Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
NIM: 20100119002
2023
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NIM : 20100119002
benar adalah hasil karya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan
duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain atau seluruhnya, maka skripsi ini
Penyusun,
iii
KATA PENGANTAR
ِالر ِح ِيم
َّ ن ِِ الرحْ َم َِِّ ِبس ِِْم.
َّ َللا
َ ِسالَم
َِ ع
لى َّ صالَةِ َوال
َّ َوال،ين ِِ ع َلى أم
ِ ور الدُِّْن َيا َوال ِد َ ِ َو ِب ِِه َن ْستَ ِعيْن، َب ْال َعالَ ِمين َِِّ ِ ِْال َح ْمد
ِِ لِل َر
ِِ أ َ َّما َب ْعد، َصحْ ِب ِهِ أَجْ ـ َمـعِين
َ لى آ ِل ِِه َو
َِ ع
َ س ِلينَِ َو ِِ أ َ ْش َر
َ ف الـم ْر
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah Swt yang telah
Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Peserta Didik SDN 16 Liangeng
Soppeng”.ِ Shalawatِ danِ salamِ semogaِ tetapِ tercurahkanِ kepadaِ junjunganِ dan
uswatun hasanah kita, Rasulullah saw yang telah memberikan cahaya Islam dan
Salah satu kewajiban mahasiswa untuk meraih gelar sarjana (S1) yaitu adalah
melakukan penelitian yang disusun dalam bentuk Skripsi, oleh karena itu penulis
Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Peserta Didik SDN 16
Liangeng Soppeng”.
Penulis menyadari penyusunan skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan tanpa
bantuan dari berbagai pihak di setiap tahapannya, baik itu bantuan yang diberikan
secara langsung maupun tidak langsung. Tanpa bantuan tersebut proses penyusunan
skripsi ini tidak dapat diselesaikan. Terkhusus untuk ayahanda tercinta Busran dan
yang tidak dapat dihitung dan kasih sayang yang tak pernah putus.
iv
1. Prof. H. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D. selaku Rektor UIN Alauddin
Makassar beserta Wakil Rektor I Prof. H. Dr. Mardan, M.Ag., Wakil Rektor II
Prof. Dr. H. Wahyuddin Naro, M.Hum., Wakil Rektor III Prof. Dr. H.
Abu Nawas, M.Ag. yang telah memimpin UIN Alauddin Makassar dengan
Wakil Dekan II Dr. Muhammad Rusdi, M.Ag., dan Wakil Dekan III Dr. H.
Ilyas, M.Pd., M.Si., beserta seluruh stafnya, atas seluruh pelayanan yang
3. Dr. H. Syamsuri, S.S., M.A. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
selesai
5. Dr. H. Muzakkir, M.Pd.I. selaku Penguji I, dan Dr. H. Andi Achruh, M.Pd.I.
selaku Penguji II, yang telah bersedia dan bersabar meluangkan waktunya
v
6. Segenap dosen, karyawan, dan karyawati Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Alauddin Makassar yang penuh ketulusan dan keikhlasan melayani dan
membantu mahasiswa.
Soppeng. Para guru dan staf SDN 16 Liangeng Soppeng serta para peserta
tidak sempat saya sebutkan satu persatu, atas partisipasi dan solidaritasnya
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu-satu yang telah
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap akan saran dan kritik demi
kesempurnaan skripsi ini. Sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-
banyaknya untuk semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini dapat
Penulis,
vi
DAFTAR ISI
SAMPUL ......................................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1-13
C. Rumusan Masalah............................................................................ 7
vii
G. Pengujian Keabsahan Data .............................................................. 51
Soppeng ........................................................................................... 53
Soppeng ........................................................................................... 59
A. Kesimpulan ............................................................................... 61
viii
DAFTAR TABEL
ix
ABSTRAK
Nama : Nurul Miftahul Jannah
NIM : 20100119002
Jurusan/fakultas : Pendidikan Agama Islam/ Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Judul Skripsi : Strategi Guru dalam Menningkatkan Minat Belajar
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Peserta Didik di
SDN 16 Liangeng Soppeng
x
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah suatu proses upaya yang dilakukan secara sadar dan
sengaja untuk meningkatkan nilai perilaku seseorang atau masyarakat, dari keadaan
agar menjadi aset bangsa yang diharapkan, supaya menjadi manusia yang produktif.
merupakan hak asasi manusia. Semua pihak perlu memikirkan bagaimana mutu
pendidikan setiap tahunnya agar meningkat. Oleh sebab itu, persoalan pendidikan
menjadi tanggung jawab bersama pemerintah, masyarakat, orang tua dan anak didik
itu sendiri.1 Keberhasilan dan peningkatan mutu pendidikan menjadi tujuan dan cita-
cita atau tujuan yang ingin dicapai harus dinyatakan secara jelas, sehingga semua
pelaksanaan dan sasaran pendidikan memahami atau mengetahui suatu proses
bakat dan kemampuan secara optimal sehingga anak dapat mewujudkan dirinya untuk
1
Isjoni, Saatnya Pendidikan Kita Bangkit (Yogyakarta: Pusaka, 2007), h. 1.
