SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam Negeri
Bengkulu Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
Putri Marfhadella
NIM: 1711260044
i
ii
iii
iv
v
PERSEMBAHAN
Yang utama dari segalanya, sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT.
serta kemudahan yang engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini
Orang tuaku yang tercinta Alpendi (Alm), sesosok lelaki yang begitu hebat,
pantang menyerah yang ku panggil dengan sebuah kata indah yaitu papa, dan
Hasnil Fatimah, sesosok wanita yang begitu kuat dan penyayang yang selalu ku
panggil dengan sebutan mama, mereka adalah sesosok orang tua yang begitu
hebat yang telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh kasih dan
cintanya, terima kasih atas semua perjuangan, pengorbanan, nasehat, serta do‟a
yang selalu kalian panjatkan tiada hentinya untuk diberikan kepadaku selama
ini.
Ibu Nil Chairi, wanita hebat yang selalu memberikan do‟a, support, nasehatnya
untukku, beliau adalah sesosok wanita yang sangat membantu dalam meraih
masa depanku, terima kasih atas semua pengorbanan yang engkau berikan
untukku.
Kakakku Zul Fauzi, Redho Zul Vicky, dan adikku Abdillah Akram yang selalu
vi
Untuk Komunitas IMADIKSI Institut Agama Islam Negeri Bengkulu, terima
Untuk partner pengerjaan skripsi Irvan Ardiansyah Putra, terima kasih telah
motivasi, dan yang paling utama terima kasih telah menjadi tempat keluh
Sahabatku Ririn Anggreany, Selvia Tri Jayanti dan May wulan Sari, yang
vii
MOTTO
َّ ٰ ٱَّللَ َم َع ٱل
َصبِ ِشيه َّ صلَ ُٰ ِة ۚ إِ َّن
َّ صب ِْش ََٱل
َّ ُا بِٲل ۟ ُٰيََٰٓأَيٍَُّا ٱلَّ ِزيهَ َءامى
۟ ُُا ٱ ْسخَ ِعيى
َ
(Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang sabar)
(Putri Marfhadella)
viii
KATA PENGANTAR
ix
5. Bapak Dr. Irwan Satria, M.Pd, sebagai Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan dan koreksi kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
6. Bapak Ahmad Walid, M.Pd, sebagai Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan dan koreksi kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
7. Dosen IAIN Bengkulu, yang telah membimbing dan memberikan ilmu yang
sangat bermanfaat selama penulis mengikuti perkuliahan di kampus ini.
8. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu, yang
telah membantu kelancaran administrasi akademik penulis.
9. Bapak Zulfar Arifin, S.E.S.Pd dan Ibu Hj. Salmi, M.Pd, selaku kepala sekolah
yang telah memberikan izin dan membantu saya selama melakukan penelitian
di sekolah.
10. Siswa-siswi kelas VII SMP Se-Kota Bengkulu, yang telah bersedia menjadi
narasumber dalam penyusunan skripsi ini.
Kepada semua pihak yang telah membantu dalam lancarnya
penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi
ini masih jauh dari kata kesempurnaan dan tentunya masih ada kesalahan-
kesalahan. Semoga apa yang penulis sajikan dapat bermakna bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca semua pada umumnya.
Bengkulu, 2021
Penulis
Putri Marfhadella
x
Nama : Putri Marfhadella
NIM : 1711260044
Prodi : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
ABSTRACT
xi
Nama : Putri Marfhadella
NIM : 1711260044
Prodi : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
ABSTRAK
xii
DAFTAR ISI
xiii
g. Bentuk Instrumen Assessment ........................................................16
2. Berpikir Kritis .......................................................................................19
a. Pengertian Berpikir Kritis ..............................................................19
b. Indikator Berpikir Kritis ................................................................20
3. Pembelajaran IPA .................................................................................23
B. Kajian Penelitian yang Relevan .................................................................25
C. Kerangka Berpikir ......................................................................................27
BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................29
A. Jenis Penelitian ...........................................................................................29
B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................29
C. Model Pengembangan dan Prosedur Penelitian .........................................30
D. Jenis Data ..................................................................................................41
E. Instrumen Pengumpulan Data ...................................................................41
F. Teknik Pengumpulan Data .........................................................................42
1. Angket Validasi Assessment Berpikir Kritis ........................................42
2. Angket Kepraktisan Assessment Berpikir Kritis ..................................45
G. Teknik Analisa Data ...................................................................................48
1. Teknik Analisis Validasi Assessment ...................................................48
2. Teknik Analisis Respon Guru dan Peserta Didik .................................49
3. Instrumen Tes Berpikir Kritis ...............................................................50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................54
