MTs Futuhiyyah

2 Mranggen dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2 terlampir,
61

6. Sarana dan Prasarana Sekolah MTs Futuhiyyah 2 Mranggen

Proses pembelajaran akan berjalan dengan efektif dan efisien untuk

mencapai tujuan yang akan dicapai, ketika didukung dengan sarana dan

prasarana yang memadai. (Dokumentasi, 28 Januari 2020) Adapun sarana

dan prasarana yang terdapat di MTs Futuhiyyah 2 Mranggen adalah

sebagai berikut:

1. Mushola
2. Ruang Kepala Sekolah
3. Ruang Guru
4. Ruang Perpustakaan
5. Ruang TU
6. Ruang Kelas
7. Labolatorium
8. Lab. Bahasa
9. Lab. Ipa
10. Ruang OSIS
11. Ruang UKS
12. Kantin
B. Implementasi Metode Gramatika-tarjamah Dalam Pembelajaran Bahasa
Arab

Dalam proses pembelajaran bahasa Arab di MTs Futuhiyyah 2

Mranggen yaitu menggunakan metode gramatika-tarjamah. Metode

gramatika tarjamah merupakan sebuah metode yang menekankan peserta

didik untuk lebih memahami ilmu alat dari bahasa Arab seperti nahwu dan

shorof serta membiasakan peserta didik untuk menerjemahkan materi bahasa

Arab. Penting kiranya dalam mempelajari bahasa Arab untuk mengetahui


62

kedudukan dari kata maupun kalimat. Dengan demikian peserta didik tidak

merasa kesulitan ketika diperintahkan untuk menerjemahkan kata, kalimat

maupun bacaan pendek bahkan panjang sekalipun. Karena peserta didik telah

terbiasa menerjemahkan dan mengetahui kedudukan dari kata perkata

maupun kalimat perkalimat.

Pembibiasaan menterjemahkan bacaan bahasa arab, guna memperkaya

kosa kata. Ketika kegiatan menerjemahkan dilakukan secara rutin (continue)

maka, peserta didik akan menemukan kata yang sama dan arti yang sama.

Secara tidak langsung kosa kata tersebut akan terekam di dalam memori

peserta didik tanpa mereka menghafalkan.

Proses pembelajaran bahasa Arab di MTs Futuhiyyah 2 Mranggen

diampu oleh Bapak Shidiq lebih akrab disapa dengan sebutan Abah Shidiq.

Adapun kegiatan pembelajarannya yaitu:

1. Perencanaan Pembelajaran Bahasa Arab Dengan Menggunakan Metode

Gramatika-tarjamah di MTs Futuhiyyah 2 Mranggen

Perencanaan merupakan suatu rangkaian proses untuk memilih,

untuk menetapkan, untuk mengembangkan metode dan untuk

mengembangkan tekhnik pembelajaran serta untuk mengukur tingkat

keberhasilan proses pembelajaran di dalam suatu proses pembelajaran.

Menurut Abdul Malik didalam buku Hamdayana (2016: 16) menyatakan

bahwa perencanaan pembelajaran dibangun dari dua kata, perencanaan dan

pembelajaran. Perencanaan berarti menentukan apa saja yang akan

dilakukan, sedangkan pembelajaran merupakan suatu proses yang diatur


63

dengan menggunakan langkah-langkah tertentu agar dalam

pelaksanaannya dapat tercapai hasil yang maksimal. Jadi perencanaan

pembelajaran merupakan pedoman mengajar guru yang memuat berbagai

hal yang dibutuhkan, seperti skema aktivitas pembelajaran dari awal

sampai akhir, bahan ajar apa saja yang dibutuhkan, penggunaan metode

serta pemilihan materi apa saja yang nantinya akan disampaikan. materi

pembelajaran disusun dengan rapi di dalam perencanaan pembelajaran,

agar tujuan pembelajaran tercapai. Dengan kata lain, perencanaan

merupakan kegiatan pendidik yang dilakukan sebelum ia memulai proses

pembelajaran. Perencanaan proses pembelajaran dengan menggunakan

metode gramatika-tarjamah, diawali dengan persiapan menyusun sillabus

dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Di dalam sillabus pendidik

menjabarkan kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan

pemelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu serta sumber belajar.

Sedangkan di dalam RPP pendidik menjelaskan mengenai materi yang

akan diajarkan, metode pembelajaran yang dipergunakan, media serta

sumber belajar, langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pembelajaran

serta penilaian dalam pembelajaran.

Dengan dipersiapkannya tahap pembelajaran dengan matang dan

terencana, maka akan tercipta tujuan pembelajaran yang efektif. Proses

perencanaan ini, memiliki komponen-komponen yang saling terkait dan

tidak dapat dipisahkan antara komponen satu dengan komponen yang


64

lainnya. Sehingga pendidik dituntut untuk benar-benar memaksimalkan

proses perencanaan ini tercapainya tujuan pembelajaran.

Dari indikasi perencanaan, diperkuat dengan wawancara kepada

guru mapel bahasa Arab MTs Futuhiyyah 2 Mranggen. Dapat terlihat dari

hasil penuturan guru mapel sebagai berikut:

“Dalam proses perencanaan pembelajaran di MTs Futuhiyyah 2


Mranggen semua pendidik dituntut untuk membuat dan mengumpulkan
silabus dan RPP di awal tahun pembelajaran baru. Materi-materi yang
akan diajarkan dipersiapkan dengan matang terlebih dahulu dan kemudian
disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku. Selain itu, persiapan
pembelajaran juga harus diserasikan dengan tujuan pembelajaran,
keseraian materi dan strategi, pendekatan, metode, keadaan peserta didik,
alat serta sumber belajar dan penilaian dalam pembelajaran. Di dalam
menggunakan metode pembelajaran, tentu kiranya membutuhkan
persiapan yang matang guna merealisasikan metode yang akan digunakan
sebelum mengajar” (Wawancara 30 Januari 2020).
RPP berfungsi sebagai patokan dasar dan pedoman pendidik di

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Jadi seorang pendidik dapat

mengaplikasikan apa yang terdapat di RPP dan selalu di tuntut untuk

mengembangkannya agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif

dan efisien.

Dalam melakukan perencanaan peembelajaran bahasa Arab dengan

menggunakan metode gramatika-tarjamah, pendidik mempersiapkan RPP

yang disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku serta berdasarkan

beberapa kebutuhan yang diperlukan oleh pendidik. Akan tetapi dalam

penyususunan RPP, pendidik masih menggunakan kurikulum 2006

(KTSP) mungkin dalam penyusunan RPP, pendidik menyesuaikan

kebijakan yang berada di lembaga pendidikannya. Karena lembaga

pendidikan yang penulis teliti merupakan lembaga pendidikan swasta serta


65

masih dalam naungan yayasan. Hal ini dapat dilihat di dalam tabel

pengamatan terhadap RPP yang dilakukan oleh penulis, yaitu:

Tabel 3 terlampir.

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dalam proses

perencanaan pembelajaran, RPP harus meliputi beberapa aspek, yaitu:

a) Kemampuan Mencermati dan Merumuskan

Kemampuan mencermati dan merumuskan merupakan

kemampuan dan elemen yang harus dimiliki oleh pendidik

didalam menyusun RPP. Dari hasil pengamatan RPP

kemampuan mencermati dan merumuskan sudah terpenuhi.

b) Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar merupakan deskripsi pengetahuan,

keterampilan serta sikap yang harus dimiliki dan dikuasai

peserta didik setelah terjadinya proses pembelajaran. Dari

hasil pengamatan RPP, kompetensi dasar sudah terpenuhi.

c) Standar Kompetensi

Kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang

menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap serta

keterampilan yang dapat dicapai pada setiap kelas, semester

terhadap suatu mata pelajaran. Dari hasil pengamatan RPP,

standar kompetensi sudah terpenuhi.

d) Indikator
66

Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar

yang lebih spesifik yang menunjukkan tanda-tanda

perbuatan dan respon yang dilakukan peserta didik. Dari

hasil pengamatan RPP, indikator tersusun dengan rapi.

e) Tujuan

Tujuan yang akan dicapai didalam pembelajaran harus

jelas, sehinggan di dalam proses kegatan pembelajaran

dapat berjalan dengan baik. Dari hasil pengamatan RPP,

tujuan pendidikan telah sesuai.

f) Materi

Materi pembelajaran merupakan bahan ajar yang

disesuaikan dengan indikator dan kompetensi. Dari hasil

pengamatan RPP, sesuai dengan materi yang diajarkan.

g) Metode

Metode pembelajaran harus dipilih sesuai dengan materi

dan kondisi pserta didik serta kondisi lingkungan sekitar,

sehingga dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran.

Dari hasil pengamatan RPP, metode yang digunakan telah

sesuai dengan metode yang diterapkan ketika pembelajaran

berlangsung.

h) Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran juga harus dijelaskan didalam RPP

agar di dalam proses kegiatan pembelajaran lebih terarah.


67

Dari hasil pengamatan RPP, kegiatan pembelajaran berjalan

dengan baik.

i) Sumber

Di dalam proses pembelajaran, bahan ajar harus diambil

dari sumber yang jelas dan terpercaya. Dari hasil

pengamatan RPP, sumber belajar diambil dari buku-buku

pembelajaran dan sumber-sumber pendukung lainnya.

j) Penilaian

Di dalam sebuah RPP perlu kiranya dicantumkan cara

penilaian yang digunakan oleh pendidik guna untuk

mengukur keberhasilah maupun kegagalan proses

pembelajaran.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Arab Dengan Menggunakan Metode

Gramatika-tarjamah

Di dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab di MTs

Futuhiyyah 2 Mranggen dengan menggunakan metode gramatika-tarjamah

seorang pendidik harus melakukan berbagai hal demi tercapainya tujuan

pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil observasi yang

dilakukan penulis didalam kelas, yaitu:

Tabel 4 terlampir,

Tabel 5 terlampir,

Tabel 6 terlampir,
68

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan

pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan metode gramatika-

tarjamah di MTs Futuhiyyah 2 Mranggen sebagai berikut:

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Guru bahasa Arab membuka pelajaran dengan mengucapkan

salam, berdoa serta menyapa peserta didik dan menanyakan

kondisi peserta didik dengan menggunakan bahasa Arab

2) Guru bahasa Arab menjelaskan kompetensi yang harus dicapai

serta manfaat dari proses pembelajaran bahasa Arab

3) Guru bahasa Arab mengulas pelajaran minggu lalu dan

menanyai beberapa peserta didik untuk mengukur ketajaman

ingatannya.

b. Kegiatan Inti

Proses kegiatan inti pembelajaran bahasa Arab dengan

menggunakan metode gramatika-tarjamah sebagai berikut:

1. Guru memuat berbagai hal yang berkaitan dengan materi yang

akan disajikan baik mengenai appersepsi, atau tes awal tentang

materi atau yang lainnya.

2. Guru memberikan pengenalan dan definisi kaidah-kaidah

tertentu dalam bahasa Arab yang harus dihafalkan sesuai

dengan materi yang akan disajikan.


69

3. Jika ada kosa kata yang dipandang sulit untuk diterjemahkan,

guru menjelaskan kosakata sebelum menginjak ke langkah

aplikasi.

4. Guru memberikan materi teks bahasa Arab sebagai materi

pokok, lalu mengajak para peserta didik untuk menerjemahkan

kata demi kata, kalimat demi kalimat, sampai ke paragraf demi

paragraf. Setelah itu peserta didik diminta untuk menganalisis

kaidah kebahasaannya

5. Sebagai kegiatan akhir, guru memberikan PR yang berupa

persiapan terjemahan untuk dibahas pada pertemuan

berikutnya.

6. Pendidik menggunakan authentic assessment, ialah dengan

mengambil penilaian tidak hanya melalui penilaian lisan

maupun tertulis melainkan dengan menilai keseluruhan proses

pembelajaran.

c. Penutup

1. Guru bahasa Arab memadukan proses penarikan kesimpulan

secara lisan dengan melontarkan pertanyaan seputar materi

terhadap beberapa peserta didik.