1
2
ُ ه َّ ى ُ ه ِ ُ ْ ه ه
difirmankan dalam QS Ar-Ra’d/ 13:11,
ه ُ ِ ٱّلل هَل ُي هغ
ِ ّي هما بِقو ٍم حّت يغ ِّيوا ما بِأنف
ۡۗس ِهم
إ َّن َّ ه
ِ ِ
Terjemahnya:
Sesungguhnya allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga
mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.2
Tafsiran ayat di atas mengenai allah tidak akan mengubah nasib seseorang
kecuali dengan usaha dan jerih payahnya sendiri, menurut at-Thabari, maksud ayat di
atas menjelaskan bahwa semua orang itu dalam kebaikan dan kenikmatan. Allah tidak
kenikmatan menjadi keburukan sebab perilakunya sendiri dengan bersikap zalim dan
ٓهه ُ ههه ه ه ه ُ ه ه ُ ه ه ُ ه
Dan juga dalam QS Al-Isra’/ِ17:7,
ْ ُ ه ه ُ ه ه ُ
إِن أحسنتم أحسنتم ِِلنفسِكمۖۡ ِإَون أسأتم فلها ۚ فإِذا جاء وعد ٱٓأۡلخِرة ِ ل ِيسُٔٔوا
ً ه ه ه ه ه ُ ُ ه َّ ه ه َّ ه ُ ه ِ ُ ْ ه ه ه ْ ه ُ ُ ْ ه ُ ُ ه ُ ه
٧ جد كما دخلوه أول مرة ٖ و ِِلت ِّبوا ما علوا تتبِّيا ِ وجوهكم و ِِلهدخلوا ٱلمس
Terjemahnya:
Jika kamu berbuat baik berarti kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan
jika kamu berbuat jahat maka kerugian kejahatan itu untuk dirimu sendiri.3
Dalam perkembangan pendidikan Islam di Indonesia, salah satu yang sangat
penting sebelum mengajar yaitu strategi belajar, oleh karena itu guru harus memiliki
strategi pembelajaran yang baik yang dapat mengantarkan peserta didik untuk
mencapai tujuan yang diharapkan untuk menumbuhkan hasil belajar peserta didik,
oleh karena itu untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan berbagai macam
2
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan (Surabaya: Halim, 2014), h. 250.
3
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, h. 282.
3
menurut Roestiyah NK yang dikutip oleh Saiful Bahri Djamarah., guru harus
memiliki strategi agar anak didik dapat belajar efektif dan efisien, mengantar pada
nasional Indonesia) yang dikutip oleh Amin Kuneifi Elfachmi yaitu tuntunan hidup
didalam hidup tumbuhnya anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai
apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Dari pendapat Hurlock yang
dikutip oleh Try Gunawan Zebua mengatakan bahwa dapat kita simpulkan bahwa
suatu minat itu dapat menjadi sumber dari motivasi bila orang tersebut dalam kondisi
bebas dalam memilih sesuatu. Minat tersebut dapat mendorong orang untuk
melakukan apa yang mereka inginkan. Sehingga minat adalah motovasi, atau dengan
kata lain motivasi adalah minat Minat dapat tumbuh jika seseorang memiliki minat
4
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar (Cet. I, Jakarta: Rineka Cipta, 1995), h. 84.
5
Amin Kuneifi Elfachmi, Pengantar Pendidikan (Jakarta: Erlangga, 2016), h. 14.
6
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional bidang DIKBUD KBRI Tokyo, h. 1.
7
www.Guepedia.com diakses pada 15 januari 2023 pukul 22.40.
4
Pendidikan, sehingga diperlukan kelayakan untuk mengajar pada jenis dan jenjang
materi yang harus disampaikannya kepada peserta didik dan kaitannya dengan tujuan
Pendidikan nasional secara filosofis maupun praktis. Dia juga harus paham hal-hal
yang mendasar seperti prinsip belajar otak kiri dan kanan, pendekatan quantum
Sisi lain guru penting memiliki kemampuan dan kecerdasan emosional dan
spiritual, sebagai pendekatan dalam memahami kesiapan mental belajar peserta didik.
Peserta didik dapat menumbuhkan minat belajarnya jika siap untuk belajar. Kesiapan
berpartisipasi, rajin bertanya, menyimak penjelasan guru, dan seterusnya. Hal tersebut
menjadi kursus penting dalam penelitian ini sehingga dinilai sangat urgen dan relevan
Dalam hal ini, pada saat observasi mengenai bagaimana strategi guru dalam
didik, ketiga, guru selalu mengingatkan peserta didik untuk belajar belajar dan
belajar, karena dengan belajar maka semakin banyak juga ilmu yang ia dapatkan.
8
Ahmad Rizali, Dari Guru Konvensional Menuju Guru Profesional (Indonesia: Gramedia
Widiasarana Indonesia, 2009), h. 22.
9
Ahmad Rizali, Dari Guru Konvensional Menuju Guru Profesional, h.19.
5
metode seperti metode ceramah, metode tanya jawab, diskusi, bahkan metode
Peserta didik di SDN 16 Liangeng ini minat belajarnya kurang antusias dan
semangat untuk belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti selama
berlangsungnya proses pembelajaran. Hal ini sangat relevan dengan judul yang
diangkatِ dalamِ penelitianِ iniِ yaitu:ِ “Strategi Guru dalam Meningkatkan Minat
Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Peserta Didik di SDN 16
Liangeng Soppeng”.
NO Fokus
Deskripsi Fokus
Penelitian
10
Observasi di SDN 16 LiangengِSoppeng,ِJum’at,ِ22-30 Oktober 2021, pukul 07.00 WITA
6
NO Fokus
Deskripsi Fokus
Penelitian
SDN 16 5) orangtua.
Liangeng
Soppeng
7
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana minat belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti peserta
Soppeng?
Soppeng?
Liangeng Soppeng?
D. Kajian Pustaka
1. Penelitian ini dilakukan oleh Muhammad Rezki Andhika pada tahun 2020,
dibenahi, seperti kekurangan jumlah dan kualitas guru. Peran dan fungsi
didik. Karena peserta didik terkadang bosan dan jenuh dengan pelajaran
yang tetap dan selalu sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa
peserta didik terdiri dari: Penggunaan media belajar yang kreatif seperti
media audio, audio visual, media kartu kata dan media gambar, Penggunaan
kreativitas guru diterima dengan baik. Dengan kata lain secara keseluruhan
ini terdapat pada variabel yang diteliti yaitu menumbuhkan minat belajar
11
Muhammad Rezki Andhika, Kreativitas Guru dalam Menumbuhkan Minat Belajar Peserta
Didik di MIN 8 Aceh Barat. 2020.
