Anda di halaman 1dari 13

INOVASI PENGEMBANGAN METODE DALAM

PEMBELAJARAN PAI
Diajukan sebagai tugas mata kuliah Teknik dan Inovasi Pendidikan Islam

Dosen Pengampu : Dr. H. Amirudin, M.Pd.I

Disusun Oleh :

Firda Aulia Rohmah 2210632110006

Sucilawati 2210632110016

PROGRAM STUDI PASCA SARJANA PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Sholawat dan
salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat rahmat-Nya. kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Teknik dan Inovasi
Pendidikan Islam Dalam Penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen kami Dr. H. Amirudin, M.Pd.I yang
memberikan dukungan, bimbingan, dan kepercayaan yang begitu besar, sehingga kendala-
kendala yang kami hadapi dapat terselesaikan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka kami
sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Karawang, 30 November 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu aspek yang penting untuk menjadikan generasi
yang siap untuk memegang estafet pergenerasi dalam membangun kehidupan kedepannya.
Oleh karena itu pendidikan memliki peran mensosialisasikan kompetensi baru untuk

mengatasi tuntutan masyarakat kedepannya. Pendidikan agama islam adalah suatu usaha
yang dilakukan secara sadar mempunyai tujuan yang jelas dan secara sistematis dalam
perubahan tingkah laku sejalan dengan ajaran islam.
Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia yang terus
berkembang. Hal ini sejalan dengan pembawaan manusia yang memiliki potensi kreatif
dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya (Hasbullah, 2015). Pendidikan sering
diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-
nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan (Sahroni, 2017). Dalam istilah pendidikan atau
paedagogie, berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang
dewasa agar dapat menjadi dewasa.
Dalam hal ini, pendidik salah satu unsur penting dalam kegiatan proses pendidikan.
Di pundak pendidik terletak tanggung jawab yang besar dalam upaya mengantarkan
peserta didik ke arah tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Hal ini disebabkan karena
pendidik merupakan cultural transtionyang dinamis ke arah suatu perubahan secara kontinyu,
sebagai sarana vital dalam membangun kebudayaan dan peradaban umat Islam (Anam &
Amri, 2020) Dalam dunia pendidikan, pendidik memegang peranan penting karena dalam
keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh faktor pendidik. Tugas
pendidik adalah menyampaikan pada peserta didik proses komunikasi dan proses
belajar mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan pendidik dalam menyampaikan materi
sangatlah tergantung pada interaksi antara pendidik dan peserta didik. Ketidak berhasilan
interaksi akan mengakibatkan dampak pesan yang dibawah oleh pendidik. Sebagai seorang
pendidik sangat perlu memperhatikan metode seperti apa yang cocok untuk diterapkan dalam
proses pembelajaran serta perlu meningkatkan mutu pembelajarannya.
Pendidikan diharuskan memilih kemampuan pedagogiknya yaitu memiliki
kemampuan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran termasuk diantaranya kemampuan
penggunaan metode pembelajaran guna membantu peserta didik lebih nyaman dalam proses
pembelajaran serta proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Setiap
pendidik dituntut mempertimbangkan kebutuhan belajar yang sesuai dengan masa
perkembangan anak.
Metode pembelajaran ialah suatu cara yang dapat digunakan pendidik sebagai teknik
dalam proses belajar mengajar agar materi pelajaran dapat dicerna dengan mudah serta efektif
oleh peserta didik (Shalikhah, 2016)
Inovasi adalah penemuan baru yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode,
atau alat), inovasi juga diartikan pengembangan dari sesuatu yang belum berkembang.
Dengan demikian inovasi pembelajaran sangat dibutuhkan dalam pembelajaran PAI karena
dengan menggunakan inovasi pembelajaran dapat menumbuhkan motivasi belajar dalam diri
peserta didik. Motivasi belajar adalah suatu energi dalam diri seseorang untuk suatu energi
dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan.
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya
menyempurnakan iman,taqwa dan ahlak, serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan
kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia
seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan dan perubahan yang
muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, regional maupun global.
Pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Pencapaian seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji
dapat dilakukan tidak beraturan. Peran semua unsur sekolah, orangtua siswa, dan masyarakat
sangat penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Metode Pembelajaran PAI ?
2. Bagaimana Inovasi Metode Pembelajaran PAI ?
3. Bagaimana Pengembangan Metode Pembelajaran PAI ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk megetahui Metode Pembelajaran PAI
2. Untuk mengetahui Inovasi Pembelajaran PAI
3. Untuk mengetahui pengembangan Metode Pembelajaran PAI
BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode Pembelajaran

