Anda di halaman 1dari 5

Pengertian, Fungsi dan Macam-macam

Metode Pendidikan Islam


1. Pendahuluan
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan seseorang,
karena dengan pendidikan seseorang dapat meraih cita-cita yang diinginkan. Tentunya untuk
mencapai cita-cita tersebut seseorang membutuhkan pendidik untuk membantunya
mewujudkan cita-citanya.
Karena pendidik adalah kunci utama dalam mencapai cita-cita yang dinginkan oleh
setiap orang, maka dalam hal ini pendidik harus bekerja keras untuk hal yang demikian. Kerja
keras itu harus didukung dengan kompetensi yang dimiliki oleh seorang pendidik. Jika
seorang pendidik tidak memiliki kompetensi dalam bidang pendidikan, maka bisa dipastikan
peserta didik tidak akan dapat mencapai cita-citanya, begitupun dengan dunia pendidikan
tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu menjadikan peserta didik menjad insan
kamil.
Tentunya seorang pendidik harus memiliki metode atau cara yang tepat dalam
mewujudkan itu semua. Berikut ini, sedikit pemakalah membahas mengenai masalah
demikian, yaitu tentang fungsi dan macam-macam metode pendidikan Islam yang nantinya
akan membantu mewujudkan dan terlaksananya tujuan dari pendidikan.
2. Pembahasan
A. Pengertian Metode Pendidikan Islam
Sebelum lebih jauh kita membahas mengenai pengertian metode pendidikan Islam, maka
kita harus mengetahui pengertian dari setiap kata tersebut. Maka dengan ini penulis
menguraikan menjadi dua kata, yaitu kata metode dan kata pendidikan Islam.
Metode berasal dari dua perkataan yaitu meta yang artinya adalah melalui dan hodos yang
berarti jalan atau cara. Dapat disimpulkan bahwa metode adalah suatu jalan atau cara yang
dilalui untuk mencapai suatu tujuan.[1]Adapun istilah metodologi berasal dari
kata metoda dan logi. Logi berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti akal atau ilmu. Jadi
metodologi artinya ilmu tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu
tujuan.[2]
Ada pula yang mengatakan bahwa metode adalah suatu cara untuk menemukan, menguji,
dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin ilmu tersebut. Ada pula
yang mengatakan metode adalah suatu jalan untuk mencapai suatu tujuan, hal ini senada
dengan penjelasan pada paragraf kedua.
Jalan untuk mencapai tujuan itu bermakna ditempatkan pada posisinya sebagai suatu cara
untuk menemukan, menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan ilmu
atau tersistematisasikannya suatu pemikiran.
Dalam bahasa Arab kata metode diungkapkan dalam berbagai kata. Terkadang digunakan
kata atthariqah, manhaj, dan alwashilah. Thariqah berarti jalan, ,manhaj berarti sistem, dan
washilah berarti perantara atau mediator.[3] Dengan demikian kata yang paling dekat dengan
metode adalah kata thariqah. Karena sebagaimana dijelaskan pada awal pargraf secara
bahasa metode adalah suatu jalan untuk mencapai suatu tujuan.
Dengan pendekatan kebahasaan tersebut nampak bahwa metode lebih menunjukkan
kepada jalan, dalam arti jalan yang bersifat non fisik. Yaitu jalan dalam bentuk ide-ide yang
mengacu pada cara menghantarkan seseorang untuk mencapai pada tujuan yang ditentukan.
Secara terminologi atau istilah metode bisa membawa pada pengertian yang bermacam-
macam, yaitu ada kognitifnya seperti tentang fakta-fakta sejarah, syarat-syarat sah shalat, ada
juga aspek afektifnya seperti penghayatan pada nilai-nilai dan akhlak, dan ada juga aspek
psikomotorik seperti praktek shalat, haji dan sebagainya.[4]
Sedangkan pendidikan Islam dalam arti sempit, adalah bimbingan yang dilakukan
seseorang yang kmudian disebut pendidik., terhadap orang lain yang kemudian disebut
peserta didik. Terlepas dari apa dan siapa yang membimbing, yang pasti pendidikan
diarahkan untuk mengembangkan manusia dari berbagai aspek dan dimesnsinya, agar ia
berkembang secara maksimal (Ahmad Tafsir, 1994: 24-27).[5]
Pendidikan dalam arti umum mencakup segala usaha dan perbuatan dari generasi tua
