Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Hadist Tarbawi Dengan
Dosen Pengampu Bapak Ahmad Faiz, Lc, M.Pd.
Disusun oleh:
Annisa (1911101355)
Alhamdullilah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan taufiq, hidayah serta inayahnya sehingga kami dapat menggerakkan
tangan untuk memenuhi salah satu mata kuliah “Hadist Tarbawi” yang berupa
sebuah tulisan makalah yang membahas tentang “Hadist Tentang Metode
Pendidikan Islam”.
Sholawat dan salam kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman jahiliah ke jaman islamiah
yang penuh pengetahuan dan dari alam kegelapan kealam yang terang benderang.
Dan saya berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembacanya umunya
dan penulis khususnya.
Kemudian dengan hati yang lapang kami menerima kritik atau pun saran jika
ada kesalahan dan kekeliruan dalam makalah ini guna untuk melengkapi dan
membenarkan kekeliruan tersebut.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah3
C. Tujuan Penulisan 3
A. Kesimpulan 19
B. Saran 20
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan menanamkan nilai-nilai rohaniah (keimanan dan ketakwaan
pada Allah SWT) dalam diri peserta didik, terkait dengan satu faktor dari sistem
pendidikan, yaitu metode pendidikan yang dipergunakan pendidik dalam
menyampaikan pesan-pesan ilahiah, sebab dengan metode yang tepat, materi
pelajaran akan dengan mudah dikuasai peserta didik. Dalam pendidikan Islam,
perlu dipergunakan metode pendidikan yang dapat melakukan pendekatan
menyeluruh terhadap manusia, meliputi dimensi jasmani dan rohani (lahiriah dan
batiniah), walaupun tidak ada satu jenis metode pendidikan yang paling sesuai
mencapai tujuan dengan semua keadaan
Sebaik apapun tujuan pendidikan, jika tidak didukung oleh metode yang
tepat, tujuan tersebut sangat sulit untuk dapat tercapai dengan baik. Sebuah
metode akan mempengaruhi sampai tidaknya suatu informasi secara lengkap
atau tidak. Bahkan sering disebutkan cara atau metode kadang lebih penting
daripada materi itu sendiri. Oleh sebab itu pemilihan metode pendidikan harus
dilakukan secara cermat, disesuaikan dengan berbagai faktor terkait, sehingga
hasil pendidikan dapat memuaskan.
Rasul SAW sejak awal sudah mencontohkan dalam
mengimplementasikan metode pendidikan yang tepat terhadap para sahabatnya.
Strategi pembelajaran yang beliau lakukan sangat akurat dalam menyampaikan
ajaran Islam. Rasul SAW sangat memperhatikan situasi, kondisi dan karakter
seseorang, sehingga nilai-nilai Islami dapat ditransfer dengan baik. Rasulullah
SAW juga sangat memahami naluri dan kondisi setiap orang, sehingga beliau
1
mampu menjadikan mereka suka cita, baik material maupun spiritual, beliau
senantiasa mengajak orang untuk mendekati Allah SWT dan syari`at-Nya. 1
Pendidikan membutuhkan metode-metode yang cocok dengan materi apa
yang harus disampaikan oleh pendidik kepada peserta didik. Oleh karena itu,
penulis akan memaparkan tentang metode pendidikan yang digunakan oleh
Rasulullah dan tentu saja yang terdapat dalam hadis. Artinya metode–metode
tersebut sudah digunakan oleh Rasulullah SAW pada ratusan tahun yang lalu.
Makalah ini akan menyajikan hadis-hadis Nabi SAW tentang metode
pendidikan, berdasarkan hadits Rasulullah SAW. Hadis-hadis yang
berimplikasikan pada metode pendidikan di antaranya terdiri dari; metode
ceramah, metode tanya jawab, metode pengulangan, metode demonstrasi,
metode eksperimen, metode pemecahan masalah, metode diskusi, metode
hadiah, dan metode pemberian hukum.
1
M. Chalis, “Perspektif Hadist Tentang pendidikan”, dalam Jurnal Seminar Proceedings
Faculty of Tarbiyah and Teacher`s Training of UIN Ar-Raniry Banda Aceh edisi no. 1, Maret 2018.
