PEMBELAJARAN PAI
Diajukan sebagai tugas mata kuliah Teknik dan Inovasi Pendidikan Islam
Disusun Oleh :
Sucilawati 2210632110016
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Sholawat dan
salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat rahmat-Nya. kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Teknik dan Inovasi
Pendidikan Islam Dalam Penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen kami Dr. H. Amirudin, M.Pd.I yang
memberikan dukungan, bimbingan, dan kepercayaan yang begitu besar, sehingga kendala-
kendala yang kami hadapi dapat terselesaikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka kami
sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu aspek yang penting untuk menjadikan generasi
yang siap untuk memegang estafet pergenerasi dalam membangun kehidupan kedepannya.
Oleh karena itu pendidikan memliki peran mensosialisasikan kompetensi baru untuk
mengatasi tuntutan masyarakat kedepannya. Pendidikan agama islam adalah suatu usaha
yang dilakukan secara sadar mempunyai tujuan yang jelas dan secara sistematis dalam
perubahan tingkah laku sejalan dengan ajaran islam.
Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia yang terus
berkembang. Hal ini sejalan dengan pembawaan manusia yang memiliki potensi kreatif
dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya (Hasbullah, 2015). Pendidikan sering
diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-
nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan (Sahroni, 2017). Dalam istilah pendidikan atau
paedagogie, berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang
dewasa agar dapat menjadi dewasa.
Dalam hal ini, pendidik salah satu unsur penting dalam kegiatan proses pendidikan.
Di pundak pendidik terletak tanggung jawab yang besar dalam upaya mengantarkan
peserta didik ke arah tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Hal ini disebabkan karena
pendidik merupakan cultural transtionyang dinamis ke arah suatu perubahan secara kontinyu,
sebagai sarana vital dalam membangun kebudayaan dan peradaban umat Islam (Anam &
Amri, 2020) Dalam dunia pendidikan, pendidik memegang peranan penting karena dalam
keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh faktor pendidik. Tugas
pendidik adalah menyampaikan pada peserta didik proses komunikasi dan proses
belajar mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan pendidik dalam menyampaikan materi
sangatlah tergantung pada interaksi antara pendidik dan peserta didik. Ketidak berhasilan
interaksi akan mengakibatkan dampak pesan yang dibawah oleh pendidik. Sebagai seorang
pendidik sangat perlu memperhatikan metode seperti apa yang cocok untuk diterapkan dalam
proses pembelajaran serta perlu meningkatkan mutu pembelajarannya.
Pendidikan diharuskan memilih kemampuan pedagogiknya yaitu memiliki
kemampuan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran termasuk diantaranya kemampuan
penggunaan metode pembelajaran guna membantu peserta didik lebih nyaman dalam proses
pembelajaran serta proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Setiap
pendidik dituntut mempertimbangkan kebutuhan belajar yang sesuai dengan masa
perkembangan anak.
Metode pembelajaran ialah suatu cara yang dapat digunakan pendidik sebagai teknik
dalam proses belajar mengajar agar materi pelajaran dapat dicerna dengan mudah serta efektif
oleh peserta didik (Shalikhah, 2016)
Inovasi adalah penemuan baru yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode,
atau alat), inovasi juga diartikan pengembangan dari sesuatu yang belum berkembang.
Dengan demikian inovasi pembelajaran sangat dibutuhkan dalam pembelajaran PAI karena
dengan menggunakan inovasi pembelajaran dapat menumbuhkan motivasi belajar dalam diri
peserta didik. Motivasi belajar adalah suatu energi dalam diri seseorang untuk suatu energi
dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan.
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya
menyempurnakan iman,taqwa dan ahlak, serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan
kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia
seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan dan perubahan yang
muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, regional maupun global.
Pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Pencapaian seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji
dapat dilakukan tidak beraturan. Peran semua unsur sekolah, orangtua siswa, dan masyarakat
sangat penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Metode Pembelajaran PAI ?
2. Bagaimana Inovasi Metode Pembelajaran PAI ?
3. Bagaimana Pengembangan Metode Pembelajaran PAI ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk megetahui Metode Pembelajaran PAI
2. Untuk mengetahui Inovasi Pembelajaran PAI
3. Untuk mengetahui pengembangan Metode Pembelajaran PAI
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode Pembelajaran
ع اِ ٰلى َسبِ ْي ِل َربِّكَ بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِ ْي ِه َي اَحْ َس ۗ ُن اِ َّنُ اُ ْد
َض َّل ع َْن َسبِ ْيلِ ٖه َوهُ َو اَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِد ْين
َ ك هُ َو اَ ْعلَ ُم بِ َم ْن
َ ََّرب
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS. An-Nahl, 16: 125).
