Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

HADIST TENTANG METODE METODE PENDIDIKAN ISLAM

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Hadist Tarbawi Dengan
Dosen Pengampu Bapak Ahmad Faiz, Lc, M.Pd.

Disusun oleh:

Nur Fajar Robiatun Nisa (1911101047)

Nur Azizah (1911101104)

Ilham Widitya (1911101346)

Annisa (1911101355)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SAMARINDA
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan taufiq, hidayah serta inayahnya sehingga kami dapat menggerakkan
tangan untuk memenuhi salah satu mata kuliah “Hadist Tarbawi” yang berupa
sebuah tulisan makalah yang membahas tentang “Hadist Tentang Metode
Pendidikan Islam”.

Sholawat dan salam kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman jahiliah ke jaman islamiah
yang penuh pengetahuan dan dari alam kegelapan kealam yang terang benderang.
Dan saya berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembacanya umunya
dan penulis khususnya.

Kemudian dengan hati yang lapang kami menerima kritik atau pun saran jika
ada kesalahan dan kekeliruan dalam makalah ini guna untuk melengkapi dan
membenarkan kekeliruan tersebut.

Samarinda, 20 Maret 2021

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah3

C. Tujuan Penulisan 3

BAB II: PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pendidikan Islam 4

B. Macam-macam Metode Pendidikan Islam Yang Sesuai Dengan


Perspektif Hadist Rasulullah 6

BAB III: PENUTUP

A. Kesimpulan 19

B. Saran 20

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberhasilan menanamkan nilai-nilai rohaniah (keimanan dan ketakwaan
pada Allah SWT) dalam diri peserta didik, terkait dengan satu faktor dari sistem
pendidikan, yaitu metode pendidikan yang dipergunakan pendidik dalam
menyampaikan pesan-pesan ilahiah, sebab dengan metode yang tepat, materi
pelajaran akan dengan mudah dikuasai peserta didik. Dalam pendidikan Islam,
perlu dipergunakan metode pendidikan yang dapat melakukan pendekatan
menyeluruh terhadap manusia, meliputi dimensi jasmani dan rohani (lahiriah dan
batiniah), walaupun tidak ada satu jenis metode pendidikan yang paling sesuai
mencapai tujuan dengan semua keadaan
Sebaik apapun tujuan pendidikan, jika tidak didukung oleh metode yang
tepat, tujuan tersebut sangat sulit untuk dapat tercapai dengan baik. Sebuah
metode akan mempengaruhi sampai tidaknya suatu informasi secara lengkap
atau tidak. Bahkan sering disebutkan cara atau metode kadang lebih penting
daripada materi itu sendiri. Oleh sebab itu pemilihan metode pendidikan harus
dilakukan secara cermat, disesuaikan dengan berbagai faktor terkait, sehingga
hasil pendidikan dapat memuaskan.
Rasul SAW sejak awal sudah mencontohkan dalam
mengimplementasikan metode pendidikan yang tepat terhadap para sahabatnya.
Strategi pembelajaran yang beliau lakukan sangat akurat dalam menyampaikan
ajaran Islam. Rasul SAW sangat memperhatikan situasi, kondisi dan karakter
seseorang, sehingga nilai-nilai Islami dapat ditransfer dengan baik. Rasulullah
SAW juga sangat memahami naluri dan kondisi setiap orang, sehingga beliau

1
mampu menjadikan mereka suka cita, baik material maupun spiritual, beliau
senantiasa mengajak orang untuk mendekati Allah SWT dan syari`at-Nya. 1
Pendidikan membutuhkan metode-metode yang cocok dengan materi apa
yang harus disampaikan oleh pendidik kepada peserta didik. Oleh karena itu,
penulis akan memaparkan tentang metode pendidikan yang digunakan oleh
Rasulullah dan tentu saja yang terdapat dalam hadis. Artinya metode–metode
tersebut sudah digunakan oleh Rasulullah SAW pada ratusan tahun yang lalu.
Makalah ini akan menyajikan hadis-hadis Nabi SAW tentang metode
pendidikan, berdasarkan hadits Rasulullah SAW. Hadis-hadis yang
berimplikasikan pada metode pendidikan di antaranya terdiri dari; metode
ceramah, metode tanya jawab, metode pengulangan, metode demonstrasi,
metode eksperimen, metode pemecahan masalah, metode diskusi, metode
hadiah, dan metode pemberian hukum.

1
M. Chalis, “Perspektif Hadist Tentang pendidikan”, dalam Jurnal Seminar Proceedings
Faculty of Tarbiyah and Teacher`s Training of UIN Ar-Raniry Banda Aceh edisi no. 1, Maret 2018.

2
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengambil rumusan


masalah sebagai berikut, yaitu:

1. Apa pengertian dari metode pendidikan Islam ?


2. Apa saja macam-macam metode pendidikan Islam yang sesuai dengan
perspektif hadist Rasulullah ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui arti dan makna metode pendidikan Islam.