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2. Pengertian Pendidikan
5
kedewasaan. Al-Quran tidak memberikan eksplanasi tentang metode
pendidikan secara gamblang. Akan tetapi, kata at-Thariqah yang
diterjemahkan sebagai metode tersurat dalam beberapa ayat al-Quran. Kata
tersebut disandingkan dengan kata lain yang menjadi sifat dari metode, seperti
tariqin mustaqim, yang dimaknai sebagai jalan/metode yang lurus,
sebagaimana firman Allah:
َ قَا لُوْ ا ٰيقَوْ َمن َۤا اِنَّا َس ِم ْعنَا ِك ٰتبًا اُ ْن ِز َل ِم ۢ ْن بَ ْع ِد ُموْ ٰسى ُم
ص ِّدقًا لِّ َما بَ ْينَ يَ َد ْي ِه يَ ْه ِد ۤيْ اِلَى
ٍ ق َواِ ٰلى طَ ِر ْي
ق ُّم ْستَقِي ٍْم ِّ ْال َح
Terjemahan :
4
Agus Nur Qowim, “Metode Pendidikan Islam Perspektif Al-Qur’an”, IQ (Ilmu Al-qur’an): Jurnal
Pendidikan Islam Vol. 3, No. 01 ,2020 h.39-42.
6
“Dari Abu Said Al Khudri RA; “Rasulullah SAW keluar pada hari
raya Adha atau Fitri ke mushalla. Kemudian beliau berbalik lalu
menasihati manusia dan memerintahkan mereka untuk bersedekah. Beliau
SAW bersabda, “Wahai sekalian manusia, bersedekahlah!” Lalu beliau
melewati kaum wanita dan bersabda, Wahai sekalian wanita.
bersedekahlah, karena sesungguhnya aku melihat kalian banyak yang
menjadi penghuni neraka!” Mereka berkata, “Mengapa demikian, wahai
Rasulullah?” Beliau bersabda, Kalian banyak melaknat, mengingkari
(kebaikan) pasangan. Aku tidak pernah melihat orang yang kurang akal
dan agamanya menghilangkan akal seorang laki-laki yang teguh
daripada salah seorang di antara kalian.” (H.R. Al-Bukhari)
7
Karenanya, metode ini hendaknya dibarengi dengan metode lainnya agar
lebih hidup dalam upaya penyampaian informasi kepada peserta didik.
Menyampaikan ilmu kepada orang lain salah satu penyampaiannya adalah
dengan metode ceramah. Dengan metode ceramah, peserta didik atau
orang yang menerima ilmu itu, akan lebih merespon dengan
mendengarkan apa yang seorang pendidik bicarakan dalam ceramahnya.
Dalam penyampaiannya, hendaklah seorang pendidik untuk mengemas
materi yang akandisampaikan dengan tata bahasa yang baik dan mudah
diterima oleh peserta didik.5
“Hadis Qutaibah ibn Sa‟id, hadis Lais kata Qutaibah hadis Bakr
yaitu ibn Mudhar dari ibn Had dari Muhammad ibn Ibrahim dari Abi
Salmah ibn Abdurrahman dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah SAW
bersabda; Bagaimana pendapat kalian seandainya ada sungai di depan
pintu salah seorang di antara kalian. Ia mandi di sana lima kali sehari.
Bagaimana pendapat kalian? Apakah masih akan tersisa kotorannya?
Mereka menjawab, tidak akan tersisa kotorannya sedikit pun. Beliau
5
Rusbini, “ Metode Pembelajaran Berbasis Hadist”, dalam Jurnal Humanika, Vol. XVIII, No.
1, 2018, h. 34-36.
8
bersabda; Begitulah perumpamaan salat lima waktu, dengannya Allah
menghapus dosa-dosa.” (H.R. Muslim)
9
ال َح َّدثَنِي أَبِي ع َْن
َ ََح َّدثَنَا ُم َس َّد ُد ب ُْن ُم َسرْ هَ ٍد َح َّدثَنَا يَحْ يَى ع َْن بَه ِْز ب ِْن َح ِك ٍيم ق
ُ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَقُو ُل َو ْي ٌل لِلَّ ِذي يُ َحد
ِّث َ ِ ُول هَّللا َ َأَبِي ِه ق
ُ ال َس ِمع
َ ْت َرس
ُك بِ ِه ْالقَوْ َم َو ْي ٌل لَهُ َو ْي ٌل لَه
َ فَيَ ْك ِذبُ لِيُضْ ِح
4. Metode Demonstrasi
ب قَا َل َح َّدثَنَا أَيُّوبُ ع َْن أَبِي ِ َح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد ب ُْن ْال ُمثَنَّى قَا َل َح َّدثَنَا َع ْب ُد ْال َوهَّا
َ ك أَتَ ْينَا إِلَى النَّبِ ِّي
ٌصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َونَحْ ُن َشبَبَة ٌ ِقِاَل بَةَ قَا َل َح َّدثَنَا َمال
صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َ ِ اربُونَ فَأَقَ ْمنَا ِع ْن َدهُ ِع ْش ِرينَ يَوْ ًما َولَ ْيلَةً َو َكانَ َرسُو ُل هَّللا ِ َُمتَق
َو َسلَّ َم َر ِحي ًما َرفِيقًا فَلَ َّما ظَ َّن أَنَّا قَ ْد ا ْشتَهَ ْينَا أَ ْهلَنَا أَوْ قَ ْد ا ْشتَ ْقنَا َسأَلَنَا َع َّم ْن
7
Rusbini, “ Metode Pembelajaran Berbasis Hadist”, dalam Jurnal Humanika, Vol. XVIII, No.