9
2. Penelitian yang dilakukan oleh Wardah Rikhatul pada tahun 2021, dengan
yang terbaik untuk peserta didik.12 Persamaan penelitian ini pada sama-
sama meneliti cara guru dalam menumbuhkan minat belajar peserta didik.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Anggun Firgianti pada tahun 2018, dengan
Sehingga peserta didik selalu bersemangat dan aktif dalam mengikuti kegiatan
12
Wardah Rikhatul, Kreativitas Guru PAI dalam Menumbuhkan Minat Belajar Peserta Didik
Melalui Pembelajaran Daring di MTsN 1 Lamongan. 2021.
13
Anggun Firgianti, Strategi Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik Di MIN
Rejotangan Tulung Agung. 2018.
11
dalam kelas. Perbedaan ada pada tempat penelitian, dan variabel. Anggun
judul Strategi guru kelas dalam menumbuhkan minat belajar peserta didik di
haluan untuk bertindak dalam upaya untuk mencapai suatu tujuan yang telah
oleh guru pasti relevan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap guru
perubahan pola belajar dan mengajar yang terjadi karena suatu kondisi pasti
tidak akan pernah terlepas dari peran seorang guru, termasuk perubahan pola
5. Penelitian yang dilakukan oleh Moch Yasyakur pada tahun 2016, dengan
lima waktu serta tambahan nilai pelajaran agama di kelas, untuk menanamkan
ini merupakan salah satu cara yang dilakukan pihak sekolah sebagai
ini yaitu sama-sama meneliti tentang strategi guru, perbedaanya terdapat pada
1. Tujuan Penelitian
merupakan tujuan penelitian yang dapat diambil dari penelitian ini, antara lain:
liangeng Soppeng.
14
Moch Yasyakur, Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menanamkan Kedisiplinan
Beribadah Shalat Lima Waktu, 2016.
13
belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti peserta didik di SDN 16
Liangeng Soppeng.
belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti peserta didik di SDN 16
Liangeng Soppeng.
2. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan hasil penjabaran yang telah dilakukan oleh penulis, berikut
merupakan kegunaan penelitian yang dapat diambil dari penelitian ini, antara lain:
bidang pendidikan.
studi pada program strata (S1) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam.
TINJAUAN TEORETIS
A. Strategi Guru
1. Pengertian Strategi
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Secara umum
strategi juga mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak
bahwa strategi sebagai 5P, yaitu strategi sebagai perspektif, strategi sebagai posisi,
Sebagai posisi, dimana dicari pilihan untuk bersaing. Sebagai perencana, dalam
dimana dalam strategi dibentuk suatu pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian.2
suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan
kegiatan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan.
Strategi mencakup tujuan kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi
1
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Said, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2010), h. 5.
2
Martinis Yamin, Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran (Jakarta: GP Press
Group, 2013), h. 2.
3
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), h. 5.
14
15
2. Pengertian Guru
Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik.
perilaku moral dan profesional. Guru profesional adalah guru yang memiliki
dan pendidik. Dua istilah tersebut merupakan bagian tugas terpenting dari seorang
guru, yaitu mengajar dan segaligus mendidik peserta didiknya. Walaupun antara
istilah ustadz dipakai untuk guru khusus, yaitu yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman ajaran agama islam yang mendalam. Dalam wacana yang lebih luas.
Istilah guru bukan hanya nya sebatas Lembaga persekolahan atau Lembaga
perguruan semata.
nilai-nilai dan sikap kepada peserta didik agar memiliki kepribadian yang baik.
Dengan keilmuan yang dimiliki guru yang membimbing anak didik dalam
atau orang tua maupun bekerjasama dengan masyarakat terkait dengan kegiatan
pembelajaran bagi pesertadidik serta lainnya. Oleh sebab itu guru harus
bermanfaat ilmu yang dikuasai guru dengan baik, kalau dia sebagai guru yang
mengkomunikasikan pada peserta didiknya secara baik, yaitu enak untuk diikuti
dan mudah untuk dipahami. Demikian juga tidak akan bermanfaat kreatifitas guru
beban orang tua dalam mendidik anak. Dikatakan bahwasannya guru juga
merupakan orang yang memperoleh anggaran dasar (AD) dari pemerintah maupun
swasta untuk menjalankan tugasnya, oleh sebab itulah guru mempunyai hak serta
sekolah.5 Guru adalah peran yang sangat banyak bergaul serta berinteraksi pada
peserta didik. Peran seorang guru yakni merancang serta melakukan proses
4
Siti Rukhayati, Strategi Guru PAI dalam Membina Karakter Peserta Didik SMK Al-Falah
Salatiga (Salatiga: LP2M IAIN Salatiga, 2020), h. 10-11.
5
Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), h. 23.
17
adalah guru. Personil yang tidak berspesialisasi dalam kegiatan atau bekerja
sebagai guru tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya. Profesi jadi guru butuh
dibilang merupakan profesi yang paling mulia dan terbesar. Al-Ghazali berkata:
pengetahuan ini untuk bekerja, dialah yang disebut orang besar di bumi. Sama
seperti matahari menyinari orang lain, sedangkan dia pun juga bercahaya. Itu
seperti aroma minyak suri yang bisa dinikmati orang lain, begitu juga dirinya.7
profesional, sebab ikut menanggung beban orang tua dalam mendidik anak. Guru
6
Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan (Bandung:
Alfabeta, 2016), h. 6.