2. Untuk Memahami macam-macam metode pendidikan Islam yang sesuai
dengan perspektif hadist Rasulullah.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pendidikan Islam


1. Pengertian Metode
Metode adalah suatu jalan yang dilalui untuk mencapai sebuah tujuan,
metode berasal dari kata yunani yaitu meta dan hodos. Meta berarti melalui’
dan hodos berarti jalan atau cara; kemudian metode berkaitan erat dengan
metodologi yang mana mempunyai arti ilmu tentang jalan atau cara yang
dilalui untuk mencapai tujuan.
Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia sebagaimana yang
dikutip oleh Erwati Aziz, metode mengandung arti cara yang teratur dan
terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan dan
sebagainya); cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.2
Dalam bahasa Arab metode diung- kapkan dalam berbagai kata.
Terkadang digunakan kata al-thariqah, Manhaj, dan al- Wasilah. Al-thariqah
berarti jalan, Manhaj berarti sistem, dan al-Wasilah berarti perantara atau
mediator. Dengan demikian, kata arab yang dekat dengan arti metode adalah
Al-thariqah. (Ramayulis, 2001: 77).
Kata-kata serupa ini banyak dijumpai dalam al-Qur'an menurut
Muhammad Fuad Abd al- Baqi di dalam al-Qur'an kata al-Thariq- ah diulang
sebanyak sembilan kali. Kata ini terkadang dihubungkan dengan objeknya
yang dituju oleh al-Thariqah seperti neraka, sehingga jalan menuju neraka
(Q.S 4:169) terkadang dihubungkan dengan sifat dari jalan tersebut, seperti al-
Thariqah al- Mustaqimah yang diartikan jalan yang lurus (Q.S. 46:30).3
2
Andi Hidayat,“Metode Pendidikan Islam Untuk Generasi Milenial”,dalam Fenomena :
Jurnal Penelitian, Vol. X, No. 1, 2018 h.59
3
Nurjannah Rianie, “Pendekatan dan Metode Pendidikan Islam”, Jurnal Management of
Education, Volume 1, Issue 2, ISSN 977-2442404 h.107.

4
2. Pengertian Pendidikan

Secara general, pendidikan adalah usaha yang dijalankan guru pada


murid supaya terjadi transformasi perilaku, berupa perubahan kondisi yang
asalnya tidak tahu berubah menjadi tahu, hal yang salah bertransformasi
sehingga benar, hal yang jelek berubah menjadi baik. Armai Arief,
menarasikan pendidikan islam adalah tahapan mengembangkan kretaivitas
siswa yang tujuannya adalah sejalan dengan tuntunan landasan dasar
pendidikan islam, yakni Al-Quran, yakni pribadi yang beriman, bertakwa,
memiliki kecerdasan, keterampilan, beretos kerja, memiliki budi pekerti yang
luhur, memiliki sikap kemandirian, dan memiliki sikap tanggung jawab.

Ramaliyus, memaparkan pengertian pendidikan berdasar asal katanya.


Yakni diambil dari kata “didik” yang mendapatkan awalan “pe” serta akhiran
“an”. Kata yang mendapat awalan pe dan akhiran an artinya adalah suatu
perbuatan. Pendidikan adalah perbuatan atau kegiatan mendidik. Ngalim
Purwanto menyebutkan, istilah pendidikan bersumber dari bahasa Grek
Paedagogic. Asalnnya adalah dua kata yaitu Paedos yang artinya seorang
anak, serta Agogic yang artinya memimpin. Sedangkan Paedagoog diartikan
sebagai orang dengan tugas memberikan bimbingan kepada anak sehingga
bisa mandiri.

3. Pengertian Metode Pendidikan Islam


Metode pendidikan ialah upaya yang harus dijalankan dalam rangka
mencapai target pendidikan yang telah dirumuskan. Kamus Besar Bahasa
Indonesia memberikan penjelasan bahwasanya metode adalah suatu cara kerja
yang mengikuti mekanisme tertentu supaya pelaksanaan suatu kegiatan bisa
berjalan dengan lancar menurut target yang ada.

Menurut Armai, pendidikan adalah upaya memberikan bimbingan,


pembinaan, penyadaran akan tanggungjawab intelektual hingga mencapai

5
kedewasaan. Al-Quran tidak memberikan eksplanasi tentang metode
pendidikan secara gamblang. Akan tetapi, kata at-Thariqah yang
diterjemahkan sebagai metode tersurat dalam beberapa ayat al-Quran. Kata
tersebut disandingkan dengan kata lain yang menjadi sifat dari metode, seperti
tariqin mustaqim, yang dimaknai sebagai jalan/metode yang lurus,
sebagaimana firman Allah:

َ ‫قَا لُوْ ا ٰيقَوْ َمن َۤا اِنَّا َس ِم ْعنَا ِك ٰتبًا اُ ْن ِز َل ِم ۢ ْن بَ ْع ِد ُموْ ٰسى ُم‬
‫ص ِّدقًا لِّ َما بَ ْينَ يَ َد ْي ِه يَ ْه ِد ۤيْ اِلَى‬
ٍ ‫ق َواِ ٰلى طَ ِر ْي‬
‫ق ُّم ْستَقِي ٍْم‬ ِّ ‫ْال َح‬

Terjemahan :

"Mereka berkata, "Wahai kaum kami! Sungguh, kami telah mendengarkan


Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan setelah Musa, membenarkan (kitab-kitab)
yang datang sebelumnya, membimbing kepada kebenaran, dan kepada jalan
yang lurus."

(QS. Al-Ahqaf 46: Ayat 30).4

B. Macam-macam Metode Pendidikan Islam Yang Sesuai Dengan


Perspektif Hadist Rasulullah
1. Metode Ceramah

‫ال يَا َم ْع َش َر‬ َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم أَنَّهُ ق‬


َ ِ ‫ُول هَّللا‬
ِ ‫ع َْن َع ْب ِد هَّللا ِ ْب ِن ُع َم َر ع َْن َرس‬
ٌ‫ت ا ْم َرأَة‬ ِ َّ‫ار فَإِنِّي َرأَ ْيتُ ُك َّن أَ ْكثَ َر أَ ْه ِل الن‬
ْ َ‫ار فَقَال‬ َ َ‫َص َّد ْقنَ َوأَ ْكثِرْ نَ ااِل ْستِ ْغف‬
َ ‫النِّ َسا ِء ت‬
َ‫ال تُ ْكثِرْ نَ اللَّ ْعنَ َوتَ ْكفُرْ ن‬ ِ َّ‫ُول هَّللا ِ أَ ْكثَ َر أَ ْه ِل الن‬
َ َ‫ار ق‬ َ ‫ِم ْنه َُّن َج ْزلَةٌ َو َما لَنَا يَا َرس‬
َ ّ ‫ب لِ ِذي لُبٍّ ِم ْن ُك‬
‫ن‬ َ َ‫ت َع ْق ٍل َو ِدي ٍن أَ ْغل‬ ِ ‫صا‬ ُ ‫ْال َع ِشي َر َو َما َرأَي‬
َ ِ‫ْت ِم ْن نَاق‬

4
Agus Nur Qowim, “Metode Pendidikan Islam Perspektif Al-Qur’an”, IQ (Ilmu Al-qur’an): Jurnal
Pendidikan Islam Vol. 3, No. 01 ,2020 h.39-42.