1. Pengertian Metode Pembelajaran PAI


Metode mengajar dapat diartikan sebagai cara yang diunakan oleh guru dalam
proses pembelajaran. Menurut Pupuh Faturrohman (2009) Metode pembelajaran
adalah cara-cara menyajikan bahan pelajaran kepada siswa untuk tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan. Dengan demikian, adalah suatu keterampilan guru yang
memegang peranan penting dalam pengajaran adalah keterampilan memilih metode.
Pemilihan metode berkaitan langsung dengan usaha-usaha guru dalam menampilkan
pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga pencapaian tujuan
pengajaran diproleh secara optimal.
Aspek etimologi, dalam bahasa Latin, metode berasal dari dua suku kata, yaitu
“meta” artinya melalui dan “hodos” artinya jalan atau cara. Penggabungan kedua kata
ini menjadi “metahodos” yang kemudian bermakna jalan yang dilalui atau cara
melalui. Bila kata “metahodos” ini diinterpretasi lebih lanjut maka metode akan
bermakna cara melalui sesuatu yang menuntut upaya-upaya, persiapan-persiapan,
kemampuan-kemampuan dan lain sebagainya untuk dapat melalui.
Pandangan dari aspek terminologi dapat dikemukakan berbagai pendapat tentang
pengertian yang sesungguhnya tentang metode pembelajaran pendidikan agama Islam.
Mengemukakan berbagai pendapat ini dianggap penting dalam proses memberikan
pemahaman lebih detail tentang makna metode pembelajaran pendidikan agama Islam itu
sendiri. Metode adalah suatu cara kerja yang bersistem, yang memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Pandangan ini mengindikasikan bahwa
metode pembelajaran terkait dengan suatu cara kerja yang memiliki tata sistem yang
diperuntukkan untuk mempermudah proses penyelesaian suatu kegiatan untuk mencapai
tujuan yang ideal. Metode pembelajaran pada makna ini menekankan adanya “suatu kerja
yang bersistem” yang harus dipersiapkan secara matang dan dilaksanakan secara konsekuen
dan berkelanjutan oleh guru dalam setiap pembelajaran pendidikan agama Islam.
Metode pembelajaran di mana di dalamnya semua cara yang dipergunakan masih
cenderung bersifat umum walau memang itulah sesungguhnya yang harus dilakukan oleh
guru dalam setiap proses pembelajarannya. “Semua cara” mengindikasikan adanya berbagai
cara yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam proses mendidik anak-anak bangsa di
setiap pembelajaran. Semua cara itu diarahkan dalam upaya mendidik untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. (Syahraini Tambak : 2018)
Sementara itu, terdapat pula makna metode adalah seperangkat cara, jalan, dan teknik
yang digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai
tujuan pembelajaran atau menguasai kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam silabi mata
pelajaran. Metode pembelajaran dalam makna ini menggambarkan adanya seperangkat cara
yang harus digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat
menguasai kompetensi tertentu yang telah ditetapkan oleh guru dalam silabus pelajaran
Metode pembelajaran pendidikan agama Islam adalah cara yang paling tepat dan
cepat dalam mengajarkan agama Islam. Dikatakan cepat dan tepat bermakna efektif dan
efisien yang menggambarkan bahwa pembelajaran agama Islam tersebut sesuatu yang
berguna dan difahami oleh murid secara tepat dan sempurna. Pengertian ini menggambarkan
bahwa metode pembelajaran agama Islam menekankan pada cara efektif dan efisien dalam
mengajarkan agama Islam hingga dapat difahami oleh peserta didik secara tepat dan
sempurna. Tepat dan cepat menggambarkan adanya upaya guru secara maksimal untuk
mengajarkan agama Islam tepat sasaran sesuai waktu yang telah dialokasikan.
2. Dasar Metode Pembelajaran dalam Al-Qur’an
Dasar metodepembelajaran pendidikan agama Islam dapat diurai dan digali dari
sumber ajaran Islam, yaitu al-Qur’an dan al-Hadits. Dalam ajaran Islam dapat dilihat fi rman
Allah SWT yang menggambarkan bahwa penggunaan metode sangatlah penting dalam
kegiatan pembelajaran. Sebagaimana firman Allah dalam Qs An-Nahl : 125