2. Guru bahasa Arab melakukan penilaian lisan

3. Guru bahasa Arab menutup dan mengakhiri kegiatan

pembelajaran dengan membaca doa kafatul majlis bersama-


70

sama dan setelah itu guru bahasa Arab menyapa peserta didik

kembali.

3. Evaluasi Hasil Pembelajaran Bahasa Arab Dengan Menggunakan Metode

Gramatika-tarjamah

Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik guna

mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran. Evaluasi merupakan

komponen terakhir didalam proses pembelajaran. Evaluasi tidak hanya

bertujuan untuk mengukur seberapa jauh keberhasilan suatu pembelajaran,

akan tetapi juga dijadikan sebagai umpan timbal balik bagi pendidik atas

kinerjanya di dalam mengolah pembelajaran. Melalui evaluasi, pendidik

dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran. Dan

pendidik dapat mengatasi kekurangan yang terjadi. Evaluasi yang

digunakan oleh guru mapel bahasa Arab ialah tes tertulis dan tes lisan.

Berkaitan dengan penilaian hasil belajar peserta didik, pendidik lebih

menggunakan penelian autentik. Di mana penilaian tidak hanya dilakukan

pada akhir pembelajaran akan tetapi penilaian juga dilakukan sepanjang

proses pembelajaran. Sebagaimana dengan pernyataan guru mapel bahasa

Arab yaitu Abah Shidik melalui wawancara sebagai berikut:

“Penilaian yang saya ambil sebagai hasil evaluasi tidak hanya melalui tes
tertulis dan lisan, akan tetapi juga saya ambil dari kegiatan sehari-hari
peserta didik, keaktifan peserta didik dan dari nilai tugas ketika saya
berhalangan syar‟i (keadaan genting) yang menyebabkan saya tidak dapat
mengajar” (Wawancara 30 Januari 2020).
71

Di samping itu pula, dari pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab

terdapat kendala, hal ini dapat kita lihat dari wawancara terhadap guru

mapel yang bersangkutan sebagai berikut:

“Belajar bahasa Arab memang tidak mudah, dan pasti memiliki beberapa
kendala seperti halnya kurang minatnya peserta didik dalam mengikuti
pelajaran, selain itu tidak adanya modal BTAQ sebelum memasuki Mts
juga menjadi kendala yang besar, karena pembelajaran bahasa Arab
membutuhkan keterampilan BTAQ guna sebagai sarana untuk
memudahkan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran bahasa Arab”.

Kendala yang dihadapi oleh guru mapel bukan masalah yang besar karena

dapat diatasi dengan mengadakan pelatihan BTAQ dan perhatian khusus

bagi peserta didik yang minim bahkan tidak memiliki bekal BTAQ sama

sekali. Selain itu, untuk menghadapi peserta didik yang kurang memiliki

minat di dalam pembelajaran bahasa Arab, dapat diatasi dengan

memberikan beberapa motivasi terhadap peserta didik. Karena jika peserta

didik tidak memiliki semangat belajar bahkan merasa malas mengikuti

pelajaran maka akan sulit sekali peserta didik memahami pelajaran yang

telah disajikan oleh pendidik. Maka dari itu, minat belajar maupun

semangat belajar peserta didik sangat penting. Selain itu, membuat kesan

yang menyenangkan juga dapat memancing minat belajar peserta didik.

Karena belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan akan menjadi

pemicu minat belajar peserta didik. Peserta didik lebih menyukai

pembelajaran yang menyenangkan ketimbang pembelajaran yang monoton

pada materi pelajaran.

Motivasi memiliki peranan yang sangat strategis untuk memotivasi

peserta didik. Seseorang tidak memungkinkan untuk belajar tanpa adannya


72

motivasi. Motivasi merupakan gejala psikologis yang berbentuk sebuah

dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar untuk melakukan

suatu tindakan dengan tujuan tertentu (hartanta, 2015). Motivasi juga dapat

berbentuk usaha-usaha yang dilakukan seseorang untuk mekukan sesuatu

demi tercapainya suatu tujuan, cita-cita dan kemauannya. Oleh karena itu

peserta didik harus memiliki motivasi yang tinggi agar mereka dapat

mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Motivasi belajar dapat

dipancing dengan beberapa usaha seperti memberikan hadiah (reward)

atau nilai tambahan bagi peserta didik yang dapat menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh pendidik atau dari mereka yang dapat mengulas

kembali pelajaran yang telah disampaikan.

Selain itu, meciptakan suasana kelas yang menyenangkan juga dapat

membangun minat belajar peserta didik. Menurut penuturan salah satu

siswa kelas VIIIA yang bernama Alfa Himmatil Aliyah sebagai berikut:

“Saya suka kalau diajar diselingi dengan senda gurau sedikit, soalnya
kalau diajar monoton dengan pelajaran saya jadi ngantuk (Wawancara 28
januari 2020)”.

Dari penuturan dek Alfa dapat disimpulkan bahwasannya

menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sangat diminati oleh

peserta didik agar mereka tidak merasa jenuh ketika mengikuti

pembelajaran berlangsung. Akan tetapi ada dari siswa kelas VIIIA ketika

saya wawancarai lebih menyukai pembelajaran yang langsung membahas

pembelajaran tanpa diselingi dengan cerita yang panjang. Menurutnya


73

penjelasan materi yang bertele-tele akan mengurangi porsi

pemahamannya.
BAB IV
ANALISIS IMPLEMENTASI METODE GRAMATIKA-TARJAMAH
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MTs FUTUHIYYAH 2
MRANGGEN

Setelah peneliti melaksanakan penelitian di MTs Futuhiyyah 2 Mranggen,

peneliti mengemukakan data yang diharapkan ke dalam bentuk narasi yang

bersumber dari observasi, wawancara serta dokumentasi.

Di dalam bab ini, peneliti menganalisis bagaimana implementasi

pembelajaran bahasa Arab di MTs Futuhiyyah 2 Mranggen berdasarkan data yang

ada, sebagai berikut:

A. Analisis Perencanaan Pembelajaran Bahasa Arab Dengan

Menggunakan Metode Gramatika-tarjamah di MTs Futuhiyyah 2

Mranggen

Perencanaan merupakan suatu rangkaian proses untuk memilih,

menetapkan, mengembangkan metode, mengembangkan tekhnik

pembelajaran serta untuk mengukur tingkat keberhasilan proses

pembelajaran di dalam suatu proses pembelajaran. Perencanaan

merupakan kegiatan pendidik yang dilakukan sebelum ia memulai proses

pembelajaran. Dalam hal ini, pelaksanaan metode gramatika-tarjamah

dalam pembelajaran bahasa Arab pendidik menyusun beberapa

perencanaan pembelajaran sebagai acuan ialah sebagai berikut:

74
75

1. Silabus
Sillabus merupakan suatu pengembangan kurikulum yang

menjabarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Yang

berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, pokok-pokok pembelajaran

serta urain materi yang perlu dipelajari peserta didik (Sagala, Jurnal

Tabula Rasa: 12). Silabus digunakan sebagai landasan pelaksanaan

pembelajaran dan pengembangan pembelajaran yang bersifat dinamis,

karena pendidik harus mampu melaksanakan pengembangan sillabus

dengan mengacu pada prinsip pengembangan sillabus dengan

memerhatikan beberapa langkah-langkah yang tepat. Berdasarkan

penelitian yang telah dilaksanakan di MTs Futuhiyyah 2, bahwa guru

pengampu mata pelajaran bahasa Arab ketika melaksanakan proses

pembelajaran, telah sesuai dengan silabus diantaranya ialah:

kompetensi dasar, materi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran,

indikator, tujuan dan sumber belajar. Berdasarkan keterangan Bapak

Shidiq selaku pendidik, hal ini dilaksanakan agar proses pembelajaran

berjalan secara efektif, tujuan yang direncanakan tercapai, waktu yang

diberikan dapat dimanfaatkan dengan baik serta materi yang diberikan

dapat terstruktur dan sistematis.

2. RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan

kurikulum mikro yang menggambarkan tujuan/kompetensi, materi/isi

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan alat evaluasi yang

digunakan (Hamdayana, 2016:21). perencanaan merupakan suatu


76

rangkaian proses untuk memilih, menetapkan, mengembangkan

metode dan untuk mengembangkan tekhnik pembelajaran serta untuk

mengukur tingkat keberhasilan proses pembelajaran. Dalam hal ini,

pendidik masih menggunakan kurikulum 2006 (kurikulum KTSP).

Perencanaan proses pembelajaran dengan menggunakan

metode gramatika-tarjamah, persiapan yang dilakukan ialah dengan

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Di dalam RPP

pendidik menjelaskan mengenai materi yang akan diajarkan, metode

pembelajaran yang dipergunakan, media pembelajaran, sumber

belajar, langkah-langkah yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran serta penilaian dalam pembelajaran.

Berdasarkan penelitian terhadap RPP pada pembelajaran

bahasa Arab, dimulai dengan pendahuluan yang meliputi: salam

sebelum pembelajaran, pemberian motivasi terhadap pesertaa didik,

karena motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk

membangkitkan semangat belajar mereka.

Selanjutnya kegiatan inti yang meliputi: mengamati,

mengeksplorasi, mengelaborasi dan mengkonfirmasi. Tahap terakhir

ialah kegiatan penutup yang meliputi: guru memberikan rangkuman

dari materi yang telah disampaikan, guru menyapa peserta didik

kembali, guru melaksanakan penilaian lisan, dan guru memberikan

tugas kepada peserta didik.


77

B. Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Arab Dengan

Menggunakan Metode Gramatika-tarjamah

Adapun dari hasil data observasi yang telah peneliti lakukan ketika

proses pembelajaran bahasa Arab dengan metode gramatika-tarjamah

berlangsung dan hasil wawancara kepada guru pengampu. Dapat

dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab dengan

menggunakan metode gramatika-tarjamah di MTs Futuhiyyah 2

Mranggen dengan melalui wawancara kepada pengampu sebagai berikut:

“Bagaimana pelakanaan pembelajaran bahasa Arab? Hal yang pertama


saya lakukan adalam mengucapkan salam. Kemudian berdoa terlebih
dahulu etelah itu aya menyapa mereka dengan menggunakan bahasa Arab,
eperti “kaifa halukum?, naharon sa‟idan?. Setelah itu saya sedikit
mengula materi minggu lalu sebelum memberikan materi baru”
(Wawancara, 20 Februari).

Dalam kegiatan pendahuluan, yang telah dilakukan oleh guru

bahasa Arab mengenai pembelajaran bahasa arab dengan menggunakan

metode gramatika-tarjamah sudah berjalan karena telah sesuai dengan

rencana perencanaan pembelajaran (RPP) yang telah dibuat oleh guru

bahasa Arab sejak tahun ajaran baru. Seperti menyapa peserta didik

dengan menggunakan bahasa Arab, mengulas pelajaran minggu lalu dan

menanya peserta didik dengan menggunakan bahasa Arab, kegiatan

tersebut sangat bagus untuk melatih peserta didik berbicara bahasa Arab.

Kegiatan inti dalam pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan

metode gramatika-tarjamah telah berjalan, karena proses pembelajaran

yang dilakukan oleh pendidik telah sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP). Dan peserta didik dapat mengidentifikasi kaidah


78

kebahasaan yang terkandung di dalam suatu materi pelajaran maupun

buku-buku bacaan yang telah diterjemahkan. Selain itu, peserta didik juga

secara tidak langsung telah memperkaya kosa kata tanpa harus

menghafalkan. Karena telah membiasakan peserta didik untuk

menerjemahkan buku-buku bacaan maupun materi pelajaran. Dengan

begitu peserta didik dapat menerjemahkan berbagai hal yang berbahasa

Arab seperti artikel, buku-buku bacaan, buletin dan lain sebagainya ke

dalam bahasa sehari-hari. Sebagaimana yang telah disampaikan oleh

pendidik:

“Karena saya mengajar sudah cukup lama jadi selama mengajar tidak
perlu melihat RPP. Kalau pertama kali saya mengajar, aya terpaku dengan
RPP. Ya, dapat dikatakan sudah hafal. Pertama-tama saya perkenalkan
terlebih dahulu kepada peserta didik materi yang akan dipelajari.
Kemudian materi bahasa arab yang berupa teks dibaca oleh seluruh pesdik
setelah itu diterjemahkan bersama-sama. Ketika ada kosa kata yang tidak
dimengerti oleh pesdik, pendidik menjelaskannya. Tetapi, karena peserta
didik terbiasa menejemahkan, sedikit dari kosa kata yang tidak dimengerti
oleh pesdik. Selain itu, kedudukan dari kata perkata juga saya jelaskan
terlebih dahulu” wawancara, 20 Februari 2020).