6
“Dari Abu Said Al Khudri RA; “Rasulullah SAW keluar pada hari
raya Adha atau Fitri ke mushalla. Kemudian beliau berbalik lalu
menasihati manusia dan memerintahkan mereka untuk bersedekah. Beliau
SAW bersabda, “Wahai sekalian manusia, bersedekahlah!” Lalu beliau
melewati kaum wanita dan bersabda, Wahai sekalian wanita.
bersedekahlah, karena sesungguhnya aku melihat kalian banyak yang
menjadi penghuni neraka!” Mereka berkata, “Mengapa demikian, wahai
Rasulullah?” Beliau bersabda,  Kalian banyak melaknat, mengingkari
(kebaikan) pasangan. Aku tidak pernah melihat   orang yang kurang akal
dan agamanya menghilangkan akal seorang laki-laki yang teguh
daripada salah seorang di antara kalian.” (H.R. Al-Bukhari)

Metode ceramah adalah cara menyampaikan suatu pelajaran


tertentu dengan jalan penuturan secara lisan kepada anak didik atau
khalayak ramai. Metode ceramah ini pernah dilakukan oleh Rasulullah
ketika turun wahyu yang memerintahkan untuk dakwah secara terang-
terangan. Metode ceramah termasuk cara yang paling banyak digunakan
dalam penyampaian atau mengajak orang lain mengikuti ajaran yang telah
ditentukan. Metode ceramah digunakan dengan cara yang disesuaikan
dengan tingkat kesanggupan peserta didik yang dijadikan sasaran.
Rasulullah misalnya mengingatkan, agar berbicara kepada manusia sesuai
dengan tingkat kesanggupan akalnya. Metode ceramah dalam
pembelajaran, digunakan pendidik dengan tujuan, agar di perhatikan oleh
peserta didik dalam penyampaian materinya.

Agar penggunaan metode ceramah tersebut diperhatikan, maka


harus menjadi menarik, baik dari segi temanya, siapa penyampainya,
bahasa yang digunakan, penampilan dari pendidik, intonasi, bahasa tubuh,
mimik muka dan suara yang lantang. Metode ceramah sifatnya lebih
monolog, komunikasi satu arah kurang mengaktifkan logika lawan bicara.

7
Karenanya, metode ini hendaknya dibarengi dengan metode lainnya agar
lebih hidup dalam upaya penyampaian informasi kepada peserta didik.
Menyampaikan ilmu kepada orang lain salah satu penyampaiannya adalah
dengan metode ceramah. Dengan metode ceramah, peserta didik atau
orang yang menerima ilmu itu, akan lebih merespon dengan
mendengarkan apa yang seorang pendidik bicarakan dalam ceramahnya.
Dalam penyampaiannya, hendaklah seorang pendidik untuk mengemas
materi yang akandisampaikan dengan tata bahasa yang baik dan mudah
diterima oleh peserta didik.5

2. Metode Tanya Jawab

َ ‫ال قُتَ ْيبَةُ َح َّدثَنَا بَ ْك ٌر يَ ْعنِي ا ْبنَ ُم‬


‫ض َر‬ َ َ‫ْث ح َوق‬ ٌ ‫َح َّدثَنَا قُتَ ْيبَةُ ب ُْن َس ِعي ٍد َح َّدثَنَا لَي‬
‫ِكاَل هُ َما ع َْن ا ْب ِن ْالهَا ِد ع َْن ُم َح َّم ِد ب ِْن إِب َْرا ِهي َم ع َْن أَبِي َسلَ َمةَ ب ِْن َع ْب ِد الرَّحْ َم ِن‬
ُ‫ث بَ ْك ٍر أَنَّه‬ ِ ‫ال َوفِي َح ِدي‬ َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق‬ َ ‫ع َْن أَبِي هُ َري َْرةَ أَ َّن َرس‬
َ ِ ‫ُول هَّللا‬
‫ب أَ َح ِد ُك ْم‬
ِ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَقُو ُل أَ َرأَ ْيتُ ْم لَوْ أَ َّن نَ ْهرًا بِبَا‬
َ ِ ‫ُول هَّللا‬
َ ‫َس ِم َع َرس‬
‫ت هَلْ يَ ْبقَى ِم ْن د ََرنِ ِه َش ْي ٌء قَالُوا اَل يَ ْبقَى ِم ْن‬ٍ ‫س َمرَّا‬ َ ‫يَ ْغتَ ِس ُل ِم ْنهُ ُك َّل يَوْ ٍم َخ ْم‬
‫س يَ ْمحُو هَّللا ُ بِ ِه َّن ْال َخطَاي‬ ِ ‫ت ْال َخ ْم‬
ِ ‫صلَ َوا‬
َّ ‫ال فَ َذلِكَ َمثَ ُل ال‬
َ َ‫َ د ََرنِ ِه َش ْي ٌء ق‬