7
Abidin Ibnu Rusn, Pemikiran Al-Ghazali tentang Pendidikan Islam (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2009), h. 63-64.
18
a. pendidik
bab XI pasal 32 ayat 2 dikatakan bahwa guru sebagai pendidik adalah tenaga
degan mendisiplikan anak agar aak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan
sekolah da norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Jadi tugas pertama guru
b. Pemimpin
atau teman-teman seprofesinya dan bagi dirinya sendiri. Guru adalah seorang
guru juga harus dapat membaca potensi anak didiknya yang beragam dan mampu
suatu sistem yang utuh. Kode etik guru Indonesia berfungsi sebagai landasan
moral dan pedoman tingkah laku setiap guru dalam menunaikan tugas
pengabdiannya sebagai guru, baik di dalam maupun di luar sekolah serta dalam
Setiap halnya profesi lain, kode etik guru di Indonesia ditetapkan dalam
suatu kongres yang dihadiri oleh seluruh utusan. Cabang dan pengurus daerah
PGRI dari seluruh tanah air, pertama dalam kongres ke XIII di Jakarta tahun 1973,
dan kemudian disempurnakan oleh kongres PGRI ke XVI tahun 1989 juga di
Jakarta.
Kode etik guru tertuang dalam keputusan Kongres XXI Persatuan Guru
8
Siti Rukhayati, Strategi Guru PAI dalam Membina Karakter Peserta didik SMKAl-Falah
Salatiga (Salatiga: LP2M IAIN Salatiga, 2020), h.15.
20
sebagai landasan moral dan pedoman tingkah laku setiap guru dalam menunaikan
tugas pengabdiannya sebagai guru, baik di dalam maupun di luar sekolah serta
Guru yang mengajar dan peserta didik yang belajar. Perpaduan dari kedua unsur
dilaksanakan.
tujuan. Di sini tentu sajatugas guru berusaha menciptakan suasana belajar yang
tujuan pembelajaran.
9
Keputusan Kongres XXI Persatuan Guru Republik Indonesia Nomor:
VI/Kongres/XXI/PGRI/2013 Tentang Kode Etik Guru Indonesia.
21
a. Tujuan
kompetensi (IPK) yang akan dicapai peserta didik setelah dia mengikuti kegiatan
pemilihan metode, alat, sumber,dan alat evaluasi. Semua komponen itu harus
bersesuaian dan didaya gunakan untuk mencapai tujuan selefektif dan efisien
mungkin. Bila salah satu komponen tidak sesuai dengan tujuan, maka pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran adalah sesuatu yang dapat dipakai atau diperlukan untuk
tujuan tertentu, seperti untuk pedoman atau pegangan, untuk mengajar, memberi
ceramah. Bahan pelajaran merupakan unsur inti yang ada di dalam kegiatan
belajar mengajar, karena memang bahan pelajaran itulah yang diupayakan untuk
seseorang akan muncul bila sesuatu itu terkait dengan kebutuhannya. Jadi, bahan
10
Halim Simatupang, Strategi Belajar Mengajar Abad Ke-21 (Surabaya: CV. Cipta Media
Edukasi, 2019), h. 11.
22
pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik akan memotivasi peserta
sesuatu yang telah dirancang akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan peserta didik terlibat dalam
sebuah interaksi timbal balik dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Dalam
interaksi itu peserta didiklah yang lebih aktif, bukan guru. Guru hanya berperan
individual peserta didik, yaitu pada aspek biologis, intelektual dan psikologis.
d.Metode
pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang
yang ditentukan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru
11
Halim Simatupang, Strategi Belajar Mengajar Abad Ke-21, h. 12.
23
dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setalah
pengajaran berakhir.
agar proses belajar mengajar tidak membosankan. Tujuannya agar peserta didik
berminat untuk mengikuti proses belajar mengajar. Akan tetapi, perlu diketahui
kegiatan belajar mengajar, dalam hal ini bila penggunaannya tidak tepat dan tidak
e.Alat
Alat adalah benda yang dipakai untuk mencapai apa yang dimaksud. Alat
Alat dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu alat dan alat bantu pengajaran. Yang
dimaksud dengan alat adalah berupa suruhan, perintah, larangan, dan sebagainya.
Sedangkan alat bantu pengajaran adalah berupa papan tulis, spidol, gambar,
f. Sumber Belajar
optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi di sini tidak hanya berupa hasil belajar
namun ditinjau juga dari proses interaksi peserta didik dengan berbagai macam
24
sumber yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar dan mempercepat
2) Buku/perpustakaan;
4) Lingkungan;
5) Alat pengajaran (buku pelajaran, peta, gambar, CD, papan tulis, spidol,
g. Evaluasi
informasi atau data yang menyangkut objek yang sedang dievaluasi. Evaluasi
pembelajaran adalah proses pengumpulan data riel secara sistematis. Data ini akan
peserta didik.
Ketika evaluasi dapat memberikan manfaat bagi guru dan peserta didik
1) Untuk memberikan umpan balik (feed back) kepada guru sebagai dasar untuk
2) Untuk memberikan angka yang tepat tentang kemajuan atau hasil belajar dari
setiap peserta didik. Antara lain digunakan dalam rangka pemberian laporan
kemajuan belajar pesera didik kepada orang tua, penentuan kenaikan kelas,
4) Untuk mengenal latar belakang (psikologis, fisik dan lingkungan) murid yang
menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru
kepada sekelompok peserta didik dengan maksud agar peserta didik dapat
(teacher centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini guru
memegang peran yang sangat dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan
12
Halim Simatupang, Strategi Belajar Mengajar Abad Ke-21, h. 13-17.