‫ع اِ ٰلى َسبِ ْي ِل َربِّكَ بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِ ْي ِه َي اَحْ َس ۗ ُن اِ َّن‬ُ ‫اُ ْد‬
َ‫ض َّل ع َْن َسبِ ْيلِ ٖه َوهُ َو اَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِد ْين‬
َ ‫ك هُ َو اَ ْعلَ ُم بِ َم ْن‬
َ َّ‫َرب‬
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS. An-Nahl, 16: 125).
Ayat di atas merupakan dasar yang dapat digunakan dalam mengkaji
metodepembelajaran. Kata utama dari ayat di atas yang dapat dijadikan kajian dasar untuk
metode pembelajaran adalah “ud’u”. Kata ud’u berbentuk fi ’il amar (kata perintah) dari akar
kata fi ’lu al-madhi “da’a” dan fi ’lu al-mudhari’-nya “yad’u”, yang berarti serulah atau
ajaklah. Ketika ada perintah untuk menyeru atau mengajak maka itu membutuhkan cara dari
seseorang, dan cara itulah yang dapat disebut dengan metode. Di samping ketika ada perintah
untuk mengajak maka hal itu menggambarkan adanya seseorang yang mengajak dan ada pula
orang yang diajak. Ini menggambarkan adanya seorang guru yang mengajar dan peserta didik
yang akan diajar dengan suatu cara pembelajaran tertentu.
Pada awalnya ayat di atas mengandung ajaran kepada Rasul SAW tentang cara
melancarkan dakwah atau seruan kepada manusia agar berjalan di atas jalan Allah SWT. Hal
demikian itu juga berlaku dalam pendidikan karena dakwah yang dilakukan Rasulullah SAW
kala itu dapat juga diinterpretasi sebagai bentuk pendidikan dan pembelajaran kepada
manusia agar mengikuti jalan Allah. Cara Nabi Muhammad SAW dalam melakukan dakwah
ini dapat pula diistilahkan sebagai metodepembelajaran dalam pendidikan agama Islam.
Berdasarkan ayat di atas, terdapat teknik-teknik penting untuk diterapkan saat
menggunakan suatu metode, yaitu:
1) Hikmah. Hikmah dapat menarik orang yang belum maju kecerdasannya dan tidak dapat
dibantah oleh orang yang lebih pintar. Kebijaksanaan itu bukan saja dengan ucapan mulut,
melainkan termasuk juga dengan tindakan dan sikap hidup.
2) Al-Mau’izah al-hasanah, dapat membentuk pembelajaran yang baik atau pesan-pesan yang
disampaikan sebagai nasehat, pendidikan dan tuntunan sejak kecil. Sebab itu termasuklah
di dalamnya pendidikan ayah dan bunda dalam rumah tangga kepada anak-anaknya.
3) Jadil hum bi al-lati hiya ahsan. Hal ketiga ini dengan membantah mereka mempergunakan
cara-cara yang lebih baik. Cara ini dipergunakan kalau dalam suasana terpaksa tidak ada
lagi jalan terbaik. Cara ini tampaknya sangat kecil kemungkinan dipergunakan karena
apabila masih dimungkinkan lebih baik mempergunakan jalan yang sebaik-baiknya.
(Syahraini Tambak : 2018)
3. Jenis-Jenis Metode Pembelajaran
Secara teori banyak metode yang sudah ditulis oleh para pakar dan ilmuan
tinggal seperti apa kita memakai dan mempraktikkannya dengan maksimal terkait
metode-metode tersebut. Adapun metode-metode tersebut adalah :
a. Metode ceramah
Merupakan metode menyampaikan ilmu pengetahuan kepada anak didik yang
dilakukan secara lisan. Adapun yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode
seraah ini adalah kemampuan komunikasi yang elas, merangkai isi materi dengan
baik, mudah dipahami dan tidak membosankan.
b. Metode demonstrasi dan eksperimen
Merupakan metode mengajar dimana seorang guru meminta kepada murid
atau sebaiknya seorang guru memperlihatkan tentang suatu proses pembelajaran secara
langsung. Contohnya tata cara pengambilan wudhu seorang guru dapat
memperlihatkan tata cara berwudhu kepada peserta didik atau sebaliknya guru
meminta peserta didik untuk mepraktikkan langsung tentang tata cara berwdhu.
c. Metode tanya jawab
Suatu metode pengajaran dimana guru memberikan pertanyaan kepada
muridnya dan murid memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut mengenai
materi yang dipelajarinya atau bisa juga sebaliknya. Metode ini bagus dilaksanakan
apabila untuk merangsang anak agar perhatiannya terarah pada pembelajaran,
meninjau ulang materi yang telah dielajari, menyelingi pembicaraan agar tetap
mendapatkan perhatian siswa da mengarahkan pengamatan dan proses berfikir
d. Metode Diskusi
Merupakan interaksi antar siswa dengan siswa atau siswa dengan guru dalam
menganalisis, memecahkan masalah, menggali danmemperdepatkan masalah tertentu.
Metode ini tepat digunakan untuk siswa yang berada pada jenjang menengah,
pelajaran formal atau magang, perluaan pengeathuan dan belajar mengidentifikasi
masalah.
e. Metode bermain peran
Merupakan metode yang melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang
satu topik atau lebih dengan cara memainkan peran masing-masing mengenai materi
yang dipelajarinya
f. Metode Studi Kasus
Metode ini merupakan bentuk penjelasan permasalahan, peristiwa
tertentu kemudian guru menugaskan kepada siswa untuk memecahkan ataumencari
alternatif jawaban dari permaslahan tersebut