Ayat di atas merupakan dasar yang dapat digunakan dalam mengkaji
metodepembelajaran. Kata utama dari ayat di atas yang dapat dijadikan kajian dasar untuk
metode pembelajaran adalah “ud’u”. Kata ud’u berbentuk fi ’il amar (kata perintah) dari akar
kata fi ’lu al-madhi “da’a” dan fi ’lu al-mudhari’-nya “yad’u”, yang berarti serulah atau
ajaklah. Ketika ada perintah untuk menyeru atau mengajak maka itu membutuhkan cara dari
seseorang, dan cara itulah yang dapat disebut dengan metode. Di samping ketika ada perintah
untuk mengajak maka hal itu menggambarkan adanya seseorang yang mengajak dan ada pula
orang yang diajak. Ini menggambarkan adanya seorang guru yang mengajar dan peserta didik
yang akan diajar dengan suatu cara pembelajaran tertentu.
Pada awalnya ayat di atas mengandung ajaran kepada Rasul SAW tentang cara
melancarkan dakwah atau seruan kepada manusia agar berjalan di atas jalan Allah SWT. Hal
demikian itu juga berlaku dalam pendidikan karena dakwah yang dilakukan Rasulullah SAW
kala itu dapat juga diinterpretasi sebagai bentuk pendidikan dan pembelajaran kepada
manusia agar mengikuti jalan Allah. Cara Nabi Muhammad SAW dalam melakukan dakwah
ini dapat pula diistilahkan sebagai metodepembelajaran dalam pendidikan agama Islam.
Berdasarkan ayat di atas, terdapat teknik-teknik penting untuk diterapkan saat
menggunakan suatu metode, yaitu:
1) Hikmah. Hikmah dapat menarik orang yang belum maju kecerdasannya dan tidak dapat
dibantah oleh orang yang lebih pintar. Kebijaksanaan itu bukan saja dengan ucapan mulut,
melainkan termasuk juga dengan tindakan dan sikap hidup.
2) Al-Mau’izah al-hasanah, dapat membentuk pembelajaran yang baik atau pesan-pesan yang
disampaikan sebagai nasehat, pendidikan dan tuntunan sejak kecil. Sebab itu termasuklah
di dalamnya pendidikan ayah dan bunda dalam rumah tangga kepada anak-anaknya.
3) Jadil hum bi al-lati hiya ahsan. Hal ketiga ini dengan membantah mereka mempergunakan
cara-cara yang lebih baik. Cara ini dipergunakan kalau dalam suasana terpaksa tidak ada
lagi jalan terbaik. Cara ini tampaknya sangat kecil kemungkinan dipergunakan karena
apabila masih dimungkinkan lebih baik mempergunakan jalan yang sebaik-baiknya.
(Syahraini Tambak : 2018)
3. Jenis-Jenis Metode Pembelajaran
Secara teori banyak metode yang sudah ditulis oleh para pakar dan ilmuan
tinggal seperti apa kita memakai dan mempraktikkannya dengan maksimal terkait
metode-metode tersebut. Adapun metode-metode tersebut adalah :
a. Metode ceramah
Merupakan metode menyampaikan ilmu pengetahuan kepada anak didik yang
dilakukan secara lisan. Adapun yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode
seraah ini adalah kemampuan komunikasi yang elas, merangkai isi materi dengan
baik, mudah dipahami dan tidak membosankan.
b. Metode demonstrasi dan eksperimen
Merupakan metode mengajar dimana seorang guru meminta kepada murid
atau sebaiknya seorang guru memperlihatkan tentang suatu proses pembelajaran secara
langsung. Contohnya tata cara pengambilan wudhu seorang guru dapat
memperlihatkan tata cara berwudhu kepada peserta didik atau sebaliknya guru
meminta peserta didik untuk mepraktikkan langsung tentang tata cara berwdhu.
c. Metode tanya jawab
Suatu metode pengajaran dimana guru memberikan pertanyaan kepada
muridnya dan murid memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut mengenai
materi yang dipelajarinya atau bisa juga sebaliknya. Metode ini bagus dilaksanakan
apabila untuk merangsang anak agar perhatiannya terarah pada pembelajaran,
meninjau ulang materi yang telah dielajari, menyelingi pembicaraan agar tetap
mendapatkan perhatian siswa da mengarahkan pengamatan dan proses berfikir
d. Metode Diskusi
Merupakan interaksi antar siswa dengan siswa atau siswa dengan guru dalam
menganalisis, memecahkan masalah, menggali danmemperdepatkan masalah tertentu.
