MAKALAH
Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam
Prodi S2 Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu :
Dr. H. Hasan Basri, M.Ag
Oleh:
A. Latar Belakang
Pendekatan dalam pendidikan Islam merupakan suatu proses, perbuatan dan cara
mendekati peserta didik dan mempermudah pelaksanaan pendidikan Islam itu sendiri.
Metode Pembelajaran merupakan cara atau tekhnik pengkajian bahan pelajaran yang akan
digunakan oleh guna saat pengkajian bahan pelajaran, baik secara individual maupun
kelompok.
Dalam proses pembelajaran yang berlangsung pasti akan didukung oleh metode dan
pendekatan pembelajaran, karena dalam pembelajaran, apabila sudah menggunakan kedua
sistem diatas maka komponen-komponen pendidikan akan berjalan dengan baik, khususnya
pendidikan Islam baik secara efektif dan efisien. Dalam pembelajaran metode dan pendekatan
tidak bisa dipisahkan karena kedua unsur ini merupakan alat dan cara yang digunakan untuk
menunjang kelancaran pendidikan.
Sebuah realita bahwa cara penyampaian yang komunikatif lebih disenangi oleh
peserta didik walaupun sebenarnya materi yang disampaikan sesungguhnya tidak terlalu
menarik. Sebaliknya, sebagus apapun materi yang akan kita ajarkan, kalau cara atau
metodenya kurang tepat maka semua itu tidak akan bisa dicerna oleh peserta didik, sehingga
tujuan yang sudah kita tetapkan akan sia-sia dan percuma. Oleh karena itu penerapan metode
dan pendekatan yang tepat sangat mempengaruhi pencapaian keberhasilan dalam proses
belajar mengajar. Pendekatan dan metode yang tidak tepat akan berakibat terhadap
pemakaian waktu yang tidak efesien.
Dilihat dari permasalahan diatas, maka penulis membuat makalah ini dengan judul
“Pendekatan dan Metode dalam Filsafat Pendidikan Islam ”
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendekatan dalam pendidikan Islam?
2. Apa saja macam-macam pendekatan dalam pendidikan Islam?
3. Apa pengertian metode pendidikan dan pengajaran dalam pendidikan Islam?
4. Apa saja macam-macam metode pendidikan dan pengajaran dalam pendidikan Islam?
BAB II
PEMBAHASAN
_____________________________________
[11] Abdurrahman An Nahlawi, (Jakarta : Gema Insani, 1995), 204
sehingga mudah memahami suatu konsep.perumpamaan yang diungkapkan Al-qur’an
memiliki tujuan psikologi edukatif, yang ditunjukkan oleh kedalaman makna dan ketinggian
maksudnya.
4. metode keteladanan Metode ini, disebut juga metode meniru yakni suatu metode
pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberikan contoh teladan yang baik
kepada anak didik. Dalam Al-qur’an, kata teladan diproyeksikan dengan kata uswah yang
kemudian diberikan sifat dibelakangnya seperti sifat hasanah yang berarti teladan yang baik.
Metode keteladanan adalah suatu metode pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik
memberikan contoh teladanan yang baik kepada anak didik agar ditiru dan dilaksanakan.
Dengan demikian metode keteladanan ini bertujuan untuk menciptakan akhlak al-mahmudah
kepada peserta didik. Seperti pada Surah Q.S Al-Ahzab ayat 21
Artinya : Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan dia banyak menyebut Allah.
5. metode ibrah dan mau’izhah Metode ini disebut juga metode “nasehat” yakni suatu
metode pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberi motivasi. Metode Ibrah
atau mau’zhah (nasehat) sangat efektif dalam pembentukan anak didik terhadap hakekat
sesuatu, serta memotivasinya untuk bersikap luhur, berakhlak mulia dan membekalinya
dengan prinsip-prinsip Islam.
Menurut Al-qur’an, metode nasehat hanya diberikan kepada mereka yang melanggar
peraturan dalam arti ketika suatu kebenaran telah sampai kepadanya, mereka seolah-olah
tidak mau tau kebenaran tersebut terlebih melaksanakannnya. Pernyataan ini menunjukkan
adanya dasar psikologis yang kuat, karena orang pada umumnya kurang senang dinasehati,
terlebih jika ditunjukkan kepada pribadi tertentu.