26
disampaikan itu dapat dikuasai peserta didik dengan baik. Fokus utama strategi ini
materi pelajaran yang disampaikan secara langsung oleh guru. Peserta didik hanya
menerima materi pelajaran dari guru. Peserta didik tidak dituntut untuk mencari
materi itu.
menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran peserta didik
dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran,
sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing peserta didik untuk
yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan
berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan
peserta didik. Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic,
yang berasal dari bahasa yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan.14
didik untuk menemukan dan menganalisis jawaban dari suatu masalah yang
13
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:
Kencana, 2006), h. 179.
14
Darmadi, Optimalisasi Strategi Pembelajaran (Lampung Tengah: Guepedia Publisher,
2018) h. 121-122.
27
tertentu untuk mencapai pembelajaran yang telah dirumuskan bersama. Salah satu
orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri. Pembelajaran kooperatif dapat
kooperatif adalah kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik dengan
kerjasama peserta didik dalam berkelompok. Tujuan yang ingin dicapai tidak
15
Chomaidi dan Salamah, Pendidikan dan Pengajaran:Strategi Pembelajaran Sekolah
(Jakarta: PT Grasindo, 2018), h. 249.
28
konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya
dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat
materi yang akan diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik sehingga
langsung. Melalui proses tersebut peserta didik memiliki harapan untuk memiliki
perkembangan yang secara utuh. Peserta didik dapat berkembang pada bidang
aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor secara seimbang. Peserta
16
Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Kontekstual (Jakarta: Kencana, 2014), h.140.
29
didik ini menghendaki adanya hasil belajar peserta didik yang seimbang antara
didik tidak hanya dituntut untuk menguasai sejumlah informasi yang didapatkan
saja, akan tetapi peserta didik juga dituntut untuk menerapkan informasi yang
hanya bertujuan untuk mencapai dimensi yang lainnya yaitu sikap dan
afektif berhubungan dengan minat dan sikap yang dapat berupa tanggung jawab,
17
Danang Rico Setyo Nugroho, dkk, Implementasi Pendekatan Pembelajaran Berbasis
Aktivitas Peserta didik Untuk Melatih Keterampilan Berpikir Kreatif Dan Penguasaan Konsep,
Jurnal Review Pendidikan Dasar: Jurnal, Vol 4, No 3, September 2018, h. 2.
18
Haudi, Strategi Pembelajaran (Sumatra Barat: Insan Cendekia Mandiri, 2021), h.106.
30
fokus pembelajaran ada pada masalah yang dipilih sehingga peserta didik tidak
metode ilmiah untuk memecahkan masalah tersebut. Oleh sebab itu, peserta didik
tidak saja harus memahami konsep yang relevan dengan masalah yang menjadi
berbasis masalah memiliki tujuan agar peserta didik mampu untuk berpikir kritis
terhadap suatu masalah serta mampu untuk memecahkan masalah yang dihadapi
pembelajaran yang dilakukan itu. Sasaran yang dituju harus jelas dan terarah,
oleh karena itu tujuan pembelajaran harus jelas dan konkret, sehingga mudah
c. Memilih metode dan teknik pembelajar. Metode dan teknik pembelajaran yang
dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh
19
Nur Afif, Pembelajaran Berbasis Masalah Perspektif Al-Qur’an (Tuban: Penerbit
Kalindo, 2019), h.12.
31
tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.20 Terdapat beberapa metode
pembelajaran, diantaranya:
a) Metode Ceramah
selama 45 menit maupun yang informasi dan hanya memakan waktu 5 menit.
Metode ceramah adalah sebuah bentuk interaksi edukatif melalui penerangan dan
penuturan secara lisan oleh guru atau pendidik terhadap sekelompok pendengar
melemahkan metode ceramah. Tidak selamanya metode ceramah itu tidak bagus
20
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:
Kencana, 2008), h. 147.
21
Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), h.
155.
32
b) Metode Diskusi
dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan
menentukan solusi masalah yang ditemukan dalam peserta didik dalam materi
dengan kenyataan yang terjadi. Masalah dapat berupa pertanyaan apa, kenapa,
diskusi adalah sebagian besar peserta didik harus mempunyai pengetahuan dan
terselesaikan. Tak lupa pula pendidik tetap harus mengarahkan jika dalam proses
22
Eliyyil Akbar, Metode Belajar Anak Usia Dini (Jakarta: Kencana, 2020), h. 30.
23
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Rineka, 2006), h. 87.
24
Lufri, dkk., Metodologi Pembelajaran: Strategi, Pendekatan, Model, Metode
Pembelajaran (Malang: CV IRDH, 2020), h. 51.
33
(2) Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga peserta didik mengerti apa
(3) Ada petunjuk atau sumber yang membantu pekerjaan peserta didik,
peserta didik menjadi beberapa kelompok dan mereka bekerja sama dengan
terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat
yang sama terjadi dialog antara guru dan peserta didik.26 Guru bertanya peserta
didik menjawab, atau peserta didik bertanya dan guru yang menjawab. Dalam
komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru
dan peserta didik. Metode ini termasuk metode paling tua di samping metode
ceramah, namun efektivitasnya lebih besar dari metode lain sebab dengan metode
tanya jawab, pengertian dan pemahaman dapat diperoleh lebih mantap sehingga
25
Syaiful Bahri Djamarah, , Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Rineka, 2006), h. 85.
26
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), h. 78.
34
dapat dihindari semaksimal mungkin.27 Jadi metode tanya jawab adalah cara
pegangan yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai sampai sejauh mana
8. Komponen-komponen Strategi
effect (hasil yang segera dicapai) maupun nurturant effect (hasil jangka
panjang).
b. Peserta didik melakukan kegiatan belajar, terdiri dari peserta latihan yang
c. Materi pelajaran, yang bersumber dari ilmu atau bidang studi yang telah
masyarakat.
biaya, alat, kemampuan guru dan sebagainya yang relevan dengan usaha
pencapain tujuan pendidik.28
27
Halid Hanafi, Dkk., Ilmu Pendidikan Islam (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019), h. 234.