Metode apapun yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam


pembelajaran yang menjadi perhatian khusus adalah pada akomodasi keseluruhan prinsip
kegiatan belajar mengajar yangpertama pembelajaran harus berpusat pada peserta didik, dan
harus memperhatikan gaya belajar anak. Kedua belajar dengan melakukan langsung dalam
hal ini guru harus memberikan kesempatan kepada anak untuk mempraktikkan secara
langsung tentang apa yang dipelajari. Ketiga mengembangkan kemampuan sosial,
keingintahuan, dan mengembangkan kreatifitas.

4. Manfaat Metode Pembelajaran PAI


Metode-metode pembelajaran PAI memiliki manfaat bagi pendidik dan peserta didik,
baik dalam proses belajar dan pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari, bahkan
untuk hari esok. Sehubungan dengan itu, Omar Muhammad Al-Thoumy Al-Saibany
(2014) mengatakan bahwa kegunaan metodologi pendidikan Islam adalah sebagai berikut :
1. Menolong siswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, pengalaman, keterampilan,
terutama berpikir ilmiah dan sikap dalm satu kesatuan.
2. Membiasakan pelajar berpikir sehat, rajin, sabar, dan teliti dalam menuntut ilmu.
3. Memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
4. Menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif, komunikatif, sehingga dapat
meningkatkan motivasi peserta didik.
Dengan demikian, keberadaan metodologi pembelajaran menunjukkan pentingnya
metode dalam sistem pengajaran. Tujuan dan materi yang baik tanpa didukung dengan
metode penyampaian yang baik dapat menghasilkan yang tidak baik. Atas dasar itu,
pendidikan agama Islam sangat memperhatikan terhadap masalah metodologi pembelajaran
ini. Metode pembelajaran PAI ini tidak akan ada artinya kalau tidak dilaksanakan dalam
praktek pendidikan. Pelaksanaan metode pembelajaran PAI itu dalam pembelajaran
diantaranya pemilihan metode mangajar yang efektif dan efisian.

5. Prinsip-Prinsip Metode Pembelajaran PAI

Metode pembelajaran merupakan ilmu bantu yang tidak dapat berdiri sendiri, tetapi
berfungsi membantu dalam proses pembelajaran, karena memberikan alternatif dan
mengandung unsur-unsur inovatif. Menurut Mulyasa (2004), tugas guru yang paling utama
adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan prilaku peserta
didik. Oleh karena itu, Firdaus dalam Mulyasa (2004) menjelaskan bahwa pembelajaran pada
dasarnya merupakan proses pengalaman belajar yang sistematis yang bermanfaat untuk siswa
dalam kehidupannya kelak dan pengalaman belajar yang diperoleh siswa juga sekaligus
mengilhami mereka ketika menghadapi problem dalam kehidupan sesungguhnya.
Dalam kontek pemberian pengalaman belajar yang dimaksud di atas, maka
implementasi metode pembelajaran yang selama konvensional (terpusat pada guru), sudah
saatnya untuk diganti dengan metodologi pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif
dalam pembelajaran.
Menurut Abdurrahman Mas’ud (2002) bahwa secara teknis dalam penerapan metode,
guru harus melakukan hal-hal sebagai berikut :
 Guru hendaknya bertindak sebagai role model, suri tauladan bagi kehidupan sosial
siswa, baik di dalam maupun luar di luar kelas.
 Guru hendaknya menunjukkan sikap kasih sayang kepada siswa.
 Guru hendaknya memperlakukan siswa sebagai subyek dan mitra belajar, bukan
obyek.
 Guru hendaknya bertindak sebagai fasilitator, promotor of learning yang lebih
mengutamakan bimbingan, menumbuhkan kreativitas siswa, serta interakstif dan
kamunikatif dengan siswa.
B. Inovasi Metode Pembelajaran PAI