A. Hasil Penelitian dan Pengembangan ..........................................................54
1. Karakteristik Assessment untuk Mengukur Berpikir Kritis .................54
a. Hasil Analisis Proses Pembelajaran .................................................54
b. Pengumpulan Data ...........................................................................56
c. Perencanaan Produk .........................................................................56
d. Uji Coba Produk Awal .....................................................................59
e. Revisi Produk Awal .........................................................................65
2. Hasil Kelayakan Assessment untuk Mengukur Berpikir Kritis ............67
a. Uji Coba Kelompok Kecil ...............................................................67
b. Uji Coba Lapangan ..........................................................................69
xiv
c. Revisi Produk Akhir ........................................................................86
B. Pembahasan Hasil dan Pengembangan ......................................................86
1. Karakteristik Assessment Keterampilan Berpikir Kritis .......................86
2. Kelayakan Assessment Keterampilan Berpikir Kritis ...........................89
C. Temuan Lapangan ......................................................................................91
BAB V PENUTUP ...............................................................................................94
A. Kesimpulan ...............................................................................................94
B. Saran ..........................................................................................................95
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
xvi
Tabel 4.14 Tingkat Kesukaran Soal SMP A .........................................................68
Tabel 4.15 Jumlah Siswa dengan Kategori Tidak Fit ...........................................69
Tabel 4.16 Kriteria Soal Assessment .....................................................................71
Tabel 4.17 Hasil Analisis Validasi SMP B ...........................................................72
Tabel 4.18 Hasil Analisi Reliabilitas SMP B .......................................................72
Tabel 4.19 Tingkat Kesukaran Soal SMP B .........................................................74
Tabel 4.20 Jumlah Siswa dengan Kategori Tidak Fit ...........................................75
Tabel 4.21 Kriteria Soal Assessment SMP B ........................................................77
Tabel 4.22 Hasil Analisis Validasi SMP C ...........................................................77
Tabel 4.23 Hasil Analisis Reliabilitas SMP C ......................................................78
Tabel 4.24 Tingkat Kesukaran Soal SMP C .........................................................79
Tabel 4.25 Jumlah Siswa dengan Kategori Tidak Fit ..........................................80
Tabel 4.26 Kriteria Soal Assessment SMP C ........................................................82
xvii
DAFTAR BAGAN
xviii
DAFTAR GAMBAR
xix
DAFTAR LAMPIRAN
xx
1
BAB I
PENDAHULUAN
ayat 1 pasal 1, pendidikan yaitu sebagai suatu bentuk usaha sadar yang sudah
Pendidikan Dasar dan Menengah untuk memenuhi kebutuhan masa depan dan
1
2
tinggi (Higher Order Thingking Skills) yang mana salah satunya adalah
Artinya: “Adakah salah seorang diantara kamu yang ingin memiliki kebun
sedang dia memiliki keturunan yang masih kecil-kecil. Lalu kebun itu ditiup
untuk berpikir dengan menggunakan akalnya dalam segala hal yang harus
dilakukan.
2
Dharmawati., dkk, “Pengembangan Instrumen Asesmen Berpikir Kritis Untuk Siswa SMP
Kelas VII Pada Materi Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungan”, Jurnal Pendidikan, Vol. 1,
No. 8, 2016, h. 1598.
3
Departemen Agama RI, “Al-Qur’an dan Terjemahannya”, (Bandung: Syaamil Al-Qur‟an),
2005, QS. Al Baqarah (2): 266.
3
yang difokuskan untuk menentukan apa yang diyakini. Berpikir kritis juga
Indonesia dapat bersaing secara global di abad ke- 21. Ada empat kompetensi
yang harus dimiliki siswa agar dapat bersaing di abad 21, yaitu critical
cukup rendah, yang tidak terlepas dari kebiasaan guru dalam melakukan
penilaian yang hanya mengukur tingkat kemampuan dasar saja. Peserta didik
tidak akan mempunyai kemampuan berpikir tingkat tinggi jika tidak diberikan
4
Aripin Ipin, “Pengembangan Soal-Soal Pilihan Ganda Untuk Mengukur Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Pada Konsep Sistem Regulasi Manusia Untuk Jenjang SMA”, Jurnal
Mangifera Edu, Vol. 3, No.1, 2018, h. 27-28.
5
Arifin Z, “Evaluasi Pembelajaran”, (Jakarta: Direktur Jenderal Pendidikan Islam, 2012),
h. 6.
4
Akan tetapi masih ada guru yang mengalami kesulitan dalam hal membuat
telah mereka pelajari atau menunjukkan apa yang belum mereka pelajari.
mereka sendiri.8
6
Stobaugh, R, “Assessing Critical Thinking in Middle and High Schools”, (New York
London: Routledge Taylor & Francis Group, 2013), h. 3.
7
Sentot Kusairi, “Analisis Asesmen Formatif Fisika SMA Berbantuan Komputer”, Jurnal
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 16, 2012, h. 69.