28
Oemar Hamalik, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran (Bandung: PT. Trigenda
Karya, 1993), h. 79-80.
35
B. Minat Belajar
Minat belajar meliputi dua kata, minat serta belajar, yang memiliki arti
berbeda. Untuk itu akan ditafsirkan satu persatu. Minat dapat dimaknai sebagai
kondisi yang jadi objek dari minat ini memiliki perasaan yang menyenangkan.
Dapat dipahami dalam bahasa tersebut bahwa yang menarik ialah fokus pada
yang terkait subjek yang dilaksanakan dengan perasaan yang menyenangkan apa
tren atau kesenangan suatu hal, dan ketinggian atau antusiasme yang besar
terhadap sesuatu. 30
b. Definisi Crow and Crow yang dikutip oleh Afi Parnawi, minat mengacu pada
yang paling penting dari minat adalah kejiwaan seseorang. Bagian dari aspek
psikologi seseorang yang diwujudkan dalam berbagai gejala, berupa kesenangan,
Sebaliknya, belajar adalah tingkah laku serta perilaku peserta didik yang
kompleks selaku suatu tindakan. Kata belajar mengacu pada perubahan sikap yang
29
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Raja grafindo, 2003), h. 136.
30
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar h. 135.
31
Afi Parnawi, Psikologi Belajar (Jakarta: Deepublish, 2019), h. 19.
36
pengalaman dan latihan. Hanya peserta didik yang dapat belajar sendiri. Peserta
pembelajaran.32
lingkungan yang memacu serta menginspirasi peserta didik untuk belajar, aman
serta kepuasan, dan memenuhi tujuan yang diinginkan.33 Sementara hakim dalam
prestasi serta minat juga bisa menaikkan kegembiraan dalam seluruh yang
diajarkan guru
32
Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2014)
33
Abu Ahmadi & Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Pustaka Setia,
2013), h. 33.
37
Minat dapat terkait dengan daya gerak yang mendukung kita lebih tertarik
pada orang, benda, aktivitas serta dapat seperti pengalaman yang efektif yang
distimulasi oleh aktivitas tersebut. Aktivitas belajar akan lebih lancar, apabila
minat orang yang belajar tinggi terhadap bahan pengajaran pada khususnya.
Sebab minat adalah elemen krusial di dalam kehidupan pada dasarnya di dalam
proses belajar. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat belajar, antara lain
sebagai berikut:
minat belajar peserta didik yang berasal dari peserta didik itu sendiri.
1) Aspek Jasmaniah
34
Abu Ahmadi & Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar. h. 36.
38
1. Keluarga
lembaga pendidikan yang pertama bagi anak. Cara orang tua dalam
2. Sekolah
pembelajaran.
3. Lingkungan Masyarakat
semangatnya di sekolah.35
Menurut peneliti, minat belajar adalah keinginan dalam diri pribadi untuk
melakukan sesuatu yang dapat membuat diri tertarik atau senang dalam
melakukan suatu hal tertentu.
Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu mata pelajaran yang
35
Al Fuad Zaki. "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Peserta didik Kelas I
SDN 7 Kute Panang." Jurnal Tunas Bangsa (2016), h. 42-54.
40
bimbingan, pengajaran, dan latihan. Pendidikan agama Islam adalah usaha sadar
bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar dapat memahami apa yang
terkandung dalam Islam secara keseluruhan, menghayati makna dan maksud serta
usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat
memahami ajaran agama Islam secara menyeluruh. Lalu peserta didik menghayati
tujuan yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai
pandangan hidup.
bahwa PAI di sekolah umum (TK, SD, SMP, SMA) bertujuan untuk
penghayatan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam dan budi pekerti
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan,
Pendidikan agama Islam yakni upaya pendidikan agama Islam atau ajaran
Islam dan nilai-nilainya agar menjadi way of life (pandangan dan sikap hidup)
2. Segenap fenomena atau peristiwa perjumpaan antara dua orang atau lebih
agama Islam dan budi pekerti adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh
peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran agama Islam secara
menyeluruh.
2. Sifat keseluruhan yang mencakup segala aspek pribadi peserta didik dan
Tujuan umum pendidikan agama Islam dan budi pekerti lebih bersifat
empirik dan realistik. Tujuan umum berfungsi sebagai arah yang taraf
akan tetapi membutuhkan proses dan waktu yang panjang dengan tahap-tahap
tertentu, sedangkan tiap tahap yang dilalui juga mempunyai tujuan tertentu yang
disebut dengan tujuan khusus. Adapun tujuan khusus pendidikan agama Islam dan
pendidikan agama Islam dan budi pekerti tersebut adalah sebagai berikut:
42
baik
Jadi tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti adalah
untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah serta
Ruang lingkup pendidikan Islam dan budi pekerti tidak mengenal batas
umur dan perbedaan jenis kelamin bahkan tempat dan masa. Pendidikan sebagai
ilmu, mempunyai ruang lingkup yang sangat luas karena di dalamnya banyak
segi-segi atau pihak-pihak yang ikut terlibat baik langsung maupun tidak
langsung. Adapun segi-segi dan pihak-pihak yang terlibat dalam pendidikan Islam
adalah seluruh kegiatan, tindakan atau perbuatan dan sikap yang dilakukan
serta sumber dari segala kegiatan pendidikan Islam. Semua hal yang
tersebut. Dengan dasar dan sumber ini, peserta didik akan dibawa dengan
sangat menentukan.
didik.
6. Metode pendidikan Islam. Cara dan pendekatan yang dirasa paling tepat
peserta didik.