untuk mengalihkan pengalamannya, pengetahuannya, kecakapannya, serta keterampilannya
kepada generasi muda untuk memungkinkannya melakukan fungsi hidupnya dalam pergaulan
bersama, dengan sebaik-baiknya.
Zuhairini, dkk. (1992:149) merumuskan bahwa pendidikan adalah suatu aktivitas untuk
mengembanngkan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup.
Pendidikan bukan hanya bersifat formal saja, tetapi mencakup juga yang non formal[6].
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, pendidikan adalah suatu aktivitas dan usaha
manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadi
rohani (pikir, rasa, karsa, dan budi nurani).
Dapat pemakalah simpulkan bahwa metode pendidikan islam adalah suatu jalan atau cara
untuk mencapai tujuan pendidikan melalui aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan
kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadi.
Oleh karena itu dalam pandangan filosofis pendidikan, metode merupakan alat untuk
mencapai tujuan pendidikan yang mempunyai fungsi ganda yaitu: bersifat polipragmatis dan
monopragmatis. Polipragmatis berarti metode memiliki kegunaan yang serba ganda, misalnya
suatu metode tertentu pada satu kondisi tertentu dapat digunakan untuk memangun atau
memperbaiki sesuatu. Sebaliknya monopragmatis yaitu mengandung satu macam kegunaan
untuk satu macam tujuan.[7]
Dengnan demikian metode tersebut memiliki posisi penting dalam mencapai tujuan.
Metode adalah cara yang paling cepat dan tepat dalam memperoleh tujuan yang diinginkan.
Jika metode dapat dikuasi maka akan memudahkan jalan dalam mencapai tujuan dalam
pendidikan Islam.
B. Fungsi Metode
Fungsi mtode secara umum dapat dikemukakan sebagai pemberi jalan atau cara yang
sebaik mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut. Sedangkan
dalam konteks lain metode dapat merupakan sarana untuk menemukan, menguji dan
menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin ilmu.[8]
Dari dua pendekatan tersebut dapat dilihat pada intinya metode berfungsi mengantarkan
pada suatu tujuan objek sasaran tersebut. Oleh karena itu terdapat suatu prinsip yang umum
dalam memfungsikan metode, yaitu suatu prinsip agara pengajaran dapat disampaikan dalam
suasana yang menyenangkan, menggembirakan, penuh dorongan dan motivasi, sehingga
pelajaran atau materi didikan itu dapat dengan mudah diberikan.
Dalam Al-Qur’an sebagaimana akan dijelaskan di bawah ini, metode dikenal sebagai
sarana yang menyampaikan seseorang kepada tujuan penciptaannya sebagai khalifah di
muka bumi dengan melaksanakan pendekatan di mana manusia ditempatkan sebagai makhluk
yang memiliki potensi rohaniah dan jasmaniah yang keduanya dapat digunakan saluran
penyampaian materi pelajaran. Karenanya terdapat suatu prinsip umum dalam memfungsikan
metode, yaitu prinsip agar pengajaran dapat disampaikan dalam suasana menyenangkan,
menggembirakan, penuh dorongan, dan motivasi, sehingga pelajaran atau materi didikan itu
dapat dengan mudah diberikan. Banyaknya metode yang ditawarkan para ahli sebagaimana
dijumpai dalam buku-buku kependidikan lebih merupakan usaha mempermudah atau mencari
jalan paling sesuai dengan perkembangan jiwa anak dalam menerima pelajaran.(Blog MTs
Bahrul Ulum, Tasik Malaya).
Dalam menyampaikan materi pendidikan kepada peserta didik sebagaimana disebutkan di
atas perlu ditetapkan metode yang didasarkan kepada pandangan dalam menghadapi manusia
sesuai dengan unsur penciptaannya, yaitu jasmani, akal, dan jiwa yang dengan
mengarahkannya agar menjadi orang yang sempurna. Karena itu materi-materi pendidikan
yang disajikan oleh Al-Qur’an senantiasa mengarah kepada pengembangan jiwa, akal, dan
jasmani manusia itu, hingga dijumpai ayat yang mengaitkan keterampilan dengan kekuasaan
Tuhan, yaitu ayat yang berbunyi :
… ۱٧ : ‫وما رميت إذ رميت ولكّن اهلل رمى … (االنفال‬
“Dan bukanlah kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang
melempar. (QS. Al-Anfal [8]:17). (Depag RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, 1993).