“Hadis Qutaibah ibn Sa‟id, hadis Lais kata Qutaibah hadis Bakr
yaitu ibn Mudhar dari ibn Had dari Muhammad ibn Ibrahim dari Abi
Salmah ibn Abdurrahman dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah SAW
bersabda; Bagaimana pendapat kalian seandainya ada sungai di depan
pintu salah seorang di antara kalian. Ia mandi di sana lima kali sehari.
Bagaimana pendapat kalian? Apakah masih akan tersisa kotorannya?
Mereka menjawab, tidak akan tersisa kotorannya sedikit pun. Beliau

5
Rusbini, “ Metode Pembelajaran Berbasis Hadist”, dalam Jurnal Humanika, Vol. XVIII, No.
1, 2018, h. 34-36.

8
bersabda; Begitulah perumpamaan salat lima waktu, dengannya Allah
menghapus dosa-dosa.” (H.R. Muslim)

Metode bertanya ini untuk mengajak si pendengar agar fokus


dengan pembahasan. Misalnya kata; ”bagaimana pendapat kalian?” adalah
pertanyaan yang diajukan untuk meminta informasi. Menurut at-Thiiby,
sebagaimana dikutip al-Asqalani, menjelaskan lafaz ”‫“ لو‬dalam hadis
tersebut memberi makna perumpamaan. Metode tanya jawab, sering
dilakukan oleh Rasul SAW dalam mendidik akhlak para sahabat. Dialog
akan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang
sesuatu yang tidak mereka pahami. Pada dasarnya metode tanya jawab
adalah tindak lanjut dari penyajian ceramah yang disampaikan pendidik.
Dalam hal penggunaan metode ini, Rasulullah SAW menanyakan kepada
para sahabat tentang penguasaan terhadap suatu masalah.6

Dalam aspek pendidikan metode tanya jawab memiliki beberapa


manfaat :

1) Salah satu metode yang dapat membuat murid lebih cepat


berfikir dan berproses aktif yaitu metode tanya jawab.
2) Metode tanya jawab ini sebagai respon atau tanggapan dari
murid atas apa yang guru bicarakan pada ceramahnya.
3) Metode tanya jawab bisa dilakukan dengan guru bertanya
pada murid atau sebaliknya murid bertanya pada guru, atas
sesuatu yang ia kurang pahami dari penjelasan ceramah
dari guru yang bersangkutan.
4) Metode tanya jawab bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana murid-murid memahami apa yang guru sampaikan.7
3. Metode Pengulangan
6
M. Chalis, “Perspektif Hadist Tentang Metode Pendidikan”, dalam Internasional Seminar
Education IAIN Ar-Raniry Banda Aceh, 2015, h. 138.

9
‫ال َح َّدثَنِي أَبِي ع َْن‬
َ َ‫َح َّدثَنَا ُم َس َّد ُد ب ُْن ُم َسرْ هَ ٍد َح َّدثَنَا يَحْ يَى ع َْن بَه ِْز ب ِْن َح ِك ٍيم ق‬
ُ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَقُو ُل َو ْي ٌل لِلَّ ِذي يُ َحد‬
‫ِّث‬ َ ِ ‫ُول هَّللا‬ َ َ‫أَبِي ِه ق‬
ُ ‫ال َس ِمع‬
َ ‫ْت َرس‬
ُ‫ك بِ ِه ْالقَوْ َم َو ْي ٌل لَهُ َو ْي ٌل لَه‬
َ ‫فَيَ ْك ِذبُ لِيُضْ ِح‬

“Hadis Musaddad ibn Musarhad hadis Yahya dari Bahza ibn


Hakim, katanya hadis dari ayahnya katanya ia mendengar Rasulullah
Saw bersabda: Celakalah bagi orang yang berbicara dan berdusta agar
orang-orang tertawa. Kecelakaan baginya, kecelakaan baginya.”

Rasulullah SAW mengulang tiga kali perkataan “celakalah”, ini


menunjukkan bahwa pembelajaran harus dilaksanakan dengan baik dan
benar, sehingga materi pelajaran dapat dipahami dan tidak tergolong pada
orang yang merugi. Satu proses yang penting dalam pembelajaran adalah
pengulangan/latihan atau praktek yang diulang-ulang. Baik latihan mental
di mana seseorang membayangkan dirinya melakukan perbuatan tertentu
maupun latihan motorik yaitu melakukan perbuatan secara nyata dengan
bantuan alat-alat bantu ingatan yang penting. Metode pengulangan
dilakukan Rasulullah SAW ketika menjelaskan sesuatu yang penting
untuk diingat para sahabat.8

4. Metode Demonstrasi

‫ب قَا َل َح َّدثَنَا أَيُّوبُ ع َْن أَبِي‬ ِ ‫َح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد ب ُْن ْال ُمثَنَّى قَا َل َح َّدثَنَا َع ْب ُد ْال َوهَّا‬
َ ‫ك أَتَ ْينَا إِلَى النَّبِ ِّي‬
ٌ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َونَحْ ُن َشبَبَة‬ ٌ ِ‫قِاَل بَةَ قَا َل َح َّدثَنَا َمال‬
‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه‬ َ ِ ‫اربُونَ فَأَقَ ْمنَا ِع ْن َدهُ ِع ْش ِرينَ يَوْ ًما َولَ ْيلَةً َو َكانَ َرسُو ُل هَّللا‬ ِ َ‫ُمتَق‬
‫َو َسلَّ َم َر ِحي ًما َرفِيقًا فَلَ َّما ظَ َّن أَنَّا قَ ْد ا ْشتَهَ ْينَا أَ ْهلَنَا أَوْ قَ ْد ا ْشتَ ْقنَا َسأَلَنَا َع َّم ْن‬
7
Rusbini, “ Metode Pembelajaran Berbasis Hadist”, dalam Jurnal Humanika, Vol. XVIII, No.
1, 2018, h. 41
8
M. Chalis, “Perspektif Hadist Tentang Metode Pendidikan”, dalam Internasional Seminar
Education IAIN Ar-Raniry Banda Aceh, 2015, h. 139