7. Evaluasi pendidikan Islam. Cara-cara yang digunakan untuk menilai hasil
tepat.
44
didik, sehingga setelah mereka mengetahui dan memahami materi yang diberikan
pentingnya peranan pendidikan Islam dalam kehidupan nyata, maka sekolah perlu
Jadi menurut peneliti, pendidikan agama Islam dan budi pekerti adalah
36
Yulianti, Hesti, Cecep Darul Iwan, and Saeful Millah. "Penerapan Metode Giving
Question And Getting Answer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam." Jurnal Penelitian Pendidikan Islam,[SL] 6.2 (2018): 197-
216.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Pengertian penelitian deskriptif adalah penelitian yang hanya terbatas pada usaha
yang dimaksudkan untuk memahami sebuah fenomena berkaitan dengan apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya pelaku, persepsi, tindakan, motivasi dan
lainnya.1
data dasar belakang.2 Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi
tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan populasi, tetapi ditransferkan
subjek secara alamiah dan suatu penelitian yang mengungkap secara keseluruhan
1
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014),
h. 6.
2
Moh. Nasir, Metodologi Penelitian (Jakarta: Balai Aksara, 1988), h. 64.
45
46
2. Lokasi Penelitian
B. Pendekatan Penelitian
yang seharusnya ada dalam diri individu. Fenomenologi diartikan pula sebagai
C. Sumber Data
dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu, pada bagian jenis ini datanya
dibagi kedalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, dan foto.3 Adapun
3
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000),
h. 112.
47
Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti dari
langsung dengan informan untuk mendapatkan data yang akurat, agar peneliti
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dan Kepala Sekolah di SDN 16
Sumber data sekunder yang dimaksud adalah data yang mendukung data
primer yang dapat diperoleh di luar objek penelitian, yang meliputi: buku, jurnal,
dan referensi yang relevan dengan masalah yang menjadi fokus penelitian yang
4
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
1995), h. 76.
48
strategi guru dalam menumbuhkan minat belajar peserta didik yang dilakukan
oleh guru pendidikan agama Islam dan budi pekerti SDN 16 Liangeng Soppeng.
2. Wawancara
dalam penelitian kualitatif. Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang
wawancara merupakan salah satu metode penggalian data penelitian dengan jalan
tanya jawab yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara dan yang
strategi apa yang digunakan, bagaimana hasil belajar, dan faktor-faktor yang
3. Dokumentasi
penelitian berupa foto-foto, surat-surat isi penelitian, berupa fakta dan data yang
pembelajaran berlangsung.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih oleh peneliti untuk
5
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rajawali
Pers, 2010), h. 158.
49
diteliti untuk memperoleh data yang akurat.6 Maka dari itu, adapun instrumen
1. Pedoman Observasi
penelitian. Peneliti mengamati gerak gerik, mimik dan semua perkataan yang
terkait dengan strategi guru dalam menumbuhkan minat belajar peserta didik di
2. Pedoman Wawancara
mendalam tentang strategi guru dalam menumbuhkan minat belajar peserta didik.
3. Dokumentasi
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), h. 172.
50
yang dilakukan secara terus menerus hingga data yang diinginkan tercapai.
Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang
pengolahan data melalui tiga tahap yaitu redaksi data (data reduction). Penyajian
langkah-langkah berikut:
pada hal-hal penting, mencari tema dan polanya. Penelitian reduksi data adalah
memilih dan merangkum beberapa data penting berkaitan dengan strategi guru
dalam menumbuhkan minat belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti
peserta didik. Setelah melakukan reduksi pada data, kemudian data disajikan
dalam bentuk teks yang bersifat narasi dalam laporan penelitian. Dengan
demikian, data yang telah diperoleh adalah data yang yang lebih jelas, dan
diperlukan.
kualitatif, penyajian data biasanya dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori dan sejenisnya. Menurut Miles dan Huberman dalam
7
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian (Bandung: Pustaka Setia, 2008), h. 199-200.
51
bukunya Sugiyono, yang paling sering digunakan dalam menyajikan data dalam
informan yang telah ditentukan, kemudian dibahas dan dianalisis kebenaran data
tersebut dan disajikan dalam bentuk deskriptif naratif yang berupa uraian detail.
berlangsung, yaitu sejak awal memasuki lokasi dan selama proses pengumpulan
data. Peneliti berusaha menganalisa data yang ada kemudian diwujudkan dalam
terus menerus.8
Pengujian keabsahan data dalam penelitian, setiap hal temuan harus dicek
lainnya, di luar data itu untuk keperluan pengecekan dengan kata lain sebagai
pembanding terhadap sebuah data.9 Dalam penelitian kualitatif, teknik triangulasi
temukan dari hasil wawancara peneliti dengan informan lainnya yang kemudian
8
Afifuddin, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Pustaka Setia, 2012), h. 156.
9
Sugiyono, Metodologi Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 330.
52
terjamin.10
beda untuk mendapatkan data dari sumber data yang sama. Pada penelitian ini
berasal dari hasil wawancara guru dan kepala sekolah di SDN 16 Liangeng
Soppeng.
10
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kuantitatif dan Kualitatif
(Jakarta: Press, 2009), h. 230-231.