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan inti dari pembelajaran bahasa

Arab dengan menggunakan metode gramatika tarjamah adalah sebagai

berikut:

1. Guru memuat berbagai hal yang berkaitan dengan materi yang akan

disajikan baik mengenai appersepsi, atau tes awal tentang materi

atau yang lainnya, misalnya materi tentang ‫الهىٌة‬.

2. Guru memberikan pengenalan dan definisi kaidah-kaidah tertentu

dalam bahasa Arab yang harus dihafalkan sesuai dengan materi yang

akan disajikan.
79

3. Jika ada kosa kata yang dipandang sulit untuk diterjemahkan, guru

menjelaskan kosakata sebelum menginjak ke langkah aplikasi.

4. Guru memberikan materi teks bahasa Arab sebagai materi pokok,

lalu mengajak para peserta didik untuk menerjemahkan kata demi

kata, kalimat demi kalimat, sampai ke paragraf demi paragraf.

Setelah itu peserta didik diminta untuk menganalisis kaidah

kebahasaannya

5. Sebagai kegiatan akhir, guru memberikan PR kepada peserta didik

yang berupa persiapan terjemahan untuk dibahas pada pertemuan

berikutnya.

6. Pendidik menggunakan authentic assessment, ialah dengan

mengambil penilaian tidak hanya melalui penilaian lisan maupun

tertulis melainkan dengan menilai keseluruhan proses pembelajaran.

Kegiatan penutup dalam proses pembelajaran bahasa Arab dengan

menggunakan metode gramatika-tarjamah sudah baik. Karena telah

menyelesaikan tahap-tahap sebelumnya dan telah merangsang peserta didik untuk

menarik kesimpulan setelah guru mapel memberikan rangkuman pelajaran.

Adapun secara garis besar, kegiatan pembelajaran bahasa Arab dengan

menggunakan metode gramatika-tarjamah dari penutup telah sesuai dengan RPP,

kegiatan penutup yang dilaksanakan oleh pendidik adalah sebagai berikut:

1) Guru bahasa Arab memadukan proses penarikan kesimpulan secara lisan

dengan melontarkan pertanyaan seputar materi terhadap beberapa peserta

didik.
80

2) Guru bahasa Arab melakukan penilaian lisan

3) Guru bahasa Arab menutup dan mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan

membaca doa kafatul majlis bersama-sama dan setelah itu guru bahasa Arab

menyapa peserta didik kembali.

Pelaksanaan implementasi metode gramatika-tarjamah dalam pembelajaran

bahasa Arab Mranggen, terdapat beberapa aspek yang diteliti:

1) Tujuan
Dalam hal ini, dapat dilihat kesesuaian antara materi pembelajaran

bahasa Arab dengan tujuan dari adanya kegiatan pembelajaran bahasa Arab

dengan menggunakan metode gramatika-tarjamah sesuai dengan teori yang

ada dan di dalam pelaksanaannya telah berjalan serta sesuai dengan tujuan

yang diinginkan seperti peserta didik dapat menerjemahkan beberapa

penggalan bacaan bahasa arab yang terdapat di dalam buku materi ajar

bahasa Arab, peserta didik dapat mengidentifikasi gramatika (kaidah

bahasa) yang terdapat di dalam penggalan bacaan serta peserta didik dapat

menjelaskan makna yang terkandung di dalam bacaan tersebut.

Selain tujuan yang telah dijelaskan di atas, pembelajaran bahasa

Arab dengan menggunakan metode gramatika-tarjamah juga diharapkan

peserta didik dapat menerjemahkan buku-buku, artikel, bulletin, Koran,

berita-berita yang terdapat di internet maupun di televise yang

menggunakan bahasa Arab. Terlebih bahasa Arab juga merupakan bahasa

internasional setelah bahasa Inggis. Maka dari itu penguasaan bahasa Arab

sangat penting.
81

2) Materi

Mengenai materi yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab

pendidik, tidak hanya menggunakan buku-buku ajar yang diberikan dari

sekolahan seperti LKS dan buku paket bahasa Arab, akan tetapi pendidik

juga menggunakan beberapa kitab kuning seperti kitab nahwu, shorof dan

I‟lal sebagai bahan ajar untuk memperkaya sumber belajar. Kitab-kitab

tersebut digunakan sebagai penunjang dalam kaidah kebahasaan peserta

didik. Terlebih MTs Futuhiyyah 2 Mranggen merupakan sebuah yayasan

yang telah berdiri cukup lama dan terkenal sebagai sekolah salafiyahnya

serta terkenal dengan kemahirannya dalam hal membaca kitab kuning.

Dalam pemilihan bahan ajar juga harus disesuaikan dengan

kemampuan peserta didik. Agar dalam proses pembelajaran tidak

menyulitkan peserta didik. Mengingat bahwa kemampuan dan pemahaman

peserta didik beraneka ragam. Maka dari itu didalam pemiliham bahan ajar

harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan peserta didik tanpa

mengabaikan aspek tujuan dari pembelajaran yang dilaksanakan.

3) Metode

Metode memiliki andil yang begitu besar guna pencapaian tujuan

pembelajaran. Dalam hal ini, metode merupakan jalan khusus yang

digunakan oleh pendidik untuk menyalurkan materi pelajaran.

Tersampaikannya meteri terhadap peserta didik, diukur dengan tingkat

keberhasilan metode pengajaran yang diterapkan pendidik. Jika metode


82

yang digunakan pendidik tepat maka materi pelajaran yang disajikan

pendidik akan mudah diserap oleh peserta didik.

Metode yang digunakan oleh pendidik ialah metode gramatika-

tarjamah dimana metode ini menitik beratkan pada pemahaman kaidah

kebahasaan serta kemampuan untuk menerjemahkan yang disesesuaikan

dengan pemahaman peserta didik dan penggunaan gramatika yang berlaku.

Jadi pendidik lebih menekankan dalam penguasaan gramatika bahasa

(kaidah-kaidah bahasa) dan membiasakan peserta didik menerjemah kalimat

maupun bacaan-bacaan. Dengan begitu, secara tidak langsung peserta didik

dapat menerjemahkan bacaan-bacaan dan menguasai kosa kata tanpa harus

menghafal.

4) Media

Media pembelajaran merupakan sebuah jembatan yang

menghubungkan peserta didik dengan pendidik. Media pembelajaran yang

digunakan oleh pendidik demi untuk menyampaikan inti sari pembelajaran

memiliki pengaruh yang begitu besar terhadap efektivitas pembelajaran.

Pada dasarnya media pembelajaran merupakan sebuah alat bantu sebagai

pembantu pendidik didalam menyampaikan ataupun melaksanakan

pembelajaran. Namun, seiring dengan perkembangan zaman media

pembelajaran memiliki arti yang sangat luas dan interaktif seperti adanya

computer, internet serta gadget.

Walaupun, di Mts Futuhiyyah 2 peserta didik yang bersekolah di sana

mayoritas bermukim di pondok pesantren yag notabenya tidak


83

diperbolehkan membawa hp serta kurang melahap informasi dari luar,

pendidik mencoba untuk memfasilitasi peserta didik agar tidak ketinggalan

informasi dari luar, oleh karena itu pendidik mencarikan berita-berita yang

sedang tranding dalam bentuk bahasa Arab kemudian peserta didik

menerjemahkannya. Hal tersebut merupakan upaya pendidik agar peserta

didik tidak ketinggalan informasi maupun berita kekinian yang sedang

buming.

C. Analisis Evaluasi Hasil Pembelajaran Bahasa Arab Dengan


Menggunakan Metode Gramatika-tarjamah

Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk

mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran. Evaluasi merupakan

komponen terakhir didalam proses pembelajaran. Evaluasi tidak hanya

bertujuan untuk mengukur seberapa jauh keberhasilan suatu pembelajaran,

akan tetapi juga dijadikan sebagai umpan timbal balik bagi pendidik atas

kinerjanya di dalam mengolah pembelajaran. Melalui evaluasi, pendidik

dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran. Dan

pendidik dapat mengatasi kekurangan yang terjadi. Di dalam

melaksanakan evaluasi ada beberapa hal yang perlu kiranya pendidik

melaksanakan evaluasi, sebagai berikut:


84

1. Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab Dengan Menggunakan Metode

Gramatika Tarjamah

Berikut merupakan hasil dari penilaian pembelajaran bahasa

Arab dengan menggunakan metode gramatika tarjamah sebagai

berikut:

a. Aspek Kognitif

Peserta didik mampu memahami isi materi pelajaran, dan

mereka juga mampu menganalisis kalimat dengan memberikan

harokat, mengetahui kosa kata dari kalimat tersebut, mampu

mengetahui kedudukan kalimat tersebut kemudian mereka juga

mampu menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang

mudah difahami.

b. Aspek Afektif

Dari materi yang telah disajikan, nilai rata-rata perilaku

peserta didik mampu menunjukkan perilaku yang baik dan

cukup aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Sedikit

dari mereka yang tidur didalam kelas, mengobrol sesama teman

dan meremehkan pendidik ketika pembelajaran berlangsung.

c. Aspek Psikomotorik

Hasil psikomotorik peserta didik kelas VIIIA cukup baik,

karena mereka mampu membaca teks bahasa Arab, mampu

menerjemahkan bahasa Arab serta mampu menunjukkan

kedudukan kata dari beberapa kalimat yang dibaca. Bahkan


85

dari mereka ada yang mampu memabaca teks bahasa Arab

dengan lancar.

2. Kendala

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilaksanakan oleh peneliti

sebagaimana yang telah dipaparkan di dalam bab 3, kendala utama

yang dihadapi guru pengampu mata pelajaran bahasa Arab ialah

minimnya partisipasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.

Jadi seberapa kerasnya pendidik di dalam memberikan pelajaran

dengan menggunakan metode yang beraneka macam, metode

gramatika-tarjamah misalkan, tidak akan berarti jika peserta didik

tidak memiliki minat belajar.

Kendala lain yang menjadi kendala dalam pembelajaran ialah

peserta didik yang berasal dari sekolah dasar (SD) yang tidak memiliki

bekal BTAQ. BTAQ merupakan komponen terpenting dalam

pembelajaran bahasa Arab. Peserta didik yang tidak memiliki

kemampuan BTAQ akan kesulitan dalam mengikuti pelajaran.

Bagaimana peserta didik dapat menerjemahkan maupun memahami

kaidah bahasa arab jika membaca saja tidak bisa BTAQ. Maka dari itu

perlu kiranya peserta didik .menguasai BTAQ.

Selain itu rasa percaya diri juga menjadi kendala pendidik.

Sepertihalnya peserta didik yang berasal SD merasa minder dengan

pelajaran bahasa Arab. Karena semasa sekolah peserta didik yang

berasal dari SD tidak mendapati pelajaran bahasa Arab. Sehingga


86

mereka yang berasal dari SD menjadi pasif di dalam mengikuti

pelajaran. Karena peserta didik yang berasal dari SD belajar bahasa

Arab seperti membangun rumah dari nol. Seharusnya peserta didik

yang berasal dari SD harus berjuang lebih keras untuk mengejar

ketertinggalannya dari teman-temannya yang berasal dari MI/SDIT.

3. Solusi

Untuk mengetahui tingkat pemahaman dalam pelajaran,

pendidik harus melaksanakan evaluasi guna mengetahui tingkat

pemahaman peserta didik. Baik dengan memberikan pertanyaan,

memberikan ulangan harian maupun memberikan ulangan perbab.

Semua itu harus dilakukan oleh pendidik selain diadakannya UTS

maupun UAS.

Adapun beberapa kendala yang telah dipaparkan diatas guru

pengampu mata pelajaran bahasa Arab menemukan jalan keluarnya.