6. metode targhib dan tarhib Metode ini, disebut pula metode “ancaman” dan atau
“intimidasi” yakni suatu metode pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik
memberikan hukuman atas kesalahan yang dilakukan peserta didik. Istilah targhib dan tarhib
dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah berarti ancaman atau intimidasi melalui hukuman yang
disebabkan oleh suatu dosa kepada Allah dan Rosulnya. Jadi, juga dapat diartikan sebagai
ancaman Allah melalui penonjolan salah satu sifat keagungan dan kekuatan illahiyah agar
mereka (peserta didik) teringat untuk tidak melakukan kesalahan.[12]
__________________________________
[12] )Http:/www.tuanguru.net/2011/111metode-pembelajaran-dalam-perspektif.html. diakses April 2017
Sedangkan metode pengajaran dalam pendidikan Islam meliputi :
1. metode ceramah metode ceramah yaitu suatu cara penyampaian bahan secara lisan oleh
guru di muka kelas. Peran seorang murid disini sebagai penerima pesan, mendengar,
memperhatikan, dan mencatat keterangan- keterangan guru. Metode ini layak dipakai guru
bila pesan yang disampaikan berupa informasi, jumlah siswa terlalu banyak, dan guru adalah
seorang pembicara yang baik.
2. metode diskusi metode diskusi adalah suatu proses yang melibatkan dua individu atau
lebih, berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan, saling tukar informasi, saling
mempertahankan pendapat dan memecahkan sebuah masalah tertentu. Sebagaimana firman
Allah di Surah An-Nahl: 125 Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah
yang lebih mengetahui orang- orang yang mendapat petunjuk.” (An-Nahl: 125)
3. metode tanya jawab yaitu penyampaian pelajaran dengan cara guru mengajukan
pertanyaan dan murid menjawab atau penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang
harus dijawab, terutama dari guru kepada murid atau dapat juga dari murid kepada guru.
4. metode pembiasaan yaitu sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan anak
didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan agama Islam.
5. metode keteladanan yaitu hal-hal yang dapat ditiru atau di contoh oleh seseorang dari
orang lain, namun keteladanan yang dimaksud disini adalah keteladanan yang dapat dijadikan
sebagai alat pendidikan islam, yaitu keteladanan yang baik, sesuai dengan pengertian uswah
dalam ayat- Al- Qur'an.
6. metode pemberian ganjaran yaitu pemberian ganjaran yang baik terhadap perilaku baik
anak didik. Macam-macam ganjaran: pujian yang indah, imbalan materi/hadiah, doa, tanda
penghargaan, wasiat pada orang tua.
7. metode pemberian hukuman metode ini kebalikan dari metode pemberian ganjaran yang
mana kelebihan dan kekuragannya hampir sama.
8. metode sorogan Inti metode ini adalah berlangsungnya proses belajar mengajar secara
face to face, antara guru dan murid.
9. metode bandongan menurut Zamar Khasy Dhofier, yaitu sekelompok murid
mendengarkan seorang guru yang membaca, menerangkan dan sering kali mengulas buku-
buku Islam dalam bahasa Arab.
10. metode mudzakarah yaitu suatu cara yang digunakan dalam menyampaikan bahan
pelajaran dengan jalan mengadakan pertemuan ilmiah yang secara khusus membahas
persoalan yang bersifat keagamaan, nama lainnya majmaal al-buhust. Mudzakarah dibedakan
menjadi 2, yaitu:
1). Mudzakarah yang diselenggarakan oleh sesama santri untuk membahas suatu masalah,
2). Mudzakarah yang dipimpin oleh seorang kyai, dimana hasil mudzakarah diajukan untuk
dibahas dan dinilai dalam suatu seminar. (Kasbollah, K.1993).
11. metode kisah Yaitu suatu cara dalam menyampaikan suatu materi pelajaran dengan
menuturkan materi pelajaran secara kronologis tentang bagaimana terjadinya sesuatu hal
yang sebenarnya terjadi ataupun hanya rekaan belaka. Metode kisah didunia pendidikan yang
tidak diragukan kebenarannya adalah “Qur'ani dan kisah Nabi”.