Metode ini tepat digunakan untuk siswa yang berada pada jenjang menengah,
pelajaran formal atau magang, perluaan pengeathuan dan belajar mengidentifikasi
masalah.
e. Metode bermain peran
Merupakan metode yang melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang
satu topik atau lebih dengan cara memainkan peran masing-masing mengenai materi
yang dipelajarinya
f. Metode Studi Kasus
Metode ini merupakan bentuk penjelasan permasalahan, peristiwa
tertentu kemudian guru menugaskan kepada siswa untuk memecahkan ataumencari
alternatif jawaban dari permaslahan tersebut
Metode pembelajaran merupakan ilmu bantu yang tidak dapat berdiri sendiri, tetapi
berfungsi membantu dalam proses pembelajaran, karena memberikan alternatif dan
mengandung unsur-unsur inovatif. Menurut Mulyasa (2004), tugas guru yang paling utama
adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan prilaku peserta
didik. Oleh karena itu, Firdaus dalam Mulyasa (2004) menjelaskan bahwa pembelajaran pada
dasarnya merupakan proses pengalaman belajar yang sistematis yang bermanfaat untuk siswa
dalam kehidupannya kelak dan pengalaman belajar yang diperoleh siswa juga sekaligus
mengilhami mereka ketika menghadapi problem dalam kehidupan sesungguhnya.
Dalam kontek pemberian pengalaman belajar yang dimaksud di atas, maka
implementasi metode pembelajaran yang selama konvensional (terpusat pada guru), sudah
saatnya untuk diganti dengan metodologi pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif
dalam pembelajaran.
Menurut Abdurrahman Mas’ud (2002) bahwa secara teknis dalam penerapan metode,
guru harus melakukan hal-hal sebagai berikut :
Guru hendaknya bertindak sebagai role model, suri tauladan bagi kehidupan sosial
siswa, baik di dalam maupun luar di luar kelas.
Guru hendaknya menunjukkan sikap kasih sayang kepada siswa.
Guru hendaknya memperlakukan siswa sebagai subyek dan mitra belajar, bukan
obyek.
Guru hendaknya bertindak sebagai fasilitator, promotor of learning yang lebih
mengutamakan bimbingan, menumbuhkan kreativitas siswa, serta interakstif dan
kamunikatif dengan siswa.
B. Inovasi Metode Pembelajaran PAI
1. Learning Star With A question merupakan metode yang dapat dijadikan oleh
guru untuk memulai mengajak siswa berkomunikasi mengenai pembelajaran yang
akan dipelajari dalam hal ini guru memberikan pancingan kepada siswa untuk
mengajak berkomunikasi.
2. Jigsaw learning kerjasama atau kelompoksecara terstruktur yang didasarkan
pada prinsip kerjasama dan tanggung jawab. Metode ini mengajarkan kepada
siswa memulai mengemban tangung jawabdisetiap kelompok dan memiliki
kewajiban untuk menyelesaikannya.
3. Critical insident metode ini digunakan untuk mengajak siswa mengingat pengalaman
yang pernah dijumpai atau dirasakan sendiri kemudian dikaitkan dengan materi
pembelajaran.
4. Information Searchmetode yang dapat dilakukan oleh guru mengajak siswa
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan baik oleh guru dan siswa
kemudian mencari informasi jawaban melalui buku-buku atau sumber lain untuk
mengecek jawaban yang benarnya.
5. Metode Ekperimental, merupakan cara pengelolaan pembelajarandimana siswa
didisain melakukan aktifitas percobaan dengan menalami dan membuktikan
langsung hal yang dipelajarinya.
6. Metode drill Metod merupakan metode latihan secara berulang-ulang dan guru
mengajak langsung ke tempat latihan keterampilan tersebut untuk melihat proses
dan manfaatnya.