Seperti bagi peserta didik yang tidak memiliki minat didalam

mengikuti pelajaran, pendidik memotivasi peserta didik akan

pentingnya belajar. Karena motivasi merupakan hal yang penting

untuk membangun rasa semangat peserta didik untuk mengikuti

pembelajaran. Selain itu juga pendidik memberikan reward (hadiah)

bagi peserta didik yangdapat menjawab beberapa pertanyaan pendidik

serta peserta didik yang mendapatkan nilai tertinggi ketika ulangan

dilaksanakan.
87

Adapun peserta didik yang tidak memiliki bekal BTAQ,

pendidik melaksanakan pelatihan BTAQ dan membimbing mereka

dengan penuh kesabaran. Agar peserta didik yang berlatar belakang

tidak memiliki bekal BTAQ sama sekali dapat mengikuti pelajaran

seperti teman-temannya yang lain yang notabenya telah memiliki bekal

BTAQ.

4. Tingkat Keberhasilan Metode Gramatika-Tarjamah dalam


Pembelajaran Bahasa Arab di Mst Futuhiyyah 2
Menurut wawancara yang telah peneliti lakukan terhadap guru

pengampu bahasa arab yakni terhadap bapak sidiq, sebagai berikut:

a. Transparency

Transparency merupakan sejauh mana hasil terjemahan

dapat difahami oleh pembaca. Jadi salah satu dasar untuk

mengukur kualitas terjemahan peserta didik ialah pendidik

menilai hasil terjemahan peserta didik dengan cara pendidik

memerintahkan peserta didik untuk menerjemahkan penggalan

bacaan pada materi yang sedang dibahas terlebih dahulu, sebelum

guru mapel menerjemahkannya serta menyuruhnya untuk

mengidentifikasi gramatikanya seperti contoh, apakan terdapat

mubtada‟ dan khobarnya, fiil dan fail dan lain sebagainya. Dengan

begitu, pendidik dapat mengetahui kualitas terjemahan dan

penguasaan ilmu alat (gramatika) peserta didik.

b. Menggunakan Hasil Ujian


88

Hasil ujian peserta didik juga digunakan oleh untuk

mengukur tingkat keberhasilan metode yang digunakan pendidik.

Dengan begitu pendidik dapat mengetahui tingkat pemahaman

peserta didik dalam mengikuti pelajaran yang disajikan oleh

pendidik. Pendidik akan mengadakan ujian baik itu ujian harian,

ujian perbab, UTs dan UAS. Guna sebagai bahan pendidik untuk

mengetahui kemampuan peserta didik dalam menguasai pelajaran

bahasa Arab.

Menurut pengakuan Bapak Shodiq selaku pengampu

mapel bahasa Arab di Mts Futuhiyyah 2 Mranggen melalui

wawancara sebagai berikut:

“Memang hasil ujian peserta didik bukan sebuah acuan utama


untuk mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran maupun
keberhasilan penggunaan metode pengajaran karena bisa saja
ketika ujian berlangvung peserta didik ada yang mencontek. Akan
tetapi kita ambil saja mayoritasnya, bahwa mayoritas peserta didik
disini tidak mencontek. Jadi hasil ujian dari peserta didik dapat
saya jadikan sebagai acuan untuk mengukur keberhasilan
pembelajaran maupun keberhasilan dari metode yang saya
terapkan selama ini”(wawancara langung, 20 februari).

Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa, hasil

ujian peserta didik juga dijadikan sebagai acuan untuk mengukur

tingkat keberhasilan pembelajaran maupun tingkat keberhasilan

metode yang digunakan. Dan menurut bapak sidiq metode

gramatika tarjamah cukup efektif, karena dengan metode ini

banyak dari peserta didik mempu menerjemahkan teks bahaa Arab


89

bahkan dapat membaca kitab gundul. Walaupun dalam hal

berbicara masih memiliki kelemahan.

c. Kemahiran Peserta Didik Dalam Menerjemahkan Teks Bahasa

Arab

Peserta didik memiliki kemampuan mengartikan tek

bahasa Arab dengan mudah, karena peserta didik dibiasakan oleh

pendidik dalam menerjemahkan teks bahasa Arab. Kebiasaan

inilah yang menjadikan peserta didik banyak menyimpan kosa

kata didalam memorinya, dengan begitu mereka lebih mudah

dalam menerjemahkan tek bahasa Arab.

Menurut teori behavioisme, belajar merupakan perubahan

tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus dan

respon. Dapat difahami bahwa belajar merupakan bentuk

perubahan yang dialami oleh peserta didik dalam hal

kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru

sebagai hasil antara stimulu dan respon. Aliran psikologi ini

memiliki pengaruh yang tinggi dalam pengembangan teori,

praktik pendidikan dan pembelajaran (Jumanta, 2016: 34). Karena

teori ini menitik beratkan pada terbentuknya prilaku yang terlihat

sebagai hasil belajar peserta didik. Pada teori behavioisme,

munculnya prilaku tertentu dapat dibentuk pada kondisi tertentu,


90

dengan menggunakan metode pembiasaan (drill). Dalam hal ini

pendidik memberikan stimulus terhadap peserta didik berupa

pembiasaan membaca dan menerjemahkan teks bahasa Arab

dengan respon peserta didik mampu menyimpan kosa kata serta ia

mampu untuk menerjemahkan teks bahasa Arab secara mandiri.

Karena telah di biasakan untuk menerjemahkan.


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dipaparkan, maka peneliti

dapat mengambil kesimpulan bahwa:

1. Perencanaan pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan metode

gramatika-tarjamah di MTs Futuhiyyah 2 Mranggen sudah tersusun

dengan baik dan sesuai dengan panduan kurikulum KTSP. Dalam

perencanaan, pendidik menyusun RPP dan menganalisis sillabu sebelum

proses pembelajaran dimulai. Bertujuan agar, dalam proses pembelajaran

dapat tersampaikan secara terstruktur dan sistematis.

2. Pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan metode

gramatika-tarjamah di MTs Futuhiyyah 2 Mranggen sudah berjalan

dengan baik. Sebab dalam pemilihan materi, metode serta pelaksanaan

pembelajaran telah berjalan dengan baik. Di dalam pelaksanaan

pembelajaran, terdapat tiga tahap yakni: kegiatan pendahuluan, kegiatan

inti dan kegiatan penutup. Dari ketiga tahap tersebut, pendidik telah

menyesuaikan serta melaksanakan sesuai dengan RPP yang dibuat.

3. Evaluasi pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan metode

gramatika-tarjamah di MTs Futuhiyyah 2 Mranggen dapat dikatakan baik.

Karena pendidik telah melaksanakan serangkaian pembelajaran guna

mengukur sejauh mana tingkat keberhasilan yang telah dicapai oleh

peserta didik melalui pembelajaran. Selain itu, proses evaluasi yang

91
92

dilakukan pendidik juga telah sesuai dengan prosedur evaluasi yang ada

seperti: nilai kehadiran, kedisiplinan, keaktifan serta kerapian peserta

didik. Dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab dengan

menggunakan metode gramatika-tarjamah pendidik tidak memiliki

kendala yang berarti karena setiap kendala yang dihadapi pendidik dapat

terselesaikan dengan solusi yang terbaik. Ini menyatakan bahwa evaluasi

yang dilakukan oleh pendidik berjalan secara signifikan.

B. Saran

Setiap aktivitas maupun kegiatan diperlukan adanya pembenahan dan

pengembanganguna tercapainya hasil yang maksimal oleh karena itu

diperlukannya saran sebagai evaluasi dan masukan yang sifatnya untuk

membangun dan perbaikan. Saran dari penlis adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru Pengampu

a. Diharapkan dalam melaksanakan kegiatan belajara mengajar,

pendidik jangan telalu fokus dengan materi akan tetapi di selingi

dengan beberapa gurauan ataupun sedikit refleksi otak agar peserta

didik tidak bosan.

b. Selain itu metode gramatika tarjamah yang digunakan oleh

pendidik alangkan lebih baiknya dipadukan dengan metode

pembelajaran lainnya agar berfariasi.

2. Kepada Peserta Didik

a. Bagi peserta didik, jangan pernah menyia-nyiakan waktu. Karena

sejatinya waktu selalu berputar dan tidak akan pernah mundur


93

apalagi berhenti. Manfaatkanlah waktu yang telah ada, dan

hormatilah guru yang telah rela meluangkan waktunya demi

mengajar kalian.

b. Peserta didik hendaknya memanfaatkan waktu luangnya untuk

lebih rajin belajar materi bahasa Arab yang sudah diajarkan

terutama bagi peserta didik yang kemampuan bahasa Arabnya

minim. Karena menurut penuturan pendidik, masih ada peserta

didik yang mendapatkan nilai dibawah KKM ketika ulangan, ujian

dan PR.

C. Kata Penutup

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, dimana atas

curahan rahmat, taufiq serta hidayah yang telah diberikan, penulis dapat

menjalani hari-hari penuh dengan keberkahan. Segala sesuatu yang

menjadikan kita gagal maupun berhasil adalah ridho dari sang pencipta.

Sholawat dan salam tak lupa pula penulis haturkan kepada junjungan kita

yakni Nabi agung, yakni Muhammad Saw yang telah membimbing umatnya

menuju jalan yang diridhoi Allah SWT.

Penulisan skripsi ini tidaklah semata untuk menjatuhkan pihak yang

diteliti, akan tetapi dalam penulisan ini diharapkan akan menjadi sumbangan

perbaikan konstruktif terutama bagi Mts Futuhiyyah 2 Mranggen. Selain itu

penulis juga berharap tulisan ini akan menjadi tolak ukur guna pengembangan

metode dan strategi serta pengembangan pengetahuan dan pengalaman.

Penulis juga berterima kasih kepada pihak madrasah terlebih kepada guru
94

pengampu maple bahasa Arab yang telah memberikan penulis pengalaman

yang luar biasa dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini, masih jauh dari kata sempurna karena

kesempurnaan hanya milik Allah semata. Dan penulis menyadari bahwa

dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan adannya kritik dan saran kepada semua

pihak. Sehinggan akan dapat memperbaiki serta meningkatkan pengetahuan

dalam penulisan ilmiah selanjutnya.

Selanjutnya penulis sampaikan beribu-ribu rasa terimakasih kepada

semuah pihak yang telah berkenan membantu, membimbing serta

mengarahkan dalam penulisan ini. Jika terdapat kebenaran dalam penulisan

ini, datangnnya dari Allah SWT. Jika terdapat banyak kesalahan dalam

penulisan, datangnya dari diri penulis sendiri. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis secara khusus dan bagi para pembaca secara umum.

Aminn
DAFTAR PUSTAKA

Andi, Prastowo. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan

dan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Aliyah, Alfa Himmatil. Peserta didik kelas VIIIA. Wawancara Langsung. 28

Januari 2020.

Ashonhaji. Kitab Jurumiyyah. Semarang: Al Munawwar

Asrori, Imam. 2011. Strategi Belajar Bahasa Arab: Teori dan Praktik. Malang:

Misykat.

Daulay, Haidar Putra dan Nur Gaya Pasa. 2012. Pendidikan Islam. Jakarta:

Rineka Cipta.

Dimyati, Mujiono. 2015. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

E. Mulyasa. 2008. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik,

Impementasi dan Inovasi: PT Remaja Rosda Karya.

Effendy, Fuad Ahmad, 2012. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang:

Misykat.

Hamdayana, Jumanta. 2016. Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hermawan, Acep. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Ki Hajar Dewantara. 2009. Menuju Manusia Merdeka. Yogyakarta: Leutika.

Khalilullah. 2016. Media Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Aswaja

Pressindo.

KEMENDIGBUD. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia: Balai Pustaka.


Majid, Abdul. 2014. Belajar Dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Majid, Abdul. 2009. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mauliadi, Erlan. 2012. Jurnal Pendidikan Islam, Urgensi Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural Di Sekolah. Volume 1

nomor 1

M. Djunaidi Ghony & Fauzan Al-Manshur. 2012. Metodologi Penelitian

Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

M. Dalmoyo. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nizar, Samsul. 2001. Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam.