12. metode pemberian tugas Dimana guru memberikan sejumlah tugas terhadap murid-
muridnya untuk mempelajari sesuatu, kemudian mereka disuruh untuk mempertanggung
jawabkannya. Tugas yang diberikan oleh guru biasa berbentuk memperbaiki, memperdalam,
mengecek, mencari informasi, atau menghafal pelajaran.
13. metode karya wisata yaitu suatu metode mengajar dimana siswa dan guru pergi
meninggakan sekolah menuju suatu tempat untuk menyelidiki atau mempelajari hal-hal
tertentu.
14. metode eksperimen menurut Zakiyah Daradjat, metode percobaan yang biasanya
dilakukan dalam mata pelajaran tertentu. Sedangkan menurut Departemen Agama yaitu
praktek pengajaran yang melibatkan anak didik pada pekerjan akademis, pelatihan dan
pemecahan masalah.
15. metode latihan menurut zuhairini,yaitu suatu metode dalam pengajaran dengan jalan
melatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan atau biasa disebut dengan
ulangan.
16. metode sosio-drama Yaitu suatu metode mengajar dimana guru memberikan kesempatan
kepada murid untuk melakukan kegiatan memainkan peran tertentu, seperti yang terdapat
dalam masyarakat sosial. Tujuannya adalah agar siswa menghayati dan menghargai perasaan
orang lain, membagi tanggung jawab dalam kelompok, merangsang siswa berpikir dan
memecahkan masalah. (Kasbollah, K.1993).
17. metode simulasi Yaitu penekanan dalam metode simulasi adalah pada kemampuan siswa
untuk berimitasi sesuai dengan objek yang diperankan. Dan pada titik finalnya siswa mampu
untuk mendapatkan kecakapan bersikap dan bertindak sesuai dengan situasi yang
sebenarnya. 18. metode kerja lapangan yaitu suatu cara mengajar yang bertujuan
memberikan pengalaman kerja nyata bagi anak didik diluar kelas (dimana saja bisa).
19. metode demonstrasi yaitu metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk
memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu
proses pembentukan tertentu kepada siswa. Dapat digunakan dalam penyampaian bahan
pelajaran fikih. Langkah-langkah penerapan metode demonstrasi: perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi.
20. metode kerja kelompok istilah kerja kelompok mengandung arti bahwa siswa-siswa
dalam suatu kelas dibagi kedalam beberapa kelompok besar maupun kecil yang didasarkan
atas prinsip untuk mencapai tujuan bersama.[13]
_________________________________
[13] )http://sumut.kemenag.go.id/ di akses 18 Maret 2013/ diakses pada tanggal 26 november 2015, pukul 19.30
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pendekatan dalam pendidikan Islam merupakan suatu cara untuk mempermudah dalam
kelangsungan belajar mengajar
2. Macam-macam pendekatan dalam pendidikan Islam
a. Pendekatan Psikologis
b. Pendekatan Sosial-Kultural
c. Pendekatan Religik
d. Pendekatan Historis
e. Pendekatan Komparatif
f. Pendekatan Filosofis
3. Metodologi pendidikan Islam adalah cara yang dapat ditempuh dalam memudahkan
pencapaian tujuan pendidikan Islam.
4. Metode dalam Pendidikan Islam meliputi :
a) Metode Dialog Qur’ani Dan Nabawi d) Metode Keteladanan
b) Metode Kisah Qur’ani Dan Nabawi e) Metode Ibrah Dan Mau’izhah
c) Metode Perumpamaan f) Metode Targhib Dan Tarhib
5. Metode Pengajaran dalam Pendidikan Islam Meliputi :
a) Metode Ceramah k) Metode Kisah
b) Metode Diskusi l) Metode Pemberian Tugas
c) Metode Tanya Jawab m) Metode Karya Wisata
d) Metode Pembiasaan n) Metode Eksperimen
e) Metode Keteladanan o) Metode Latihan
f) Metode Pemberian Ganjaran p) Metode Sosio-Drama
g) Metode Pemberian Hukuman q) Metode Simulasi
h) Metode Sorogan r) Metode Kerja Lapangan
i) Metode Bandongan s) Metode Demonstrasi
j) Metode Mudzakarah t) Metode Kerja Kelompok
DAFTAR PUSTAKA