BAB IV
Kejenuhan peserta didik adalah hal biasa dan kerap terjadi ketika proses
belajar mengajar berlangsung. Hal ini sangat wajar karena peserta didik masih
dalam usia bermain. Oleh sebab itu, guru harus mempelajari metode yang sesuai
dengan karakter masing-masing peserta didik. Seorang guru juga harus memiliki
merupakan salah satu hal yang penting. Karena ketika minat dari peserta didik
anak didik bisa kurang fokus ketika pembelajaran berlangsung, hal ini dapat
disebabkan oleh kurang adanya minat yang terlihat ketika peserta didik mengikuti
pembelajaran.
didik dan mempunyai dampak yang besar terhadap sikap peserta didik. Peserta
didik yang berminat terhadap kegiatan belajar akan berusaha lebih keras
dibandingkan siswa yang kurang berminat dalam belajar. Menurut Djamarah yang
dikutip oleh Fuziah menyatakan bahwa minat senantiasa berpindah-pindah namun
kegiatannya atas pilihannya sendiri dan dapat lebih suka mengusahakan sesuatu
tertentu dari pada yang lainnya. Menurut Purwanto yang dikutip oleh Rusmiati
1
Fauziah.ِ2017.ِ“HubunganِAntara Motivasi Belajar dengan Minat Belajar Siswa Kelas IV
SDN PorisِGagaِ05ِKotaِTangerang”.ِJurnal JPSD. Vol 4 No.1. h.49.
53
54
dimana perubahan tersebut dapat mengarah kepada tingkah laku lebih baik, tetapi
maka peneliti menemukan ada beberapa strategi yang di lakukan oleh guru dalam
disimpulkan bahwa persiapan yang dilakukan oleh bapak ibu guru dalam
itu guru biasanya juga mengajak peserta didik untuk melakukan tanya jawab
pembelajaran sebelumnya.
2
Rusmiati.ِ 2017.ِ “Pengaruhِ Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Bidang Studi
Ekonomi Siswa MA AL Fattah Sumbermulyo”.ِJurnal Ilmiah Pendidikan dan Ekonomi.Volume 1
No.1. h. 21-36.
55
proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru Pendidikan agama Islam dan budi
pengalaman peserta didik itu sendiri, juga menjelaskan secara langsung tujuan
pembelajaran itu, peserta didik juga diberikan semangat terlebih dahulu sebelum
bahwa strategi yang dipakai oleh guru pendidikan agama Islam dalam
materi pembelajaran.
3
Wahyuddin, Guru Pendidikan Agama Islam, Wawancara, 24 November 2022.
56
bahwa media yang digunakan oleh guru Pendidikan agam Islam dalam proses
pembelajaran agama Islam lebih banyak praketnya kecuali ada hal yang
mengharuskan kita mengajarkan tentang suatu hal maka kita bisa menggunakan
banyak media yang bisa dipakai, termasuk hp, koran, buku, dan lain sebagainya
memahami materi?
bahwa media yang digunakan dalam proses pembelajaran ini memudahkan dalam
5
Wahyuddin, Guru Pendidikan Agama Islam, Wawancara, 24 November 2022.
57
memahami materi. Hal ini disebabkan karena media-media ini lebih cepat diakses
bahwa sumber belajar yang digunakan lebih banyak menggunakan internet karena
dapat dengan mudah diakses melalui HP atau Laptop yang digunakan oleh guru.
sebelum pelaksanaan ulangan guru melakukan tes terlebih dahulu kepada peserta
didik agar peserta didik tidak kaget nantinya saat diberikan soal-soal ujian.
6
Wahyuddin, Guru Pendidikan Agama Islam, Wawancara, 24 November 2022.
58
pembelajaran?
agama Islam dan budi pekerti, peneliti dapat menyimpulkan bahwa ada beberapa
peserta didik yang belum maksimal dalam memahami materi, ada beberapa yang
didik mengalami perkembangan setiap belajar tentang hal yang baru namun
peserta didik?
8
Wahyuddin, Guru Pendidikan Agama Islam, Wawancara, 24 November 2022.
9
Wardiman, Guru Kelas III, Wawancara, 24 November 2022.
59
bahwa bentuk motivasi dalam menumbuhkan minat belajar peserta didik dengan
apresiasi dan motivasi atas apa yang dilakukan oleh peserta didik.
dengan Guru pendidikan Agama Islam dan budi pekerti SDN 16 Liangeng
dari segi pembelajaran, masih banyak peserta didik yang belum lancer mengaji
dan juga menegtahui huruf hijaiyah, dan juga penghambat selanjutnya yaitu
Soppeng
maka peneliti menemukan solusi yang menghambat minat belajar peserta didik di
Guru pendidikan Agama Islam dan budi pekerti SDN 16 Liangeng Soppeng,
proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan buku pengghubung orang tua dan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Soppeng strategi yang dipakai oleh guru pendidikan agama Islam dalam
Soppeng cenderung kurang. Namun guru menyiasati hal ini dengan berbagai
motivasi semangat belajar dan apresiasi atas apa yang dilakukan oleh peserta
didik
budi pekerti peserta didik di SDN 16 Liangeng Soppeng yaitu kendala dari segi
pembelajaran, masih banyak peserta didik yang belum lancer mengaji dan juga
yaitu dengan menggunakan buku pengghubung orang tua dan guru serta
media yang real atau nyata dengan menggunakan karton sebagai medianya.
61
62
B. Implikasi Penelitian
penulis akan mengemukakan beberapa saran sebagai harapan yang ingin dicapai
didik, dimana dengan adanya strategi yang dilakukan oleh guru SDN 16
bermanfaat bagi peserta didik dalam hal mengatur peserta didik. Guru
harus terus menjadi contoh yang baik kepada peserta didik, mendidik
peserta didik untuk berakhlak yang mulia dan mampu memberikan nilai-
63
64
STRUKTUR PENDIDIK
Wawancara dengan Bapak Gumeri (Kepala Sekolah)
madrasah Aliyah yaitu MAN 1 Soppeng daan lulus pada tahun 2019, dikarenakan
cita -cita dari sd ingin mengikuti jejak guru pendidikan agama islam maka saya
agama Islam pada Fakultas tarbiyah dan Keguruan, UIN Alauddin. Saat ini sedang