10
‫ال ارْ ِجعُوا إِلَى أَ ْهلِي ُك ْم فَأَقِي ُموا فِي ِه ْم َو َعلِّ ُموهُ ْم‬
َ َ‫ت ََر ْكنَا بَ ْع َدنَا فَأ َ ْخبَرْ نَاهُ ق‬
َ ُ‫صلُّوا َك َما َرأَ ْيتُ ُمونِي أ‬
‫صلِّي‬ َ ‫َو ُمرُوهُ ْم َو َذ َك َر أَ ْشيَا َء أَحْ فَظُهَا أَوْ ال أَحْ فَظُهَا َو‬
”Hadis dari Muhammad ibn Musanna, katanya hadis dari Abdul
Wahhab katanya Ayyub dari Abi Qilabah katanya hadis dari Malik. Kami
mendatangi Rasulullah SAW dan kami pemuda yang sebaya. Kami tinggal
bersama beliau selama (dua puluh malam) 20 malam. Rasulullah SAW
adalah seorang yang penyayang dan memiliki sifat lembut. Ketika beliau
menduga kami ingin pulang dan rindu pada keluarga, beliau menanyakan
tentang orang-orang yang kami tinggalkan dan kami
memberitahukannya. Beliau bersabda; kembalilah bersama keluargamu
dan tinggallah bersama mereka, ajarilah mereka dan suruhlah mereka.
Beliau menyebutkan hal-hal yang saya hafal dan yang saya tidak hafal.
Dan salatlah sebagaimana kalian melihat aku shalat.” (H.R. Al-Bukhari).

Hadis ini sangat jelas menunjukkan tata cara salat Rasulullah SAW
kepada sahabat, sehingga para sahabat dipesankan oleh Rasulullah SAW
agar salat seperti yang dicontohkan olehnya. Menurut teori belajar sosial,
hal yang amat penting dalam pembelajaran ialah kemampuan individu
untuk mengambil intisari informasi dari tingkah laku orang lain,
memutuskan tingkah laku mana yang akan diambil untuk dilaksanakan.
Metode demonstrasi dimaksudkan sebagai suatu kegiatan memperlihatkan
suatu gerakan atau proses kerja sesuatu. Pekerjaannya dapat saja
dilakukan oleh pendidik atau orang lain yang diminta mempraktekkan
sesuatu pekerjaan. Metode demonstrasi dilakukan bertujuan agar pesan
yang disampaikan dapat dikerjakan dengan baik dan benar. Metode
demonstrasi dapat dipergunakan dalam organisasi pelajaran yang

11
bertujuan memudahkan informasi dari model kepada anak didik sebagai
pengamat.9

5. Metode Eksperimen

‫َح َّدثَنَا آ َد ُم قَا َل َح َّدثَنَا ُش ْعبَةُ َح َّدثَنَا ْال َح َك ُم ع َْن َذرٍّ ع َْن َس ِعي ِد ب ِْن َع ْب ِد الرَّحْ َم ِن ب ِْن أَبْزَى‬
َ َ‫صبْ ْال َما َء فَق‬
‫ال‬ ِ ُ‫ْت فَلَ ْم أ‬ ُ ‫ال إِنِّي أَجْ نَب‬
َ َ‫ب فَق‬ِ ‫ع َْن أَبِي ِه قَا َل َجا َء َر ُج ٌل إِلَى ُع َم َر ْب ِن ْالخَطَّا‬
‫ب أَ َما ت َْذ ُك ُر أَنَّا ُكنَّا فِي َسفَ ٍر أَنَا َوأَ ْنتَ فَأ َ َّما أَ ْنتَ فَلَ ْم‬ ِ ‫َع َّما ُر بْنُ يَا ِس ٍر لِ ُع َم َر ْب ِن ْالخَطَّا‬
‫صلَّى‬
َ ‫ال النَّبِ ُّي‬ َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَق‬
َ ‫ت لِلنَّبِ ِّي‬ُ ْ‫ْت فَ َذكَر‬ ُ ‫صلَّي‬
َ َ‫ت ف‬ ُ ‫صلِّ َوأَ َّما أَنَا فَتَ َم َّع ْك‬َ ُ‫ت‬
َ ْ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم بِ َكفَّ ْي ِه اأْل َر‬
‫ض‬ َ ‫ب النَّبِ ُّي‬
َ ‫ض َر‬ َ َ‫ك هَ َك َذا ف‬ َ ‫هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم إِنَّ َما َكانَ يَ ْكفِي‬
ُ‫َونَفَخَ فِي ِه َما ثُ َّم َم َس َح بِ ِه َما َوجْ هَه‬
“Hadis Adam, katanya hadis Syu‟bah ibn Abdurrahman ibn Abza
dari ayahnya, katanya seorang laki-laki datang kepada Umar ibn
Khattab, maka katanya saya sedang janabat dan tidak menemukan air,
kata Ammar ibn Yasir kepada Umar Ibn Khattab, tidakkah anda ingat
ketika saya dan anda dalam sebuah perjalanan, ketika itu anda belum
salat, sedangkan saya berguling-guling di tanah, kemudian saya salat.
Saya menceritakannya kepada Rasul SAW kemudian Rasulullah SAW
bersabda: “Sebenarnya anda cukup begini”. Rasul memukulkan kedua
telapak tangannya ke tanah dan meniupnya kemudian mengusapkan
keduanya pada wajah.” (H.R. Bukhari).