Mengingat permasalahan sistem pembelajaran PAI yang semakin kompleks. Jika


praktik pembelajaran PAI di sekolah ataupun madrasah masih menggunakan metode
pembelajaran tradisional, di mana peserta didik hanya duduk-diam mendengarkan guru, maka
peserta didik akan semakin kehilangan minat mempelajari PAI. Oleh sebab itu, Inovasi dalam
bentuk metode pembelajaran sangat mungkin dilakukan sebagai upaya untuk memaksimalkan
proses pembelajaran di kelas yang lebih mengarah pada dimensi kognitif yaitu penguasaan dan
pemahaman mengenai materi PAI. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik lebih tertarik dan
termotivasi dalam mengikuti pembelajaran PAI di kelas. Berdasarkan studi literatur baik dari
buku-buku yang relevan dan dari artkel ilmiah ditemukan inovasi metode pembelajaran
pendidikan agama islam diantaranya :

1. Learning Star With A question merupakan metode yang dapat dijadikan oleh
guru untuk memulai mengajak siswa berkomunikasi mengenai pembelajaran yang
akan dipelajari dalam hal ini guru memberikan pancingan kepada siswa untuk
mengajak berkomunikasi.
2. Jigsaw learning kerjasama atau kelompoksecara terstruktur yang didasarkan
pada prinsip kerjasama dan tanggung jawab. Metode ini mengajarkan kepada
siswa memulai mengemban tangung jawabdisetiap kelompok dan memiliki
kewajiban untuk menyelesaikannya.
3. Critical insident metode ini digunakan untuk mengajak siswa mengingat pengalaman
yang pernah dijumpai atau dirasakan sendiri kemudian dikaitkan dengan materi
pembelajaran.
4. Information Searchmetode yang dapat dilakukan oleh guru mengajak siswa
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan baik oleh guru dan siswa
kemudian mencari informasi jawaban melalui buku-buku atau sumber lain untuk
mengecek jawaban yang benarnya.
5. Metode Ekperimental, merupakan cara pengelolaan pembelajarandimana siswa
didisain melakukan aktifitas percobaan dengan menalami dan membuktikan
langsung hal yang dipelajarinya.
6. Metode drill Metod merupakan metode latihan secara berulang-ulang dan guru
mengajak langsung ke tempat latihan keterampilan tersebut untuk melihat proses
dan manfaatnya.
7. Problem Solving Metod merupakan metode pemecahan masalah yang merupakan
metode berfikir untuk memulai, mencari dan menemukan kesimpulan dari
pembahasan. Metode ini merangsang peserta didik berfikir dan menggunakan
wawasannya. Abdurakhman Gintings (2008).
C. Pengembangan Metode Pembelajaran PAI

Penguasaan terhadap prinsip dan variasi metode pembelajaran merupakan bagian


keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang guru atau dosen profesional. Diketahui bahwa
seorang guru atau dosen profesional, selain harus menguasai pengetahuan atau ilmu yang
akan diajarkannya secara prima, juga harus menguasai cara menyampaikan pengetahuan atau
ilmu tersebut secara efisien dan efektif serta berakhlak mulia. Penguasaan terhadap ilmu
secara prima mengharuskan seorang guru secara terus menerus meningkatkan
pengetahuannya, sedangkan penguasaan terhadap cara menyampaikan pengetahuan
mengharuskan seorang guru menguasai prinsip, teknik dan variasi pengajaran. Dan pemilikan
terhadap akhlak mulia menghendaki agar guru atau dosen menghiasi dirinya dengan perilaku
yang dapat diteladani oleh peserta didik.

Prinsip yang harus ditegakkan dalam pengembangan metode pembelajaran PAI amat
banyak sekali, diantaranya yang terpenting adalah; 1) prinsip kesesuaian psikologi
perkembangan jiwa anak; 2) prinsip kesesuaian dengan bakat dan kecenderungan si anak; 3)
prinsip kesesuaian dengan bidang ilmu yang akan diajarkan; 4) prinsip kesesuaian dengan
lingkungan di mana ilmu tersebut akan disampaikan; 5) prinsip kesesuaian dengan tujuan dan
cita-cita pendidikan yang akan dilaksanakan; 6) prinsip kesesuaian dengan sarana dan
prasarana pengajaran yang tersedia; 7) prinsip kesesuaian dengan tingkat kecerdasan peserta
didik; dan 8) prinsip kesesuaian dengan kebutuhan masayarakat terhadap ilmu yang akan
diajarkan.