Jakarta: Gaya Media Pertama.

Prihartanta, Widayat. 2015. Jurnal Adabiya. Teori-teori Belajar. Academia Edu.

Rizqi, Nur Milla. Peserta didik kelas VIIIA. Wawancara Langsung. 28

Januari 2020.

Sagala, Syaiful. 2008. Sillabus Sebagai Landasan Pelaksanaan Dan

Pengembangan Pembelajaran Bagi Guru Yang Profesional. Jurnal

Tabularasa. Vol. 5, no 1.

Shidiq. Guru Pengampu Mapel Bahasa Arab. Wawancara Langsung. 20 Februari

2020.

Spiatin, Popi dan Saohari. 2011. Psikologi Belajar dalam Perspektif Islam. Bogor:

Ghalia Indonesia.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Cet. Ke 22.

Bandung: Alfabet.

Subagyo. 2004. Media penelitian Dalam Teori dan Praktik. Cet. Ke-IV. Jakarta:

Rineka Cipta.

S. Nasution. 2001. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.

Https://www.mtsfutuhiyyah2.sch.id. tentang letak Geografis Mts Futuhiyyah 2

Mrangen. Diakses Tanggal 30 Januari 2020).

Zulhanan. 2014. Tekhnik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Zubair, Maimoen. 2009. Kitab Minhatur Robbaniyah. Sarang: Lajnah Ta‟lif Wan

Nasyr
LAMPIRAN
Tabel 1, Keadaan Guru dan Karyawan Sekolah MTs Futuhiyyah 2 Mranggen

No. Nama NIP Jabatan


1. KH. Said Lafif, Lc Ketua Yayasan
2. H. Muhammad Husni Kepala Sekolah
Faarouq Hanif, S.Pd. I
3. H. Taufiq Armunanto, Waka. Kurikulum
S.Si
4. Murti Andriani, S.H.I Waka. Kesiswaan
5. Masruri, S.Ag Waka. Humas
6. Abu Tholib, SE Waka. Sarpras
7. M. Zainut Tholibin Kepala TU/
Administrasi
8. Ahmad Mustofa, S.Pd.I., Staff TU/Keuangan 1
M.Si
9. Achmad Aminudin Nur Staff TU/Keuangan 2
Ichsan
10. Hudlori Staff TU/Umum
11. Ahmad Mustofa, S.Pd.I., 197805192007101003 Kepala Perpustakaan
M.Si
12. Mufarokah Staf/Petugas Harian
13. Nurul Hadi Staf/Petugas Harian
14. H. Muhammad Husni Guru Mapel SKI
Faarouq Hanif, S.Pd. I
15. H. Kholid, S.H., M.H. Guru Mapel Pkn
16. Shodiq Guru Mapel Bahasa
Arab
17. Erma Andriani Guru Mapel Matematika
18. Murti Andrini, S.H.I Guru Mapel Fiqih-Waka
Kesiswaan
19. H. Taufiq Armunanto, Guru Mapel IPA-Waka
S.Si Kurikulum
20. Muhammad Sokhi Guru Mapel Bahasa
Jawa
21. Ana Lestiyowati, S.Pd Guru Mapel Bahasa
Indonesia-Wali Kelas
22. Syafaatun, S.Ag Guru Mapel Aqidah
Akhlak-Wali Kelas
23. Nur Kholiq, S.Pd Guru Mapel Matematika
24. Masruri, S.Ag Guru Mapel Qur‟an
Hadis-Waka Humas
25. Eny Tri Rahayu, S.Pd Guru Mapel Bahasa
Inggris-Wali Kelas
26. Khoiriyah, MZ., S.Pd.I Guru Mapel Qur‟an
Hadist-Wali Kelas
27. Siti Sumarindiyah, S.Pd Guru Mapel IPS- Wali
Kelas
28. Ahmad Mustofa, S.Pd.I., Guru Mapel Fiqih-Ka
M.Si Perpustakaan
29. Khairul Mansur, S.Ag Guru Mapel
Prakarya/Informatika-
Wali Kelas
30. Sri Wahyuni, S.P Guru Mapel IPA-Wali
Kelas
31. Abu Tholib, SE Guru Mapel IPS-Waka
Sarpras
32. Nur‟aini Saadati, S.Pd Guru Mapel Bahasa
Inggris Wali Kelas
33. Munawaroh, S.Pd Guru Mapel
Penjasorkes-Wali Kelas
34. Simatul Hidayah, S.Pd.I Guru Mapel Seni
Budaya
35. Luthfi Taufiq, S.Pd.I., Guru Mapel Mulok-
M.Ag Wali Kelas
36. H. Hamad Aova Waseeq Guru Mapel mulok
37. Siti Hamidah, S.Psi.I Staf-BP/BK
Tabel 2, Keadaan Siswi MTs Futuhiyyah 2 Mranggen

No Kelas Jumplah Total

1 7A 44

2 7B 44
219
3 7C 45

4 7D 44

5 7E 42

6 8A 40
7 8B 40 195
8 8C 37
9 8D 40
10 8E 38
11 9A 40
12 9B 39
13 9C 37 154
14 9D 38
Jumplah 568 568
Tabel 3, rubik pengamatan RPP

No. Aspek Ada Tidak

1 Kemampuan mencermati merumuskan V -

2 Kompetensi Dasar V -

3 Standar Kompetensi V -

4 Indikator V -

5 Tujuan V -

6 Materi V -

7 Metode V -

8 Kegiatan Pembelajaran V -

9 Sumber V -

10 Penilaian V -
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mts : Futuhiyyah 2

Mata Pelajaran : Bahasa Arab

Kelas/semester : VII

Alokasi Waktu : 2x 40 Menit (1 kali pertemuan)

A. STANDAR KOMPETENSI
9. MENYIMAK/ISTIMAK‟
Memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan (berbentuk
gagasan atau sederhana) tentang ‫الهىٌة‬
B. KOMPETENSI DASAR
9.1 Mengidentifikasi bunyi huruf hijaiyah dan ujaran (kata, frasa atau
kalimat) dalam suatu konteks wacana lisan tentang al-hiwayah dengan
tepat dan benar dengan menggunakan kalimat berstruktur fi‟il mudhori‟
dan kata an, lan, lii (ً‫ل‬,‫ له‬,‫)ان‬.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Menyebutkan kembali kosa kata yang terdapat pada wacana lisan
atau dialog sederhana tentang al-hiwayah.
 Menjawab hal-hal yang berhubungan dengan al-hiwayah dengan
menggunakan kalimat terstruktur fi‟il mudhori‟ + an/lan/lii + fi‟il
mudhori‟.
D. MATERI PEMBELAJARAN
 ‫ الهىٌة‬/ hobi
 Kalimat-kalimat terstruktur fi‟il mudhori‟ + kata an, lan, lii ( ,‫ان‬
ً‫ل‬,‫ )له‬+ fi‟il mudhori‟.
 Mufrodat tentang kata kerja harian (fi‟il mudhori‟).
 Huruf an masdariyah, huruf an dan huruf lii.
 Kata tanya ma, madza....
 Kosa kata yurid, yastati‟, yaqdir, yuhibbu dll yang diikuti huruf an,
lan dan lii.
E. METODE PEMBELAJARAN
 Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai
pembelajaran terutama utuk kegiatan awal.
 Kerja kelompok : Kegiatan ini digunakan untuk
mengumpulkan informasi tentang ‫ الهىٌة‬.
 Diskusi : Metode ini digunakan untuk
mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan
pembelajaran.
 Gramatika-tarjamah : Metode ini digunakan untuk membantu
peserta didik menerjemahkan bacaan dan membantu peserta didik
untuk mengidentifikasi kaidah kebahasaannya.
 Pemeran dan shopping : Pajangan diskusi atau kerja kelompok
dan saling mengomentari pajangan.
F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Aspek Life Skill Yang


Dikembangkan
Kegiatan Waktu

 Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
 Menanyakan kepada
siswa tentang ‫ الهىٌة‬.
 Menjelaskan tujuan
pembelajaran dan
manfaatnya dalam
kehidupan.

 Kegiatan Inti
 Siswa menerjemahkan
serta mengidentifikasi
materi mengenai ‫الهىٌة‬
s es uai dengan
petunjuk pendidik
(eksplorasi).
 Siswa membaca
berbagai sumber
tentang ‫الهىٌة‬
(eksplorasi).
 Siswa saling menilai
hasil pemasangan
berdasarkan dengan apa
yang telah dibaca
tentang ‫الهىٌة‬
(elaborasi).
 Siswa bertanya kepada
guru tentang hal-hal
yang masih belum jelas
(elaborasi).
 Guru memberikan
penguatan tentang
kesimpulan ‫الهىٌة‬
(konfirmasi).
 Kegiatan penutup
 Guru melaksanakan
penilaian lisan.
 Guru memberikan tugas
pengayaan.

G. SUMBER PEMBELAJARAN
 Buku paket bahasa Arab VIII
 Lembar kerja siswa
 Buku panduan
 Kitab-kitab kuning (nahwu, shorof dan I‟lal)
 Buku panduan
 Media gambar aktivitas siswa di madrasah
H. ASSESSMENT/PENILAIAN

Indikator Pencapaian Jenis Bentuk Contoh Instrumen


Penilaian Penilaian
 Melafalkan/  Tes Uraian  Buatlah kalimat
mengulang kembali tertulis dengan struktur
kata atau kalimat  Tes fi‟il mudhori‟ +
yang telah didengar. lisan an, lan dan lii ( ,‫ان‬
 Menyebutkan  Tes ً‫ل‬,‫)له‬ + fi‟il
kembali kata-kata/ Tanya mudhori‟.
kalimat yang telah jawab
didengar.
 Mengidentifikasi
dari makna-
makna/arti dari kata-
kata/ kalimat yang
telah didengar.
Mengetahui, Guru bidang studi,
Bahasa Arab

Kepala Sekolah Shodiq


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mts : Futuhiyyah 2

Mata Pelajaran : Bahasa Arab

Kelas/semester : VII

Alokasi Waktu : 2x 40 Menit (1 kali pertemuan)

A. STANDAR KOMPETENSI
10. BERBICARA/ KALAM
Memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan (berbentuk
gagasan atau dialog sederhana) tentang ‫الهىٌة‬.
B. KOMPETENSI DASAR
10.1 Bercerita tentang ‫ الهىٌة‬dengan lancar dan tepat.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Mengidentifikasi jenis- jenis kebiasaan/ hobi.
 Mengidentifikasi perubahan fi‟il mudhari setelah didahului huruf
an, lan, atau lii.
D. MATERI PEMBELAJARAN
 ‫ الهىٌة‬/ hobi
 Kalimat-kalimat terstruktur fi‟il mudhori‟ + kata an, lan, lii ( ,‫ان‬
ً‫ل‬,‫ )له‬+ fi‟il mudhori‟.
 Mufrodat tentang kata kerja harian (fi‟il mudhori‟).
 Huruf an masdariyah, huruf an dan huruf lii.
 Kosa kata yurid, yastatii‟, yaqdir, yuhibbu, dll yang diikuti huruf
an, lan, atau lii.
E. METODE PEMBELAJARAN
 Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai
pembelajaran terutama utuk kegiatan awal.
 Kerja kelompok : Kegiatan ini digunakan untuk
mengumpulkan informasi tentang ‫ الهىٌة‬.
 Diskusi : Metode ini digunakan untuk
mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan
pembelajaran.
 Gramatika-tarjamah : Metode ini digunakan untuk membantu
peserta didik menerjemahkan bacaan dan membantu peserta didik
untuk mengidentifikasi kaidah kebahasaannya.
 Pemeran dan shopping : Pajangan diskusi atau kerja kelompok
dan saling mengomentari pajangan.
F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Aspek Life Skill Yang