8
Ahmad Kamal S, dkk, “Pengembangan Asesmen Formatif Pada Materi Sistem Sirkulasi
Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI SMA Laboratorium UM”, Jurnal
Pendidikan, Vol.18 , No.3 ,2018, h. 244.
5
menjadi lebih kritis. Selain itu, hasil penelitian lainnya menunjukkan juga
yang digunakan guru dalam mengevaluasi siswa hanya mengukur pada aspek
soal ujian yang terdiri dari soal Ulang Harian (UH), Ujian Tengah Semester
(UTS), Ujian Akhir Semester (UAS), Ujian Nasional (UN), serta Buku Paket.
SMP se-Kota Bengkulu terdiri dari SMPN 1 sebesar 14%, SMPN 8 sebesar
10%, dan SMPN 19 sebesar 6% yang terdiri dari 100 butir soal yang ada di
SMP se-kota Bengkulu. Hal ini disebabkan karena sangat sedikit indikator
aspek pengetahuan siswa berupa soal C1, C2 dan C3 saja. Sehingga dengan
B. Identifikasi Masalah
lingkungan di SMP.
berpikir kritis.
C. Batasan Masalah
berpikir kritis pada materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan untuk
D. Rumusan Masalah
siswa pada materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan di SMP se-
kota Bengkulu?
kota Bengkulu?
E. Tujuan Penelitian
sebegai berikut:
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Siswa
3. Bagi Guru
mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Selain itu juga dapat dijadikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Assessment
a. Pengertian Assessment
mengajar.10
9
Dian Kurniawan, “Assessemnt Learning (AFL) dalam Pendidikan Matematika,
(Yogyakarta: CV Budi Utama, 2020), h. 10.
10
A. Wijayanti, “Pengembangan Autentic Assesment Berbasis Proyek Dengan Pendekatan
Saintifik Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Ilmiah Mahasiswa,” Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia, Vol. 3, No. 2 (2014), h. 102.
9
10
11
Nurdinah Hanifah, “Pengembangan Instrumen Penilaian Higher Order Thinking Skill
(HOTS) Di Sekolah Dasar,” Conference Series, Vol. 1, No. 1, 2019, h. 2.
12
Kusaeri & Suprananto, “Pengukuran dan Penilaian Pendidikan”, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2012) h. 10.
11
b. Jenis Assessment
1) Assessment Formatif
2) Assessment Sumatif
dipelajaran.
13
M. Yusuf, “Asesmen dan Evaluasi Pendidikan”, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015) h.
18.
12
c. Tujuan Assessment
untuk memberikan:14
terhadap siswa.
14
Anggi Hermawan, „Pengembangan Instrumen Asesmen Berpikir Kritis pada
Pembelajaran Tematik Kelas IV Sekolah Dasar di Kecamatan Tumijajar‟, Journal of Chemical
Information and Modeling, 2018, h. 19.
13
d. Fungsi Assessment
sebagai tolak ukur dari tujuan yang ditetapkan telah berhasil atau belum
berhasil.
15
Suharsimi Arikunto, “Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi II”, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2013), h. 18.
14
visi dan misi lembaga pendidikan, dan sebagai alat evaluasi yang efektif
pendidikan tersebut.
e. Prinsip Assessment
f. Langkah-langkah Assessment
belajar.
pembelajaran.
dan non-tes. Tes adalah prosedur yang ditempuh dalam penilaian dan
dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu tes objektif dan tes non-objektif.
tes non-objektif berupa tes bentuk essay atau uraian. Tes objektif yang
19
Anggi Hermawan, "Pengembangan Instrumen Asesmen Berpikir Kritis pada
Pembelajaran Tematik Kelas IV Sekolah Dasar di Kecamatan Tumijajar", Journal of Chemical
Information and Modeling, Vol. 7, No. 1, 2018, h. 32.
20
Djemari Mardapi, “Pengukuran Penilaian & Evaluasi Pendidikan”, (Yogyakarta: Nuha
Medika, 2012), h. 109.
17
soal ini melalui suatu prosedur dan langkah-langkah tertentu, dan setiap
yaitu:21
dibuat.
internal dan kriteria eksternal. Selain itu, kriteria instrumen tes yang
berbeda.22
22
Resti Novika, Pengembangan Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Sma
Pada Materi Suhu Dan Kalor, FKIP Universitas Lampung: Bandar Lampung, 2020, h. 19.
19
2. Berpikir Kritis
23
Nur Khasanah and others, „Critical Thinking Ability and Student’s Personal Religious
Beliefs: An Analysis of DBUS Model Implementation‟, Tadris: Jurnal Keguruan Dan Ilmu
Tarbiyah, Vol.4, No.1, 2019, h. 41.