1, 2018, h. 41
8
M. Chalis, “Perspektif Hadist Tentang Metode Pendidikan”, dalam Internasional Seminar
Education IAIN Ar-Raniry Banda Aceh, 2015, h. 139
10
ال ارْ ِجعُوا إِلَى أَ ْهلِي ُك ْم فَأَقِي ُموا فِي ِه ْم َو َعلِّ ُموهُ ْم
َ َت ََر ْكنَا بَ ْع َدنَا فَأ َ ْخبَرْ نَاهُ ق
َ ُصلُّوا َك َما َرأَ ْيتُ ُمونِي أ
صلِّي َ َو ُمرُوهُ ْم َو َذ َك َر أَ ْشيَا َء أَحْ فَظُهَا أَوْ ال أَحْ فَظُهَا َو
”Hadis dari Muhammad ibn Musanna, katanya hadis dari Abdul
Wahhab katanya Ayyub dari Abi Qilabah katanya hadis dari Malik. Kami
mendatangi Rasulullah SAW dan kami pemuda yang sebaya. Kami tinggal
bersama beliau selama (dua puluh malam) 20 malam. Rasulullah SAW
adalah seorang yang penyayang dan memiliki sifat lembut. Ketika beliau
menduga kami ingin pulang dan rindu pada keluarga, beliau menanyakan
tentang orang-orang yang kami tinggalkan dan kami
memberitahukannya. Beliau bersabda; kembalilah bersama keluargamu
dan tinggallah bersama mereka, ajarilah mereka dan suruhlah mereka.
Beliau menyebutkan hal-hal yang saya hafal dan yang saya tidak hafal.
Dan salatlah sebagaimana kalian melihat aku shalat.” (H.R. Al-Bukhari).
Hadis ini sangat jelas menunjukkan tata cara salat Rasulullah SAW
kepada sahabat, sehingga para sahabat dipesankan oleh Rasulullah SAW
agar salat seperti yang dicontohkan olehnya. Menurut teori belajar sosial,
hal yang amat penting dalam pembelajaran ialah kemampuan individu
untuk mengambil intisari informasi dari tingkah laku orang lain,
memutuskan tingkah laku mana yang akan diambil untuk dilaksanakan.
Metode demonstrasi dimaksudkan sebagai suatu kegiatan memperlihatkan
suatu gerakan atau proses kerja sesuatu. Pekerjaannya dapat saja
dilakukan oleh pendidik atau orang lain yang diminta mempraktekkan
sesuatu pekerjaan. Metode demonstrasi dilakukan bertujuan agar pesan
yang disampaikan dapat dikerjakan dengan baik dan benar. Metode
demonstrasi dapat dipergunakan dalam organisasi pelajaran yang
11
bertujuan memudahkan informasi dari model kepada anak didik sebagai
pengamat.9
5. Metode Eksperimen
َح َّدثَنَا آ َد ُم قَا َل َح َّدثَنَا ُش ْعبَةُ َح َّدثَنَا ْال َح َك ُم ع َْن َذرٍّ ع َْن َس ِعي ِد ب ِْن َع ْب ِد الرَّحْ َم ِن ب ِْن أَبْزَى
َ َصبْ ْال َما َء فَق
ال ِ ُْت فَلَ ْم أ ُ ال إِنِّي أَجْ نَب
َ َب فَقِ ع َْن أَبِي ِه قَا َل َجا َء َر ُج ٌل إِلَى ُع َم َر ْب ِن ْالخَطَّا
ب أَ َما ت َْذ ُك ُر أَنَّا ُكنَّا فِي َسفَ ٍر أَنَا َوأَ ْنتَ فَأ َ َّما أَ ْنتَ فَلَ ْم ِ َع َّما ُر بْنُ يَا ِس ٍر لِ ُع َم َر ْب ِن ْالخَطَّا
صلَّى
َ ال النَّبِ ُّي َ َصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَق
َ ت لِلنَّبِ ِّيُ ْْت فَ َذكَر ُ صلَّي
َ َت ف ُ صلِّ َوأَ َّما أَنَا فَتَ َم َّع ْكَ ُت
َ ْصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم بِ َكفَّ ْي ِه اأْل َر
ض َ ب النَّبِ ُّي
َ ض َر َ َك هَ َك َذا ف َ هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم إِنَّ َما َكانَ يَ ْكفِي
َُونَفَخَ فِي ِه َما ثُ َّم َم َس َح بِ ِه َما َوجْ هَه
“Hadis Adam, katanya hadis Syu‟bah ibn Abdurrahman ibn Abza
dari ayahnya, katanya seorang laki-laki datang kepada Umar ibn
Khattab, maka katanya saya sedang janabat dan tidak menemukan air,
kata Ammar ibn Yasir kepada Umar Ibn Khattab, tidakkah anda ingat
ketika saya dan anda dalam sebuah perjalanan, ketika itu anda belum
salat, sedangkan saya berguling-guling di tanah, kemudian saya salat.