Dikembangkan
Kegiatan Waktu

 Pendahuluan 10 Pemahan Konsep


Apersepsi dan Motivasi
 Menanyakan kepada
siswa tentang ‫ الهىٌة‬.
 Menjelaskan tujuan
pembelajaran dan
manfaatnya dalam
kehidupan.
 Kegiatan Inti 50
 Siswa menerjemahkan
serta mengidentifikasi
materi mengenai ‫الهىٌة‬
s es uai dengan
petunjuk pendidik
(eksplorasi).
 ‫( الهىٌة‬eksplorasi).
 Siswa membaca
berbagai sumber
tentang ‫الهىٌة‬
(eksplorasi).
 Siswa saling menilai
hasil pemasangan
berdasarkan dengan apa
yang telah dibaca
tentang ‫الهىٌة‬
(elaborasi).
 Siswa bertanya kepada
guru tentang hal-hal
yang masih belum jelas
(elaborasi).
 Guru memberikan
penguatan tentang
kesimpulan ‫الهىٌة‬
(konfirmasi).
 Kegiatan penutup
 Guru melaksanakan
penilaian lisan.
 Guru memberikan tugas
pengayaan.
G. SUMBER PEMBELAJARAN
 Buku paket bahasa Arab VIII
 Lembar kerja siswa
 Buku panduan
 Media gambar aktivitas siswa di madrasah

H. ASSESSMENT/PENILAIAN

Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Contoh Instrumen


Penilaian
 Melafalkan kosakata  Praktek Uraian  Jelaskan tentang
dan kalimat dengan lisan/ huruf an
pelafalan yang tepat berbicara mashdariyyah,
dan benar.  Tanya huruf lan dan lii.
 Menggunakan/ jawab/
mengucapkan Mufrodat wawancara
dengan tepat dalam
berbagai kalimat.
 Bertanya dengan
menggunakan kata
Tanya meliputi:
limadza,lima, hal
 Menanggapi/ merespon
berbagai pertanyaan
dengan tepat.
 Mendemonstrasikan
materi hiwar
dengantepat dan benar.
Mengetahui, Guru bidang studi,
Bahasa Arab

Kepala Sekolah Shodiq


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mts : Futuhiyyah 2

Mata Pelajaran : Bahasa Arab

Kelas/semester : VIII

Alokasi Waktu : 2x 40 Menit (1 kali pertemuan)

A. STANDAR KOMPETENSI
11. KITABAH/ MENULIS
Mengungkapkan pikiran,gagasan, perasaan, pengalaman, informasi, baik
fiksi maupun non fiksi melalui kegiatan menulis tentang kegiatan ‫الهىٌة‬.
B. KOMPETENSI DASAR
11.1 Menulis paragraf sederhana tentang ‫ الهىٌة‬dari beberapa teman
sekelas.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Menemukan kata-kata kerja yang popular saat ini.
 Mengidentifikasi perubahan- perubahan fiil-fiil mudhari setelah
didahului huruf an/ lan atau lii
 Membuat kalimat-kalimat sederhana
 Menggunakan mufradat yang benar dan tepat dalam berbagai
kalimat
 Menulis kebiasaan/ hobi (dan atau cita-cita) seorang teman
D. MATERI PEMBELAJARAN
 ‫ الهىٌة‬/ hobi
 Mufrodat tentang kata kerja harian (fi‟il mudhori‟).
 Kata Tanya ma, madza….
 Huruf an masdariyah, huruf an dan huruf lii.
 Kosa kata yurid, yastatii‟, yaqdir, yuhibbu, dll yang diikuti huruf
an, lan, atau lii.
E. METODE PEMBELAJARAN
 Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai
pembelajaran terutama utuk kegiatan awal.
 Kerja kelompok : Kegiatan ini digunakan untuk
mengumpulkan informasi tentang ‫ الهىٌة‬.
 Diskusi : Metode ini digunakan untuk
mendialogkan tema yang berkenaan dengan materi kegiatan
pembelajaran.
 Pemeran dan shopping : Pajangan diskusi atau kerja kelompok
dan saling mengomentari pajangan.
F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Aspek Life Skill Yang


Dikembangkan
Kegiatan Waktu

 Pendahuluan 10 Pemahaman Konsep


Apersepsi dan Motivasi
 Menanyakan kepada
siswa tentang ‫ الهىٌة‬.
 Menjelaskan tujuan
pembelajaran dan
manfaatnya dalam
kehidupan.
 Kegiatan Inti 50
 Siswa menerjemahkan
serta mengidentifikasi
materi mengenai ‫الهىٌة‬
s es uai dengan
petunjuk pendidik
(eksplorasi).
 ‫( الهىٌة‬eksplorasi).
 Siswa membaca
berbagai sumber
tentang ‫الهىٌة‬
(eksplorasi).
 Siswa saling menilai
hasil pemasangan
berdasarkan dengan apa
yang telah dibaca
tentang ‫الهىٌة‬
(elaborasi).
 Siswa bertanya kepada
guru tentang hal-hal
yang masih belum jelas
(elaborasi).
 Guru memberikan
penguatan tentang
kesimpulan ‫الهىٌة‬
(konfirmasi).
 Kegiatan penutup
 Guru melaksanakan
penilaian lisan.
 Guru memberikan tugas
pengayaan.
G. SUMBER PEMBELAJARAN
 Buku paket bahasa Arab VIII
 Lembar kerja siswa
 Buku panduan
 Media gambar aktivitas siswa di madrasah
H. ASSESSMENT/PENILAIAN

Indikator Pencapaian Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen

 Menulis  Tes Unjuk Uraian  Tulislah


kosakata/ Kerja kosakata/
kalimat-  Uji Petik kalimat-
kalimat sesuai Kerja kalimat sesuai
contoh  Tes Tulis contoh dengan
dengan tepat tepat dan
dan benar benar (khat,
(khat, atau atau imla‟
imla‟ manqul manqul )
)
 Menyusun
huruf-huruf
menjadi kata-
kata dengan
benar
 Menyusun
kata-kata
menjadi
kalimat
sempurna
 Menyusun
kalimat-
kalimat
menjadi
paragraph

Mengetahui, Guru bidang studi,


Bahasa Arab

Kepala Sekolah Shodiq


SILABUS

Madrasah :MTs. Futuhiyyah

Kelas/ Semester :VIII/I

Mata Pelajaran :Bahasa Arab

Standar Kompetensi :1. MENYIMAK/ ISTIMA’ (memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan (berbentuk
gagasan/dialog sederhana ) tentang

KOMPETENSI DASAR MATERI KEGIATAN ALOKASI SUMBER


PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN WAKTU BELAJAR
INDIKATOR PENILAIAN

1.1.Mengidentifikasi  Bilangan bertingkat  Menyebutkan  Melafalkan  Tes lisan/ 1*40  Buku


bunyi huruf hijaiyah dan  Kata tanya kam dan kembali kosakata / tulis Teks
ujaran (kata, frasa atau mata kerja yang mengulang  Tanya  Lembar
kalimat) dalam suatu terdapat pada kembali jawab Kerja
konteks wacana lisan wacana lisan/ kata/ Siswa
tentang “as sa’ah” dialog sederhana kalimat  Buku
dengan cara tentang jam yang telah Panduan
mencocokkan dan  Menjawab hal- didengar  Media
membedakan secara tepat hal yang  Menyebutk Gambar
berhubungan an kembali
dengan “jam “ kata/
dengan kalimat
menggunakan yang telah
kalimat didengar
berstruktur kata
bilangan
bertingkat
1.2 Menemukan informasi Bilangan bertingkat kata  Menyebutkan  Mengidenti Tes lisan *40  Buku
umum dan atau rinci tanya : kam dan mata kembali kosakata fikasi Teks
lisan sederhana tentang C kerja yang makna-  Lembar
yang meliputi bilangan terdapat pada makna/ arti Kerja
bertingkat wacana lisan/ dari kata- Siswa
dialog sederhana kata/  Buku
tentang jam kalimat Pandua
 Menjawab hal- yang telah  Media
didengar
hal yang (membeda Gambar
berhubungan kan dan
dengan “jam “ bilangan
dengan biasa dan
menggunakan bilangan
kalimat beruruta
berstruktur kata  Mengartika
bilangan n kalimat-
bertingkat kalimat
dengan
tepat dan
benar
1.3 memberikan Bilangan bertingkat kata  Menyebutkan  Menyalin/ Tes lisan/ Tes *40‟  Buku
tanggapan/respon pada tanya : kam dan mata kembali kosakata menulis tulis Teks
ide/ gagasan yang kerja yang kembali  Lembar
terdapat pada wacana terdapat pada kata-kata/ Kerja
lisan/ dialog sederhana wacana lisan/ kalimat Siswa
tentang as-sa‟ah yang dialog sederhana yang telah  Buku
meliputi bilangan tentang jam didengar
bertingkat  Menjawab hal-  Mengungk Pandua
hal yang apkan Media
berhubungan kembali Gambar dan
dengan “jam “ (bercerita)
dengan tentang isi
menggunakan wacana
kalimat yang telah
berstruktur kata didengar
bilangan
bertingkat
Karakter yang diharapkan :

 Disiplin
 Kreatif
 Komunikatif
 Tanggung Jawab
Madrasah :MTs. Futuhiyyah

Kelas/ Semester :VIII/I

Mata Pelajaran :Bahasa Arab

Standar Kompetensi :2. BERBICARA/ KALAM (mengungkapkan pikiran, gagasan,perasaan, pengalaman, serta informasi melalui
kegiatan bercerita serta bertanya jawab tentang as-sa‟ah

KOMPETENS MATERI KEGIATAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKAS SUMBER


I DASAR PEMBELAJARA PEMBELAJARA I WAKTU BELAJA
N N R

1 2 3 4 5 6 7

2.1 Bilangan bertingkat  Mengidentifikas  Melafalkan Tes lisan  Buku


Menyampaikan kata tanya : i alamat kosakata dan
Teks
informasi secara seseorang kalimat dengan
lisan dengan (rumah/ kantor/ pelafalan yang  Lemba
madarasah/ dll tepat dan benar
lafal dan r Kerja
 Mengidentifikas  Menggunakan
kalimat yang i kata bilangan /mengucapkan Siswa
tepat melalui bertingkat mufradat dalam
 Buku
kegiatan  Wawancara beebagai kalimat
bercerita tentang alamat Pandua
tentang as-sa‟ah tertentu
 Media
degan
menggunakan Gamba
media gambar/ r
alat peraga dan
menerapkan  Jam/
kalimat peraga
meliputi: kata langsu
bilangan
ng
bertingkat

2.2 melakukan Bilangan bertingkat  Mengidentifikas  Bertanya dengan  Tanya  Buku


tanya jawab kata tanya : i alamat menggunakan kata jawab
Teks
dengan lancar seseorang tanya :  Diskusi
dan tepat (rumah/ kantor/  Menanggapi kelompok  Lemba
tentang as-sa‟ah
madarasah/ dll berbagai  Demonstras r Kerja
 Mengidentifikas pertanyaan dengan i
dengan i kata bilangan tepat Siswa
menggunakan bertingkat  Mendemonstrasika
 Buku
alat peraga dan  Wawancara n materi hiwar
struktur kalimat tentang alamat dengan tepat dan Pandua
yang meliputi tertentu benar atau
 Media
kata bilangan  Menyebutkan
bertingkat /bercerita Gamba
dengantepat dan
r
benar secra
terstruktur
Karakter yang diharapkan :

 Disiplin
 Kreatif
 Komunikatif
 Tanggungjawab
Madrasah :MTs.Futuhiyyah 2
Kelas/ Semester :VIII/II
Mata pelajaran :Bahasa Arab
Standar kompetensi : 9. MENYIMAK/ISTIMAK’ ( Memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan (berbentuk gagasan atau sederhana) tentang ‫)الهىٌة‬

KOMPETENSI MATERI KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKA SUMBER BELAJAR


DASAR PEMBELAJARAN SI
WAKTU
1 2 3 4 5 6 7

9.1 Mengidentifikasi  ‫ الهىٌة‬/ hobi  Menyebutkan kembali kosa kata  Melafalkan/  Tes 1*40  Buku teks
bunyi huruf hijaiyah  Kalimat-kalimat yang terdapat pada wacana lisan mengulang lisan/tulis  Lembar kerja siswa
dan ujaran (kata, frasa terstruktur fi‟il atau dialog sederhana tentang al- kembali kata atau  Tanya jawab  Buku panduan
atau kalimat) dalam mudhori‟ + kata an, hiwayah. kalimat yang telah  Media gambar
suatu konteks wacana lan, lii (ً‫ل‬,‫ له‬,‫ )ان‬+  Menjawab hal-hal yang didengar.
lisan tentang al- fi‟il mudhori‟. berhubungan dengan al-hiwayah  Menyebutkan
hiwayah dengan tepat  Mufrodat tentang dengan menggunakan kalimat kembali kata-kata/
dan benar dengan kata kerja harian terstruktur fi‟il mudhori‟ + kalimat yang telah
menggunakan kalimat (fi‟il mudhori‟). an/lan/lii + fi‟il mudhori‟. didengar.
berstruktur fi‟il  Huruf an  Mengidentifikasi
mudhori‟ dan kata an, masdariyah, huruf dari makna-
lan, lii (ً‫ل‬,‫ له‬,‫)ان‬. an dan huruf lii. makna/arti dari
 Kata tanya ma, kata-kata/ kalimat
madza.... yang telah
 Kosa kata yurid, didengar
yastati‟, yaqdir,
yuhibbu dll yang
diikuti huruf an, lan
dan lii.