Metode eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran di mana


siswa melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan
sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari (Dahar.
2006:220). Metode eksperimen sangat dibutuhkan terutama yang
berkaitan dengan bidang kedokteran, pertanian, sains dan teknologi. Pada
dasarnya Rasulullah memberikan dukungan untuk menggunakan metode
eksperimen dalam pengembangan berbagai bidang ilmu pengetahuan,
9
M. Chalis, “Perspektif Hadist Tentang Metode Pendidikan”, dalam Internasional Seminar
Education IAIN Ar-Raniry Banda Aceh, 2015, h. 139

12
selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Alquran
dan hadits.10

Menurut al-Asqalani, hadis ini mengajarkan sahabat tentang tata


cara tayamum dengan perbuatan. Sahabat Rasulullah SAW melakukan
upaya penyucian diri dengan berguling di tanah ketika mereka tidak
menemukan air untuk mandi janabat. Pada akhirnya Rasulullah SAW
memperbaiki eksperimen mereka dengan mencontohkan tata cara bersuci
menggunakan debu.11

6. Metode Pemecah Masalah

ٍ ‫َح َّدثَنَا قُتَ ْيبَةُ ب ُْن َس ِعي ٍد َح َّدثَنَا إِ ْس َما ِعي ُل ب ُْن َج ْعفَ ٍر ع َْن َع ْب ِد هَّللا ِ ْب ِن ِدين‬
‫َار ع َْن‬
‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم إِ َّن ِم ْن ال َّش َج ِر َش َج َرةً اَل‬
َ ِ ‫ال َرسُو ُل هَّللا‬
َ َ‫ال ق‬
َ َ‫اب ِْن ُع َم َر ق‬
‫يَ ْسقُطُ َو َرقُهَا َوإِنَّهَا َمثَ ُل ْال ُم ْسلِ ِم فَ َح ِّدثُونِي َما ِه َي فَ َوقَ َع النَّاسُ فِي َش َج ِر‬
‫ْت ثُ َّم قَالُوا َحد ِّْثنَا‬
ُ ‫ال َع ْب ُد هَّللا ِ َو َوقَ َع فِي نَ ْف ِسي أَنَّهَا النَّ ْخلَةُ فَا ْستَحْ يَي‬
َ َ‫ْالبَ َوا ِدي ق‬
َ َ‫ُول هَّللا ِ ق‬
ُ‫ال ِه َي النَّ ْخلَة‬ َ ‫َما ِه َي يَا َرس‬

“Hadis Quthaibah ibn Sa‟id, hadis Ismail ibn Ja‟far dari


Abdullah ibn Dinar dari Umar, sabda Rasulullah SAW Sesungguhnya di
antara pepohonan itu ada sebuah pohon yang tidak akan gugur daunnya
dan pohon dapat diumpamakan sebagai seorang muslim, karena
keseluruhan dari pohon itu dapat dimanfaatkan oleh manusia. Cobalah
kalian beritahukan kepadaku, pohon apakah itu? Orangorang
mengatakan pohon Bawadi. Abdullah berkata; Dalam hati saya ia adalah
pohon kurma, tapi saya malu (mengungkapkannya). Para sahabat

10
Rusbini, “ Metode Pembelajaran Berbasis Hadist”, dalam Jurnal Humanika, Vol. XVIII, No.
1, 2018, h. 39
11
M. Chalis, “Perspektif Hadist Tentang Metode Pendidikan”, dalam Internasional Seminar
Education IAIN Ar-Raniry Banda Aceh, 2015, h. 141

13
berkata; beritahukan kami wahai Rasulullah!. Sabda Rasul SAW; itulah
pohon kurma.” (H.R. Al-Bukhari).

Umar bin Khattab r.a. menyebutkan dengan metode perumpamaan


tersebut dapat menambah pemahaman, menggambarkannya agar melekat
dalam ingatan serta mengasah pemikiran untuk memandang permasalahan
yang terjadi.12

7. Metode Diskusi

‫َح َّدثَنَا قُتَ ْيبَةُ ب ُْن َس ِعي ٍد َو َعلِ ُّي ب ُْن حُجْ ٍر قَااَل َح َّدثَنَا إِ ْس َم ِعي ُل َوهُ َو اب ُْن َج ْعفَ ٍر‬
‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل‬ َ ‫ع َْن ْال َعاَل ِء ع َْن أَبِي ِه ع َْن أَبِي هُ َري َْرةَ أَ َّن َرس‬
َ ِ ‫ُول هَّللا‬
‫أَتَ ْدرُونَ َما ْال ُم ْفلِسُ قَالُوا ْال ُم ْفلِسُ فِينَا َم ْن اَل ِدرْ هَ َم لَهُ َواَل َمتَا َع فَقَا َل إِ َّن‬
‫صيَ ٍام َو َز َكا ٍة َويَأْتِي قَ ْد َشتَ َم هَ َذا‬ ِ ‫صاَل ٍة َو‬ َ ِ‫س ِم ْن أُ َّمتِي يَأْتِي يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة ب‬
َ ِ‫ْال ُم ْفل‬
‫ب هَ َذا فَيُ ْعطَى هَ َذا ِم ْن‬ َ ‫ض َر‬ َ ‫َوقَ َذفَ هَ َذا َوأَ َك َل َما َل هَ َذا َو َسفَكَ َد َم هَ َذا َو‬
‫ضى َما َعلَ ْي ِه أُ ِخ َذ ِم ْن‬
َ ‫ت َح َسنَاتُهُ قَ ْب َل أَ ْن يُ ْق‬ْ َ‫َح َسنَاتِ ِه َوهَ َذا ِم ْن َح َسنَاتِ ِه فَإ ِ ْن فَنِي‬
‫ت َعلَ ْي ِه ثُ َّم طُ ِر َح فِي النَّار‬
ْ ‫َخطَايَاهُ ْم فَطُ ِر َح‬