7. Problem Solving Metod merupakan metode pemecahan masalah yang merupakan
metode berfikir untuk memulai, mencari dan menemukan kesimpulan dari
pembahasan. Metode ini merangsang peserta didik berfikir dan menggunakan
wawasannya. Abdurakhman Gintings (2008).
C. Pengembangan Metode Pembelajaran PAI
Prinsip yang harus ditegakkan dalam pengembangan metode pembelajaran PAI amat
banyak sekali, diantaranya yang terpenting adalah; 1) prinsip kesesuaian psikologi
perkembangan jiwa anak; 2) prinsip kesesuaian dengan bakat dan kecenderungan si anak; 3)
prinsip kesesuaian dengan bidang ilmu yang akan diajarkan; 4) prinsip kesesuaian dengan
lingkungan di mana ilmu tersebut akan disampaikan; 5) prinsip kesesuaian dengan tujuan dan
cita-cita pendidikan yang akan dilaksanakan; 6) prinsip kesesuaian dengan sarana dan
prasarana pengajaran yang tersedia; 7) prinsip kesesuaian dengan tingkat kecerdasan peserta
didik; dan 8) prinsip kesesuaian dengan kebutuhan masayarakat terhadap ilmu yang akan
diajarkan.
Oleh karena itu, pengembangan metode pembelajaran menjadi hal penting untuk
dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam hari ini dan akan datang. Pengembangan metode
itu menyangkut berbagai hal yang harus diketahui oleh seorang guru, karena metode
pembelajaran itu sendiri tidaklah tampil dengan sendirinya, akan tetapi membutuhkan ilmu-
ilmu lain yang dimiliki oleh guru pendidikan agama Islam tersebut. Siapa pun gurunya hari
ini di era globalisasi, pengembagan metode pembelajaran sudah menjadi mutlak harus
dimiliki dalam rangka membangun pembelajaran pendidikan agama Islam yang berkualitas.
(Syahraini Tambak : 2018)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode pembelajaran pendidikan agama Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat
dalam mengajarkan agama Islam. Dikatakan cepat dan tepat bermakna efektif dan efisien yang
menggambarkan bahwa pembelajaran agama Islam tersebut sesuatu yang berguna dan difahami
oleh murid secara tepat dan sempurna. Jenis-Jenis Metode Pembelajaran :
1. Metode ceramah
2. Metode demonstrasi dan eksperimen
3. Metode tanya jawab
4. Metode Diskusi
5. Metode bermain peran
6. Metode Studi Kasus
Metode apapun yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam pembelajaran yang
menjadi perhatian khusus adalah pada akomodasi keseluruhan prinsip kegiatan belajar mengajar
yangpertama pembelajaran harus berpusat pada peserta didik, dan harus memperhatikan gaya
belajar anak. Metode pembelajaran PAI ini tidak akan ada artinya kalau tidak dilaksanakan dalam
praktek pendidikan. Pelaksanaan metode pembelajaran PAI itu dalam pembelajaran diantaranya
pemilihan metode mangajar yang efektif dan efisian. Inovasi metode pembelajaran pendidikan
agama islam : Learning Star With A question, Jigsaw learning, Critical insident,
Information Searchmetode , Metode Ekperimental, Metode drill Metod , Problem Solving
Metod.
Oleh karena itu, pengembangan metode pembelajaran menjadi hal penting untuk dilakukan
oleh guru pendidikan agama Islam hari ini dan akan datang. Pengembangan metode itu
menyangkut berbagai hal yang harus diketahui oleh seorang guru, karena metode pembelajaran itu
sendiri tidaklah tampil dengan sendirinya, akan tetapi membutuhkan ilmu-ilmu lain yang dimiliki
oleh guru pendidikan agama Islam tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Syaibany, Omar Mohammad Al-Toumy. Falsafah Pendidikan Islam, Alih bahasa Hasan
Langgulung, cet. pertama. Jakarta, Bulan Bintang, 2014
Anam, K., & Amri, A. (2020). Pendidik dalam Perspektif Pendidikan Islam. Akademika: Jurnal
Keagamaan Dan Pendidikan, 16(1), 86–94.
Hasbullah, H. (2015). Blended Learning, Trend Strategi Pembelajaran Matematika Masa Depan.
Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 4(1).
Tambak, Syahraini, Pendidikan Agama Islam; Konsep Metode Pembelajaran PAI. Harian Umum
Pelita, Jakarta, 2018.