24
Rian Priyadi., dkk, "Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X MIPA Dalam
Pembelajaran Fisika", JPFT (Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online), Vol. 6, No. 1, 2018, h.
53.
25
Alec Fisher, “Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar”, (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 2.
20
tentang sesuatu hal yang menimbulkan rasa ingin tahu mengenai hal
berpikir kritis menurut Facione (2015) dimensi skill berpikir kritis yang
26
Soraya Y & Mojtaba M, “Critical Thinking and Reading Comprehension among
Postgraduate Students: The Case of Gender and Language Proficiency Level”, Journal of
Language Teaching and Research, Vol.7, No.4, 2016, h. 802-807.
27
Tita. A. K, et al, “Profil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP pada Mata
Pelajaran IPA”, Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan(JARTIKA), Vol. 3, No. 1, 2020, h. 3.
21
28
Peter, A. F, “Critical Thinking: What It Is and Why It Counts”, (Insight Assessment,
2015), h. 4-7.
29
Tanti Anggia Sari, Saleh Hidayat, & Anas Azwar Binar, “Analisis Keterampilan Berpikir
Kritis Siswa SMA di Kecamatan Kalidoni dan Ilir Timur II”, Jurnal Ilmiah Biologi, Vol. 7, No. 2,
2018, h. 183-195.
22
semua indikator dapat terlihat (mudah diukur) dari hasil jawaban peserta
didik atas suatu tes. Sebagai contoh, indikator self regulation (pengaturan
diri) akan lebih dapat diukur jika menggunakan teknis nontes. Selain itu,
sama. Maka dari itu, keempat indikator yang terdapat dalam tabel 2.1
30
Peter, A. F, “Critical Thinking: What It Is and Why It Counts”, (Insight Assessment,
2015), h. 8.
23
3. Pembelajaran IPA
dimana mata pelajaran IPA membahas tentang segala isi alam semesta.
konsep dari aspek fisika, biologi, kimia serta bumi dan antariksa, tetapi
tidak semua aspek tersebut dipadukan karena dalam suatu topik IPA
31
Purnama. N, Suhirman, & Ahmad. W, “Pengembangan Modul Pembelajaran IPA
Berbasis Etnosains Materi Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya untuk Menanamkan
Jiwa Konservasi Siswa Kelas VII SMP”, Bio-Edu: Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 5, No. 2, 2020,
h. 63.
32
Jamaluddin Jamaluddin et al., “Pengembangan Instrumen Keterampilan Berpikir Kritis
pada Pembelajaran IPA di SMP”, Jurnal Pijar Mipa, 2020,
https://doi.org/10.29303/jpm.v15i1.1296.
24
SMP pada kelas VII semester II (dua). Materi interaksi makhluk hidup
pandang/teori.
33
Yudhi Saparudin, “Kemampuan Guru SMA dalam Membuat Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Problem Based Learning”, Jurnal Penelitian Kebijakan
Pendidikan, 11(3), 2018, h. 134.
25
penyusun lingkungan.
penelitian lain yang dapat dijadikan rujukan dalam mengadakan penelitian ini
sebagai berikut:
34
Ryda, “Silabus Materi Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungan”,
https://id.scribd.com/document/379122440/Silabus-Materi-Interaksi-Makhluk-Hidup-Dengan
Lingkungan, pada tanggal 18 Februari 2021 pukul 21.48.
26
C. Kerangka Berpikir
digunakan oleh guru sehingga kemampuan berpikir kritis siswa pun dapat
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Tempat Penelitian
sampling.
35
Sugiyono, “Metode Penelitian & Pengembangan Research and Development”,
(Bandung: Alfabeta, 2015), h. 28.
29
30
2. Waktu Penelitian
menurut Borg & Gall adalah suatu proses yang dipakai untuk
dalam pendidikan meliputi sepuluh langkah yaitu terdiri dari: 1) Potensi dan
Revisi Ahli, 6) Uji coba produk, 7) Revisi produk, 8) Uji coba pemakaian, 9)
31
36
Revisi produk, 10) Produksi massal. Tahapan proses penelitian dan
langkah desain awal produk, uji coba produk awal untuk menemukan
36
Sugiyono, “Metode Penelitian & Pengembangan Research And Development”,
(Bandung: Alfabeta, 2015), h. 30.
37
Wina Sanjaya, “Penelitian Pendidikan”, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 129-130.
32
2. Pengumpulan Informasi
3. Pengembangan Produk
4. Validasi Ahli
digunakan.
5. Revisi Ahli
peserta didik.
33
7. Revisi Produk
produk berhasil, dan mungkin terdapat revisi yang tidak terlalu penting
9. Revisi Produk
Uji Coba
Produk Revisi Produk
Akhir Produk Kelompok
Kecil
Bagan 3.2
Langkah-langkah Penelitian
sebaik mungkin.