“Hadis Qutaibah ibn Sa‟id dan Ali ibn Hujr, katanya hadis Ismail
dan dia ibn Ja‟far dari „Ala‟ dari ayahnya dari Abu Hurairah ra.
bahwasnya Rasulullah SAW bersabda: Tahukah kalian siapa orang yang
muflis (bangkrut)?, jawab mereka; orang yang tidak memiliki dirham dan
harta. Rasul bersabda; Sesungguhnya orang yang muflis dari ummatku
adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan (pahala) salat, puasa
dan zakat,. Dia datang tapi telah mencaci ini, menuduh ini, memakan
harta orang ini, menumpahkan darah (membunuh) ini dan memukul
orang ini. Maka orang itu diberi pahala miliknya. Jika kebaikannya telah

12
M. Chalis, “Perspektif Hadist Tentang Metode Pendidikan”, dalam Internasional Seminar
Education IAIN Ar-Raniry Banda Aceh, 2015, h. 141

14
habis sebelum ia bisa menebus kesalahannya, maka dosa-dosa mereka
diambil dan dicampakkan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke
neraka.” (H.R. Muslim)

Metode diskusi sering digunakan Rasulullah SAW bersama para


sahabat terutama untuk mencari solusi dan kata sepakat dalam
memecahkan berbagai macam persoalan atau masalah yang dihadapi
Rasulullah dan para sahabat. Contoh penggunaan metode diskusi adalah
ketika terjadi perang Ahzab, dalam sejarah bahwa Rasulullah SAW segera
menggelar musyawarah dan melempar permasalahan yang membutuhkan
pembahasan, yaitu permasalahan tentang rencana siasat pertahanan yang
akan diambil untuk melindungi kota Madinah.

Dengan metode diskusi, masalah-masalah yang menyangkut


kepentingan bersama yang dapat diselesaikan dengan musyawarah,
diskusi mampu melatih ketajaman berpikir seorang peserta didik, diskusi
juga melatih peserta didik untuk berbicara dalam menyampaikan
pendapatnya atau idenya di depan teman-temanya.13

8. Metode Hadiah

‫ان ع َْن َع ْم ِرو ْب ِن أَبِي َع ْم ٍرو‬ ِ ‫َح َّدثَنَا َع ْب ُد ْال َع ِز‬


ُ ‫يز ب ُْن َع ْب ِد هَّللا ِ قَا َل َح َّدثَنِي ُسلَ ْي َم‬
ِ ‫ع َْن َس ِعي ِد ب ِْن أَبِي َس ِعي ٍد ْال َم ْقب ُِريِّ ع َْن أَبِي هُ َري َْرةَ أَنَّهُ قَا َل قِي َل يَا َرسُو َل هَّللا‬
َ ِ ‫اس بِ َشفَا َعتِكَ يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬
‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ ِ َّ‫َم ْن أَ ْس َع ُد الن‬
َ ‫ث أَ َح ٌد أَ َّو ُل ِم ْن‬
‫ك لِ َما‬ ِ ‫ت يَا أَبَا هُ َري َْرةَ أَ ْن اَل يَسْأَلُنِي ع َْن هَ َذا ْال َح ِدي‬
ُ ‫لَقَ ْد ظَنَ ْن‬
‫اس بِ َشفَا َعتِي يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َم ْن قَا َل‬
ِ َّ‫ث أَ ْس َع ُد الن‬
ِ ‫ك َعلَى ْال َح ِدي‬ ِ ْ‫ْت ِم ْن ِحر‬
َ ‫ص‬ ُ ‫َرأَي‬
‫اَل إِلَهَ إِاَّل هَّللا ُ خَ الِصًا ِم ْن قَ ْلبِ ِه أَوْ نَ ْف ِسه‬

13
Rusbini, “ Metode Pembelajaran Berbasis Hadist”, dalam Jurnal Humanika, Vol. XVIII, No.
1, 2018, h. 37-38

15
“Hadis Abdul Aziz ibn Abdillah katanya menyampaikan padaku
Sulaiman dari Umar ibn Abi Umar dari Sa‟id ibn Abi Sa‟id al-Makbari
dari Abu Hurairah, ia berkata: Ya Rasulullah, siapakah yang paling
bahagia mendapat syafa‟atmu pada hari kiamat?, Rasulullah SAW
bersabda: Saya sudah menyangka, wahai Abu Hurairah, bahwa tidak ada
yang bertanya tentang hadis ini seorang pun yang mendahului mu, karena
saya melihat semangatmu untuk hadis. Orang yang paling bahagia
dengan syafaatku ada hari Kiamat adalah orang yang mengucapkan
“Lailaha illa Allah” dengan ikhlas dari hatinya atau dari dirinya.” (H.R.
Al-Bukhari).

Metode dengan cara memberikan suatu penghargaan kepada


peserta didik akan perbuatan, sikap, atau tingkah lakunya yang positif.
Dalam bahasa arab hadiah diistilahkan dengan tsawab artinya pahala, upah
dan balasan yang didapatkan oleh seseorang karena perbuatan baiknya,
baik didapatkannya di dunia maupun nanti di akhirat (Abdullah, Arifin
dan Zainuddin. 2005). Dalam kaitannya dengan pendidikan tsawab dapat
diartikan sebagai: (1) alat pendidikan preventif dan refresif yang
menyenangkan dan bisa jadi pendorong atau motivator belajar bagi peserta
didik, (2) suatu hadiah terhadap perilaku baik dari peserta didik dalam
proses pendidikan.14