C. Macama-macam Metode Pendidikan Islam


Sebelum kita membahas tentang macam-macam metode pendidikan Islam, maka terlebih
dahulu akan dijelaskan beberapa pendekatan yang ada dalam metode pendidikan Islam,
karena metode lahir untuk merealisasikan pendekatan yang telah ditetapkan.
Dalam Al-Quran, pendekatan tersebut menggunakan sistem multiple approach.
Diantaranya adalah:
1. Pendidikan religius. Manusia dilahirkan memilliki fitrah (potensi dasar) atau bakat agama.
2. Pendekatan filosofis. Manusia adalah makhluk rasional atau berakal pikiran untuk
mengembangkan diri dan kehidupannya.
3. Pendekatan rasio kultural. Manusia adalah makhluk bermasyarakat dan berkebudayaan
sehingga latar belakangnya mempengaruhi proses pendidikan.
4. Pendekatan scientific. Bahwa manusia memiliki kemampuan kognitif dan afektif yang harus
ditumbuhkembangkan.[9]
Adapaun secara umum metode pendidikan Islam dapat dikategorikan menjadi beberapa
bagian, yaitu:
1. Metode ceramah, memberikan pengertian dan uraian suatu masalah.
2. Metode diskusi memecahkan masalah dengan berbagai tanggapan.
3. Metode eksperimen, mengetahui terjadinya proses suatu masalah.
4. Metode demonstrasi, menggunakan praga untuk memperjelas masalah.
5. Metode pemberian tugas, dengan cara memberi tugas tertentu secara bebas dn bertanggung
jawab.
6. Metode sosiodrama, menunjukkan tingkah laku kehidupan.
7. Metode drillm mengukur daya serap terhadap pelajaran.
8. Metode kerja kelompok.
9. Metode tanya jawab.
10. Metode proyek, memecahkan masalah dengan langkah-langkah secara ilmiah, logis dan
sistematis.[10]
Sedangkan menurut A. Heris hermawan dalam bukunya filsafat pendidikan Islam
mengatakan, bahwa ada beberapa macam metode yang dijelaskan dalam Al-Quran dan
sunnah, yaitu:
1. Metode kisah, yaitu memberikan materi pelajaran melalui kisah atau cerita. Prinsip dasar ini
diambil dari Al-Quran surat Al_Qashas ayat 76.
Artiny: “Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa, Maka ia
berlaku aniaya terhadap mereka, dan kami Telah menganugerahkan kepadanya
perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang
kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya Berkata kepadanya: "Janganlah kamu terlalu bangga;
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri".
2. Metode dialog
3. Metode amtsal, yaitu guru menyampaikan materi pembelajaran dengan membuat suatu
perumpamaan. Prinsip dasar meode tersebut terdapat dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat
17.
Artinya: “Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, Maka setelah api
itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan
membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat Melihat”.
Masih banyak lagi ayat Al-Quran yang membahas dan menjadi dasar dari metode tersebut.
4. Metode teladan
5. Metode pembiasaan
6. Metoode targhib dan tarhib, yaitu cara mengajar dimana guru memberikan materi
pembelajaran dengan mengunakan ganjaran terhadap kebaikan dan hukuman terhadap
keburukan agar peserta didik melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan.
Jelasnya adalah, semua metode yang telah dijelaskan tersebut, tidaklah terlepan dari peran
Al-Quran yang memberikan gambaran kepada pendidik untuk menggunakan berbagai macam
metode dalam pendidikan, terutama dalam pendidikan Islam.
Mungkin kita semua akan bertanya pada diri kita sendiri tentang metode tersebut, apakah
dalam Al-Quran dijelaskan tentang metode untuk pendidikan umum?
Dalam hal ini pemakalah mengatakan, bahwa pada dasarnya semua metode yang
digunakan dalam pendidikan baik Islam atau umum tidaklah terlepas dari metode yang telah
disampaikan dalam Al-Quran. Hanya saja dalam praktenya berbeda. Karena setiap pendidik
memiliki karakter yang berbeda dalam menyampaikan metode pendidikan, walaupun metode
tersebut sama.
3. Kesimpulan
a. Metodologi pendidikan secara umum dapat dikemukakan sebagai mediator pelaksanaan
operasional pendidikan. Secara khusus biasanya metodologi pendidikan berhubungan dengan
tujuan dan materi pendidikan dan juga dengan kurikulum. Dengan bertolak pada dua
pendekatan ini dapat dikatakan bahwa metode berfungsi mengantarkan pada suatu tujuan
kepada obyek sasaran tersebut.
Metodologi pendidikan harus mempertimbangkan kebutuhan, ketertarikan, sifat dan
kesungguhan para pesrta didik dan juga harus memberikan kesempatan untuk
mengembangkan kekuatan intelektualannya. Pendidik dalam memberikan pelajaran atau
mendidik peserta didik harus bisa memberi keleluasaan sehinnga peserta didik dapat berperan
aktif dalam proses belajar mengajar.
b. Dalam menguraikan macam-macam metode pendidikan penulis melihatnya dari tiga sudut
pandang, yaitu:
- Metode pendidikan dari sudut pandang yang umum, dalam arti semua metode dikuasai oleh
pendidik, dengan cara pembiasaan, latihan, meniru. Dalam hal ini pendidika sudah menguasai
materi yang akan disampaikan kepada peserta didik.
- Metode pendidikan dari sudut pandang yang khusus, dalam arti metode ini hanya pendidik
yang memilikinya, yaitu ilmu tentang kependidikan, ilmu yang khusus dipelajri oleh pendidik
(ilmu pedagogik). Dalam hal ini pendidika harus memiliki kematangan materi yang akan
disampaikan.
- Metode Yang Khusus Digunakan Untuk Menilai Pelaksanaan Program Pendidikan. Pada
umumnya metode ini disebut dengan metode penelitian pendidikan, jadi metode ini
digunakan dalam rangka pengembangan dan kemajauan pendidikan, antara lain dari metode
ini adalah survai, eksperimen yang menggunakan alat ukur seperti tes, wawancara, observasi,
kuesioner.

https://www.academia.edu/36101225/
Pengertian_Fungsi_dan_Macam_macam_Metode_Pendidikan_Islam/06-10-2023

Anda mungkin juga menyukai