Metode pembelajaran tersebut mengalami perkembangan dari masa ke masa.


Belakangan telah muncul metode pengajaran terbaru yang dikenal dengan istilah quantum
teaching yaitu metodologi yang digunakan dalam rancangan, penyajian, dan fasilitas super
camp. Metode ini diciptakan berdasarkan teori-teori pendidikan seperti accelerated learning
(Lozanov), multiple intelligence (Gardner), neorolinguistic programming (Grinder and
Bandler), experiental learning (Han), cocrotic inquiry, cooperative learning (Johnson and
Johnson), dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, pengembangan metode pembelajaran menjadi hal penting untuk
dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam hari ini dan akan datang. Pengembangan metode
itu menyangkut berbagai hal yang harus diketahui oleh seorang guru, karena metode
pembelajaran itu sendiri tidaklah tampil dengan sendirinya, akan tetapi membutuhkan ilmu-
ilmu lain yang dimiliki oleh guru pendidikan agama Islam tersebut. Siapa pun gurunya hari
ini di era globalisasi, pengembagan metode pembelajaran sudah menjadi mutlak harus
dimiliki dalam rangka membangun pembelajaran pendidikan agama Islam yang berkualitas.
(Syahraini Tambak : 2018)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Metode pembelajaran pendidikan agama Islam adalah cara yang paling tepat dan cepat
dalam mengajarkan agama Islam. Dikatakan cepat dan tepat bermakna efektif dan efisien yang
menggambarkan bahwa pembelajaran agama Islam tersebut sesuatu yang berguna dan difahami
oleh murid secara tepat dan sempurna. Jenis-Jenis Metode Pembelajaran :

1. Metode ceramah
2. Metode demonstrasi dan eksperimen
3. Metode tanya jawab
4. Metode Diskusi
5. Metode bermain peran
6. Metode Studi Kasus

Metode apapun yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam pembelajaran yang
menjadi perhatian khusus adalah pada akomodasi keseluruhan prinsip kegiatan belajar mengajar
yangpertama pembelajaran harus berpusat pada peserta didik, dan harus memperhatikan gaya
belajar anak. Metode pembelajaran PAI ini tidak akan ada artinya kalau tidak dilaksanakan dalam
praktek pendidikan. Pelaksanaan metode pembelajaran PAI itu dalam pembelajaran diantaranya
pemilihan metode mangajar yang efektif dan efisian. Inovasi metode pembelajaran pendidikan
agama islam : Learning Star With A question, Jigsaw learning, Critical insident,
Information Searchmetode , Metode Ekperimental, Metode drill Metod , Problem Solving
Metod.

Oleh karena itu, pengembangan metode pembelajaran menjadi hal penting untuk dilakukan
oleh guru pendidikan agama Islam hari ini dan akan datang. Pengembangan metode itu
menyangkut berbagai hal yang harus diketahui oleh seorang guru, karena metode pembelajaran itu
sendiri tidaklah tampil dengan sendirinya, akan tetapi membutuhkan ilmu-ilmu lain yang dimiliki
oleh guru pendidikan agama Islam tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Syaibany, Omar Mohammad Al-Toumy. Falsafah Pendidikan Islam, Alih bahasa Hasan
Langgulung, cet. pertama. Jakarta, Bulan Bintang, 2014

Anam, K., & Amri, A. (2020). Pendidik dalam Perspektif Pendidikan Islam. Akademika: Jurnal
Keagamaan Dan Pendidikan, 16(1), 86–94.

Hasbullah, H. (2015). Blended Learning, Trend Strategi Pembelajaran Matematika Masa Depan.
Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 4(1).

Sahroni, D. (2017). Pentingnya pendidikan karakter dalam pembelajaran. Prosiding Seminar


Bimbingan Dan Konseling, 1(1), 115–124.

Shalikhah, N. D. (2016). Pemanfaatan aplikasi Lectora Inspire sebagai media pembelajaran


interaktif. Cakrawala: Jurnal Studi Islam, 11(1), 101–115.

Tambak, Syahraini, Pendidikan Agama Islam; Konsep Metode Pembelajaran PAI. Harian Umum
Pelita, Jakarta, 2018.

Anda mungkin juga menyukai