2. Mengumpulkan Informasi
3. Pengembangan Produk
sebagai berikut:
diri).
berpikir kritis.
4. Validasi Ahli
Tujuan dari langkah ini butir soal pada produk awal yang telah
digunakan atau tidak. selain itu untuk mendapatkan masukan dan saran
kevalidan produk, yaitu ahli assessment, ahli guru dan siswa, ahli bahasa,
5. Revisi Ahli
termasuk siswa yang diambil pada uji coba terbatas) yang dipilih secara
acak. Selain mencari tanggapan siswa, pada langkah ini juga mencari
tanggapan guru yang diukur dengan angket. Uji coba ini dilakukan untuk
mengetahui penilaian oleh siswa dan guru, pada uji keterbacaan aspek
yang dinilai untuk guru yaitu aspek yang dinilai konstruksi, bahasa, dan
kaidah penulisan, sedangkan pada respon siswa aspek yang dinilai isi dan
bahasa.
7. Revisi Produk
revisi produk tersebut. Jika produk sudah benar dan layak selanjutnya
Setelah semua langkah dilakukan dan sudah tidak ada revisi lagi
D. Jenis Data
ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari
saran dan masukan perbaikan dari ahli assessment, ahli materi, ahli bahasa,
tanggapan guru dan siswa yang nantinya akan dianalisis. Sedangkan data
kuantitatif diperoleh dari uji coba produk awal soal dan produk utama soal
ahli, uji coba awal, dan coba kelompok kecil. Instrumen pengambilan data
kelayakannya oleh ahli assessment, ahli bahasa, ahli materi, dan ahli
a. Angket
analisis kebutuhan, validasi ahli yang terdiri dari ahli assessment, ahli
38
Sugiyono, “Metode Penelitian & Pengembangan Research And Development”,
(Bandung: Alfabeta, 2015), h. 165.
39
Eka Fitriani, “Pengembangan Instrument Assessment HOTS pada Mata Pelajaran IPS
Terintegrasi Nilai-Nilai Pembangunan Karakter Kelas V SD/MI di Bandar Lampung”, (UIN
Raden Intan Lampung, 2019), h. 71.
41
kelayakan produk yang dilihat dari segi kebenaran konsep. Isi dari
data berupa kelayakan produk yang dilihat dari segi kebenaran dalam
40
Mayasari, E., “Pengembangan Instrumen Assesmen Berfikir Kreatif Pada Mata
Pelajaran Pkn Terintegrasi Pada Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Kelas IV SD/MI”, (Doctoral
dissertation, UIN Raden Intan Lampung, 2019), h. 110.
42
dengan lingkungan. Pengisisan angket ini dilakukan pada uji coba skala
kecil dan uji coba skala besar. Angket ini akan bersisi tanggapan siswa
41
Sari, N. P., dkk, “Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Etnosains Materi
Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya untuk Menanamkan Jiwa Konservasi Siswa
Kelas VII SMP”, BIO-EDU: Jurnal Pendidikan Biologi, 5(2), (2020), h. 62-73.
43
bahan pembelajaran.
42
Sa‟ud Akbar, “Instrumen Perangkat Pembelajaran”, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2013), h. 39.
43
Sa‟dun., dkk, “Implementasi Pembelajaran Tematik Sekolah Dasar”,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2016).
44
c. Observasi
Adapun yang menjadi observer yaitu guru studi IPA dan teman
Bengkulu.
d. Wawancara
digunakan dan kendala selama ini dalam pembuatan soal-soal ujian IPA
e. Dokumentasi
lingkungan, RPP yang dibuat oleh guru, soal-soal ujian IPA, serta
se-Kota Bengkulu.
45
pada kategori yang telah disediakan oleh peneliti berdasarkan skala likert
Rumus yang digunakan untuk menghitung data dari ahli assessment, ahli
materi, ahli bahasa, dan ahli praktisi pengguna butir soal IPA materi
100 %
Keterangan :
44
Parmin, “Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Terpadu Berwawasan Sains,
Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat”, Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 29 No. 2, 2012, h.
132.
46
Awal peneliti membentuk angket respon guru dan peserta didik yang
yang diberikan pada peneliti berdasarkan skala likert yang terdiri atas 5
45
Arikunto, S., ”Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 17.
46
Parmin, “Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Terpadu Berwawasan Sains,
Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat”, Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 29 No. 2, 2012, h.
132.
47
100 %
Keterangan :
alat ukur yang valid, tidak mampu mengungkapkan data yang tepat
47
Ibid., hlm. 132.