Saya menceritakannya kepada Rasul SAW kemudian Rasulullah SAW
bersabda: “Sebenarnya anda cukup begini”. Rasul memukulkan kedua
telapak tangannya ke tanah dan meniupnya kemudian mengusapkan
keduanya pada wajah.” (H.R. Bukhari).
12
selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Alquran
dan hadits.10
ٍ َح َّدثَنَا قُتَ ْيبَةُ ب ُْن َس ِعي ٍد َح َّدثَنَا إِ ْس َما ِعي ُل ب ُْن َج ْعفَ ٍر ع َْن َع ْب ِد هَّللا ِ ْب ِن ِدين
َار ع َْن
صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم إِ َّن ِم ْن ال َّش َج ِر َش َج َرةً اَل
َ ِ ال َرسُو ُل هَّللا
َ َال ق
َ َاب ِْن ُع َم َر ق
يَ ْسقُطُ َو َرقُهَا َوإِنَّهَا َمثَ ُل ْال ُم ْسلِ ِم فَ َح ِّدثُونِي َما ِه َي فَ َوقَ َع النَّاسُ فِي َش َج ِر
ْت ثُ َّم قَالُوا َحد ِّْثنَا
ُ ال َع ْب ُد هَّللا ِ َو َوقَ َع فِي نَ ْف ِسي أَنَّهَا النَّ ْخلَةُ فَا ْستَحْ يَي
َ َْالبَ َوا ِدي ق
َ َُول هَّللا ِ ق
ُال ِه َي النَّ ْخلَة َ َما ِه َي يَا َرس
10
Rusbini, “ Metode Pembelajaran Berbasis Hadist”, dalam Jurnal Humanika, Vol. XVIII, No.
1, 2018, h. 39
11
M. Chalis, “Perspektif Hadist Tentang Metode Pendidikan”, dalam Internasional Seminar
Education IAIN Ar-Raniry Banda Aceh, 2015, h. 141
13
berkata; beritahukan kami wahai Rasulullah!. Sabda Rasul SAW; itulah
pohon kurma.” (H.R. Al-Bukhari).
7. Metode Diskusi
َح َّدثَنَا قُتَ ْيبَةُ ب ُْن َس ِعي ٍد َو َعلِ ُّي ب ُْن حُجْ ٍر قَااَل َح َّدثَنَا إِ ْس َم ِعي ُل َوهُ َو اب ُْن َج ْعفَ ٍر
صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل َ ع َْن ْال َعاَل ِء ع َْن أَبِي ِه ع َْن أَبِي هُ َري َْرةَ أَ َّن َرس
َ ِ ُول هَّللا
أَتَ ْدرُونَ َما ْال ُم ْفلِسُ قَالُوا ْال ُم ْفلِسُ فِينَا َم ْن اَل ِدرْ هَ َم لَهُ َواَل َمتَا َع فَقَا َل إِ َّن
صيَ ٍام َو َز َكا ٍة َويَأْتِي قَ ْد َشتَ َم هَ َذا ِ صاَل ٍة َو َ ِس ِم ْن أُ َّمتِي يَأْتِي يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة ب
َ ِْال ُم ْفل
ب هَ َذا فَيُ ْعطَى هَ َذا ِم ْن َ ض َر َ َوقَ َذفَ هَ َذا َوأَ َك َل َما َل هَ َذا َو َسفَكَ َد َم هَ َذا َو
ضى َما َعلَ ْي ِه أُ ِخ َذ ِم ْن
َ ت َح َسنَاتُهُ قَ ْب َل أَ ْن يُ ْقْ ََح َسنَاتِ ِه َوهَ َذا ِم ْن َح َسنَاتِ ِه فَإ ِ ْن فَنِي
ت َعلَ ْي ِه ثُ َّم طُ ِر َح فِي النَّار
ْ َخطَايَاهُ ْم فَطُ ِر َح
“Hadis Qutaibah ibn Sa‟id dan Ali ibn Hujr, katanya hadis Ismail
dan dia ibn Ja‟far dari „Ala‟ dari ayahnya dari Abu Hurairah ra.