9. Metode Pemberian Hukuman

‫ب أَ ْخبَ َرنِي َع ْمرٌو ع َْن بَ ْك ِر ْب ِن‬


ٍ ‫ح َح َّدثَنَا َع ْب ُد هَّللا ِ ب ُْن َو ْه‬ َ ‫َح َّدثَنَا أَحْ َم ُد ب ُْن‬
ٍ ِ‫صال‬
ِ ِ‫ح ب ِْن خَ ْي َوانَ ع َْن أَبِي َس ْهلَةَ السَّائ‬
‫ب ْب ِن َخاَّل ٍد قَا َل‬ ِ ِ‫صال‬ َ ‫َس َوا َدةَ ْال ُج َذا ِم ِّي ع َْن‬
‫ق فِي‬ َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم أَ َّن َر ُجاًل أَ َّم قَوْ ًما فَب‬
َ ‫ص‬ ِ ‫أَحْ َم ُد ِم ْن أَصْ َحا‬
َ ‫ب النَّبِ ِّي‬

14
Rusbini, “ Metode Pembelajaran Berbasis Hadist”, dalam Jurnal Humanika, Vol. XVIII, No.
1, 2018, h. 46

16
ُ ‫صلَّى هَّللا‬
َ ِ ‫ال َرسُو ُل هَّللا‬ َ ِ ‫ْالقِ ْبلَ ِة َو َرسُو ُل هَّللا‬
َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَ ْنظُ ُر فَق‬
‫ُصلِّي لَ ُكم‬َ ‫َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ِحينَ فَ َر َغ اَل ي‬

“Hadis Ahmad ibn Shalih, hadis Abdullah ibn Wahhab, Umar


memberitakan padaku dari Bakr ibn Suadah alJuzami dari Shalih ibn
Khaiwan dari Abi Sahlah as-Sa‟ib ibn Khallad, kata Ahmad dari
kalangan sahabat Nabi SAW bahwa ada seorang yang menjadi imam
salat bagi sekelompok orang, kemudian dia meludah ke arah kiblat dan
Rasulullah SAW melihat, setelah selesai salat Rasulullah SAW bersabda
”jangan lagi dia menjadi imam salat bagi kalian”…”

Metode hukuman adalah metode yang dilakukan dengan cara


memberikan sanksi kepada orang atau peserta didik yang telah melakukan
kesalahan. Hukuman dalam Islam,termasuk salah satu alat untuk mendidik
umat agar selalu melaksanakan syari’at Islam perintah Allah dan
meninggalkan larangan-Nya. Rasulullah juga memperbolehkan orang tua
atau pendidik memukul anak- anaknya yang berbuat kesalahan, apabila
anak yang sudah berusia sepuluh tahun, namun tidak mau melaksankan
shalat.15

Sanksi dalam pendidikan mempunyai arti penting, pendidikan


yang terlalu lunak akan membentuk pelajar kurang disiplin dan tidak
mempunyai keteguhan hati. Sanksi tersebut dapat dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut, teguran, kemudian diasingkan dan terakhir
dipukul dalam arti tidak untuk menyakiti tetapi untuk mendidik.
Kemudian dalam menerapkan sanksi fisik hendaknya dihindari kalau tidak
memungkinkan, hindari memukul wajah, memukul sekedarnya saja
dengan tujuan mendidik, bukan balas dendam.
15
Rusbini, “ Metode Pembelajaran Berbasis Hadist”, dalam Jurnal Humanika, Vol. XVIII, No.
1, 2018, h. 48

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

18
1. Metode pendidikan ialah upaya yang harus dijalankan dalam rangka mencapai
target pendidikan yang telah dirumuskan. Kamus Besar Bahasa Indonesia
memberikan penjelasan bahwasanya metode adalah suatu cara kerja yang
mengikuti mekanisme tertentu supaya pelaksanaan suatu kegiatan bisa berjalan
dengan lancar menurut target yang ada.
2. Macam-macam metode pendidikan antara lain :
1) Metode Ceramah.
2) Metode Tanya Jawab.
3) Metode Pengulangan.
4) Metode Demonstrasi.
5) Metode Eksperimen.
6) Metode Pemecahan Masalah.
7) Metode Diskusi.
8) Metode Hadiah.
9) Metode Pemberian Hukuman.

B. Saran

Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan makalah ini meskipun


penulisan ini jauh dari sempurna. Masih banyak kesalahan dari penulisan makalah

19
ini, karena kami manusia yang adalah tempat salah dan dosa. Kami juga butuh
saran/ kritikan dari kalian semua, agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan
yang lebih baik dari pada masa sebelumnya. Kami juga mengucapkakn terima
kasih atas dosen pembimbing mata kuliah Hadist Tarbawi yaitu Bapak Ahmad
Faiz, Lc, M.Pd. yang telah memberi kami tugas membuat makalah ini demi
kebaikan diri kami sendiri dan untuk orang lain.

20
DAFTAR PUSTAKA

Chalis, M, “Perspektif Hadist Tentang Metode Pendidikan”, dalam Internasional


Seminar Education IAIN Ar-Raniry Banda Aceh, 2015.
Chalis, M, “Perspektif Hadist Tentang pendidikan”, dalam Jurnal Seminar
Proceedings Faculty of Tarbiyah and Teacher`s Training of UIN Ar-Raniry
Banda Aceh edisi no. 1, Maret 2018.
Hidayat, Andi, “Metode Pendidikan Islam Untuk Generasi Milenial”,dalam
Fenomena : Jurnal Penelitian, Vol. X, No. 1, 2018.
Nur Qowim, Agus, “Metode Pendidikan Islam Perspektif Al-Qur’an”, IQ (Ilmu Al-
qur’an): Jurnal Pendidikan Islam Vol. 3, No. 01 ,2020.
Rianie, Nurjanah, “Pendekatan dan Metode Pendidikan Islam”, Jurnal Management
of Education, Volume 1.
Rusbini, “ Metode Pembelajaran Berbasis Hadist”, dalam Jurnal Humanika, Vol.
XVIII, No. 1, 2018

Anda mungkin juga menyukai