48
tersebut. Pada model Rasch, untuk melihat kualitas butir soal dari aspek
1) Nilai Outfit mean square (MNSQ) yang diterima: 0,5 < MNSQ < 1,5
2) Nilai Outfit Z-standard (ZSTD) yang diterim: -2,0 < ZSTD < +2,0
3) Nilai Point Measure Correlation (Pt Mean Corr): 0,4 < Pt Measure
b. Reliabilitas
sebagai berikut:
48
Bambang Sumintono, dkk, “Aplikasi Pemodelan Rasch Pada Assessment Pendidikan”,
(Bandung, 2015), h. 72.
49
Muhammad E, dkk, “Analisis Kualitas Soal Kemampuan Membedakan Rangkaian Seri
dan Paralel Melalui Teori Tes Klasik dan Model Rasch”, Jurnal of Educational Research and
Review, Vol. 3, No. 1, 2020, h. 15.
49
Tingkat kesukaran suatu pokok uji atau soal adalah proporsi dari
keseluruhan siswa yang menjawab benar pada pokok uji atau soal.
Tingkat kesukaran pada hasil uji coba dilihat dari kombinasi nilai
Rasch. Kategori tingkat kesukaran soal dapat dilihat dari tabel 3.13.
d. Daya Pembeda
Ukuran daya pembeda (lambangnya D) adalah selisih antara
kelompok rendah yang menjawab benar pada soal yang dianalisis. Jika
dengan tafsiran indeks daya pembeda bisa dilihat pada tabel 3.14.
50
Bambang Sumintono., dkk, “Aplikasi Pemodelan Rasch Pada Assessment Pendidikan”,
(Bandung, 2015), h. 70.
50
51
Muhammad Erfan., dkk, “Analisis Kualitas Soal Kemampuan Membedakan Rangkaian
Seri dan Paralel melalui Teori Tes Klasik dan Model Rasch”, Indonesian Journal Of Educational
Research and Review, Vol. 3, No. 1, 2020, h. 17.
51
BAB IV
Kritis
Kritis
berpikir kritis peserta didik. Selain itu adapun hasil observasi yang telah
dilakukan maka didapatkan berbagai jenis soal ujian yang terdiri dari
soal UH, MID, UAS, dan UN. Setelah pengumpulan soal dilakukan
berpikir kritis.
51
52
5
4,5
4
3,5
3 SMPN A
2,5 SMPN B
2
SMPN C
1,5
1
0,5
0
UH MID UAS UN
Tabel 4.1 Hasil Analisis Soal pada Tiga Sekolah di Kota Bengkulu
SMP C mendapatkan hasil persentase 6%. Dari hasil analisis soal yang
telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa soal yang terdapat di SMP
b. Pengumpulan Informasi
Pengumpulan informasi dilakukan untuk mengatasi potensi dan
stimulasi.
c. Perencanaan Produk
sebagai berikut:
menurut Facione.
angka yang akan diberikan kepada siswa bagi soal-soal yang telah
dikerjakan.
55
Sains dan Sosial Institut Agama Islam Negeri Bengkulu, validasi ahli
materi dilakukan oleh dosen IPA yang ahli dalam interaksi makhluk
assessment.
56
dengan melibatkan 3 dosen para ahli terdiri dari ahli assessment, ahli
aspek kisi-kisi soal, butir soal, dan rubrik penilaian dan kunci
sebagai berikut:
57
80% 80%
80%
79%
78%
77% Kisi-kisi soal
76%
74,30%
75%
Butir soal
74%
73%
Rubrik penilaian dan
72%
kunci jawaban
71%
Kisi-kisi Butir soal Rubrik
soal penilaian
dan kunci
jawaban
87,50% 86,60%
88,00%
86,00%
84,00%
Penyajian
80% 80%
82,00%
Kualitas isi
80,00%
Konstruksi
78,00% Penggunaan
76,00%
sangat layak, aspek kualitas isi 80% kategori layak, aspek konstruksi
100%
100% 87% 87%
90% 80%
80%
70%
60% Lugas
50%
Komunikatif
40%
30% Kesesuaian
20% Kaidah EBI
10%
0%
mata pelajaran IPA yaitu Yuli Setiawati, S. Pd, Ismawati, S. Pd, dan
88,30%
89,00%
88,00%
87,00%
86,00%
Kesesuaian KI, KD
85,00%
83%
84,00%
Kesesuaian berpikir
83,00% kritis
82,00%
81,00%
80,00%
Kesesuaian Kesesuaian
KI, KD berpikir kritis
kritis, soal yang dibuat sudah sesuai dengan materi, serta format
sangat layak.
yang sesuai dengan saran yang diberikan oleh para validator. Hasil
2020/2021. Uji coba terbatas dilakukan hanya pada satu sekolah saja
Tabel 4.11.
dinyatakan valid dengan nilai r tabel > 0,55. Dapat diketahui skor total
tiga sekolah. Peserta didik pada uji coba lapangan diminta untuk
tabel berikut.
tingkat berpikir kritis peserta didik pada kelas VII. Hasil analisis
kriteria dapat dilihat dari hasil daya pembeda soal. Hasil tingkat
kriteria misfit. Hasil analisis Person Fit Order dapat dilihat pada
Tabel 4.15.
berpikir kritis.
d) Daya Pembeda
Daya pembeda dilakukan untuk mengetahui kriteria
4.7.