bahwasnya Rasulullah SAW bersabda: Tahukah kalian siapa orang yang
muflis (bangkrut)?, jawab mereka; orang yang tidak memiliki dirham dan
harta. Rasul bersabda; Sesungguhnya orang yang muflis dari ummatku
adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan (pahala) salat, puasa
dan zakat,. Dia datang tapi telah mencaci ini, menuduh ini, memakan
harta orang ini, menumpahkan darah (membunuh) ini dan memukul
orang ini. Maka orang itu diberi pahala miliknya. Jika kebaikannya telah
12
M. Chalis, “Perspektif Hadist Tentang Metode Pendidikan”, dalam Internasional Seminar
Education IAIN Ar-Raniry Banda Aceh, 2015, h. 141
14
habis sebelum ia bisa menebus kesalahannya, maka dosa-dosa mereka
diambil dan dicampakkan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke
neraka.” (H.R. Muslim)
8. Metode Hadiah
13
Rusbini, “ Metode Pembelajaran Berbasis Hadist”, dalam Jurnal Humanika, Vol. XVIII, No.
1, 2018, h. 37-38
15
“Hadis Abdul Aziz ibn Abdillah katanya menyampaikan padaku
Sulaiman dari Umar ibn Abi Umar dari Sa‟id ibn Abi Sa‟id al-Makbari
dari Abu Hurairah, ia berkata: Ya Rasulullah, siapakah yang paling
bahagia mendapat syafa‟atmu pada hari kiamat?, Rasulullah SAW
bersabda: Saya sudah menyangka, wahai Abu Hurairah, bahwa tidak ada
yang bertanya tentang hadis ini seorang pun yang mendahului mu, karena
saya melihat semangatmu untuk hadis. Orang yang paling bahagia
dengan syafaatku ada hari Kiamat adalah orang yang mengucapkan
“Lailaha illa Allah” dengan ikhlas dari hatinya atau dari dirinya.” (H.R.
Al-Bukhari).
14
Rusbini, “ Metode Pembelajaran Berbasis Hadist”, dalam Jurnal Humanika, Vol. XVIII, No.
1, 2018, h. 46
16
ُ صلَّى هَّللا
َ ِ ال َرسُو ُل هَّللا َ ِ ْالقِ ْبلَ ِة َو َرسُو ُل هَّللا
َ َصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَ ْنظُ ُر فَق
ُصلِّي لَ ُكمَ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ِحينَ فَ َر َغ اَل ي
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
18
1. Metode pendidikan ialah upaya yang harus dijalankan dalam rangka mencapai
target pendidikan yang telah dirumuskan. Kamus Besar Bahasa Indonesia
memberikan penjelasan bahwasanya metode adalah suatu cara kerja yang
mengikuti mekanisme tertentu supaya pelaksanaan suatu kegiatan bisa berjalan
dengan lancar menurut target yang ada.
2. Macam-macam metode pendidikan antara lain :
1) Metode Ceramah.
2) Metode Tanya Jawab.
3) Metode Pengulangan.
4) Metode Demonstrasi.
5) Metode Eksperimen.
6) Metode Pemecahan Masalah.
7) Metode Diskusi.
8) Metode Hadiah.
9) Metode Pemberian Hukuman.
B. Saran
19
ini, karena kami manusia yang adalah tempat salah dan dosa. Kami juga butuh
saran/ kritikan dari kalian semua, agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan
yang lebih baik dari pada masa sebelumnya. Kami juga mengucapkakn terima
kasih atas dosen pembimbing mata kuliah Hadist Tarbawi yaitu Bapak Ahmad
Faiz, Lc, M.Pd. yang telah memberi kami tugas membuat makalah ini demi
kebaikan diri kami sendiri dan untuk orang lain.
20
DAFTAR PUSTAKA