9.2 menemukan  ‫ الهىٌة‬/ hobi  Menyebutkan kembali kosa kata  Mengartikan  Tes 1*40  Buku teks
informasi umum dan/  Kalimat-kalimat yang terdapat pada wacana lisan kalimat-kalimat lisan/tulis  Lembar kerja siswa
rinci dari terstruktur fi‟il atau dialog sederhana tentang al- dengan tepat dan  Tanya jawab  Buku panduan
mudhori‟ + kata an, hiwayah. benar  Media gambar
lan, lii (ً‫ل‬,‫ له‬,‫ )ان‬+  Menjawab hal-hal yang
fi‟il mudhori‟. berhubungan dengan al-hiwayah
 Mufrodat tentang dengan menggunakan kalimat
kata kerja harian terstruktur fi‟il mudhori‟ +
(fi‟il mudhori‟). an/lan/lii + fi‟il mudhori‟
 Huruf an
masdariyah, huruf
an dan huruf lii.
 Kata tanya ma,
madza....
 Kosa kata yurid,
yastati‟, yaqdir,
yuhibbu dll yang
diikuti huruf an, lan
dan lii.

Karakter yang diharapkan :

 Disiplin
 Kreatif
 Komunikatif
 Tanggung Jawab
Observer : Kasanah

Hari/Tanggal : 28 Januari 2020

Tempat : Kelas VIIIA Mts Futuhiyyah 2 M ranggen

Kegiatan : Pembelajaran bahas Arab

Tabel 4, pengamatan lapangan I

No. Aspek Indikator Ya Tidak

Apersepsi dan Motivasi:


Pendidik menjelaskan
1 Pendahuluan kompetensi yang harus dicapai V -

Pendidik menanyakan kepada


siswa seputar tema pelajaran V -

Pendidik menjelaskan manfaat


dan pentingnya materi di dalam V -
kehidupan sehari-hari
Pendidik menjelaskan prosedur
metode gramatika-tarjamah
 Peserta didik membaca V -
berbagai sumber seputar
tema pelajaran
 Guru memuat berbagai V -
hal yang berkaitan
dengan materi yang akan
disajikan baik mengenai
appersepsi, atau tes awal V -
tentang materi atau yang
lainnya.
 Guru memberikan
pengenalan dan definisi
kaidah-kaidah tertentu V -
dalam bahasa Arab yang
harus dihafalkan sesuai
dengan materi yang akan
disajikan.
 Jika ada kosa kata yang
dipandang sulit untuk V -
diterjemahkan, guru
menjelaskan kosakata
sebelum menginjak ke
langkah aplikasi.
 Guru memberikan materi
teks bahasa Arab sebagai
materi pokok, lalu
mengajak para peserta V -
didik untuk
menerjemahkan kata
demi kata, kalimat demi
kalimat, sampai ke
paragraf demi paragraf.
Setelah itu peserta didik
diminta untuk
menganalisis kaidah
kebahasaannya.
 Sebagai kegiatan akhir,
guru memberikan PR
yang berupa persiapan
terjemahan untuk dibahas
pada pertemuan
berikutnya
2 Kegiatan Di dalam kelas:
 Peserta didik membaca V -
berbagai sumber seputar
tema pelajaran
 Peserta didik memahami V -
dan menghafalkan
kaidah-kaidah bahasa
Arab V -
 Peserta didik menirukan
apa yang di ucapkan guru
mapel ketika sebelum
menerjemahkan V -
penggalan kalimat bahasa
Arab
 Peserta didik menulis V -
penggalan kalimat yang
telah di terjemahkan oleh
guru mapel V -
 Peserta didik
menerjemahkan
penggalan kalimat
sendiri-sendiri dengan
didamping guru mapel
 Peserta didik
menunjukkan kaidah
bahasa Arab yang
terkadung di dalam
bacaan
3 Penutup Peserta didik membaca
penggalan kalimat yang telah V -
diterjemahkan bersama-sama
Guru bahasa Arab melakukan
peniaian lisan V -

Guru mapel memberikan PR


yang berupa persiapan V -
terjemahan untuk dibahas pada
pertemuan berikutnya
Observer : Kasanah

Hari/Tanggal : 6 Maret 2020

Tempat :Kelas VIIIA Mts Futuhiyyah 2 Mranggen

Kegiatan : Pembelajaran bahasa Arab

Tabel 5, pengamatan lapangan II

No. Aspek Indikator Ya Tidak

Apersepsi dan Motivasi:


Pendidik menjelaskan - V
1 Pendahuluan kompetensi yang harus dicapai
Pendidik menanyakan kepada
siswa seputar tema pelajaran V -

Pendidik menjelaskan manfaat


dan pentingnya materi di dalam - V
kehidupan sehari-hari
Pendidik menjelaskan prosedur
metode gramatika-tarjamah
 Guru membuat berbagai
hal yang berkaitan V -
dengan materi yang akan
disajikan baik mengenai
appersepsi, atau tes awal
tentang materi atau yang
lainnya. V -
 Guru memberikan
pengenalan dan definisi
kaidah-kaidah tertentu
dalam bahasa Arab yang
harus dihafalkan sesuai
dengan materi yang akan V -
disajikan.
 Jika ada kosa kata yang
dipandang sulit untuk
diterjemahkan, guru
menjelaskan kosakata V -
sebelum menginjak ke
langkah aplikasi.
 Guru memberikan materi
teks bahasa Arab sebagai
materi pokok, lalu
mengajak para peserta
didik untuk
menerjemahkan kata - V
demi kata, kalimat demi
kalimat, sampai ke
paragraf demi paragraf.
Setelah itu peserta didik
diminta untuk
menganalisis kaidah
kebahasaannya.
 Sebagai kegiatan akhir,
guru memberikan PR
yang berupa persiapan
terjemahan untuk dibahas
pada pertemuan
berikutnya
2 Kegiatan Di dalam kelas:
 Peserta didik memahami
dan menghafalkan V -
kaidah-kaidah bahasa
Arab
 Peserta didik menirukan V -
apa yang di ucapkan guru
mapel ketika sebelum
menerjemahkan V -
penggalan kalimat bahasa
Arab
 Peserta didik menulis
penggalan kalimat yang V -
telah di terjemahkan oleh
guru mapel
 Peserta didik V -
menerjemahkan
penggalan kalimat
sendiri-sendiri dengan
didamping guru mapel
 Peserta didik
menunjukkan kaidah
bahasa Arab yang
terkadung di dalam
bacaan

3 Penutup Peserta didik membaca


penggalan kalimat yang telah V -
diterjemahkan bersama-sama
Guru bahasa Arab melakukan
penilaian lisan V -

Guru mapel memberikan PR


yang berupa persiapan - V
terjemahan untuk dibahas pada
pertemuan berikutnya
Observer : Kasanah

Hari/Tanggal : 13 Maret 2020

Tempat : Kelas VIIIA Mts Futuhiyyah 2 Mranggen

Kegiatan : Pembelajaran bahasa Arab

Tabel 6, pengamatan lapangan III

No. Aspek Indikator Ya Tidak

Apersepsi dan Motivasi:


Pendidik menjelaskan kompetensi - V
1 Pendahuluan yang harus dicapai
Pendidik menanyakan kepada
siswa seputar tema pelajaran V -

Pendidik menjelaskan manfaat


dan pentingnya materi di dalam - V
kehidupan sehari-hari
Pendidik menjelaskan prosedur
metode gramatika-tarjamah
 Peserta didik membaca V -
berbagai sumber seputar
tema pelajaran - V
 Guru memuat berbagai hal
yang berkaitan dengan
materi yang akan disajikan
baik mengenai appersepsi,
atau tes awal tentang V -
materi atau yang lainnya.
 Guru memberikan
pengenalan dan definisi
kaidah-kaidah tertentu
dalam bahasa Arab yang V -
harus dihafalkan sesuai
dengan materi yang akan
disajikan.
 Jika ada kosa kata yang
dipandang sulit untuk V -
diterjemahkan, guru
menjelaskan kosakata
sebelum menginjak ke
langkah aplikasi.
 Guru memberikan materi
teks bahasa Arab sebagai
materi pokok, lalu
mengajak para peserta
didik untuk
menerjemahkan kata demi V -
kata, kalimat demi
kalimat, sampai ke
paragraf demi paragraf.
Setelah itu peserta didik
diminta untuk
menganalisis kaidah
kebahasaannya.
 Sebagai kegiatan akhir,
guru memberikan PR yang
berupa persiapan
terjemahan untuk dibahas
pada pertemuan
berikutnya
2 Kegiatan Di dalam kelas:
 Peserta didik memahami
dan menghafalkan kaidah- V -
kaidah bahasa Arab
 Peserta didik menirukan
apa yang di ucapkan guru V -
mapel ketika sebelum
menerjemahkan penggalan
kalimat bahasa Arab V -
 Peserta didik menulis
penggalan kalimat yang
telah di terjemahkan oleh
guru mapel V -
 Peserta didik
menerjemahkan penggalan
kalimat sendiri-sendiri V -
dengan didamping guru
mapel
 Peserta didik
menunjukkan kaidah
bahasa Arab yang
terkadung di dalam bacaan

3 Penutup Peserta didik membaca penggalan


kalimat yang telah diterjemahkan V -
bersama-sama
Guru bahasa Arab melakukan
penilaian lisan V -

Guru mapel memberikan PR yang


berupa persiapan terjemahan V -
untuk dibahas pada pertemuan
berikutnya
Hari/tangg : 6 Maret 2020
Tempat : Mts Futuhiyyah 2 Mranggen

CHECK - LIST
Tabel 7, dokumentasi

Keterangan
No Aspek/gejala yang diamati Tidak
Ada
ada
1 Profil Sekolah √
2. Daftar Guru, karyawan, murid, sarpras, peraturan √
dan struktur kepengurusan
3. Dokumentasi kurikulum
- Silabus √
- RPP

4. Rencana Kegiatan pembelajaran bahasa Arab


- Harian
- Mingguan √
- Bulanan
- Semesteran
- Tahunan
5. Pencatatan Kegiatan pembelajaran bahasa Arab
- Menyimak
- Membaca -
- Menulis
- Menghafal
WAWANCARA