[ 4 S𝐸𝑃𝐴𝑅𝐴𝑇𝐼𝑂𝑁 +1]
H=
3
71
Keterangan:
sulit.
sangat mudah.
72
3.
item butir soal. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.18.
tingkat berpikir kritis peserta didik pada kelas VII. Hasil analisis
kriteria dapat dilihat dari hasil daya pembeda soal. Hasil tingkat
Hasil analisis Person Fit Order dapat dilihat pada Tabel 4.20.
d) Daya Pembeda
4.9.
76
[ 4 S𝐸𝑃𝐴𝑅𝐴𝑇𝐼𝑂𝑁 +1]
H=
3
Keterangan:
sangat mudah.
77
kelompok dari mean adalah +0,69 dan -0,69 seperti pada Tabel
4.21.
item butir soal. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.23.
tingkat berpikir kritis peserta didik pada kelas VII. Hasil analisis
kriteria dapat dilihat dari hasil daya pembeda soal. Hasil tingkat
pada soal nomor 6 dan 8, soal tergolong mudah terdapat pada soal
Hasil analisis Person Fit Order dapat dilihat pada Tabel 4.25.
dinyatakan tidak fit dengan kode siswa DR18, MK25, dan MR24
kritis.
d) Daya Pembeda
4.11.
[ 4 S𝐸𝑃𝐴𝑅𝐴𝑇𝐼𝑂𝑁 +1]
H=
3
82
Keterangan:
sangat mudah.
kelompok dari mean adalah +0,67 dan -0,67 seperti pada Tabel
4.26.
measure 0,67 dikategorikan sedang, jika nilai measure < 0,67 soal
83
merupakan produk akhir yang layak karena telah melalui tahap validasi
Kritis
memilih dan menganalisis antara yang benar dan yang salah (Wood,
salah satunya yaitu berpikir kritis. Berpikir kritis perlu dilatih untuk
84
52
Sulton Nawawi dkk, “Pengembangan Asesmen Biologi Berbasis Keterampilan Berpikir
Kritis Terintegrasi Nilai Islam”, Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, Vol. 4, No. 2, 2018, h. 137.
53
Ahmad Walid, dkk, “Construction of The Assessment Concept to Measure Students’ High
Order Thinking Skills”, Journal for the Education of Gifted Young Scientists, Vol. 7, No. 2, 2019,
h. 239.
85
terhadap butir soal. Selain itu, uji coba terbatas untuk mendapatkan produk
dan daya beda. Hasil uji coba kelompok kecil mendapatkan kesimpulan
validitas dan reliabel baik, dengan taraf kesukaran soal terhadap kategori
indikator Facione, 2015 yang terdiri dari 4 indikator dengan nilai validitas
Berpikir Kritis
berpikir kritis.
Bengkulu memperoleh hasil bahwa SMP A terdapat 9 item butir soal yang
item yang dinyatakan tidak valid dengan nomor item 2. Hasil analisis
validitas SMP B terdapat 8 item yang dinyatakan valid dengan nomor item
Sedangkan untuk nomor item yang tidak valid disebabkan karena kurang
54
Murbangun Nuwowati, dkk, “Pengaruh Validitas dan Reliabilitas Butir Soal Ulangan
Akhir Semester Bidang Studi Kimia Terhadap Pencapaian Kompetensi”, Jurnal Inovasi Pendidikan
Kimia, Vol. 4, No. 1, 2010, h. 567.
87
bernilai 0,83 termasuk dalam kategori bagus dengan nilai item reliability
sebesar 0,84 dengan kategori bagus, dan cronbach alpha sebesar 0,79
0,83 dengan kategori bagus, nilai item reliability sebesar 0,87 dengan
dengan kategori bagus, nilai item reliability sebesar 0,86 dengan kategori
bagus dan cronbach alpha sebesar 0,82 kategori bagus. perbedaan nilai
didik pada saat menjawab butir soal tidak konsisten. Menurut M. Erfan,
katgeori sulit yang terdiri dari 7 soal, 2 soal dengan kategori mudah, dan 1
terdiri dari kategori sulit 6 soal, 1 soal dengan kategori sedang, 2 soal
Analisis tingkat kesukaran SMP C terdiri dari 6 soal dengan kategori sulit,
55
Muhammad Erfan dkk, “Analisis Kualitas Soal Kemampuan Membedakan Rangkaian
Seri dan Paralel Melalui Teori Tes Klasik dan Model Rasch”, Indonesian Journal Of Educational
Research and Review, Vol. 3, No. 1, 2020, h. 12.