Satua Pendidikan : Mts Futuhiyyah 2 Mranggen

Responden : Abah Sidiq

Jabatan : Guru Mapel Bahasa Arab

Hari/Tanggal : 30 Januari 2020

Tempat : Mushola Mts Futuhiyyah 2 Mranggen

1. Sudah berapa lama bapak mengajar bahasa Arab di sini?


Jawab: “saya mengajar di Futuhiyyah sudah lama sekali, dari tahun
1980an sampai saat ini. Akan tetapi saya mulai mengajar bahasa Arab
mulai tahun 2000an sampai sekarang.
2. Apa sajakah yang bapak persiapkan sebelum pembelajaran?
“Persiapan sebelum mengajar yang sering saya lakukan ialah
mempelajari materi dari beberapa sumber, dimulai dari buku dan lain-
lain, kemudian mempersiapkan RPP sebagai acuan saya untuk
mengajar, selain itu saya juga memfoto copy beberapa materi
tambahan untuk peserta didik.
3. Mengapa bapak memilih metode grametika-tarjamah dalam
pembelajaran bahasa Arab? “Karena memang saya berlatarbelakang
pesantren tulen dan saya lebih menguasai qawaid (gramatika)
ketimbang metode-metode modern. Dan menurut saya, percuma saja
menerapkan metode yang aneh-aneh (menurut saya metode modern itu
metode aneh, heheh) tetapi peserta didik tidak memiliki minat untuk
belajar dan saya kurang menguasainya. Saya mencari metode yang
pada dasarnya merupakan metode yang sudah terbukti dapat
menghantarkan peserta didik menuju pemahaman. Seperti metode
qawaid ini, sudah terbukti dari zaman dahulu bahwa metode ini
memang bagus diterapkan dalam pembelajaran bahasa Arab.
4. Hal apakah yang membuat bapak yakin, jika metode ini sangat bagus
untuk pembelajaran bahasa Arab? “yakin, karena memang pada
kenyataannya banyak alumni saya yang mahir bahasa Arab dalam
artian dia mampu menerjemahkan teks-teks bahasa Arab ke dalam
bahasa Indonesia bahkan dari mereka juga dapat membaca kitab
kuning yang di dalamnya tidak ada harokatnya sekalipun”
5. Bagaimana tahapan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran bahasa
arab? “Tentunnya Hal yang pertama saya lakukan adalam
mengucapkan salam, kemudian berdoa terlebih dahulu setelah itu saya
menyapa mereka dengan menggunakan bahasa Arab, seperti “kaifa
halukum?, naharon sa‟idan?. Setelah itu saya sedikit mengula materi
minggu lalu sebelum memberikan materi baru, kemudia untuk
kegiatan inti ialah karena saya mengajar sudah cukup lama jadi selama
mengajar tidak perlu melihat RPP. Kalau pertama kali saya mengajar,
saya terpaku dengan RPP. Ya, dapat dikatakan sudah hafal. Saya
perkenalkan terlebih dahulu kepada peserta didik materi yang akan
dipelajari. Kemudian materi bahasa arab yang berupa teks dibaca oleh
seluruh pesdik setelah itu diterjemahkan bersama-sama. Ketika ada
kosa kata yang tidak dimengerti oleh pesdik, pendidik menjelaskannya.
Tetapi, karena peserta didik terbiasa menejemahkan, sedikit dari kosa
kata yang tidak dimengerti oleh pesdik. Selain itu, kedudukan dari kata
perkata juga saya jelaskan terlebih dahulu. Kemudian saya tutup
dengan memberikan tugas, menyapa kembali dan salam”.
6. Aspek apa sajakah yang di nilai ? “saya hanya menilai aspek
kognitifnya saja, jadi saya menilai peserta didik berdasarkan hasil
ujiannnya saja ”.
7. Menurut bapak, tolak ukur keberhasilan dari pembelajaran bahasa arab
itu seperti apa? “diukur dari nilai akhir peserta didik”
8. Bagaimana bapak menyikapi peserta didik yang mengalami kesulitan
dalam pembelajaran bahasa Arab? “Dengan ketelatenan dan
kesabaran”
9. Apakah bapak menemukan kendala-kendala dalam pelaksanaan
pembelajaran bahasa Arab? “Peserta didik yang tidak memiliki bekal
BTAQ, kurang minat dalam belajar”
10. Solusi apa yang bapak gunakan untuk menghadapi kendala terebut?
“peserta didik yang sama sekali tidak memiliki bekal BTAQ maupun
peserta didik yang kurang dalam BTAQ saya khususkan untuk diberi
pelatihan sedangkan peserta didik yang minatnya kurang, saya beri
sedikit motivasi”
Satua Pendidikan : Mts Futuhiyyah 2 Mranggen

Responden : Nur Milla Rizky

Jabatan : Siwi kelas VIIIA

Hari/Tanggal : 28 Januari 2020

Tempat : Kelas VIIIA

1. Apakah adek menyukai pelajaran bahasa Arab? “suka”


2. Bagian mana yang paling disukai? “mengartikan”
3. Apakah adek selalu faham ketika diterangkan? “ faham, tetapi terlalu
bertele-tele katena banyak cerita”
4. Apakah ada keharusan untuk menghafalkan kosa kata? “tidak ada”
5. Jika iya, apakah adek merasa kesulitan ataupun keberatan? “tidak, karena
kami di pesantren dibiasakan menghafal”
6. Jika tidak, mengapa kebanyakan dari murid di sini ketika diperintahkan
untuk menterjemahkan, selalu bisa? “karena sudah dibiasakan untuk
menerjemahkan, dengan sendirinya bisa menerjemahkan”
7. Bagaimana cara pak shidiq dalam melaksanakan pembelajaran bahasa
Arab?
8. Apakah kamu merasa bosan ketika diajar oleh beliau? “ terkadang iya”
9. Karena pak shidik menggunakan metode klasik, yaitu metode grametika-
tarjamah apakah kamu merasa bosan/mengantuk? “tidak, karena hal yang
paling disukai”
10. Apakah kamu sering tidak memperhatikan pelajaran? “selalu
memperhatikan”
Satua Pendidikan : Mts Futuhiyyah 2 Mranggen

Responden : Alfa Himmatil Aliyah

Jabatan : Siwi kelas VIIIA

Hari/Tanggal : 28 Januari 2020

Tempat : Kelas VIIIA

1. Apakah adek menyukai pelajaran bahasa Arab? “lumayan”


2. Bagian mana yang paling disukai? “mengartikan”
3. Apakah adek selalu faham ketika diterangkan? “ faham, tetapi terlalu
bertele-tele karena banyak cerita. Saya lebih sukamateri langsung
disampaikan”.
4. Apakah ada keharusan untuk menghafalkan kosa kata? “tidak ada”
5. Jika iya, apakah adek merasa kesulitan ataupun keberatan? “tidak, karena
kami di pesantren dibiasakan menghafal baik kitab-kitab kuning, nadhom
dan lain-lain”
6. Jika tidak, mengapa kebanyakan dari murid di sini ketika diperintahkan
untuk menterjemahkan, selalu bisa? “karena sudah dibiasakan untuk
menerjemahkan, dengan sendirinya bisa menerjemahkan”
7. Apakah kamu merasa bosan ketika diajar oleh beliau? “ terkadang iya”
8. Karena Pak Shidik menggunakan metode klasik, yaitu metode grametika-
tarjamah apakah kamu merasa bosan/mengantuk? “tidak, karena hal yang
paling disukai menerjemahkan”
9. Apakah kamu sering tidak memperhatikan pelajaran? “selalu
memperhatikan tetapi terkadang juga tidak”
DAFTAR NILAI SIWA (PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN)
Mt FUTUHIYYAH 2 MRANGGEN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Tabel 8, taftar nilai siswa

KD. ………….
P K
NO NAMA T UH Kn Pr

1 Adisty Naura Rinaiya 80 80 94


2 Aina Failaufa 95 95 82
3 Alfa Himmatul Aliyah 98 98 94
4 Arina Nihayatul Khusna 95 95 88
5 Azifatiz Zahro 90 90 82
6 Celine Nur Prawira Rizta 90 90 94
7 Dara Wafiq Azizah 70 70 98
8 Dina Cholifia 75 75 84
9 Fadhila hofwatul Islami 100 100 90
10 Faizatun Nisak 100 100 86
11 Fakhita Ruliff Ramadhani 90 90 88
12 Fira Fatimatuz Zahro 97 97 98
13 Intania Cahayaningrum 60 60 92
14 Ismi Adawiyah Khorun Nikmah 98 98 82
15 Istofani Nabila 95 95 98
16 Kharisma Aliya Mutohar 95 95 80
17 Khoirunniak 90 90 90
18 Marsa Rifqah 98 98 94
19 Mudrikatun Ni'mah 100 100 60
20 Muna Afia 100 100 88
21 Nadwah Zailina S 70 70 74
22 Naela Azahra 85 85 76
23 Naura Asyla Amalia S 90 90 62
24 Nazala Hidayatussa'bani 90 90 84
25 Nia Wakhidatul Iffah 80 80 76
26 Nur Dzakyyatuddamar S 80 80 66
27 Nur Mila Rizqi M 75 75 64
28 Rahil Nurul S 95 95 48
29 Rajwa Rifqoh 95 95 72
30 Ruqoyyatul Isnaini 90 90 66
31 Salisa Sasmita 95 95 44
32 Salwa Fiqriyah 90 90 76
33 Saskia Rifdah I 70 70 88
34 Sekha Lailatu K 85 85 82
35 Safira Ramadhani 95 95 54
36 Sulistiawati 90 90 64
37 Wafa Nusotun Nazal 95 95 92
38 Wyne Silvi U 95 95 52
39 Zahra Naila Z 90 90 86
40 Zulfa Maftukhatu Z 85 85 84
Data peserta didik kelas VIIIA Mts Futuhiyyah 2 Mranggen

Tabel 9, data peserta didik

No Nama Umur

1 Adisty Naura R 14 th

2 Aina Failasufa 14 th

3 Alfa Himmatil Aak 14 th

4 Arina Nihayatul K 14 th

5 Azifatuz Zuhro 14 th

6 Celine Nur P. R 14 th

7 Dara Wafiq A 14 th

8 Dina Cholifia 14 th

9 Fadhila hofwatul I. 14 th

10 Faizatun Nis 14 th

11 Fakhita Rulif R. 14 th

12 Fira Fatimatuz Z. 14 th

13 Intania Cahayaningrum 14 th

14 Ismi Adawiyah K. N 14 th

15 Istofani Nabila 14 th

16 Kharisma Alia .M 14 th

17 Khoirunnisak 14 th
18 Marsa Rifqah 14 th

19 Nadwah Zailina S 14 th

20 Naela Azzahra 14 th

21 Naura Asyla Amalia S 14 th

22 Nazala Hidayatussya‟bani 14 th

23 Nia Wakhidatul Iffah 14 th

24 Nur Dzakyyatuddamar S 14 th

25 Nur Milla Rizqi M 14 th

26 Rahil Nurul S 14 th

27 Rajwah Rifqah 14 th

28 Ruqoyyatul Isnaini 14 th

29 Salisa Sasmita 14 th

30 Salwa Fikriya 14 th

31 Saskia Rifdah I 14 th

32 Sekha Lailatul K 14 th

33 Shavira Ramadhani 14 th

34 Sulistiawati 14 th

35 Wafa Nusotun N 14 th

36 Wyne Silvy U 14 th

37 Zahra Naili Z 14 th
38 Zulfa Maftukhatuz Z 14 th

39 Mudrikatun Ni‟mah 14 th

40 Muna Afia 14 th
DOKUMENTASI PENELITIAN

Wawancara Kepada Guru Pengampu Mapel Bahasa Arab

Gambar 1
Gambar 2
Wawancara Kepada Peserta Didik

Gambar 3

Gambar 4
Kegiatan Pembelajaran Bahasa Arab di Kelas VIIIA

Gambar 5

Gambar 7
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

Nama : Kasanah

TTL : Wanareja, 04 mei 1998

NIM : 31501602385

Fakultas : Agama Islam

Jurusan : Tarbiyah

Alamat : Sluke, Rembang Jawa Tengah

No. HP : 081268575947

B. Riwayat Pendidikan Formal

No. Institusi Jurusan Tahan

1. TK Pertiwi Wanareja - 2002-2004

2. SDN 183 Wanareja - 2004-2010

3. MTS Darul Hikam Suka - 2010-2013


Damai
4. MA AL-Anwar Sarang IPS 2013-2016

5. Universitas Islam Sultan Tarbiyah 2016-sekarang


Agung Semarang
C. Riwayat Nendidikan N on Formal

No Nama Tahun

1. PP. Darul Hikam Suka Damai 2010-2013

2. PP. AL-Anwar 01 Sarang 2013-2016

3. PP. Assaadah Kaligawe 2017

4. PP. Al Munawwaroh Genuk 2017

5. RT Aulia Rahman Mranggen 2018- sekarang

Anda mungkin juga menyukai