88
2 soal dengan kategori sedang, 1 soal dengan kategori mudah, dan 1 soal
dengan kategori sangat mudah. Menurut Bistok Sirait dalam Nani Hanifah
soal dapat disebabkan oleh kerumitan pokok soal dan kondisi jawaban
peserta didik.56
peserta didik yang mampu menjawab soal yang tinggi dengan peserta didik
SMP B, dan SMP C menunjukkan bahwa daya pembeda butir soal berada
C. Temuan Lapangan
dalam bentuk soal essay dengan materi interaksi makhluk hidup dengan
56
Nani Hanifah, “Perbandingan Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda Butir Soal dan
Reliabilitas Bentuk Pilihan Ganda Biasa dan Pilihan Ganda Asosiasi Mata Pelajaran Ekonomi”,
Sosial e-Kons, Vol. 6, No. 1, 2014, h. 41-55.
57
Muhammad Erfan dkk, “Analisis Kualitas Soal Kemampuan Membedakan Rangkaian
Seri dan Paralel Melalui Teori Tes Klasik dan Model Rasch”, Indonesian Journal Of Educational
Research and Review, Vol. 3, No. 1, 2020, h. 17.
89
penilaian.
d. Dapat membentuk pola pikir peserta didik menjadi lebih kritis dalam
berpikir.
a. Materi yang digunakan dalam assessment ini hanya terdapat satu materi
kritis.
91
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil pengembangan ini berupa assessment berbasis keterampilan
berpikir kritis pada sub materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan
(R&D) menurut Borg dan Gall yang telah diadaptasi oleh Sugiyono melalui
produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk, produk
kritis.
dengan kategori layak, validasi materi yaitu 83,50% dengan kategori sangat
layak, validasi bahasa yaitu 88,50% dengan kategori sangat layak. Assessment
tanggapan guru pada aspek kesesuaian materi dengan KI, KD, indikator dan
91
92
kategori sangat layak. Hasil uji coba skala kecil pada aspek ketertarikan yaitu
91,5% dengan kategori sangat layak, aspek materi yaitu 89,6%, dan aspek
bahasa yaitu 94%. Hasil kelayakan assessment dari ujicoba berupa tes butir
MS. Exel dan Ministep (Winsteps) Rasch. Hasil analisis validitas dilihat
berdasarkan nilai MNSQ dan ZSTD menunjukkan terdapat 9 soal yang dapat
valid dan 1 soal tidak valid untuk SMP A, 8 soal dinyatakan valid dan 2 soal
dinyatakan tidak valid untuk SMP B dan SMP C dengan nomor item yang
Bengkulu yang dianggap paling sulit terdapat pada item soal P1, P2, P3, P4,
P5, dan P7, sedangkan soal yang dianggap sangat mudah yaitu item P10.
B. Saran
Berdasarkan penelitian pengembangan yang dilakukan, maka saran
Burlian. E. Z. (2020). “Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Budaya Dasar, dan Ilmu Sosial
Dasar”. Malang: Inteligensia Media.
Erfan, M., Maulyda, M. A., Hidayati, V. R., Astria, F. P., & Ratu, T. (2020).
“Analisis Kualitas Soal Kemampuan Membedakan Rangkaian Seri dan
Paralel Melalui Teori Klasik dan Model Rasch”. Indonesian Journal Of
Education Research and Review, 1(3), 11-19.
95
Fitriyani Eka. (2017). “New Edition Big Book IPA SMP Kelas VII, VIII IX”.
Jakarta: Cmedia.
Kartika, A. T., Eftiwin, L., Lubis, M. F., & Walid, A. (2020). “Profil Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Pada Mata Pelajaran IPA”. Jurnal
Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan (JARTIKA), 3(1), 1-10.
Khasanah, N., Sajidan, S., Sutarno, S., Prayitno, B. A., & Walid, A. (2019).
“Critical Thinking Ability and Student‟s Personal Religious Beliefs: An
Analysis of DBUS Model Implementation”. Tadris: Jurnal Keguruan dan
Ilmu Tarbiyah, 4(1), 41-49.
96
Priyadi, R., Mustajab, A., Tatsar, M. Z., & Kusairi, S. (2018). “Analisis
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Kelas X MIPA Dalam
Pembelajaran Fisika”. JPFT (Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online,
6(1), 53-55.
Saparudin Yudhi. (2018). “Kemampuan Guru SMA Dalam Membuat Silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Problem Based Learning”.
Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan, 11(3), 131-145.
Walid, A., Sajidan, S., Ramli, M., & Kusumah, R. G. T. (2019). “Construction of
the assessment concept to measure students' high order thinking skills”.
Journal for the Education of Gifted Young Scientists, 7(2), 237-251.